Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang.
Salah satu komponen sistem tenaga listrik dalam penyaluran energi listrik
adalah transformator. Didalam transformator diantaranya terdapat inti / core,
kumparan primer , kumparan sekunder, dan minyak transformator. Kumparan dan
inti transformator tenaga dan transformator distribusi direndam dalam minyak
transformator, karena minyak transformator mempunyai sifat sebagai media
pemindah panas dan bersifat pula sebagai isolator (Suryadiman, Moh. 2006 ).
Seiring dengan usia, minyak transformator akan mengalami penurunan
kualitas. Hal ini terjadi karena dua faktor, yaitu adanya pengaruh tegangan
(voltage stress) dan pemanasan (thermal stress). Akibatnya di dalam minyak
akan terbentuk kontaminan yang dapat berupa partikel padat, gas ataupun cair.
Keberadaan kontaminan ini dapat menurunkan kualitas dielektrik minyak
transformator. Penurunan kualitas dielektrik minyak akan menyebabkan gangguan
internal transformator (Wiwoho, Cahyo , 2008).
Untuk mencegah terjadinya gangguan internal transformator, maka perlu
dilaksanakan tindakan pencegahan

dengan melaksanakan inspeksi berupa

Breakdown Voltage (BDV) test , dan Dissolved Gas Analysis (DGA). Dengan
melakukan uji tegangan tembus minyak

akan dapat diketahui kemampuan

dielektrik dari minyak transformator, sedangkan dengan melakukan tes DGA akan
diketahui

kandungan

gas

terlarut

yang

membahayakan

dalam

minyak

transformator. Setelah mendapatkan hasil pengukuran tegangan tembus dan

kandungan gas dalam minyak transformator, dapat ditarik suatu kesimpulan


mengenai kondisi dari transformator tersebut.
Metode yang dipakai untuk menganalisis kandungan gas terlarut adalah metode
TDCG , metode Key Gas, metode Roger Ratio, dan metode Segitiga Duval. Dari
hasil interpretasi masing masing metode tadi kemudian dibuat suatu metode
skorsing / perengkingan dengan menggunakan metode analisis DGA dengan
TDCG, Keygas, Roger ratio, segitiga Duval, tegangan tembus , pembebanan
transformator serta suhu , untuk membuat suatu keputusan dalam menentukan
prioritas manajemen perawatan transformator distribusi di PT. Angkasa Pura I
(Persero) Bandara Internasional Ngurah Rai , Bali.
Sebelumnya belum pernah ada suatu metode perawatan yang dipakai,
cuma melaksanakan perawatan rutin berkala setiap tahun dengan melakukan
pembersihan dan tes tegangan tembus saja , dalam masa waktu perawatan setahun
tidak diketahui keadaan transformator yang sebenarnya. Sehingga petugas
melakukan perawatan secara acak tanpa mengetahui transformator mana yang
harus diberi perawatan. Model perawatan seperti ini sangat berbahaya karena
kalau tidak diketahui trafo mana yang kritis dan perawatan yang

diberikan

ternyata pada transformator yang masih normal, tiba-tiba saja dalam masa
perawatan seluruh transformator , transformator yang kritis tadi mengalami
gangguan karena belum mendapat giliran perawatan. Sehingga kerugian secara
material menjadi sangat besar.
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dibuat suatu manajemen
perawatan transformator distribusi, agar bisa dibuat suatu jadwal perawatan yang
jelas sesuai permasalahan masing-masing transformator dan tingkat kekritisannya.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana menentukan prioritas perawatan transformator distribusi dengan
menggunakan metode kandungan gas terlarut (DGA) , tegangan tembus,
pembebanan dan suhu ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan prioritas
perawatan transformator distribusi dengan menggunakan metode kandungan gas
terlarut (DGA), tegangan tembus, pembebanan dan suhu.

1.4 Batasan Penelitian


Penelitian dilakukan hanya di PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional
Ngurah Rai , Bali didasarkan pada :
-

Uji DGA , dengan metode interpretasi TDCG, Key Gas , Roger Rasio,
Duval Triangel.

Uji tegangan tembus , pada tegangan kerja 20 KV

Pembebanan

transformator,

saat

pengambilan

sampel

minyak

dilaksanakan.
-

Suhu minyak transformator, saat pengambilan sampel minyak


dilaksanakan.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Dapat mengetahui lebih awal kondisi transformator distribusi,
kegagalan / kerusakan transformator bekerja dapat dicegah sedini
mungkin.
2. Membantu PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Ngurah Rai untuk
memberikan rekomendasi terhadap perawatan transformator distribusi
di semua gardu yang ada di Bandara Ngurah Rai .

Anda mungkin juga menyukai