Dengan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat Nya
sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir semester tiga. Makalah ini telah dibuat
dengan semaksimal dan mendapatkan bantuan untuk menyelesaikan tugas ini.
Terima kasih kepada Ibu Titiek Surya Ningsih yang membimbing dan memberikan
materi mengenai pemabahasan makalah ini.
Makalah ini masih ada kekurangan baik dari susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Dengan senang hati menerima segala kritikan agar dapat memperbaiki
makalah ini. Karena keterbasan pengetahuan maupun pengalaman saya masih
banyak kekurangann dalam makalah ini.
Abstrak by English
With related consumer behavior in online shopping over the internet . Adding views
on learning from the perspective of information processing , each using a different
approach relative . As well as that in learning to consumers as it is important to
support the success of marketing.
Learning consumers will go faster if marketers draw up a proper marketing strategy
allows consumers melakaukan faster learning .
There are four important factors that support the learning success , namely : a strong
motivation , cues or signs that make it easier to understand , the response and the
availability of reinforcement.
In the observational study , in addition to awards , the model plays a very important
role . The model will be effective if attractive , successful , trustworthy , has some
similarities with consumers who are the target market , as well as the show 's
success in overcoming the difficulties.
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dengan terkait perilaku konsumen dalam berbelanja melalui internet secara
online. Menambahkan pandangan tentang belajar dari perspektif pengolahan
informasi, masing-masing menggunakan pendekatan yang relatif berbeda.
Serta bahwa dalam pembelajaran pada konsumen sebagai hal yang penting
untuk mendukung keberhasilan pemasaran.
Seorang konsumen yang sebelumnya tidak tertarik berbelanja melalui
internet, dan mencoba berbelanja melalui internet. Memasuki dunia maya,
banyak pilihan produk yang ditawarkan, serta memungkinkannya dapat
berinteraksi dengan penjual yang telah membuatnya merasakan
mendapatkan kemudahan dan tertarik pada setiap aspek-aspek proses
pembelajaran dalam memasarkan produk mereka.
Tetapi, ada fakta bahwa pembelajaran memasuki seluruh kehidupan, tidak
ada teori tunggal dan universal mengenai cara orang belajar. Sebaliknya, ada
dua aliran pemikiran utama mengenai proses belajar, yang terdiri dari
berbagai teori perilaku, dan yang lain adalah teori kognitif. Pakar teori kognitif
memandang belajar sebagai fungsi proses mental dan murni, sedangkan para
pakar perilaku nyata yang terjadi karena terpapar oleh stimuli.
Pembelajaran konsumen akan berlangsung lebih cepat apabila pemasar
mempu menyusun strategi pemasaran yang tepat memungkinkan konsumen
melakaukan pembelajaran lebih cepat.
B. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perilaku konsumen dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi perilaku konsumen?
2. Apa pengertian dan ruang lingkup belajar?
3. Bagaimana aplikasi dalam pembelajaran dalam pemasaran?
4. Kesetiaan pelanggan dalam mengambil keputusan?
BAB II
3
Pembahasan/Teori
Pembelajaran konsumen
A.Perilaku Konsumen
Apakah Perilaku Kosumen? Menurut American Marketing Association
mendefinisikan perilaku konsumen (consumer behavior) sebagai dinamika interaksi
antara pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan di mana manusia
melakukan pertukaran aspek-aspek kehidupan. Dengan kata lain, perilaku
konsumen melibatkan 2 unsur yang dialami perasaan dan pemikiran mereka alami
serta tindakan yang mereka lakukan dalam proses konsumsi. Perilaku konsumen
yang bersifat dinamis, dan melibatkan imteraksi sangat penting untuk dikenali.
Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (Lamb, et al: 2001,188) menyatakan bahwa
perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan
membeli, juga untuk menggunakan dan mengonsumsi barang-barang dan jasa yang
dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian dan penggunaan
produk. Sedangkan, menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (Engel, et al: 2001,3)
perilaku konsumen adalah tindakan yang berlangsung terlibat dalam mendapatkan,
mengonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan
yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Perilaku konsumen dapat disimpulkan bahwa interaksi antara pengaruh penggunaan
dan konsumsi barang, jasa, gagasan atau pengalaman dimana rangka memuaskan
kebutuhan kesadaran dalam hasrat mereka.
Perilaku Konsumen bersifat dinamis karena pemikiran, perasaan, dan tindakan
individu konsumen, kelompok target konsumen, dan masyarakat luas berubah
secara konstan. Contoh; internet sudah mengubah cara orang mencari informasi
secara konstan menunjukkan pentingnya penelitian dan analisis konsumen seacara
kontinyu oleh pemasar agar selalu mengikuti trend. Sifat dinamis perilaku konsumen
membuat pengembangan strategi pemasaran adalah hal yang sulit, namun asyik.
Perilaku Konsumen melibatkan Interaksi antara pemikiran seseorang, perasaan, dan
tindakan serta lingkungan. Demikian, para pemasar harus memahami produk serta
merek yang berarti bagi konsumen, hal yang harus dilakukan konsumen untuk
membeli dan menggunakannya, dan hal yang memengaruhi pembelajaraan,
pembelian, serta konsumsi.
Perilaku Konsumen melibatkan Pertukaran antar-manusia. Dengan kata lain,
seseorang memberikan sesuatu yang bernilai kepada yang lainnya dan menerima
sesuatu sebagai imbalannya. Banyak perilaku konsumen yang melibatkan
seseorang memberikan uang atau benda untuk mendapatkan suatu produk atau
layanan, yaitu pertukaran antara pembeli (konsumen) dan penjual (pemasar).
Penguatan
Penguatan meningkatkan kemungkinan bahwa respon khusus akan terjadi di masa
yang mendatang karena adanya berbagai isyarat atau stimuli khusus. Reinforcement
atau pengukuhan merupakan segala sesuatu yang diberikan kepada individu yang
belajar untuk memperkuat respon yang sudah terbentuk. Contoh dengan
mendapatkan potongan harga, pelayanan yang baik, memberikan senyuman, dan
hal-hal yang dapat menyenangkan konsumen.
Pembelajaran merupakan tahap dimana konsumen memperoleh pengetahuan
tentang produk, apakah produk tersebut memberikan kepuasan atau tidak akan
memengaruhi perilakunya dalam membeli dimasa yang akan datang, oleh karena itu
pemasar sebisa mungkin dapat memahami bagaimana konsumen belajar sehingga
dapat ditanamkan kesetiaan pada pelangaan.
Teori Belajar
Terdapat tiga teori besar yang menjelaskan proses pembelajaran, yakni Behavioristic
Theory (teori perilaku), Cognitive Theory (teori kognitif), dan Social Learning Theory
atau Observational Learning Theory (teori belajar sosial). Berikut penjelasan dari
ketiga teori tersebut :
A.1 Teori Perilaku
Teori ini belajar langsung ketika individu mampu menghubung-hubungkan antara
stimulus dengan respon dan antara respon dengan stimulus.
Teori Pengkondisian Klasik
Teori ini dikembangkan oleh Ivan Pavlov, seorang psikolog Rusia melalui
eksperimen yang dilakukannya pada sejumlah anjing. Dalam pengamatannya
Pavlov melihat bahwa jika anjing disajikan makanan berupa tepung daging (dalam
hal ini berfingsi sebagai stimulus alamiah atau Unconditioned Stimulus (UCS), maka
anjing akan memberikan respon alamiah berupa keluarnya air liur (oleh Pavlov
disebut Uncotioned Respon UCR). Dalam percobaannya Pavlov memasangkan
antara Contioned Stimulus (stimulus yang sudah dikondisikan atau CS) dengan
Unconditioned Stimulus (UCS). Dalam hal ini Pavlov memasangkan bel (sebagai
CS) dengan tepung daging (UCS). Jadi setelah dibunyikan tanda bel, tepung daging
diberikan. Hasilnya anjing memberikan respon berupa keluarnya air liur. Hal ini
dilakukan secara berulang-ulang hingga pada akhirnya, ketika Pavlov membunyikan
bel saja, tanpa diikuti daging sudah mengeluarkan air liur.
UCR
UCS
CS
UCS
UCR
CR
CR
10
Berwujud
keandalan
ketangga
pan
keyakinan
empati
11
Peran model dalam belajar observasional sangat penting, sebab hakekatnya individu
dalam belajar akan mencotoh perilaku model. Model akan meningkat efektivitasnya,
apabila:
1. Model secara fisik menarik
2. Model berhasil
3. Model dapat dipercaya
4. Model memiliki kemiripan dengan pengamatan
5. Model yang ditampilkan mampu mengatasi kesulitan dan kemudian berhasil
Menurut Bandura terdapat ada empat tahapan proses yang terjadi dalam belajar
observasinal, yaitu :
12
1. Perhatian; belajar tidak akan memberikan hasil optimal tanpa ada perhatian
dari individu. Proses ini terjadi ketika individu melihat tayangan suatu stimuli.
Semakin menarik model, semakin dipercaya serta mempunyai kemiripan
dengan individu untuk memperhatikannya
2. Penyimpanan; apa yang diperhatikan akan disimpan dalam ingatan individu.
Kemampuan individu dalam menyimpan hal-hal yang diperhatikan
dipengaruhi oelh banyak faktor. Jika model yang ada mempunyai atribut atau
ciri yang mononjol dan berbeda, akan dapat lebih mudah diingat oleh
konsumen
3. Produksi; dalam tahap ini individu menghasilkan atau melakukan perilaku
seperti yang dilakukan seperti yang dilakukan model. Individu berusaha
berperilaku sesuai model yang diamati dan diperhatikannya. Dalam proses ini
individu akan mengkoordinasikan proses kognitif melalui menghubunghubungkan informasi yang ada agar dapat menghasilkan perilaku yang tepat.
Motivasi; merupakan hal yang penting untuk menghasilkan perilaku. Motivasi
semakin kuat jika individu berpikir bahwa dengan melakukan tindakann
seperti yang dilakukan model, dia akan memperoleh konsekuensi positif.
Hadiah, rasa puas, penghargaan akan meningkatkan motivasi individu untuk
melakukan perilaku seperti yang dilakukan model.
Aplikasi dalam strategi pemasaran
Pemahaman terhadap pembelajaraan ini penting bagi pemasar dalam upaya
mendorong konsumen belajar sehingga menyukai dan menyajikan produknya
sebagai pilihan dalam pembelian. Menampilkan model yang menarik dan tepat,
pemasar dapat mendorong konsumen yang potensial tertarik dan mengikuti akan
ditiru oleh konsumen, memilih model yang mempunyai kemiripan dengan segmen
yang dituju, yang mempunyai penampilan menarik dan dapat dipercaya.
Memori
Memori merupakan seluruh akumulasi pengalaman pembelajaran sebelumnya.
Terdiri dari dua komponen, yaitu memori jangka pendek dan panjang.
A.1 Memori jangka pendek merupakan porsi/bagian dari seluruh memori jangka
pendek dna panjang. Memori jangka pendek dapat dianalogkan dengan apa yang
secara normal disebut berfikir. Ada dua jenis aktivitas proses informasi terjadi dalam
memori jangka pendek, yaitu Elaboratives activites merupakan penggunaan
pengalaman, nilai, sikap, kepercayaan dan perusahaan yang disimpan sebelumnya
untuk menginterprestasikan dan mengevaluasi informasi dalam working memory dan
bersamaan dengan itu menambah informasi yang sudah disimpan sebelumnya.
Serta membantu mendefinisikan kembali elemen baru pada memori.
Nama merek dan teks dalam iklan akan meningkatkan elaborative activities yang
tepat untuk produk. Maintenance rehearsel merupakan kelanjutan repetisi atau
ulangan sepotong informasi agar dapat menahannya dalam current memory untuk
13
10.600 per saham.Philip Moriss mengeluarkan dana Rp 45.066 triliun untuk membeli
4.251.510.000 saham HM Sampoerna
Pemosisian Produk adalah suatu keputusan oleh pemasar mencoba mencapai a
defined brand image relative to competition dalam suatu segmen pasar. Pemasar
memutuskan bahwa menginginkan supaya segmen pasar dapat berfikir dan
merasakan dalam suatu cara tertentu tentang suatu merek relative terhadap
pesaingnya. Suatu komponen penting dari citra merek ialah. Pemosisian produk
mempunyai dampak yang besar pada kesuksesan jangka panjang merek, dengan
asumsi perusahaan dapat menciptakan posisi yang diinginkan.
Perceptual mapping menawarkan kepada manajer pemasaran untuk mengukur dan
mengembangkan suatu produk.
Peta perpectual juga menyediakan titik-titik ideal untuk beberapa segmen pasar:
1,2,3. Titik ideal ini mewakili citra/karakteristik setiap segmen yang diinginkan dalam
suatu elektronik. Kalau model dalam peta ini adalah semua yang ada, model dalam
peta akan menunjukkan bahwa konsumen 1 tidak ditawari barang seperti konsumen
harapkan. Pada saat ini mereka harus mengeluarkan uang lebih banyak dari pada
yang mereka kehendaki dan membeli Toshiba atau Asus yang tidak mahal dari yang
mereka inginkan seperti Dell. Dalam segmen ini cukup luas, satu atau dua
perusahaan harus memperhatikan perkembangan.
BAB III
Contoh Kasus
15
Gambar dibawah ini contoh upaya yang dilakukan oleh pemasar agar konsumen
melakukan pembelajaran observasional. Produk Kuku Bima yang menggunakan Ade
Rai pada saat populer diharapkan dapat diikuti oleh konsumen yang mengidolakan
model tersebut. Melalui pengamatan bahwa artis ini yang menjadi model tersebut
memberikan kesan yang dapat menyegarkan tubuh dan menambah setamina dan
dalam kondisi prima ketika minum Kuku Bima, konsumen akan tertarik membeli
produk tersebut. Dari segi model, yang dipilih secara fisik menarik, dipercaya, dan
sedang menjadi idola masyarakat.
Menurut Bandura terdapat ada empat tahapan proses yang terjadi dalam belajar
observasinal, yaitu :
4. Perhatian; belajar tidak akan memberikan hasil optimal tanpa ada perhatian
dari individu. Proses ini terjadi ketika individu melihat tayangan suatu stimuli.
Semakin menarik model, semakin dipercaya serta mempunyai kemiripan
dengan individu untuk memperhatikannya
5. Penyimpanan; apa yang diperhatikan akan disimpan dalam ingatan individu.
Kemampuan individu dalam menyimpan hal-hal yang diperhatikan
dipengaruhi oelh banyak faktor. Jika model yang ada mempunyai atribut atau
ciri yang mononjol dan berbeda, akan dapat lebih mudah diingat oleh
konsumen
6. Produksi; dalam tahap ini individu menghasilkan atau melakukan perilaku
seperti yang dilakukan seperti yang dilakukan model. Individu berusaha
berperilaku sesuai model yang diamati dan diperhatikannya. Dalam proses ini
16
individu akan mengkoordinasikan proses kognitif melalui menghubunghubungkan informasi yang ada agar dapat menghasilkan perilaku yang tepat.
7. Motivasi; merupakan hal yang penting untuk menghasilkan perilaku. Motivasi
semakin kuat jika individu berpikir bahwa dengan melakukan tindakann
seperti yang dilakukan model, dia akan memperoleh konsekuensi positif.
Hadiah, rasa puas, penghargaan akan meningkatkan motivasi individu untuk
melakukan perilaku seperti yang dilakukan model.
BAB IV
Penutup
17
Kesimpulan
Perilaku konsumen dapat disimpulkan bahwa interaksi antara pengaruh penggunaan
dan konsumsi barang, jasa, gagasan atau pengalaman dimana rangka memuaskan
kebutuhan kesadaran dalam hasrat mereka. Pemahaman terhadap proses belajar
yang terjadi pada konsumen merupakan hal yang penting bagi pemasar dalam
upaya melakukan pembelajarn pada konsumen agar dapat mempengaruhi perilaku
pembelian.
Dalam belajar observasional, selain penghargaan, model memainkan peran yang
sangat penting. Model akan efektif jika menarik, berhasil, dapat dipercaya,
mempunyai kemiripan dengan konsumen yang menjadi pasar sasarannya, serta
memperlihatkan keberhasilan dalam mengatasi kesulitan.
Kesetiaan konsumen dapat dibentuk melalui proses belajar. Dalam upaya
membentuk kesetiaan ini, pemasar perlu mengkaji sejauh mana tingkat kesetiaan
konsumen atau pelangganya agar dapat menyusun strategi pemasaran yang tepat.
Daftar Pustaka
18
Peter, J., Paul & Olson, C., Jerry. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran;;
Edisi9:Buku 1 Penerbit Salemba Empat
Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisi Kasus Integrated
Marketing Communication; Penerbit Gramedia
Suryani, Tatik. Perilaku Konsumen di Era Internet Implikasinya pada Startegi
Pemasaran; Graha Ilmu;
Schiffman, Leon,. Kanuk, Leslie Lazar. Perilaku Konsumen; Indeks : Edisi Ketujuh
Prof. Dr. J. Supranto, M. A., APU Dr. H. Nandan Limakrisna, Ir., M.M., CQM. Perilaku
konsumen & strategi pemasaran untuk memenagkan Persaingan Bisnis; Mitra
Wacana Media; Edisi 2
Sumber : Buku Understanding Brand Equity,Penerbit Erlangga
SURAT PERNYATAAN
19
Nama Lengkap
Tempat / Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Mahasiswa
Alamat
No Telp / Hp
: 0856-9342-7500
: dienifazahiyah@gmail.com
Saya dengan identitas yang tertulis di atas menyatakan bahwa karya saya
adalah karya asli, tidak menjiplak/mencontek karya orang lain.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila di
kemudian hari saya terbukti telah melanggar ketentuan tersebut, maka saya
bersedia menanggung segala tuntutan yang merasa dirugikan.
20