DINAS KESEHATAN
BANYUWANGI
PEDOMAN/MANUAL MUTU PUSKESMAS KALIBARU KULON
I. Pendahuluan:
Manual ini disusun untuk menjelaskan secara garis besar sistem manajemen
mutu yang diterapkan di KALIBARU KULON (selanjutnya disebut dengan
Puskesmas) kepada seluruh staf.
Manual ini disusun berdasarkan sistem manajemen Akreditasi puskesmas.
Semua ketentuan yang tertuang dalam Manual ini merupakan acuan untuk
menjalankan kegiatan Puskesmas sehari-hari.
Penjelasan yang diberikan Manual ini mencakup mengenai: ruang lingkup
penerapan sistem manajemen mutu, proses-proses manajemen mutu berikut
dengan interaksi antara proses, dan referensi/rujukan ke berbagai dokumen
terkait. Referensi kepada dokumen terkait ditunjukan dengan kata yang diberi
garis bawah. (contoh apabila tertulis: Kebijakan mutumaka berarti terdapat
dokumen dengan nama Kebijakan Mutu sebagai referensi terkait)
Penerapan sistem manajemen mutu dimaksudkan untuk memastikan
Puskesmas dapat menghasilkan produk sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan sehingga dapat menjamin kepuasan pelanggan. Yang dimaksud
dengan Produk adalah pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas baik dalam
bentuk jasa maupun barang.
Manual ini disiapkan oleh Tim Pengembangan Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas dan disahkan oleh Kepala Puskesmas.
Puskesmas telah menunjuk Wakil Manajemen untuk bertanggung jawab dan
menjamin Manual ini dapat dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh staf.
A. Latar belakang:
a. Profil organisasi
a. Gambaran umum organisasi
Puskesmas Kalibaru Kulon berada di pinggir jalan raya yang
menghubungkan Banyuwangi dan Jember dan berada pada perbatasan
antara Banyuwangi dan Jember
Melayani masyarakat sekecamatan Kalibaru 62.266 orang.
Merupakan Puskesmas Rawat Inap 24 tempat tidur dengan UGD 16 jam,
mempunyai 2 Puskesmas Pembantu, 1 Ponkesdes, 2 Poskesdes, 82
Pos Yandu dan 2 unit ambulan
Dilaksanakan oleh 8 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 30 orang
perawat, 1 orang perawat gigi, 18 orang bidan, 2 orang laborat, 1 orang
gizi, 5 orang administrasi
1
2. Kebijakan mutu:
o Kebijakan Mutu puskesmas disusun bersama dan dituangkan dalam SK
Kepala Puskesmas,
B. Ruang Lingkup:
13. Perencanaan mutu: aktivitas pengembangan produk dan proses yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
14. Kebijakan mutu: maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi
tentang mutu seperti yang dinyatakan secara resmi oleh Top Manajemen.
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan
A. Persyaratan umum:
Puskesmas Kalibaru Kulon menetapkan, mendokumentasikan, memelihara system
manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas. Sistem ini disusun
untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap prosesproses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan
UKM maupun pelayananan klinis/UKP, yang meliputi kejelasan proses pelayanan
dan interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayananan, kejelasan penanggung
jawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari
perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap
rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses
pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya
penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian dokumen:
Secara umum dokumen-dokumen dalam system manajemen mutu yang disusun
meliputi:
Dokumen level 1 : Kebijakan,
Dokumen level 2 : pedoman/manual,
Dokumen level 3 : standar prosedur operasional, dan
Dokumen level 4 : rekaman-rekaman sebagai catatan, akibat pelaksanaan
kebijakan, pedoman, dan prosedur.
Pengendalian dokumen di puskesmas:
1. proses penyusunan dokumen,
2. pengesahan,
3. penomoran,
4. pemberlakukan,
5. distribusi,
6. penyimpanan,
7. pencarian kembali,
8. proses penarikan dokumen yang kadaluwarsa
c. Pengendalian rekam implementasi
Semua catatan/arsip yang memberikan bukti bahwa sistem manajemen mutu telah
dilaksanakan, dikelola dengan baik agar aman, teridentifikasi dengan jelas dan
mudah ditemukan bila diperlukan.
Cara pengendalian rekam implementasi diatur dalam Prosedur Pengendalian
rekam implementasi yang secara garis besar mengatur hal-hal sebagai berikut:
1) Cara memberi identifikasi rekam implementasi
2) Cara menyimpan rekam implementasi
3) Cara melindungi rekam implementasi
4) Cara pengambilan rekam implementasi
6
3.
4.
5.
6.
7.
C. Infrastruktur
1. Puskesmas menetapkan, menyediakan dan memelihara infrastruktur yang
dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk, terdiri
dari:
a. Gedung, ruang kerja dan peralatan penunjang (misal: mebel, komputer)
b. Peralatan yang dipakai dalam proses Produk (misal: tensimeter,
timbangan)
c. Sarana pedukung (misal: mobil ambulance, pesawat telefon)
2. Penetapan infrastruktur dituangkan dalam Daftar infrastruktur yang dibutuhkan di
setiap unit
3. Penyediaan infrastruktur sesuai dengan Prosedur Pembelian Barang
4. Pemeliharaan infrastruktur sesuai dengan Prosedur Pemeliharaan
D. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja dikelola untuk meminimalkan risiko bagi pengguna Puskesmas
dan karyawan.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan Puskesmas diupayakan agar tidak
berdampak negatif terhadap lingkungan.Kajian perlu dilakukan untuk menilai sejauh
mana dampak negatif mungkin terjadi sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan
dan pencegahan.
Lingkungan kerja meliputi kondisi-kondisi pekerjaan termasuk kondisi fisik,
lingkungan dan faktor-faktor lain seperti kebisingan, temperatur, kelembaban,
pencahayaan atau cuaca terhadap keamanan gangguan lingkungan
Puskesmas menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk
mencapai kesesuaian dengan persyaratan produk, antara lain:
1. Menetapkan bahwa lingkungan fisik didalam dan luar gedung Puskesmas
merupakan daerah bebas asap rokok, bersih,hijau dan aman dari limbah
infeksius
2. Mengelola lingkungan kerja dengan cara menerapkan prinsip 5S sesuai
Prosedur Kegiatan Tata Graha Dengan Prinsip 5R(Ringkas Rapih Resik
Rawat Rajin)
VI. Penyelenggaraan Pelayanan:
A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM):
1. Perencanaan UKM, akses, dan pengukuran kinerja
Perencanaan program UKM
Disusun berdasarkan perencanaan Puskesmas dan mengacu pada pedoman
program untuk memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Rencana
kegiatan program UKM terintegrasi dengan rencana program yang lain disusun
dalam proses perencanaan Puskesmas dengan indikator kinerja yang jelas, dan
mencerminkan visi, misi, dan tujuan Puskesmas. Perencanaan program UKM
dilakukan bersama dengan program yang lain secara terintegrasi melalui
12
2.
3.
4.
14
VII.
:
:
Hj.YATIANININGSIH. S.Kep.Ns.M.Kes
NIP. 19720608 199503 2 005
17
..