Anda di halaman 1dari 17

Surat dari Gaza untuk Umat Islam di Indonesia

Friday, 04 June 2010 at 23:05

Untuk saudaraku di Indonesia,

Saya tidak tahu, mengapa saya harus menulis dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia, Namun
jika kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki Adalah
karena Negeri kalian berpenduduk muslim terbanyak di punggung bumi ini, bukan demikian
saudaraku?

Di saat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya
sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis da'wah dari Jama'ah haji asal Indonesia, dia
mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama'ah haji berasal dari Indonesia
datang ke Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah angka yang sangat fantastis dan membuat saya berdecak
kagum.

Lalu saya mengatakan kepadanya, saudaraku, jika jumlah jama'ah Haji asal GAZA sejak tahun 1987
Sampai sekarang digabung, itu belum bisa menyamai jumlah jama'ah haji dari negeri kalian dalam satu
musim haji saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat dibanding kalian yah?. wah, pasti
uang kalian sangat banyak yah?, apalagi menurut sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang
menunaikan ibadah haji untuk yang kedua kalinya, Subhanallah.

Wahai saudaraku di Indonesia,


Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa saya dan kami yang ada di GAZA ini, tidak dilahirkan di
negeri kalian saja. Wah, pasti sangat indah dan mengagumkan yah? Negeri kalian aman, kaya dan
subur, setidaknya itu yang saya ketahui Tentang negeri kalian.

Pasti para ibu-ibu disana amat mudah menyusui bayi-bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah
kalian dapatkan di toko-toko dan para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah
sakit yang mereka inginkan.

Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku tidak seperti di negeri kami ini, saudaraku, anak-anak
bayi kami lahir di tenda-tenda pengungsian. Bahkan tidak jarang tentara Israel menahan mobil
ambulance yang akan mengantarkan istri kami Melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya
di daerah Rafah, Sehingga istri-istri kami terpaksa melahirkan di atas mobil, yah di atas mobil
saudaraku!.

Susu formula bayi adalah barang yang langka di GAZA sejak kami di blokade 2 tahun lalu, namun
isteri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga dua tahun lamanya, walau terkadang
untuk memperlancar ASI mereka, isteri kami rela minum air rendaman gandum.
Namun, mengapa di negeri kalian, katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa
ayah dan ibunya, terkadang ditemukan mati di parit-parit, di selokan-selokan dan di tempat sampah, itu
yang kami dapat dari informasi televisi.

Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negeri kalian adalah negeri yang tertinggi
kasus Abortusnya untuk wilayah ASIA, Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian? Apakah karena di
negeri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina
tersebut? Sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami di sini.
Memang hampir setiap hari di GAZA sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami
mati, Namun, bukanlah diselokan-selokan, atau got-got apalagi ditempat sampah? Saudaraku! Mereka
mati syahid, saudaraku! Mati syahid, karena serangan roket tentara Israel!

Kami temukan mereka tak bernyawa lagi dipangkuan ibunya, di bawah puing-puing bangunan rumah
kami yang hancur oleh serangan roket tentara Zionis Israel. Saudaraku, bagi kami nilai seorang bayi
adalah Aset perjuangan perlawanan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang
akan menyambung perjuangan kami memerdekakan Negeri ini.
Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 desember (2009) kemarin, Saudara-saudara kami
yang syahid sampai 1400 orang, 600 diantaranya adalah anak-anak kami, namun sejak penyerangan itu
pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru Di jalur Gaza, dan Subhanallah
kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang kembar, Allahu Akbar!
Wahai saudaraku di Indonesia,
Negeri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah,
namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi, menderita busung lapar. Apa
karena kalian sulit mencari rezki disana? Apa negeri kalian sedang diblokade juga?
Perlu kalian ketahui, saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi
apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah lama kami diblokade.

Kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai Tata Usaha di kantor pemerintahan Hamas Sudah 7 bulan
ini, gaji bulanan belum saya terima, tapi Allah SWT yang akan mencukupkan rezki untuk kami.

Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda baru saja melangsungkan
pernikahan. Yah, mereka menikah di sela-sela serangan agresi Israel, Mereka mengucapkan akad
nikah, di antara bunyi letupan bom dan peluru saudaraku.

Dan Perdana menteri kami, yaitu Ust Isma'il Haniya memberikan santunan awal pernikahan bagi
semua keluarga baru tersebut.

Wahai Saudaraku di Indonesia,


Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqoh pembinaan Di Negeri
antum, seperti yang diceritakan teman saya tersebut, program pengajian kalian pasti bagus bukan,
banyak kitab mungkin yang telah kalian baca, dan buku-buku pasti kalian telah lahap, kalian pun
sangat bersemangat bukan, itu karena kalian punya waktu.

Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini wahai saudaraku. Satu jam, yah satu jam itu adalah
waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqoh, setelah itu kami harus terjun langsung ke
lapangan jihad, sesuai dengan tugas yang telah diberikan kepada kami.

Kami di sini sangat menanti-nantikan hari halaqoh tersebut walau cuma satu jam saudaraku, tentu
kalian lebih bersyukur, kalian lebih punya waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqoh, Seperti
ta'aruf, tafahum dan takaful di sana.

Hafalan antum pasti lebih banyak dari kami, Semua pegawai dan pejuang Hamas di sini wajib
menghapal surat al anfaal sebagai nyanyian perang kami, saya menghapal di sela-sela waktu istirahat
perang, bagaimana Dengan kalian?

Akhir desember kemarin, saya menghadiri acara wisuda penamatan hafalan 30 juz anakku yang
pertama, ia diantara 1000 anak yang tahun ini menghapal al-qur'an, umurnya baru 10 tahun, saya yakin
anak-anak kalian jauh lebih cepat menghapal al-quran ketimbang anak-anak kami disini, di Gaza tidak
ada SDIT seperti di tempat kalian, yang menyebar seperti jamur sekarang.
Mereka belajar di antara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah diratakan,
diatasnya diberi beberapa helai daun pohon kurma, yah di tempat itulah mereka belajar saudaraku,
bunyi suara setoran hafalan al-quran mereka bergemuruh diantara bunyi-bunyi senapan tentara Israel?
Ayat-ayat Jihad paling cepat mereka hafal, karena memang didepan mereka tafsirnya. Langsung
Mereka rasakan.
Wahai Saudaraku di Indonesia,
Oh iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat aksi solidaritas yang kalian
perlihatkan kepada masyarakat dunia, kami menyaksikan demo-demo kalian di sini. Subhanallah, kami
sangat terhibur, karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan di sini.

Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami di sini, termasuk kalian di Indonesia. Namun,
bukan tangisan kalian yang kami butuhkan saudaraku biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti
nanti di akhirat yang dicatat Allah sebagai bukti ukhuwah kalian kepada kami. Doa-doa kalian dan
dana kalian telah kami rasakan manfaatnya.

Oh iya hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya Untuk menjaga kantor, tugasku untuk
menunggu jika ada telepon dan fax yang masuk. Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat
yang lain lagi Salam untuk semua Pejuang-Pejuang Islam di Indonesia.

Akhhuka…..Abdullah ( Gaza City ..1430 H)


sumber: http://www.voa-islam.com/news/citizens-jurnalism/2010/06/03/6709/surat-dari-gaza-untuk-umat-islam-di-
indonesia/

DAN INILAH WAJAH INDONESIA


SESUNGGUHNYA:
Special Thanks To My Brother In Islam SAID HAWA.

Anda mungkin juga menyukai