Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

METODE PENELITIAN
Bab ini akan membahas metode penelitian tentang hubungan tingkat pendidikan dengan
sikap ibu yang mengalami bay blouse syndrom.
A. Desain Penelitian
Desain ini merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk
keperluan pengujuian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat
untuk mengontrol atau mengendalikan berbagai variable yang berpengaruh dalam penelitian
(Nursalam, 2013). Desain penelitian yang digunakan adalah analitik observasional yaitu
mendeskripsikan variable bebas dan variable terikat, kemudian melakukan korelasi antara
kedua variable yaitu variable bebas dan variable terikat (Notoadmodjo, 2010), sehingga dapat
diketahui seberapa jauh kontribusi variable terikat terhadap adanya variable bebas.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu dengan jenis
penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen
dengan variabel dependen hanya satu kali dan secara bersamaan (Nursalam, 2013) tentang
hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap ibu yang mengalami bay blouse syndrom.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di...
2. Waktu Penelitian
Pengumpulan data penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan
C. Populasi-Sampel-Sampling
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari individu atau objek yang secara potensial dapat
diukur sebagai bagian dari penelitian (Swarjana, 2013). Notoadmodjo, (2010),
mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
adalah...
2. Sampel
Sampel atau contoh adalah sub unit populasi survei atau populasi itu sendiri, yang
oleh peneliti dipandang mewakili populasi target. Dengan kata lain, sampel adalah
elemen-elemen populasi yang dipilih atas dasar kerepresentatifannya (Swarjana, 2013).

Dalam penelitian keperawatan, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan eksklusi,
dimana kriteria itu menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut digunakan. Berikut
ini akan dijelaskan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang sudah digunakan dalam
penelitian ini :
a. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah karakter sampel yang layak diteliti, yaitu :
1.
Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES BALI
2.
Kesadaran baik dan mampu berkomunikasi dengan baik
3.
Dapat memahami isi pertanyaan yang disampaikan oleh pewawancara
4.
Bersedia menjadi responden
5.
Responden yang mengalami insomnia atau tidak
b. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah karakter sampel yang tidak layak diteliti,
yaitu :
1.
Tidak berada di tempat saat penelitian
3. Sampling
Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik Proportionate stratified
random sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel yang digunakan bila anggota
populasinya tidak homogeny yang terdiri atas kelompok yang homogeny atau strata
proporsional. Dengan menggunakan table bilangan random atau dengan cara seperti
undian (dengan kertas kecil diisi nama atau nomor kemudian dilipat, kemudian diambil
acak). Dimana masing-masing mahasiswa diambil sampel secara acak yang dianggap
mewakili. Dari jumlah sampel yang telah ditentukan maka pengambilan sampel
dilakukan secara stratified sampel. Adapun jumlah sampel yang diambil dalam masingmasing tingkat :
No
1
2
3
4

Tingkat
Tingkat I
Tingkat II
Tingkat III
Tingkat IV

Populasi
275
148
215
124

Sampel
31
16
24
14

Namun untuk menghindari responden yang droup out akibat kuisioner rusak atau hilang, dan
untuk mengantisipasi responden yang menolak dijadikan responden dengan berbagai alas an,
maka kuisioner yang disebarkan sebanyak
D. Alat dan Tehnik Pengumpulan Data
1. Jenis Data Yang Dikumpulkan

Pada penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh
dari pengisian kuisioner oleh responden
2. Alat Pengumpulan Data
Jenis alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuisioner. Kuisioner
adalah bentuk penjabaran variabel yang terlibat dalam penelitian dimana terdapat daftar
pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden tinggal
memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu. Kuisioner berarti
sebuah form yang berisikan daftar pertanyaan yang telah ditentukan yang dapat
digunakan untuk mengumpulkan informasi (data) dari dan tentang orang-orang sebagai
bagian dari sebuah survei (Swarjana, 2013:109).
Content validity. Pada Content validity isi pertanyaan yang diberikan harus sesuai
dengan apa yang akan diukur atau pertanyaan adalah bagian dari dimensi yang akan
dikaji (Swarjana, 2013). Dalam penelitian ini kuisioner kecemasan dan insomnia
menggunakan uji content validity yaitu isi pernyataan yang diberikan harus sesuai dengan
apa yang diukur.
3. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data
a. Tahap persiapan
Hal-hal yang perlu disiapkan dalam tahap ini, antara lain :
1. Mempersiapkan surat ijin penelitian dari institusi pendidikan STIKES Bali untuk
melakukan penelitian. Setelah itu, menganjurkan surat permohonan ijin penelitian
kepada Ketua STIKES Bali
2. Lembar persetujuan menjadi responden (informed consent)
3. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian yaitu alat tulis
dan lembar kuisioner.
b. Tahap Pelaksanaan
Setelah ijin penelitian diperoleh, dilanjutkan ke tahap pelaksanaan.
1.
Penelitian menentukan sampel dengan jumlah.
2. Peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian. Bila bersedia menjadi
responden, calon responden wajib menandatangani informed consent.
3. Peneliti memberi kuisioner kepada responden yang berisikan pernyataan dan
pertanyaan kecemasan dan insomnia. Kuisione harus dijawab sendiri oleh
responden dan tidak diwakilkan dan tanpa adanya pengaruh dari pihak lain.
4. Peneliti menjelaskan agar responden mengisi atau menjawab kuisioner sesuai
petunjuk penelitian.

5. Setelah responden selesai menjawab kuisioner, kemudian peneliti mengumpulkan


kuisioner yang telah diisi oleh responden dan memeriksa kelengkapan jawaban di
masing-masing pernyataan yang telah disediakan.
6. Peneliti mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan terima kasih kepada
responden karena telah bersedia mendukung penelitian. Selanjutnya peneliti
melakukan pengolahan dan analisa data.
Validitas adalah derajat dimana instrument apa yang seharusnya diukur, yang dapat
dikategorikan menjadi content validity. Content validity, isi pertanyaan yang diberikan harus
sesuai dengan apa yang akan diukur atau pertanyaan yang diberikan adalah bagian dari
dimensi yang akan dikaji.
E. Tehnik Pengolah Dan Analisa Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, untuk dianalisa selanjutnya perlu dilakukan
tindakan-tindakan yang disajikan dalam bentuk narasi yaitu sebagai berikut :
1. Tehnik pengolahan data
a. Editing
Merupakan kegiatan memeriksa validitas dan reabilitas data yang masuk.
Kegiatan editing ini meliputi pemeriksaan atas kelengkapan pengisian kuisioner,
kejelasan makna jawaban, konsistensi antar jawaban-jawaban, relevansi jawaban dan
keseragaman suatu pengukuran.
b. Coding
Merupakan kegiatan untuk mengklarifikasikan data atau jawaban menurut
kategorinya masing-masing. Setiap kategori jawaban yang berbeda diberi kode yang
berbeda pula, mengkode data dimaksud untuk mengkuantifikasi data kualitatif atau
membedakan aneka karakter. Pemberian kode sangat diperlukan terutama dalam
rangka pengolah data yang dilakukan baik secara manual atau menggunakan
computer, memasukkan data atau processing yakni jawaban-jawaban masing-masing
respondendimagsudkan dalam program atau software computer, untuk variabel
tingkat kecemasan, alat ukur yang digunakan adalah kuisioner yang berjumlah 14
pertanyaan, dimana dalam pertanyaan responden harus menjawab pilihan jawaban
yang paling sesuai dengan keadaan dari beberapa pilihan yang diberikan. Dengan
pilihan jawaban : 0 = tidak ada gejala sama sekali, 1 = satu dari gejala yang ada, 2 =
sedang/separuh dari gejala yang ada, 3 = berat/lebih dari gejala yang ada, 4 =

sangat berat semua gejala ada. Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah
nilai skor dan item 1- 14 dengan hasil : skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan,
skor 7 14 = kecemasan ringan, skor 15 27 = kecemasan sedang, skor lebih dari 27
= kecemasan berat. Skala ukur yang digunakan adalah skala nominal.
Untuk variabel insomnia alat ukur yang digunakan adalah kuisioner yang
berjumlah 14 pertanyaan, dimana dalam pertanyaan responden harus menjawab
pilihan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan dari beberapa pilihan yang
diberikan. Dengan pilihan jawaban : Tidak pernah, Kadang-kadang, Sering,
dan Selalu. Tidak ada gangguan jika akumulasi 0-25%, Ringan jika akumulasi 2532%, sedang jika akumulasi 33-90%, Berat jika akumulasi >90%. Skala ukur yang
digunakan adalah skala nominal.
c. Tabulating
Merupakan kegiatan untuk meringkaskan data yang masuk (data mentah) ke
dalam table-tabel yang telah dipersiapkan. Proses tabulasi meliputi, pertama,
mempersiapkan table dengan kolom dan barisnya yang disusun dengan cermat sesuai
kebutuhan. Kedua, menghitung banyaknya frekuensi untuk tiap kategori jawaban dan
ketiga menyusu distribusi atau table frekuensi.
d. Scoring
Scoring adalah memberikan penelitian terhadap item-item yang perlu diberikan
penilaian. Tahap scoring dilakukan dengan menjumlahkan masing-masing kuisioner
sehingga diperoleh total scor, dari total scor yang diperoleh diberikan kategori sesuai
ketentuan kategori masing-masing variabel.
e. Entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam
master table atau data base computer, kemudian dibuat distribusi frekuensi sederhana
atau bias juga dengan membuat table kontingensi dengan bantuan Microsoft excel
sehingga data dapat dianalisis dengan bantuan program SPSS for windows.
f. Melakukan teknis analisa
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan
menggunakan ilmu statistic terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak
dianalisis.
2. Analisa data
Analisis data pada penelitian ini dibedakan menjadi analisis univariat dan bivariat.
a. Analisa Univariat

Analisa univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan.
1.
Analisa untuk data tingkat kecemasan
Data variabel kecemasan menggunakan skala Likert, yakni dengan menganalisa
seberapa sering mahasiswa mengalami gejala yang menunjukan kecemasan dengan
skor penilaian adalah sebagai berikut, skor 0 bila tidak ada gejala sama sekali, skor 1
bila satu dari gejala yang ada, 2 bila dua dari gejala yang ada, skor 3 bila lebih dari
separuh gejala yang ada, skor 4 bila semua gejala yang ada, dengan derajat
kecemasan nilai skor dari item 1-14 dan hasil sebagai berikut :
2.
Analisa untuk data insomnia
Data variabel insomnia menggunakan skala Likert, dengan menggunakan
kuisioner. Kuisioner terhadap kejadian insomnia : 1= tidak pernah, 2= kadangkadang, 3= sering, 4= selalu. Kemudian hasil jawaban responden yang telah
diberi bobot tersebut dijumlahkan dengan skor tertinggi dikalikan 100%

=
Sp
x 100
Sm

a.
b.
c.
d.

Keterangan :
N
= Nilai
Sp
= Skor yang diperoleh
Sm
= Skor maksimum
Tidak ada gangguan jika akumulasi 0-25%
Insomnia ringan jika akumulasi 26-32%
Insomnia sedang jika akumulasi 33-90%
Insomnia berat jika akumulasi > 90%
Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi. Analisis pada penelitian ini yaitu variabel tingkat
kecemasan. Sesuai dengan tujuan penelitian untuk mencari hubungan antara tingkat
kecemasan dengan insomnia, maka uji statistic yang digunakan untuk mendapatkan
korelasi antara kedua variabel digunakan uji korelasi Sperman Rho. Uji ini digunakan

untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan kedua variabel yang berdistribusi
normal dengan tidak normal, caranya adalah sebagai berikut (Hidayat, 2007).
2
6 d
r s =1
n ( n21 )
Keterangan :
2
r = nilai korelasi Sperman Rank
d 2 = selisih tiap pasangan Sperman Rank
n = jumlah pasangan Rank untuk Sperman (5< n < 30)
Dari uji statistic tersebut dapat ditetapkan :
a. Hipotesa penelitian Ha diterima dan Ho ditolak, jika p value lebih kecil dari alpha
0,05.
b. Hipotesa penelitian Ha ditolak dan Ho diterima, jika p value lebih besar dari alpha
0,05.
Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi.
1. Sifat korelasi positif (+) berarti jika variabel independent mengalami kenaikan
maka variabel dependent akan mengalami penurunan atau sebaliknya, dan jika
variabel dependent mengalami kenaikan maka variabel independent akan
mengalami penurunan.
2. Sifat korelasi negative (-) berarti jika variabel independent mengalami kenaikan
maka variabel dependent juga akan mengalami kenaikan atau sebaliknya, dan jika
variabel dependent mengalami kenaikan maka variabel independent juga akan
mengalami kenaikan.
Untuk mengetahui kekuatan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. 0,001-0,200 berarti korelasi sangat lemah
b. 0,201-0,400 berarti korelasi lemah
c. 0,401-0,600 berarti korelasi cukup kuat
d. 0,601-0,800 berarti korelasi kuat
e. 0,801-1,000 berarti korelasi sangat kuat
F. Etika Penelitian
1. Informed Consent
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed Consent tersebut diberikan
sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Tujuan Informed Consent adalah agar sebuah subjek mengerti magsud dan
tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek tersedia, maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus
menghormati hak responden. Beberapa informasi yang harus ada dalam Informed
Consent tersebut antara lain : partisipasi responden, tujuan dilakukan tindakan, jenis data
yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi,
manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah di hubungi, dan lain-lain.
2. Anomity
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Kerahasiaan
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil
penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang
akan dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai