Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Kornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian
selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaring yang menutup bola mata
bagian depan.
Kornea memiliki ketebalan 0,5 mm dan terdiri dari :
1. Epitel, suatu lapisan skuamosa anterior yang menebal di perifer pada limbus
dimana lapisan bersinambung dengan konjungtiva. Limbus mengandung sel
germinativum atau sel stem. Fungsi lapisan epitel untuk melindungi benda
asing seperti debu, air, dan bakteri ke dalam mata atau lapisan lain dari kornea,
selain itu membuat permukaan mata menjadi rata yang menyerap oksigen dan
nutrisi dari sel air mata dan mendistribusikan nutrisi ke seluruh kornea.
2. Stroma, terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu
dan lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedangkan bagian
perifer bercabang. Bentuk serabut kolagen yang reguler dan diameternya yang
kecil menyebabkan transparansi kornea, fungsinya sebagai pemberi bentuk
pada kornea dan memberi keelastititasan pada kornea. Diantara lamela
terdapat keratosit yang berfungsi untuk produksi serat kolagen dan substansi
dasar seperti mukopolisakarida dan glikosaminoglikan. Keratosit diduga
berperan dalam perkembangan embrio atau sesudah trauma.
3. Endotel, berasal dari mesoterium yang merupakan suatu lapisan tunggal dari
sel yang tidak mengalami regenerasi yang secara aktif memompa ion dan air
dari stroma untuk mengontrol hidrasi dan transparansi kornea, bentuk
heksagonal dan besar 20 - 40 mm. Endotel melekat pada membrane descement
melalui hemidesmosom dan zonula okluden.
Fungsi Kornea yaitu, untuk merefraksikan cahaya dan bersama dengan lenda
memfokuskan cahaya ke retina serta melindungi struktur mata internal.
Penyakit - penyakit pada kornea yang menyebabkan kerusakan pada serabut kolagen,
seperti : Keratoconus, Ulcus Cornea, Pellucid Marginal Degeneration, Terien's
Marginal Degeneration, Ectasia, dan Bullous Keratopathy, merupakan indikasi
dilakukannya cornea crosslinking pada terapi.
Corneal cross-linking atau pertautan silang kornea adalah prosedur medis untuk

memperkuat ikatan kolagen di kornea..


Tekanan di mata akan mendorong kornea keluar, sehingga penglihatan pasien
memburuk. Corneal cross-linking adalah kemampuan serat kolagen untuk mengikat
serat lain. Pada mata yang sehat, proses pengikatan ini terjadi secara alami seiring
proses pertumbuhan dan semakin diperkuat dengan proses glikasi dan oksidasi.
Pada referat ini kami akan menjelaskan tentang indikasi, prosedur serta komplikasi
dari Cornea Cross Linking yang dilakukan pada Collagen Shrinkage

Anda mungkin juga menyukai