Pedoman Ambulan
Pedoman Ambulan
Gawat Darurat
AMBULAN
1.1 Definisi
Kata ambulan berasal dari bahasa latin ambulare yang berarti
untuk membawa atau memindahkan dimana pada zaman dahulu pasien
dipindahkan dengan diangkat. Kata ambulan pada zaman dahulu diartikan
sebagai rumah sakit yang berjalan yang selalu mengikuti ke mana suatu
pasukan perang pergi. Kata ambulan secara umum dihubungkan dengan
kendaraan motor emergency dengan peralatan emergency untuk pasien
dengan penyakit akut ataupun trauma, yang sekarang disebut sebagai
ambulan emergency.
Ambulan adalah alat transportasi untuk membawa orang yang sakit
ataupun terluka menuju rumah sakit. Kata ambulan digunakan untuk
mendiskripsikan alat trasnportasi yang memiliki peralatan medis untuk
pasien yang ada di luar rumah sakit atau untuk membawa pasien ke
rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut (www.essay.se,
2008). Jadi ambulan adalah alat transportasi yang digunakan untuk
memindahkan orang sakit trauma ataupun non trauma ke rumah sakit baik
dalam keadaan emergency ataupun non emergency yang di lengkapi
dengan peralatan medis yang memadai.
Ambulan yang lain yaitu ambulan yang dikhususkan untuk hanya
membawa pasien ke rumah sakit. Jenis ambulan ini tidak dilengkapi
dengan peralatan bantuan dasar hidup dan biasanya staf paramedic pada
ambulan jenis ini mempunyai kualifikasi lebih rendah jika dibandingkan
dengan staf paramedic pada ambulan emergency.
Emergency Ambulance (Ambulan Gawat Darurat) adalah unit
transportasi medis yang didesain khusus dan berbeda dengan model
transportasi lainnya. Ambulan gawat darurat didesain agar dapat
menangani pasien gawat darurat, memberikan pertolongan pertama dan
melakukan perawatan intensif selama dalam perjalanan menuju rumah
sakit rujukan. Untuk pembahasan selanjutnya akan di kupas tuntas di bab
selanjutnya.
yang
mengikuti
ke
selalu
manapun
perang
selama
Tempat
Keterangan
1865
Ohio
1867
London
1869
New York
alat
transportasi
dan
perawatan
London
Ambulan
pertama
kali
digunakan
untuk
Jerman
dokter
bedah
yang
siap
bahan
bakar
bensin
diperkenalkan
1909
New York
dengan
perubahan
bidai
traksi
mortalitas
dan
morbiditas
pasiean
berpengaruh
dengan
patah
terhadap
tulang
kaki.
Telekomunikasi radiao dua arah mulai ada pada akhir perang dunia satu.
Pada awal perang dunia kedua, mobil ambulan modern dengan peralatan
medis yang lebih lengkap disertai dengan seorang dokter. Sering dijumpai
mobil jenasah yang dimodifikasi menjadi ambulan karena mobil jenasah
satu-satunya jenis mobil yang bisa membawa penderita dalam keadaan
terlentang.
Pada perang dunia kedua kebutuhan terhadap ambulan dan tenaga
kesehatan meningkat sangat drastis. Di Inggris pada perang Britain,
kebutuhan ambulan begitu besar sehingga mobil van yang ada digunakan
sebagai ambulan terkadang mengangkut beberapa pasien sekaligus
(www.wikipedia.com, 2012)
Pada perang Korea angkatan udara Amerika Serikat menciptakan
ambulan udara dengan helicopter untuk mengevakuasi korban dengan
cepat. Helicopter tipe H-13 mampu mengangkut 18 korban sekaligus.
Evakuasi masal ini dianggap berhasil dan kembali diterapkan pada perang
Vietnam.
Ambulan kemudian dirancang untuk menjadi rumah sakit berjalan
daripada hanya menjadi transportasi pasien. CPR dianggap sebagai
standard
terhadap
penanganan
cardiac
arrest,
defibrilasi
dimana
dapat
dikelompokkan
menjadi
berbagai
macam
dapat
melakukan
lebih
dari
satu fungsi
(misalnya
Ambulan emergency
Jenis ambulan yang banyak didapat, dimana ambulan ini menyediakan
peralatan medis terhadap pasien dengan penyakit akut maupun
trauma. Jenis ambulan ini bisa berupa mobil, van, kapal boat, ambulan
udara.
Respon unit
Adalah alat transportasi yang bertujuan untuk bisa mencapai tempat
dimana pasien dengan penyakit akut secara cepat dan memberikan
perawatan medis sementara namun kurang dilengkapi dengan fasilitas
untuk transportasi pasien untuk ke rumah sakit. Pada umumnya respon
unit akan disertai dengan ambulan emergency yang memiliki fasilitas
untuk memindahkan pasien ke rumah sakit. Namun pada kasus yang
tidak memerlukan perawatan di rumah sakit maka respon unit akan
memberikan perawatan pada tempat kejadian tanpa meminta bantuan
ambulan emergency untuk transportasi pasien. Jenis kendaraan yang
digunakan bisa berupa mobil, van yang telah dimodifikasi, sepeda
motor, sepeda ataupun kuda. First responder adalah orang awam
dilatih khusus pertolongan pertama tingkat lanjut (kemampuan hampir
menyamai paramedic ambulan) bisa siapa saja polisi, mahasiswa, tim
SAR, relawan palang merah dan lain-lain.
Charity Ambulance
Tipe ambulan khusus untuk transportasi pasien dengan tujuan
membawa anak kecil maupun orang dewasa yang dengan perawatan
jangka panjang untuk melakukan perjalan di luar rumah sakit untuk
dibutuhkan
untuk
memindahkan
kursi depan.
CCTV
Beberapa ambulan kini dilengkapi dengan video kamera untuk
merekam aktivitas baik di dalam maupun di luar kendaraan.
Trauma lighting
Merupakan special lighting dimana digunakan bila pasien
mengalami fotosenssitif. Umumnya berwarna biru merah.
Air conditioning
Pada ambulan AC berfungsi untuk menjaga temperature
didalam mobil ambulan untuk pasien yang dirawat. Juga
berfungsi untuk memfilter bakteri pathogen yang ada di udara
(www.wikipedia.com, 2008)
kebakaran
secara
terpisah
tidak
efektif
dalam
hal
perusahaan
non-profit
atau
perusahaan
amal
merupakan
kru
tanpa
bayaran
(suka
rela)
ataupun
Charity Ambulance
Ambulan jenis ini didanai oleh perusahaan amal yang mempunyai
fungsi untuk membawa anak-anak yang sakit atau orang dewasa
dengan perawatan jangka panjang untuk berkeliling atau berlibur
keluar dari rumah sakit. Di Inggris hal seperti ini disebut dengan proyek
Jumbulance.
Company Ambulance
Banyak perusahaan besar dan sentral industry, ambulan tersedia
untuk mengantisipasi kecelakaan kerja yang mungkin terjadi. Ambulan
yang tersedia andalah jenis respon unit untuk mengantisipasi kejadian
seperti kebakaran atau ledakan.
(www.wikipedia.com, 2012)
1.7. Pendanaan
Pendanaan pada pelayanan ambulan dapapt berasal dari
berbagai
macam
menyediakan
jasa
sumber, hal
ambulan
ini
dan
bergantung
kepada
pada
siapa
siapa
jasa
yang
ambulan
diperuntukkan.
-
Combined system
Ambulan yang tidak memungut biaya bagi masyarakat yang
membutuhkan
BAB II
AMBULAN GAWAT
DARURAT
2.1 Definisi Ambulan Gawat Darurat
Ambulan adalah alat transportasi untuk membawa orang yang sakit
ataupun terluka menuju rumah sakit. Kata ambulan digunakan untuk
mendiskripsikan alat trasnportasi yang memiliki peralatan medis untuk
pasien yang ada di luar rumah sakit atau untuk membawa pasien ke
rumah
sakit
untuk
mendapatkan
perawatan
lebih
lanjut
(www.essay.se,
2008)
Kata ambulan secara umum dihubungkan dengan kendaraan
motor emergency dengan peralatan emergency untuk pasien dengan
penyakit akut
ataupun
trauma,
yang
sekarang
disebut
sebagai
ambulan emergency.
Jenis ambulan yang lain yaitu ambulan yang dikhususkan untuk
hanya membawa pasien ke rumah sakit. Jenis ambulan ini tidak
dilengkapi dengan peralatan bantuan dasar hidup dan biasanya staf
paramedic pada ambulan jenis ini mempunyai kualifikasi lebih rendah jika
dibandingkan dengan staf paramedic pada ambulan emergency.
3.1 Persyaratan Ambulan Gawat Darurat
Syarat ambulan gawat darurat antara lain :
1. Idealnya sampai di tempat pasien dalam waktu 6-8 menit agar dapat
mencegah kematian karena sumbatan jalan nafas, henti nafas, henti
jantung atau perdarahan masif (to save life and limb)
2. Berkomunikasi dengan pusat komunikasi, rumah sakit dan ambulan
lainnya
3. Melakukan pertolongan pada persalinan
4. Melakukan transportasi pasien dari tempat kejadian ke Puskesmas, RS
atau dari RS ke RS
5. Menjadi rumah sakit lapangan dalam penanggulangan bencana.
6. Mampu menanggulangi gangguan A (airway), B (breathing), C
(circulation) dalam batas-batas Bantuan Hidup Dasar.
lembar
catatan
penderita
yang
mencakup
identitas,
k. Xylochatain Jelly
2. Breathing equipment
a. Bag Valve Mask
b. Nasal Canule
c. Simple Mask
d. Rebreathing ask
e. Non Rebreathing Mask
f. Pocket Mask
g. Oxygen Tube
h. Portable Oxygen Tube
3. Circulation equipment
a. Veno Catheter / IV Catheter
b. Infuse Set
c. Infusion Fluid
d. Spuit
e. Tensimeter
f. Stetoscope
g. Foley Catheter
h. Urine Bag
i.
Steril Gauge
j.
Roll Bandage
k. Trauma Bandage
l.
Triangular Bandage
m. Elastic Bandage
4. Extraction & stabilization equipment
a. Rigid Splint
.
Scoope Strecher
b. Pulse Oxymeter
c. Defibrilator
d. Patient Monitor
e. ECG Monitor (3 Lead)
6. Emergency Drugs
a. Adrenalin / Ephyneprin
b. Sulfas Atrophyn
c. Kalmethason
d. Buscopan
e. Dextrose 40 %
f. Lasix
g. Aminophylin
h. Cylocard 100 mg
i.
Neurobion 5000
j.
Lidocain 2 %
k. Diazepam
l.
valium 10 mg
m. Nitrogliserin SL
7. Other equipment
a. Bandage Scissor
b. Anatomy Pincet
c. Cirurgy Pincet
d. Artery Clamp
e. Plester
f. Pen light
g. ECG Electrode
h. Thermometre
i.
Gastrictube
j.
Neirbeken
k. Urinal / Pispot
l.
handscoon
m. Masker
n. ETC
3.5 Ambulance equipment level
Basic Life
Support
Support Ambulance
Ambulance
Oxygen
Oxygen
Nasal Cannulas
masks
Bag Valve Mask
Pulse Oximeter
Laryngoscopes for
Intubation (Tube down
Airway
Equipment
throat)
Cricothyrotomy (Surgical
hole in trachea/windpipe)
CPAP masks (for CHF
patients, forces fluid out of
lungs)
Chest Decompression Kits
(placing hole in chest to
relieve collapsed lung)
Numerous Medications
(Albuterol, Alupent,
Atrovent, Hurricane Spray,
Terbutaline, Versed)
Splints &
Bandages
Cervical collars
and backboards
Burn Sheets
Trauma
Equipment
(defibrillation
only)
transmit to hospital)
Synchronized Cardioversion
(slow rapid heart rates)
Pacemaker (speeds up
heart rates)
Cardiac
Equipment
Care
Sodium Bicarbonate,
Verapamil, Zofran)
Oral Glucose
(conscious
Diabetic
Glucometer
Oral Glucose (conscious
patients only)
patients)
Intravenous (IV) fluids
Treatment
Seizure
Treatment
Supportive care
only
Reactions
Epi pen
Allergic
(Intramuscular
injection)
Epinephrine (subcutaneous
or IV for severe reactions)
Benadryl (Given in IV to
slow reaction)
OB Kits
OB Kits
Intraosseous drills-ability to
drill into Bone marrow to
adminster medication
Specialty
Children's Tylenol
Equipment
pertolongan
pertama)
yang
tentu
saja
hanya
juga
memberikan
sebagai
layanan
Teknisi
gawat
ambulans.Mereka
adrurat
yang
lebih
mampu
luasseperti
5. Paramedik
Ini merupakan level atas dari pelatihan medis dan biasanya
mencakup ketrampilan utama yang tidak diperuntukkan bagi teknisi
seperti
pemasangan
infuse
(dengan
kemampuan
untuk
Tergantungpada
jabatan
yang
hokum
yang
ada,
paramedik
dilindungi,penyalahgunaan
profesi
diderita
pasien
akan
potensial
menimbulkan
tentang
Standarisasi
Kendaraan
2.
Sehat
secara
mental,
emosi
terkontrol.
bagi
Mengemudikan
seseorang
yang
gemar
4.
atas
jangan
kemampuan
terlalu
diri
percaya
diri
sebagai
dengan
menantang resiko.
5.
6.
8.
9.
BAB III
TATALAKSANA
AMBULAN
adalah
beberapa
hal
yang
mencakup
ketika
ambulan
digunakan
untuk
menjadikan pengemudi
ambulan
kebal
terhadap
istimewa
selama
situasi
darurat
hanya
berlaku
jika
besar
undang-undang
memperbolehkan
lampu
merah
dan
tanda
berhenti.
Beberapa
sinyal yang
tepat,
memastikan
jalurnya
harta benda.
o Mengabaikan
peraturan
yang
mengatur
arah
jalur
dan
aturan berbelok
ke arah tertentu, setelah memberi sinyal dan peringatan yang tepat.
3.2 Tugas seorang EMD (Emergency Medical Dispathcer/Pengirim Pesan
Medis Emergensi):
1. Menanyakan informasi secara lengkap dari penelepon dan menilai
tingkat prioritas panggilan emergensi tersebut.
2. Memberikan instruksi medis kepada penelepon sebelum ambulan
datang
dan menyampaikan
informasi
adanya
panggilan
untuk
membantu
menentukan tingkat
prioritas
Di
mana
lokasi
tepat pasien?
Seorang
EMD
harus
selatan),
persimpangan
jalan
terdekat,
perlu ditanyakan mengenai arus lalu lintas, dan jalur yang dapat
dilewati , kemacetan dll. Jika EMD menemukan bahwa semua
jalur
menuju
lokasi tabrakan
terhambat,
maka
EMD
akan
ditutup
kecuali
atas pemberitahuan
medis
kepada
jiwa, EMD
penelepon
sesaat
EMD.
Untuk
akan memberikan
setelah
ambulan
dikirim. Penelepon atau orang lain yang ada di lokasi kejadian harus
mengikuti instruksi ini hingga ambulan datang. Hal penting lain yang
perlu diperhatikan oleh penelepon adalah agar tetap terhubung
dengan EMD untuk menjelaskan lokasi tepat kejadian seandainya
ambulan
yang
telah
dikirim
tidak
menemukan
lokasi
yang
diinformasikan sebelumnya.
3. Apa masalahnya? Tanyakan keluhan utama yang dihadapi pasien.
Ini akan membantu EMD untuk memutuskan panggilan emergensi
mana yang akan ditanggapi (jika panggilan lebih dari satu) dan
8. Berapa
banyak
kemungkinan
korban
cedera?
Ketika
EMD
yang
bersamaan.
Waktu
dan
mungkin
nyawa,
dapat
respons -
kontrol TKP
akses
penilaian
awal
setelah
menolong
penderita.
Pemeliharaan
ambulan
dapat
dipersingkat
terutama
untuk
jenis
ambulan
Pada awal shift, cek bahan bakar (bensin/solar), oli, air accu,
air radiator, air wiper, lampu mobil, sirene, pengeras suara,
tekanan udara pada ban, AC, klakson, rem
Tandu
dan
semua
peralatan
berada
pada
tempatnya.
Pada
awal
dibersihkan,
dan
akhir
hal
ini
shift
untuk
bagian
luar
menghilangkan
ambulan
harus
kotoran
yang
Semua
permukaan
harus
dipersihkan
secara
menyeluruh
Respons
Pengemudi harus dapat mengemudi dalam berbagai cuaca. Cara
mengemudi harus dengan cara defensif (defensive driving). Rotator
selalu
dinyalakan,
sirene
hanya
dalam
keadaan
terpaksa.
Keselamatan
diri
sendiri
dan
orang
lain
mutlak
menjadi
Kontrol TKP
Diperlukan pengetahuan mengenai daerah bahaya, harus diketahui
cara parkir, serta kontrol lingkungan. Parkir kendaraan pada tempat
yang aman dan tidak mengganggu kendaraan lain. Mintalah
seseorang berada di belakang ambulans untuk bertindak sebagai
pemandu bila polisi belum tiba.
Akses ke penderita
Masuk ke dalam rumah atau ke dalam mobil yang hancur, tetap
harus memakai prosedur yang baku.
Perhatikanlah
tanda-tanda
dari
polisi
atau
personil
yang
bocor,
anda
perlu
parker
agak
jauh
dan
pertolongan pertama.
-
badannya
tanpa
lebih
dahulu
melepaskan
jepitannya.
-
Ekstrikasi
Pada
keadaan
lokasi
yang
berbahaya
atau penderita
yang
prinsipnya
dalam
kondisi apapun
seseorang
penderita
Periksa perbannya
Periksa bidainya
Tenangkan penderita
tempat
tersedia
dengan
menghubungi
di
mendatangi
lokasi,
menemui
petugas
di
memperkenalkan
diri
salam,
menyapa
dan
identitas
pasien
yang
akan
instruksi
dokter
tentang
hal-hal
yang
keadaan
pasien
sebelum
berangkat,
kondisi
pasien
dalam
keadaan
siap
untuk
Memposisikan
pasien
senyaman
mungkin sesuai
dengan
kondisinya.
1 orang paramedis operator alat medis di sebelah kiri pasien (
menyesuaikan kondisi pasien ).
Petugas memberi komando kepada sopir agar ambulan segera
berjalan,
lampu
rotator
dinyalakan,
sirene
dibunyikan
dan
melakukan
tindakan
jika
terjadi
IGD
sebagai
perlindungan
barang
penderita
dari
pencurian.
Minta diri untuk meninggalkan RS
e. Pencatatan dan Pelaporan
1. Mencatat nama petugas yang berangkat.
2. Mencatat identitas pasien dan informasi dasar ( diagnosis
sementara, tanda vital, problem pasien ) berdasarkan informasi
dari lokasi awal.
3. Mencatat perkembangan kondisi pasien selama perjalanan.
4. Mencatat tindakan yang dilakukan dan obat yang diberikan
kepada pasien selama perjalanan.
5. Menyerahkan catatan rekam medis kepada petugas IRD.
f. Kegiatan Pasca Pelayanan
1. Kembali ke posko ambulan
Aktivitas-aktivitas berikut yang harus dilkukan saat kembali ke
posko ambulan :
-
Lakukan
prosedur
pemeliharaan
kendaraan
pasca
Bersihkan kendaraan
Laporkan
kesiapan
pelayanan berikutnya.
unit
ambulan
untuk
memberikan
AMBULAN
Nasrulla
h
Pasuruan, 21 Januari
1988
Potekkes Depkes Malang
2006
PSIK Universitas
Brawijaya 2010
RS. Wava Husada
2009-2010
Neneng S. R
Jember, 16 Mei
1984
D3 Kep.
Lumajang
PSIK Universitas
Brawijaya 2010
Sri
Winarsih
Madiun, 24 Desember
1967
SPK Magetan
1987
Stikes Bina Sehat PPNI
2007
PSIK Universitas
Brawijaya 2010
Puskesmas
Purwosari
Lilik
Nurhidayati
Kediri, 23 Februari
1976
D3 Kep. Karya Husada
1998
PSIK Universitas
Brawijaya 2010
RSUD Pare Kabupaten
Kediri
Winda Dwi
S
Tulung Agung, 01 Agustus
1986
D3 Kep. Tulung Agung 2007
PSIK Universitas
Brawijaya 2010
Lilik Setyorini
Mojokerto, 20 April 1968
SPK
Kepanjen
D3 Kep.
UMM
PSIK Universitas Brawijaya
Oktiva
Kuswari
Nganjuk, 23 Oktober
1978
SPK Pemda Pasuruan
1997
Potekkes Depkes Malang
2001
PSIK Universitas
Brawijaya 2010
Moh.
Amin
Sampang, 04 November
1987
D3 Kep. Kab. Pamekasan
2006
PSIK Universitas Brawijaya
2010
UGD Puskesmas
Jrengik
Abdurrakhm
an
Sumbawa Besar, 05 Mei
1980
D3 Kep. Yarsi Mataram-NTB
2003
PSIK Universitas Brawijaya
2010
RSUD
Sumbawa
Wahid
Hasyim
Malang, 14 November
1986
D3 Kep. Kab.
Malang
PSIK Universitas Brawijaya
2010
Internis RSUD Pasuruan
Farid
a
MM
Lotim, 17 Maret
1972
SPK Fillial-Mataram 19901991
Poltekkes Mataram
2008
PSIK Universitas Brawijaya
2010
3
9 www.serpihanilmuku.blogspot.com
AMBULAN