Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Memasuki

era

globalisasi

yang

ditandai

dengan

adanya

persaingan pada berbagai aspek, diperlukan sumber daya manusia


(SDM) yang berkualitas tinggi agar mampu bersaing dengan negara
lain.

Kesehatan

berpengaruh

dan

terhadap

gizi

merupakan

kualitas

SDM

faktor
di

secara

suatu

langsung

negara,

yang

digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, umur harapan hidup dan


tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang tinggi hanya dapat dicapai
oleh orang yang sehat dan berstatus gizi baik. Untuk itu perlu upaya
perbaikan

gizi

yang

bertujuan

untuk

meningkatkan

status

gizi

masyarakat melalui upaya perbaikan gizi dalam keluarga maupun


pelayanan gizi pada individu yang karna satu hal mereka harus tinggal
disuatu institusi kesehatan, diantaranya rumah sakit (Pelayanan Gizi
Rumah Sakit 2006).
Pelayanan gizi Rumah Sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan
keadaan pasien, berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuh.
Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya
proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Sering terjadi
kondisi pasien semakin buruk, hal ini akibat tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi tubuh,
karena diet yang sudah diupayakan penyelenggaraannya oleh petugas tidak bisa optimal
( PGRS, 2003 ).
Penyelenggaraan makanan merupakan salah satu hal penting
dalam meningkatkan status gizi pasien di rumah sakit karena
merupakan bagian dari penyembuhan penyakitnya. Mengingat risiko
kurang gizi yang dapat muncul secara klinis selama pasien mendapat
perawatan di rumah sakit, maka penyelenggaraan makanan harus
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Rumah sakit yang menyediakan
1

pelayanan penyelenggaraan makanan harus merencanakan berbagai


hal

penting

yang

dapat

meningkatkan

mutu

pelayanan

penyelenggaraan makanannya. Sebagian besar umumnya rumah sakit


membentuk sebuah unit yang bernama instalasi gizi untuk mengelola
penyelenggaraan makanan. Pelayanan makan pasien di rumah sakit
bertujuan untuk mencukupi kebutuhan zat-zat gizi pasien guna
menunjang proses penyembuhan mencapai status gizi optimal.
(Depkes RI, 2007).
Sisa

makanan

umumnya

digunakan

untuk

mengevaluasi

efektivitas dari program penyelenggaraan makanan serta kecukupan


gizi perorangan maupun kelompok. Metode yang sering digunakan
untuk menilai sisa makanan adalah dengan melakukan penimbangan
sisa

makanan

dibanding

penimbangan,

metode

taksiran

visual

memerlukan waktu yang lebih singkat dan lebih efisien.


Perubahan yang terjadi pada pasien dalam hal makanan bukan saja macam
makanan yang disajikan berbeda dengan makanan yang biasa dimakan di rumah, akan
tetapi juga cara makanan itu dihidangkan, tempat makan, waktu makan, lingkungan
makan dan sebagainya. Semua keadaan ini sering menjadikan beban mental bagi orang
sakit yang apabila tidak diperhatikan justru merupakan penghambat dalam proses
penyembuhan penyakit. Faktor psikologis, sosial, budaya, keadaan jasmani dan keadaan
gizi penderita adalah beberapa faktor yang perlu mendapat perhatian dalam
penyelenggaraan pengaturan makanan bagi pasien di Rumah Sakit ( Moehyi, 1992 ).

1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Berapakah persentase sisa makanan yang dikonsumsi pasien di

ruang di ruang Cendana dan Camelia RSUD Dr. Soetomo


Surabaya?
1.2.2 Bagaimana ketepatan waktu pembagian makanan pasien yang di
ruang Cendana dan Camelia RSUD Dr.Soetomo Surabaya?
1.2.3 Bagaimanakah bon pemesanan makanan di ruang Cendana dan
Camelia RSUD Dr.Soetomo Surabaya?
1.3
1.3.1

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum

Mengetahui sisa makanan pasien, mengetahui jadwal pembagian makanan, dan


mengetahui kesesuaian antara jumlah pasien dengan bon pemesanan.

1.3.2 Tujuan Khusus


1.3.2.1 Mengetahui

persentase

sisa

makanan

pokok,

lauk

hewani, lauk nabati, sayur, buah, susu dan snack pada


waktu menu pagi, siang dan sore di ruang Cendana dan
Camelia
1.3.2.2 Mengetahui jam distribusi pembagian makanan pagi,
snack pagi, makan siang, snack

sore dan makan sore

diruang Cendana dan Camelia


1.3.2.3
Mengetahui kesesuaian bon pemesanan makanan
dengan jumlah pasien yang dirawat diruang kemuning
Cendana dan Camelia
1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti


Menambah wawasan dan pengalaman dalam melakukan penelitian tentang
Pengamatan Waste Makan, Ketepatan Jam Distribusi dan
Kesesuaian Pemesanan Bon Makan.
1.4.2 Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan penelitian selanjutnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pelayanan Gizi Rumah Sakit

Instalasi gizi adalah wadah yang mengelola kegiatan


pelayanan gizi di rumah sakit. Pelayanan gizi rumah sakit (PGRS)
dilihat dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit merupakan
bagian yang tidak terpisahkan. Tujuan dari PGRS adalah membantu
masyarakat rumah sakit (pasien, pengunjung dan petugas rumah
sakit) untuk memilih dan memperoleh makananan yang memenuhi
persyaratan gizi, agar mencapai status gizi yang optimal. Pengertian
tentang tujuan ini bukan berarti instalasi gizi harus menyediakan
makanan bagi seluruh masyarakat rumah sakit. Bantuan dapat
diberikan berupa transfer pengetahuan dan ketrampilan gizi/diet.
Berdasarkan mekanisme kerja pelayanan gizi di rumah sakit maka
kegiatan pokok PGRS dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok
kegiatan yaitu kegiatan pengadaan dan penyediaan makanan bagi
orang sakit atau petugas; pelayanan gizi di ruang rawat inap;
penyuluhan atau konsultasi dan rujukan gizi , serta kegiatan penelitian
dan pengembangan gizi terapan. Kegiatan ini berbeda untuk setiap
kelas rumah sakit tergantung dari besar instalasi gizi serta luas
pelayanan

kesehatan

yang

diberikan

serta

ditetapkan (Pelayanan Gizi Rumah Sakit 2006).

beban

kerja

yang

Pelayanan Gizi Rumah Sakit adalah kegiatan pelayanan gizi


di rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat rumah
sakit

baik

rawat

inap

maupun

rawat

jalan,

untuk

keperluan

metabolisme tubuh, peningkatan kesehatan, maupun mengkoreksi


kelainan

metabolisme,

dalam

rangka

upaya

preventif,

kuratif,

rehabilitatif dan promotif.


Pelayanan gizi rawat inap, merupakan rangkaian kegiatan
dimulai dari upaya perencanaan penyusunan diet pasien hingga
pelaksanaan evaluasinya diruang perawatan. Kegiatan ini merupakan
tindak lanjut dari kegiatan pengadaan atau penyediaan makanan dari
instalasi gizi, yang dalam kaitannya dengan penyembuhan pasien.
Tujuan kegiatan ini adalah memberikan terapi diet yang sesuai dengan
kondisi pasien dalam upaya mempercepat penyembuhan melalui
penyediaaan makanan khusus, upaya perubahan sikap dan prilaku
terhadap makanan selama dalam perawatan, adanya peran serta
masyarakat , dan mencegah kambuh penyakit (Pelayanan Gizi Rumah
Sakit 2003).
2.2 Standar Makanan Rumah Sakit
Setiap orang dalam hidupnya selalu membutuhkan dan
mengkonsumsi berbagai bahan makanan baik dalam keadaan sehat
ataupun

sakit.

Makanan

dalam

upaya

penyembuhan

penyakit

berfungsi sebagai salah satu bentuk terapi, penunjang pengobatan


atau tindakan medis. Pemberian makanan pada orang sakit harus
disesuaikan dengan keadaan penyakitnya dengan memperhatikan
konsistensi

makanan dan

kandungan

gizinya

agar

orang

sakit

memperoleh zat gizi sesuai dengan kebutuhannya. Kebutuhan zat gizi


pada setiap individu dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin,
aktivitas, komplikasi penyakit dan faktor stress (Pelayanan Gizi Rumah
Sakit 2003).
2.3Sisa Makanan

Sisa makanan merupakan suatu dampak dari sistem pelayanan


gizi di rumah sakit. Hal ini merupakan suatu implementasi dari
pelayanan gizi dan aspek perilaku pasien. Banyaknya sisa makanan
dalam piring pasien mengakibatkan masukan gizi kurang selama
pasien di rawat. Kebutuhan gizi merupakan salah satu faktor yang
harus diperhatikan atau di pertimbangkan dalam menyusun menu
pasien. Penyelenggaraan makanan yang baik ketika pemberian
makanan sehat yang terdiri dari makanan pokok, lauk, sayur-sayuran
dan buah dalam jumlah yang cukup dan dapat dihabiskan oleh pasien.
Sisa makanan dibedakan menjadi dua yaitu :
Waste yaitu makanan yang hilang karena tidak dapat diperoleh
atau diolah atau makanan hilang karena tercecer.
Plate waste yaitu makanan yang terbuang karena setelah
dihidangkan tidak habis dikonsumsi.
Studi visual sisa makanan dapat memberikan informasi yang
dapat digunakan sebagai standar pencapaian menu dan membantu
dalam

meningkatkan

meminimalkan

sisa,

informasi
sebuah

dan

menu

efisiensi
dapat

menu.

dianggap

Dengan
ikut

pula

mengoptimalkan gizi pasien.

Standar pelayanan minimal yang yang sudah ditetapkan oleh


Depkes yaitu tidak boleh adanya sisa makanan 20%. Jika adanya sisa
makanan 20%, berarti kurang efektifitas dan efisien pelayanan di
Instalasi Gizi. Sisa makanan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
jenis kelamin, tingkat pendidikan, kelompok umur, cita rasa makanan,
kelas perawatan, lama perawatan dan penyakit yang mempengaruhi
sisa makanan pasien. Jika faktor-faktor ini baik, maka persepsi pasien
terhadap makanan yang disajikan akan baik sehingga makanan yang
disajikan akan dikonsumsi habis, jika persepsi terhadap makanan yang
6

disajikan kurang maka, makanan yang disajikan tidak dikonsumsi


habis, maka akan meninggalkan sisa (Pelayanan Gizi Rumah Sakit
2006).
Ada

banyaknya

sisa

makanan

pasien

di

rumah

sakit

menunjukkan belum optimalnya kualitas penyelenggaraan makanan di


rumah sakit. Hal ini disebabkan sisa makanan pasien dapat menjadi
suatu indikator dari keberhasilan suatu penyelenggaraan makanan di
rumah sakit (Pelayanan Gizi Rumah Sakit 2006).

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
7

Penelitian ini menggunakan metode Comstock yaitu dengan


melakukan pengamatan langsung terhadap sisa makanan.
Metode penelitian ini di lakukan selama satu hari dengan
menggunakan taksiran visual pada sisa makanan pasien. Pada metode
ini sisa makanan di nilai berdasarkan lima kriteria sebagai berikut :
A : Tidak tersisa sama sekali
B : Sisa
C : Sisa
D : Sisa
E : Tidak dimakan sama sekali
Pengamatan waste makan, ketepatan jam distribusi dan kesesuaian
pemesanan bon.
3.2 Waktu dan tempat Penelitian

Waktu : Tanggal 19 -21 Februari 2013


Ruang Cendana dan Camelia RSUD Dr Soetomo Surabaya
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi
Seluruh pasien di ruang Cendana dan Camelia RSUD Dr.
Soetomo Surabaya
Sampel
Pasien yang makan makanan biasa atau lunak (diet dan tidak
diet).

3.4 Cara Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan menggunakan metode wawancara dan
pengamatan langsung terhadap evaluasi sisa makanan, ketepatan

waktu pembagian makanan dan kesesuaian bon pemesanan makanan


dengan jumlah pasien yang dilayani.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah formulir sisa makanan.
3.6 Definisi Operasinal
Metode tafsiran adalah para penaksir menaksir secara visual
banyaknya sisa makanan yang ada untuk setiap golongan atau jenis
hidangan. Hasil estimasi tersebut bisa dalam bentuk serta makanan
yang dinyatakan dalam bentuk gram atau dalam bentuk skor bila
menggunakan skala pengukuran. Walaupun mempunyai kekurangan
metode visual dapat menghasilkan hasil yang cukup detail dan tidak
mengganggu pelayanan makanan secara signifikan.
Metode tafsiran visual dengan menggunakan skala pengukuran
dikembangkan oleh Comstock dengan menggunakan skala 6 point,
dengan kriteria sebagai berikut :
1 : jika tidak ada porsi makanan yang tersisa (100% dikonsumsi)
2 : jika tersisa porsi (hanya 75% yang dikonsumsi)
3 : jika tersisa porsi (hanya 50% yang dikonsumsi)
4 : jika tersisa porsi (hanya 25% yang dikonsumsi)
5 : jika makanan tidak dikonsumsi sama sekali atau utuh.
3.7 Cara Analisa Data
Data yang sudah ada kami analisis dengan cara mempersentasekan sisa
dari setiap makanan yang mengacu pada standar pelayanan minimal
yaitu 20%.
Analisis sisa makanan, ketepatan waktu pembagian makanan dan
kesesuaian bon pemesanan makanan dengan jumlah pasien yang
dilayani.
9

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan
4.1.1 Persentase Sisa Makanan
FORMULIR % SISA MAKANAN RUANG CENDANA
Tabel 1 Presentase Makanan Pokok
Kriteria

Pagi

A
B

px
2
1

5
11

Siang

%
10x0=0
1x0,25=0,
25
2x0,5=1

px
3
1

1x0,75=0,
75
5x1=5
7

1
9

%
3x0=0
1x0,25=0
,25
3x0,5=1,
5
1x0,75=0
,75
1x1=1
3,5

px
3
1
3
1
1
9

Sore

Keterangan

%
3x0=0
1x0,25=0,
25
3x0,5=1,5

Jumlah pasien
ruang
cendana ada
11 orang
makan nasi
dan tim,
berdasarkan
pengamatan
pagi
sore,siang ada
yang keluar
rumah sakit 2
pasien jadi
tinggal 9
pasien.

1x0,75=0,
75
1x1=1
3,5

63,63
38,88
38,88
%
Dari data diatas dapat ditarik hasil dan pembahasan sebagai berikut

yaitu persentase hasil sisa makanan untuk makanan pokok yang paling
tinggi yaitu makan pagi 63,63%, makan siang 38,88% dan makan sore
38,88%, untuk makan pagi banyak yang sisa karena pasien ada yang
mual, sariawan, dan ada pasien yang makan, makanan dari luar
dikarenakan pasien makan pagi sebelum jam 07.00 sedangkan makanan
dari rumah sakit di bagikan kepada pasien jam 07.46 hal ini terjadi karena
adanya keterlambatan petugas.
Tabel 2 Lauk Hewani
Kriteria

Pagi 1

Pagi 2
10

Keterangan

50

%
Ratarata %

63,63
56,81

Dari data diatas dapat ditarik hasil dan pembahasan sebagai berikut
yaitu persentase hasil sisa makanan untuk lauk hewani yang cukup tinggi
untuk makan pagi lauk hewani 1 50%, dan lauk hewani 2 63,63%, dan
diperoleh persentase dari keduanya sebesar 56,81%, untuk makan pagi
banyak yang sisa karena pasien ada yang mual, sariawan, dan ada pasien
yang makan, makanan dari luar dikarenakan pasien makan pagi sebelum
jam 07.00 sedangkan makanan dari rumah sakit di bagikan kepada pasien
jam 07.46 hal ini terjadi karena adanya keterlambatan petugas. Untuk
makan pagi dengan lauk hewani telur rebus, ada pasien yang tidak suka
dengan telur rebus, dan untuk ayam ada yang tidak suka ayam dan
tekstur nya kurang empuk untuk yang nasi tim.
Kriteria

Siang

A
B

px
2
2

C
D

2
2

1
9

%
2x0=0
2x0,25=
0,5
2x0,5=1
2x0,75=
1,5
1x1=1
4
44,44

Keterangan

Untuk lauk
hewani siang
nasi biasa hati
balado dan
yang tim hati
lapis

%
Persentase lauk hewani siang yaitu 44,44%, cukup tinggi nya jumlah
persentase ini dari ahasil wawancara dari pasien yaitu ada yang tidak
suka dengan hati sapi dan tidak suka dengan bumbu nya.
Kriteria

Sore 1

A
B

px
4
2

C
D

%
2x0=0
2x0,25=0,
5
2x0,75=1,
5
2
22,22

Sore 2
px
2
1
1
4
1
9

%
2x0=0
1x0,25=0,
25
1x0,5=0,5
4x0,75=3
1x1=1
4,75
52,77
11

Keterangan

Untuk lauk
hewani 1 , yaitu
daging dan lauk
hewani 2 telur
asin

37,49
Ratarata %
Dari data diatas dapat ditarik hasil dan pembahasan sebagai berikut

yaitu persentase hasil sisa makanan untuk lauk hewani 1 yaitu daging dari
rawon jumlah persentase nya 22,22%, dan lauk hewani 2 telur asin
52,77%, dan rata-rata persentase nya sebesar 37,49% dari hasil
wawancara banyak pasien yang tidak suka dengan telur asin

dan ada

juga yang merasa enek.

Tabel 1.3 Lauk Nabati

Kriteria

Pagi
px

A
B
C
D
E

2
1

2x0=0
1x0,25=0
,25
1
1x0,5=0,
5
1
1x0,75=0
,75
5
5x1=5
11
6,5

px
4
2

Siang
%

4x0=0
2x0,25=0
,5
1
1x0,5=0,
5
1
1x0,75=
0,75
1
1x1=1
9
2,75

px
3
1

Sore
%

3x0=0
1x0,25=
0,25
-

4x0,75=3

1
9

1x1=1
4,25

Keterangan
Jumlah pasien
ruang
cendana ada
11 orang yang
makan
nasi
biasa dan tim,
berdasarkan
pengamatan
pagi

sore,siang ada
yang
keluar
rumah sakit 2
pasien
jadi
tinggal
9
pasien.

(%)
59,09
30,5
47,22
Dari data diatas dapat ditarik hasil dan pembahasan sebagai berikut
yaitu persentase hasil sisa makanan untuk lauk nabati yang paling tinggi
yaitu makan pagi 59,09%, makan siang 30,5% dan makan sore 47,22%,
untuk makan pagi banyak yang sisa karena pasien ada yang mual,
sariawan, dan ada pasien yang makan, makanan dari luar dikarenakan
pasien makan pagi sebelum jam 07.00 sedangkan makanan dari rumah
sakit di bagikan kepada pasien jam 07.46 hal ini terjadi karena adanya
keterlambatan petugas. Untuk makan pagi dengan lauk nabati untuk nasi
tim dengan frikadel kentang, dari hasil wawancara dengan pasien tidak
menghabiskan frikadel kentang karena enek, untuk lauk nabati siang
makanan biasa dengan tmpe goreng dan nasi tim dengan tempe ungkep,
dari wawancara dengan ada yang tidak suka tempe dan tidak suka
12

dengan bumbu ungkep nya merasa enek. Sedangkan untuk sore makan
biasa dengan kerupuk dan nasi tim dengan tahu ungkep, dari hasil
wawancara dengan pasien pasien tidak suka dengan tahu bumbu ungkep
nya dan ada yang tidak suka dengan tahu nya.
Tabel 4 Sayur
Kriteria
A
B

px
1
2

Pagi
%
1x0=0
2x0,25=0,
5
1x0,5=0,5

1x0,75=0,
75
5
5x1=5
11
6,75

px
3
2

Siang
%

3x0=0
2x0,25=0
,5
1
1x0,5=0,
5
1
1x0,75=
0,75
1
1x1=1
9
2,75

px
2
2

Sore
%

2x0=0
1x0,25=0
,5
1
1x0,5=0,
5
3
3x0,75=
2,25
1
1x1=1
9
4,25

Keterangan
Jumlah pasien
ruang
cendana ada
11 orang yang
makan biasa
dan
tim,
berdasarkan
pengamatan
pagi - sore
ada
yang
keluar rumah
sakit 2 orang
jadi tinggla 9
orang.

%
61,36
30,55
47,22
Dari data diatas dapat ditarik hasil dan pembahasan sebagai berikut
yaitu persentase hasil sisa makanan untuk sayur yang paling tinggi yaitu
makan pagi 61,36%, makan siang 30,55% dan makan sore 47,22%, untuk
makan pagi banyak yang sisa karena pasien ada yang mual, sariawan,
dan ada pasien yang makan, makanan dari luar dikarenakan pasien
makan pagi sebelum jam 07.00 sedangkan makanan dari rumah sakit di
bagikan kepada pasien jam 07.46 hal ini terjadi karena adanya
keterlambatan petugas. Untuk makan pagi dengan sayur dengan soto
ayam, dari hasil wawancara dengan pasien ada pasien yang tidak suka kol
yang ada dalam soto dan ada yang tidak suka dengan soto. Untuk sayur
siang asem- asem (wortel dan buncis), dari wawancara dengan ada yang
tidak suka sayur nya dan ada yang tidak suka dengan bumbu. Sedangkan
untuk sore makan dengan sayur rawon daging tim dengan, dari hasil
wawancara dengan pasien, ada pasien tidak suka rawon, tidak suka taoge
pendek pada rawon, dan merasa enek.
Tabel 5 Buah

13

Kriteria
A
B

px
5
-

2
9

(%)

Siang
%

Sore

Keterangan

px

5x0=0
-

6
1

1x0,5=0,
5
1x0,75=0
,75
2x1=2
3,25
36,11

6x0=0
1x0,25=0,
25
2x0,5=1

1x0,75=0,
75
1x1=1
3
27,27

1
11

Jumlah pasien ruang


cendana ada 11 orang
yang makan nasi biasa
dan tim, berdasarkan
pengamatan
pagi sore pasien ada yang
ada yang keluar rumah
sakit dan ada juga
pasien
baru.Buah
siang
pasien
mendapatkan
melon
untuk yang nasi biasa
maupun tim.
buah
sore karena buah nya
pisang ( mak tim )yang
mempunyai
tekstur
lembut,dan
jeruk
untuk makanan biasa.

Dari tabel diatas dapat ditarik hasil dan pembahasan yaitu


persentase yang paling

tinggi untuk buah yaitu untuk buah siang

mempunyai persentase 36,11% dikarenakan untuk pasien yang makanan


tim juga mendapat melon, dan kebanyakan pasien yang makanan tim di
ruang cendana yaitu pasien dengan keluhan, sariawan sulit mengunyah
makanan yang kasar. Untu buah sore mempunyai persentase yang cukup
sedikit yaitu 27,27%, dikarenakan yang mendapat tim, buah nya
mendapat pisang yang mempunyai tekstur lembut yang sesuai dengan
kemampuan mengunyah pasien.

Tabel 6 Snack
Kriteria

px

A
B
C

2
4
2

Siang
%
2x0=0
4x0,25=1
2x0,5=1

Sore

px
2
2
14

%
2x0=0
1x0,5=1

Keterangan
Snack
siang
kacang
hijau,banyak
pasien
yang
mengkonsumsinya,

D
E

3x0,75=2,
25
11
4,25

5x0,75=3,
75
2
2x1=2
11
6,75

snack sore ada


yang talam untuk
pasien
yang
mendapat nasi tim
sedangkan
roti
pisang(bakery)
untuk pasien yang
mendapat
nasi
biasa.

%
38,63
61,36
Dari tabel diatas dapat ditarik hasil dan pembahasan sebagai
berikut, persentase sissa snack untuk siang yaitu 38,63%, dari hasil
wawancara dengan pasien pasien suka dengan air dari kacang hijau nya,
dan untuk kacang hijaunya ada pasien yang kurang suka. Sedangkan
untuk snack sore dengan persentase 61,36% sisa dari sncak sore cukup
banyak karena, pasien memakan nasi nya dulu, lalu snack, dan sncak
belum habis pasien merasa sudah kenyang.
Tabel 7 Susu
Kriteria

Pagi
keterangan
px
%
Untuk susu pagi
semua
pasien
A
2
2x0 =0
mendapatkan
B
5
5x0,25 =1,25
nya, susu yang
C
4
4x0,5 =2
di berikan yaitu
D
susu proten
E
11
3,25
(%)
29,54
Dari data diatas dapat ditarik hasil dan pembahasan yaitu
berdasarkan pemberian susu yang hanya sekali di pagi hari diperoleh
persentase hasil sisa susu sebesar 29,54%, dari hasil pengamtan dan
wanwancara banyak pasien yang suka dengan susu nya, dan ada juga
pasien yang tidak suka susu dan merasa enek dan mula jika meminum
susu.

15

4.1.2 Presentase Sisa Makanan di Ruang Cendana


Tabel 8 Persentase Sisa Makanan di Ruang Cendana
Waktu
Pagi
07.3008.00
Siang
11.3012.00

MP
(%)
63,6
3

38,8
8

Lauk
Hewa
ni (%)
56,81

44,44

Lauk
Nabati(
%)

Sayur
(%)

59,09

61,36

30,5

30,55

Buah
(%)

36,1
1

Snack
(%)

Susu

Ket. Menu
Menu
terlampir

29,5
4
Menu
terlampir

38,63
-

Sore
16.1017.40

38,8
8

37,49

47,22

47,2

27,2
7

Menu
terlampir

61,36
-

Rata-rata
(%)

47,1
3

46,24

45,45

46,37

31,6
9

49,99

29,5
4

Dari data tabel diatas menunjukkan rata-rata persentase sisa


makanan dari menu pagi,siang dan sore. Rata-rata sisa makanan yang
mengacu pada Standar Pelayanan Minimal, di mana standar pelayanan
minimal yang sudah di tentukan oleh departemen kesehatan yaitu 20%.
Dari hasil data yang telah ada, rata-rata persentase sisa makanan pada
pasien di ruang cendana tidak sesuai dengan standar yang telah
ditentukan, dimana rata-rata hasil dari setiap jenis makanan 20%. Dari
data diatas dapat ditarik hasil dan pembahasan yaitu dari hasil persentase
jumlah teringgi yaitu rata-rata persentase snack yaitu sebesar 49,99%,
hal ini dikarenakan dipengaruhi oleh presentase sisa snack sore yang
cukup tinggi 61,36%, dari hasil wawancara karena pasien makan nasinya
dulu, lalu snack, dan snack belum habis psien sudah merasa kenyang.
Sedangkan untuk susu mempunyai rata rata persentase sisa makanan
yang cukup kecil jumlah nya yaitu 29,54%, dari hasil pengamatan dan
wawancara di peroleh alasan pasien banyak yang mencyukai susu, dan
16

untuk pasien yang masih sisa susu nya dikarenakan ada yang tidak susu
dan ada yang merasa mula jika meminum susu. Persentase dari semua
dan rata- rata persentase sisa makanan setelah mengetahui dari hasil
wawancara kepada pasien alasan tidak menghabiskan makanan tersebut
karena pasien ada yang mengalami mual, mengalami sariawan, nafsu makan
menurun, dan pada pagi hari banyak pasien yang makan, makanan dari luar
sebelum makanan dari rumah sakit makan, karena pasien makan pagi sebelum
07.00 .

Tabel 9 Rata rata Persentase Makanan di Ruang Cendana


No

Kelompok Makanan

Rata

rata

Presentase

Per

Kelompok

Makanan
1
Makanan Pokok
47,13 %
2
Lauk Hewani
46,24 %
3
Lauk Nabati
45,45 %
4
Sayur
46,37 %
5
Buah
31,69 %
6
Snack
49,99 %
7
Susu
29,54 %
Rata rata (%)
42,34 %
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata rata dari seluruh sisa
makan pasien ruang cendana dari hasil pengamatan sebesar 42,34 %.
Data diatas belum memenuhi standart minimal sisa makanan yaitu 20%
karena ada beberapa sebab yang mempengaruhi yaitu pasien mengalami
mual, mengalami sariawan, dan pada pagi hari pasien makan, makanan
dari luar rumah sakit.
4.1.3 Waktu Pembagian Makanan
Pembagian makanan di ruang cendana yaitu sebagai berikut :
Tabel 10 Tabel Jam Pengambilan Makanan
Jadwal Pengambilan
Makanan di Instalasi
Gizi
Pagi
06.30-07.00
Snack
09.00-10.00
Pagi
Siang
11.30-12.00
Snack
16.00-16.30
Sore
Sore
16.00-16.30

Jadwal
Berdasarkan
Pengamatan
07.30 07.40
09.15 - 09.25

Tidak Sesuai
Sesuai

11.30 - 11.50
16.00 16.10

Sesuai
Sesuai

16.00 16.10

Sesuai

17

Keterangan

Dari data tabel di atas menunjukkan bahwa adanya jadwal pengambilan


makan untuk pasien tidak sesuai waktu karena keterlambatan petugas,
sedangkan untuk makanan siang, snack siang dan makan sore sesuai
dengan jadwal yang sudah di tentukan.

Tabel 11 Tabel Jam Makanan Datang di ruangan dan Sampai Kepada


Pasien
Jam makanan
datang di ruang
cendana
07.45
09.30
11.55
16.15
16.15
Dari data

Jadwal
Berdasarkan
Pengamatan
07.45

Jadwal Pembagian Makanan di


Ruang Cendana
Pagi

07.00 - 07.30

Snack Pagi
09.30 10.30
Siang
12.00 12.30
Snack Sore
17.00 17.30
Sore
17.00 17.30
tabel di atas menunjukkan bahwa

09.30
11.55
16.15
16.15
adanya

Keterangan

Tidak
sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
jadwal

pembagian makanan, berdasarkan pengamatan makanan datang di


ruangan dan sampai kepada pasien jadwal makanan pagi tidak sesuai
karena keterlambatan petugas, untuk snack siang sesuai

sedangkan

untuk makanan siang, snack sore dan makan sore tidak sesuai dengan
jadwal yang sudah di tentukan atau terlalu awal dengan jadwal yang
sudah ditemtukan, hal itu akan juga mempengaruhi sisa makan pasien
karena tenggan waktu pemberian makanan dan snack tidak cukup lama.
4.1.4 Jumlah Permintaan Makanan Dalam Bon
Tabel 13 Tanggal Bon Rabu 20 Februari 2013
JENIS
MAKANAN
Nasi
Nasi tim

KELAS I

KELAS II

KELAS III

JUMLAH

1
-

4
6

5
6

18

Cair TKTP
1
1
Pan Enteral
2
2
Total
1
13
14
Pemesanan bon makanan ruang cendana sesuai dengan jumlah
pasien dan jenis diit nya, nasi biasa 5 pasien, nasi tim 6 pasien, 1 cair
TKTP dan 2 Pan enteral.
4.1.5 PASIEN YANG DILAYANI DI RUANG CENDANA
Tabel 14 jumlah pasien yang dilayani
PX
Px pagi
Px baru siang
Px baru sore
PP

KELAS I
I
Total Px

KELAS II
13
3
4

JUMLAH
14
3
4
13

Permintaan makanan dalam bon berdasarkan jumlah pasien yang di


layani di ruang cendana pada hari pengamatan jumlah pasien di ruang
cendana

pada

pagi

ada

14

pasien

permintaan

makanan

untuk

keseluruhan (nasi biasa, tim, cair, dan sone pan) berdasarkan bon adalah
14 permintaan

makanan dan siang juga masih ada 14 permintaan

makanan, sore hari ada pasien yang pulang 4 pasien dan yang baru ada
3 pasien, jadi

jumlah bon permintaan 13 permintaan makanan untuk

keseluruhan (nasi biasa, tim, cair, dan sonde pan).


4.1.6 FORMULIR % SISA MAKANAN RUANG CAMELIA
Tabel 15. Makanan Pokok
Kriteria
A
B
C
D
E

Pagi

%
px
6 6X0= 0
3 3x0,25=
0,75
3 3x0.5= 1,5
3 3x0,75=2,2
5
3 3x1=3

px
6
2
4
2
2

Siang
%

Sore

%
px
6x0= 0
2 2x0=0
2x0,25 = 0,5 1 1x0,25
=0,25
4x0.5 = 3
2 2x0,5 = 1
2x0.75= 1,5
3 3x0,75=2,2
5
2x1=2
5 5x1=5
19

Keterangan
Makanan pada sore
hari sisanya lebih
banyak dari pagi
dan siang karena
pasien banyak yang
pulang
sebelum
jadwal pemberian
makanan.

18

7,5

16

13

8,5

(%)
41,66
37,5
65,38
Dari data diatas dapat ditarik hasil dan pembahasan sebagai berikut yaitu presentase
hasil sisa makanan untuk makanan pokok yang paling tinggi yaitu makan sore 65,38%,
makan siang 37,5% dan makan pagi 41,66%, untuk makan sore banyak yang sisa karena
pasien banyak yang pulang sebelum jadwal pemberian makanan.
Tabel 16. Lauk Hewani
Kriteria

Pagi

A
B

px
9
-

%
9x0=0
-

px
8
3

Siang
%
8x0=0
3x0,25=
0,75
2x 0,5 = 1

px
3
1

Sore
%
3x0= 0
1x 0,25 =
0,25
4x 0,5 =2

Keterangan

Lauk hewani sore


lebih tersisa karena
ada pasien yang
tidak suka dengan
telr asin, selain itu
di ruang camelia
pada
sore
hari
pasien banyak yang
pulang
sebelum
jadwal pemberian
makanan.

1x0,5=0, 2
4
5
D
4
4x0,75= 1
1x0,75=0,75
3
3x 0,75
3
=2,25
E
4
4x1=4
4
4x1=4
2
2x1=2
18
7,5
16
7,5
13
7,25
(%)
41,66
40,62
50
Dari data diatas dapat di tarik hasil dan pembahasan sebagai berikut yaitu presentase

hasil sisa makanan untuk lauk hewani yang paling tinggi yaitu makan sore 5%, makan siang
40,62% dan makan pagi 41,66%, untuk makan sore banyak yang sisa karena pasien banyak
yang pulang sebelum jadwal pemberian makanan.
Tabel 17. Lauk Nabati
Kriteria
A
B

px
8
1

C
D

1
1

7
18

Pagi
%
8x0=0
1x0,25=0,
25
1x0,5=0,5
1x0,75=0,
75
7x1=7
7,5

px
3
4
1
1
7
16

Siang
2
3x0=0
4x0,25=1
1x0,5 =1
1x0,75
=0,75
7x1=7
9,25

Sore

px
2
5
3
3
13

Keterangan
%

2x0=0
5x0,5 =2,5
3x
0,75=2,25
3x1=3
7,75

Lauk nabati sore


ada yang krupuk
dan ada yang tahu
ungkep. Sebagian
ada yang tidak
mengerti
kalau
krupuk adalah lauk
nabati dan ada yang
tidak suka dengan
menu tahu ungkep.

(%)
47,22
57,81
59,61
Dari data diatas dapat ditarik hasil dan pembahasan sebagai berikut yaitu presentase
hasil sisa makanan untuk lauk nabati yang paling tinggi yaitu makan sore 59,61%, makan
20

siang 57,81 dan makan pagi 47,22%, untuk makan sore banyak yang sisa karena pasien
banyak yang tidak mengerti bahwa krupuk adalah salah satu lauk nabati dan ada yang tidak
suka tahu ungkep. Selain itu pasien banyak yang pulang sebelum jadwal pemberian makanan.

Tabel 18. Sayur


Kriteria

px
3
3

Pagi
%

px
1
4

Siang
%

px
1
2

Sore
%

Keterangan

Sayur siang asem1x 0 = 0


1x0=0
4x 0,25 =
2x 0,25 = 0,5 asem banyak tersisa
karena pasien ada
1
yang tidak suka
C
5
3 3x0,5 =
4 4x 0,5 = 2
dengan sayur asemasem
yang
1,5
diberikan
oleh
D
3 3x
3 3x 0,75
4 4x 0,75= 3
pihak Rumah Sakit.
0,7=2.25
=2,25
E
4 4x1=4
5 5x1=5
2 2x1=2
18
9,5
16 10,5
13 8,75
(%)
52,77
60,93
57,69
Dari data diatas dapat ditarik hasil dan pembahasan sebagai berikut yaitu presentase

A
B

3x0 = 0
3x 0,25
=0,75
5 x 0,5= 2.5

hasil sisa makanan untuk sayur yang paling tinggi yaitu makan siang 60,93%, makan pagi
52,77% dan makan sore 57,69%. Untuk makan siang dengan sayur asem- asem, dari hasil
wawancara dengan pasien ada pasien yang tidak suka dengan sayur asem- asem yang
diberikan dari rumah sakit, sebagian yang usia lanjut tidak bisa mengunyah karena sayurnya
masih keras.
Tabel 19. Buah
Kriteria
A
B
C
D
E

Pagi

%
px
-

px
4
1
3
2
2
12

Siang
%
4x0=0
1x 0,25 = 0,25
3x0,5 =1,5
2x 0,75 = 1,5
2x1=2
5,25

px
3
2
1
1
3
10

Sore
%
3x0=0
2x0,25=0,5
1x0,5 = 0,5
1x0,75=0,75
3x1=3
4,75

Keterangan
Pada buah sore sisa
lebih banyak dari
pada siang karena
ada pasien yang
tidak suka pisang,
dan
sebagian
banyak
yang
pulang.

(%)
43,7
47,5
Dari tabel diatas dapat ditarik hasil dan pembahasan yaitu
presentase yang paling tinggi untuk buah yaitu pada buah sore
mempunyai presentase 47,5% dikarenakan pasien ada yang tidak suka
buah pisang dan pasien sore sebagian ada yang pulang.
21

Tabel 20. Presentase sisa snack


Kriteria
A
B
C

px
2
1

D
E
(%)

Pagi
%
2x0 = 0
1x 0,5 = 0,5

px
1
2
4

2
5

2x1=2
2,5

Sore
%
1x0=0
2x0,25=0,5
4x0,5=2

px
2
1

2x0,75=1,5

3
12

3x1=3
7

1
5

Malam
%
2x0=0
1x0,5=
0,5
1x0,75
=0,75
1x1=1
2,25

Keterangan
Snack sore banyak
yang tersisa karena
banyak pasien yang
pulang sebelum
jadwal pemberian
snack dan ada yang
tidak suka dengan
snack talam labu
kuning.

50
58,33
45
Data di atas menunjukkan persentase sisa snack sore lebih tinggi

daripada sisa snack pagi dan malam, dimana persentase snack sore
58,33% yang sudah mengacu belum pada standar oleh Departemen
Kesehatan yaitu 20%. Tingginya persentase sisa snack sore di karenakan
adanya alasan seperti kenyang dan tidak suka dengan snack yang di
berikan.

Tabel 21. Presentase sisa susu


Kriteria
A
B

px
4
1

C
D

2
2

2
11

Pagi
%
4x0 =0
1x0,25
=0,25
2x0,5 =1
2x0,75=1,
5
2x1=2
4,75
43,18

22

Keterangan
Pada
pagi
hari
bersamaan dengan
makan pagi pasien
mendapatkan susu,
rata- rata semua
pasien
meminumnya tetapi
ada yang habis dan
ada
yang
tidak
habis.

Dari data diatas dapat ditarik hasil dan pembahasan yaitu


berdasarkan pmberian susu yang hanya sekali di pagi hari diperoleh
presentase hasil sisa susu sebesar 43,18%, dari hasil pengamatan dan
wawancara banyak pasien yang suka dengan susunya, dan ada juga
pasien yang tidak suka susu dan merasa mual jika minum susu.
Tabel 22. Rata-rata Persentase Sisa Makanan Ruang Camelia
Waktu

MP
(%)

Lauk
Hewa
ni (%)
41,66

Lauk
Nabati(
%)
47,22

Sayu
r (%)

Pagi
06.30
07.00
Siang
11.3012.00
Sore
16.0016.30
Jumlah (%)

41,6
6
37,5

40,62

57,81

65,3
8

50

59,61

144,
5
Rata-rata
48,1
(%)
8
Tabel di atas

132,2
8
44,09

Bua
h
(%)
-

50,00

43,18

Terlampir

60,9
3

43,7

58,33

Terlampir

57,6
9

47,5

45,00

Terlampir

52,7
7

Snack

Susu

Ket. Menu

164,64

171,
91,2 153,33 43,18
39
54,88
57,1
45,6 51,11
43,18
3
adalah tabel rata-rata sisa makanan dari menu pagi,

siang dan sore. Data diatas menunjukkan rata-rata sisa makanan yang
belum mengacu pada Standar Pelayanan Minimal, di mana standar
pelayanan minimal yang sudah di tentukan oleh Departemen Kesehatan
yaitu 20%. Di mana data di atas masih belum sesuai dengan standar
yang sudah ditentukan. Hal ini dapat di lihat dari persentase makanan
pokok, lauk hewani, lauk nabati dan buah yang rata-rata tetap masih
menunjukkan hasil

20%. Hasil ratarata persentase makanan pokok

yaitu 48,18%, lauk hewani 44,09%, lauk nabati 54,88%, sayur 57,13%,
buah 45,6%, snack 51,11% dan susu 43,18%.

23

Tabel 23 Rata rata Persentase Makanan di Ruang Camelia


No
1
2
3
4
5
6
7

Kelompok Makanan

Rata

rata

Presentase

Per

Kelompok

Makanan
Makanan Pokok
48,18%
Lauk Hewani
44,09 %
Lauk Nabati
54,88 %
Sayur
57,13 %
Buah
45,60 %
Snack
51,11%
Susu
43,18%
Rata rata (%)
49,16%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata rata dari seluruh sisa

makan pasien ruang camelia dari hasil pengamatan sebesar 49,16 %.


Data diatas belum memenuhi standart minimal sisa makan 20%.

4.1.7 Waktu Pembagian Makanan


Pembagian makanan di ruang camelia yaitu sebagai berikut :
Tabel 24. Tabel Jam Pengambilan Makanan
Jadwal Pengambilan
Jadwal
Makanan di Instalasi
Berdasarkan
Keterangan
Gizi
Pengamatan
Pagi
06.30-07.00
07.44
Tidak Sesuai
Snack
09.00-10.00
10.00
Sesuai
Pagi
Siang
11.30-12.00
12.05
Tidak Sesuai
Snack
16.00-16.30
16.24
Sesuai
Sore
Sore
16.00-16.30
16.24
Sesuai
Dari data tabel di atas menunjukkan bahwa adanya jadwal
pemberian makan

untuk pasien tidak sesuai waktu pemberian makan

pagi dan makan siang, sedangkan untuk snack pagi, snack sore dan
makan sore sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan oleh pihak
rumah sakit.

24

Tabel 25.Tabel Jam

Makanan Datang di ruangandan sampai

dibagikan ke pasien.
Jadwal sampai
ke ruangan
berdasarkan
pengamatan
07.48

Jadwal Pembagian
Makanan di Ruang Camelia
Pagi

10.03

Snack Pagi

12.07

Siang

16.28

Snack Sore

16.28

Sore

Dari

data

tabel

di

atas

07.00
07.30
09.30
10.30
12.00
12.30
17.00
17.30
17.00
17.30
menunjukkan

Jadwal pembagian
ke pasien
berdasarkan
pengamatan
07.56

Keterangan

10.06

Tidak
sesuai
Sesuai

12.13

Sesuai

16.30

Tidak
sesuai
Tidak
sesuai
jadwal

16.30
bahwa

adanya

pembagian makanan, berdasarkan pengamatan makanan datang di


ruangan jadwal makanan pagi tidak sesuai karena keterlambatan petugas,
dan makanan sore dan snack sore juga tidak sesuai dengan jadwal
pemberian makanan atau terlalu awal. Sedangkan untuk makanan siang
dan snack siang sudah sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
4.1.8 Jumlah Permintaan Makanan Dalam Bon
Tabel 26. Bon Permintaan Makanan
JENIS MAKANAN KELAS I
Nasi Biasa
Tim RG
Nasi TKTP
Nasi RG
Bubur TKTP RG
Rendah purin
Gurih RG
Cair DM III B3
Nasi DM VI KV
Tim DM VI B3
Tim DM VI KV
Total
-

KELAS II
1
1
2
1
1
1
2
9
25

KELAS III
1
2
5
1
1
1
1
1
13

JUMLAH
2
1
2
7
1
1
2
1
3
1
1
22

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Kesimpulan Pengamatan di Ruang Cendana
1. Persentase wsate per

jenis, kelompok makanan yaitu 47,13%

makanan pokok, 46,24% lauk hewani, 45,45% lauk nabati,


46,37% sayur, 31,69% buah, 49,99% snack dan 29,54% untuk
sisa susu. Hasil tersebut masih belum memenuhi standart untuk
waste yang seharusnya 20%. Sedangkan waste keseluruhan
untuk ruang cendana yaitu 42,34%, yang dimana angka tersebut
juaga belum memenuhi standart minimal yang di tentukan untuk
waste yaitu 20%. Hasil tersebut juga dipengaruhi oleh
keadaan dari pasien yaitu pasien merasa mual, mengalami
sariawan, makanan enek, tidak suka dengan makanan nya, dan
banyak pasien yang makan, makanan dari luar untuk yang
makan pagi.
2. Pengambilan dan pembagian makan pagi tidak sesuai dengan
jadwal yang di tentukan, telat dari waktu yang ditentukan, ini
yang menyebabakan pasien lebih memilih membeli makanan
dari luar untuk makan pagi. Sedangkan untuk pengambilan dan
pembagian snack pagi sesuai dengan jadwal,

sedangkan

pembagian makan siang, snack sore dan makan sore tidak


sesuai dengan jadwal yang ditentukan karena lebih awal dari
26

jadwal yang sudah ditentukan, hal ini bisa mempengaruhi sisa


makanan pasien karena tenggang waktu pemberian makanan
yang tidak cukup lama, kemungkinan pasien masih merasa
kenyang dari mengkonsumsi makanaan yang sebelumnya.
3. Pemesanan bon makanan yang dipesan oleh ruang cendana
sesuai dengan jumlah pasien dan jenis makanan atau diit nya.
5.1.2 Kesimpulan Pengamatan di Ruang camelia
1. Persentase wsate per jenis, kelompok makanan yaitu 48,18%
makanan pokok, 44,09%, lauk hewani, 54,88% lauk nabati,
57,13% sayur, 45,60% buah, 51,11% snack dan 43,18% untuk
sisa susu. Hasil tersebut masih belum memenuhi standart untuk
waste yang seharusnya 20%. Sedangkan waste keseluruhan
untuk ruang camelia yaitu 49,16%, yang dimana angka tersebut
juaga belum memenuhi standart minimal yang di tentukan
untuk waste yaitu 20%. Hasil tersebut juga dipengaruhi oleh
keadaan dari pasien yaitu pasien merasa mual, pasien tidsk
suka dengan makananyang diberikan dan banyak pasien yang
pulang sebelum jadwal pemberian makanan.
2. Pengambilan dan pembagian makan pagi tidak sesuai dengan
jadwal yang di tentukan, karena keterlambatan petugas yang
juga

dapat

mempengaruhi

sisa

makanan

pasien.

Untuk

pengambilan dan pembagian snack pagi sesuai dengan jadwal,


sedangkan pengambilan makan siang tidak sesuai dengan
jadwal tetapi pembagian makanannya sesuai dengan jadwal,dan
untuk pengambilan snack sore dan makan sore sesuai dengan
jadwal yang ditentukan, tetapi pembagian snack sore dan
makan sore todak sesuai dengan jadwal karena lebih awal dari
jadwal yang sudah ditentukan, hal ini bisa mempengaruhi sisa
makanan pasien karena tenggang waktu pemberian makanan
yang tidak cukup lama, kemungkinan pasien masih merasa
kenyang dari mengkonsumsi makanan yang sebelumnya.
3. Pemesanan bon makanan yang dipesan oleh ruang camelia
sesuai dengan jumlah pasien dan jenis makanan atau diit nya.
Namun banyak juga pasien yang pulang sebelum jadwal
27

pemberian makanan sehingga hal tersebut juga mempengaruhi


sisa makanan pasien.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Ruang Cendana
Dari hasil pengamatan diperoleh kesimpulan diatas, untuk itu
peneliti memberikan saran untuk ruang Cendana, sebagai berikut :
1. Melihat dari hasil persentase waste 42,34%, yang belum memenuhi
standart 20%, untuk itu peneliti

memberikan saran, sebaiknya

petugas memberikan motifasi kepada pasien supaya menghabiskan


makanan, dan memperhatikan jadwal pemberian makanan kepada
pasien.
2. Untuk ketepatan pemberian makanan di ruang cendana, senaik nya
lebih ditingkatkan ketepatanya, karena dari hasil yang diperoleh dari
pengamatan jadwal pemberian makanan kepada pasien tidak sesuai
dengan jadwal yang ditentukan, karena ketidak sesuaian pemberian
makanan juga mempengaruhi waste pasien, agar waste tidak tinggi,
sebaik nya petugas memerhatikan dan melaksanakan pemberian
makanan sesuai jadwal yang ditentukan.
3. Untuk ketepatan pemesanan bon makanan sudah tepat, karena
sudah sesuai dengan jumlah pasien dan jenis makanan atau diit
yang sesuai dengan pasien.
5.2.2 Saran Untuk Ruang Camelia
Dari hasil pengamatan diperoleh kesimpulan diatas, untuk itu
peneliti memberikan saran untuk ruang Camelia, sebagai berikut :
1. Melihat dari hasil persentase waste 49,16%, yang belum memenuhi
standart 20%, untuk itu peneliti

memberikan saran, sebaiknya

petugas memberikan motifasi kepada pasien supaya menghabiskan


makanan, dan memperhatikan jadwal pemberian makanan kepada
pasien.
2. Untuk ketepatan pemberian makanan di ruang camelia, sebaiknya
lebih ditingkatkan ketepatanya, karena dari hasil yang diperoleh dari
28

pengamatan jadwal pemberian makanan kepada pasien tidak sesuai


dengan jadwal yang ditentukan, karena ketidak sesuaian pemberian
makanan juga mempengaruhi waste pasien, agar waste tidak tinggi,
sebaiknya petugas memperhatikan dan melaksanakan pemberian
makanan sesuai jadwal yang ditentukan.
3. Untuk ketepatan pemesanan bon makanan sudah tepat, karena
sudah sesuai dengan jumlah pasien dan jenis makanan atau diit
yang sesuai dengan pasien.

DAFTAR PUSTAKA
Comstock, E.M, Pierre, R.G., and Mackieman, Y.D., (1991).
Departemen Kesehatan RI, (2003). Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah
Sakit,
Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta
Moehyi, S., (1992). Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga, Bharata, Jakarta.

29

30

Lampiran Menu
Pagi
Kls I/II Biasa

Kls III Biasa

Nasi

Nasi

Soto ayam 60

Soto daging

Kol

40

t. pendek

kol
10

telur rebus
kerupuk

40
40
t. Pdk 10

kerupuk

susu
Lunak

Lunak

Bubur

Bubur

Soto ayam 60
t.pendek
Telur rebus

Soto Daging 40
25

Frikadel kentang 40

t.pendek

25

Frikadel kentang 40
Susu

Susu

31

Siang
Kls I/II Biasa

Kls III

Nasi

Nasi

Galantin (I) 35

Telur balado 1

Hati balado 40
Tempe goreng

Tempe goreng 25
25

Asem-asem:

Asem asem:
Wortel

25

Wortel

25

Buncis

Buncis

25

Pepaya

25

Melon
Kacang hijau

Lunak

Lunak

Bubur

Bubur

Galantin (I) 35

Galantin

Hati lapis

Tempe ungkep 25

40

Tempe ungkep
Asem asem:

25

40

Asem asem:
Wortel

25
32

Wortel

25

Buncis 25

Buncis

25

Pepaya

Melon
Kacang hijau
Sore
Kls I/II Biasa

Kls III

Nasi

Nasi

Rawon daging

40

Rawon daging 40

lb. Siam 40

lb.siam 40

t.pendek 10

t.pendek 40

Telur asin

Kerupuk

Kerupuk

Pisang ambon

Jeruk keprok

Teh manis

Teh manis
Lunak

Lunak

Bubur

Bubur

Rawon daging

40

Lb.siam 40

Rawon daging 40
lb.siam 40

33

t.pendek 10
Telur asin
Pisang raja 1

t pdk

10

Tahu ungkep
Pisang ambon

Tahu ungkep
Teh manis

34

Anda mungkin juga menyukai