KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana berkat hidayah dan izin-Nya. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabat serta
orang-orang mukmin yang senantiasa mengikuti sunnah dan risalahnya hingga akhir zaman .
Semoga kita digolongkan kepada umatnya yang senantiasa mendapatkan perlindungan dan ridlo
dari Allah SWT. Amin.
Semoga evaluasi dan rencana tindaklanjut Program pemantauan dan evaluasi kejadian infeksi di
ruang rawat inap rumah sakit Tahun 2009..ini bermanfaat serta dapat dijadikan salah satu
rujukan dalam melakukan Program pemantauan dan evaluasi kejadian infeksi di ruang rawat
inap rumah sakit Tahun 2009 . Hal ini menjadi satu kepentingan didalam memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan accountabilitas khususnya di RSUD Al Ihsan.
Melalui evaluasi dan rencana tindaklanjut Program pemantauan dan evaluasi kejadian infeksi di
ruang rawat inap rumah sakit Tahun 2009 .ini semoga mutu pelayanan keperawatan semakin
meningkat dan semoga apa yang telah kita lakukan tercatat sebagai pahala.
Billahit Taufik Walhidayah
Wassalamualailum Wr. Wb.
Bandung, Desember 2009
PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kejadian infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien
dirawat di rumah sakit. Bagi pasien di rumah sakit ia merupakan persoalan serius yang dapat
menjadi penyebab langsung atau tidak dapat langsung kematian pasien. Beberapa kejadian
infeksi nosokomial mungkin tidak menyebabkan kematian pasien akan tetapi ia menjadi
penyebab penting pasien dirawat lebih lama dirumah sakit. Ini berarti pasien membayar lebih
mahal dan dalam kondisi tidak produktif, disamping pihak rumah sakit juga akan mengeluarkan
biaya lebih besar. Penyebabnya oleh kuman yang berada di lingkungan rumah sakit atau oleh
kuman yang sudah dibawa oleh paien sendiri, yaitu kuman endogen. Dari batasan ini dapat
disimpulkan bahwa kejadian infeksi nosokomial adalah infeksi yang secara potensial dapat
dicegah atau sebaliknya ia juga merupakan infeksi yang tidak dapat dicegah.
Untuk itu dalam upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan perlu adanya program
pemantauan dan evaluasi terhadap kejadian infeksi di ruang rawat inap dan menurunkan
kejadian infeksi nosokomial di RSUD AL IHSAN.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan pencegahan Infeksi Nosokomial Rumah Sakit yang optimal.
2. Tujuan Khusus.
a. Adanya peningkatkan kualitas Pengendalian Infeksi Nosokomial.
b. Mencegah terjadinya infeksi silang baik bagi pasien maupun petugas Rumah Sakit.
c. Meningkatkan komunikasi antar unit kerja RSUD AL IHSAN
d. Memantau dan mengevaluasi kejadian infeksi di ruang rawat inap.
e. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas.
f. Terpenuhinya standar dan parameter pada Akreditasi Rumah Sakit.
C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1.
2.
3.
4.
5.
Kegiatan Pokok Memantau dan mengevaluasi kejadian infeksi di ruang rawat inap.
Rincian Kegiatan a. Mencatat data pasien dengan infeksi jarum infus.
Mencatat data pasien dengan infeksi luka operasi.
Mencatat data pasien dengan infeksi saluran kencing.
Mencatat data pasien dengan Infeksi luka Infus
BAB II
LAPORAN INDIKATOR MUTUPELAYANAN KEPERAWATAN
TENTANG KEJADIAN INFEKSI NOSOKOMIAL RSUD AL IHSAN BANDUNG
TAHUN 2009
1. Kejadian Phlebitis Karena Pemasangan Jarum Infus
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
RUANG
Zam-zam (VIP)
Zaitun II Bdh
Zaitun II A & I
Zaitun I
Asal & Zumar
Fatah
L. Hakim
Nashr
Maun
HCU
Jumlah
Yang Terpasang
Jarum Infus
170
820
1105
1913
1698
291
1649
317
66
413
8460
Diduga
Phlebitis
8
11
0
77
60
40
0
27
0
25
248
PROSENTASE
(%)
4,7
1,3
0
3,9
3,5
13,7
0
8,5
0
6,0
2,9 %
KET
RUANG
Zam-zam (VIP)
Zaitun II Bdh
Zaitun II A & I
Zaitun I
Asal & Zumar
Fatah
L. Hakim
Nashr
Maun
HCU
Jumlah
Yang Terpasang
Kateter
33
184
82
92
202
243
0
201
0
273
1310
DIDUGA
ISK
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
2
PROSENTASE
(%)
0
0
0
0
0,1
0
0
0
0
0
0,1 %
KET
RUANG
Zam-zam (VIP)
Zaitun II Bdh
Zaitun II A & I
Zaitun I
Asal & Zumar
Fatah
L. Hakim
Nashr
Maun
HCU
Jumlah
OPERASI
BERSIH DAN
KOTOR
5
454
0
0
87
7
7
221
0
6
787
DIDUGA
ILO
PROSENTASE
(%)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0%
KET
UNIT
KERJA
VIP
BEDAH
MEDIKAL
ZAITUN I
ICU
HCU
ASZUM
PAV LH
NASHR
MAUN
JUMLAH
JENIS INFEKSI
NOSOKOMIAL
ILO
ILI
ISK
JUMLAH
PASIEN
KELUAR
INSIDEN
RATE ( %)
208
1458
1187
2005
1987
541
1656
739
66
692
3,8 %
0,75 %
0%
3,8 %
3,1 %
7,3 %
0%
3,6 %
0 %
3,6 %
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
11
0
77
60
40
0
27
0
25
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
8
11
0
77
62
40
0
27
0
25
10539
2,37 %
248
250
TOTAL
BAB III
ANALISA DATA
Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data pada tahun 2009 dari Unit pelayanan
keperawatan rawat inap terdapat kejadian angka kejadian ILI/ phlebitis cukup menurun
dibandingkan tahun sebelumnya . Melihat hasil tersebut diatas, dapat kami simpulkan bahwa :
a. Belum semua perawat memahami benar dan melaksanakan
prosedur tindakan dengan benar
b. Pemahaman tentang indikator klinik belum dipahami secara
menyeluruh
c. Belum semua perawat mencatat kejadian infeksi nosokomial
pada buku rekam medik.
d. Sistem pencatatan pasien yang mengalami perpindahan
ruangan ditulis 2kali sehingga mempengaruhi angka secara
keseluruhan.
e. Supervisi dari PIRS belum dilaksanakan secara optimal,
kendala belum ada surveilans secara khusus.
f. Perbandingan antara tahun 2007 dan 2009 dapat dilihat
dibawah ini :
NO
1.
KEGIATAN SURVEY
INFEKSI
NOSOKOMIAL
Phlebitis
TAHUN
2007
TAHUN
2008
TAHUN
2009
2,25
3,01%
2,9 %
2.
0%
0,5 %
0,1 %
3.
0,23 %
0%
0,1 %
HASIL
ANALISA
Terjadi
penurunan
Terjadi
penurunan
Terjadi
Penurunan
2.00%
1.50%
1.00%
0.50%
0.00%
2000
1500
1000
500
BAB IV
RENCANA TINDAK LANJUT
Dari hasil evaluasi pelaksanaan program yang sudah dilaksanakan maka ada beberapa tindak
lanjut yang harus dilaksanakan pada tahun 2009 antara lain
a.
Evaluasi prosedur tindakan yang telah dibuat terutama ruangan ruangan yang
masih tinggi angka kejadian infeksinya
b.
c.
Setiap kejadian infkesi nosokomial harus dicatat dalam buku rekam medik
d.
PIRS
(suveilans) yang
dipertanggungjawabkan.
terorganisir, sehingga
keakuratan
data
dapat