Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Pengertian

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu usaha untuk mengarahkan dan
mengelola sumber daya manusia di dalam suatu organisasi agar mampu berfikir
dan bertindak sebagaimana yang diharapkan organisasi. Organisasi yang maju
tentu dihasilkan oleh personil/pegawai yang dapat mengelola organisasi tersebut
kea rah kemajuan yang diinginkan organisasi, sebaliknya tidak sedikit organisasi
yang hancur dan gagal karena ketidakmampuannya dalam mengelola sumber daya
manusia. Menurut Hasibuan (2001 : 10) manajemen sumber daya manusia adalah
ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien, membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Sedangkan menurut Simamora (2004 : 4) manajemen sumber daya manusia
adalah, pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan
pengolahan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan, juga menyangkut
desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan karyawan,
pengembangan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi
karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu proses menangani berbagai


masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja
lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut A.F. Stoner manajer sumber daya manusia adalah suatu proses yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan
dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang
tepat pada saat organisasi memerlukannya.[1]

Klasifikasi dan Defenisi Sumber Daya Manusia

1.

Kependudukan

Salah satu factor yang menentukan keberhasilan pembangunan adalah


pelaksanaan pembangunan itu sendiri yaitu para pekerja khususnya dan seluruh
penduduk Indonesia pada umunya. Indonesia sebagai Negara berpenduduk terbesar

ke5 di dunia, dengan jumlah penduduk sebesar 172.009.540 orang pada tahun
1987, berarti merupakan Negara yang memiliki sumber daya manusia yang besar.
Namun demikian penduduk Indonesia menurut strukturnya berbeda dengan
struktur penduduk Negara yang telah maju. Struktur penduduk Indonesia dikatakan
masih muda, atau sebagian besar penduduk Indonesia berusia muda.
Pendidikan orang Indonesia secara umum masih rendah, dimana 81,61 % hanya
menamatkan tingkat SD dan tidak tamat. Namun demikian pendidikan orang
Indonesia dewasa ini jauh lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pendidikan 10
tahun yang lalu, apalagi jika dibandingkan dengan pendidikan pada waktu Indonesia
baru merdeka.
Pendidikan orang di daerah perkotaan lebih tinggi dari orang pedesaan. Pendidikan
orang yang bekerja antar sector, bervariasi cukup tinggi. Pendidikan petani yang
merupakan pekerja terbesar di Indonesia adalah paling rendah. Pendidikan laki-laki
lebih tinggi daripada pendidikan perempuan[2].
Dengan demikian jelas bahwa pendidikan pekerja Indonesia rendah dan dengan
variasi yang tinggi. Pendidikan yang rendah ini akan diikuti dengan produktivitas
yang rendah.
2.

Bekerja

Sebelum konsep tentang angkatan kerja diberikan perlu diketahui tentang definisi
bekerja.
Bekerja adalah melakukan kegiatan dengan maksud memperoleh atau membantu
memperoleh penghasilan atau keuntungan selama paling sedikit satu jam dalam
satu minggu yang lalu. Waktu bekerja tersebut harus berurutan dan tidak terputus.
Konsep bekerja ini adalah konsep Labour Force
3.

Sementara tidak Bekerja

Orang bekerja karena sesuatu hal ada yang sementara tidak bekerja, yang
didefenisikan sebagai berikut :
punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja adalah kegiatan dari mereka yang
mempunyai pekerjaan tetapi selama seminggu yang lalu tidak bekerja karena suatu
sebab seperti : sakit, cuti, menunggu panenan dan mogok. Termasuk mereka yang
sudah diterima bekerja, tetapi selama seminggu yang lalu belum bekerja.
4.

Angkatan Kerja

Angkatan kerja adalah penduduk berumur 10 tahun ke atas yang bekerja,


sementara tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan.

5.

Bukan Angkatan Kerja

Penduduk bukan dalam angkatan kerja terdiri dari penduduk yang mengurus rumah
tangga, murid atau mahasiswa, penerima pendapatan dan lain-lain.
6.

Pekerja Utama dan Pekerja Sambilan

Di Indonesia orang yang sudah bekerja masih banyak yang melakukan kerja
sambilan untuk menambah pendapatannya.
a.

Pekerjaan Utama

Jika seseorang hanya mampu mempunyai satu pekerjaan maka pekerjaan tersebut
digolongkan sebagai pekerjaan utama.
b.
Pekerjaan sambilan/tambahan adalah pekerjaan lain di samping pekerjaan
utama.
7.

Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau
ditugaskan kepada seseorang di tempat bekerja.
8.

Status Pekerjaan

Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang di dalam melakukan pekerjaan, yaitu


apakah orang tersebut berkedudukan sebagai buruh/karyawan, berusaha dengan
dibantu pekerja keluarga/buruh tidak tetap, buruh dengan dibantu oleh buruh atau
karyawan tetap pekerja keluarga tanpa upah atau sebgasi pekerja social.[3]
a.
Buruh atau karyawan adalah mereka yang bekerja pada orang lain atau
instansi/kantor perusahaan dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun
barang seperti : pegawai negeri/swasta, buruh tani, dan sebagainya.
b.
Berusaha sendiri adalah seseorang yang melakukan pekerjaan / usaha atau
resiko/tanggungan sendiri dan tidak dibantu oleh orang lain, baik oleh anggota
rumah tangganya atau buruh lain.
c.
Berusaha dengan dibantu pekerja keluarga atau buruh tidak tetap adalah
seseorang yang melaksanakan usaha atas resiko sendiri dan dalam usahanya itu
mempekerjakan pekerja keluarga atau buruh tidak tetap.
d.
Berusaha dengan dibantu buruh / karyawan tetap adalah seseorang yang
melaksanakan usaha resiko sendiri dan didalam usahanya itu mempekerjakan
paling sedikit satu buruh tetap.
e.
Pengusaha dengan bantuan orang lain adalah seseorang yang melakukan
pekerjaan / usaha dengan dibantu oleh satu atau beberapa orang baik anggota

rumah tangga lainnya maupun burh yang dibayar seperti pemilik toko, warung atau
restoran yang dibantu satu atau beberapa orang.
f.
Pekerja keluarga tanpa upah adalah anggota rumah tanga yang mebantu
usaha yang dilakukan oleh salah satu anggota keluarga lainnya tanpa mendapatkan
upah seperti : istri yang membantu suaminya ditoko, disawah dan sebagainya.
g.
Pekerja social adalah mereka yang bekerja tanpa mendaptkan upah/gaji baik
berupa uang maupun barang dengan tujuan social.
9.

Lapangan Pekerjaan

Lapangan pekerjaan adalah kegiatan dari usaha/perusahaan instansi di mana


seseorang bekerja.

Perencanaan Sumber Daya Manusia

Salah satu definisi klasik tentang perrencanaan mengatakan bahwa perencanaan


pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang
akan dikerjakan di masa depan. Berarti bahwa apabila berbicara tentang
perencanaan sumber daya manusia, yang menjadi focus perhatian ialah langkahlangkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna lebih menjamin bahwa bagi
organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki nberbagai kedudukan,
jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yangtepat, kesemuanya dalam
rangka pencapainya tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan.
Kata kunci dalam pengertian diatas adalah tepat. Tepat dalam hubungan ini harus
dilihat secara konekstual dalam arti dikaitkan dengan tiga hal , yaitu [4]

penunaian kewajiban social organisasi


pencapaian tujuan organisasi, dan
pencapaian tujuan-tujuan pribadi para anggota organisasi yang bersangkutan

tuntutan menyelenggarakan fungsi perencanaan sumber daya manusia dengan baik


terlihat lebih jelas lagi apabila diingat bahwa dalam usaha mencapai ke tiga hal
tersebut di atas, setiap organisasi dihadapkan kepada berbagai factor yang berada
di luar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya.
Adapun Manfaat perencanaan sumber daya manusia antara lain :

Pertama, organisasi dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang sudah ada
dalam organisasi secara lebih baik.
Berarti perencanaan sumber daya manusia pun perlu diawali dengan kegiatan
inventarisasi tentang sumber daya manusia yang sudah terdapat dalam organisasi.
Intervensi tersebut antara lain menyangkut :

jumlah tenaga kerja yang ada


berbagai kualifikasinya
masa kerja masing-masing
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik karena pendidikan formal
maupun karena program pelatihan yang pernah diikuti,
bakat yang masih perlu dikembangkan
minat pekerjaan yang bersangkutan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan di
luar tugas pekerjaannya sekarang .

hasil intervensi demikian sangat penting, bukan hanya dalam rangka pemanfaatan
sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas-tugas sekarang, akan tetapi
untuk paling sedikit tempat kepentingan dimasa depan yaitu :

promosi orang-orang tertentu mengisi lowongan jabatan yang lebih tinggi jika
karena berbagai sebab terjadi kekosongan,
penignkatan kemampuan melaksanakan tugas yang sama
dalam hal terjadinya alih tugas yang berarti seseorang ditugaskan kelokasi baru
tetapi sifat tugas dan jabatannya tidak mengalami perubahan.
Dalam hal terjadinya alih tugas yang berarti seseorang mendapat tugas atau
jabatan baru tanpa perubahan eselon dalam hierarki organisasi.

Kedua, melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, produktifitas kerja
dari tenaga yang sudah ada dapat ditingkatkan,
Perhatian dan usaha demikian penting antara lain karena :

penelitian dan pengalaman banyak orang menunjukkan bahwa potensi para


karyawan belum selalu sepenuhnya digali dan dimanfaatkan. Artinya, biasanya
terdapat kesenjangan antra kemampuan efektif dan riil dengan kemampuan
potensial
selalu terjadi perubahan dalam proses produksi barang dan atau jasa yang
dihasilkan oleh organisasi , baik karena perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi maupun karenan perubahan tuntuanan para konsumen dalam arti mutu,
kuantitas dan bentuk sesuai dengan perkembangan zaman.
bentuk, jenis dan intensitas persaingan antara berbagia perusahaan yang
mungkin saja meningkat dan ada kalanya berkembang tidak sehat terutama apabila
makin banyak perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang sejenis.

Ketiga, perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan


akan tenaga kerja dimasa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya untuk
mengisi berbagai jabatan dan menyelenggarakan berbagai aktifitas baru kelak.
Berarti bahwa agar organisasi memperoleh tenaga-tenaga yang benar-benar sesuai
dengan kebutuhan, titik tolak yang tidak boleh dilupakan adalah

tujuan dan sasaran strategic yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertrntu di
masa depan
tenaga kerja yang sudah berkarya dalam organisasi dilihat bukan hanya dari segi
jumlah dan tugasnya sekarang, akan tetapi potensi yang di milikinya yang perlu dan
dapat dikembangkan sehhingga mampu melaksanakan tugas baru nanti.
kebijaksanaan yang dianut oleh organisasi tentang lateral entry points. Artinya,
perlu kejelasan apakah dalam hal terjadinya lowongan, pengisiannya diutamakan
oleh tenaga kerja yang sudah ada dalam organisasi yang dikenal dengan istilah
promosi dari dalam ataukah mengisi lowongan yang terjadi, terutama jabatan
manajerial, terbuka pula kesempatan bagi tanaga-tenaga baru yang sengaja
direkrut untuk itu dari luar organisasi

keempat, salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini
dirasakan semakin penting ialah penanganan informasi ketenagakerjaan. Informasi
demikian mencakup banyak hal, seperti :

jumlah tenaga kerja yang dimiliki

masa kerja setiap pekerjaan,


status perkawinan dan jumlah tanggungan
jabatan yang pernah dipaku
tangga karier yang telah dinaiki
jumlah penghasilan
pendidikan dan pelatihan yang pernah di tempuh
keahlian dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh para pegawai
informasi lainnya mengenai kekayaan setiap pegawai.

Kelima, seperti telah dimaklumi salah satu kegiatan pendahuluan dalam melakukan
perencanaan termasuk perecanaan sumber daya manusia adalah penelitian.
Berdasarkan bahan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan untuk
kepentingan perencanaan sumber daya manusia, akan timbul pemahaman yang
tepat tentang situasi pasar kerja dalam arti :

permintaan pemakai tenaga kerja atas tenaga kerja dilihat dari segi jumlah, jenis,
kealifikasi dan lakalisasi;
jumlah pencari pekerjaan berserta bidang keahlia, keterampilan, latar belakang
profesi, tingkat upah atau gaji dan sebagainya.

Keenam, rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusun program
kerja bagi satuan kerja yang menangani sumebr daya manusia dalam organisasi.

Berbagai Tantangan Di Bidang Sumber Daya Manusia

a.

Tantangan Eksternal

Yang dimaksud dengan tantangan eksternal adalah berbagai hal yang pertumbuhan
dan perkembangannya berada diu luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya, akan tetapi harus diperhitungkan karena pertumbuhan dan

perkembangan tersebut pasti pengaruh, baik secara positif maupun negative,


terhadap organisasi .
Bidang ekonomi, tidak dapat disangkal bahwa siutasi perekonomian secara makro
tidak bisa, tidak harus diperhitungkan meskipun suatu organisasi mungkin tidak
dapat berbuat banyak dalam hal mengambil langkah-langkah tertentu untuk
mempengaruhi situasi nyata yang dihadapinya.
Bidang Sosial, merupakan kenyataan bahwa selalu terjadi pergeseran nilai-nilai
social yang dianut oleh suatu masyarakat.
Bidang perundang undangan. Telah umum diketahui bahwa eksistensi dan
kelangsungan hidup suatu organisasi ditentukan pula oleh ketaatannya kepada
kepada berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bidang teknologi, tidaka dapat dipungkiri bahwa pemanfaatan teknologi secara
tepat akan meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja suatu organisasi.
b.

Tantangan Internal

Beberapa factor yang merupakan tantangan internal, antara lain ialah :


1.

Rencana Strategik,

2.

Anggaran

3.

Estimasi produksi dan penjualan,

4.

usaha atau kegiatan baru

5.

rancang bangun organisasi dan tugas pekerjaan.

Rencana Strategik. Sesungguhnya setiap keputusan diambil oleh manajemen pasti


berpengaruh pada perencanaan dan pemanfaatan sumber daya manusia. Berarti
semakin tinggi nilai strategic suatu keputusan, semakin besar pula pengaruhnya
terhadap sumber daya manusia yang terdapat dalam organisasi yang
bersangkutan.
Anggaran. Telah umum dikatakan bahwa anggaran merupakan program kerja suatu
organisasi untuk satu kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam jumlah uang.
Estimasi produksi dan penjualan. Dalam menentukan rencanan produksi dan
volume penjualan, banyak factor yang harus dipertimbangkan oleh pimpinan suatu
organisasi niaga. Preferensi dan selera konsumen atau pelanggan, situasi
persaingan, kondisi perekonomian, jenuh tidaknya pasar adalah beberapa contoh.
Rencana Bangun Organisasi dan Tugas Pekerjaan. Salah satu konsekuensi logis dari
berbagai factor yang telah dikemukakan di atas sebagai tantangan ialah sering
perlunya restrukturisasi organisasi.

Usaha baru. Jika manajemen memutuskan untuk berkecimpung dalam bidang usaha
yang sama sekali baru, pengaruhnya terhadap perencanaan sumber daya manusia
menjadi tidak terelakan. Akibat tersebut dapat mengambil dua bentuk, yaitu dapat
berlangganan dengan bertahap, akan tetapi mungkin pula menuntut penanganan
secara cepat.

Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung jawab Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia memiliki peran, fungsi, tugas dan tanggung jawab :
1.
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / preparation and selection.
Persiapan dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber
daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang
dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang
lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua factor yang perlu
diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu factor internal seperti jumlah
kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, department yang ada, dan lain-lain.
Factor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi para tenaga kerja, dan lain
sebagainya.
2.
Pengembangan dan evaluasi karyawan / development and evaluation tenaga
kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan
yang menjadi tugas dan tanggung jawab. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan
agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli dibidangnya masingmasing serta meningkatkan kinerja yang ada.
3.
Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai compensation and
protection compesasi adalah imbalan atas kontribusi yang tepat sangat penting dan
disesuaikan dengan kondisi secara teratur dari organisasi atau perusahaan.
Kompensasi yang sangat tepat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar
tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal[5]

[1] Http : //org/definisi-pengertia,tugas,dan-fungsi-manajemen-sumber-dayamenusia/


[2] Drs. Basir Barthos, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Bumi Aksara,
1990) hlm. 15
[3] Ibid, hlm.16-17
[4] Prof. Dr. Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Bumi
Aksara, 1991)hal. 42

[5] Http : //org/definisi-pengertia,tugas,dan-fungsi-manajemen-sumber-dayamenusia/

Anda mungkin juga menyukai