PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pertambangan merupakan organ vital yang biasa mempengaruhi
perekonomian dari suatau Negara. Untuk itu maka kajian mengenai suatu
pertambangan harus di pelajari dengan sebaik mungkin dari kegiatan hulu
samapi hilirnya. Keselamatan menjadi faktor utama yang harus di perhatikan.
Dalam hal ini keselamatan menjadi hal paling utama ketika bekerja di suatu
tambang. Untuk itu pada tahapan awal yaitu perencanaan tambang harus di kaji
dan di persiapkan sematang mungkin agar sesuai dengan yang diharapkan.
Perencanaan tambang merupakan penentu utama apakah tambang tersebut
layak dan bisa berjalan sesuai dengan rancangan awalnya. Salah satu kegiatan
yang dilakukan dapam perencanaan dan perancangan tambang yaitu pemodelan
geologi. Dengan pemodelan ini dapat diketahui apakah bahan galian layak atau
tidaknya untuk ditambang. Maka untuk itu penting dilakukannya pemodelan
kualitas untuk mengetahui sejauh mana kadar bahan galian yang akan di
tambang.
1.2
2.1.1
Maksud
Praktikum
Perencanaan
Tambang
mengenai
perencanaan
dan
bahan galian.
Agar praktikan dapat mengetahui dan memahami klasifikasi kualitas
batubara.
Agar praktikan dapat mengetahui dan memahami kualitas endapan bijih.
.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
bahan galian layak atau tidaknya untuk ditambang. Dalam menentukan kualitas
bahan galian ini diperlukan data data penaksiran di lapangan. Berikut ini
merupakan faktor faktor yang menentukan dalam perhitungan kualitas bahan
galian, yaitu :
Luas dan Ketebalan
Kadar Bahan Galian
Berat Jenis Bahan Galian
Sebaran Bahan Galian.
2.2
dan waktu, batubara dibedakan menjadi 5 kelas dari mulai yang terrendah
kualitasnya hingga yang tertinggi. Berikut merupakan kalasifikasi batubara
berdasarkan pembentukannya, yaitu :
Gambut, memiliki bentuk berpori dan memiliki kadar air diatas 75% serta
Penetuan
kualiatas
batubara
juga
ditentukan
dengan
beberapa
parameter, dimana parameter ini berpengaruh pada harga jual dari batubaranya.
Parameter yang dimaksud diantanya, yaitu :
parameter
dari
batubara
yang
mempengaruhi
pembakaran melalui ruang bakar dan daerah konveksi dalam bentuk abu
terbang (fly ash) atau abu dasar (bottom ash). Sekitar 20% dalam bentuk
abu dasar dan 80% dalam bentuk abu terbang. Semakin tinggi
kandungan abu dan tergantung komposisinya, yang akan mempengaruhi
tingkat pengotoran (fouling), keausan dan korosi peralatan yang dilalui
batubara.
Sulfur Content, kandungan sulfur berpengaruh terhadap tingkat korosi sisi
dinding yang terjadi pada elemen pemanas udara, terutama apabila suhu
kerja lebih rendah dari letak embun sulfur, selain itu juga berpengaruh
terhadap efektifitas penangkapan abu pada peralatan electrostatic
precipator
Coal Size, ukuran batubara yang dibatasi pada butir halus hingga butir
kasar.
Hardgrove Grindability Index (HGI),Kapasitas mill (pulverizer) dirancang
pada Hardgrove grindability index tertentu, sehingga semakin rendah nilai
Tabel 2.1
Parameter Kualitas Batubara pada Setiap Jenis Batubara
Sumber : Wordpress.com
2.3
2.4
Pemodelan Kualitas
Pemodelan kualitas merupakan pembagian blok blok kadar yang
Sumber : http://www.perilya.com.au
Gambar 2.1
Pemodelan Kualitas
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Benner, Mike. 2014. Reduce Your Drilling Costs And Optimise Block Model
Quality.
http://www.optiro.com/latest-news-2/tech-talk/full/reduce-your-
Diakses
pada
Galian.
http:
psdg.bgl.esdm.go.id/kepmen_pp_uu/Konsep