KAUSUS
KAUSUS
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tn. D (20 tahun) dibawa ke IGD oleh keluarganya karena muntah-muntah, sulit
bernapas. Kondisi klien mengalami penurunan kesadaran atau somnolen. Klien
tampak lemas dan pucat. Keluarga klien mengatakan Tn. D mengalami muntahmuntah 2 kali, Membran mukosa pucat, sesak napas serta mulut yang mengeluarkan
busa setelah meminum baygon kira-kira 30 menit yang lalu. Dari hasil pengkajian
sementara didapatkan tekanan darah: 90/60 mmHg, Nadi : 58 x/ menit, RR: 27
x/menit, Suhu: 36,50C. Keluarga
: Tn D
: 20 tahun
: Tanjungpinang , 25 Desember 1996
: Laki-Laki
: 167 cm
: 53
: Islam
: SMK
: Pelajar
: 2477890
: Keracunan Baygon
: 12 September 2016
: 12 September 2016
:O
: Jalan H. Agus Salim no.8
: Ny. U
Umur
: 30 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
29
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
Alamat
5. PENGKAJIAN SEKUNDER
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tn. D (20 tahun) dibawa ke IGD oleh keluarganya karena muntahmuntah, sulit bernapas. Kondisi klien mengalami penurunan kesadaran
atau somnolen. Klien tampak lemas dan pucat. Keluarga klien
mengatakan Tn. D mengalami muntah-muntah, Membran mukosa pucat,
sesak napas serta mulut yang mengeluarkan busa setelah meminum
baygon kira-kira 30 menit yang lalu.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
30
ikterik.
: bersih tidak terdapat serumen dan tidak mengalami gangguan
pendengaran
Hidung : Bentuk hidungnya simetris, tidak terdapat polip pada hidung.
Wajah
: Wajah klien tampak simetris.
Mulut
: Tampak mengeluarkan busa, membrane mukosa pucat.
Leher
: Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
Dada
: Simetris, tidak ada kelainan bentuk, RR 27 x/menit, cepat dan
dangkal, Nadi 56x/menit.
Abdomen : tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak asites, tidak ada
luka memar, peristaltik usus 8x/mnit, perkusi hipertimpani.
Ekstremitas Atas dan Bawah : Tidak terdapat luka, capilari revil >3 detik,
Telinga
akral dingin
7. PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 56 x/ menit
RR : 27 x/menit
Suhu : 36,50C
B. Diagnosa
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan pengeluaran cairan
pada mulut.
31
32
C. IMPLEMENTASI KEGAWATDARURATAN
PENGKAJIAN
DIAGNOSA
KEPERAWATA
N
TUJUAN
A. AIRWAY
(JALAN NAPAS)
Sumbatan
Benda asing
Bersihan jalan
napas tidak
efektif
berhubungan
dengan
pengeluaran
cairan pada
mulut
Sputum
Cairan
menghilangkancairan
5. Melakukan pengeluaran racun
(baygon) dengan memuntahkan
Tidak ada
Inspeksi :
menggunakan otot
Lidah jatuh
B. BREATHING
(PERNAPASAN)
IMPLEMENTASI
cairan
6. Memonitor respirasidan status O2
7. Memberikan infus dextrose 5 %
15- 20 tetes / menit.
Pola napas
tidak efektif
berhubungan
dengan
disstres
TTD
33
bantu pernapasan
pernapasan
Frekuansi napas :
27x/ menit
Batuk
Produktif
Non produktif
Tidak ada
Nafas
Sesak
Retraksi dada
Tidak ada
Apnoe
C. CIRCULATION
(SIRKULASI)
Suhu : 36,50C
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 56 x/ menit
Lemah
Kuat
34
Tidak teraba
Turgor Kulit
Baik
Sedang
Buruk
Mata Cekung
Ya
Tidak
Sianosis
Capilarry
reffil > 3
detik
Ekstermitas
dingin
Mual
Muntah
Nyeri kepala
Perdarahan
:
cc
Melalui :
kejaringan
perifer.
35
D. DISABILITY
Kesadaran (GCS)
M: V: E:
Pupil :
Isokhor
Anisokhor
Refleks Cahaya:
Positif
Negatif
Ketidakefektif
an perfusi
jaringan otak
berhubungan
dengan
hipoksia
ditandai
dengan
penurunan
kesadaran
36
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keracunan adalah masuknya zat racun kedalam tubuh baik melalui saluran
pencernaan,saluran pernafasan, atau melalui kulit atau mukosa yang menimbulkan gejala
klinis
B. Saran
1. Kepada orang tua yang mempunyai anak yang belum dewasa harus memperhatikan
penyimpanan bahan-bahan kimia jauh dari jangkauan anak dan diberi lebel sehingga anak
dapat membaca dan lebih berhati-hati.
2. Bagi petugas kesehatan hendaknya mengetahui jenis-jenis anti dotum dan penanganan
racun berdasarkan jenis racunnya sehingga bisa memberikan pertolongan yang cepat dan
benar.
3. Bagi petugas kesehatan hendaknya melakukan penilaian terhadap tanda vital seperti jalan
nafas / pernafasan, sirkulasi dan penurunan kesadaran, sehingga penanganan tindakan
risusitasu ABC (Airway, Breathing, Circulatory) tidak terlambat dimulai.