PERENCANAAN USAHA
2.1.
cukup cerah. Begitu banyak ikan yang ditangkap dan kadang-kadang melimpah hampir tidak
tertampung, tetapi dari hasil tangkapan tersebut sebagian besar banyak yang rusak. Hal ini
disebabkan karena ikan mengalami proses pembusukkan yang relatif singkat. Maka tidak
heran jika di beberapa tempat penampungan atau pelelangan ikan, sejumlah ikan hasil
tangkapan terpaksa harus dibuang.
Berdasarkan hal tersebut, agar ikan dapat dimanfaatkan dengan semaksimal
mungkin dilakukan adanya upaya untuk mempertahankan kesegaran ikan dalam usaha
pengawetan ikan. Salah satunya alternatif usaha pengawetan ikan ini adalah dengan cara
mengolahnya menjadi ikan asap.
Dalam mendirikan usaha pengolahan pengasapan ikan patin perlu disiapkan
bangunan dan perlatan yang dapat mendukung jalannyaproses produksi. Kebutuhan
bangunan dan peralatan untuk usaha pengolahan pengasapan ikan patin adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
Ruang proses
Ruang penerimaan bahan baku
Ruang pencucian
Ruang pengepakan
Bahan baku
Pisau
Telenan
Tungku pengasapan
Keranjang
Bak
Cool box
Para-para bambu
Ember
Batok kelapa
Tabel 1. Rincian Investasi Awal (Initial Cost) dalam Usaha Pengasapan Ikan Patin
N
O
1
1
JENIS INVESTASI
2
I. BANGUNAN
Ruang Produksi
SPESIFIKASI
UMUR
EKONOMI
S (Tahun)
Volume
dalam
satuan
NILAI
SATUAN (Rp)
JUMLAH (Rp)
FUNGSI
Bangunan 12m x
7m
10
Rp10.000.000
II. PERALATAN
Sebagai alat pemotong ikan
terbuat dari kayu
Rp120.000 Penampungan air
Rp1.600.000 Menampung air pengasapan
Talenan
1 m x 10 cm
Rp35.000
3
4
Bak
Cool Box
Diameter 50 cm
Diameter 20 cm
2
1
3
2
Rp40.000
Rp800.000
Ember
1 m x 2 m (max
50kg)
Rp20.000
Keranjang
Keranjang bakul
Rp20.000
Timbangan
Timbangan Digital
Rp500.000
8
9
10
Pendingin
pisau potong
Bambu
7
8
Rp2.500.000
Rp25.000
Rp10.000
1
2
Freezer
Pisau
Para-para bambu
III. BAHAN BAKU
Ikan Patin
Es batu balok
80 kg
2 balok
Rp17.000
Rp10.000
Batok Kelapa
2 sak
Rp17.500
Sunduk Bambu
10 ikat
Rp2.500
1hari
Rp15.000
Ongkos transpor/
bahan bakar
jumlah
2
2
Rp35.000
2.2.
Teknik Pengolahan Ikan Patin Asap
2.2.1. Penerimaan Bahan Baku
Syarat ikan yang akan diasap harus bermutu prima dan segar. Kondisi bahan harus
dipilih yang masih segar, ikan yang segar matanya belum memerah, kulitnya mengkilat,
insang berwarna merah segar dan apabila ditekan daging tidak lunak
2.2.2. Penyiangan dan Pewncucian
Ikan dibersihkan kulit luarnya sehingga tampak mengkilat dan licin. Setelah itu, ikan
dibelah pada bagian punggung atau perut dengan kondisi yang masih bergandengan. Isi
perut dan insang dibuang, lalu dicuci sampai bersih dengan air bersih dari sisa-sisa darah
dan lendir.
2.2.3. Penirisan
Ikan yang sudah digarami diangkat dari bak perendaman, terlebih dahulu harus
dikeringkan supaya larutan garamnya tidak ada lagi yang menetes. Ikan harus dikeringkan,
tetapi tidak boleh dengan cara dijemur langsung dibawah terik sinar matahari. Ikan
digantung ditempat yang kering dan teduh selama 1-2 jam dengan mengunakan rangkaian
bambu atau para-para agar lebih maksimal para-para ditata dengan ketinggian 1-1,5 meter
dari tanah.
2.2.4. Penusukan
ikan yang telah ditiriskan akan disusun pada sebuah para-para besi berbentuk
persegi dengan luas 60 X 60 cm, yang diletakkan di atas lantai untuk menunggu proses
pengasapan sekitar 15 menit, para-para yang digunakan sebagai tumpangan ikan berbahan
dari besi.
2.2.5. Pengasapan
Proses pengasapan yang dilakukan pada unit usaha ini yaitu secara langsung
menggunakan asap panas suhu 60-80 0C. Jarak antara tungku pengasap dengan para-para
besi 15 cm. Ikan diletakkan di para-para sehingga akan mematangkan bagian bawah,
dengan demikian maka ikan membutuhkan perlakuan dibolakbalik untuk mendapatkan
hasil matang merata. Proses pembalikkan rata-rata dilakukan setiap 7 menit. Pengasapan
dilakukan sekitar 15 menit. Hal ini terjadi karena pengasapan dilakukan secara langsung
menggunakan suhu tinggi, sehingga proses pematangannya cepat disebut juga dengan
pemanggangan. Pemanggangan hanya mengutamakan aroma tetapi daya awetnya hanya
bertahan sebentar akibat proses pengeringan yang berjalan lambat.
JENIS
1
2
I. Bahan
1 Ikan Patin
2 Es batu balok
SPESIFIKASI
3
Ikan Patin segar
Batok kelapa
kering
terbuat dari
4 Sunduk Bambu
bambu
Ongkos
5 transpor/
bahan bakar
Motor pribadi
Jumlah
II. Tenaga Kerja
1 Tenaga Kerja
Pribadi
Jumlah
III. Lain-lain
1
Transportasi
1 Motor
2 Listrik
220 volt
Jumlah
IV. Pajak
Dibayarkan
1
PBB
pertahun
3
Batok Kelapa
VOLUME
(Dalam
Satuan)
4
Nilai Satuan
(Rp)
5
Jumlah
Nilai/Produksi
(Rp)
6
80 kg
2 balok
Rp
Rp
17.000
10.000
Rp 1.360.000
Rp
20.000
2 sak
Rp
17.500
Rp
35.000
10 ikat
Rp
2.500
Rp
25.000
1hari
Rp
15.000
Rp
15.000
1 Orang
1 Liter
Jumlah
Nilai/Siklus (Rp)
7
Rp 32.640.000
Rp
480.000
Rp
840.000
Rp
600.000
Rp 1.455.000
Rp
360.000
Rp 34.920.000
Rp 100.000
Rp
Rp
100.000
100.000
Rp
Rp
2.400.000
2.400.000
Rp
Rp
6.500
Rp
Rp
Rp
156.000
20.000
176.000
6.500
Rp. 250.000
Izin Usaha
Jumlah
Rp. 100.000
Rp. 350.000
2.4.
No
Alat / komponen
Jumlah
Harga / satuan
(tusuk)
(Rp)
2.240
Jumlah Biaya
(Hari)
(Rp)
2.000
4.480.000
I.
Jenis Investasi
2
Lahan
UE
(Tahun)
3
-
Nilai
(Rp)
4
-
II
III
1
2
IV
1
2
3
V
1
2
3
4
5
Bangunan
Mesin dan Peralatan
Pisau
Tungku Pengasapan
Mesin dan Peralatan
Timbangan
Cool Box
Freezer
Mesin dan Peralatan
Telenan
Keranjang
Bak
Para-para bambu
Ember
Jumlah
15
Rp
10.000.000
10
10
Rp
Rp
25.000
10.000
5
5
5
Rp
Rp
Rp
500.000
800.000
2.500.000
2
2
2
2
2
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
35.000
40.000
20.000
10.000
20.000
13.960.000
UMUR EKONOMIS
NILAI
(TAHUN)
2
(Rp)
3
15
10
5
2
Rp. 10.000.000
Rp.
35.000
Rp. 3.800.000
Rp.
125.000
Rp. 13.960.000
Dari Tabel 4 tersebut terlihat bahwa nilai tertinggi dari investasi awal adalah
kelompok I (diluar lahan) dengan jumlah nilai Rp. 10.000.000/usaha, dengan demikian umur
proyek yang digunakan dalam analisis adalah 10 tahun.
Langkah 3. Menentukan Biaya Total
Biaya total terdiri dari biaya investasi awal, biaya tetap, biaya variabel, pajak dan angsuran.
3.1. Biaya tetap terdiri dari biaya pemeliharaan, biaya penggantian dan gaji tetap.
Biaya Pemeliharaan
(Rp/Usaha)
2
Rp. 698.000
Rp. 698.000
Rp. 698.000
Rp. 698.000
Rp. 698.000
Rp. 698.000
Rp. 698.000
Rp. 698.000
Rp. 698.000
Rp. 698.000
Rp. 69.800.000
UE (tahun)
15
10
5
2
Tahun pergantian
6
3,5,7,9
Dengan demikian arus biaya yang digunakan untuk penggantian bangunan, peralatan,
dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Arus biaya penggantian
Tahun ke
Perhitungan
Nilai (Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
125.000
125.000+125.000
3.800.000
125.000+125.000
125.000+125.000
125.000+3.800.000
125.000
250.0000
3.800.000
250.000
250.000
3.925.000
8.600.000
Jenis tenaga
kerja
2
Spesifikasi
Jumlah
1 Orang
Pemilik
Pribadi
Jumlah
Keterangan : 1 tahun untuk 12 bulan kerja.
Upah/orang/
bulan (Rp)
5
Rp
2.400.000
Upah/tahun
(Rp)
6
Rp
28.800.000
Jumlah (Rp)
7
Rp
28.800.000
Rp. 28.800.000
Dari tabel diatas terlihat bahwa upah tenaga kerja tetap yangharus dibayarkan adalah Rp.
2.400.000 /usaha/tahun. Adapun arus upah pegawai tetap tersebut dapat dilihat pada Tabel
9.
Tabel 9. Arus Upah Pegawai Tetap
Tahun
Ke
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumla
28.800.000
28.800.000
28.800.000
28.800.000
28.800.000
28.800.000
28.800.000
288.000.000
Tahun
ke
Biaya
pemeliharaan
(Rp)
2
698.000
698.000
698.000
698.000
698.000
698.000
698.000
698.000
698.000
698.000
Biaya pergantian
(Rp)
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
Tabel 10. Arus Biaya Tetap
3.2.
3
125.000
250.0000
3.800.000
250.000
250.000
3.925.000
Gaji tetap
(Rp)
4
28.800.000
28.800.000
28.800.000
28.800.000
28.800.000
28.800.000
28.800.000
28.800.000
28.800.000
28.800.000
Jumlah (Rp)
5
28.800.000
28.925.000
28.800.000
31.300.000
32.600.000
29.050.000
28.800.000
29.050.000
28.800.000
32.725.000
Rp 298.850.000
produksi. Adapun biaya variable yang dihitung dalam setiap tahunnya yang terdiri dari biaya
bahan, gaji karyawan tidak tetap dan biaya lain-lain, besarnya biaya variabel dalam usaha
pengolahan kerupuk serat teripang seperti pada Tabel 11.
Tabel 11. Penentuan biaya variabel.
No
Jenis biaya
Nilai biaya/siklus
Nilai biaya/bulan
Ikan Patin
Rp. 17.000
Rp
408.000
Es batu balok
Rp. 10.000
Rp
240.000
Nilai
biaya/tahun
5
Rp
4.896.000
Rp
2.880.000
3
Batok Kelapa
Sunduk Bambu
Ongkos transpor/
bahan bakar
Jumlah
Rp. 17.500
Rp
420.000
Rp. 2.500
Rp
60.000
Rp. 15.000
Rp
360.000
Rp
5.040.000
Rp
720.000
Rp
4.320.000
Rp
17.856.000
Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah biaya variabel adalah Rp. 17.856.000/usaha/tahun.
Adapun arus biaya variabel untuk usaha tersebut ditunjukkan pada Tabel 12.
Tabel 12. Arus biaya variabel
Tahun ke
Biaya
variabel/tahun (Rp)
2
17.856.000
17.856.000
17.856.000
17.856.000
17.856.000
17.856.000
17.856.000
17.856.000
17.856.000
17.856.000
178.560.000
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
3.3.
oleh pengelola usaha pengolaha kerupuk serat teripang seperti pada tabel 13.
Jenis pajak
2
PBB
Izin usaha
Jumlah
Nilai pajak
(Rp/usaha/bulan
3
-
Nilai pajak
(Rp/usaha/tahun)
4
-
Jumlah
pajak/tahun
5
250.000
100.000
350.000
Arus biaya pajak tahunan yang harus dibayar ditunjukkan pada Tabel 14.
3.4.
Menentukan Angsuran
Dalam analisis finansial, semua biaya dan modal usaha dianggap dari pinjaman
meskipun itu modal sendiri. Dihitung dengan tingkat bunga pinjaman yang ditentukan dari
bank yang nilainya disesuaikan dengan social opportunity cost of capital, misalnya dengan
tingkat bunga 12 % / tahun.
Rumus untuk menentukan angsuran
A = P x (A/P, I, n)
Keterangan
A = angsuran per tahun
P = modal pinjaman (investasi awal + besarnya biaya total tahun ke 1)
= Rp. 13.960.000 + Rp. 47.006.000
= Rp. 60.966.000
i = tingkat bunga pinjaman dari bank = 12%
n=jangka waktu pengembalian pinjaman = 10 tahun
capital recovery = (A/P . i . n)
= (12% x (1+12%
10 / (1 + 12% 10 1)
= 0.176983
Angsuran sebagai berikut:
A = P x (A/P . i . n)
= 60.966.000 x 0.176983
= 10.789.945,578
Besarnya angsuran modal pinjaman yang harus dibayar setiap tahunnya ditunjukkan pada
Tabel 15.
Tabel 15. Arus Angsuran
Tahun ke
1
1
2
Biaya angsuran
(Rp)
2
10.789.945
10.789.945
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
10.789.945
10.789.945
10.789.945
10.789.945
10.789.945
10.789.945
10.789.945
10.789.945
107.899.450
3.5.
Menentukan Arus Biaya Total
Dari beberapa perhitungan diatas yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan terangkum dalam
arus biaya total. Adapun arus biaya total dalam usaha pengolahan kerupuk serat teripang
seperti pada tabel 16.
Tabel 16. Arus Biaya Total
Tahun
ke
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumla
h
Investasi
awal biaya
tetap (Rp)
2
13.960.000
13.960.000
Biaya tetap
(Rp)
Biaya variabel
(Rp)
3
28.800.000
28.925.000
28.800.000
31.300.000
32.600.000
29.050.000
28.800.000
29.050.000
28.800.000
32.725.000
298.850.00
0
4
17.856.000
17.856.000
17.856.000
17.856.000
17.856.000
17.856.000
17.856.000
17.856.000
17.856.000
17.856.000
214.272.000
Pajak
(Rp)
5
350.000
350.000
350.000
350.000
350.000
350.000
350.000
350.000
350.000
350.000
3.500.000
Angsuran
(Rp)
6
10.789.945
10.789.945
10.789.945
10.789.945
10.789.945
10.789.945
10.789.945
10.789.945
10.789.945
10.789.945
107.899.450
jumlah
7
71.755.945
57.920.945
57.795.945
60.295.945
61.595.945
58.045.945
57.795.945
58.045.945
57.795.945
61.720.945
Rendemen
produk (%)
Otput
(kg/siklus)
Output
(Tusuk)
46%
37 kg
1.036
Harga
penjualan
(Rp/tusuk)
2.000
Pendapata
n
(Rp/siklus)
2.072.000
Jumlah
pendapatan
(Rp/siklus)
2.072.000
Pendapatan Kotor
(Rp/usaha)
2
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
5.967.360.000
UE
Nilai
Tahun
Sisa
Perhitunga
Jumlah
k asset
(tahun)
/penggantian
pengganti
an
1
I
II
2
15
3
Rp. 10.000.000
4
-
III
10
Rp.
35.000
IV
5
Rp. 3.800.000
V
2
Rp.
125.000
Jumlah
Ketarangan : umur proyek 10 tahun
6
3,5,7,9
UE
(tahun
)
5
5
0
0
0
n nilai sisa
nilai
sisa(Rp)
6
5/15 x
10.000.000
-
7
3.333.333
3.333.333
Kemudian dibuat arus nilai sisa hanya dicantumkan pada akhir umur proyek. Arus
sisa tersebut seperti pada Tabel 20.
Tabel 20. Arus Nilai Sisa
Tahun ke
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
Nilai sisa
(Rp/usaha)
2
3.333.333
3.333.333
3.333.333
3.333.333
3.333.333
3.333.333
3.333.333
3.333.333
3.333.333
3.333.333
33.333.330
Pendapatan kotor
(Rp/usaha)
2
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
Nilai sisa
(Rp/usaha)
3
-
Jumlah (Rp/
usaha)
4
1.290.240.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
596.736.000
10
Jumlah
596.736.000
5.967.360.000
3.333.333
596.736.000
5.967.360.000
Gross Cost
Gross
Benefit
Net Benefit
DF 10%
PV Benefit
PV Cost
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
-Rp
71.755.945
0,909091
Rp
477.254.643
Rp
65.232.684
0,826446
Rp
445.301.547
Rp
47.868.533
0,751315
Rp
404.913.747
Rp
43.422.960
0,683013
Rp
366.395.531
Rp
41.182.914
0,620921
Rp
332.279.698
Rp
38.246.216
0,56447
Rp
304.074.375
Rp
32.765.195
0,51315
Rp
276.557.089
Rp
29.657.989
0,46651
Rp
251.304.298
Rp
27.079.014
0,42409
Rp
228.559.088
Rp
24.510.682
0,38554
Rp
206.269.704
Rp
23.795.893
Rp
3.292.909.721
Rp
373.762.081
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
71.755.945
57.920.945
57.795.945
60.295.945
61.595.945
58.045.945
57.795.945
58.045.945
57.795.945
61.720.945
596.736.000
Rp
538.815.055
596.736.000
Rp
538.940.055
596.736.000
Rp
536.440.055
596.736.000
Rp
535.140.055
596.736.000
Rp
538.690.055
596.736.000
Rp
538.940.055
596.736.000
Rp
538.690.055
596.736.000
Rp
538.940.055
596.736.000
Rp
535.015.055
Rp
4.767.854.55
0
Dari tabel diatas dapat ditentukan B/C ratio dengan perhitungan berikut>
B/C= PV Benefit/PV Cost
PV Net
Benefit
(8)
-Rp
65.232.684
Rp
445.301.547
Rp
404.913.747
Rp
366.395.531
Rp
332.279.698
Rp
304.074.375
Rp
276.557.089
Rp
251.304.298
Rp
228.559.088
Rp
206.269.704
Rp
2.750.422.394
= 8,810176
d. Menghitung IRR
Untuk membantu menghitung nilai IRR perlu dilakukan suatu ercobaan sehingga
nilai npv` menjadi positif tapi mendekati 0 dan NPV Bernilai negatif tetapi mendekati 0.
Penentuan IRR tersebut seperti pada Tabel 23.
Tah
un
(1)
1
Net Benefit
DF 750%
(2)
-71.755.945
538.815.055
(3)
0,11764705
9
0,01384083
538.940.055
536.440.055
535.140.055
538.690.055
538.940.055
538.690.055
538.940.055
10
535.015.055
0,00162833
3
0,00019156
9
2,25375E05
2,65147E06
3,11937E07
3,66985E08
4,31747E09
4,02539E10
PV Net
Benefit
(4)
DF 760%
(5)
PV Net
Benefit
(6)
8.441.876
0,11627907
-8.343.715
7.457.648
0,013520822
7.285.222
877.574
0,001572189
847.315
102.765
0,000182813
98.068
12.061
2,12573E-05
11.376
1.428
2,47178E-06
1.332
168
2,87416E-07
155
20
3,34205E-08
18
3,8861E-09
4,51872E-10
9.790
-100.226
Dari tabel diatas diperoleh data NPV` = 9.790 dan nilai NPV = -100.226. Kemudian
dibandingkan dengan menggunakan bantuan kalkulator untuk mencari nilai i agar NPV
mrenjadi atau mendekati nol tetapi bernilai positif. Perbandingan antar nilai i dan nilai
NPV seperti Tabel 23.
Tabel 23. Perbandingan Nilai i
i
NPV
(1)
(2)
750%
9.790
?
0
760%
-100.226
Kemudian dihitung dengan kalkulator dan hasilnya adalah 750,8898%. Nilai
tersebut merupakan nilai IRR.
Kesimpulan
Dari hasil analisis didapatkan b/c ratio lebih dari 1 yaitu 8,810176, dan nilai IRR
positif sebesar 750,8898% yang berada diatas soscial opportunitues cost of capital,
sehingga usaha tersebut dinyatakan layak untuk dijalankan.