Anda di halaman 1dari 11

Lingkungan pengendapan lakustrin adalah tubuh air yang dikelilingi oleh daratan, yang mengisi

suatu cekungan. Lakustrin itu ibaratnya berupa danau tempat berkumpulnya sedimen (carbon dll)
yang nantinya berubah menjadi reservoir hidrokarbon.
Lingkungan ini terbentuk dari proses tektonik, gerakan tanah, volkanik, deflasi (deflasi artinya
perubahan akibat pengikisan permukaan tanah) oleh wind scour (erosi oleh angin biasa terjadi
dipesisir pantai/di darat) dan fluvial (fluvial artinya proses sedimentasi material asal daratan
kelaut), tetapi proses utama terjadi karena proses rifting. Rifting artinya peretakan/bukaan akibat
extension/tarikan oleh gaya tektonik).
Lingkungan lakustrin terbentuk pada fase synrift (synrift artinya proses pengendapan sedimen
berlangsung sebelum terbentuk cekungan (basin) atau sedimentasi bersamaan dengan aktifitas
pembentukan basin atau sedimentasi pada basin yg belum stabil sampai dengan subsiden
regional postrift (regional postrift adalah proses pengendapan sedimen berlangsung setelah
terbentuk cekungan/basin atau sedimentasi pada basin yg sudah stabil), sebelum lingkungannya
berubah menjadi delta atau marin. (Arief Eka R, 2009) Danau merupakan cekungan di daratan
yang terisi air. Danau umumnya terisi oleh air tawar, tetapi ada juga yang airnya asin, seperti
Danau Kaspia dan Danau Salt di Laut Kaspia. Danau air asin disebabkan oleh tidak adanya
pelepasan air laut sehingga air yang mengisi cekungan danau hanya berkurang melalui proses
penguapan. Danau air asin umumnya berada di pedalaman benua dengan kondisi iklim kering.
Danau-danau tersebut dapat surut, bahkan sampai tidak ada air seperti pada musim kering yang
cukup panjang. Danau tersebut disebut Danau Temporer.
2.
Danau Vulkanik, yaitu danau bekas gunung api. Air danau berasal dari curah hujan yang
tertampung pada lubang kepundan atau kaldera. Contohnya Danau Kawah Gunung Kelud,
Gunung Batur, dan Gunung Galunggung.
Gambar 2.3 Danau Vulkanik
3.

Danau Vulkano-Tektonik, yaitu danau yang terbentuk karena gabungan proses vulkanik dan
tektonik. Patahan atau depresi pada bagian permukaan bumi pasca letusan. Dapur magma yang
telah kosong menjadi tidak stabil sehingga terjadi pemerosotan atau patah. Cekungan akibat
patahan tersebut kemudian diisi oleh air contohnya Danau Toba di Sumatera.
Gambar 2.4 Danau Toba (Danau Vulkano-Tektonik)

4.
Danau Karst (solusional), yaitu danau yang terbentuk pada daerah batu gamping yang
mengalami pelarutan sehingga membentuk lahan negatif atau berada di bawah rata-rata
permukaan setempat.
Gambar 2.5 Danau Karst
5.
Danau Ladam (oxbow lake) terbentuk akibat proses pemotongan saluran sungai meander secara
alami dan ditinggalkan oleh alirannya sehingga disebut juga kali mati.
Gambar 2.6 Danau Ladam

6.
Bendungan, yaitu danau buatan manusia yang dibentuk dengan cara membendung aliran sungai.
Bendungan buatan manusia lebih dikenal dengan istilah waduk, seperti Waduk Jatiluhur, Waduk
Cirata, Waduk Saguling, Karangkates, dan Gajahmungkur.
Gambar 2.7 Waduk Jati Luhur (Danau Buatan)
7.
Danau Glestser, adalah danau yang terbentuk karena es mencair. Pada saat gletser mencair dan
meluncur ke bawah, gletser tersebut mengikis batuan yang dilaluinya sehingga terbentuklah
cekungan. Jika terisi oleh air maka terbentuklah danau.
Gambar 2.8 Danau Glestser

Anda mungkin juga menyukai