Anda di halaman 1dari 3

F3.

UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA


(KB)
PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL

I.

LATAR BELAKANG
Kesehatan ibu dan anak me jadi target dalam tujuan Milineum Development Growth

(MDG), tepatnya pada tujuan 4 dan 5 yaitu menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan
kesehatan ibu. Program kesehatan ibu dan anak merupakan unsur penting pembangunan, hal ini
mengandung pengertian bahwa dari seorang ibu akan dilahirkan calon penerus bangsa yang akan
dapat memberikan manfaat bagi bangsa maka harus diupayakan kondisi ibu dan anak yang sehat.
Dalam upaya pencapaian MDG dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan pelayanan
kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan angka kematian ibu.
Untuk menurunkan AKI diperlukan upaya-upaya yang terkait dengan kehamilan,
kelahiran dan nifas. Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun
1980-an melalui program Safe Motherhood yang mendapat perhatian besar dan dukungan dari
berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Pada akhir tahun 1990-an secara konseptual telah
diperkenalkan lagi upaya menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui
Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000.
Salah satu program dari Kementrian Kesehatan dalam upaya pencapaian MDG yaitu
berupa peningkatan pelayanan kesehatan ibu dengan memprioritaskan pada menurunkan angka
kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 1992. Untuk mempercepat pencapaian program MDG ini, diperlukan
upaya percepatan penurunan kematian ibu dan bayi melalui peningkatan pengetahuan dan
perubahan perilaku ibu dan keluarga.
II.

PERMASALAHAN DI MASYARAKAT

Program yang diselenggarakan oleh kementererian kesehatan untuk mendukung langkah


tersebut kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil adalah sarana belajar kelompok tentang kesehatan bagi
ibu hamil, dalam bentuk tatap muka bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibuibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas, dan perawatan bayi baru lahir.
Kurangnya interaksi antara ibu hamil serta antar ibu hamil dan petugas kesehatan menjadi
salah satu alasan dilaksanakannya kelas ibu hamil ini. Selain itu, dengan kelas ibu hamil ini
diharapkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang kehamilan dan
persalinan serta perawatan bayi.
III.

PEMILIHAN INTERVENSI
Kegiatan kelas ibu hamil diadakan di Puskesmas Cabenge pada tanggal

Susunan kegiatan berupa penyuluhan mengenai antenatal care (ANC), persiapan


persalinan, tanda dan bahaya dalam kehamilan serta penyuluhan mengenai inisiasi menyusui dini
dan pentingnya ASI eksklusif.
IV.

PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu Hamil diikuti oleh

. Sususnan kegiatan pada

Kelas Ibu Hamil adalah sebagai berikut:


1. Penyuluhan mengenai antenatal care (ANC), penyakit yang dapat menyertai selama
kehamilan, persiapan persalinan, Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI
eksklusif
2. Interaksi dalam bentuk tanya jawab antara petugas kesehatan dengan ibu hamil
setealah materi diberikan
3. Pemeriksaan gigi dan mulut di poli gigi
4. Pemeriksaan Hb dan kadar protein di dalam urin
V.

EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
2

Persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan dengan mempersiapkan peralatan dan bahan


penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
Peserta yang hadir kurang lebih 20 orang. Penyuluhan berjalan sebagaimana yang
diharapkan walaupun masih ada beberapa peserta yang tidak memperhatikan dengan
seksama. Peserta penyuluhan dirasa cukup antusias mengikuti kegiatan penyuluhan dan
sebagian besar peserta aktif dalam kegiatan ini dengan memberikan pertanyaan.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan yang hadir mampu memberikan umpan balik kepada pemateri
mengenai pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta. Hal ini membuktikan
bahwa peserta penyuluhan tertarik dan memperhatikan penyuluhan yang telah diberikan.

PESERTA

dr. Lia Rifana Thamrin

PENDAMPING

dr. Hj. Markani Daharu

Anda mungkin juga menyukai