Anda di halaman 1dari 18

Tugas makalah

SOSIOLOGI BENCANA
PRESPEKTIF BENCANA TANAH LONGSOR

DISUSUN OLEH :

ESPIN

F1B314032

YASNONI

F1B314036

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN KONSENTRASI SOSIAL TAMBANG


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahanRahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami selaku penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun
dari semua pihak sangat penyusun harapkan untuk perbaikan Makalah ini baik dalam
penulisan maupun dalam isi Makalah ini. Semoga Makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi sekalian pembaca dan khususnya bagi pribadi kami.

Kendari,

juni 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................

1.1 Latar Belakang.....................................................................................

1.2 Rumusan masalah ...............................................................................

1.3 Tujuan ..................................................................................................

BAB II Tinjauan Pustaka...................................................................................

BAB III PEMBAHASAN ...................................................................................


3.1 Faktor Penyebab Terjadinya Tanah Longsor....................................
3.2 Proses Terjadinya Tanah Longsor......................................................

5
5
7

3.3 Dampak yang timbul dari bencana tanah longsor...........................

3.4 Solusi Terhadap Bencana Tanah Longsor.........................................

10

BAB IV PENUTUP..............................................................................................

14

4.1 Kesimpulan...........................................................................................

14

4.2 Saran ....................................................................................................

14

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia,
lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat
tumbukan antara lempeng itu maka terbentu k daerah penunjaman memanjang di
sebelah Barat Pulau Sumatera, sebelah Selatan Pulau Jawa hingga ke Bali dan
Kepulauan Nusa Tenggara, sebelah Utara Kepulauan Maluku, dan sebelah Utara
Papua. Konsekuensi lain dari tumbukan itu maka terbentuk palung samudera, lipatan,
punggungan dan patahan di busur kepulauan, sebaran gunung api, dan sebaran
sumber gempa bumi. Gunung api yang ada di Indonesia berjumlah 129. Angka itu
merupakan 13% dari jumlah gunung api aktif dunia. Dengan demikian Indonesia
rawan terhadap bencana letusan gunung api dan gempa bumi. Di beberapa pantai,
dengan bentuk pantai sedang hingga curam, jika terjadi gempa bumi dengan sumber
berada

di

dasar

laut

atau

samudera dapat menimbulkan gelombang Tsunami.

Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan
gunung api. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit
pasir dan bersifat subur. Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada
perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal berpotensi
mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas
tinggi. Jika perbukitan tersebut tidak ada tanaman keras berakar kuat dan dalam,
maka kawasan tersebut rawan bencana tanah longsor.
Bencana tanah longsor kerap terjadi di negeri ini, akhir-akhir ini banyak
media melaporkan tentang kejadian tanah longsor yang bukan hanya merusak fisik
dan bangunan, namun sampai merengutnya masyarakat. Kenapa hal itu bisa terjadi
berulang-ulang, yah bukan saja merupakan sebuah musibah namun tak kurang warga
yang bermukim di tempat-tempat rawan longsor. Pemerintah selalu menghimbau

kepada masyarakat untuk selalu waspada akan terjadinya bencana alam, baik itu
longsor, banjir, gunung meletus, dan gempa bumi bahkan pemerintah pun
mengintruksikan kepada pihak pihak yang terkait seperti Satuan Koordinasi
Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satkorlak PB) agar lebih meningkatkan
kewaspadaan dan antisipasi terhadap bencana tanah longsor, serta peran penting
masyarakat yang tanggap dengan bencana longsor pada titik-titik rawan longsor.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang permasalahan di atas maka kami merumuskan masalah
yang perlu ditanggulangi sebagai berikut :
1. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya tanah longsor ?
2. Bagaimana Proses Terjadinya Tanah Longsor?
3. Apa Saja Dampak yang timbul dari bencana tanah longsor?
4. Apa Solusi Dari Bencana Tanah Longsor Tersebut?
1.3 TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Penyebab Terjadinya Tanah Longsor.
2. Mengetahui Proses Terjadinya Tanah Longsor.
3. Mengetahui Dampak Yang Timbul Dari Bencana Tanah Longsor.
4. Untuk Mengetahui Solusi Bencana Tanah Longsor.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Undang-Undang RI No.24 Tahun 2007,

menyatakan bencana adalah

peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor non
alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa

manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.


Bencana adalah peristiwa atau kejadian pada suatu daerah yang mengakibatkan
kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta memburuknya kesehatan dan
pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari
pihak luar. (Depkes RI (2007). Tanah longsor adalah salah satu jenis gerakan massa
tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng
akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut.
Tanah longsor terjadi karena ada gangguan kestabilan pada tanah./batuan penyusun
lereng.
Tanah Longsor secara umum adalah perpindahan material pembentuk lereng
berupabatuan, bahan rombakan, tanah, atau material laoporan, bergerak kebawah atau
keluarlereng. Secara geologi tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi dimana
terjadipergerakan tanah seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. (Bachri
2006)
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih
besardaripada gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan
batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan daya pendorong dipengaruhi oleh besarnya
sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan. Proses terjadinya tanah longsor
dapat diterangkan sebagai berikut : air yang meresap kedalam tanah akan menambah
bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan
sebagai bisang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan diatasnya akan
bergerak mengikuti lereng dan luar lereng.(wiske 2005).
Menurut Ramli (2010), Proses pemicu longsoran dapat antara lain karena
Peningkatan kandungan air dalam lereng, sehingga terjadi akumulasi air yang
merenggang ikatan antar butir tanah dan akhirnya mendorong butir-butir tanah untuk
longsor, Getaran pada lereng akibat gempa bumi ataupun ledakan, penggalian,
getaran alat/kendaraan, Peningkatan beban yang melampaui daya dukung tanah atau

kuat geser tanah, Pemotongan kaki lereng secara secara sembarangan yang
mengakibatkan lereng kehilangan gaya penyangga.
Tanah longsor terjadinya disebabkan karena runtuhnya tanah secara tiba-tiba
atau

pergerakan

tanah

atau

bebatauan

dalam

jumlah

besar

secara

tiba-tiba atau berangsur yang umumnya terjadi didaerah terjal yang tidak
stabil. Faktor lain yang memengaruhi terjadinya bencana ini adalah lereng yang
gundul dan bebatuan yang rapuh. Hujan deras adalah pemicu utama terjadinya tanah
longsor. Tetapi tanah longsor dapat juga disebabkan oleh gempa atau aktifitas gunung
berapi, ulah manusia pun bisa menjadi penyebab tanah longsor, seperti penambangan
tanah, pasir, dan batu yang tidak terkendali.(Combum 1994)

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Faktor Penyebab Terjadinya Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan jenis gerakan tanah. Tanah longsor sendiri
merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan Semakin curam
ketinggian lereng suatu kawasan, semakin besar pula kemungkinan terjadi longsor.
Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama
gunung atau bukit. Pada dasarnya sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan
daerah perbukitan atau pegunungan yang membentuk lahan miring.
Gejala umum tanah longsor ditandai dengan munculnya retakan-retakan
dilerengyang sejajar dengan arah tebing, biasanya terjadi setelah hujan, munculnya

mata air baru secara tiba-tiba dan tebing rapuh serta kerikil mulai berjatuhan. Pada
prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar daripada
gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan
kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng,
air, beban serta berat jenis tanah batuan, Faktor penyebabnya antara lain :
a.
Lereng Terjal
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong.
Lerengyang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut

b.

dan angin.Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor adalah 180


apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.
Curah Hujan
Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air
dipermukaan tanah dalam jumlah besar. Hal itu mengakibatkan munculnya
pori-pori atau rongga tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah
permukaan. Ketika hujan, air akan menyusup kebagian yang retak sehingga
tanah dengan cepat mengambang kembali dan dapat menyebabkan terjadinya

c.

longsor bila tanah tersebut terletak pada lereng yang terjal.


Jenis Tanah
Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan
ketebalan lebih dari 2,5 m dari sudut lereng lebih dari 220. Tanah jenis ini
memiliki potensi terjadinya tanah longsor terutama bila terjadi hujan. Selain
itu tanah ini sangat retan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek

d.

terkena air dan pecah ketika hawa terlalu panas.


Batuan yang kurang kuat
Batuan endapan gunung api dan batuan sedimen berukuran pasir dan
campuran antara kerikil, pasir, dan lempung umumnya kurang kuat. Bssatuan
tersebut akan mudah menjadi tanah bila mengalami proses pelapukan dan

e.

umumnya rentan terhadap tanah longsor bila terdapat pada lereng yang terjal.
Jenis tata lahan
Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan,
dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Pada lahan persawahan akarnya
kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan membuat tanah menjadi lembek

dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor. Sedangkan untuk daerah
perladangan penyebabnya adalah karena akar pohonnya tidak dapat
menembus bidang longsoran yang dalam dan umumnya terjadi didaerah
longsoran lama.
f.

Adanya material timbunan pada tebing


Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya
dilakukan pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah timbunan pada
lembah tersebut belum terpadat
kan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya. Sehingga apabila
hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan
tanah.

g. Adanya Beban Tambahan


Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng, dan kendaraan
akan memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar
tikungan jalan pada daerah lembah. Akibatnya adalah sering terjadinya
penurunan tanah dan retakan yang arahnya ke arah lembah.
3.2 Proses Terjadinya Tanah Longsor
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan,
bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau
keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut. Air
yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut
menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah
menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan
keluar lereng.
1. Jenis-Jenis Tanah Longsor
Longsoran Translasi
longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang
gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
Longsoran Rotasi
Longsoran rotasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang
gelincir berbentuk cekung.
Pergerakan Blok

pergerakan Blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang


gelincir berbentuk rata. Longsoran ini juga longsoran translasi blok batu.
Runtuhan Batu
runtuhan Batu terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain
bergerak kebawah dengan jatuh bebas.umumnya terjadi pada lereng yang
terjal hingga menggantung, terutama didaerah pantai. Batu-batu yang besar
yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.
Rayapan Tanah
Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis
tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir
tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama, longsor jenis rayapan
ini bisa menyebab-kan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke
bawah.
Aliran
Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air.
Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan
air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan
mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai
ribuan meter, seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunungapi. Aliran
tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.
2. Gejala Umum Tanah Longsor

Munculnya retakan-retakan di lereng yang

sejajar dengan arah tebing.


Biasanya terjadi setelah hujan.
Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.

Trangkil termasuk kedalam formasi kerek yang dilambangkan TM ( Tersier


Marine). Formasi kerek merupakan formasi endapan laut, mengandung fosil laut
seperti, Foraminifera dan juga terdapat kandungan kapur. Jenis tanah trangkil adalah

lempung ( grumusol/fertisol), tanah ini sangat lentur (plastis) dengan indeks tinggi.
Tanah jenis ini terasa licin karena banyak kandungan debu dan liat. Tanah lempung
atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 m dan sudut lereng cukup tinggi
memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor terutama bila terjadi hujan. Selain
itu tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek terkena
air dan pecah ketika hawa terlalu panas.Informasi yang didapat dari warga mengenai
tanah longsor yang terjadi di Trangkil pada tanggal 23 januari 2014 pukul 07.00,
dipicu karena terjadi hujan deras pada tanggal 22 januari. Pergerakan tanah ini
mengakibatkan tembok-tembok retak dan disusul dengan ambruknya tembok rumah.
Pergerakan tanah terjadi pada tiap harinya, karena tanah Trangkil adalah tanah
lempung dan sebelumnya terjadi hujan deras akan memicu pergerakan tanah yang
cepat karena kelembekannya.
3.3 Dampak Yang Timbul Dari Bencana Tanah Longsor
Bencana tanah longsor mempunyai dampak yang sangat besar yaitu:
1. Korban jiwa
Kebanyakan bencana alam yang terjadi dinegeri ini memakan korban jiwa.
Begitu juga bencana tanah longsor. bencana tanah longsor memakan korban karena
biasanya terjadi pada saathujan deras. Sudah tentu pada saat hujan deras orang-orang
sedang berkumpul dirumah. Sedangkan itu bencana tanah longsor datang tibatiba.Masyarakat sulit menyelamatkan diri karena ketika tanah longsor datang mereka
langsung tertimbun tanah ataupun bebatua yang ada disekitar. Cara mengevakuasi
korbanpun tidak semudah yang kita bayangkan.para relawanpun akan sangat berhatihati mengevakuasi para korban.Selain mereka kesulitan mengevakuasi, mereka juga
harus waspada jika ada susulan tanah longsor. bahkan ada yang sampai beberapa hari
korban korban tanah longsorbaru ditemukan. Namun terkadang ada pula korban tanah
longsor yang tidak ditemukan jasadnya Karen proses evakuasi yang begitu sulit.
Denga demikian bencana tanah longsor yang terjadi memakan korban jiwa.

2. Rusaknya infrastuktur
Tanah longsor juga mengakibatkan rusaknya infrstuktur yaitu pemukiman
penduduk. Pemukiman penduduk pastinya akan mengalami rusak yang parah.bahkan
tanah longsor juga mengakibatkan rusaknya jalan dan jembatan yang menuju arah
terjadinya tanah longsor. hal ini juga menjadi kendala pada saat evakuasi
korban.Selain itu dampak dari tanah longsor yaitu rusaknya sarana kesehatan,
pendidikan dan tempat peribadatan. Jika dihitung materinya maka bencaa ini selain
memakan korban jiwa juga merugikan dalam hal materi terutama bagi masyarakat
sekirat tanah longsor.
3. Rusaknya sumber mata pencaharian warga
Yang dimaksud rusaknya sumber mata pencaharian warga yaitu kebanyakan
warga yang berada dilereng gunung mereka bekerja dibidang pertaian, peternakan,
pehutanan dan perkebunan. Dengan adanya bencana tanah longsor itu, sudah tentu
lahan yang mereka gunakan untuk becocok tanam, baternak, berkebun rusak karena
bancana tanah longsor ini.Warga sekitar menjadi kehilangan mata pencaharianna
sehari-hari. Selain lahan mereka rusak merekapun tidak bisa menikmati hasil
panennya. Bahkan bagi peternak merekapun harus rela kehilangan hewan ternaknya.
4. Buruknya sanitasi lingkungan
Akibat tanah longsor menjadikan sanitasi lingkungan buruk. Terutama pada
saat bencana tanah longsor saluran air bersih menjadi terputus. Padahal air adalah hal
yang sangat mendukung kehidupan manusia atau sangat penting sekali.
3.4 Solusi Terhadap Bencana Tanah Longsor
Solusi terhadap bencana longsor melalui empat pilar utama :
1. Departemen pendidikan nasional
Departemen pendidikan nasional sudah semestinya tanggap dalam berbagai
masalah yang terjadi dimasyarakat, begitu pula dengan berbagai bencana yang terjadi.
Akhir-akhir ini banyak terjadi bencana tanah longsor yang disebabkan berbagai hal,

seperti hujan, penggundulan lahan, dan lain sebagainya. Adapun hal yang dapat
dilakukan pemerintah dalam hal ini Departemen pendidikan yaitu:
a)

Pendidikan sekolah anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah seharusnya

sudah diberikan pengajaran mengenai pendidikan lingkungan hidup, dengan cara


penanaman sikap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, merawat atau
memelihara

lingkungan,

tidak

menyebabkan

kerusakan

pada

lingkungan

mengimplementasikan konservasi dalam bidang akademik, salah satunya dengan cara


menanamkan nilai-nilai spiritual, social, pengetahuan dan keterampilan, serta
disisipkan melalui perangkat pembelajarannya. Disamping itu diberikan juga
pengetahuan mengenai isu permasalahan lingkungan yang selanjutnya dapat
menggerakkan peserta didik untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan
keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.
2. Instansi Pemerintah Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Peran Badan Penanggulangan Bencana dalam menanggulangi bencana
diantaranya :
Pertama adalah menghilangkan atau secara signifikan mengurangi kemungkinan
terjadinya bencana. Jika hal ini tidak dapat dilaksanakan,
Kedua adalah mengurangi besarnya dampak dan keganasan bencana dengan
mengubah karakteristik ancaman, meramalkan atau mendeteksi potensi bencana
(sistem peringatan dini), atau mengurangi kerentanan dengan memperbaiki unsurunsur struktural dan non-struktural masyarakat.

Bila bencana tidak dapat

terhindarkan lagi,
Ketiga adalah mempersiapkan pemerintah dan masyarakat untuk menghindari atau
merespon bencana dengan tepat dan efektif sehingga kerugian dapat dikurangi.
Strategi terakhir ini mencakup upaya meningkatkan kapasitas masyarakat untuk
dengan secepatnya memulihkan diri setelah terjadi bencana dan menguatkan diri
untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di masa depan. Jadi strategi
penanggulangan bencana tidak terbatas pada tanggap darurat dan pemulihan pasca

bencana saja, tetapi juga meliputi upaya membangun ketangguhan masyarakat untuk
menghadapi ancaman bahaya bencana.
3. Balai Bumi Pekemahan
Balai Bumi Perkemahan menyediakan bibit-bibit yang dapat digunakan
masyarakat untuk menanam pada daerah yang berpotensi longsor, misalnya di lereng
dekat pemukiman atau rumah warga.

Lembaga Swadaya Masyarakat Masyarakat

bekerja sama dalam memelihara lingkungan, misalnya bersama-sama menanam


tanaman pada tanah yang berpotensi longsor dengan pohon yang akar-akarnya kuat
sehingga tetap menjaga kestabilan tanah, selain itu dapat juga dibentuk terassering
dan ditanami tanaman-tanaman yang dapat dikonsumsi warga atau dapat
dimanfaatkan sebagai sumber daya alamnya.
4. Lembaga hukum
Membentuk peraturan mengenai kewajiban menjaga lingkungan serta
dibentuknya peraturan yang memuat hukuman bagi masyarakat yang merusak
lingkungan baik itu menebang pohon secara liar, membuang sampah sembarangan,
mengalih fungsikan lahan, dan kegiatan lainnya yang berpotensi pada kerusakan
lingkungan.
Penanggulangan bencana atau usaha mitigasi bencana tanah longsor berarti
segala usaha untuk meminimalkan akabat terjadinya tanah longsor. Langkah-langkah
yang dilakukan untuk menekan bahaya tanah longsor dibagi menjadi tiga. yaitu:
1). Tahap awal atau tahap preventif
Tahap awal dalam upaya meminimalkan kerugian akibat bencana tanah
longsor adalah sebagai berikut.

Mengidentifikasi, daerah rawan dan melakukan pemetaan.

Penyuluhan pencegahan dan penanggulangan bencana alam dengan


memberikan informasi mengenai bagaimana dan mengapa tanah longsor.

Pemantauan daerah rawan longsor.

Perencanaan pengembangan sistem peringatan dini di daerah rawan bencana.

Menghindari bermukim atau mendirikan bangunan di tepi lembah sungai


terjal.

Menghindari melakukan penggalian pada daerah bawah lereng terjal yang


akan mengganggu kestabilan lereng sehingga mudah longsor.

Menghindari membuat sawah baru dan kolam pada lereng yang terjang karena
air yang digunakan akan memengaruhi sifat fisik lereng. Lereng menjadi
lembek dan gembur sehingga tanah mudah bergerak.

Menyebarluaskan inrormasi bencana gerakan tanah melalui berbagai media


sehingga masyarakat mengetahui

2) Tahap bencana
Usaha yang perlu dilakukan ketika suatu daerah terkena bencana tanah
longsor antara lain berikut ini.

Menyelamatkan warga yang tertimpa musibah,

Pembentukan pusat pengendalian atau crisis center,

Evakuasi korban ka tempat yang lebih aman.

Pendirian dapur umum, pos-pos kesehatan, dan penyediaan air bersih.

Pencegahan berjangkitnya wabah penyakit.

Evakuasi, konsultasi, dan penyuluhan.

3) Tahap pasca-bencana
Setelah bencana tanah longsor terjadi, bukan berarti permasalahan selesai,
tetapi masih ada tahapan yang perlu dilakukan untuk mengurangi jumlah kerugian,
yaitu:

Mengupayakan mengembalikan fungsi hutan lindung seperti sediakala,

Mengevaluasi dan memperketat studi Amdal pada kawasan vital yang


berpotensi menyebabkan bencana.

Penyediaan lahan relokasi penduduk yang bermukim di daerah bencana, dan


di sepanjang bantaran sungai.

Normalisasi area penyebab bencana.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan,
bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau
keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor adalah air yang meresap ke dalam
tanah akan menambah bobot tanah. Gejala Umum Tanah Longsor yaitu:Munculnya
retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. Biasanya terjadi setelah
hujan Munculnya mata air baru secara tiba-tiba. Tebing rapuh dan kerikil mulai
berjatuhan.Penanggulangan bencana atau usaha mitigasi bencana tanah longsor
berarti segala usaha untuk meminimalkan akabat terjadinya tanah longsor.
4.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan pada penulisan Makalah ini adalah Tanah
longsor merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan
rombakan, tanah yang dapat mengakibatan banyak korban jiwa,rusaknya infrastruktur
dan rusaknya mata pencaharian warga maka dari itu marilah kita sama-sama menjaga
bumi ini agar terhindar dari bencana-bencana yang dapat merugikan kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Bachri, Moch. 2006. Geologi Lingkungan.Malang: CV. Aksara.


Coumb dkk,1994,mitigasi bencana,modul edisi kedua.jakarta:program pelatihan
manajemen UNDP.
Wiske.2005.Pemanfaatan Data penginddraan jauh untuk penanggulangan bencana
Tanah longsor.
Wikipedia. 2007. Tanah Longsor. http://id.wikipedia.org/wiki/tanah_longsor. diakses
Juni 2016

Anda mungkin juga menyukai