(PENULISAN KATA)
Sasaran Belajar
Setelah mempelajari materi bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menuliskan secara tepat kata dasar, kata turunan, kata ulang, bentuk kombinasi, dan kata
gabung;
2. Menuliskan secara tepat kata depan, kata ganti, kata sandang, partikel, kata bilangan, dan
angka.
I.
Pendahuluan
Kaidah penulisan kata yang diatur dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan berjumlah 22 kaidah. Kaidah-kaidah tersebut perlu mendapat
perhatian. Berikut ini akan dijelaskan beberapa kaidah yang sering tidak dipatuhi dalam
penulisan. Kesalahan penulisan muncul karena kurangnya pengetahuan pengguna
bahasa mengenai kaidah ejaan. Oleh sebab itu, pengguna bahasa perlu diberikan
penjelasan secukupnya mengenai cara penulisan kata.
II.
III.
sebar
tanggung jawab
disebar
bertanggung jawab
sebarkan
tanggung jawabnya
disebarkan
pertanggungjawaban
Sayur-mayur
bersahut-sahut
Sayur-sayuran
sahut-menyahut
bersahut-sahutan
ada juga bentuk pengulangan yang berasal dari bentuk dasar kata gabung atau
lazim disebut kata majemuk. Pada pengulangan bentuk seperti ini, yang diulang hanya
bagian yang pertama, sedangkan bagian yang kedua tidak diulang.
Contoh:
IV.
Bentuk dasar
Bentuk Pengulangan
mata pelajaran
mata-mata pelajaran
rumah sakit
rumah-rumah sakit
kereta api
kereta-kereta api
Gabungan Kata
Gabungan kaata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah bagianbagiannya. Kalau salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri dan hanya muncul
dalam bentuk kombinasi, penulisannya harus dirangkaikan.
Kata Gabung
Bentuk Kombinasi
duta besar
Pancasila
daya beli
tunanetra
rumah bersalin
antarkota
Bentuk kata dasar seperti daya beli dan rumah bersalin ditulis terpisah bagianbagiannya, sedangkan bentuk seperti panca- dan tuna- yang tidak dapat berdiri sendiri
sebagai kata lepas ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Sejalan dengan
penjelasan di atas, mahakuasa dan mahamulia ditulis serangkai dengan maha- sebagai
unsur terikat diikuti oleh bentuk dasar (kecuali bentuk Maha Esa). Kalau yang
mengikutinya bukan bentuk dasar, melainkan bentuk turunan, penulisannya dipisahkan
Contoh:
Mahasatu
Mahakasih
Maha Mengetahui
Maha Pengasih
Maha Mendengar
Maha Melihat
Gabungan kata yang sudah sebagai satu kata dan dianggap sudah padu ditulis
serangkai, seperti manakala, matahari, sekaligus, daripada, hulubalang, dan
bumiputra. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian dapat ditulis
dengan menggunakan tanda hubung di antara bentuk yang menjadi unsurnya.
Pemberian tanda hubung pada kata tersebut diletakkan di belakang unsur yang menjadi
inti kata gabung tersebut.
Contoh:
buku sejarah baru
suami istri paman
buku-sejarah-baru
buku-sejarah-baru
suami-istri-paman
V.
suami-istri-paman
Kata Ganti ku, kau, mu, dan ny
Kata ganti ku-, kau-, mu, dan nya yang ada pertaliannya dengan aku, engkau,
kamu, dan dia ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Perhatikan contoh: bukuku, bukumu, bukunya, kuambil, kauambil.
Adapun kata aku, engkau, kamu, dan dia ditulis terpisah dengan kata yang
VI.
VII.