yan paling cocok dan ekonomis pada proyek. Menentukan bentuk bangunan yan diperlukan,
penempatan peralatan dan bangunan (lay out alat dan bangunan) agar operasi dan pengontrolan
pabrik bisa dengan mudah dilakukan serta eknomis, kemudian dibuatkan gambar konstruksinya
dengan bangunan insinyur sipil dan arsitek serta sekaligus mengestimasi ongkos bangunannya.
Kemudian dia harus membuat jadual pembelian peralatan dan material proses serta utilitasnya,
menjadwalkan pembangunan gudang peralatan yang ada pada saat konstruksi sangat diperlukan
untuk mengamankan peralatan yang sudah dibeli, menjadwalkan pembangunan gedung untuk
pabriknya sendiri.
Operasi Pabrik
Pabrik selesai dibuat dan siap dijalankan, tapi apakah bisa langsung beroperasi secara mulus,
operator duduk dan mencatat data di ruang kontrol (di belakang meja saja), supervisor setiap
malam pulas tidur di rumah. Hal yang terjadi jauh dari pekerjaan enak tersebut, tetapi bisa sangat
menarik karena penuh dengan hal-hal baru dan kadang-kadang tak terduga, bahkan kadang perlu
diadakan perubahan peralatan di sana-sini.
Seorang insinyur Teknik Kimia yang bekerja sebagai operator pabrik, pada saat trial run (uji
jalannya pabrik baru) mungkin harus bekerja 24 jam sehari selama berhari-hari sampai beberapa
minggu, hingga tidak timbul masalah-masalah baru, sambil melatih anak buahnya semua (yang
bekerja 3 shift). Setelah anak buahnya sudah tahu dan lancar mengerjakan apa yang harus
dilakukan secara rutin, dan mengetahui tindakan-tindakan apa yang harus diambil bila terjadi suatu
masalah, mulai saat itu sang insinyur bisa sedikit santai, banyak duduk di belakang
mejamengamati dan mempelajari data-data operasi yang dilaporkan anak buahnya. Dengan datadata operasi harian, insinyur Teknik Kimia harus bisa mengevaluasi kinerja alat dan proses dan
mengambil keputusan-keputusan seperti mengubah kondisi operasi : suhu, tekanan, konsentrasi
komponen dan sebagainya. Bahkan kalau perlu harus membongkar dan
memperbaiki/membersihkan peralatan-peralatan yang dinilai sudah tidak ekonomis lagi
kinerjanya. Semua itu dilakukan agar operasi pabrik berjalan pada kondisi optimal dan ongkos
produksi yang minimal.
Namun demikian, sebetulnya masih ada tugas lain yang membutuhkan pemikiran mendalam,
kadang-kadang perhitungan rumit yaitu selalu berusaha agar pabrik yang ditanganinya berjalan
mulus dan efisien, mungkin dengan cara menambah peralatan atau mengubah kondisikondisi
operasi ataupun mengefisienkan anak buahnya. Dengan selalu berupaya agar lebih baik dan efisien
ini justru pengalamannya akan bertambah, bisa dimanfaatkan untuk menangani perancangan
pabrik baru yang sejenis, yang pasti lebih efisien dibandingkan yang lama yang telah dia ketahui
kelemahan-kelemahannya, sehingga bisa diperbaiki pada pabrik yang baru.
Dengan melihat tugas yang berat tersebut, seorang mahasiswa calon insinyur Teknik Kimia
haruslah menyadari, bahwa masa kuliah adalah masa pembekalan dirinya sendiri dengan ilmu
keteknikan dan pengalaman dalam bidang yang lain, pengalaman ini sering menjadi bekal utama
untuk sukses berkarya setelah lulus. Oleh karena itu pengalaman yang dapat membentuk pribadi
perlu dikembangkan misalnya, kepemimpinan dan hubungan antar manusia.