Anda di halaman 1dari 2

10.

TEORI EXSPEKTANSI
a. Penemu Teori Exspektansi
Victor H. Vroom

b. Tahun Ditemukan Teori Exspektansi


Tahun 1990
c. Isi Teori Exspektansi
Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak
dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa
tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik
dari hasil itu terhadap individu tersebut
Teori ini menyatakan bahwa intensitas kecenderungan untuk melakukan
dengan cara tertentu tergantung pada intensitas harapan bahwa kinerja akan
diikuti dengan hasil yang pasti dan pada daya tarik dari hasil kepada individu.
Vroom dalam Koontz, 1990 mengemukakan bahwa orang-orang akan
termotivasi untuk melakukan hal-hal tertentu guna mencapai tujuan apabila
mereka yakin bahwa tindakan mereka akan mengarah pada pencapaian
tujuan tersebut.

Kelebihan Teori Harapan

Teori harapan mendasarkan diri pada kepentingan individu yang ingin mencapai
kepuasan maksimal dan ingin meminimalkan ketidakpuasan.

Teori ini menekankan pada harapan dan persepsi, apa yang nyata dan aktual.

Teori harapan menekankan pada imbalan atau pay-off.

Teori harapan sangat fokus terhadap kondisi psikologis individu dimana tujuan akhir dari
individu untuk mencapai kesenangan maksimal dan menghidari kesulitan.

Keterbatasan Teori Harapan

Teori harapan tampaknya terlalu idealis karena hanya individu tertentu saja yang
memandang korelasi tingkat tinggi antara kinerja dan penghargaan.

Penerapan teori ini terbatas sebab tidak langsung berkorelasi dengan kinerja di banyak
organisasi. Hal ini terkait dengan parameter lain juga seperti posisi, tanggung jawab
usaha, pendidikan, dan lain-lain.

d. Asumsi-asumsi Teori Exspektansi


e. Penerapan Teori Exspektansi dalam Organisasi/Pekerjaan

Para manajer dapat mengkorelasikan hasil yang lebih disukai untuk tingkat kinerja yang
ditujukan.

Para manajer harus memastikan bahwa karyawan dapat mencapai tingkat kinerja yang
ditujukan.

Karyawan layak harus dihargai untuk kinerja luar biasa mereka.

Sistem imbalan harus berlaku jujur dan adil dalam suatu organisasi.

Organisasi harus merancang pekerjaan yang dinamis dan menantang.

Tingkat motivasi karyawan harus terus dikaji melalui berbagai teknik seperti kuesioner,
wawancara personal, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai