Disusun Oleh:
ENGGAR SHAFIRA AGRISKA
H1F012015
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA REFERAT
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Referat Jurusan
Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman.
Disusun Oleh:
Enggar Shafira Agriska
H1F012015
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan pembuatan Karya Referat yang berjudul Korelasi Antar
Sampel Minyak Bumi Berdasarkan Analisis Data Geokimia. Penulisan laporan
ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Referat di Jurusan
Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman. Penulis menyadari
bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberikan perlindungan dan kelancaran selama
menyelesaikan laporan ini.
2. Orang tua tercinta dan adik tersayang, yang selalu memberikan doa,
dukungan serta semangat kepada penulis.
3. Indra Permanajati, S.T., M.T selaku dosen pembimbing mata kuliah Referat
yang telah memberikan bimbingan dan saran hingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini.
4. Keluarga CARTENZ, yang selalu memberikan bantuan dan dukungan serta
pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Laporan yang dibuat ini jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para membaca. Akhir
kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca
pada umumnya.
Purbalingga, Januari 2016
Penulis
iii
SARI
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................................................... 3
1.3 Manfaat Penelitian .......................................................................................................... 3
1.4 Metode Penelitian ........................................................................................................... 4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Gambar 2.1
Gambar 2.2
vi
1
4
6
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minyak bumi merupakan sumber energi utama untuk industri, transportasi,
dan rumah tangga, selain itu minyak bumi merupakan sumber devisa bagi
negara. Kebutuhan terhadap bahan bakar ini tiap tahun mengalami
peningkatan.
Gambar 1.1 Kurva Produksi dan Konsumsi Minyak Bumi di Indonesia (Anonimous, 2008)
konsumsi telah bertemu, sehingga jumlah produksi yang terus menurun, tidak
dapat lagi memenuhi permintaan konsumsi yang terus naik (Anonimous, 2008).
Prospek untuk pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber- sumber
minyak bumi baru melalui eksplorasi dan eksploitasi cekungan- cekungan
minyak
bumi
eksploitasi minyak bumi. Kegiatan eksploitasi minyak bumi, selalu dengan resiko
kegagalan seperti tidak ditemukannya minyak, dan resiko ini dapat diminimalisir.
Penyebabnya adalah tidak adanya informasi lengkap tentang kematangan
termal dari sampel geologi, korelasi minyak batuan induk atau korelasi minyakminyak. Peranan informasi ini dalam eksplorasi minyak dapat dijelaskan melalui
pengkajian geokimia molekular dilakukan berdasarkan perilaku senyawa
biomarker. Kandungan biomarker minyak bumi dapat memberikan informasi asal
usul bahan organik melalui penelusuran senyawa prekursornya (Hunt, 2002).
Senyawa penanda biologi (biomarker) ini juga sangat berguna untuk mengetahui
daerah, sumber lingkungan yang mempunyai ciri khas tertentu sehingga dapat
memberikan informasi tentang sumber atau asal usul senyawa tersebut untuk
kegiatan eksplorasi minyak.
Teknik geokimia minyak bumi untuk menentukan hubungan reservoir pertama
kali dengan mengusulkan komposisi minyak atau air merupakan karakteristik sidik
jari dari reservoir yang spesifik. Kemudian Halpern (1995) menggunakan diagram
bintang yang dibuat dari data GC minyak bumi untuk mengetahui hubungan
reservoir di beberapa lapangan minyak di Saudi Arabia.
Berdasarkan uraian di
atas masalah penelitian ini dapat dirumuskan bahwa bagaimana karakter sampel
2
yang diambil dari antar sumur minyak bumi berdasarkan profil kandungan
biomarker fraksi saturat dengan menggunakan parameter geokimia minyak bumi
dari masing- masing fingerprint whole-oil GC sampel dianalisis dengan alat
Kromatografi Gas (GC) yang dilanjutkan dengan metode Diagram Bintang.
Tahap Pendahuluan
Fraksinasi
minyak mentah
Analisis whole oil
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Petroleum System
Petroleum system merupakan seluruh element dan proses pada suatu cekungan
sedimen yang dibutuhkan untuk terakumulasinya hidrokarbon. Petroleum sistem
terdiri dari:
Batuan induk adalah batuan sedimen yang berukuran butir halus (biasanya serpih)
berwarna gelap, kaya akan zat organik diendapkan dalam lingkungan darat maupun
laut (Koesoemadinata, 1980).
Batuan reservoir adalah batuan yang berpori yang dapat mengandung hidrokarbon.
Ruang penyimpanan hidrokarbon dalam batuan reservoir berupa rongga-rongga
atau pori yang terdapat di antara butiran mineral atau di dalam rekahan batuan.
Setiap batuan dapat bertindak sebagai batuan reservoir asal mempunyai kemampuan
untuk dapat menyimpan dan melepaskan hidrokarbon, maka untuk itu batuan
reservoir harus mempunyai porositas yang memberikan kemampuan untuk
menyimpan (porositas) dan meluluskan (permeabilitas) fluida (Koesoemadinata,
1980).
Batuan penutup umumnya batuan sedimen yang berukuran halus (biasanya serpih
atau batulempung) yang memiliki porositas dan permeabilitas yang sangat kecil.
Fungsi dari batuan penutup ini adalah sebagai penyekat agar minyak atau gas bumi
tidak dapat berpindah lagi. Selain itu sistem penyekatan hidrokarbon dapat berupa
bidang sesar apabila memiliki ruangan rekahan yang kecil dan terisi oleh material
halus atau kedap sehingga hidrokarbon tersebut tidak dapat berpindah lagi
(Koesoemadinata, 1980).
Migrasi Hidrokarbon adalah proses bergeraknya tetes-tetes minyak dan gas bumi
dari batuan induk kedalam batuan reservoir (Koesoemadinata, 1980). Migrasi ini
dibedakan menjadi 2 cara, yaitu:
Migrasi primer
Migrasi primer adalah berpindahnya minyak dan gas bumi dari
batuan induk ke batuan reservoir sebagai lapisan penyalur (carrier
bed) Migrasi sekunder.
Migrasi sekunder
Migrasi sekunder adalah pergerakan minyak dan gas bumi dalam
lapisan penyalur menuju tempat akumulasi hidrokarbon.
Perangkap Sesar
Sesar dapat juga bertindak sebagai penyekat minyak dalam penyaluran
pergerakan minyak dan gas. Ada beberapa unsur yang harus dipenuhi
untuk terjadinya suatu perangkap yang hanya disebabkan karena sesar:
-
ditentukan
dan
diidentifiasikan
dengan
menggunakan
sidik
jari
oil
inspeksi
berdasarkan pada prinsip analisis kelompok dan tiap-tiap rasio di uji atas
kemampuannya masing-masing untuk menempatkan minyak dalam
kelompok-kelompok yang terpisah dengan baik. Suatu rasio yang telah
dipilih selanjutnya dipakai dalam program korelasi.
2.3.4 Diagram Bintang (star diagram)
Program ini memetakan rasio untuk tiap-tiap minyak pada suatu
pemetaan berkutub dan menghubungkan titik-titik itu untuk membuat satu
bentuk yang mewakili minyak itu. Tiap rasio dipetakan diantara suatu sumbu
yang terpisah di atas bintang dengan menggunakan skala yang sama.
Pembuatan diagram bintang dilakukan dengan memplotkan masingmasing rasio puncaknya dalam sumbu yang berbeda dan dipilih 10 titik. Titik
data satu sama lain diplotkan dari pusat lingkaran konsentris sebelah luar.
Titiknya kemudian dihubungkan untuk menciptakan bentuk diagram bintang
pada setiap sampel.
10
BAB III
KESIMPULAN
2.
3.
4.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
13
14
15
16
17