Advertisement
Di zaman modern ini dapat kita bayangkan jika suatu mobil mogok di tengah jalan
terutama di kota-kota besar yang padat dengan kendaraan sperti Jakarta yang
begitu padat dengan kendaraan, kondisi macet pula. Mobil dimana untuk
menghidupkan mesin masih menggunakan sIstem manual betapa repotnya,
mending kalau mesin langsung hidup ketika dihidupkan nah ini udah beberapa kali
diengkol gak hidup-hidup mungkin jadi sasaran teriakan orang dibelakangnya.
Nah..! untuk memudahkan mesin mobil dihidupkan sekarang seluruh produsen mobil
sudah dilengkapi dengan sistem starter jenis elektrik. Cukup hanya dengan memutar
kunci kontak atau menekan tombol, mesin sudah dapat hidup, bahkan ada yang
lebih canggih lagi yang menggunakan remote control.
Fungsi dari system starter ini adalah untuk menghidupkan putaran awal mesin yang
menghasilkan putaran rendah. (untuk memutarkan fly wheel pertama kali sehingga
mesin dapat hidup).
Kalau orang awam bilangnya untuk menghidupkan mesin.
Dengan menggunakan system starter elektrik maka akan lebih mudah dan efisien
daripada menggunakan tenaga manual (tenaga manusia).
Prinsip kerja system starter elektrik ini adalah merubah energy listrik menjadi energy
gerak/putar.
Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk
mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak
putar untuk memutarkan fly wheel, sehingga mesin hidup.
Bagian-bagian komponen motor starter adalah sebagai berikut :
Yoke berfungsi sebagai penompang dari core berbentuk silinder yang terbuat dari
logam.
Field Coil adalah Kumparan medan atau field coil berfungsi untuk membangkitkan
medan magnet.
Armature
Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi mekanik, dalam bentuk
gerak putar.
Brush dan Brush holder
Brush (Sikat) berfungsi untuk meneruskan arus dari field coil ke armature coil dan
langsung ke massa melalui komutator.
Shift Lever Atau tuas penggerak
Shift leverberfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan
roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.
Starter Clutch dan Pinion gear
Starter Cltuch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature saft
kepada roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter clutch juga berfungsi sebagai
pengaman dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion
gear.
Pinion gear berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari starter clutch ke roda
penerus atau ring gear.
Magnetic Switch
Hubungkan Ujung kawat field coil (ujung yang tersambung ke sikat) dengan ujung
yang di ddisebrangnya.
> Jika jarum multi bergerak berate baik (tidak putus).
> Jika diam berarti putus.
b. Pemeriksaan hubungan massa
Setiap Motor starter panjang sikatnya berbeda tergantung tipenye. Untuk lebih
baiknya hasil pengukuran panjang sikat disesuaikan dengan standar masing-masing
tipe motor starter.
Pengukuran panjang sikat dapat digunakan jangka sorong (vernier caliper). Jika
hasil pengukuran masih sesuai dengan limit standar dan masih kondisi baik , sikat
tidak perlu diganti.
4. Pada pemeriksaan dudukan sikat (isolasi)
Dengan menggunakan multi tester, hubungkan dudukan sikat dengan plat besinya.
Sebaiknya tidak ada hubungan, tapi jika ada hubungan maka dudukan sikat harus
diganti.
5. Pemeriksaan Starter Clutch dan Pinion Gear
Lakukan pemeriksaan starter cluch dengan cara diputar. Jika starter clutch diputar
ke kiri dan ke kanan, tidak berputar longgar/loncer, maka starter cutch dalam
keadaan baik. Dan periksa juga kondisi gigi pinion gearnya.
Gejala kerusakan pada sistem starter
1. Pada saat kunci kontak di posisikan star, starter hanya timbul bunyi cklek atau
putaran motor satrter lambat.
Penyebab kerusakan yang terjadi :
a. Batere tekor/soak
b. Kotor pada sambungan terutama pada terminal batere baik positif maupun negatif
c. Kunci kontak kotor
d. Sikat sudah pendek/aus
2. Pada saat kunci kontak di posisikan star, motor starter sama sekali tidak hidup.
Penyebab kerusakan yang terjadi :
a. Batere Habis
b. sekring putus
Starting system
1. Fungsi sistem starter adalah untuk memutarkan poros engkol dan
membantu untuk menghidupkan.
2.
2. Komponen sistem starter adalah:
1.
a. Battery
b. Kunci kontak
c. Fuse
d. Magnetic switch:
Pull in coil
Hold in coil
Plunger
Plat kontak
Terminal (30/B, M/C, 50/ST)
e. Unit motor starter:
Field coil
Brush/sikat
Lamel/komutator
Armature coil
Batang pendorong
Starter cluth
Pinion gear
Body motor starter
1.
3. Fungsi komponen-komponen sistem starter:
1) Battery berfungsi sebagai penyimpan sumber arus untuk kebutuhan komponenkomponen pada kendaraan tersebut.
2) Kunci kontak berfungsi untuk memutus dan menghubungkan sumber arus dari
battery ke komponen-komponen pada kendaraan.
3) Fuse berfungsi sebagai pemutus arus listrik pada saat terjadi konsleting.
4) Magnetic switch memiliki dua fungsi, yaitu:
Mendorong pinion gear sehingga berkaitan dengan pinion gear.
Bekerja sebagai main switch atau relay yang memingkinkan arus yang besar dari
battery mengalir ke motor starter.
5) Pull in coil berfungsi untuk menarik plunger sehingga pinion gear berhubungan
dengan gear box.
6) Hold in coil berfungsi untuk mendorong plunger sehingga pinion gear lepas dengan
gear box.
7) Field coil berfungsi untuk membangkitkan medan magnet yang diperlukan untuk
memutarkan armature.
8) Brush dibedakan menjadi dua:
Sikat positif (+) cirinya dudukan sikat positif dilengkapi dengan PCB sebagai
isolator.
Sikat negatif (-) cirinya tidak dilengkapi dengan PCB sebagai isolator.
Sikat yang melemah dan sikat yang telah aus akan mengakibatkan
persinggungan yang kurang baik dengan sekmen komutator. Akibatnya timbul
tahanan kelistrikan yang terlalu tinggi pada titik persinggungan dan akan
mengurangi supply arus ke motor dan menurunkan momen yang
dibangkitkan.
9) Lamel/komutator/sekmen berfungsi untuk meneruskanarus dari sikat (+) ke armature
dan dari armature ke (-).
10) Armature, bagian motor yang berputar, terdiri dari armature core, armature coil,
komutator dan laen-laen. Armature berputar diakibatkan dari interaksi antara medan
magnet yang dibangkitkan oleh field coil dengan armature coil.
11) Starter cluth berfungsi untuk meneruskan motor stater ke ring gear. Dan untuk
memutuskan putaran dari ring gear ke motor starter jika mesin sudah hidup.
12) Tuas pendorong berfungsi untuk mendorong pinion gear agar berhubungan dengan
ring gear.
13) Pinion gear berfugsi untuk meneruskan putaran dari poros motor starter ke ring
gear.
Kondisi gigi pinion gear sangat mempengaruhi mudah tidaknya pinion gear
masuk pada ring gear. Jika pada bagian depan gigi pinion gear/patah, maka
pada saat pinion gear masuk ke ring gear susah. Hal ini ditandai dengan suara
krok pada saat mulai di stater. Jika pinion gear rusak lebih baek diganti
(jangan diperbaiki), karena jika hasil perbaikan tidak sempurna justru akan
menyebabkan kerusakan pada ring gear.
1.
4. Ragkaian sistem starter: