Base
Base
1. Latar Belakang
Puncak dari deforestasi di Indonesia terjadi pada periode tahun
2000-2003 dengan laju kerusakan mencapai 3,51 juta hektar per
tahun, dengan perincian kerusakan di kawasan hutan seluas 2,83
juta hektar per tahun dan di kawasan non kehutanan seluas 0,68
juta hektar per tahun. Namun, pada tahun 2011 laju kerusakan
menurun menjadi 0,45 juta hektar per tahun.
Sisa hutan alam di Provinsi Riau hingga saat ini, berdasarkan riset
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Riau dan sejumlah
organisasi pecinta lingkungan, kurang dari dari satu juta hektar.
Kerusakan tidak hanya terjadi di hutan produksi, melainkan juga di
hutan lindung, kawasan konservasi, hingga daerah aliran sungai.
Kerusakan hutan juga menyebabkan timbulnya lahan kritis. Luas
lahan kritis di Provinsi Riau sampai saat ini sekitar 1,2 juta hektar.
Sebagian besar areal yang sebelumnya berupa hutan alam di
Kabupaten Pelalawan telah dikonversi menjadi areal hutan tanaman
industri dan areal perkebunan. Sejak lama beberapa perusahaan
telah mengusahakan sumberdaya hutan di Kabupaten Pelalawan
antara lain untuk pemanfaatan kayu. Perusahaan-perusahaan
tersebut dalam menjalankan aktivitasnya, memiliki Ijin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) dan
Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Kayu pada Hutan Tanaman Industri
(IUPHHK-HTI). Disamping itu, juga terdapat sejumlah perkebunan
yang sebagian besar ditanami sawit yang dikelola oleh swasta,
koperasi dan masyarakat.
Pembangunan kehutanan di Indonesia diarahkan untuk visi
Terwujudnya Penyelenggaraan Kehutanan untuk Menjamin
Kelestarian
dan
Peningkatan
Kemakmuran
Rakyat.
Penyelenggaraan pengurusan hutan diarahkan untuk memperoleh
manfaat yang optimal dan lestari serta untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan. Untuk
mencapainya, Departemen Kehutanan telah menetapkan Lima
Kebijakan Prioritas yang telah ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.456/Menhut/2004, yaitu :
1) Penanggulangan pencurian kayu di hutan negara dan
perdagangan kayu ilegal; 2) Revitalisasi sektor kehutanan; 3)
Rehabilitasi dan konservasi sumber daya hutan; 4) Pemberdayaan
HAL - 1
HAL - 2
4. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan pekerjaan ini di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.
5. Sumber Pendanaan
Biaya kegiatan ini bersumber dari APBD Kabupaten Pelalawan
Tahun Anggaran 2013 dengan nilai HPS sebesar Rp.
449.652.500,- (Empat ratus empat puluh sembilan juta
enam ratus lima puluh dua ribu lima ratus rupiah).
DATA PENUNJANG
7. Data Dasar
-
8. Standar Teknis
Standar teknis dalam kegiatan ini menggunakan pendekatan
Deskriptif Kuantitatif dan Kualitatif.
HAL - 3
9. Studi-Studi Terdahulu
Dinas Kehutanan kabupaten Pelalawan pernah mengadakan studi
penyusunan / pembuatan peta dan data base kehutanan kabupaten
pelalawan pada tahun 2009
10.
Referensi Hukum
RUANG LINGKUP
11.
Lingkup Kegiatan
Pekerjaan Pembuatan Peta dan Database Kehutanan Kabupaten
Pelalawan dilakukan dalam beberapa tahap pekerjaan, yaitu :
HAL - 4
HAL - 5
15.
Komputer PC/Laptop
Printer A4
GPS
Kendaraan Roda 4 dan Roda 2
Program Pemetaan
Poltter
16.
17.
Personil
Team Pelaksana yang dibentuk untuk menyelesaikan pekerjaan
Pembuatan Peta dan Database Kehutanan Kabupaten Pelalawan
terdiri dari seorang Ketua Team yang didukung oleh sejumlah
HAL - 6
HAL - 7
N
o.
1
3
4
URAIAN
Tenaga Ahli
- Tenaga Ahli Kehutanan
(Ketua Tim)
- Tenaga Ahli Pertanian
- Tenaga Ahli GIS
- Tenaga Ahli Tanah
- Tenaga Ahli
informatika/komputer
- Tenaga Ahli Ekonomi
Pertanian
Asisten Tenaga Ahli
- Asisten Tenaga Ahli
Kehutanan
- Asisten Tenaga Ahli
Pertanian
- Asisten Tenaga Ahli GIS
- Asisten Tenaga Ahli Tanah
- Asisten Tenaga Ahli
informatika/komputer
- Asisten Tenaga Ahli Ekonomi
Pertanian
Tenaga Teknis 8 Orang
Tenaga Pendukung
- Operator Komputer (2
Orang)
- Operator GIS (2 Orang)
- Administrasi
JUMLAH I
KUALIFIKASI
Ahli Kehutanan
(Ketua Tim)
Ahli Pertanian
Ahli GIS
Ahli Tanah
JUMLAH
ORANG
BULAN
(OB)
3
3
3
3
Ahli informatika
Ahli Ekonomi
Pertanian
Ahli Kehutanan
Ahli Pertanian
Ahli GIS
Ahli Tanah
3
3
3
Ahli informatika
Ahli Ekonomi
Pertanian
Surveyor
Op. Komputer
Op. GIS
Administrasi
3
24
6
6
3
75
HAL - 8
HAL - 9
HAL - 10
Tenaga Ahli
Pertanian
sebanyak
(satu)
HAL - 11
HAL - 12
HAL - 13
HAL - 14
18.
No
.
Bulan Ke
I
II
Minggu Ke Minggu Ke
I II III IV I II III IV
KEGIATAN
1. Pembentukan
Konsolidasi
Pelaksana
III
Minggu Ke
I II III IV
dan
Team
2. Pengumpulan,
Pengolahan Data dan
Konsultasi
3. Survey Lapangan
4. Disain Peta, Database
dan Sistem Informasi
5. Pembuatan
Peta,
Database dan Sistem
Informasi
6. Penyusunan Laporan
7. Presentasi dan Revisi
Pekerjaan
8. Penyerahan
Pekerjaan
Hasil
HAL - 15
LAPORAN
19.
Laporan Pendahuluan
Laporan Akhir
HAL - 16
HAL-HAL LAIN
23.
Persyaratan Kerjasama
Alih Pengetahuan
Pekanbaru,
30
April
PEJABAT
PEMBUAT
2013
KOMITMEN
BUDI SURLANI,
S.Hut, MM
NIP. 19701206 199503
1 002
HAL - 17