yang
mengendap diantara partikel - partikel. Ruang diantara partikel partikel dapat berisi air, udara, ataupun yang lainnya (Hardiyatmo, 1992).
Tanah di alam menurut Hardiyatmo (2006) terdiri dari campuran
butiran butiran mineral dengan atau tanpa kandungan bahan organik. Tanah
berasal dari pelapukan batuan yang prosesnya dapat secara fisik maupun
kimia. Sifat sifat fisik tanah kecuali dipengaruhi oleh sifat batuan induk
yang merupakan material asalnya, juga dipengaruhi oleh unsur luar yang
menjadi penyebab terjadinya pelapukan batuan tersebut. Istilah seperti
bongkah, kerakal, kerikil, pasir, lanau, dan lempung digunakan dalam teknik
sipil untuk membedakan jenis jenis tanah berdasarkan ukuran butir. Pada
kondisi alam, tanah dapat terdiri dari dua atau lebih campuran tanah dan
kadang kadang terdapat pula kandungan bahan organik.
Tanah dapat didefinisikan sebagai akumulasi partikel mineral yang
tidak mempunyai atau lemah ikatan partikelnya, yang terbentuk karena
Ukuran Butir
>200 mm
80 200 mm
2 80 mm
0,6 2 mm
0,2 0,6 mm
0,06 0,2 mm
0,002 0,06 mm
<0,002 mm
karakteristik
pemadatan,
kekuatan
tanah,
berat
isi,
dan
dari
tanah
yang
berkohesi
(kerangka
ditentukan
butiran).
oleh konfigurasi
State
Highway
Kuat geser rendah dan akan semakin rendah bila kadar air
bertambah
Bila basah bersifat plastis dan mudah mampat (mudah turun)
Menyusut bila kering dan mengembang bila basah
Berkurang kuat geser bila struktur tanah terganggu
Material kedap air
Material yang jelek untuk tanah urug, karena menghasilkan
tekanan lateral yang tinggi
Menurut Craig
terbuat dari lilin disebut gumbo. Sedangkan pada keadaan air yang lebih
tinggi tanah lempung akan bersifat lengket (kohesif) dan sangat lunak.
(Terzaghi dan Peek, 1987). Dengan adanya pengetahuan mengenai mineral
tanah tersebut, pemahaman mengenai perilaku tanah lempung dapat diamati.
(Hardiyatmo, 1992).
2.4 Daya Dukung Tanah
Dalam perencanaan konstruksi bangunan sipil, daya dukung tanah
mempunyai pernanan yang sangat penting, daya dukung tanah merupakan
kemampuan tanah untuk menahan beban pondasi tanpa mengalami
keruntuhan akibat geser yang juga ditentukan oleh kekuatan geser tanah.
Tanah mempunyai sifat untuk meningkatkan kepadatan dan kekuatan
gesernya apabila menerima tekanan. Apabila beban yang berkerja pada tanah
pondasi telah melampaui kekuatan geser tanah maka akan mengakibatkan
keruntuhan geser tanah tersebut.
Daya dukung yang aman terhadap keruntuhan tidak berarti bahwa
penurunan pondasi akan berbeda dalam batas batas yang diizinkan. Oleh
karena itu, analisis penurunan harus dilakukan karena umunya bangunan peka
terhadap penurunan yang berlebihan. Kapasitas nilai daya dukung dari suatu
tanah didasarkan pada karakteristik tanah dasar dan dipertimbangkan
terhadap kriteria penurunan dan stabilitas yang diisyaratkan, termasuk faktor
aman terhadap keruntuhan. Secara umum analisis daya dukung tanah
ditentukan dari daya dukung ultimate dibagi faktor aman yang sesuai dan
dilakukan dengan cara pendekatan empiris untuk memudahkan perhitungan
(Najoan, 2002).