Anda di halaman 1dari 2

Nama

Fakultas
Gugus/No.Absen

: Ni Pt. Pande Mirah Surya Dewi


: Fakultas MIPA
: 01/013

PROAKTIF UNTUK LINGKUNGAN, PRODUKTIF UNTUK


KEHIDUPAN

Bencana merupakan suatu peristiwa alam atau lingkungan buatan manusia yang
berpotensial merugikan kehidupan manusia, harta, benda atau aktivitas manusia (Harta,
2009). Bencana alam (natural disaster) yang melanda suatu daerah dapat mengakibatkan
terganggunya ketenangan dan pola hidup manusia. Dalam hal-hal tertentu, bencana alam
mampu menghancurkan harapan hidup anggota masyarakat dengan menghilangkan
sebagian atau semua kekayaan yanng dimiiki baik yang berbentuk benda hidup, seperti
anggota keluarga, ternak dan tanaman maupun benda mati, seperti rumah, pekarangan,
ladang, dan sawah tempat masyarakat menggantungkan hidup (Sukandarrumidi, 2010).
Saat ini Indonesia sedang dilanda bencana kekeringan yang merupakan dampak dari
perubahan iklim global, El Nino dan La Nina. El Nino sebagai penyimpangan iklim yang
mengakibatkan kemarau panjang, sedangkan La Nina yang menyebabkan musim penghujan
panjang. Keduanya merupakan fenomena alam yang bersifat normal dan selalu terulang
pada pola tertentu (Kodoatie, 2011). Wilayah yang memiliki curah hujan rendah dan
sumber air tanah terbatas, dapat dikatakan sebagai wilayah yang memiliki peluang
terjadinya bencana kekeringan (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah Agroklimat,
Buletin Agroklimat 2010). Bencana kekeringan sendiri tidak hanya diakibatkan oleh siklus
alami dari alam namun juga diakibatkan oleh perilaku manusia.
Saat ini kota-kota di Indonesia mengalami perkembangan pembangunan dan
pertumbuhan penduduk yang sangat pesat. Kebutuhan penduduk akan air bersih pun
menjadi semakin meningkat, namun akibat dari pembangunan, jumlah kawasan resapan air

menjadi berkurang dan jumlah air tanah pun cenderung menurun. Fenomena ini menjadi
salah satu penyebab terjadinya bencana kekeringan yang diakibatkan oleh ulah manusia
sendiri.
Untuk itulah perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan jumlah pemasukan
air tanah. Salah satu cara yang telah umum dilakukan yakni mempertahankan kawasan
kawasan yang memang diperuntukkan untuk daerah tangkapan atau resapan air, namun cara
ini cenderung pasif Karen sifatnya hanya mempertahankan wilayah wilayah yang sudah
ada tanpa adanya upaya peningkatan jumlah pemasukan air tana itu sendiri.
Dari pemaparan di atas, saya sebagai mahasiswa ingin mengembangkan upaya yang
mudah serta lebih pro-aktif dalam rangka mencegah dampak kekeringan yang
berkelanjutan. Gagasan yang saya miliki adalah membentuk Forum Masyarakat
Pemberdaya Air Tanah (FMPAT). Mulai dari pembentukan forum ini ada tiga hal yang
dilakukan sebagai langkah awal yaitu, 1) menggandeng pihak pemerintah serta dinas
terkait; 2) pemahaman serta pemantapan kebijakan yang telah ada untuk diterapkan; serta
3) pembinaan masyarakat yang didampingi oleh orang orang yang berkompeten pada
bidang ini.
Setelah langkah awal dilaksanakan, kegiatan forum ini dilanjutkan ke lapangan. Ada
beberapa kegiatan yang sya canangkan untuk dilakukan yaitu, 1) konservasi air tanah
secara vegetasi dengan reboisasi hutan dan membentuk taman yang dilengkapi dengan
biopori di masing masing lingkungan serta rumah tangga; 2) pembuatan sengkedan/
terasering yang disesuaikan dengan kemiringan tanah di lingkungan tersebut; serta 3)
penataan kawasan perumahan. Saya pribadi sangat optimis dengan gagasan ini, mengingat
hal hal besar akan diperoleh dimulai dari sendiri serta lingkungan sekitar.
Apabila kita sebagai mahasiswa sudah memiliki gagasan kepada hal yang lebih proaktif dan tidak lupa menggandeng pihak pemerintah serta masyarakat, bukan hal yang
mustahil untuk menghasilkan berbagai perubahan yang signifikan terutama di bidang
lingkungan yang berkaitan dengan peningkatan cadangan air tanah ini.
Jaga Mata Air, Jangan Sampai Jadi Air Mata Kami !

Anda mungkin juga menyukai