Reaktor Nuklir (1)

Reaktor nuklir pertama kali dibangun oleh Enrico

Fermi pada tahun 1942 di Universitas Chicago.

Reaktor nuklir adalah suatu alat untuk
mengendalikan reaksi fisi berantai dan sekaligus
menjaga kesinambungan reaksi itu.
Reaktor nuklir ditetapkan sebagai alat yang
menggunakan materi nuklir sebagai bahan
bakarnya.

Reaktor Nuklir (2)

Materi fisi yang digunakan sebagai bahan bakar

misalnya Uranium, Plutonium, dll.

Secara umum, reaktor nuklir adalah tempat
berlangsungnya reaksi nuklir yang terkendali.
Untuk mengendalikan operasi dan
menghentikannya digunakan bahan penyerap
neutron yang disebut batang pengendali.

Klasifikasi Reaktor Nuklir

Klasifikasi jenis-jenis reaktor nuklir dibedakan

berdasarkan kegunaan, tenaga neutron dan nama

komponen serta parameter operasinya.
Menurut kegunaan, dibedakan :
1. Reaktor daya, penghasil energi listrik
2. Reaktor riset, termasuk uji material dan latihan.
3. Reaktor produksi isotop, Reaktor ini kadangkadang digolongkan juga ke dalam reaktor riset.

Prinsip Kerja PLTU & PLTN

PLTU

PLTN

Reaksi Fisi
reaksi
input

output
Panas 2Mev

Neutron

Reaksi Fisi Berantai

PLTN

STATUS & PERAN PLTN DI DUNIA

Produksi Listrik dari PLTN

Komposisi Produksi Energi Listrik

Prospek PLTN di Dunia

FINLAND
Reaktor ke-5
USA
Kapasitas Nuklir
bertambah 50 GWe
pada 2020
Menjadi ~ 148 GWe

INDIA
Kapasitas Nuklir
bertambah
18 GWe pada 2020
Menjadi ~ 22 GWe

BRAZIL
Program Nuklir
bangkit & berkembang

Batubara

60%

BBM

CHINA
Kapasitas Nuklir
bertambah 30 GWe
pada 2020
Menjadi ~ 38,5 GWe

Gas
Nuklir

EBT
Hidro

40%

20%

0%
1900

1950

2000

2050

KOREA
Kapasitas Nuklir
bertambah 9 GWe
pada 2015
Menjadi ~ 26,5 GWe

SIKLUS BAHAN BAKAR NUKLIR

Siklus Bahan Bakar Nuklir

20 gr Uranium Oksida
(= 2,25 Ton Batubara)

Uranium dibungkus Keramik

Perangkat Bahan Bakar Nuklir

KESELAMATAN PLTN

Prinsip Persyaratan Utama

RISIKO PADA
KESELAMATAN DAN
KEHIDUPAN SOSIAL
AKIBAT
PENGOPERASIAN
PLTN

RISIKO YANG
DIAKIBATKAN OLEH
TEKNOLOGITEKNOLOGI LAIN

Azas Keselamatan Teknologi Nuklir

ALARA (As Low As Reasonably Achievable):
AZAS MANFAAT,
MANFAAT > RISIKO
AZAS OPTIMASI,
UPAYA KESELAMATAN MAKSIMAL TAPI DALAM
BATAS KEWAJARAN
AZAS LIMITASI,
HARUS DITETAPKAN BATAS-BATAS DOSIS RADIASI
YANG DIIJINKAN