STUDI KASUS
4.1 Studi Kasus 1
Pada Studi Kasus 1 ini saya menyadur dari laporan tugas akhir
saudara Rahadian Aksono, Mahasiswa Teknik Geologi Angkatan 2008 yang
berjudul Peningkatan Daya Dukung Tanah dengan Metode Grouting :
Studi Kasus Kali Semarang, Jawa Tengah.
4.1.1
Lokasi Penelitian
Geomorfologi Kali Semarang adalah dataran fluvial. Satuan
dataran fluvial memiliki beda tinggi antara 1 2 m dengan persentase
lereng sebesar 0-2 %. Proses eksogenik yang berpengaruh terhadap
daerah penyelidikan yaitu erosi, transportasi dan sedimentasi.
4.1.2
4.1.3
lempung.
Jenis Tanah Sebelum Grouting
Untuk mengetahui jenis tanah secara umum di wilayah pantai
kota
Semarang
berdasarkan
penelitian
Penelitian
Pusat
22
Sondir 1
Berdasarkan pengeplotan yang dilakukan diperoleh di
kedalaman 5,0 sampai 20,00 meter berupa tanah lempung. Untuk
menggolongkan kekerasan sendiri menggunakan tabel dari
Terzaghi dan Peck (1984) dan diperoleh lempung sangat lunak
pada kedalaman 5,0 sampai 14,60 meter nilai conus resistance
berkisar antara 1,00 sampai 4,00 kg/cm2, dan lempung lunak
14,80 sampai 20,00 meter nilai conus resistance berkisar antara
5,00 sampai 8,00 kg/cm2.
Sondir 2
Penentukan jenis tanah dengan menggunakan grafik dari
Robertson (1986). Hasilnya kedalaman 4,40 sampai 20,00 meter
berupa tanah lempung. Sama seperti titik sondir 1 untuk
menggolongkan kekerasan menggunakan tabel dari Terzaghi dan
Peck (1984), diperoleh hasil berupa lempung sangat lunak pada
kedalaman 0,0 sampai 17,00 meter nilai conus resistance berkisar
antara 1,00 sampai 4,00 kg/cm2, dan lempung lunak 17,20 sampai
20,00 meter nilai conus resistance berkisar antara 5,00 sampai
10,00 kg/cm2.
23
Sondir 3
Penentukan jenis tanah dengan menggunakan grafik dari
Robertson (1986). Hasilnya kedalaman 0,0 sampai 20,00 meter
berupa tanah lempung. Sama seperti titik sondir 1 untuk
menggolongkan kekerasan menggunakan tabel dari Terzaghi dan
Peck (1984), diperoleh hasil berupa lempung sangat lunak pada
kedalaman 0,0 sampai 16,60 meter nilai conus resistance berkisar
antara 1,00 sampai 4,00 kg/cm2, dan lempung lunak 16,80 sampai
20,00 meter nilai conus resistance berkisar antara 5,00 sampai
10,00 kg/cm2.
Titik Sondir
Sondir 1
Sondir 2
Sondir 3
No
1
2
1
2
1
2
Kedalaman (m)
Conus Resistance
0,40 - 13,50
13,70 20,00
0,40 13,00
13,20 20,00
0,40 14,40
14,60 20,00
(kg/cm2)
14
5 10
1-4
58
14
5-8
Sangat Lunak
Lunak
Sangat Lunak
Lunak
Sangat Lunak
Lunak
Tabel 4.1 Perlawanan Konus dan Sifat Lapisan Tanah Sebelum Grouting
4.1.4
Grouting
Grouting merupakan salah satu metode untuk meningkatkan
daya dukung tanah atau batuan. Grouting merupakan salah satu
penanggulangan gerakan tanah melalui rekayasa kimia dan mekanis.
Pekerjaan grouting dilakukan dengan menyuntikkan pasta semen ke
dalam tanah atau batuan melalui lubang bor dengan tujuan menutup
diskontruksi terbuka, rongga-rongga dan lubang-lubang pada lapisan
yang dituju untuk meningkatkan kekuatan tanahnya. Grouting yang
dilakukan
di
Kali
Semarang
adalah
Compaction
grouting.
24
Sondir 1
Uji sondir ini dilakukan 14 hari setelah pekerjaan grouting
selesai. Tabel kekerasan dari Terzaghi dan Peck (1984) digunakan
untuk menentukan tingkat kekerasan batuan, diperoleh pada
kedalaman 4,0 sampai 9,60 meter nilai conus resistance berkisar
antara 5,00 sampai 9,00 kg/cm2, kedalaman 9,80 sampai 12,40
meter nilai conus resistance berkisar antara 11,00 sampai 16,00
kg/cm2, kedalaman 12,60 sampai 20,00 meter nilai conus
resistance berkisar antara 18,00 sampai 33,00 kg/cm2.
Sondir 2
Uji sondir ini dilakukan 14 hari setelah pekerjaan grouting
selesai.Tabel kekerasan dari Terzaghi dan Peck (1984) digunakan
untuk menentukan tingkat kekerasan batuan, diperoleh lempung
lunak pada kedalaman 4,0 sampai 11,40 meter nilai conus
resistance berkisar antara 5,00 sampai 9,00 kg/cm2, lempung
teguh 11,60 sampai 16,40 meter nilai conus resistance berkisar
antara 10,00 sampai 20,00 kg/cm2, kedalaman 16,60 sampai 20,00
meter nilai conus resistance berkisar antara 23,00 sampai 30,00
kg/cm2.
Sondir 3
Uji sondir ini dilakukan 30 hari setelah pekerjaan grouting
selesai. Tabel kekerasan dari Terzaghi dan Peck (1984) digunakan
25
No
1
2
3
1
2
3
1
2
3
Kedalaman (m)
Conus Resistance
0,40 - 13,50
13,70 20,00
12,60 20,00
0,40 13,00
13,20 20,00
16,60 20,00
0,40 14,40
14,60 20,00
14,80 20,00
(kg/cm2)
14
5 10
18 33
1-4
58
23,00 30,00
14
5-8
36 55
Sangat Lunak
Lunak
Kaku
Sangat Lunak
Lunak
Kaku
Sangat Lunak
Lunak
Kaku
Tabel 4.2 Perlawanan Konus dan Sifat Lapisan Tanah Setelah Grouting
4.1.6
berbagai
macam
rumus
yang
digunakan
untuk
26
peningkatan
sebenarnya
dan
seberapa
jauh
peningkatannya.
Pada hasil sondir sebelum grouting diperoleh hasil daya
dukung tanah sekitar 20,10 26,86 ton/m2 atau 2,01 2,68 kg/cm2.
Nilai tertinggi dari sondir ini hanya 26,86 ton/m2 pada titik sondir 1
dengan kedalaman 20 m. Selanjutnya hasil daya dukung tanah
sesudah dilakukan grouting memiliki nilai 22,33 50,67 ton/m2 atau
2,23 5,06 kg/cm2. Nilai tertinggi dari sondir ini 50,67 ton/m2 dengan
kedalaman 20 m. Kapasitas daya dukung tanah yang dihasilkan
sesudah grouting sendiri akan terus meningkat dengan bertambahnya
waktu sampai mencapai kekerasan maksimal ketika mortar yang
disuntikkan telah kering.
27
peningkatan
sebenarnya
dan
seberapa
jauh
peningkatannya.
Pada hasil sondir sebelum grouting diperoleh hasil daya
dukung tanah sekitar 20,10 28,00 ton/m2 atau 2,01 2,8 kg/cm2.
Nilai tertinggi dari sondir ini hanya 28,00 ton/m2 pada titik sondir 1
dengan kedalaman 20 m. Selanjutnya hasil daya dukung tanah
sesudah dilakukan grouting memiliki nilai 29,13 79,00 ton/m2 atau
2,91 7,9 kg/cm2. Nilai tertinggi dari sondir ini 79,00 ton/m2 dengan
kedalaman 20 m. Kapasitas daya dukung tanah yang dihasilkan
sesudah grouting sendiri akan terus meningkat dengan bertambahnya
waktu sampaimencapai kekerasan maksimal ketika mortar yang
disuntikkan telah kering. Pada prinsipnya penyebaran cairan grouting
memiliki prinsip pada kedalaman semakin kebawah maka kecepatan
penyebaran cairan grouting akan semakin lebih cepat daripada
kedalaman di atasnya. Efeknya kecepatan peningkatan daya dukung
tanah sesudah grouting semakin kebawah semakin lebih cepat
daripada di atasnya
4.1.3
Pengolahan data
Dalam pengolahan data ini, perlu diketahui bahwa tujuan awal
dalam penelitian ini adalah meningkatkan kekuataan tanah sangat
lunak pada wilayah pantai, untuk pembangunan sebuah dermaga
pelabuhan
perikanan
pantai
Mayangan
Probolinggo,
dengan
menggunakan sebuah jenis pondai turap atau dengan kata lain pondai
sheet
pile.
Pondasi
sheet
pile
merupakan
sebuah
pondasi
29
Hasil Pemboran
Pelaksanaan pemboran dilokasi penelitian dilakukan sebanyak
443 titik dengan menggunakan metode pemboran yang dilakukan
dengan menggunakan media air yang diinjeksikan kedalam tanah
untuk membantu masuknya casing bor kedalam permukaan tanah yang
menyebabkan tanah tersebut menjadi tertekan, sehingga cutting keluar
keatas permukaan. Kemudian berdasarkan cutting tersebut dapat
diketahui jenis tanahnya.
Ternyata dari seluruh pemboran tersebut (443 titik) hasil
deskripsi jenis litologinya sama. Oleh karena itu disini kan dijelaskan
beberapa contoh sebagai sampel, yaitu pada titk pemboran 94-97 c.
Dari hasil pemboran pada titik 94-97c serta beberapa pemboran
sebelum digrouting yang lainnya, terdapat beberapa kesamaan litologi,
yaitu hasil pemboran sedalam 15 m, dapat diketahui lokasi
pembangunan dermaga Mayangan Probolinggo tanahnya tersusun atas
pasir berwarna hitam, dan partikel antar butirnya lepas pada kedalaman
1-4 m, kemudian pada kedalaman 5-6 m tersusun atas lempung
berwarna abu-abu dan masih memiliki sifat pasiran seperti material
diatasnya. Pada kedalaman 7-11 m lokasi ini tersusun atas lempung
berwarna abu-abu dengan konsistensi yang lunak. Kemudian pada
kedalaman 12-15 m materialnya berupa lempung berwarna abu-abu
pasiran.
4.1.5
30
No
Kedalaman (m)
Sondir
Conus
Friction
Resistance
Ratio
Sifat Lapisan
rata-rata
rata-rata (%)
Tanah
6.3
7.6
10
12.1
1.2
3.3
7.3
6.2
4.8
1.4
4.4
5.4
5.6
3.9
0
0
2.1
0.7
3.8
5.0
2.99
2.94
0
Sangat lunak
Sangat lunak
Sangat lunak
Sangat lunak
Keras
Sangat lunak
Sangat lunak
Sangat lunak
Sangat lunak
Keras
Teguh
Teguh
Lunak
Lunak
Sangat lunak
Sangat lunak
Sangat kaku
Keras
Teguh
Sangat lunak
Teguh
Teguh
Sangat lunak
(kg/cm2)
Sondir 43
Sondir 39
Sondir 73
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
0-4
4.20-6
6.20-11
11.20-14.20
14.40-14.60
0-4
4.20-6
6.20-11
11.20-14.20
14.40-14.60
0-4
4.20-4.60
4.80-6.00
6.20-7.60
7.80-11.00
11.20-12.20
12.40-13.20
13.40
0-0.80
1.00-3.20
3.40-4.00
4.20-5.20
5.40-6.00
1.5
2.2
1.9
1.5
190
1.6
1.9
0.7
1.3
140
14.9
12.3
7.0
9.6
0.0
0.0
54.0
150.0
16.40
0.70
11.5
16.0
0
31
Sondir 119
6
7
8
6.20-11.00
11.20-15.40
15.60-15.80
0.3
0
80.0
1.0
0
2.70
Sangat lunak
Sangat lunak
Kaku
Tabel 4.3 Hasil penyelidikan tanah sebelum digrouting dilokasi pembangunan pelabuhan
perikanan pantai Mayangan, Probolinggo
4.1.6
Titik
No
Kedalaman
Conus resistance
Friction Ratio
Sifat Lapisan
(m)
rata-rata
rata-rata (%)
Tanah
1
2
3
4
1
2
3
1
2
3
4
5
0.0-1.20
1.40-2.60
2.80-4.20
4.40
0.0-1.60
1.80-4.40
4.60
0.0-0.80
1.00-2.60
2.80-3.60
3.80-9.00
9.20-10.20
(kg/cm2)
2.3
29.3
53.5
160
2.3
29.3
120
0
7.2
22
39.7
91.7
1.8
3.0
2.2
3.1
4.1
3.8
2.5
0
4.8
2.7
4.1
2.9
Sangat lunak
Teguh
Kaku
Keras
Sangat lunak
Teguh
Keras
Sangat lunak
Lunak
Teguh
Kaku
Sangat keras
1
2
3
0.0-0.80
1.00-4.40
4.60-11.40
2.8
15.5
4.9
5.7
3.1
4.3
Sangat lunak
Teguh
Sangat lunak
Sondir
Sondir 1
(43 hari)
Sondir 2
(20 hari)
Sondir 3
(15 hari)
Sondir 38
(16 hari)
32
Sondir 40
(21 hari)
Sondir 43
(25 hari)
4
5
1
2
3
4
1
2
11.60-12.40
12.60
0.0-4.80
5.00-8.00
8.20-12.80
13.00
0.0-12.60
12.60
12.5
150
12.6
5.7
22.4
200
7.7
200
2.6
1.1
2.4
4.9
1.4
0.5
3.1
1.8
Teguh
Keras
Teguh
Lunak
Teguh
Keras
Lunak
Keras
Tabel 4.4 Hasil penyelidikan tanah setelah di grouting dilokasi pembangunan pelabuhan
perikanan pantai Mayangan, Probolinggo
4.1.7
4.1.8
33
20 hari, pada kedalaman 4.60 m tanah mulai keras dengan nilai conus
resistance (qc) 160 kg/cm2. Dan yang terakhir pada umur grouting 43
hari pada kedalaman 4.40 m kekuatan tanah sudah mulai keras dengan
nilai conus resistance (qc) 160 kg/cm2. Dari analisis data diketahui
bahwa semakin lama umur grouting semakin keras nilai conus
resistance nya.
Keterangan
Sebelum grouting
qc (kg/cm2)
Sifat tanah
Kedalaman (m)
90.0
Sangat kaku
15.80
15 hari
120.0
Keras
10.20
Sesudah grouting
20 hari
43 hari
120.0
160.0
keras
Keras
4.60
4.40
Tabel 4.5 Peningkatan kekuatan tanah lunak setelah di grouting berdasarkan umur dan
kedalam tanah keras
34