Pendahuluan
Dislokasi sendi atau disebut juga luksasio adalah tergesernya permukaan tulang yang
membentuk sendian terhadap tulang lainnya. Dislokasi dapat berupa lepas kompet (cerai sendi) atau
parsial (dislokasi inkomplet), atau sublusasio. Bila ligamen atau kapsul sendi tidak sembuh dengan
baik, luksasio mudah terulang kembali dan disebut sebagai luksasio habitualis,
Cedera pada sendi dapat mengenai bagian permukaan tulang yang membuat persendian dan
tulang rawannya, ligament, atau kapsul sendi rudak. Darah dapat mengumpul di dalam simpai sendi
yang disebut hemartrosis.
Dislokasi harus ditangani segera karena penundaan tindakan dapat menimbulkan nekrosis
avaskuler tulang persendian serta kekakuan sendi. Tindakan reposisi merupakan tatalaksana untuk
dislokasi. Reposisi tertutup adalah tindakan melakukan gerakan yang berlawanan dengan gaya
trauma, kontraksi atau tonus otot.
Dislokasi ada berbagai macam. Salah satu nya adalah dislokasi sendi panggul. Sendi panggul
merupakan sendi yang stabil , oleh karena itu butuh suatu benturan hebat atau kecelakaan lalu lintas
untuk dapat menimbulkan dislokasi panggul.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dislokasi
1. Pengertian
Dislokasi sendi atau disebut juga luksasio adalah tergesernya permukaann tulang yang
membentuk persendian terhadap tulang lainnya. 1
Dislokasi atau luksasio adalah kehilangan hubungan yang normal antara kedua permukaan sendi
secara komplit atau lengkap. 2
Dislokasi dapat berupa lepas komplet (cerai sendi) atau parsial (dislokasi inkomlpet), atau
subluksasio. Bila ligament atau kapsul sendi tidak sembuh dengan baik,luksasio mudah terulang
kembali dan disebut dengan luksasio habitualis1
Subluksasi adalah kehilangan hubungan yang normal antara kedua permukaan sendi secara tidak
lengkap.
Fraktura dislokasi hilangnya hubungan yang normal antara kedua permukaan sendi disertai fraktur
dari tulang persendian tersebut.2
Misalnya dislokasi articulation coxae disertai fraktur dari caput/collum femoris2
2. Etiologi
a. Trauma 3
a. Trauma sendi dapat berupa
Kontusio sendi biasa oleh benturan
Joint strain oleh trauma kecil yang berulang
Joint sprain/keseleo ada robekan mikroskopik dari ligament atau kapsul
Dislokasi oleh karena trauma adalah suatu kedaruratan yang memerluan pertolongan segera. Pada
tempat kejadian, dislokasi dapat direposisi tanpa anestesi, misalnya siku atau bahu.
b. Infeksi yang menimbulkan sinovitis lalu effusion dari capsel sendi yang menimbulkan
joint laxity dan dapat terjadi dislokasi.2
c. Muscle inbalance, misalnya pada polio. Terjadi kelumpuhan beberapa otot. Otot yang
normal mengadakan kontraksi yang tidak bisan diimbangi oleh otot yang lumpuh, terjadi
gangguan keseimbangan dari persendian yang terkena dan ini dapat menimbulkan
disloasi.
d. Congenital ,misalnya congenital dislocation of hip joint (CDH) terjadi gangguan dari
acetabulum ( acetabular dysplasia); acetabulum menjadi dangkal dan hamper rata
sehingga kurang dapat menyangga caput femoris maka terjadi dislokasi.
2
Dislokasi dapat terjadi intrakapsuler, apabila sendi dan sebagian periosteum terangkat dan
terenggang tanpa disertai robeknya capsul sendi.
Dislokasi ekstrakapsular apabila disertai robekan capsul sendi sehingga bagian tulang keluar lewat
robekan capsul sendi sehingga bagian tulang keluar lewat robekan tersebut.
3. Diagnosis Dislokasi
a. Anamnesis 2,3
Mirip dengan tanda-tanda fraktur. Umumnya penderita akan mengeuhan
persendiannya lepas/eluar dari tempat dengan rasa nyeri, spasme otot dan
gangguan fungsi.
Ada trauma
Mekanisme trauma yang sesuai, misalnya trauma ekstensi dan eksorotasi pada
dislokasi bahu
Perpendekan
Kedudukan yang khas untuk disloksi tertentu
Posterior sendi panggul kedudukan endorotasi, fleksi dan addusi
dislokasi bahu yang baik adalah cara Hippocrates dengan menari lengan dalam posisi
abduksi
4. Dislokasi sendi besar, misalnya sendi panggul memerlukan anestesi umum. Bila harus
dilauan narkose, misalnya pada anak, pilihlah cara yang baik traumatis (cara Allis).
Cara bigelow bila tidak benar dapat menimbulkan fraktur intraarticular.
Cara yang tidak traumatis:3
-
Deformitas klasik pada dislokasi pinggul posterior adalah fleksi pinggul, rotasi internal, dan aduksi.
Pasien mengalami sakit yang parah dan tidak bisa menggerakan ekstremitas bawah yang terlibat.
Dislokasi ke posterior
Dislokasi ke posterior terjadi sebagai akibat trauma panggul pada posisi fleksi dan adduksi.
Pada posisi ini tekanan disalurkan melalui lutut sepanjang femur, misalnya trauma benturan
dengan panel depan mobil akibat tabrakan dari arah frontal. Tekanan ini dapat membuat kaput
femur melerak ke posterior melewati bibir belakang asetabulum dan terjadilah dislokasi
posterior.2
Klasifikasi
Dislokasi panggul dilklasifikasikan berdasarkan hubungan kepala femur dan acetabulum dan dengan
adanya fraktur yang berhubungan.4
Dislokasi pinggul posterior dideskripsikan oleh Thompson dan Epstein: 7
Tipe I
: Dislokasi simple dengan atau tanpa fragment dinding posterior yang tidak signifikan
Tipe II
: Dislokasi dengan fraktur tunggal yang besar dari rim posterior acetabulum
Tipe III
: Dislokasi dengan fraktur comminuted rim, dengan atau tanpa fragmen mayor yang
besar
Tipe IV
Tipe V
B.
C.
B.
C.
Pengobatan :
Secepat mungkin melakukan reposisi tertutup untuk menghindari komplikasi berupa
acascular necrosis dari caput femoris bila reposisi setelah 6 jam, maka insiden avascular necrosis 40
%.2
Reposisi tertutup dilakukan dengan tarikan ke ventral dan kaudal tungkai dalam posisi fleksi dan
rotasi eksterna. Tarikan dapat juga dibuat oleh berat kaki nya sendiri dengan meletakan penderita
tengkurap di sisi tempat tidurnya. Relasasi otot dan berat kaki ke arah ventral secara perlahan-lahan
dapat mereduksi dislokasi tersebut.1
Pascareposisi penderita diistirahatkan dalam traksi selama 6-8 minggu untuk mengurangi tekanan
pada kaput femur. Setelah itu, penderita tidak boleh menumpu berat badan selama 6-8 minggu.1
Dikenal ada 3 cara melakukan reposisi 2:
1. Gravity method of Stimson
Penderita tidur telungut dimana tungkai tersebut tergantung pada tepi meja.
Komplikasi2
5.2.
penderita terbaring dengan posisi sendi panggul dalam keadaan ekstensi abduksi dan
rotasi eksterna. Tak ada pemendekan tungkai, Sendi panggul sulit digerakkan.
Benjolan di depan daerah inguinal dimana kaput femur dapat diraba dengan mudah
d. Gambaran radiologis dilihat caput femoris masuk ke dalam daerah fraktur tersebut
(Caput femur terlihat di depan acetabulum), terjadi fraktur dislokasi
e. Pengobatan : segera reposisi tertutup dengan tarikan pada paha dan posisi fleksi lalu
lakuan interna dan adduksi.
Figure 1: Figure and radiograph showing an open anterior hip dislocation.
5.3.
Dislokasi sentral2,5
Dislokasi sentral terjadi kalau trauma datang dan arah samping sehingga trauma
ditransmisikan lewat trokanter mayor mendesak terjadi fraktur acetabulum sehingga caput
femoris masuk ke rongga pelvis.
a. Karena kekuatan pada bagian lateral panggul di mana panggul dalam posisi abduksi dan ini
dapat menekan caput femoris
BAB III
KESIMPULAN
Dislokasi sendi atau disebut juga luksasio adalah tergesernya permukaann tulang yang
membentuk persendian terhadap tulang lainnya. 1
Dislokasi atau luksasio adalah kehilangan hubungan yang normal antara kedua permukaan sendi
secara komplit atau lengkap. 2
Sendi panggul yang normal merupakan sendi yang paling stabil dari seluruh sendi pada tubuh
manusia oleh karena itu diperlukan trauma yang hebat untuk menimbulkan dislokasi dari sendi
tersebut dan ini biasanya akibat dari kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari ketinggian.
Ada 3 jenis dislokasi panggul :
1. Dislokasi ke posterior
2. Dislokasi ke anterior
3. Dislokasi ke sentral (selalu disertai fraktur dari acetabulum)
Untuk mendiagnosis dilakukan anamnesa yang lengkap dan jelas, pemeriksaan fisik yang detail,
pemeriksaan penunjang termasuk radiologi dan tindakan reposisi.
10
DAFTAR PUSTAKA
11