Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi


Daerah dan PP Nomor 72/2005 tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
yang dimaksud Desa adalah Kesatuan masyarakat Hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang
diakui Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa

Pasireurih

yang

merupakan

pemekaran

dari

desa

Karangcombangadalah desa yang menghasilkan produk pertanian baik padi


maupun dari hasil perkebunan, tataguna tanah yang mayoritas lahan pesawahan
sangat bagus untuk memacu produktivitas padi karena di tunjang lahan dan
pengairan yang mencukupi.
Dengan jumlah penduduk yang tercatat secara administratif yaitu 2.530
jiwa dengan rincian penduduk berjenis kelamin laki-laki berjulah 1.263 jiwa, dan
perempuan berjumlah 1.267 jiwa. Dari total jumlah penduduk Desa Pasireurih
tersebut, jumlah laki-laki usia produktif lebih banyak dari jumlah perempuan
sehingga

dengan

demikian

tenaga

produktif

cukup

signifikan

untuk

mengembangkan usaha-usaha produktif yang dapat dilakukan oleh perempuan.


Kegiatan Pemerintahan Desa berjalan dengan baik dan sesuai dengan
Anggaran

yang

telah

tertuang

dalam

APBD.

Kontrol

pelaksanaan

Penyelenggaraan Pemerintah Desa dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa


dan masyarakat desa. Pertanggung jawaban pelaksanaan penyelenggaraan
Pemerintah desa dilakukan setiap akhir tahun.

A. Dasar Hukum
Dasar hukum pembuatan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Desa akhir tahun Anggaran adalah,
1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang pembentukan Daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Banten;

LPKJ Pasireurih 2015

1 |

2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Derah


(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara No. 4437), sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi
Undang Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi
Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010)
4. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438),
5. Peraturan

Pemerintah

Nomor

108

tahun

2000

tentang

Tatacara

Pertanggung Jawaban Kepala Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2000


Nomor : 209, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 4027);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara
Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara 4090)
7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4587)
8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Penyelenggara
Pemerintah Desa.
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
10.

Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 7 Tahun 2006 tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2004


tentang Rencana Setrategis Kabupaten Lebak Tahun 2004-2009 (Lembaran
Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2006 Nomor 5 Seri E ) ;
LPKJ Pasireurih 2015

2 |

11.

Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 12 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja badan Perencanaan Pembangunan


Daerah Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2007
Nomor 12 Seri E ) ;
12.

Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Lebak.

B. Gambaran Umum Desa


1. Kondisi Geografis
Desa Pasireurih adalah desa pemekaran dari Desa Karangcombnong
pada tahun 2003, dan merupakan desa yang menghasilkan paroduk
pertanian baik padi maupun dari hasil perkebunan dengan kondisi tersebut
dapat dilihat dari tataguna tanah yang mayoritas lahan pesawahan dan
perkebunan Desa Pasireurih sangat bagus untuk memacu produktifitas padi
karena di tunjang lahan dan pengairan yang mencukupi.
Di

wilayah

dusun

Pasireurih,

Pasir

awi,

gunung

Batu

dan

Panyaweuyan terutama diwilayah desa paling ciri geologisnya berupa tanah


bebatuan dengan lapisan atasnya tanah berwarna merah (gembur) secara
topoghrafi tanah ini berbentuk perbukitan dan banyak mata air.
Sementara di dusun II Ciomas, Cibatu, topografi tanahnya Berbukit
dengan jenis tanah bebatuan dan bercadas dan sangat cocok untuk
tanaman padi dan perkebunan dan cukup mata air.
Sementara di dusun III Kadu Jolang dan Hareno topografi tanahnya
berbukit dengan jenis tanah bebatuan/bercadas dan sangat cocok untuk
tanaman padi dan cocok untuk perkebunan.
2. Gambaran Umum Demografis
Berdasarkan data administrasi Pemerintahan Desa, jumlah penduduk
yang tercatat secara administrasi, jumlah total 2.530 jiwa. dengan rincian
penduduk berjenis kelamin laki-laki, berjumlah 1.263 jiwa, sedangkan
berjenis kelamin perempuan berjumlah 1.267 jiwa.
Survei data sekunder dilakukan oleh fasilitator pembangunan Desa,
dimaksudkan sebagai data pembanding dari data yang ada di PemDes.
survei data sekunder yang dilakukan pada bulan Desember 2015, berkaitan
dengan data penduduk pada saat itu, terlihat dari blanko yang di di isi oleh
Ketua RT dilingkungan masing-masing. Didapatkan data seperti yang ada di
tabel 4 berikut ini:
LPKJ Pasireurih 2015

3 |

Tabel 4.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Desa Pasireurih Tahun 2015
No
.
1

Jenis Kelamin

Jumlah

L : 1.263
P : 1.267
Jumlah

2.530

Prosentase
(%)
50,24 %
49,50 %

Seperti terlihat dalam tabel diatas, tercatat jumlah total penduduk


Desa Pasireurih 2.530 jiwa, terdiri dari laki-laki 1.263 jiwa atau 50,24 % dari
total jumlah penduduk yang tercatat sementara perempuan 1.267 jiwa atau
49,50 % dari total jumlah penduduk yang tercatat.
Dari hasil data sekunder dapat diketahui proporsi jumlah penduduk
yang berdiam di wilayah tingkat kampung maupun dusun.
Dikampung 1 Pasireurih dan Panyaweuyan, proporsi jumlah penduduk yang
berdiam di wilayah tersebut sebanyak 1.139 jiwa atau 60% dari
total populasi penduduk yang tersurvei
Di Kampung 2 Ciomas dan Cibatu proporsi jumlah penduduk yang berdiam di
wilayah tersebut sebanyak 945

jiwa atau 49% dari total

populasi penduduk yang tersurvei


Di Kampung 3 Kau Jolang dan Hareno proporsi jumlah penduduk yang
berdiam di wilayah tersebut sebanyak 446 jiwa atau 37% dari
total populasi penduduk yang tersurvei.
Dimasing-masing kampung dapat diketahui prosentase terbesar
populasi penduduk berdiam. Agar dapat mendeskripsikan lebih lengkap
tentang informasi keadaan kependudukan di Desa Pasireurih di lakukan
identifikasi jumlah penduduk dengan menitik beratkan kepada klasifikasi usia
dan

jenis

kelamin.

Sehingga

akan

di

peroleh

gambaran

tentang

kependudukan Desa Pasireurih yang lebih konprehensif. Untuk memperoleh


informasi yang berkaitan dengan deskripsi tentang jumlah penduduk di Desa
Pasireurih berdasarkan pada usia dan jenis kelamin secara detail dapat
dilihat dalam lampiran tabel 5 berikut:
Tabel 5
Jumlah penduduk berdasarkan struktur usia
LPKJ Pasireurih 2015

4 |

No

Kelompok usia

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
>60 TAHUN
JUMLAH

Jumlah

Prosentase

35
52
134
164
237
227
375
428
321
214
161
107
75
2.530

1,2
2
5
8
20
10
14
16
12
8
6
4
2,8
100%

Dari total jumlah penduduk Desa Pasireurih, yang dapat dikategorikan


kelompok rentan dari sisi kesehatan mengingat usia, yaitu penduduk usia 60
tahun keatas sebanyak 75 atau 2,8%.
Penduduk usia produktif pada usia antara 20-49 tahun di Desa Pasireurih
jumlahnya cukup signifikan, yaitu 1.802 jiwa atau 80,5% dari total jumlah
penduduk.
Dari data tersebut diketahui bahwa jumlah laki-laki usia produktif lebih
banyak dari jumlah Perempuan. Dengan demikian sebenarnya laki-laki usia
produktif di Desa Pasireurih dapat menjadi tenaga produktif yang cukup
signifikan untuk mengembangkan usaha-usaha produktif dilakukan oleh
perempuan. Pemberdayaaan usaha perempuan usia produktif diharapkan
semakin memperkuat ekonomi masyarakat, sementara ini masih bertumpu
kepada tenaga produktif dari pihak laki-laki.
3. Kondisi Ekonomi
Mata Pencaharian
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Pasireurih dapat
teridentifikasi kedalam beberapa bidang mata pencaharian, Petani, buruh
tani, PNS/TNI/Polri, Karyawan Swasta, Pedagang, Wirausaha, Pensiunan,
buruh

bangunan,

Peternak.

Jumlah

penduduk

berdasarkan

mata

pencaharian dapat dilihat pada tabel 7.


Tabel 7.
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Desa Pasireurih Tahun 2015
LPKJ Pasireurih 2015

5 |

Prosentase dari
No.

Macam pekerjaan

Jumlah

total
jml.Penduduk
(%)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Petani
850
Buruh tani
500
Buruh industri
162
Buruh bangunan
9
Dagang
6
PNS/ABRI/POLRI
3
Home industri
Peternak
Montir
Jasa
Jumlah
1530
Data survey potensi ekonomi Desa Pasireurih tahun 2015

8,66
5,04
6,04
1,45
2,57
0,22
0,03
0,44
0,00
0,03
50,53

Berdasarkan tabulasi data tersebut teridentifikasi, di Desa Pasireurih


jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian ada 50,53% dari
jumlah tersebut kehidupannya bergantung di sektor pertanian ada 8,66%
dari total jumlah penduduk.
Dengan demikian dari data tersebut menunjukan bahwa warga
masyarakat di desa Pasireurih memiliki alternatif pekerjaan selain sektor
tani dan buruh tani. Setidaknya karena kondisi lahan pertanian mereka
sangat bergantung dengan air irigasi. Disisi lain, air irigasi yan tidak dapat
mencukupi untuk kebutuhan lahan pertanian di Desa Pasireurih secara
keseluruhan

terutama

ketika

musim

kemarau.

Sehingga

merekapun

dituntut untuk mencari alternatif pekerjaan lain.


BAB II
RENCANA PEMBENGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
A.

Visi dan Misi


Penyusunan RPJMDes Pasireurih sebagai pedoman program kerja
PemDes bersama lembaga-lembaga tingkat desa dan seluruh warga
masyarakat Desa Pasireurih maupun pihak yang berkepentingan. RPJMDes
adalah pedoman program kerja untuk masa 6 tahun. RPJMDes sebagai
pedoman program kerja untuk masa 6 tahun merupakan turunan dari
sebuah cita-cita yang ingin dicapai di masa depan oleh segenap warga
masyarakat Desa Pasireurih. Cita-cita masa depan sebagai tujuan jangka

LPKJ Pasireurih 2015

6 |

panjang yang ingin diraih Desa Pasireurih, merupakan arah kebijakan dari
RPJMDes yang dirumuskan setiap 6 tahun sekali. Cita-cita masa depan Desa
Pasireurih disebut juga sebagai Visi Desa Pasireurih.
Visi Desa Pasireurih disusun dari rangkaian panjang diskusi-diskusi
formal maupun informal dengan segenap warga Pasireurih atau tokoh-tokoh
masyarakat sebagai representasi dari warga masyarakat Pasireurih. Visi
Desa Pasireurih semakin mendapatkan bentuknya bersamaan dengan
terbentuknya rangkaian kegiatan dan musyawarah yang dilakukan untuk
kesempurnaan

Review

RPJMDes

tahun

2016-2021

dengan

Metode

Community Action Plan (CAP). Dalam kegiatan ini, semakin mendekatkan


visi Desa Pasireurih dengan kenyataan yang ada di desa dan masyarakat.
Kenyataan yang dimaksud baik merupakan potensi, permasalahan maupun
hambatan yang ada di desa dan masyarakatnya,yang ada pada saat ini
maupun kedepan.
1. Visi
Bersamaan dengan penetapan RPJMDes Pasireurih, dirumuskan dan
ditetapkan juga visi Desa Pasireurih :
TERWUJUDNYA KERJASAMA YANG BAIK ANTAR APARATUR DESA
DAN TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN YANG MERATA BERBASIS
MASYARAKAT DAN MEMEBERIKAN PELAYANAN PRIMA KEPADA
MASYARAKAT YANG DIDUKUNG TERTIB ADMINISTRASI DENGAN
SUASANA AMAN DAN RELEGIUS.
Visi tersebut mengandung pengertian bahwa cita-cita yang akan dituju
dimasa mendatang oleh segenap warga Desa Pasireurih untuk terus
bekerja dan menjadi Pusat Pemerintahan yang selalu kompak dan
perekonomian yang berbasis pada pertanian dan perkebunan guna
meningkatkan pendidikan, inprastruktur, sosial dan budaya

dengan

memberdayakan ekonomi kerakyatan yang dijamin dengan kondusifitas


sehingga terbuka untuk berinvestasi.
2. Misi
Misi Desa Pasireurih merupakan turunan dari visi Desa Pasireurih.
Misi merupakan tujuan jangka lebih pendek dari visi yang menunjang
keberhasilan tercapainya sebuah visi. Dengan kata lain misi Desa
Pasireurih merupakan penjabaran lebih operasional dari visi. Penjabaran
dari visi ini diharapkan dapat mengikuti dan mengantisifasi setiap
terjadinya perubahan lingkungan di masa yang akan datang dari usahausaha mencapai visi Desa Pasireurih.
LPKJ Pasireurih 2015

7 |

Dalam meraih misi Desa Pasireurih seperti yang sudah dijabarkan


diatas, dengan mempertimbangkan potensi dan hambatan baik internal
maupun eksternal. Maka disusunlah misi Desa Pasireurih :
a. Meningkatkan Kerjasama dan Disiplin Terhadap Afaratur Pemerintahan
Desa.
b. Menyelenggarakan Kegiatan Tertib Administrasi Pemerintahan Desa.
c. Membangun dan mendorong majunya bidang pembangunan fisik material
serta mental spiritual dengan membuka akses terhadap inpestor baik dari
dalam maupun luar.
d. Membangun dan mendorong terciptanya pendidikan yang menghasilkan
insan intelektual serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
e. Membangun kemandirian dalam usaha serta pemanfataan sumberdaya
alam yang ada dan tidak ketergantungan kepada pencarian lapangan kerja.
f. Membangun dan mendorong terciptanya sarana pendidikan umum dan
agama sehingga menghasilkan generasi penerus yang siap pakai.
g. Membangun dan mendorong majunya bidang pendidikan baik formal
maupun non formal serta pendidikan agama yang mudah dan murah.
B.

Strategi dan Arah Kebijakan Desa


1. Strategi
a. Transfaran,
informasi.

Tarnsfaransi

Adanya

sifat

dibangun

atas

keterbukaan

dasar

bagi

kebebasan

semua

pihak

arus
yang

berkepentingan terhadap semua informasi terkait, seperti berbagai


aturan, kebijakan Pemerintah Desa diberbagai kegiatan. Proses
proses, lembaga lembaga, dan informasi secara langsung dapat
diterima oleh mereka yang membutuhkan. Informasi harus dapat
dipahami

dan

dimonitor.

Pemerintah

Desa

dalam

memberikan

pelayanan umum tidak membedakan perlakuan atas dasar suku,


agama dan ras.
b. Dapat Dipertanggungjawabkan ( Accountable ), Akuntabilitas
adalah kewajiban untuk memberikan pertanggung jawaban atau untuk
menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan
hukum /pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki
hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggung
jawaban.Pada pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta
dan masyarakat bertanggung jawab kepada publik dan lembaga
lembaga yang berkepentingan accountabilitas ini tergantung pada
organisasi dan sifat keputusan yang di buat, apakah keputusan
tersebut untuk kepentingan internal atau eksternal organisasi.
c. Demokratis, Dalam arti masyarakat di berikan kebebasan dalam
mengemukakan pendapat, berbeda pendapat dan menerima pendapat
LPKJ Pasireurih 2015

8 |

orang lain. Akan tetapi apabila sudah menjadi keputusan harus di


laksanakan bersama sama dengan penuh tanggung jawab.
d. Partisifatip, Setiap warga masyarakat Pasireurih mempunyai suara
dalam pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui perantara lembaga yang mewakili kepentingannya
partisipasi tersebut di bangun atas dasar kebebasan asosiasi dan
berbicara serta berpartisipasi secara konstruktif.prinsip pembangunan
adalah dari, oleh, dan untuk rakyat. Oleh karena itu rakyat harus di
libatkan dalam setiap proses pembangunan yaitu dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai kepada pemeliharaan/pasca kontruksi.
e. Profesional, Bagi Pemerintah Desa dalam melayani kepentingan dan
kebutuhan masyarakat dan Desa harus mengerjakan secara konsisten,
terbuka terhadap kritik dan saran dalam rangka perbaikan kinerja
pelayanaan pada warga masyarakat Pasireurih dan para pihak yang
berkepentingan.
f. Keadilan, Bagi semua pemerintahaan Desa Pasireurih, proporsional
dalam pembagian beban kerja dan perolehan pendapatan dengan
mengingat aturan yang berlaku.Bagi seluruh warga masyarakat,
proposional dalam menerima pembagian beban tanggung jawab dan
keuntungan baik langsung maupun tidak langsung dari kegiatan
pembangunan desa yang ada.
g. Kesetaraan dan Keadilan gender, Seluruh warga masyarakat
Pasireurih tidak memperbolehkan membeda bedakan perlakuan dan
kesempatan atas dasar jenis kelamin dan oriental seksual.
h. Egaliter, Seluruh warga masyarakat Pasireurih mengakui bahwa pada
dasarnya setiap orang mempunyai posisi dan kedudukan yang sama.
i. Kelestarian Lingkungan, Seluruh warga masyarakat Desa Pasireurih
berkewajiban menciptakan situasi dan kehidupan sosial yang ramah
lingkungan.
j. Merdeka, Semua warga masyarakat Pasireurih, terutama pemerintah
desa harus bebas dari campur tangan manapun, terutama pihak yang
tidak berhak, dan selektif dalam melakukan kerja sama dengan pihak
lain.
2. Arah Kebijakan Desa
a. meningkakan sarana dan prasarana infrastruktur
b. meningkatkan kwalitas sarana dan prasarana pendidikan
c. mengembangkan usaha ekonomi mikro kecil dan menengah
d. mengembangkan jangkauan pelayanan kesehatan
e. meningkatkan kapasitas aparatur desa
f. kebijakan pembangunan inprastruktur dengan memperhatikan situasi
dan kondisi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.
LPKJ Pasireurih 2015

9 |

g. g.pengelolaan

sumberdaya

alam

yang

berwawasan

lingkungan,

dengan kata lain pembuatan sumberdaya buatan untuk menciptakan


langan kerja agar memperhatikan dampak lingkungan alam dan
sekitarnya.
C.

Prioritas Desa
1. Potensi dan masalah
a. Potensi adalah merupakan segala sesuatu yang dimiliki masyarakat
secara bersama, beberapa potensi yang dimiliki oleh Desa Pasireurih
adalah sebagai berikut :
b. Sarana Pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :
No
.
1.
2.
3
4.
5.
6.
7.

Jenis Pendidikan

Banyknya

Paud
Madrasah Diniyah
Sekolah Dasar/SDN
SMPN
MTs
SMA/MA
Pondok Pesantren
Salafi

Keterangan

2
1
2
1
1
-

Al-Hafiz Nurul Huda


Desa Pasireurih
Pasireurih 1 & Pasireurih 2
SMPN Satu Atap 2 Muncang
Nurul Huda Kadu Jolang

Kp. Ciomas - Kp. Kadu Jolang

c. Infrastruktur Jalan :
Panja

Jenis Jalan

o
I
1.
2.
3.
II.
1.
2.
3.
III
.
1.
2.
3.

ng

JALAN DESA
Jalan Tanah/
Jalan berbatu
Jalan Aspal/Hotmic
JALAN LINGKUNGAN
Jalan Batu
Jalan Aspal
Jln. Paving Blook

Keterangan

(Km)
15
3
5
7
5
8
1

Hotmic dan Batu


Jl. Usaha Tani dan Jl, Produksi
Jln.desa rusak ringan
Jln.Desa
Desa Pasireurih
Rusak Berat
Baru

JALAN KABUPATEN
Aspal
Batu
Tanah

0 0 0 -

d. Penerangan/ Listrik
Instalasi listrik di Desa Pasireurih telah masuk sejak tahun 2006,
semenjak

masih

dalam

Desa

Karangcombong.

seiring

dengan

program listrik masuk Desa (Prolisdes) sampai dengan saat ini kurang

LPKJ Pasireurih 2015

10 |

dari 35% masyarakat yang belum dipasang penerangan listrik (KWH


Elektrik) dari total jumlah KK 961.
e. Air Bersih
Sumber air bersih untuk kebutuhan rumah tangga masyarakat Desa
Pasireurih

memanfaatkan

sumber

mata

air

yang

ada

sampai

mencakup 1 dari 2 dusun dengan bantuan pemerintah (SAB) sampai


mencakup 90% dan sisanya menggunakan sumber mata air yang ada
dan sumur gali dan kali. Secara umum kondisi air bersih di Desa
Pasireurih Kecamatan Muncang sampai saat ini masih kurang untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga secara keseluruhan.
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Penyusunan APBDesa Tahun Anggaran 2015 didasarkan pada Peraturan
Bupati Lebak Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran dan
Belanja Desa Tahun Anggaran 2015 (Berita Daerah Kabupaten Lebak Nomor 41
Seri A ). Penetapan APBDesa Tahun Anggaran 2015 dengan Peraturan Desa
Pasireurih Nomor 3 Tahun 2015. Dalam mengoptimalkan pengelolaan keuangan
desa, kebijakan anggaran APBDesa Tahun 2015 dilaksanakan dengan prinsip
Partisifasi

Masyarakat,

Transfaransi

dan

Akuntabilitas

Anggaran,

Disiplin

Anggaran, Keadilan Anggaran, Efisiensi dan Efektivitas Anggaran, serta Taat Azas
APBDesa.
A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA
1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi
Untuk meningkatkan pendapatan desa dalam tahun 2015 ini telah
dilakukan langkah- langkah sebagaimana berikut :
a. Intensifikasi pendapatan desa dengan meningkatkan hasil pendapatan
dari
sumber pendapatan Desa lainnya pada tahun 2015.
b. Ekstensifikasi pendapatan desa dilaksanakan dengan cara menggali dan
memberdayakan

sumber-

sumber

pendapatan

desa

lainnya

sebagaimana berikut
1.

Mempercepat pelunasan PBB tepat waktu agar mendapatkan dana

stimulus
LPKJ Pasireurih 2015

11 |

perlunasan PBB.
2. Pengajuan Proposal permohonan dana bantuan ke Pemerintah Provinsi.
2. Target dan Realisasi Pendapatan
Realisasi

pendapatan

Desa

Pasireurih

Pada

Tahun

Anggaran

2015

mencapai sebesar RP. 487.052.935 atau 95% dari target pendapatan APBDes
sebesar

Rp. 487.052.935. Bantuan Keuangan terbesar pendapatan Desa

Pasireurih pada Tahun 2015 ini berasal dari APBN/Dana Desa (DD) sebesar Rp.
276.145.760,- atau 53% dari total APBDes Tahun 2015. Target dan realisasi
pendapatan desa tahun anggaran 2015 sebagaimana dalam tabel berikut :
N
o
1

Uraian

Keterangan

(Rp)

*) Sumber Dana

Pendapatan Transfer
276.145.76

- Dana Desa

0
160.081.53

- Alokasi Dana Desa

5
50.825.640
487.052.9

- Dana Bagi Hasil


JUMLAH

35
4.281.535

SILPA
3.

Anggaran

APBN
APBD
DBH
APBDes
APBDes

Permasalahan dan penyelesaian.


Dalam pengelolaan pendapatan desa pada tahun 2015 tidak terdapat

permasalah yang mengakibatkan pengurangan atau penambahan anggaran,


semua berjalan sesuai yang direncanakan pada draf APBDes. Namun demikian
pemerintahan

Desa

Pasireurih

tetap

mengadakan

kegiatan

antisipasi

permasalahan yang akan timbul dan tidak diinginkan.


B. PENGELOLAAN BELANJA DESA
1.

Kebijakan Umum Keuangan Desa


Sebagaimana kami sampaikan di atas bahwa pengelolaan keuangan desa

talah melalui beberapa proses, hingga penetapan dalam APBDesa, demikian pula
untuk belanja desa juga melalui beberapa proses, sehingga dapat oftimal
penggunaanya dan dapat pula dipertanggungjawabkan secara benar.
2.

Target dan Realisasi Belanja


Serapan atau realisasi belanja mencapai Rp. 487.052.935,- atau 95% dari

total anggaran sebesar Rp. 487.052.935,-

yang berarti terdapat sisa lebih

sebesar Rp. 4.281.535.- Serapan belanja langsung mencapai Rp. 321.271.400


atau 97% dari total anggaran Rp.487.052.935. Sedangkan serapan untuk belanja
LPKJ Pasireurih 2015

12 |

tidak langsung

mencapai

Rp. 140.300.000 atau 100% dari total anggaran

sebesar Rp. 487.052.935. Target dan realisasi belanja APBDesa Pasireurih Tahun
Anggaran 2015, sebagaimana tabel berikut :
Target dan Realisasi Belanja Desa Pasireurih TA 2015, Sebagaiman terlampir :
Pendapatan Desa

Target

Realisasi

3
325.552.93

4
321.271.40

77.250.000

77.250.000

100

50.095.760
198.207.175
140.300.00

50.095.760
193.925.640
140.300.00

100
97

126.000.000

126.000.000

97

0
0
5.000.000
13.500.000
0
487.052.93

0
0
5.000.000
13.500.000
0
482.744.40

0
0
100
100
0

00

Belanja Langsung
Pos Belanja Pegawai/

1
2
3

honorarium
Pos Belanja Barang/jasa
Pos Belanja Modal

Belanja Tidak Langsung


Belanja Pegawai/ Penghasilan

Tetap
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja

2
3
4
5
6

Subsidi
Hibah
Bantuan Sosial
Bantuan Keuangan
Tak terduga

J U M L A H A+B

3.

Prosent

No

ase
5
97

100

97

Permasalahan dan penyelesaian.


Dalam

penyerapan

belanja

langsung

yang

hanya

mencapai

97%

disebabkan karena :
a. Pembangunan jalan Faving Blcok tidak terserap jumlah keseluruhan dananya,
hal ini

disebabkan karena Transfer/Pencairan tidak sesuai tahapan yang telah

ditetapkan, melainkan waktunya mepet dengan tahun anggaran berikutnya.


Sedangkan untuk penyerapan belanja tidak langsung hanya mencapai 97%
karena ada beberapa belanja yang tidak terealisasi yaitu :
a. Opersaional Pemerintahan Desa untuk kegiatan Perawatan Kantor Desa tidak
terserap sebesar Rp. 4.281.535.-

BAB IV
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DESA

LPKJ Pasireurih 2015

13 |

A. URUSAN HAK ASAL USUL DESA


Berdasarkan Undang- undang

Nomor

32

tahun

2004

tentang

Pemerintahan Daerah yang dimaksud Desa adalah Kesatuan masyarakat


Hukum yang memiliki batas- batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan
adat istiadat setempat yang diakui Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Dalam

kontek

penyelenggaraan

Pemerintahan

Desa,

dalam

melaksanakan tugas pelayanan, pembangunan desa, serta pembinaan


masyarakat maka desa selain memiliki sumber Pendapatan Asli Desa sesuai
dengan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah,Desa juga berhak untuk mendapatkan Alokasi Dana Desa Umum yang
diterima oleh Daerah.
Di era Otonomi, Pemerintahan Desa Pasireurih juga melaksanakan
kegiatan Otonomi tersebut. Indikatornya adalah penggalian potensi Desa
yang ada. Namun usaha tersebut masih jauh dari harapan Pemerintah Desa
Pasireurih karena masih kurangnya faktor pendanaan, SDM, pendapatan
masyarakat desa serta Pendapatan Asli Desa Pasireurih yang hingga sampai
saat ini mengandalkan tanah Kas desa.
1. Pelaksanaan Kegiatan
Program program pembangunan Desa dilakukan dengan Usulanusulan dari tingkat RT yang di musyawarahkan. Dan ditampung pada
kegiatan Dusun. kemudian antar usulan-usulan dari Dusun tersebut dibawa
dalam Musrenbangdes. Semua program kegiatan ini dijadikan Bank Data
Kegiatan Pembangunan berkala. (terlampir pada lampiran jenis kegiatan
Pembangunan Desa Pasireurih). Kegiatan pembangunan fisik untuk Desa
Pasireurih masih sekitar sarana dan prasarana yang mengacu pada
Dokumen Musrenbangdes. Mengingat bahwa Desa Pasireurih merupakan
daerah Pemekaran dan penyangga Pangan maka kegiatan sarana dan
prasarana Perhubungan, Pertanian serta Pemerintahan masih menjadi
Prioritas

ataupun

Agenda

Kegiatan

Pembangunan

Fisik

Desa,

Yang

pelaksanaan sepenuhnya oleh masyarakat itu sendiri. Dari Pemerintah


Desa hanya menampung/menjembatani kemudian usulan tersebut di
masukan dalam Agenda Pembangunan. Dan yang lebih penting lagi adalah
melihat Keuangan yang ada. Karena Faktor ini mendukung sepenuhnya dari
berbagai kegiatan yang ada.Setelah semua kegiatan sarana dan prasarana
desa sukses dilaksanakan, barulah kegiatan Non fisik dikerjakan. (tertuang
dalam Dokumen Musrenbangdes). Semua Program ini sukses sepenuhnya
harus didukung dengan Profesional dan tidak melanggar ketentuan. Karena
LPKJ Pasireurih 2015

14 |

semua kegiatan ini harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak


khususnya Masyarakat, instansi- instansi terkait yang ada serta Pemerintah
Kabupaten Lebak pada umumnya.
2. Tingkat Pencapaian
Keberhasilan suatu pembangunan didesa tidak lepas dari peran serta
masyarakat, Dengan dukungan swadaya pun belum mampu atau belum
bisa diukur berhasil apabila pelaksanaan pembangunan tersebut hanya
mengandalkan

swadaya.

Intinya

harus

ada

kebersamaan,

saling

pengertian , saling percaya dan saling mempunyai dan rasa memiliki. Di


desa Pasireurih tingkat pencapain pembangunannya yang paling menonjol
adalah Pelaksanaan kegiatan dana-dana APBDes tahun 2015.
3. Satuan Pelaksanaan Kegatan Desa
Dalam Susunan Organisasi dan Tata kerja Pemerintahan Desa
Pasireurih, pelaksanaanya mengacu pada Peraturan Bupati Kabupaten
Lebak Nomor 8 Tahun 2006 dan Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2008.
Mengingat Luas wilayah Desa yang sedang, maka Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Pemerintah Desa Pasireurih menggunakan pola Minimal. Semua
pelaksanaan kegiatan pemerintahan sesuai aturan yang berlaku. Dari
Kepala Desa hingga ke RT/RW berjalan dengan baik. Begitu juga dengan
Lembaga-lembaga

Desa

yang

ada.

Pelaksanaan

kegiatanya

sesuai

pekerjaanya masing-masing yang telah diatur menggunakan Susunan


Organisasi dan Tata kerja Tahun 2015.
4. Data Perangkat Desa
Sesuai ketentuan dengan Pola Sedang, Desa Pasireurih dibagi menjadi
3 wilayah Dusun, 11 RT dan 3 RW. Berikut diterangkan data perangkat Desa
Pasireurih :
a) Kepala Desa
: MUHAEMIN
b) Sekretaris Desa
: JAENIDIN
c) Kepala Urusan Umum & Keuangan
: SUDIRMAN, S.Pd
d) Bendahara Rutin
: TAJUDIN
e) Kepala Urusan Pemerintahan & Trantib : MAIL
f) Kepala Urusan Ekbang & Kesra
: TRISNO, S.Pd
g) Staf Desa
: SARDA
h) Linmas Desa/Keamanan
: 1. BASAR
2. RASIM
i) Kadus I/RW. 001
: SOLIHIN
j) Kadus II/RW. 002
: ANJANG
k) Kadus III/RW. 003
: BASUNI
5. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Semua anggaran yang telah dituangkan dalam APBDesa sering kali
belum bisa sesuai rencana. Kejadian ini tidak hanya terjadi di Desa
Pasireurih, di Desa / wilayah yang lain juga keadaanya tidak jauh
LPKJ Pasireurih 2015

15 |

berbeda.Semua pelaksanaan kegiatan di desa, dana di lokasikan pada


pekerjaan- pekerjaan yang dianggap perlu dan darurat. Pekerjaan yang
pelaksanaan nya menggunakan dana yang besar diajukan ke Pemerintah
Kabupaten

Lebak.

Dan

Pemerintah

Propinsi.Realisasi

pekerjaan

pembangunan didesa menunggu Anggaran yang telah di sahkan. Dan


apabila

masih

kurang/

lebih

diadakan

perubahan

anggaran

sesuai

ketentuan.
6. Sarana dan Prasarana
Dalam rangka pemerataan pembangunan desa menuju kemandirian
desa dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat desa, diperlukan
partisifasi dari seluruh masyarakat melalui pembangunan skala desa. Untuk
mendukung pelaksanaan program tersebut diperlukan sumber dana yang
dibutuhkan untuk menjaga ataupun membangun sarana dan prasarana
desa.
Bangunan-bangunan yang ada khususnya bangunan Sarana umum,
sarana ibadah umumnya sudah lama dan perlu di Renovasi/Rehabilitasi
bahkan dibangun total karena sudah tidak layak di gunakan. Khusus untuk
Perkantoran dan Balai Desa Pasireurih menjadi Program super prioritas
karena balai dan Kantor Desa Pasireurih Belum Mempunyai Kantor Desa.
Sumber utama dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Pasireurih
masih mengandalkan Alokasi Dana Desa ( ADD ). Banyak manfaat yang
dihasilkan dari kegiatan tersebut antara lain:
a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam melayani masyarakat desa
diharapkan lebih oftimal sesuai kewenanganya.
b. Lembaga-lembaga kemasyarakatan didesa

dapat

meningkatkan

kemampuanya dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian


pembangunan sarana dan prasarana desa bersama dengan Pemerintah
Desa.
c. Diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan di setiap pembangunan sarana
dan prasarana pendapatan, kesempatan bekerja masyarakat ada.
d. Partisipasi swadaya dana dan Gotong Royong tenaga/ matrial menjadi
lebih optimal.
Berikut disampaikan sarana dan prasarana desa yang ada :
a. Gedung Pertemuan (Masih Menggunakan Kantor Desa) jumlah 1 unit ( 1
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Ruangan )
Pendopo Belum dibangun
Ruang serbaguna Belum dibangun
Masjid Jami jumlah 6 Masjid
Musholla jumlah 5 Musholla
Pos Ronda jumlah 10 buah dari 19 RT
Sekolah Dasar Jumlah 2 SD dan 2 PAUD
Sekolah Menengah Pertama Atau Sederajat Jumlah 1 SMP dan MTs
Sekolah Menengah Atas atau Sederajat Belum ada

LPKJ Pasireurih 2015

16 |

j. Poliklinik Kesehatan/POSYANDU/PUSKESDES Desa Jumlah 1 Unit ( 1


bidan )
Uraian lebih lanjut ada dalam Profil Desa Pasireurih.
7. Permasalahan dan Penyelesaian
Setiap pelaksanaan kegiatan pembangunan dipastikan ada kendala.
Ini dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat tentang pelaksanaan
Pembangunan tersebut. Sedangkan swadaya dan gotong royong ada
beberapa masalah. Untuk menyelesaikan pelaksanaan kegiatan tersebut
diadakan musyawarah agar masyarakat mendukung sepenuhnya dan
partisifasi lebih ditekankan kepada masyarakat. Agar semua masyarakat
merasa ikut memiliki pada pekerjaan tersebut dan diharapkan sesuai
rencana kerja yang ada. Semua keputusan diserahkan kepada masyarakat
dalam penggalian dana ataupun swadaya. Partisifasi dan gotong royong
ditekankan pada masyarakat dan dilakukan sosialisasi pada masyarakat
agar semua pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana.
Masalah inprastruktur di Desa Pasireurih terutama jalan dan air
bersih, sarana kesehatan,pendidikan dan Perekonomian yang belum
optimal dalam pengeloaan sumberdaya alam yang disebabkan oleh
minimnya kemampuan sumberdaya manusia. Permasalahan desa Pasireurih
diuraikan sebagai berikut :
No

MASALAH

Kurangnya lulusan SMA dan


1

Perguruan Tinggi dan Pondok

POTENSI
Sumber Daya manusia

Pesantren
2

Banyaknya rumah kumuh

Banyaknya penyakit diare/gatal


Kurang lancarnya transfortasi jalan

6
7

8
9

poros desa
Kurangnya sarana pengairan
(irigasi)
Kurang lancarnya transfortasi jalan
lingkungan (Paping Blok)
Kurangnya jalan usaha tani
Kurangnya sarana pendidikan
Diniyah
Kurangnya sarana air bersih

Adanya KK Miskin
Matrial
Adanya tenaga medis
Adanya Matrial
Sumber Daya manusia
Adanya matrial
Sumberdaya manusia
Sumber air
Adanya matrial
Sumber Daya manusia
Adanya matrial
Sumber Daya manusia
Adanya SDM
Adanya matrial
Adanya lahan
Adanya sumber air
Adanya matrial

LPKJ Pasireurih 2015

17 |

10

11

12

13

Sumber Daya manusia


Adanya matrial

Kurangnya sarana mandi cuci

Adanya SDM

kakus

Adanya sumber air


Adanya SDM

Kurangnya sarana SPAL

Adanya matrial
Adanya SDM

Kurangnya sarana kesehatan

Adanya matrial

Poskesdes

Adanya lahan
Adanya SDM

Kurangnya bak penampungan

Adanya matrial

sampah

Adanya lahan
Adanya matrial

14

Kurangnya turap kali

15

Kurangnya sarana alat pertanian

16
17
18

Kurang oftimalnya hasil penen


padi (Bibit padi)

Adanya Kelompok Tani


Adanya lahan sawah
Adanya SDM
Adanya SDM

Kurangnya pupuk

Adanya lahan sawah


Adanya lahan kebun

Kurang oftimalnya hasil


perkebunan albasia

19

Turap pengaman kampung

20

Pengadaan bibit karet

21

Pengadaan bibit durian

22

Adanya SDM
Adanya lahan sawah

Adanya kelompok tani


Adanya SDM
Adanya bahan matrial
Adanya lahan kebun
Adanya kel tani
Adanya lahan kebun
Adanya kel tani
Adanya lahan basah

Pengadaan bibit ikan Lele, Mas,


Nila

Adanya kelompok tani ikan


Adanya kelompok tani

23

Pengadaan PUAP

24

Kurangnya modal usaha

25

Pengadaan alat pengolah lahan

SDM
Adanya pedagang kecil
Adanya pangsa pasar
Adanya pesawahan
Adanya kel.Tani

Pengkajian masalah dan fotensi dari kalender musim


a. Kelender musim
Masalah kegiatan
keadaan

PANCAROBA
Mrt

Apr

Mei

Kekurangan air
besih
Kesehatan (sering
terjangkit penyakit

***

***

LPKJ Pasireurih 2015

KEMARAU
Jun

Jul

Agu

Sep

***

***

***

***

Ok

MUSIM HUJAN
Ja
De
Nop

***
18 |

Pe
b

Banjir
Jalan longsor
Panen
Musim Tanah
Serangan hama

***
***

**

**
**

***
***

**
**

**

***

***
***

tikus
Serangan hama

***
***

***

***

walangsangit

b. Daftar masalah dan Potensi dari kalender Musim


N
o
1
2
3
4
5
6
7

Masalah
Longsor
Penyakit Diare
Serangan Hama/Penyakit Tanaman
Kekurangan Air Bersih
Kekeringan
Bahaya Longsor
Angin Puting Beliung

Fotensi
Adanya Bahan Matrial
Adanya Tenaga Medis
Adanya Penyuluh Pertanian
Mata Air
Adanya Tanah Sawah
Adanya Matrial
Dataran Tinggi

Strategis yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan


sebagaimana mengembangkan pemikiran masyarakat desa agar mampu
berfikir lebih maju sesuai dengan tuntutan kebutuhan saat ini, dan yang
tidak kalah pentingnya adalah motivasi minat masyarakat untuk berfikir
maju demi kemajuan Desa Pasireurih.
a. Kegiatan yang diharapkan dilaksanakan di Desa Pasireurih mempunyai
arah sebagaimana mencetak tenaga ahli yang profesional di bidangnya .
b. Arah Kebijakan
1)

Meningkatkan saerana dan prasarana infrastruktur

2)

Meningkatkan kwalitas sarana dan prasarana pendidikan

3)

Mengembangkan usaha ekonomi mikro kecil dan menengah

4)

Mengembangkan jangkauan pelayanan kesehatan

5)

Meningkatkan kapasitas aparatur Desa

6)

Kebijakan pembangunan infrastruktur dengan memperhatikan


situasi dan kondisi yang berkembeng di masyarakat
Pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan dengan

kata lain pembuatan sumber daya buatan untuk menciptakan lapangan


kerja agar memperhatikan dampak lingkungan alam dan sekitarnya.
B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KABUPATEN/KOTA
1.

Pelaksanaan Kegiatan

LPKJ Pasireurih 2015

19 |

Urusan

Pemerintahan

yang

menjadi

kewenangan

Pemerintahan

daerah Kabupaten/kota terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan
pemerintahan

wajib

adalah

urusan

pemerintahan

yang

wajib

diselenggarakan oleh pemerintahan daerah kabupaten/kota yang terkait


dalam pelayanan dasar. Dalam hal pelaksanaan kegiatannya Pemerintahan
Desa berhasil.
Keadaan Geografis Desa Pasireurih Jangkauan ke Ibu Kota Kecamatan
yang sangat dekat

(4,5 Km ) hal ini dapat mempengaruhi pelaksanaan

pekerjaan Pemerintah Desa. Pelaporan-pelaporan data

tidak menemui

kendala, Dan tepat waktu. Terkait perencanaan pembangunan yang


berskala besar di desa diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten lewat R P
J M Des. Sedangkan kegiatan Pemerintah Desa yang berskala kecil
pelaksanaanya dilakukan oleh Desa. Ini disebabkan karena kecilnya
Pendapatan Asli Desa. Harapan kami semua perencanaan pembangunan
yang tertuang dalam RPJMDes terlaksana dan didukung dari Pihak
Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak.
2.

Tingkat Pencapaian
Keberhasilan pelaksanaan program desa tidak lepas dari peran serta
masyarakat yang nyata. Di pekerjaan ini semua elemen masyarakat desa
harus besatu padu melaksanakan semua pelaksanaan program desa.
Dalam hal pelaksanaan pembangunan fisik maupun non fisik sebetulnya
sudah dirasakan berhasil. Adapun terdapat kekurangan merupakan hal
yang biasa di dalam pelaksanaan suatu program desa.
Pelaksanaan ADD di tahun 2014-2015 dana yang dianggarkan untuk
program

pembangunan

sepenuhnya

diserahkan

ke

wilayah

yang

membutuhkan. Dari Pemerintah Desa Pasireurih swadaya lebih ditekankan


sekali mengingat partisifasi mereka sangat dibutuhkan. Namun dalam
pelaksanaanya hal tersebut juga sering terhambat. Hal ini dikarenakan
masih ada masyarakat yang kurang pemahaman ataupun karena yang
lainya. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah bagi pelaksanaan
pemrogram pembangunan maupun program yang lainya.
3.

Realisasi Program dan Kegiatan

LPKJ Pasireurih 2015

20 |

Dalam rangka mendukung Program Pemerintah baik Pemerintah Provinsi


maupun Pemerintah Kabupaten, kami dari Jajaran Pemerintahan Desa
beserta lembaganya senantiasa mendukung dan melaksanakan program
tersebut. Namun pelaksanaanya juga banyak kendala. Tetapi dari pihak
pemerintahan Desa beserta lembaganya sering diadakan sosialisasisosialisasi

pelaksanaan

program.

Bagaimanapun

juga

kontribusi

masyarakat sangat diperlukan dalam setiap program-program Pemerintah.


Berikut disampaikan data-data pembangunan desa ditahun 2015 :
1. Pembangunan Kantor Desa ( APBN )
2. Pembangunan Jalan Lingkungan (Faving Blok) ( DBH )
4.

Satuan Pelaksana Kegiatan Desa


Dalam pelaksanaan setiap program desa dari jajaran Pemerintah Desa
Pasireurih

melaksanakan

ketentuan

yang

ada.

Dari

masing-masing

perangkat hingga ke tingkat RT melaksanakanya. Namun dalam kegiatan


masih terdapat hambatan-hambatan. Keadaan tersebut memang tidak
hanya terjadi di wilayah desa Pasireurih. Bagi Pemerintah Desa Pasireurih
apabila ada seorang ataupun sekelompok orang yang masih belum
menerima

program

desa

merupakan

pekerjaan

yang

harus

dicari

penyelesainya.
Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di desa, maka dari
Pemerintah Desa mengadakan musyawarah diantara kelompok masyarakat
tersebut. Pekerjaanya dibagi menurut tugas , wewenang serta jabatanya
dalam setiap penyelesaian masalah di desa. Dan apabila di tingkat desa
tidak ada kesepakatan maka dilanjutkan ke tingkat atas.
5.

Data Perangkat Desa


Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 8 Tahun 2006 dan PERDA
nomor 5 tahun 2008 disebutkan bahwa Pemerintah Desa berkedudukan
sebagai unsur pelaksana dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Dalam

pelaksanaanya

sehari-

hari

semua

kegiatan

perencanaan

dikoordinasikan dengan pihak Kecamatan, dan apabila perlu dengan pihak


Pemerintah Kabupaten. Dalam hal ini sesuai kewenanganya jajaran
pemerintah Desa menyelenggarakan pelaksanaan program dari semua
LPKJ Pasireurih 2015

21 |

instansi yang terkait dalam menyelenggarakan tugas umum Pemerintahan


dan pelaksanaannya.
Berikut diterangkan data Perangkat sesuai tugas dan jabatanya :
a. MUHAEMIN, Jabatan kepala Desa Pasireurih. Tugas dan kewewenangnya
adalah menyelenggarakan urusan Pemerintahan, Pembangunan dan
kemasyarakatan

yang

menjadi

kewenanganya,

menyelenggarakan

tugas umum Pemerintahan dan melaksanakan tugas pembantuan dari


Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten .Dan
sebagainya.
b. JAENUDIN, Jabatan Sekretaris Desa Pasireurih. Sebagian tugas dan
wewenangnya

adalah

Pembangunan

dan

pelayanan

teknis

menjalankan

administrasi

kemasyarakatan

administrasi

didesa

kepada

Pemerintahan,

serta

seluruh

memberikan

satuan

Organisasi

Pemerintah Desa. Dan lain sebagainya.


c. SOLIHIN, ANJANG dan BASUNI jabatan Kepala Dusun/Rukun Warga.
Sebagian tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur wilayah yang
membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa. Dan Lain sebagainya.
d. MAIL, Jabatan KAUR Pemerintahan dan Trantib. Sebagian tugas dan
wewenangnya adalah penyusunan rencana kegiatan, menjabarkan,
koordinator, pengumpulan perintah Kepala Desa serta mendistribusikan
tugas tersebut pada masyarakat. Dan lain sebagainya.
e. TRISNO,

S.Pd,

KAUR

Ekbang

dan

Kesra.

Sebagian

tugas

dan

wewenangnya adalah mengumpulkan, mengolah, meng Evaluasi dan


pelaporan

data

dibidang

perekonomian

dan

pembangunan

serta

mengadakan pembinaan keagamaan, kesehatan, keluarga berencana


dan pendidikan masyarakat. Koordinator pelaksanaan tugas dalam unit
kerja, antar unit kerja dengan lembaga kemasyarakatan yang terkait
baik secara Formal ataupun informal guna memperoleh kesatuan
pendapat. Dan lain sebagainya.
f. SUDIRMAN, S.Pd. KAUR Umum dan Keuangan, Tugas dan sebagian
wewenangnya adalah melakukan pengelolaan administrasi keuangan
desa

yang

meliputi

LPKJ Pasireurih 2015

penyusunan

anggaran,

pembukuan,
22 |

pertanggungjawaban keuangan desa dan laporan realisasi keuangan


serta membantu pemungutan dan penyetoran PBB kepada Pemerintah.
Dan lain sebagainya. Semua pelaksana kegiatan tersebut bertanggung
jawab kepada Kepala Desa. pengumpulan administrasi kepegawaian,
penyelenggaraan rapat- rapat, tata usaha desa, surat menyurat,
kearsipan, penyajian data dan kepustakaan serta dokumentasi. Dan lain
sebagainya.

6.

Alokasi dan Realisasi Anggaran


Semua pelaksanaan proyek-proyek fisik maupun nonfisik dana yang
dianggarkan bantuan kepada Kabupaten didata. Proyek-proyek tersebut
yang pendanaanya skala besar diserahkan kepada Kabupaten. Untuk
tunjangan dan Upah Minimum Kabupaten dananya dikoordinasikan dengan
pihak

terkait

dan

saat

ini

berjalan

lancar

dan

sukses.

Adapun

keterlambatanya hanyalah karena permasalahan teknis. Untuk kegiatan


pembangunan desa tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik. Namun
pelaksanaan kegiatan nonfisik pun dianggarkan dalam APBDes dan
tertuang

dalam

RPJMDes.

Segala

permasalahan

yang

menyangkut

Pemerintahan Desa apabila tidak mampu desa berkoordinasi dengan


instansi terkait. Realisasi pelaksanaan program Pemerintah Desa tidak
lepas dari tanggung jawab Pemerintah Kabupaten selaku Pembina dan
pembimbing dalam pelayanan pada masyarakat.

7.

Permasalahan dan penyelesaian


Mengingat letak Desa Pasireurih berbatasan dengan desa-desa sekitar
(NAYAGATI, MARIANG,PASIRNANGKA DAN KANEKES) sampai saat ini belum
pernah ada permasalahan. Masing-masing Desa sudah saling mengerti
sesuai dengan kewenanganya. Dan dari pihak Pemerintah Desa Pasireurih
sering mengadakan kerjasama untuk program-program masyarakat Desa
Pasireurih. Dalam pelaksanaan kegiatan desa sesuai dengan perencanaan
Program desa disini masih sering ditemui kendala pada permasalahan

LPKJ Pasireurih 2015

23 |

teknis. Namun tidak menjadi masalah bagi Pemerintah Desa Pasireurih


karena semua itu hal yang biasa dan dapat diselesaikan sesuai dengan
aturan yang ada.

BAB V
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
A. Tugas Pembantuan yang Diterima
1.
Dasar Hukum
Dasar hukum pembuatan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Desa akhir tahun Anggaran adalah:

a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan


Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4010);
c. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara

Republik

Indonesia

Tahun 2014

Nomor

7,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);


d. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan

Pemerintahan

antara

Pemerintah,

Pemerintah

Daerah

Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4773);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Keuangan Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4738);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
LPKJ Pasireurih 2015

24 |

h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang


Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 310);
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 37);
j. Peraturan Kepala Lembaga KebijakanPengadaan

Barang/Jasa

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara


Pengadaan Barang/Jasa di Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 367);
k. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Pembentukan,

Penataan,

dan

Perubahan

Nama

Desa-Desa

di

Wilayah Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak


Tahun 2006 Nomor 3 Seri D);
l. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Lebak Tahun 2006 Nomor 15);
m. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 14 Tahun 2006 tentang
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2006 Nomor 14)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Lebak Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Kabupaten Lebak Nomor 14 Tahun 2006 tentang Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2012 Nomor 7);
n. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 19 Tahun 2006 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Kabupaten dan Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2006 Nomor 19);
o. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Penataan, dan Perubahan Nama-nama Desa di
Wilayah Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak
Tahun 2008 Nomor 1);
p. Peraturan Bupati Lebak Nomor 39 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014
Nomor 39);
q. Peraturan Bupati Lebak Nomor 40 Tahun 2014 tentang Belanja
Barang Jasa Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Lebak Tahun 2014 Nomor 40);
LPKJ Pasireurih 2015

25 |

r. Peraturan Bupati Lebak Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman


Penyusunan Anggran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran
2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014 Nomor 41);
2.

Instansi Pemberi Tugas Pembantuan


Penyelenggaraan pemerintahan Desa tidak lepas dari Pembinaan
dari

Pihak

Kecamatan

dan

Pemerintah

Kabupaten.

Sesuai

dengan

kedudukanya Pemerintah Desa merupakan pelaksana penyelenggaraan


Pemerintahan. Dalam pelaksanaan kegiatanya tugas-tugas pembantuan
dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa dilaksanakan sesuai kewenanganya, karena desa
sesuai peraturan yang ada merupakan bagian dari Pemerintah Kabupaten
yang

melaksanakan

penyelenggaraan

tugas

umum

diantaranya

pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan masyarakat, penyelenggaraan


ketentraman dan ketertiban umum, pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum dan pelaksanaan tugas pembantuan yang diberikan oleh
instansi terkait.
3.

Pelaksanaan Kegiatan
Dengan memperhatikan dampak yang timbul sebagai akibat dari
pelaksanaan

penyelenggaraan

pemerintahan,

apabila

dampak

yang

ditimbulkan bersifat lokal maka urusan pemerintahan tersebut menjadi


kewenangan pemerintahan daerah kabupaten. Pelaksanaan kegiatan
tersebut, di desa Pasireurih berpedoman pada kebijakan Pemerintah
Kabupaten.

Karena

pemerintahan

desa

melaksanakan

kegiatannya

mengacu pada Peraturan perundangan Kabupaten Lebak. Sedangkan


dalam desa pelaksanaanya mengacu pada Peraturan Desa. Dalam
melaksanakan kegiatan Peraturan Desa kegiatanya tertuang dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
4.

Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan


Dalam melaksanakan suatu Peraturan, permasalahan pasti timbul
karena dalam pelaksanaannya terkadang ada sebagian masyarakat yang
belum mengerti dan memahami peraturan tersebut. Pelaksanaan Kegiatan
desa saat ini masih difokuskan ke Infrastruktur/sarana dan prasarana
masyarakat karena kegiatan ini merupakan Skala prioritas desa. Setelah
kegiatan sarana dan prasarana fisik Desa dilaksanakan semua, barulah
direncanakan kegiatan sektor Pertanian terpadu, ekonomi masyarakat dan

LPKJ Pasireurih 2015

26 |

Lingkungan penduduk, kegiatan pemugaran Rumah Tidak Layak Huni dan


yang lainnya.
Dampak yang timbul dalam pelaksanaan Peraturan desa biasanya
terjadi dalam kelompok masyarakat diwilayah tersebut. Namun hal ini bisa
diatasi dengan pendekatan pada warga masyarakat dan diberi pengertian
dan

sebagainya.

Dalam

pelaksanaan

Program

dan

kegiatan

desa,

kontribusi masyarakat sangat dibutuhkan dalam melaksanakan semua


kegiatanya.

5.

Sumber dan Jumlah Anggaran yang digunakan

Dalam rangka pemerataan pembangunan desa menuju kemandirian


desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, perlu adanya
partisipasi dari seluruh warga masyarakat. Untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan desa dan kegiatan lainya perlu didukung dengan dana yang
diharapkan menjadi penyangga utama pelaksanaan pembangunan dan
pemberdayaan

masyarakat

desa.

Sehingga

dalam

hasilnya

dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berikut data-data kegiatan desa


di tahun 2015;
No

Nama Kegiatan

6.

Sumber

Dana

Dana

528.000.06

Hotmik

Jalan Usaha Tani

Irigasi

40.000.000

APBD

Pembangunan Jalan Paving

50.825.060

DBH

Pembangunan Kantor Desa

0
100.000.00
0

111.552.06
0

APBD

APBD

APBN

Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa

LPKJ Pasireurih 2015

27 |

Pelaksanaan semua kegiatan pada dasarnya menggunakan data


yang ada serta pembagian tugas yang diberikan oleh

instansi yang

berkepentingan. Dalam kegiatannya pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh


semua aparat desa sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.Desa
membentuk tim yang disebut Tim Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat
untuk melaksanakan semua kegiatan fisik desa serta tugas lain yang
diberikan dalam peraturan di desa. Semua lembaga-lembaga difungsikan
untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.
7.

Sarana dan Prasarana


Pembangunan-pembangunan yang telah dilaksanakan ditahun yang
lalu masih banyak meninggalkan sisa pekerjaan yang belum selesai. Hal
ini terjadi karena

Sumber dana yang didapat desa untuk saat ini yang

rutin hanyalah dana ADD sementara dana ADD pada tahun tersebut
menurun.
Ditahun 2015 sisa pembangunan fisik yang belum diselesaikan akan
diselesaikan

pada

tahun

berikutnya.

Padahal

semua

Perencanaan

pembangunan yang sudah ada di RPJMDes di alokasikan satu tahun


menggarap 1 ( satu ) proyek. Akibat yang terjadi semua perencanaan
menjadi mundur. Untuk Sarana dan prasarana fisik yang ada di desa
semuanya di inventarisir dan didata tingkat kekurangan dan kebutuhan
dananya.
8.

Permasalahan dan Penyelesaian


Sebagian pekerjaan didalam desa dalam pelaksanaanya masih
banyak kekurangan. Namun hal tersebut tidak berarti suatu pekerjaan
tersebut tidak selesai, kadang permasalahan yang timbul adalah teknis
pelaksanaannya.

Dalam

pelaksanaan

semua

anggaran

yang

telah

tertuang dalam APBDes sering kali mengalami hambatan. Banyak rencana


yang dilaksanakan masih mengalami kekurangan pembiayaan. Namun hal
tersebut di selesaikan dengan baik walaupun dana yang dipergunakan
kurang.

Untuk

Pembangunan,

mencukupi

kebutuhan

Pemerintah

Desa

pembiayaan

Pasireurih

Pemerintah

Mengadakan

dan

kegiatan

swadaya.
B. Tugas Pembantuan yang Diberikan
1. Dasar Hukum
Dalam kontek penyelenggaraan pemerintahan desa semua pekerjaan
yang

telah

tertuang

dalam

APBDesa

maupun

RPJMDes

dalam

pelaksanaanya banyak membutuhkan bantuan informasi dari Instansi


terkait. Karena dalam teknis pelaksanaanya sering sekali informasi
LPKJ Pasireurih 2015

28 |

tersebut

dibutuhkan

karena

menyangkut

bidang

pelayanan

pada

masyarakat, bahkan juga dana dana yang diperlukan untuk mendukung


pelaksanaan Anggaran dan yang lainya.
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi
Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
c. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4773);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Keuangan Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4738);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 310);
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 37);
LPKJ Pasireurih 2015

29 |

j. Peraturan

Kepala

Lembaga

KebijakanPengadaan

Barang/Jasa

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara


Pengadaan Barang/Jasa di Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 367);
k. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Pembentukan, Penataan, dan Perubahan Nama Desa-Desa di Wilayah
Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2006
Nomor 3 Seri D);
l. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Pokok-Pokok

Pengelolaan

Keuangan

Daerah

(Lembaran

Daerah

Kabupaten Lebak Tahun 2006 Nomor 15);


m. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 14 Tahun 2006 tentang
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2006 Nomor 14)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Lebak Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Kabupaten Lebak Nomor 14 Tahun 2006 tentang Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2012 Nomor 7);
n. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 19 Tahun 2006 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Kabupaten dan Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2006 Nomor 19);
o. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Penataan, dan Perubahan Nama-nama Desa di Wilayah
Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2008
Nomor 1);
p. Peraturan Bupati Lebak Nomor 39 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014
Nomor 39);
q. Peraturan Bupati Lebak Nomor 40 Tahun 2014 tentang Belanja Barang
Jasa Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun
2014 Nomor 40);
r. Peraturan Bupati Lebak Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan Anggran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran
2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014 Nomor 41);

2. Urusan Pemerintahan yang ditugaskan pembantuannya


Pelaksanaan Anggaran desa menjadi dasar untuk melaksanakan
pendapatan

dan

belanja

pada

tahun

yang

bersangkutan,

dalam

perencanaan mengandung arti bahwa anggaran desa menjadi pedoman


LPKJ Pasireurih 2015

30 |

bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang


bersangkutan.
Dalam pelaksanaanya pengawasan diartikan bahwa anggaran desa
menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan desa sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran desa harus
diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja / mengurangi pengangguran
dan

pemborosan

sumber

daya,

serta

meningkatkan

efisiensi

dan

efektivitas pelaksanaan. Anggaran desa harus memperhatikan rasa


keadilan dan kepatutan.
Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah desa
menjadi

alat

untuk

memelihara

dan

mengupayakan

keseimbangan

fundamental perekonomian desa. Di Desa Pasireurih pelaksanaan semua


perencanaan dilaksanakan oleh perangkat dan Lembaga desa yang
berkepentingan

dalam

pelaksanaan

perencanaan

tersebut.

Untuk

mengantisipasi semua pelaksanaan perencanaan yang tidak berhasil,


maka pihak Pemerintah Desa mengadakan Koordinasi dengan Instansi
Pemerintah Daerah yang berkepentingan untuk mendukung kegiatan desa
tersebut.
3. Sumber dan Jumlah Anggaran
Keuangan desa dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk
masyarakat. Serta dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi
yang diwujudkan dalam APBDes yang setiap tahun ditetapkan dengan
peraturan desa.Kepala Desa selaku kepala pemerintah di Desa Pasireurih
adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili
pemerintah desa dalam kepemilikan kekayaan desa.
Kewenangan kekuasaan pengelolaan keuangan desa adalah:
a. menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDes;
b. menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang desa;
c. menetapkan kuasa pengguna anggaran/barang milik desa;
d. menetapkan bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran;
e. menetapkan petugas yang bertugas
melakukan pemungutan
f.

penerimaan desa;

menetapkan petugas yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan

piutang di desa;
g. menetapkan petugas yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik
desa; serta
h. Koordinator pengelolaan keuangan desa bertanggung jawab atas pelaksanaan
tugas kepada Kepala Desa.
LPKJ Pasireurih 2015

31 |

Pada akhir tahun Anggaran 2015, sumber dan pendapatan desa


dalam Anggaran Perhitungan tercatat sebesar Rp 487.052.935,Dari Realisasi Pendapatan diatas, masih banyak pekerjaan Fisik yang
belum dilaksanakan sehingga Realisasi kekurangan dalam Anggaran untuk
belanja desa mencapai Rp 4.281.535,Anggaran Desa hanya mampu membiayai anggaran sebesar Rp
482.771.400 Hal ini disebabkan tidak tercapainya Anggaran dalam desa

dari sektor Transfer/Pencaiaran Bantuan Pemerintah.


4. Sarana dan Prasarana
Dalam Pelaksanaan Anggaran diatas kegiatan sarana dan prasarana
(Pembangunan Perkeerasan Jalan, Faving Block dan Reahb Gedung Kantor
Desa) yang dalam pelaksanaaanya kurang adalah pelaksanaan partisipasi
gotong-royong. Hal ini tidak terlaksana karena pada saat

pelaksanaan

kegiatan harga matrial tidak stabil sementara alat yang digunakan tidak
bisa dengan tenaga Manusia. Sedangkan Pelaksanaan sarana Prasarana
Pemerintahan Desa berupa Pembangunan Jalan Lingkungan Desa dan
Pembangunan Lainnya membengkak dikarenakan Harga material dan
Ongkos

Pekerja

mengalami

kenaikan.

Untuk

melanjutkan

kegiatan

tersebut, rencana pelaksanaannya bersambung pada tahun berikutnya.


Berikut disajikan jenis sarana dan prasarana kegiatan desa yang tertunda
pelaksanaanya

adalah

Peningkatan

Jalan

Lingkungan

Desa

Pasireurih ( Faving Block ), tahun 2015 Belum terselesaikan.

BAB VI
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA
A. KERJASAMA ANTAR DESA
1. Desa yang diajak kerjasama
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan
tertuang

dalam

APBDes

disebutkan

Pemerintahan

bahwa

semua

Desa

yang

pelaksanaan

pembangunan baik fisik maupun non fisik dituangkan tersendiri ke dalam


RPJMDesa.

Pelaksanaan

RPJMDesa

mengacu

pada

APBDesa

yang

ditetapkan setiap tahunnya. Dalam melaksanakan kerjasama antar desa, di


Kecamatan dibentuk Badan Kerjasama Antar Desa yang tujuanya akan
melaksanakan kegiatan pembangunan baik fisik maupun non fisik. Namun
ditahun 2014 pelaksanaan Kerjasama Antar Desa belum dilaksanakan
karena belum ada suatu kegiatan yang pelaksanaanya dengan desa lain.
LPKJ Pasireurih 2015

32 |

Namun didalam RPJMDesa sudah ada data pembangunan yang akan


dikerjasamakan pembangunanya yaitu pembuatan jalan tembus ke Desa
LEUWICOO dan Desa CISIMEUT. Serta adanya Program Pemerintah Propinsi
Banten dalam Program Wilayah Terpadu Antar Desa ( PWTAD ) tahun 2015.
2. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan


Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi
Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
c. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4773);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Keuangan Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4738);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 310);
LPKJ Pasireurih 2015

33 |

i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang


Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 37);
j. Peraturan
Kepala
Lembaga
KebijakanPengadaan

Barang/Jasa

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara


Pengadaan Barang/Jasa di Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 367);
k. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Pembentukan, Penataan, dan Perubahan Nama Desa-Desa di Wilayah
Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2006
Nomor 3 Seri D);
l. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Pokok-Pokok

Pengelolaan

Keuangan

Daerah

(Lembaran

Daerah

Kabupaten Lebak Tahun 2006 Nomor 15);


m. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 14 Tahun 2006 tentang
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2006 Nomor 14)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Lebak Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Kabupaten Lebak Nomor 14 Tahun 2006 tentang Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2012 Nomor 7);
n. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 19 Tahun 2006 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Kabupaten dan Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2006 Nomor 19);
o. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Penataan, dan Perubahan Nama-nama Desa di Wilayah
Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2008
Nomor 1);
p. Peraturan Bupati Lebak Nomor 39 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014
Nomor 39);
q. Peraturan Bupati Lebak Nomor 40 Tahun 2014 tentang Belanja Barang
Jasa Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun
2014 Nomor 40);
r. Peraturan Bupati Lebak Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan Anggran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran
2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014 Nomor 41);

3. Bidang Kerjasama
LPKJ Pasireurih 2015

34 |

Dalam kegiatan kerjasama antar desa sebetulnya banyak sekali


kegiatan yang telah direncanakan. Namun hal tersebut saat ini belum
terlaksana. Karena pelaksanaan APBDesa belum semuanya terlaksana.
4. Nama kegiatan
Untuk jenis pekerjaan tertentu akan diberi nama kegiatan sesuai
dengan jenis dan macam kerjasamanya diantara desa yang bersangkutan.
5. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa
Pelaksanaan Kerjasama antar desa rencananya dilaksanakan sesuai
kebutuhan dan jenis kerjasamanya. Dari Desa Pasireurih sendiri telah
dibuat Tim khusus dalam pelaksanaan kerjasama antar desa kalau ada
kegiatannya. Tim Pelaksana Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat yang
telah dibentuk dengan Keputusan Desa akan di fungsikan apabila ada
kegiatan kerjasama antar desa. Tim ini terdiri dari Perangkat desa, BPD,
LPMD, Tokoh perempuan dan tokoh Masyarakat terkemuka.
6. Data Perangkat Desa

a. MUHAEMIN,

Jabatan

kepala

Desa

Pasireurih.

Tugas

dan

kewewenangnya adalah menyelenggarakan urusan Pemerintahan,


Pembangunan dan kemasyarakatan yang menjadi kewenanganya,
menyelenggarakan tugas umum Pemerintahan dan melaksanakan
tugas

pembantuan

dari

Pemerintah,

Pemerintah

Propinsi

dan

Pemerintah Kabupaten .Dan sebagainya.


b. JAENUDIN, Jabatan Sekretaris Desa Pasireurih. Sebagian tugas dan
wewenangnya

adalah

Pembangunan

dan

menjalankan

kemasyarakatan

administrasi
didesa

serta

Pemerintahan,
memberikan

pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan Organisasi


Pemerintah Desa. Dan lain sebagainya.
c. SOLIHIN, ANJANG dan BASUNI jabatan Kepala Dusun/RW. Sebagian
tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur wilayah yang
membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa. Dan Lain sebagainya.
d. MAIL, Jabatan KAUR Pemerintahan dan Trantib. Sebagian tugas dan
wewenangnya adalah penyusunan rencana kegiatan, menjabarkan,
koordinator,

pengumpulan

mendistribusikan

tugas

perintah

tersebut

pada

Kepala

Desa

masyarakat.

serta

Dan

sebagainya.
LPKJ Pasireurih 2015

35 |

lain

e. TRISNO, S.Pd, KAUR Ekbang dan Kesra. Sebagian tugas dan


wewenangnya adalah mengumpulkan, mengolah, meng Evaluasi dan
pelaporan data dibidang perekonomian dan pembangunan serta
mengadakan pembinaan keagamaan, kesehatan, keluarga berencana
dan pendidikan masyarakat. Koordinator pelaksanaan tugas dalam
unit kerja, antar unit kerja dengan lembaga kemasyarakatan yang
terkait baik secara Formal ataupun informal guna memperoleh
kesatuan pendapat. Dan lain sebagainya.
f. SUDIRMAN, S.Pd. KAUR Umum dan Keuangan, Tugas dan sebagian
wewenangnya adalah melakukan pengelolaan administrasi keuangan
desa

yang

meliputi

penyusunan

anggaran,

pembukuan,

pertanggungjawaban keuangan desa dan laporan realisasi keuangan


serta

membantu

pemungutan

dan

penyetoran

PBB

kepada

Pemerintah. Dan lain sebagainya.Semua pelaksana kegiatan tersebut


bertanggung jawab kepada Kepala Desa. pengumpulan administrasi
kepegawaian, penyelenggaraan rapat-rapat, tata usaha desa, surat
menyurat,

kearsipan,

penyajian

data

dan

kepustakaan

serta

dokumentasi. Dan lain sebagainya.

Data Tim Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat:


> Kepala Desa
> Perangkat Desa

: MUHAEMIN
: JAENUDIN
TRISNO, S.Pd

> BPD

: SUWANDI

> LPMD

: HENDI

> Tokoh Masyarakat

: H. SANEN

> Tokoh Perempuan

: SUMI PATMALASARI

7. Sumber dan Jumlah Anggaran


LPKJ Pasireurih 2015

36 |

Kebutuhan

dana

dalam

pelaksanaan

kerjasama

antar

desa

disesuaikan dengan jenis kegiatanya. Sumber pendanaanya diambil dari


dana- dana yang tertuang dalam RPJMDesa maupun APBDesa desa
Pasireurih

dan

Desa

sekitar

yang

akan

diajak

kerjasama.Untuk

pelaksanaanya pada tahun ini masih sebatas Rencana dan belum ada
Realisasi

kegiatanya.

Karena

pekerjaan

yang

dilaksanakan

dengan

melibatkan desa sekitar belum ada, namun telah tertuang dalam RPJMDesa
maupun APBDesa.
8. Jangka Waktu Kerjasama
Kerjasama Antar desa memerlukan pemikiran waktu yang panjang,
karena semua perencanaanya melalui beberapa tahapan dan persetujuan
khususnya dari masyarakat. Karena dalam penentuan pendapat serta
persetujuan sering ada permasalahan maupun kendala. Untung ruginya
juga diperhitungkan dalam melaksanakan kerjasama tersebut. Untuk
kerjasama di tingkat kecamatan difasilitasi oleh pihak Kecamatan dan
Badan Kerja sama Antar Desa ( BKAD ). Jangka waktu pelaksanaan
kerjasama antar desa saat ini belum ditentukan karena belum ada
pelaksanaan kerjasama antar desa.
9. Hasil Kerjasama
Biasanya dari
tanganan

hasil

kerjasama

kerjasama

(MoU).

Didesa

sebelumnya
Pasireurih

diadakan
tahun

penanda

ini

belum

melaksanakan satupun kerjasama antar desa. Karena belum ada pekerjaan


ataupun pelaksanaan kegiatan. Kerjasama antar desa yang dilaksanakan
saat ini sekitar permasalahan warga masyarakat, perselisihan warga antar
desa dan lain sebagainya.
10.

Permasalahan dan Penyelesaian


Setiap permasalah yang timbul dalam penyelesainya dilaksanakan

dengan azas kekeluargaan. Saat ini yang sering dilaksanakan kerja sama
antar desa masih sekitar penyelesaian sengketa warga yang melibatkan
beberapa instansi terkait dalam menyelesaikan permasalahan. Dan apabila
dalam musyawarah tersebut belum berhasil maka diselesaikan ketingkat
atasnya. Namun permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan fisik saat ini
belum dilaksanakan. Hal ini dilakukan karena pelaksanaan pekerjaan dalam
desa seluruhnya belum selesai
B. KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
1. Mitra yang diajak kerjasama

LPKJ Pasireurih 2015

37 |

Dalam pelaksanaan kerjasama antar desa bagi desa yang telah


melaksanakan, kendala teknis maupun pembiayaan sering terjadi dalam
pelaksanaan kegiatan baik yang fisik maupun non fisik.Namun pekerjaan
tersebut dapat di laksanakan sesuai rencana. Biasanya dalam pelaksanaan
kegiatan dari desa dalam proses pendanaan masih bekerjasama dengan
toko

Matrial

untuk

jenis

pekerjaan

Pembangunan.

Kemudian dalam rangka pelaksanaan pekerjaan non fisik sebagai contoh


penyuluhan hukum, penyuluhan pertanian, penyuluhan kesehatan dan
lainya pihak desa mengadakan hubungan kerjasama dengan instansi
tertentu

sesuai

dengan

bidang

informasi

yang

akan

dilaksanakan

kegiatanya. Dari pihak desa mengadakan koordinasi dengan instansi


terkait.
2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4010);
c. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2014

Nomor

7,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);


d. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4773);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Keuangan Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4738);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
LPKJ Pasireurih 2015

38 |

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,


Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 310);
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 37);
j. Peraturan Kepala Lembaga KebijakanPengadaan

Barang/Jasa

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara


Pengadaan Barang/Jasa di Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 367);
k. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Pembentukan,

Penataan,

dan

Perubahan

Nama

Desa-Desa

di

Wilayah Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak


Tahun 2006 Nomor 3 Seri D);
l. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Lebak Tahun 2006 Nomor 15);
m. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 14 Tahun 2006 tentang
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2006 Nomor 14)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Lebak Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Kabupaten Lebak Nomor 14 Tahun 2006 tentang Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2012 Nomor 7);
n. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 19 Tahun 2006 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Kabupaten dan Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2006 Nomor 19);
o. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Penataan, dan Perubahan Nama-nama Desa di
Wilayah Kabupaten Lebak (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak
Tahun 2008 Nomor 1);
p. Peraturan Bupati Lebak Nomor 39 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014
Nomor 39);

LPKJ Pasireurih 2015

39 |

q. Peraturan Bupati Lebak Nomor 40 Tahun 2014 tentang Belanja


Barang Jasa Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Lebak Tahun 2014 Nomor 40);
r. Peraturan Bupati Lebak Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan Anggran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran
2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014 Nomor 41);

3. Bidang Kerjasama
Bidang kerjasama yang dilaksanakan dengan pihak lain tergantung
dengan macam dan jenisnya. Diantaranya untuk pelaksanaan pekerjaan
pembangunan mengadakan Koordinasi dengan Toko Matrial dan terkadang
kepada

CV

ataupun

orang-

pelaksanaan kegiatan tersebut.

orang
Baik

yang

berkepentingan

dengan

dalam bidang teknis

maupun

kekurangan alat ataupun bahan.Untuk kegiatan Penyuluhan, pembinaan,


pememberdayaan masyarakat maupun pelatihan dan sebagainya, dari
pihak desa mengadakan koordinasi dengan instansi yang berkepentingan
dalam bidangnya masing- masing. Bahkan kepada pihak Pemerintah
Kabupaten juga mengadakan koordinasi dalam rangka pelayanan pada
masyarakat.
4. Nama kegiatan
Dalam pelaksanaan kerjasama diberbagai bidang, setiap kegiatan ada
nama dan jenis kegiatanya. Namun saat ini Pemerintah Desa Pasireurih
belum melaksanakan kegiatan tersebut. Yang biasa dilaksanakan adalah
apabila disuatu pekerjaan pembangunan kekurangan alat ataupun bahan,
maka pihak Desa mengadakan koordinasi dengan badan usaha tersebut
maupun pemborong bangunan. Desa Pasireurih melaksanakan kerjasama
ini pelaksanaanya masih disekitar penanganan permasalahan masyarakat
atau warga yang bermasalah.
5. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa
Untuk tugas yang diberikan kepada

perangkat

desa

ataupun

masyarakat desa, dari desa membentuk tim untuk melaksanakan suatu


kegiatan baik yang dikerja samakan maupun yang bekerja didalam desa.
Tim-tim

tersebut

bekerjasama

dengan

instansi

yang

terkait

dalam

bidangnya masing-masing. Tim desa terdiri dari Perangkat desa, Tokoh

LPKJ Pasireurih 2015

40 |

Masyarakat, Tokoh Perempuan, BPD, LPMD dan jumlahnya disesuaikan


dengan kebutuhan kegiatan.
6. Data Perangkat Desa
a. MUHAEMIN,

Jabatan

kepala

Desa

Pasireurih.

Tugas

dan

kewewenangnya adalah menyelenggarakan urusan Pemerintahan,


Pembangunan dan kemasyarakatan yang menjadi kewenanganya,
menyelenggarakan tugas umum Pemerintahan dan melaksanakan
tugas

pembantuan

dari

Pemerintah,

Pemerintah

Propinsi

dan

Pemerintah Kabupaten .Dan sebagainya.


b. JAENUDIN, Jabatan Sekretaris Desa Pasireurih. Sebagian tugas dan
wewenangnya

adalah

Pembangunan

dan

menjalankan

kemasyarakatan

administrasi
didesa

serta

Pemerintahan,
memberikan

pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan Organisasi


Pemerintah Desa. Dan lain sebagainya.
c. SOLIHIN, ANJANG dan BASUNI jabatan Kepala Dusun/RW. Sebagian
tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur wilayah yang
membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa. Dan Lain sebagainya.
d. MAIL, Jabatan KAUR Pemerintahan dan Trantib. Sebagian tugas dan
wewenangnya adalah penyusunan rencana kegiatan, menjabarkan,
koordinator,

pengumpulan

mendistribusikan

tugas

perintah

tersebut

pada

Kepala

Desa

masyarakat.

serta

Dan

lain

sebagainya.
e. TRISNO, S.Pd, KAUR Ekbang dan Kesra. Sebagian tugas dan
wewenangnya adalah mengumpulkan, mengolah, meng Evaluasi dan
pelaporan data dibidang perekonomian dan pembangunan serta
mengadakan pembinaan keagamaan, kesehatan, keluarga berencana
dan pendidikan masyarakat. Koordinator pelaksanaan tugas dalam
unit kerja, antar unit kerja dengan lembaga kemasyarakatan yang
terkait baik secara Formal ataupun informal guna memperoleh
kesatuan pendapat. Dan lain sebagainya.
f. SUDIRMAN, S.Pd. KAUR Umum dan Keuangan, Tugas dan sebagian
wewenangnya adalah melakukan pengelolaan administrasi keuangan
desa

yang

LPKJ Pasireurih 2015

meliputi

penyusunan

anggaran,

pembukuan,
41 |

pertanggungjawaban keuangan desa dan laporan realisasi keuangan


serta

membantu

pemungutan

dan

penyetoran

PBB

kepada

Pemerintah. Dan lain sebagainya.Semua pelaksana kegiatan tersebut


bertanggung jawab kepada Kepala Desa. pengumpulan administrasi
kepegawaian, penyelenggaraan rapat- rapat, tata usaha desa, surat
menyurat,

kearsipan,

penyajian

data

dan

kepustakaan

serta

dokumentasi. Dan lain sebagainya.

7. Sumber dan Jumlah Anggaran


Dalam melaksanakan kegiatan

suatu kerjasama

dana

maupun

anggaran diambil dari dana desa maupun dana lainya yang sah. Besaran
dana tersebut disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
8. Jangka Waktu Kerjasama
Kerjasama Antar desa memerlukan pemikiran waktu yang panjang,
karena semua perencanaanya melalui beberapa tahapan dan persetujuan
khususnya dari masyarakat. Karena dalam penentuan pendapat serta
persetujuan sering ada permasalahan maupun kendala. Untung ruginya
juga diperhitungkan dalam melaksanakan kerjasama tersebut. Untuk
kerjasama di tingkat kecamatan difasilitasi oleh pihak Kecamatan. Jangka
waktu pelaksanaan kerjasama antar desa saat ini belum ditentukan karena
belum ada pelaksanaan kerjasama antar desa. Waktu ataupun jangka
waktu pelaksanaan disesuaikan dengan tingkat dan jenis kebutuhan
pekerjaan yang akan dilaksanakan bersama.
9. Hasil Kerjasama
Kerjasama yang dilaksanakan dengan pihak lain akan menumbuhkan
rasa saling membutuhkan. Bahwa suatu desa membutuhkan kepentingan
tertentu dengan desa lain. Hal ini sesuai dengan program PNPM-MD yang
sedang dilaksanakan saat ini. Terkadang dalam desa sendiri permasalahan
juga ada. Namun dengan adanya kerjasama bersama pihak lain maka
permasalahan tersebut berkurang.
10.

Permasalahan dan Penyelesaian


Dalam suatu kerjasama permasalahan yang timbul biasanya karena

kurang sepemahaman dalam pelaksanaan pekerjaan. Lokasi dan tempat


juga bisa menjadi permasalahan. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut
maka pihak yang akan diajak kerjasama supaya diadakan sosialisasi
kepada

masing-

masing

wilayah

sebelum

melaksanakan

kegiatan

tersebut.Permasalahan yang timbul di tulis dalam Berita Acara dan


LPKJ Pasireurih 2015

42 |

dimasukan ke dalam agenda kegiatan dimasing- masing kelompok yang


akan mengadakan kerjasama. Kemudian dari instansi terkait diikutkan
untuk memfasilitasi kejadian- kejadian tersebut.
C. BATAS DESA
1. Sengketa batas Desa
Dari awal berdirinya Desa Pasireurih sampai sekarang belum pernah
terjadi sengketa Batas Desa, walaupun masih banyak daerah yang
kedudukannya di dalam desa Pasireurih tetapi untuk Pembayaran PBB-nya
masih ikut kedalam desa Induk yaitu Desa Leuwicoo. Namun hal demikian
tidak menjadikan sengketa antar dua desa tersebut. Selain tidak ada
permasalahan yang serius namun kami selaku perangkat/pemerintahan
Desa

Pasireurih

berupaya

sekuat

kemampuan

kami

untuk

menyelesaikannya.
2. Penyelesaian yang dilakukan
Didalam kehidupan bermasyarakat permasalahan sangat komplek
dan bervariasi. Jenis permasalahan akibat batas desa di desa Pasireurih
belum ada permasalahan yang menonjol. Karena di masing-masing desa
sudah ada sosialisasi diantara beberapa desa kepada masyarakat. Untuk
menjaga hal-hal yang tidak diinginkan maka Pemerintah Desa Pasireurih
mengadakan Sosialisasi pada masyarakat tentang batas desa dan yang
sejenisnya.
3. Satuan pelaksanaan kegiatan Desa
Untuk tugas yang pembantuan dalam mengantisipasi permasalahan
batas desa, pihak Pemerintah Desa Pasireurih memberikan tugas kepada
perangkat

desa

dan

dibantu

masyarakat

desa

setempat

yang

berkepentingan dengan hal tersebut, di desa di bentuk tim untuk


melaksanakan suatu kegiatan baik yang dikerjasamakan maupun yang
bekerja didalam desa. Tim-tim tersebut bekerjasama dengan instansi yang
terkait dalam bidangnya masing-masing. Tim desa terdiri dari Perangkat
desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, BPD, LPMD dan jumlahnya
disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan. Untuk menguatkan Tim tersebut
Kepala Desa membuat Keputusan Desa tentang pengangkatan Tim
tersebut.
4. Data Perangkat Desa
a. MUHAEMIN,

Jabatan

kepala

Desa

Pasireurih.

Tugas

dan

kewewenangnya adalah menyelenggarakan urusan Pemerintahan,


LPKJ Pasireurih 2015

43 |

Pembangunan dan kemasyarakatan yang menjadi kewenanganya,


menyelenggarakan tugas umum Pemerintahan dan melaksanakan
tugas

pembantuan

dari

Pemerintah,

Pemerintah

Propinsi

dan

Pemerintah Kabupaten .Dan sebagainya.


b. JAENUDIN, Jabatan Sekretaris Desa Pasireurih. Sebagian tugas dan
wewenangnya

adalah

Pembangunan

dan

menjalankan

kemasyarakatan

administrasi
didesa

serta

Pemerintahan,
memberikan

pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan Organisasi


Pemerintah Desa. Dan lain sebagainya.
c. SOLIHIN, ANJANG dan BASUNIjabatan Kepala Dusun/RW. Sebagian
tugas dan wewenangnya adalah sebagai unsur wilayah yang
membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa. Dan Lain sebagainya.
d. MAIL, Jabatan KAUR Pemerintahan dan Trantib. Sebagian tugas dan
wewenangnya adalah penyusunan rencana kegiatan, menjabarkan,
koordinator,

pengumpulan

mendistribusikan

tugas

perintah

tersebut

Kepala

pada

Desa

masyarakat.

serta

Dan

lain

sebagainya.
e. TRISNO, S,Pd, KAUR Ekbang dan Kesra. Sebagian tugas dan
wewenangnya adalah mengumpulkan, mengolah, meng Evaluasi dan
pelaporan data dibidang perekonomian dan pembangunan serta
mengadakan pembinaan keagamaan, kesehatan, keluarga berencana
dan pendidikan masyarakat. Koordinator pelaksanaan tugas dalam
unit kerja, antar unit kerja dengan lembaga kemasyarakatan yang
terkait baik secara Formal ataupun informal guna memperoleh
kesatuan pendapat. Dan lain sebagainya.
f. SUDIRMAN, S.Pd. KAUR Umum dan Keuangan, Tugas dan sebagian
wewenangnya adalah melakukan pengelolaan administrasi keuangan
desa

yang

meliputi

penyusunan

anggaran,

pembukuan,

pertanggungjawaban keuangan desa dan laporan realisasi keuangan


serta

membantu

pemungutan

dan

penyetoran

PBB

kepada

Pemerintah. Dan lain sebagainya.Semua pelaksana kegiatan tersebut


bertanggung jawab kepada Kepala Desa. pengumpulan administrasi
kepegawaian, penyelenggaraan rapat- rapat, tata usaha desa, surat
LPKJ Pasireurih 2015

44 |

menyurat,

kearsipan,

penyajian

data

dan

kepustakaan

serta

dokumentasi. Dan lain sebagainya.

D. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

1. Bencana yang terjadi dan penanggulanganya


Untuk penanggulangan bencana alam yang terjadi, (selama ini
berupa Tanah Longsor) Dalam keadaan darurat koordinasi dengan Instansi
terkait dioftimalkan dalam rangka penanganan bencana tersebut.

2. Status Bencana
Pelaksanaan penanggulangan bencana di desa Pasireurih telah
dibentuk Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat ( FKDM ). Tim tersebut
bertugas mengkoordinir penanganan bencana alam dan sejenisnya dengan
instansi yang terkait. Anggota tim terdiri dari Perangkat Desa, Lembaga
Desa, Bidan Desa dan Tokoh Masyarakat. Koordinasi dilakukan dengan
melihat jenis bencana yang terjadi. Apabila bencana alam tersebut terjadi
dan tidak bisa bisa diatasi oleh pihak Tim Desa maka pihak desa
berkoordinasi dengan pihak Kecamatan untuk diteruskan ke Satuan
Koordinasi

Pelaksana

Penanganan

bencana

di

Kabupaten

Lebak.

Penanganan bencana tersebut melihat Status Bencana dan serta bahaya


dan penanggulangannya. Dalam keadaan demikian Koordinasi dengan
instansi terkait sangat diperlukan.

3. Sumber dan Jumlah Anggaran


Dalam penanganan semua Bencana Alam memerlukan biaya,

Di

Desa Pasireurih Anggaran untuk penanganan bencana dituangkan kedalam


APBDesa tetapi belum dianggarkan . Namun apabila terjadi bencana
Pemerintah Desa akan Mencairkan karena keadaan darurat, dana yang
diambil sumbernya dari Pendapatan Asli Desa. Dan apabila terjadi dan

LPKJ Pasireurih 2015

45 |

tingkat kerusakan bencana tersebut besar maka biaya penanganan


tersebut diserahkan pada Pihak Kabupaten.

4. Antisipasi Desa
Dalam mengantisipasi kejadian bencana alam FKDM desa Pasireurih
menyediakan alat tanda bahaya Kentongan dan peralatan sederhana
lainya. Ketua RT diwajibkan melapor apabila terjadi bencana alam maupun
bencana yang lainya kepada FKDM atau Aparat Desa setempat. Dan
dilaporkan kepada Instansi terkait dan yang berkepentingan.

5. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa


Pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana alam, petugas yang
melaksanakan kegiatan tersebut dibentuk dengan Keputusan Kepala Desa.

6. Potensi bencana yang terjadi


Geografis desa Pasireurih keadaan pertanahanya datar, potensi
bencana yang terjadi adalah Tanah Longsor, angin Ribut, kekeringan
dimusim kemarau.
E. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM
1. Gangguan yang Terjadi
Dalam melaksanakan ketertiban umum, di Desa Pasireurih dibentuk
Forum Komunikasi Polisi Masyarakat ( FKPM ). Untuk tahun 2014 gangguan
keamanan

yang

disebabkan

oleh

pencurian

tidak

ada.

Kerukunan

masyarakat terjaga walaupun imbas program bantuan kepada masyarakat


terjadi kecemburuan sosial, namun hal tersebut dapat diatasi dan diadakan
pembinaan dan pemahaman tentang program bantuan dari pemerintah
yang ditujukan kepada warga miskin desa.
2. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa
Dalam melaksanakan ketertiban umum, Pemerintah Desa Pasireurih
membentuk

tim

yang

bertugas

menyelesaikan

permasalahan.

Baik

perselisihan warga maupun kejadian lainya. Tim tersebut terdiri dari


Linmas, FKPM dan unsur perangkat Desa Pasireurih. Dalam penanganan

LPKJ Pasireurih 2015

46 |

permasalahan disetiap palaksanaanya dibuat Berita Acara dan dilaporkan


ke Muspika Kecamatan Muncang.
3. Penanggulangan dan Kendalanya
Penanggulangan ketertiban umum sering kali mendapat hambatan,
disini

dijelaskan

bahwa

dalam

pelaksanaan

proses

mendamaikan

perselisihan warga sering kali pihak Pelaksana mendapat kecaman maupun


yang lainya. Namun dalam hal ini tidak menjadi permasalahan yang berarti
bagi tim tersebut. Kendala yang ada biasanya dalam teknis menyelesaikan
sengketa warga. Karena keterbatasan Tim pelaksana dan apabila terjadi
permasalahan yang serius koordinasi dengan pihak Muspika Kecamatan
jarak tempuhnya ( 5,5 km ).
4. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam Penanggulangan
Dalam menyelenggarakan Ketertiban umum, pihak Pemerintah Desa
Pasireurih selalu berkoordinasi dengan Muspika Kecamatan Muncang.
Terutama dengan BABINSA Dan BABINKAMTIBMAS.
5. Sumber dan Jumlah Anggaran
Pelaksanaan penyelenggaraan ketertiban umum dalam APBDesa tidak
dicantumkan.

Tetapi

untuk

kegiatan

sosialisai

Ketertiban

Umum

dicantumkan, Mengingat permasalahan tersebut sifatnya lokal maka


Pemerintah desa hanya membantu seadanya dalam penyediaan Anggaran
Dana untuk program tersebut. Anggaran tersebut mengikuti dengan
melihat kejadian yang ada.
BAB VI
PENUTUP
Demikian

Laporan

Keterangan

Pertanggung

Jawaban

Kepala

Desa

(LKPJ) Pasireurih ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan sangat Sederhana


sehingga masih sangat jauh dari kesempurnaan untuk itu kami mohon kritik dan
saran demi menuju kearah perbaikan.

Pasireurih, 03 Januari 2016


Kepala Desa Pasireurih

LPKJ Pasireurih 2015

47 |

MUHAEMIN

LPKJ Pasireurih 2015

48 |

Anda mungkin juga menyukai