Dispepsia PDF
Dispepsia PDF
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Dispepsia
2.1.1. Definisi
Dispepsia berasal dari Bahasa Yunani yaitu
(Dys-) dan
(Pepse)
dan
bukan
terletak
di
kuadran
atas
kiri
atau
kanan.
2.1.3. Etiologi
Penyebab dispepsia cukup beragam dan bergantung pada
klasifikasinya, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Untuk penyebab
organik dispepsia sangat banyak seperti yang dijelaskan dalam Tabel 2.1,
namun sebagian besar kasus disebabkan oleh penyakit ulkus peptikum,
refluks gastroesofageal dan keganasan (Talley dan Segal, 2008). Lain
halnya dengan dispepsia fungsional yang memiliki penyebab tersendiri,
ditampilkan dalam Tabel 2.2 (Jones, 2005).
2.1.4. Patofisiologi
Karena gejala-gejalanya yang kompleks, baik sistem saraf pusat
(stres, kecemasan, dll) maupun gangguan pada lambung (infeksi atau
motorik)
seharusnya
terlibat,
tetapi
kepentingan
relatif
mereka
faktor
psikologis
dianggap
penting
dalam
lingkaran
setan
dan
memberikan
hasil
akhir
yang
10
11
2.1.6.
Penatalaksanaan
12
13
2.2
2.2.1. Usia
Semua survei yang dilakukan telah memeriksa orang dewasa
dengan usia 18 tahun atau lebih. Sementara sebagian besar survei
menunjukkan bahwa dispepsia tampaknya tidak terkait dengan kelompok
usia tertentu, beberapa studi telah mencatat beberapa kecenderungan.
Dalam studi terakhir, sub-tipe
kelompok usia yang berbeda: reflux-like lebih umum pada orang dewasa
paruh baya, dysmotility-like lebih sering pada mereka yang berusia di
bawah 59 tahun dan gejala ulcer-like predominant lebih sering pada orang
dewasa dengan usia kurang dari 39 tahun (Mahadeva dan Goh, 2006).
Berbeda dengan Li et al. (2014), menurutnya prevalensi dispepsia
yang tertinggi ada pada siswa perempuan dan mahasiswa senior pada
tahun ke-empat program sarjana. Pengamatan klinis umum mengenai
gejala gastrointestinal yang meningkat seiring dengan usia telah
14
15
16
Ada
sangkaan
bahwa
kopi
dapat
memicu
refluks
17
kontroversial.
Dalam
salah
satu
studi
berbasis
populasi
memiliki
risiko
1,55
kali
dari
bukan
perokok
untuk
18
meclofenamate,
dan
piroksikam
dikaitkan
dengan
dan
pergeseran
ion
natrium
intraluminal.
Komplikasi
19
aspirin dapat terjadi dalam waktu satu jam paparan (Mofleh dan Rashed,
2007).
2.2.7. Stress
Patofisiologi dari sindroma dispepsia tidak sepenuhnya jelas. Ada
beberapa hipotesis yang berusaha menjelaskan patogenesis sindroma
dispepsia, salah satunya adalah hipotesis psikologis. Hal tersebut
menunjukkan bahwa depresi, kecemasan, atau pun gangguan somatisasi
dapat menyebabkan gejala dispepsia. Model biopsychological mendalilkan
bahwa dispepsia dihasilkan dari interaksi timbal balik yang kompleks
antara faktor biologis, psikologis, dan sosial. Ada komorbiditas dua arah
antara dispepsia dan gangguan psikiatris, terutama mood dan gangguan
kecemasan. Penelitian secara patofisiologi menunjukkan hubungan antara
proses psikologis dengan gejala dan fungsi
sensori-motor gastro-