1.
Golongan Non Hetrosiklik, disebut juga Protoalkaloida, yaitu Alkaloida yang mana atom Nnya berada pada rantai samping yang alifatis. Contohnya : Efedrin, Yang terdapat
pada Ephedra distachia.
2.
Golongan Heterosiklik, yakni atom N-nya terdapat dalam cincin heterosiklik yang dibagi
kedalam 12 golongan berdasarkan struktur cincicnnya yaitu :
1.
Alkaloida golongan Pirol dan Pirolidin yang mengandung inti Pirol dan Pirolidin dalam struktur kimianya.
Contohnya : Higrin pada tumbuhan Erythroxylon coca dan strakhridin pada tumbuhan stachys tuberifera.
Alkaloida golongan Pirolizidin, yaitu alkaloida dengan inti Pirolizidin dalam struktur kiminya. Contohnya :
Retroresin pada tumbuhan Clitoria retusa.
3.
Alkaloida golongan Piridin dan Piperidin, yaitu alkaloida yang mengandung inti Piridin dan Piperidin dalam
struktur kiminya. Contoh : Koniin pada tumbuhan Conium maculatum dan Arekolin pada tumbuhan Areca
catechu.
Alkaloida golongan Tropan, yaitu alkaloida yang mengandung inti Tropan dalam struktur kimianya.
Contohnya : Atropin pada tumbuhan Atropa belladonn
Alkaloida golongan Kuinolizidin, yaitu alkaloida yang mengandung inti Kuinolizidin dalam struktur kimianya.
Contoh : Sitidin pada tumbuhan Cyticus scoparius.
Alkaloida golongan Aforfin, yaitu alkaloida yang mengandung inti Aporfin dalam struktur kimianya. Contoh :
Boldin pada tumbuhan Peumus boldus.
Alkaloida golongan Isokuinolin, Yaitu alkaloida yang mengandung inti Isokuinolin dalam struktur kimianya.
Contoh : Papaverin pada tumbuhan Papaverin somniferum.
Alkaloida golongan Kuinolin, yaitu alkaloida yang mengandung inti Kuinolin dalam struktur kimianya. Contoh :
Cusparin pada tumbuhan Galipea officinali.
9.
Alkaloida golongan Indol, yaitu alkaloida yang mengandung inti Indol dalam struktur kimianya. Contoh : Reserpin
dalam Rauwolfia serpentin.
12. Alkaloida golongan Imidazol, yaitu alkaloida yang mengandung inti Imidazol dalam struktur kimianya. Contoh :
Pilokarpin pada tumbuhan Pilocorpus
jaborandi.