Anda di halaman 1dari 4

Penginderaan Jauh II

BAB II
JENIS JENIS KOREKSI RADIOMETRIK
2.1

Umum
Proses awal data citra atau pemulihan citra yang dilaksanakan untuk

mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi akibat mesin wahana itu sendiri,


yang dirancang relatif sederhana, sementara kondisi sebenarnya sangat kompleks.
Kekompleksan data citra diakibatkan diantaranya oleh resolusi spasial, resolusi
sprektral, resolusi temporal, resolusi radiometric dan lain-lain. Tahap awal dari
proses data citra adalah perbaikan citra (remote restoration).
Masksud dari perbaikan citra adalah untuk :

1. Mengembalikan citra sesuai keadaan sebenarnya terhadap distorsi,


degaradasi dannoise(gangguan).

2. Memperkecil masalah kenampakan/feature.


3. Menyesuaikan kenampakan dengan tujuan penggunaan citra.
Kesalahan data citra ada dua macam, yaitu kesalahan internal dan
eksternal, dimana:
1. Kesalahan internal disebabkan oleh :
a. Kesalahan sensor yang sifatnya konstan
b. Termasuk kesalahan sistematik, dapat diperkirakan
c. Dapat diantisipasi sebelum penerbangan dan pengukuran dilakukan
d. Kalibrasi selama penerbangan dapat juga dilakukan
2. Kesalahan eksternal diakibatkan oleh :
a. Kesalahan oleh platform/ stasiun pengumpulan data
b. Oleh modulasi dan karakteristik sapuan(scene) yang beruabah secara

alamiah.
c. termasuk kesalahan non-sistematik, sukar diperkirakan.

d. Koreksi didasarkan titik-titik control dipermukaan tanah terhadap


pengukuran oleh sistem sensor.

II-1

Penginderaan Jauh II

Kesalahan sistematik pada umumnya merupakan kesalahan tetap, mudah


diprediksi sehingga dapat dilakukan lebih awal, baik sebelum satelit diterbangkan
maupun selama penerbangan. Sementara kesalahan non sistematik dapat dijumpai
pada kesalahan non sistematik berkaitan dengan titik-titik dipermukaan terhadap
pengukuran sensor dan sistem sensor. Dalam pengindraan jauh, kesalahan
sistematik dan mom sistematik dijumpai pada kesalahan radiometric, atmosferik
dan

geometrik.

Maka

proses

awal

dalam

pengolahan

citra

(image

processing) adalah melakukan koreksi radiometrik, atmosferik dan geometrik.

2.2

Koreksi Radiometrik
Koreksi Radiometrik dilakukan pada kesalahan oleh sensor dan sistem

sensor terhadap respon detektor dan pengaruh atmosfer yang stasioner. Koreksi
radiometrik dilakukan untuk memperbaiki kesalahan atau distorsi yang
diakibatkan oleh tidak sempurnanya operasi dan sensor, adanya atenuasi
gelombang elektromagnetik oleh atmosfer, variasi sudut pengambilan data, variasi
sudut eliminasi, sudut pantul dan lain-lain yang dapat terjadi selama pengambilan,
pengiriman serta perekaman data. Spesifikasi kesalahan radiometric adalah:

1. Kesalahan sapuan akibat pemakaian Multi Detektor dalam mengindra garis


citra.

2. Memperkecil kesalahan pengamatan detektor yang berubah sesuai


perubahan waktu

3. Kesalahan berbentuk nilai digital yang mempunyai hubungan linier dengan


tingkat radiasi dan panjang gelomang elektromagnetik.

4. Koreksi dilakukan sebelum data didistribusi.


5. Koreksi dilakukan dengan kalibrasi cahaya yang keluar dari detektor
dengan mengarahkan scanner pada filter yang disinari secara elektronik
untuk setiap sapuan.

6. Kesalahan yang dapat dikoreksi otomatis adalah kesalahan sistematik dan


tetap, yang tetap diperkirakan sebelumnya.

II-2

Penginderaan Jauh II

7. Kesalahan garis scan dapat dikoreksi dengan penyesuaian histogram tiap


detector pada daerah-daerah homogeny misalnya diatas badan air, apabila
ada penyimpangan dapat diperbaiki.
8. Kesalahan bias atau pengaturan kembali detektor apabila mean dan median
detektor berbeda.
2.3

Sumber Kesalahan Radiometrik


Kesalahan yang berkaitan dengan nilai kecerahan dari pixel, akibat

instrumen yang digunakan untuk merekam data :


Kesalahan karena efek atmosfer
1. Kesalahan Instrumen

IDEAL - detektor radiasi harus memiliki peningkatan proporsional dan


penurunan sinyal dengan tingkat radiasi yang terdeteksi
REAL - banyak tingkat kecil non-linearitas dan juga akan memberikan sinyal
kecil keluar bahkan ketika tidak ada radiasi yang terdeteksi. Detektor
Masing-masing

akan

memiliki

karakteristik

transfer

sedikit

berbeda.Mengarah ke striping pada gambar.


2.

Kesalahan Atmosfer
Luas daerah yang terlihat oleh sensor = perbedaan panjang jalan atmosfer
antara titik nadir dan petak di luar nadir Hamburan Rayleigh dan Mie akan
mempengaruhi panjang gelombang band yang berbeda dari sistem sensor.

Koreksi radiometrik oleh respon detektor dipengaruhi oleh jumlah detektor


yangdigunakan dalam pengindraan jauh adalah untuk merubah radiasiyang
ditangkap sensor menjadi harga voltage dan kecerahan. Kesalahan yang
ditimbulkan oleh detektor secara individu adalah:
1. Line Dropout terjadi apabila salah satu detektor salah fungsi pada satu
sapuan , maka nilai kecerahan pada pixel-pixel tertentu berada pada satu
baris menjadi nol. Koreksi dilakukan pada setiap pixel dengan baris scan
buruk. Hasilnya adalah citra yang telah diinterpretasi pada setiap baris n

II-3

Penginderaan Jauh II

yang lebih mungkin diinterpretasi dari pada baris hitam horizontal


diseluruh citra.
2. Stripping atau bounding terjadi apabila detektor tidak benar-benar salah
tetapi meragukan dan perlu dikoreksi atau direstorasi agar mempunyai
kontras yang sama dengan detektor yang lain pada setiap sapuan.
Koreksinya adalah identifikasi garis buruk pada setiap sapuan
menggunakan histogram dari tiap n detektor pada daerah homogen.
3. Line start terjadi apabila dalam pengumpulan data sistem scanning
mengalami kegagalan penyapuan di awal garis scanning atau secara tibatiba detektor berhenti sehingga mengakibatkan nilai kecerahan nol.
Koreksi kesalahan dari line start dapat dilakukan dengan interpolasi nilai
kecerahan dari pixel hasil scan bagus. Namun kesalahan yang terjadi
secara acak sulit untuk dikoreksi.

II-4

Anda mungkin juga menyukai