Anda di halaman 1dari 6

15.

Indofood (Net Profit: Rp4 triliun)


PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan produsen segala jenis makanan dan
juga minuman. Markas perusahaan ini ada di Jakarta, Indonesia. Pertama kali
didirikan pada 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim. Indofood telah
bertransformasi menjadi perusahaan total food solutions yang kegiatan
operasionalnya mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan dimulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir yang
siap dikonsumsi.

14. Indocement (Net Profit: Rp5 triliun)

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merupakan salah satu produsen semen di


Indonesia dan merupakan produsen terbesar kedua di Indonesia. Indocement juga
memproduksi beton siap-pakai dan juga pengelolaan tambang agregat dan tras.
Setidaknya Indocement memiliki 12 pabrik yang 9 di antaranya berada di
Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dua lainnya ada di Cirebon, Jawa Barat,
dan satu berada di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

13. Semen Indonesia (Net Profit: Rp5 triliun)

PT Semen Indonesia Tbk yang dahulunya dikenal dengan nama PT Semen Gresik
Tbk merupakan produsen semen terbesar di Indonesia. Beberapa produk PT
Semen Indonesia Tbk antara lain Semen Portland Tipe 1, Semen Portland Tipe 2,
Semen Portland Tipe 3, Semen Portland Tipe 5, Special Blended Cement, dan
Portland Pozzolan Cement. Lokasi pabrik semen ini tersebar di Indonesia mulai
dari di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Sementara di luar Indonesia, perusahaan ini
memiliki pabrik di Vietnam untuk memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air.

12. Gudang Garam (Net Profit: Rp5 triliun)

PT Gudang Garam Tbk merupakan sebuah perusahaan produsen rokok asal


Indonesia yang pertama kali didirikan oleh Surya Wonowidjojo pada 26 Juni
1958. Perusahaan ini termasuk dalam perusahaan rokok tertua dan terbesar ke
lima setelah Djarum dalam produksi rokok kreket. Beberapa anak perusahaan PT
Gudang Garam Tbk antara lain PT Surya Pamenang, PT Surya Madistrindo, PT
Graha Surya Media, dan PT Surya Air.

11. Unilever (Net Provit: Rp5 triliun)

Unilever dikenal sebagai perusahaan multinasional yang bergerak di bidang


produksi barang konsumen dengan markas utama berada di Rotterdam, Belanda.
Perusahaan ini berdiri pertama kali tahun 1930 dan dilaporkan mempekerjakan
sedikitnya 206.000 pekerja. Di Indonesia sendiri, Unilever didirikan pada 5
Desember 1933 dengan nama Zeepfabrieken N.V. Lever dan berubah nama
menjadi PT Lever Brothers Indonesia pada 22 Juli 1980. Kemudian, pada 30 Juni
1997 perusahaan resmi mengganti namanya menjadi PT Unilever Indonesia Tbk
dengan 15% saham didaftarkan pada BEJ dan Bursa Efek Surabaya pada tahun
1981. Beberapa merek terkenal dari Unilever Indonesia adalah Rinso, Sunsilk,
Dove, dan juga Clear. Beberapa perusahaan lain yang juga merupakan perusahaan
Unilever di Indonesia adalah PT Anugrah Lever, PT Technopia Lever, dan PT
Knorr Indonesia.

10. Perusahaan Gas Negara (Net Profit: Rp8


triliun)
PT Perusahaan Gas Negara Tbk merupakan perusahaan milik negara yang
bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi. Bisnis PGN sendiri terdiri
dari beberapa yaitu Distribusi Gas Bumi, Transmisi Gas Bumi, dan Unit Bisnis
Strategisnya yang meliputi SBU Distribusi Wilayah 1 hingga 4. Beberapa anak
perusahaan dan perusahaan afiliasi PGN adalah PT Transportasi Gas Indonesia,
PT PGAS Telekomunikasi Nusantara, PT PGN Solution, PT Nusantara Regas, PT
Saka Energi Indonesia, PT Gagas Energi Indonesia, dan PTN Gas Energi Jambi.

9. HM Sampoerna (Net Profit: Rp10 triliun)

PT Hanjaya Mandala Sampoerna merupakan perusahaan rokok terbesar di


Indonesia dengan pusat berada di Surabaya, Jawa Timur. Sebelum diakuisisi,
perusahaan ini murni sebuah perusahaan keluarga Sampoerna dan kini
kepemilikan mayoritas dimiliki oleh Philip Morris International yang dikenal
sebagai perusahaan rokok terbesar di dunia dan berbasis di Amerika Serikat.

8. BNI (Net Profit: Rp11 triliun)

Bank Negara Indonesia merupakan salah satu bank pemerintah yang kini dipimpin
oleh Achmad Baiquni selaku Direktur Utama. BNI sendiri dikenal sebagai bank
komersial tertua di Indonesia yang didirikan pada 5 Juli 1946. Saat ini telah
memiliki tidak kurang dari 914 kantor cabang di seluruh Indonesia dan 5 kantor
cabang di luar negeri. Beberapa perusahaan yang termasuk dalam anak
perusahaan PT BNI Tbk adalah BNI Remittance Limited, PT Bina Usaha
Indonesia, PT BNI Multi Finance, PT Pembiayaan Artha Negara, PT Sarana
Bersama Pembiayaan Indonesia, dan PT Asuransi Tri Pakarta.

7. Telkom (Net Profit: Rp14 triliun)

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) atau dikenal dengan sebutan Telkom


adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta sebagai penyedia jasa dan
jaringan telekomunikasi lengkap di Indonesia. Telkom menyebut dirinya sebagai
sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan
telepon tetap mencapai 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.
Telkom sendiri merupakan salah satu BUMN yang sebagian besar sahamnya
dimiliki oleh Pemerintah Indonesia yaitu sebesar 52.57% dan sisanya dimiliki
oleh publik, Bank of New York, serta investor dalam negeri.

6. BCA (Net Profit: Rp16 triliun)

PT Bank Central Asia Tbk atau yang lebih dikenal dengan singkatan BCA
merupakan bank swasta terbesar di Indonesia yang didirikan pada 21 Februari
1957 dan pernah menjadi bagian dari perusahaan Salim Group. BCA pernah
menjadi bank negara akibat krisis tahun 1998 namun pada tahun 2002, BPPN
melepas 51% saham di BCA melalui Farindo Investment, Ltd, yang berbasis di
Mauritus. Saat ini, Farindo Investment Ltd memegang saham BCA sebesar
47.15%, di bawah pemegang saham umum yaitu masyarakat sebesar 49.94%.
1.76% saham BCA dimiliki secara pribadi oleh Anthony Salim sementara saham
dibeli kembali oleh BCA sebesar 1.18%.

5. Pertamina (Net Profit: Rp18 triliun)


PT Pertamina dikenal sebagai sebuah BUMN yang tugasnya mengelola
penambangan minyak dan gas bumi di wilayah Indonesia. Pada tahun 2013
perusahaan ini termasuk dalam Fortune Global 500 urutan ke 122. Pertamina
didirkan pada 10 Desember 1957 di Jakarta dan kini dipimpin oleh Dwi Soetjipto
selaku Direktur Utama. Pertamina sendiri sebenarnya gabungan dari perusahaan
Pertamin dan Permina pada tahun 1968. Kegiatan perusahaan ini dalam hal
menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia terbagi dalam sektor
hulu dan hilir serta ditunjang kegiatan dari beberapa anak perusahaan dan
perusahaan patungan.

4. Telkomsel (Net Profit: Rp19 triliun)

Telkomsel dikenal sebagai salah satu perusahaan operator telekomunikasi seluler


di Indonesia yang didirikan pada 26 Mei 1995 dan berkantor pusat di Jakarta. Saat
ini PT Telkomsel Selular dipimpin oleh Ririek Adriansyah selaku Direktur Utama.
Telkomsel memiliki lebih dari 84.000 BTS dan sanggup menjangkau 98% wilayah
populasi di Indonesia. Hal ini menjadikannya sebagai operator seluler terbesar di
Indonesia dan nomor 6 terbesar di dunia dalam hal jumlah pelanggan. Bahkan

tahun 2014 Telkomsel berhasil menjadi pemimpin pasar industri telkomunikasi di


Indonesia dengan jumlah pelanggan mencapai 139 juta.

3. ASTRA (Net Profit: Rp19 triliun)

Astra Internasional merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi


otomotif yang basisnya ada di Jakarta, Indonesia. Astra didirikan tahun 1957
dengan nama PT Astra International Incorporated dan pada tahun 1990 perseroan
mengubah nama menjadi PT Astra Internasional Tbk. Perusahaan ini juga telah
tercatat di BEI sejak 4 April 1990 dan mayoritas saham dimiliki oleh Jardine
Cycle and Carriage's dengan persentase sebesar 50.1%. Ruang lingkup kegiatan
utama entitas anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda
motor, serta suku cadangnya.

2. Bank Mandiri (Net Profit: Rp20 triliun)

Bank Mandiri merupakan salah satu bank yang memiliki kantor pusat di Jakarta
dan dikenal sebagai bank terbesar di Indonesia dinilai dari aset, pinjaman, serta
deposit. Bergerak di industri jasa keuangan, Bank Mandiri termasuk dalam Badan
Usaha Milik Negara yang didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 oleh Pemerintah
Indonesia. Berdirinya Bank Mandiri sebagai bagian dari program restrukturisasi
perbankan dan merupakan penyatuan dari empat bank pendahulu yaitu Bank
Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia
(Bank Exim), dan juga Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). Jumlah aset
Bank Mandiri pada tahun 2013 mencapai Rp670 triliun. Produk yang ditawarkan
dari Bank Mandiri antara lain Mandiri Tabungan, Mandiri Deposito, e-Toll Card,
dan lain-lain.

1. BRI (Net Profit: Rp24 triliun)

BRI atau Bank Rakyat Indonesia merupakan salah satu bank milik pemerintah
yang awaljnya didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja di Purwokerto, 16
Desember 1895. Sejak awal didirikan, BRI tetap konsisten untuk memfokus
produk mereka pada pelayanan kepada masyarakat kecil dengan memberikan
berbagai fasilitas kredit pada pengusaha kecil. Selain itu, tercermin juga dari
perkembangan penyaluran Kredit Usaha Kecil tahun 1994 dengan nominal
sebesari Rp 6.419,8 miliar dan meningkat menjadi Rp 8.231,1 miliar pada tahun
1995. Pemegang saham BRI adalah pemerintah Republik Indonesia dengan
persentase mencapai 56.75% dan publik sebesar 43.25%.

Anda mungkin juga menyukai