Anda di halaman 1dari 76

Air dan sumber-sumber air

adalah karunia Tuhan Yang


Maha Esa.
“Air merupakan zat yg paling
esensial dibutuhkan dalam
setiap aspek kehidupan”
“Kita semua tidak dapat hidup
tanpa air”

Diamanatkan kepada
manusia untuk:

Menjaga air dan


sumber-sumber air dari
segala bentuk perbuatan
yang menimbulkan
kerusakan.
Existensi
sumberdaya air 30%
Air Laut
97%

Es

70% 2%

Air Tawar

1. Merupakan sumber yang murah dan mudah 1%


didapat untuk keperluan manusia
2. Merupakan “Bottle Neck” dalam siklus
Hidrologi, artinya volumenya sangat kecil Sangat Penting
jika dibandingkan dengan total volume air Bagi Manusia
yang terlibat dalam siklus hidrologi
3. Merupakan wadah yang murah dan mudah
untuk sistem pembuangan limbah
Perairan umum daratan
(berdasarkan aliran)

Perairan menggenang (lentik) Perairan mengalir (lotik)


danau, waduk, telaga, embung, rawa sungai, saluran, parit, selokan
SUB SISTEM PERAIARAN TAWAR
• EKOSISTEM AIR TAWAR DIGOLONGKAN SISTEM
AIR TENANG (STAGNANT /LENTIC SYSTEM) DAN
SISTEM AIR MENGALIR (FLOWING/LOTIC SYSTEM).
• Lentic sistem : merupakan suatu badan air yang
airnya menggenang : danau, waduk, rawa.
• Lotic sistem : merupakan suatu badan air yang
airnya mengalir menuju suatu arah tertentu.
Perairan
Perairan

Daratan Lautan

Sistem Sistem
terbuka tertutup Estuarin Pesisir

Mengalir Tergenang Kolam

Alami
Alami Buatan
Buatan Alami
Alami Buatan
Buatan

Sungai Kanal Dangkal Dalam Waduk

Permanen Intermiten Episodik Rawa Danau Lapangan Irigasi Sebaguna

Darat
Darat Pasut
Pasut Tektonik
Tektonik Vulkanik
Vulkanik
NILAI MANFAAT
PERAIRAN TAWAR
 SUMBER AIR BAGI PENGAIRAN
WILAYAH PERTANIAN (IRIGASI) DAN
KEPERLUAN USAHA DI DARATAN
 SUMBER TENAGA LISTRIK UNTUK PLTA
 PEMMANFAATAN BIDANG PERIKANAN
(BUDIDAYA DAN PENANGKAPAN)
 PENGEMBANGAN PARIWISATA (WISATA
TIRTA)
 KEGIATAN OLAH RAGA AIR (BEATING,
PERAHU, ARUNG JERAM, LOMBA
DAYUNG, DLL
 PENGEMBANGAN/ATAU
PEMANFAATAN LAINNYA KEBUTUHAN
HIDUP SEHARI-HARI (MCK)
 DLL
DANAU
 Menurut Welch (1952), danau adalah suatu badan air yang
memiliki tepian gundul (tidak bervegetasi) yang disapu oleh
gelombang. Bagi Welch, keberadaan tumbuhan air tingkat tinggi
dianggap penting
 Menurut Kusnadi (2010), danau adalah sebuah cekungan di muka
bumi dimana jumlah air yang masuk lebih besar dari air yang
keluar.
 Danau mendapatkan air dari curahan hujan, aliran sungai dan
air tanah. Ketiganya sumber tersebut bersama- sama mengisi
dan memberikan suplai air pada danau
 Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang
digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan
tersebut dikelilingi oleh daratan, yang dapat terjadi karena
mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air.
Tektonik Vulkanik

Tektonik Oksbow

Tipe-Tipe Danau
Berdasarkan
Vulkanik Pembentukanannya Morain/
gletser

Paparan Banjir
 D. Tektonik : danau yg terjadi krn gerakan tektonik yg
menimbulkan bentuk lembah/patahan yg diapit oleh
dua horst (puncak patahan) dan mendapat genangan
air dari air hujan, sungai dan mata air), contohnya :
D. Meninjau, Tempe, D. Poso dan Tondano
 Danau Volkanik adalah terjadi krn peristiwa volkanik,
bekas letusan gunung api menyebabkan cekungan,
cekungan tertutup material vokkan, scr perlahan
digenangi air hujan terbentuk danau : Danau danau di
Bali, Lombok
 Danau Vulkan-Tektonik : danau terjadi krn integrasi
dari gerakan tektonik dan letusan gunung api : Danau
Toba
 Danau Gletser : danau yang terbentuk karena aliran
gletser, membentuk cekungan curam dan terisi air,
berbentuk V dan dalam : Danau di Kanada, Amerika
Serikat
 Danau Dolina (danau didaerah kapur): umumnya
brp danau kecil yg bersifat temporer. Apabila di
dasar danau berisi lempung yg bersifat kedap maka
air akan tertampung di Dolina, apabila tidak air akan
terus masuk tanah kapur.
 Danau Terbendung : danau yang berasalah dr aliran
lava yg membendung lembah sungai shg alirannya
tertahan dan akhirnya membentuk danau atau
dibendung karena rekayasa manusia. Disebut
Reservoir (Waduk)
Karakteristik Fisik Danau
Daerah tangkap hujan (Catchment area) Paling sempit
Daerah “derodon” (drawn-down area) Sempit
Garis pantai Pendek
Teluk Sedikat
Masa simpan air (water retention time) Paling lama
Pengeluaran air Air atas
 Klasifikasi Danau Berdasarkan Ukuran
Klasifikasi Luas (km2) Volume (juta m3)
Besar 10.000 – 1.000.000 10.000 – 1.000.000
Medium 100 – 10.000 100 – 10.000
Kecil 1 – 100 1 – 100
Sangat Kecil <1 <1

 Klasifikasi Danau Berdasarkan Kedalaman


No Kategori Kedalaman (m)
1 Sangat Dangkal <10
2 Dangkal 10 – 50
3 Medium 50 – 100
4 Dalam 100 – 200
5 Sangat Dalam >200
STRATIFIKASI SUHU
Perbedaan kepadatan (berat jenis) air yang disebabkan perbedaan
suhu dapat menghasilkan STRATIFIKASI (lapisan massa air) yang
akan mempengaruhi POLA SIRKULASI AIR.
Stratifikasi Danau adalah:

- Epilimnion. Lapisan atas, suhu air relatif hangat, tidak lebih


sampai kedalaman 6m, konsentrasi DO tinggi
- Thermocline. Perubahan suhu relatif cepat, kandungan
oksigen berkurang seiring penurunan kedalaman, terpisah
antara lapisan atas dan bawahnya
- Hypolimnion. Perairan dalam, kandungan
oksigen sangat rendah, suhu air relatif dingin
Stratifikasi Thermal Danau Daerah
Moderat/4 musim
 Musim Panas: Periode stagnasi
 Air di bagian atas menjadi lebih panas daripada air bagian
bawah, sehingga air tidak bercampur. Terdapat 3 lapisan massa
air, yaitu:
 Epilimnion (suhu hangat)
 Thermoklin (suhu menurun drastis dengan bertambahnya
kedalaman)
 Hipolimnion (suhu dingin)
 Lapisan thermoklin berada di bawah
jangkauan penetrasi cahaya matahari
efektif, sehingga pasokan O2 ke
hipolimnion terputus karena terhalang
oleh STRATIFIKASI
 Musim Gugur: Periode pengembalian (turn over)
 Suhu epilimnion turun sehingga sama

dengan suhu hypolimnion


 Terjadi sirkulasi massa air dan O2 dapat

mencapai kedalaman hipolimnion


 Musim Dingin: Periode membeku
 Suhu permukaan kurang dari 4°C, air mengembang dan menjadi lebih
dingin sehingga tetap berada di permukaan dan membeku
 Terjadi stratifikasi musim dingin.
 O2 tidak berkurang karena kegiatan bakteri & respirasi rendah. Selain
itu O2 lebih banyak larut dalam air pada suhu rendah
 Bila salju menutupi es maka akan

menghalangi fotosintesis yang dapat


menyebabkan kekurangan O2 di seluruh
danau dan mengakibatkan kematian ikan
di musim dingin
 Musim Semi: Periode pengembalian (turn over)
 Suhu mulai hangat dan es mencair sehingga

air permukaan menjadi lebih berat dan


tenggelam
 Bila suhu permukaan naik sampai 4°C, danau

tersirkulasi dan O2 dapat tercampur.


Klasifikasi berdasarkan pola
sirkulasi air
 Danau Dimictic : terjadi 2 periode musim sirkulasi bebas
 Danau Monomictic dingin : T >40C (kutub): sirkulasi
musiman pada musim panas
 Danau Monomictic hangat : T >40C (substropis) : sirkulasi
musiman pada musim dingin
 Danau Polymictic : terjadi sirkulasi scr konti8nyu dlm 1
periode stagnasi pendek (Equator)
 Danau Oligomictic : sirkulasi jarang/lambat dan tdk stabil
 Danau Meromictic : tjd sirkulasi scr permanen beda
tekanan dan variasi kimiawi antara Hiopo dan epi limneon
Pembagian Zona di Perairan Tawar

1. Zona Litorial
Merupakan daerah tepi yang kebanyakan berupa perairan
dangkal dengan penetrasi cahaya sampai ke dasar.
Pada zona ini merupakan tempat tumbuh berbagai macam
tumbuhan yang akarnya menempel pada dasar perairan
dengan daun yang mengapung, contoh: Elodea, Chara. 
Selain itu juga banyak terdapat jenis plankton dan ganggang.
Pada Zona litorial tersebar berbagai jenis hewan misal udang,
serangga, siput, katak ikan.
2. Zona Limnetik
Merupakan daerah perairan terbuka yang pada kedalaman
tertentu masih dapat ditembus sinar matahari sampai
kedalaman penetrasi cahaya efektif (intensitas 1%), sehingga
proses fotosintesis masih dapat terjadi.
Merupakan daerah tingkat kompensasi cahaya atau daerah
dengan kondisi kegiatan fotosintesa seimbang dengan
respirasi.
Pada zona limnetik banyak terdapat fitoplankton, ganggang
biru-hijau, zooplankton, nekton dan terkadang neuston.
Zona ini tidak dijumpai pada perairan dangkal
3. Zona Profundal
Merupakan daerah yang kurang mendapat cahaya matahari
sehingga kegiatan fotosintesis tidak dapat terjadi.
Pada zona proundal biasa hidup dekomposer dan pemakan
dentritus. Beberapa bentos dan plankton secara teratur naik
ke zona limnetik pada waktu malam hari dan turun ke dasar
pada siang hari
Zona ini merupakan pensuplai nutrisi atau bahan organik
yang telah di daur ulang oleh arus atau organisme yang
pindah zona dan sangat penting bagi komunitas yang ada di
zona lainnya.
Zona ini tidak dijumpai pada perairan dangkal
Fotik Litoral Epilimnion

Limnetik Thermoclin
Afotik e
Hipolimnio
Kompensasi Profundal n
Klasifikasi Produktivitas

Jumlah Nutrien, Umur Geologi dan


kedalaman dan pertumbuhan (proses
suksesi) :
Danau Distrophik
Danau Oligotrophik
Danau Mezo trophik
Danau Eutrophiki
 Danau Oligotrophiki : danau yang dalam,
kekurangan makanan, miskin :produktivitasnya
rendah: airnya jernih sekali, variasi organisme
sedikit, dan oksigen di dasar relatif rendah
sepanjang tahun
 Danau Eutrophik : sebutan danau yg dangkal dan
kaya dengan makanan, produksi tinggi : airnya
relatif keruh, varian komunitas tinggi , oksigen
juga samapi daerah propundal
Waduk
 Waduk merupakan perairan menggenang akibat pembendungan
secara sengaja beberapa sungai untuk kepentingan tertentu.
 Berdasarkan pada tipe sungai yang dibendung dan fungsinya,
dikenal tiga tipe waduk, yaitu waduk irigasi, waduk lapangan dan
waduk serbaguna.
 Waduk irigasi berasal dari pembendungan sungai intermiten, memiliki
luas antara 10 – 500 Ha dan difungsikan untuk kebutuhan irigasi.
 Waduk lapangan berasal dari pembendungan sungai episodik dengan
luas kurang dari 10 ha, dan difungsikan untuk kebutuhan sehari-hari
masyarakat di sekitar waduk, seperti pembuatan telaga di wonosari.
 Waduk serbaguna berasal dari pembendungan sungai yang permanen
dengan luas lebih dari 500 ha, dan digunakan untuk PLTA, Irigasi, Air
minum, dll
Zona mengalir
(riverine) Zona
transisi Zona Tergenang
(Lakustrin)
Rawa
 Rawa adalah lahan genangan air pada cekungan dangkal
yang terbentuk secara alami atau buatan di daratan baik yang
berair tawar, payau maupun asin yang terjadi terus-menerus
atau musiman akibat drainase yang terhambat atau air yang
tidak bergerak (static) (Wibowo dan Suyatno 1997), serta
mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan
biologis (Wikipedia 2011), ditandai dengan luas penutupan
vegetasi ≥ 10% (Wibowo et al. 1996), baik berhutan ataupun
ditumbuhi tanaman semak (Davis et al. 1995)
Rawa
 Rawa adalah lahan genangan air pada cekungan dangkal
yang terbentuk secara alami atau buatan di daratan baik yang
berair tawar, payau maupun asin yang terjadi terus-menerus
atau musiman akibat drainase yang terhambat atau air yang
tidak bergerak (static) (Wibowo dan Suyatno 1997), serta
mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan
biologis (Wikipedia 2011), ditandai dengan luas penutupan
vegetasi ≥ 10% (Wibowo et al. 1996), baik berhutan ataupun
ditumbuhi tanaman semak (Davis et al. 1995)
Berdasarkan karakter fisik perairannya, rawa dibagi
kedalam beberapa kelompok, yaitu:
 “Swamp”

 “Marsh”

 “Bog”

 Rawa Lebak

 “Fed”
“Swamp”

 “Swamp” adalah istilah umum untuk rawa, wilayah


cekungan, lahan atau area yang secara permanen selalu
jenuh air, permukaan air tanahnya dangkal, atau
tergenang air dangkal hampir sepanjang waktu dalam
setahun.
 Air umumnya tidak bergerak, atau tidak mengalir
(stagnant), dan bagian dasar tanah berupa lumpur.
 Dalam kondisi alami, swamp ditumbuhi oleh berbagai
vegetasi dari jenis semak-semak sampai pohon-pohonan,
dan di daerah tropika biasanya berupa hutan rawa.
“Bog”
 “Bog” atau rawa gambut adalah rawa yang tergenang air dangkal,
dimana permukaan tanahnya tertutup lapisan vegetasi yang melapuk,
khususnya lumut spaghnum sebagai vegetasi dominan, yang
menghasilkan lapisan gambut (ber-reaksi) masam.
 Ada dua macam bog, yaitu "blanket bog”, dan "raised bog”.
 Blanket bog adalah rawa yang terbentuk karena kondisi curah hujan
tinggi, membentuk deposit gambut tersusun dari lumut spaghnum,
menutupi tanah seperti selimut pada permukaan lahan yang relatif
rata.
 Raised bog adalah akumulasi gambut masam yang tebal, disebut
“hochmoor", yang dapat mencapai ketebalan 5 meter, dan membentuk
lapisan (gambut) berbentuk lensa pada suatu cekungan dangkal
“Fed”

 “Fed” atau rawa berkapur adalah rawa yang


tanahnya jenuh air, ditumbuhi rumputan rawa
sejenis “reeds”, “sedges”, dan “rushes”, tetapi air
tanahnya ber-reaksi alkalis, biasanya mengandung
kapur (CaCO3), atau netral.
 Umumnya membentuk lapisan gambut subur yang
ber-reaksi netral, yang disebut “laagveen” atau
“lowmoor”
“Rawa Lebak”
 Rawa lebak, rawa yang airnya berasal dari luapan banjir
besar (tahunan) yang secara periodik menggenangi
wilayah ini selama musim hujan.
 Selama musim hujan, rawa lebak selalu digenangi air
kemudian secara berangsur-angsur air banjir akan surut
sejalan dengan perubahan musim hujan ke musim
kemarau tahun berikutnya
 Berdasarkan lamanya genangan dan tingginya genangan,
lahan rawa lebak umumnya dibagi menjadi tiga tipe
(tipologi), yaitu : Lebak Pematang, Lebak Tengahan, dan
Lebak Dalam
“Rawa Lebak”
 Lebak Pematang, disebut juga sebagai Lebak Dangkal adalah lahan lebak yang
tinggi genangan airnya kurang dari 50 cm selama kurang dari 3 bulan. Lahan ini
umumnya mempunyai kesuburan tanah yang lebih baik, karena adanya proses
penambahan unsur hara dari luapan air sungai yang membawa lumpur dari
daerah hulu
 Lebak Tengahan, adalah lahan lebak yang tinggi genangan airnya 50-100 cm
selama 3-6 bulan. Pada lokasi tertentu dimana sirkulasi air sangat jelek, maka
akan terjadi pemasaman air akibat dari hasil pembusukan bahan organik yang
dikenal sebagai air bacam atau air bangai, yang ditandai oleh air yang berwarna
coklat kehitaman, berbau busuk yang menyengat, pH air sekitar 2,5
 Lebak Dalam adalah lahan lebak yang tinggi genangan airnya lebih dari 100 cm
selama lebih dari 6 bulan. Pada musim kemarau dengan kondisi iklim yang
normal, umumnya lahan masih digenangi air dan ini ditumbuhi oleh beragam
gulma terutama dari jenis rumput Paspalidium yang tumbuh subur pada kondisi
lahan berair. Sehingga wilayah ini merupakan reservoir air dan sumber bibit
ikan perairan bebas
“Marsh”
 “Marsh” atau rawa pasang surut adalah rawa yang genangan airnya
bersifat tidak permanen, namun mengalami genangan banjir dari
sungai atau air pasang dari laut secara periodik, debu dan liat sebagai
muatan sedimen sungai seringkali diendapkan.
 Tanahnya selalu jenuh air, dengan genangan relatif dangkal.
 Biasanya ditumbuhi berbagai tumbuhan akuatik berupa “reeds”
(sejenis gelagah, buluh atau rumputan tinggi, seperti Phragmites sp.),
“sedges” (sejenis rumput rawa berbatang padat, tidak berbuluh, seperti
famili Cyperaceae), dan “rushes” (sejenis rumput rawa, seperti purun,
atau “mendong”).
 Marsh dibedakan menjadi "rawa pantai" (coastal marsh, atau saltwater
marsh), dan "rawa pedalaman" (inland marsh, atau fresh water marsh)
(Eleocharis tetraquetra) (Cyperus plystylis) Chara vulgaris

Monochoria hastata Ipomoea aquatica Humenachne pseudointerrupta


submersed rooted aquatic plants

Ganggeng (Hydrilla verticillata)


Parrot feather (Myriophylum brasilinense)

Hydrilla verticillata Myriophylum brasilinense


KOLAM
 Kolam merupakan perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja
dibuat manusia agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis
hewan budidaya, dan target produksi (Susanto 1992)
 Lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu
sehingga dapat dipergunakan untuk pemeliharaan ikan dan atau
hewan air lainnya (Puspita et al. 2005)
 Forel (1982) mengatakan bahwa kolam adalah danau yang dangkal
 Tambak adalah lahan basah buatan berbentuk kolam, berisi air payau
atau air laut di daerah pesisir yang digunakan untuk membudidayakan
hewan-hewan air payau (terutama ikan dan udang) (Wibowo et al.
1996)
Sungai
Sungai merupakan suatu sistem yang terbuka dan menunjukkan
gradien karakter di sepanjang tubuhnya (konsep kontinum sungai)

Diagram ordo sungai


Klasifikasi Sungai scr Hodrologic

 Sungai Permanen : sungai yg selalu mengalir dan


berair sepanjang tahun dengan aliran relatif
konstan ( variasi musim relatif kecil)
 Sungai Musiman : Aliran airnya tergantung pada
perubahan musim : musim hujan airnya
berlimpah dan kemarau airnya surut (kering)
 Sungai Episodik : Sungai berair hanya bila terjadi
hujan kemudian hilang hujannya kembali kering.
ZONASI PADA SISTEM SUNGAI (LOTIC)

 Zona Hulu (Upstream) : memp. Vol. Air kecil, dangkal,


berbatu, aliran deras (jeram), suhu rendah, hara kecil dan
kesuburan kecil (oligotropik) serta variasi organisme terbatas
 Zona Tengah (Midlestream) : memp. Vol. Air lebih besar,
dangkal, berbatu dan krikil yg tererosi, aliran sedang (lebih
lambat), suhu meningkat, hara meningkat dan kesuburan
meningkat (mezotropik) serta variasi organisme terdiri dari
benthos dan ikan
 Zona Hilir (Downstream) : memp. Vol. Air besar, arus lambat,
lebih dalam, substrat berpasir dan berlumpur, aliran lambat,
suhu rendah, unsur hara tinggi dan kesuburan meningkat
(eutropik) serta variasi organisme sangat beragam
Profil longitudinal
Terbagi dua segmen:
• Ritron
• Potamon
Ritron

• berjenjang dan sempit


• arus cepat
• diameter material dasar besar
• suhu rendah
• oksigen terlarut tinggi
• tumbuhan tingkat tinggi terbatas
• bentos terbatas
• ikan reofilik
Potamon

• datar dan lebar


• arus lambat
• diameter material dasar kecil
• suhu tinggi
• oksigen terlarut rendah
• banyak tumbuhan tingkat tinggi
• bentos banyak
• ikan beragam
Sungai mempunyai berbagai fungsi yang
mencakup:
1. Irigasi (pengairan) sawah dan tambak
2. Pemenuhan kebutuhan sumber air minum
3. Kebutuhan rumah tangga (tempat mandi,
cuci, kakus)
4. Sumber daya perikanan (tangkap dan budi
daya)
5. Media transportasi
6. Sumber energi (pembangkit tenaga listrik)
7. Pariwisata
8. Sarana olahraga (arung jeram,
pemancingan)
ISU DAN DEGRADASI SUMBERDAYA AIR TAWAR

 Eutrofikasi
 Pendangkalan
 Pencemaran
 Degradasi Habitat
 Krisis sumberdaya air (kualitatif dan
kuantitatif)
 Menurunnya etika dan moral
 tragedy of the Common
seluruh kumpulan organisme baik hewan
maupun tumbuhan yang hidup terapung atau
melayang di dalam air
seluruh kumpulan organisme baik hewan
maupun tumbuhan yang hidup terapung atau
melayang di dalam air
seluruh kumpulan organisme baik hewan
maupun tumbuhan yang hidup terapung atau
melayang di dalam air
seluruh kumpulan organisme baik hewan
maupun tumbuhan yang hidup terapung atau
melayang di dalam air
seluruh kumpulan organisme baik hewan
maupun tumbuhan yang hidup terapung atau
melayang di dalam air
Mengapa bukan Wil. Administrasi ?
Mengapa tidak hanya satu DAS saja ?
1. Air adalah karunia Tuhan dan menjadi sumber kehidupan; (setiap orang
mempunyai hak yg sama utk memperoleh air)
2. Air adalah sumber daya alam yang mengalir (flowing resources), yang
tidak mengenal batas wilayah administrasi manapun.
3. Basis pengelolaan SDAir adalah hidrografis, dalam arti WS sebagai
batasannya.
4. Keberadaan air yg mengikuti siklus hidrologi (ada DAS yg secara alami
kaya air dan ada DAS yg kritis air)
5. Mencegah timbulnya konflik dan sekaligus menempatkan air sebagai
unsur pemersatu wilayah
6. Efisiensi dan efektivitas pengelolaan

Subdit Perencanaan Wilayah Sungai 60


• Mahasiswa memahami - Ketepatan menjelaskan tentang
dan mampu menjelaskan arti penting air bagi kehidupan,
ketersediaan air di muka bumi,
dengan baik tentang dan definisi perairan
pentingnya air tawar, - Ketepatan menjelaskan tentang
fungsi dan manfaat definisi ekosistem perairan,
eksositem air tawar, dan habitat biota air, peran dalam
dampak yang dapat siklus hidrologi, serta manfaat dan
ditimbulkan akibat fungsi ekosistem perairan bagi
kehidupan
beberapa kegiatan
- Ketepatan memberikan contoh
manusia terhadap kegiatan yang mengancam
ekosistem air tawar rusaknya ekosistem air tawar.
TUMBUHAN AIR
(HIDROPHYTA)
BERDASARKAN CARA HIDUPNYA

floating submersed
aquatic plants rooted aquatic
plants
emergent
rooted
woody plants aquatic plants
and trees
Pengertian karakteristik Tipe Dampak Pencegahan

yaitu tumbuhan air yang hidup


mengapung di permukaan air, dimana
1. floating
aquatic daun dan batangnya berada di
plants permukaan dan di atas pemukaan air
dan akarnya berada di dalam kolom air.

yaitu tumbuhan air yang hidupnya


2. emergent
rooted mengakar di dasar perairan hingga
aquatic bagian tumbuhannya mencuat ke
plants
atas permukaan air atau di
permukaan air.

yaitu tumbuhan air yang


3. submersed
rooted aquatic
hidupnya terbenam di dasar
plants perairan baik yang mengakar
maupun tidak mengakar
Pengertian karakteristik Tipe Dampak Penanggulangan

Tipe tumbuhan berkayu


(woody plants and trees)

yaitu bukan merupakan tumbuhan


air sejati tetapi biasanya berasosiasi
dengan air
BEBERAPA JENIS TANAMAN AKUATIK
floating aquatic plants

Eceng gondok (Eichornia crasipess)


Kapu-kapu (Pistia stratiotes)
Toke-toke (Lemna perpusila)
Bintang-bintang/Kayu apu dadak (Azola pinata) Azola pinata

Eichornia crassipes Pistia stratiotes Lemna perpusila


emergent rooted aquatic plants

Kangkung (Ipomoea aquatica)


Watersmart (Poligonum barbatum)
Pugpug (Humenachne pseudointerrupta)

Alligator weed (Alternanthera pgiloxeroides)

Menang belanguh (Ludwigia adscendens) (Typha angustifolia)

Watersnowflake (Nymphoides indica)


Eceng sawah (Monochoria hastata)
Purun/Cattail (Typha angustifolia)
Rumput Jarum (Eleocharis tetraquetra)

Rumput simpul (Chara vulgaris)


Kebuamba (Cyperus plystylis)
(Ludwigia adscendens)
(Eleocharis tetraquetra) (Cyperus plystylis) Chara vulgaris

Monochoria hastata Ipomoea aquatica Humenachne pseudointerrupta


submersed rooted aquatic plants

Ganggeng (Hydrilla verticillata)


Parrot feather (Myriophylum brasilinense)

Hydrilla verticillata Myriophylum brasilinense


Klasifikasi Tumbuhan Air  menurut Wetzel (2001)

Tumbuhan yang melekat


pada substrat Tumbuhan yang
Mengapung bebas

Tumbuhan air
Tumbuhan
tenggelam
air mencuat
Tumbuhan air
dengan daun
mengapung vegetative polymorphism
(bentuk daun yang berbeda 
dengan bagian tumbuhan yang
umum)
FOTOSINTESIS TANAMAN
AKUATIK

Daun pada permukaan air


mengumpulkan cahaya dan
karbon dioksida untuk
fotosintesis,
 sedangkan kutikula
berlilin mencegah
penyerapan kelebihan air
dari lingkungan sekitarnya.
hal ini juga membantu
dalam proses pembersihan
dan mencegah masuknya
mikroba.
Fungsi karakteristik Tipe Dampak Pencegahan

Penstabil Produsen primer Pemasok oksigen


lingkungan

Penjernih air Penyerap nutrien


a n
si d air
n g T.
Fu r a n
Diversitas pe Memiliki nilai
habitat estetika
Memiliki nilai
Penyebar Meningkatkan ekonomis
organisme pengendapan
Penjelasan secara umum
Keberadaannya diperlukan untuk mengkonversi
energi cahaya matahari menjadi energi
biokimia dalam produksi primer di perairan,
dan melalui rantai makanan grazing (grazing
food chain) akan ditransfer ke dalam biomassa
hewan air

Selain itu sebagai sumber nutrisi bagi ikan,


habitat, baik habitat pemijahan (spawning
habitat) maupun habitat asuhan (nursery
habitat) bagi anak - anak dan juvenil ikan
dan udang. Tumbuhan air juga
menyumbang oksigen bagi perairan yang
dihasilkan melalui proses fotosintesis
terutama tipe-tipe tumbuhan air submersed.
Pengertian Mekanisme Faktor Dampak Pencegahan

Tumbuhan air juga seringkali menimbulkan permasalahan di


perairan danau apabila tumbuhan berkembang tanpa kendali

 Eutrofikasi
 Pendangkalan Danau
 Menghambat Penetrasi Cahaya
 Meningkatkan Kebutuhan BOD
 Menimbulkan Gas Beracun
UPAYA PENCEGAHAN

1. Adanya penataan ruang perairan


2. Pengaturan (INFUT & OUTPUT DANAU)
3. Mengurangi Penggunaan Pupuk dan pestisida di kawasan dekat danau
4. Mengontrol pembuangan limbah
5. Pemanfaatan lahan secara tepat

Anda mungkin juga menyukai