Anda di halaman 1dari 3

WENNY RIA RUMANGA

14014101219
MASA KKM 10 OKTOBER 20 NOVEMBER 2016
Penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia untuk ASEAN
Angka Kematian Ibu menunjukkan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan,
kapasitas pelayanan kesehatan, kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat, kualitas
kesehatan
lingkungan, sosial budaya serta hambatan dalam memperoleh akses terhadap pelayanan
kesehatan. Tingginya AKI dan lambatnya penurunan angka ini menunjukkan bahwa
pelayanan. Menurut WHO pada tahun 2010, sebanyak 536.000 perempuan meninggal akibat
persalinan. Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di
negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan
tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan
rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51 negara persemakmuran.
Jumlah angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi diantara negara-negara
ASEAN lainnya. Menurut Depkes tahun 2008 jikadibandingkan AKI Singapura adalah 6 per
100.000 kelahiran hidup, AKIMalaysia mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup.Bahkan
AKIVietnam sama seperti Negara Malaysia, sudah mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup,
filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup, brunei 33 per 100.000 per kelahiran hidup, sedangkan
di Indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Menurut depkes pada tahun 2010, penyebab langsung kematian maternal di Indonesia
terkait kehamilan dan persalinan terutama yaitu perdarahan 28%. Sebab lain, yaitu eklampsi
24%, infeksi 11%, partus lama 5%, dan abortus 5%.

Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate merupakan indicator yang lazim
digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKB merujuk pada jumlah bayi
yang meninggal pada fase antara kelahiran hingga bayi belum mencapai umur 1 tahun per 1.000
kelahiran hidup. Saat ini AKB di Indonesia adalahn tertinggi dibandingkan dengan Negara
ASEAN lainnya. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKB
di Indonesia 34 per 1.000 kelahiran hidup (Depkes, 2009). Bila dirincikan 157.000 bayi
menninggal dunia per tahun atau 430 bayi meninggal dunia per hari, dalam Mille nium
Development Goals (MDGs) , Indonesia meanrgetkan pada tahun 2015 angka kematian bayi
menurun menjadi 17 bayi per 1.000 kelahiran. Menurut data pada tahun 2010 AKB menurun
yakni 25 per 1.0000 kelahiran hidup. Penyebab kematian baru lahir salah satunya disebabkan
oleh asfiksia (27%) (SKRT, 2007) yang merupakan penyebab kedua kematian bayi baru lahir
setelah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Pada tahun 2009 angka terjadianya asfiksia adalah
19 % menurut World Health Organization (WHO).
Referensi
1. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Kementerian
Kesehatan RI, Jakarta.
2. Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar, Riskesdas 2013. Kementerian
Kesehatan RI, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai