no
V IaRa
Cm
Ia
Dari gambar diatas n=f(T) terlihat jelas bahwa semakin besar kopel (T) maka putaran
akan turun, karena motor DC penguat terpisah mempunyai daya (P) relatif tetap.
Va
Ea
Cm
Dimana kurva Va Ea, maka kurva n Va, sehingga kurva Va = f(n) . Dari kurva Va=f(n)
terlihat saat n naik ketika Va dinaikan dan n turun ketika Va diturunkan. Dari bentuk
kurvanya yang tidak non linier ini dianggap linier.
Pengendalian Proporsional
Untuk pengendali proporsional, hubungan antara masukan pengendali u(t) dengan
sinyal galat aktuasi e(t) adalah
u(t) = Kp e(t)
Fungsi alih dari pengendali prooporsional adalah
U (s)
Kp
E(s)
E(s)
+
Kp
U(s)
X(s)
Gambar 12.3. Tanggapan Pengndali P
Kekurangan pengendali ini adalah timbulnya galat offset bila ada perubahan beban.
Dengan demikian sistem yang menggunakan pengendali ini harus dapat direset secara
menual dan sebaiknya perubahan beban tidak besar.
Contoh implementasi pengendali ini adalah amplifier dengan penguatan linier yang dapat
diatur.
R2
VR
-
R1
R
-
Vout
+
+
E
+
Kp
1
s(Js f )
2
N (s) Js Fs Kp
E(s) C(s)
1
2
N (s) N (s) Js Fs Kp
Galat keadaan tunak yang akan disebabkan oleh torsi gangguan step dengan besar Ta
diberikan oleh :
Pada keadaan tunak, pengendali proporsional memberikan torsi Ta yang sama besar tetapi
e(t)ss lim E(s)
s0
Ta
s0 Js fs Kp s
Ta
Kp
lim
berlawanan tanda dengan torsi gangguan Ta. Keluaran tunak yang disebabkan oleh torsi
gangguan step adalah
e(t)ss e(t)ss
Ta
Kp
4 buah
Triger
Konverter
Beban
Ploter
TG
Gambar 12.6 Diagram rangkaian pengendalian motor DC tanpa kontrol dan umpan balik
Catu Daya
=
Triger
Konverter
Beban
Ploter
TG
Gambar 12.7 . Diagram rangkaian pengendalian motor DC dengan kontrol P dan umpan balik .
6. Setelah percobaan tanpa kontrol dan umpan balik sekarang hubungkan kontroller dan
limit menuju motor lalu hubungkan keluaran dari tachometer dengan umpan balik (ATT
1/1)
7. On kan Kp dengan saklar P keatas dan saklar I dan D kebawah kemudian sesuai dengan
kurva S set penguatan proporsional (Kp) berdasarkan metoda Zigler dan Nichols jerat
terbuka.
8. Putar potensiometer set point pada kondisi maksimum lalu setting set point dengan
memutar W%=2% yang berarti tegangan =3 V lalu off kan dulu saklar set point
(putarankan motor 2000 rpm)
9. Atur pembatas tegangan positif (limit level) pada harga % V (mode limit pada tanda +)
10. Atur besarnya konstanta waktu dari oerde satu (Ts=1ms) dan besarnya penguatan
umpan balik Ks=1 (keluaran umpan balik sama dengan set point)
11. On kan saklar set point
12. On kan catu daya Dc kemudian nyalakan pembebanan sesuai yang diinginkan dan
perhatikan arus armatur jangan sampai melebihi 5 A kemudian catat hasilnya pada
tabel.
13. Hubungkan dengan ploter dari tacho meter untuk melihat respon yang dihasilkan
14. Setelah semuanya selesai kecilkan pembebanan dan matikan, kemudian matikan catu
daya DC lalu catu daya AC.
12.6. Data Percobaan
Gambar kurva tanpa kontroler dan umpan balik (tanggapan plant)
Tabel 12.1.. Percobaan tanpa kontroler dan tanpa umpan balik.
Putaran motor (rpm)
Arus motor (A)
Tegangan jangkar motor (V)
Torsi motor (Nm)
Arus penguatan medan (A)
Tegangan referensi (V)
Lembar Latihan/Soal:
A.
2.
3.
4.
5.
Buat Grafuk Tanggapan dari Hasil Tabel 12.1 dan Tabel 12,2 dalam satu
format grafik serta analisis hasilnya !