Prevalensi IMS/ISR di negara sedang berkembang jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan di negara maju. Pada perempuan hamil di negara dunia ketiga, angka kejadian gonore 10-15 kali lebih tinggi, infeksi klamidia 2-3 kali lebih tinggi, dan sifilis 10-100 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kejadiannya pada perempuan hamil di negara industri. Prevalensi sifilis pada perempuan hamil di negara-negara maju hanya sebesar 0,03-0,3%, tetapi di negara Afrika Sub-Sahara, sebagian besar Amerika Latin, dan Fiji, sifilis didapatkan pada 3-22% perempuan hamil. Gonore hanya ditemukan sebanyak kurang dari 1% di Eropa Barat dan beberapa bagian Amerika Utara, tetapi terdapat sebesar 4-20% di Afrika Sub-Sahara dan Thailand. Di Indonesia sendiri angka kejadian IMS/ISR pada perempuan hamil sangat terbatas. Pada perempuan hamil pengunjung Puskesmas Merak Jawa Barat 1994, sebanyak 58% menderita ISR. Sebanyak 29,5% adalah infeksi genital nonspesifik, kemudian 10,2% vaginosis bakterial, kandidosis vaginalis 9,1%, gonore sebanyak 3,4%, trikomoniasis 1,1%, dan gonore bersama trikomoniasis sebanyak 1,1%. Penelitian lain di Surabaya menemukan 19,2% dari 599 perempuan hamil yang diperiksa menderita paling tidak 1 jenis IMS, yaitu infeksi virus herpes simpleks tipe-2 sebanyak 9,9%, infeksi klamidia 8,2%, trikomoniasis 4,8%, gonore 0,8%, dan sifilis 0,7%. Penelitian di Jakarta, Batam, dan Tanjung Pinang pada pengunjung perempuan hamil di beberapa rumah bersalin ditemukan infeksi klamidia 4,2%, trikomoniasis 1,2%, vaginosis bakterial 12,6%, sementara tidak ditemukan infeksi gonore, sifilis, dan HIV.