IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap
: Ny. S.T.
Umur
: 62 tahun 11 bulan
Agama
: Islam
Alamat
Pekerjaan
:-
Pernikahan
: Menikah
Pendidikan
: SLTA
Suku
: Jawa
No. RM
: 4536443
Page 1
PEMERIKSAAN FISIK
A. Vital Sign
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Vital Sign
Tekanan Darah
:
110/80 mmHg
Nadi
:
80 kali/ menit
Suhu
:
36,50C
Respiration Rate (RR)
:
20 x / menit
Status Gizi
: Cukup
B. STATUS OFTALMOLOGI
Gambar: OD
OS
Keruh
OCULI DEXTRA(OD)
6/24
Tidak dikoreksi
Gerak bola mata normal,
PEMERIKSAAN
Visus
Koreksi
OCULI SINISTRA(OS)
6/18
Tidak dikoreksi
Gerak bola mata normal, enoftalmus
Bulbus okuli
strabismus (-)
Edema (-), hiperemis (-), nyeri
strabismus (-)
Edema (-), hiperemis (-), nyeri tekan
(-),
Palpebra
entropion (-)
Page 2
Edema (-),
Edema (-),
Konjungtiva
infiltrat (-),
infiltrat (-),
hiperemis (-)
Putih
Bulat, jernih,
hiperemis (-)
Putih
Bulat, jernih,
Sklera
edema (-),
edema (-),
Kornea
Camera Oculi
sikatriks (-)
Jernih, kedalaman cukup
Anterior
(COA)
Edema (-),
Edema(-),
synekia (-)
Iris
synekia (-)
Kripta (-)
Bulat,
Kripta (-)
Bulat,
Diameter 3mm
Pupil
Diameter 3mm
Lensa
Vitreus
Retina
Jernih
AVR 2:3,
crossing sign (-),
flame shaped (-),
perdarahan retina (-)
Fundus Refleks
TIO
(+) cemerlang
N0
IV.RESUME
A. Subjektif:
Terdapat bayangan seperti kabut pada pengelihatannya, kabut semakin
Page 3
Visus
6/18
Bulat,
Diameter 3mm
Pupil
Diameter 3mm
Lensa
Retina
AVR 2:3,
crossing sign (-),
flame shaped (-),
perdarahan retina (-)
Fundus Refleks
TIO
(+) cemerlang
N0
DIAGNOSA DIFFERENSIAL
OD
DIAGNOSA KERJA
1. OD Katarak senilis matur
2. OS Pseudofakia
DASAR DIAGNOSIS
1. OD Katarak Senilis Matur
Subjektif :
Terdapat bayangan seperti kabut pada pengelihatannya, kabut semakin
Page 4
Objektif :
PEMERIKSAAN
OD
Visus
6/24
Bulat,
Pupil
Diameter 3mm
Lensa
Retina
Fundus Refleks
2. OS Pseudofakia
Subjektif :
Riwayat operasi katarak 6 bulan lalu pada mata kiri
Pada mata kiri dirasakan berair, gatal dan pengelihatannya blereng
sejak 4 bulan lalu.
Menyangkal adanya keluahan pusing,
PEMERIKSAAN
OS
Visus
6/18
Bulat,
Pupil
Diameter 3mm
Lensa
Retina
Fundus Refleks
(+) cemerlang
VIII. TERAPI
1. OD Katarak Senilis Matur
a. Operatif
EKEK ( Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsular ) + IOL
Page 5
Quo Ad Vitam
Quo Ad functionam
Quo Ad Kosmetikam
Quo Ad Sanam
OKULI DEKSTRA
OKULISINISTRA(OS)
(OD)
Dubia ad Bonam
Dubia ad Bonam
Dubia ad malam
Dubia ad Bonam
Dubia ad Bonam
Dubia ad Bonam
Dubia ad malam
Dubia ad Bonam
Saran:
-
Page 6
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Katarak berasal dari Yunani katarrhakies, Inggris cataract, dan Latin cataracta yang
berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup
air terjun.katarak adalah kekeruhan lensa yang mengarah kepada penurunan ketajaman visual
dan/atau cacat fungsional yang dirasakan oleh pasien.
GEJALA
Keluhan atau gejala katarak disebabkan oleh proses kekeruhan yang terjadi pada lensa
mata. Proses ini tidak terjadi dalam waktu singkat, sehingga gejalanya tidak muncul secara
mendadak. Katarak terdiri dari 4 stadium, yaitu : stadium awal (insipien), stadium imatur,
stadium matur, dan stadium hipermatur . Pada stadium awal (katarak insipien) kekeruhan
lensa mata masih sangat minimal, bahkan tidak terlihat tanpa menggunakan alat periksa. Pada
saat ini seringkali penderitanya tidak merasakan keluhan atau gangguan pada penglihatannya,
sehingga cenderung diabaikan. Pada stadium selanjutnya proses kekeruhan lensa terus
berlangsung dan bertambah, sehingga keluhan yang sering disampaikan oleh penderita
katarak pada saat ini adalah kesulitan saat membaca, penglihatan menjadi kabur, dan
Page 7
kesulitan melakukan aktifitas sehari-hari. Selain keluhan tesebut ada beberapa gejala yang
dialami oleh penderita katarak, seperti :
- Penglihatan berkabut atau justru terlalu silau saat melihat cahaya.
- Warna terlihat pudar.
- Sulit melihat saat malam hari.
- Penglihatan ganda saat melihat satu benda dengan satu mata. Gejala ini terjadi saat katarak
bertambah luas.
STADIUM
Katarak ini dibagai ke dalam 4 stadium, yaitu:
1. Katarak insipien, kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeruji menuju korteks
anterior dan posterior (katarak kortikal). Katarak subkapsular psoterior, kekeruhan mulai
terlihat di anterior subkapsular posterior, celah terbentuk, antara serat lensa dan korteks berisi
jaringan degeneratif (beda morgagni) pada katarak insipient.
2. Katarak imatur, sebagian lensa keruh atau katarak. Merupakan katarak yang belum
mengenai seluruh lapis lensa.Volume lensa bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik
bahan degeneratif lensa. Pada keadaan lensa mencembung akan dapat menimbulkan
hambatan pupil, sehingga terjadi glaukoma sekunder.
3. Katarak matur, pada katarak matur, kekeruhan telah mengenai seluruh lensa. Kekeruhan ini
bisa terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila katarak imatur tidak dikeluarkan,
maka cairan lensa akan keluar sehingga lensa kembali pada ukuran normal dan terjadi
kekeruhan lensa yang lama kelamaan akan mengakibatkan kalsifikasi lensa pada katarak
matur. Bilik mata depan berukuran dengan kedalaman normal kembali, tidak terdapat
bayangan iris pada shadow test, atau disebut negatif.
4. Katarak hipermatur, merupakan katarak yang telah mengalami proses degenerasi lanjut,
dapat menjadi keras, lembek dan mencair. Massa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul
lensa, sehingga lensa menjadi kecil, berwarna kuning dan kering.Pada pemeriksaan terlihat
bilik mata dalam dan terlihat lipatan kapsul lensa.Kadang pengkerutan berjalan terus
sehingga hubungan dengan zonula zinn menjadi kendur. Bila proses katarak berlajut disertai
dengan penebalan kapsul, maka korteks yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar, maka
korteks akan memperlihatkan bentuk sebagai sekantong susu disertai dengan nukleus yang
terbenam didalam korteks lensa karena lebih berat, keadaan tersebut dinamakan katarak
morgagni.
Page 8
5. Katarak intumesen. Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang
degeneratif menyerap air. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks hingga lensa akan
mencembung dan daya biasnya bertambah, yang akan memberikan miopisasi
DIAGNOSIS
Katarak biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan rutin mata.Sebagian besar katarak
tidak dapat dilihat oleh pengamat awam sampai menjadi cukup padat (matur atau hipermatur)
dan menimbulkan kebutaan.Namun, katarak, pada stadium perkembangannya yang paling
dini, dapat diketahui melalui pupil yang didilatasi maksimum dengan ophtalmoskop, kaca
pembesar, atau slitlamp.
Fundus okuli menjadi semakin sulit dilihat seiring dengan semakin padatnya kekeruhan lensa,
sampai reaksi fundus sama sekali hilang. Pada stadium ini katarak biasanya telah matang dan
pupil mungkin tampak putih.
Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien katarak adalah pemeriksaan sinar celah (slitlamp), funduskopi pada kedua mata bila mungkin, tonometer selain daripada pemeriksaan
prabedah yang diperlukan lainnya seperti adanya infeksi pada kelopak mata, konjungtiva,
karena dapat penyulit yang berat berupa panoftalmitis pasca bedah dan fisik umum.
PENATALAKSANAAN
Katarak hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi. Akan tetapi jika gejala katarak
tidak mengganggu, tindakan operasi tidak diperlukan. Kadang kala cukup dengan mengganti
kacamata.Sejauh ini tidak ada obat-obatan yang dapat menjernihkan lensa yang keruh.
Namun, aldose reductase inhibitor, diketahui dapat menghambat konversi glukosa menjadi
sorbitol, sudah memperlihatkan hasil yang menjanjikan dalam pencegahan katarak gula pada
hewan. Obat anti katarak lainnya sedang diteliti termasuk diantaranya agen yang menurunkan
kadar sorbitol, aspirin, agen glutathione-raising, dan antioksidan vitamin C dan E.
Penatalaksanaan definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi lensa. Lebih dari
bertahun-tahun, tehnik bedah yang bervariasi sudah berkembang dari metode yang kuno
hingga tehnik hari ini phacoemulsifikasi.Hampir bersamaan dengan evolusi IOL yang
digunakan, yang bervariasi dengan lokasi, material, dan bahan implantasi. Bergantung pada
integritas kapsul lensa posterior, ada 2 tipe bedah lensa yaitu intra capsuler cataract ekstraksi
(ICCE) dan ekstra capsuler cataract ekstraksi (ECCE). Berikut ini akan dideskripsikan secara
umum tentang tiga prosedur operasi pada ekstraksi katarak yang sering digunakan yaitu
ICCE, ECCE, dan phacoemulsifikasi.
Page 9
Page 10
sering digunakan lensa intra okular fleksibel yang dapat dimasukkan melalui incisi kecil
seperti itu.
4. SICS
Teknik operasi Small Incision Cataract Surgery (SICS) yang merupakan teknik
pembedahan kecil.teknik ini dipandang lebih menguntungkan karena lebih cepat sembuh dan
murah .
PROGNOSIS
Dengan tehnik bedah yang mutakhir, komplikasi atau penyulit menjadi sangat jarang.
Hasil pembedahan yang baik dapat mencapai 95%. Pada bedah katarak resiko ini kecil dan
jarang terjadi. Keberhasilan tanpa komplikasi pada pembedahan dengan ECCE atau
fakoemulsifikasi menjanjikan prognosis dalam penglihatan dapat meningkat hingga 2 garis
pada pemeriksaan dengan menggunakan snellen chart.
Page 11
PSEUDOPHAKIA
Pseudophakia adalah penanaman lensa intraokuler (IOL) untuk menggantikan lensa
asli yang telah mengalami defek anatomis atau fisiologis di dalam bola mata.
Objektif
i) menggantikan fungsi lensa kristalin asli
ii)mengembalikan ketajaman visus kepada keadaan sebelum terjadi penyakitnya
Lensa-Intraokular (IOL)
Bisa primary/secondary implantation
Indikasi: semua jenis katarak kecuali ada kontra-indikasi
Kontra-Indikasi relatif pemakaian IOL :
Inflamasi rekuren segment anterior atau posterior dengan etiology yang tidak
di ketahui
Dystrofi korneo-endothelial
Page 12
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas, H.S., 2009,Ilmu Penyakit Mata, Edisi 3, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia: Jakarta.
2. PERDAMI, 2009, Ilmu Penyakit Mata, Edisi 2, Sagung Seto: Jakarta.
3. Vaughan, D.G., 2009, Oftalmologi Umum, Widya Medika: Jakarta
4. Wijana, N., 1993, Ilmu Penyakit Mata, Jakarta
Page 13