Anda di halaman 1dari 103

KUMPULAN ANNUAL LETTER oleh WARREN E.

BUFFETT
PERIODE TAHUN 1957 1964
Diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia oleh Teguh Hidayat
Dapatkan artikel-artikel menarik seputar investasi di pasar saham Indonesia, hanya di
www.teguhhidayat.com.
File PDF ini bersifat gratis, sehingga anda boleh menyebar luaskannya kepada siapapun tanpa
mengubah isinya. Kalimat-kalimat yang dianggap penting dalam kumpulan annual letter ini
disajikan dalam warna merah.

Kata Pengantar,
Warren Buffett, yang keluar dari perusahaan investasi Graham-Newman Partnership setelah
mentornya, Benjamin Graham, pensiun, memulai partnership pertamanya pada tanggal 5 Mei
1956, ketika ia baru berusia 25 tahun 8 bulan. Jumlah dana kelolaannya ketika itu adalah US$
105,100, dimana US$ 105,000 berasal dari keluarga dan teman-teman terdekatnya, dan hanya
US$ 100 yang berasal dari Buffett sendiri. Perjanjiannya adalah bahwa jika partnership tersebut
berhasil memperoleh keuntungan dalam setahun, maka Buffett akan menerima bagian
keuntungan tersebut sebesar 25%. Sementara jika rugi, maka kerugian tersebut akan tetap
dihitung untuk tahun berikutnya (jadi pada tahun kedua, tugas Buffett adalah setidaknya
menutupi kerugian di tahun pertama tersebut).
Pada akhir tahun 1956, Buffett memiliki tiga partnership terpisah dengan total aset US$ 303,726.
Dan pada akhir tahun 1956 itulah, atau tepatnya pada awal tahun 1957, Buffett untuk pertama
kalinya menulis annual letter-nya yang terkenal.
Sayangnya dalam file terjemahan yang sedang anda baca ini, annual letter pertama yang ditulis
di tahun 1956 tersebut tidak ikut diterjemahkan, karena memang sejauh yang saya cari di
internet, sepertinya dokumennya memang tidak ada. Jadi kumpulan terjemahan annual letter
Buffett ini dimulai dari annual letter kedua yang ditulis pada akhir tahun 1957 (atau tepatnya
awal tahun 1958). However, saya yakin bahwa hal ini tidak terlalu menjadi masalah, karena
mulai dari annual letter kedua dan seterusnya, terdapat banyak sekali yang bisa kita pelajari
tentang cara berinvestasi Buffett dan lain-lain.
Meski Buffett merupakan seorang investor hebat, namun ia tidak terlalu baik sebagai seorang
penulis. Ada banyak kalimat dalam annual letter versi aslinya (yang berbahasa Inggris) yang
agak sulit untuk dipahami bahkan meski anda fasih berbahasa Inggris. Saya sendiri seringkali
harus membaca kalimat-kalimat tertentu secara berulang-ulang untuk bisa memahami maksud
kalimat tersebut. Karena itulah dalam annual letter versi terjemahan ini, terdapat cukup banyak
kalimat yang dengan sengaja saya tulis ulang menggunakan susunan kalimat saya sendiri,
tentunya tanpa mengubah arti dan maksud kalimatnya, agar lebih mudah untuk dibaca dan
dimengerti bahkan jika anda masih awam dengan investasi saham itu sendiri.
Terjemahan annual letter ini adalah hingga annual letter untuk tahun 1964 (yang ditulis Buffett
pada Januari 1965). Sementara untuk kumpulan annual letter berikutnya, ketika kata pengantar
ini ditulis, saya masih menterjemahkannya. Saya berencana untuk menterjemahkan semua
annual letter yang ditulis oleh Warren Buffett, karena itu juga menjadi bahan pembelajaran bagi
saya sendiri sebagai seorang investor saham. Jika nanti pekerjaan menterjemahkan tersebut
sudah selesai, anda bisa memperoleh file-nya di www.teguhhidayat.com.
29 September 2013
Teguh Hidayat

1957 Letter
Warren E. Buffett
5202 Underwood Ave. Omaha, Nebraska
Januari 1958
Annual Letter Kedua untuk PARA PARTNER
Gambaran umum pasar saham di tahun 1957
Di annual letter sebelumnya, saya pernah bilang, Pandangan saya terhadap pasar adalah bahwa
harga-harga saham, terutama saham-saham bluechip, pada saat ini berada diatas nilai
intrinsiknya, dan juga kecil kemungkinannya harga-harga saham pada saat ini akan dianggap
murah pada lima tahun yang akan datang. Jika pandangan saya ini benar, maka terdapat
kemungkinan bahwa kedepannya akan terjadi penurunan harga saham secara signifikan pada
semua saham, baik yang sebenarnya sudah undervalue (murah), maupun tidak.
Meski demikian, jika nanti terjadi koreksi besar-besaran, seharusnya saham-saham kategori
work-outs yang kami pegang tetap tidak akan mengalami penurunan. Yang akan ikut terseret
turun adalah saham-saham di kategori umum, dimana jika itu terjadi, mungkin saya akan
menggunakan uang pinjaman untuk menambah posisi di saham-saham tersebut.
Sebaliknya, jika bursa saham terus menguat, maka kami akan mengurangi pegangan di kategori
umum (profit taking), dan uangnya dipakai untuk menambah posisi di kategori work-outs.
Namun, saya tidak akan mencoba untuk menganalisis bagaimana kira-kira pergerakan pasar
kedepannya, apakah naik atau turun, karena itu tidak penting. Yang saya kerjakan sepanjang
waktu adalah senantiasa mencari dan menemukan saham-saham undervalue, baik untuk kategori
work-outs maupun umum.
Sepanjang tahun 1957, kita menyaksikan penurunan yang moderat pada bursa saham. Saya harus
menekankan kata moderat disini, karena bagi wartawan koran ataupun investor yang belum
berpengalaman, penurunan indeks saham yang terjadi dalam setahun terakhir tampak seperti
kejatuhan yang luar biasa. Tapi bagi saya, penurunan harga-harga saham yang terjadi setahun ini
masih kurang dalam dibanding penurunan kinerja fundamental perusahaan dalam kondisi
perekonomian kami saat ini. Ini berarti bahwa pasar saham sebenarnya masih dalam posisi yang
cukup tinggi.
Namun sekali lagi, saya tidak pernah dan tidak akan pernah mencoba untuk memprediksi soal
bagaimana kira-kira perkembangan pasar saham kedepannya. Tulisan diatas hanyalah untuk
membantah beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa harga-harga saham pada saat ini sudah
murah, hanya karena mereka sebelumnya sudah turun banyak. Menurut saya pada saat ini hargaharga saham masih relatif mahal, jika dilihat dari sisi prospek mereka untuk investasi jangka
panjang.
Kegiatan investasi kami di tahun 1957
3

Penurunan bursa saham telah menciptakan kesempatan yang lebih besar untuk membeli sahamsaham murah, dimana, secara umum, portofolio kami untuk kategori saham-saham umum sedang
berada dalam situasi yang sangat undervalue, terutama jika dibandingkan dengan kategori workouts.
Biar saya jelaskan disini, apa itu work outs. Saham work outs adalah saham yang kenaikan atau
penurunannya, baik dari sisi value perusahaan maupun harga sahamnya, lebih bergantung pada
aksi korporasi tertentu yang dilakukan perusahaan, ketimbang fluktuasi pasar. Work outs
tersebut bisa berupa: penjualan, merger, likuidasi, tender, dan lain-lain. Risiko berinvestasi pada
saham-saham seperti ini adalah jika aksi korporasinya batal atau gagal, dan tidak ada risiko
karena perubahan pada perekonomian atau penurunan indeks saham. Pada akhir tahun 1956,
kami memiliki rasio 70 30 dimana 70% untuk saham-saham umum, sementara 30% untuk
saham-saham work outs. Sekarang, setelah posisi pasar menjadi lebih rendah dari sebelumnya,
posisi kami di saham-saham umum menjadi lebih besar sehingga rasio diatas berubah menjadi 85
15.
Sementara yang saya maksud dengan saham-saham umum adalah saham biasa yang
perusahaannya beroperasi seperti biasa, yang saya beli karena harganya undervalue. Saham di
kategori ini jauh lebih mudah terkena fluktuasi pasar, baik itu bullish maupun bearish,
ketimbang saham-saham di kategori work-outs. Ingat bahwa hanya karena sebuah saham
berstatus undervalue (murah), bukan berarti harganya tidak bisa turun ketika indeks saham
terkoreksi.
Selama setahun terakhir kami telah membeli saham dalam jumlah yang cukup besar di dua
perusahaan, hingga kami bisa ikut menentukan dan mengendalikan arah kebijakan perusahaan.
Untuk perusahaan pertama, kami membelinya sebanyak hampir 20% dari nilai portofolio kami
secara keseluruhan, sementara untuk perusahaan kedua, kami membelinya sebanyak 5%. Kedua
saham ini mungkin baru akan bisa memberikan keuntungan yang substansial dalam tiga atau
lima tahun kedepan, namun mereka pada saat ini tampak memiliki potensi untuk menghasilkan
persentase pertumbuhan yang tinggi setiap tahunnya, dengan risiko yang minimum.
Dan meski dua saham ini termasuk kategori umum, namun kenaikan atau penurunannya
harganya tidak terlalu dipengaruhi oleh fluktuasi indeks saham, sehingga kita tidak perlu
khawatir terhadap bear market. Meski disisi lain, jika nanti indeks saham memasuki periode
bullish lagi, maka dua saham ini mungkin akan tertinggal jauh.
Kinerja di tahun 1957
Di tahun 1957, tiga partnership yang dibentuk tahun 1956 mencatat kinerja yang jauh lebih baik
dibanding kinerja pasar secara umum. Pada awal tahun 1957, Dow Jones berada di posisi 499,
namun pada akhir turun menjadi 435, atau turun 64 poin. Jika Dow Jones ini dimiliki oleh
seseorang, maka orang tersebut akan memperoleh dividen sebanyak 22 poin, sehingga secara
keseluruhan Dow Jones kehilangan 42 poin, alias turun 8.5% sepanjang tahun 1957. Penurunan
4

atau kerugian ini kurang lebih sama besarnya dengan kerugian yang dialami oleh beberapa
reksadana. Sepanjang yang bisa saya lihat, tidak ada reksadana yang mencatat keuntungan
ditahun 1957.
Sementara dari tiga partnership yang dibentuk tahun 1956, ketiganya mencatat keuntungan
masing-masing 6.2%, 7.8%, dan 25.0% dalam setahun. Untuk partnership ketiga, keuntungannya
bisa jauh lebih besar dibanding dua partnership lainnya, karena partnership ketiga ini baru
dimulai pada bulan-bulan terakhir di tahun 1956, dimana pasar sedang dalam posisi terendahnya,
dan terdapat banyak saham bagus yang dijual murah. Sementara untuk dua partnership lainnya,
dananya sudah dipakai untuk belanja saham ketika pasar belum benar-benar drop. Dalam hal ini,
tampak jelas bahwa terdapat faktor keberuntungan yang sangat kuat jika kita hendak berinvestasi
dalam jangka pendek.
Pada dasarnya, semua dana yang tersedia di ketiga partnership digunakan untuk berinvestasi
pada saham-saham yang sama, dan juga pada jumlah persentase penggunaan dana yang kurang
lebih sama. Meski demikian, terutama dalam tahap-tahap awal seperti sekarang ini, karena dana
yang dibutuhkan untuk membeli saham tersedia pada waktu yang berbeda-beda dan juga pada
kondisi market yang berbeda-beda, maka terdapat kemungkinan bahwa hasil yang berbeda-beda
untuk tiap-tiap partnership ini akan kembali terjadi di masa-masa yang akan datang.
Untuk kinerja setahun penuh, saya akan merasa puas jika portofolio kami mencatat kinerja 10%
diatas kinerja Dow Jones, sehingga tahun 1957 ini boleh dikatakan merupakan tahun yang sukses
bagi ketiga partnership yang dibentuk tahun 1956.
Sementara untuk dua partnership lainnya yang baru dimulai pada pertengahan tahun 1957,
kinerja mereka jika disetahunkan terbilang sama dengan kinerja Dow, yakni turun alias minus
12%. Kedepannya, kinerja dari kelima partnership ini seharusnya akan lebih merata dan tidak
lagi berbeda secara mencolok seperti sekarang.
Interpretasi Kinerja
Kinerja kami yang tampak baik sebenarnya adalah karena tahun 1957 merupakan periode bear
market, dimana indeks saham bukannya naik tapi malah turun. Kinerja kami, secara relatif, akan
lebih baik dalam situasi bear market ketimbang bull market, sehingga kinerja kami yang tampak
bagus diatas harus diimbangi dengan fakta bahwa tahun 1957 merupakan tahun dimana kami
memang sudah seharusnya mencatat kinerja baik.
Sementara pada tahun dimana Dow mencatat kenaikan substansial, maka saya akan merasa
cukup puas jika kinerja kami setara dengan kenaikan Dow.
Saya bisa mengatakan dengan yakin bahwa portofolio kami merepresentasikan value (nilai) yang
lebih baik pada akhir tahun 1957, dibanding akhir tahun 1956. Hal ini adalah karena terjadinya
penurunan harga saham secara umum (koreksi pasar), sehingga karena kami memiliki lebih
banyak waktu untuk membeli saham undervalue (murah), yang hanya bisa dibeli secara pelan5

pelan dimana itu membutuhkan kesabaran. Sebelumnya saya menyebutkan satu saham dimana
kami memegangnya sebanyak 10 20% dari total aset yang dimiliki oleh tiap-tiap partnership,
dan kedepannya saya berencana untuk membelinya lagi hingga jumlahnya menjadi genap 20%
untuk total aset seluruh partnership, namun itu tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa. Sudah
tentu, selama masa pembelian, saya lebih suka melihat saham tersebut bergerak mendatar, atau
kalau bisa justru turun, ketimbang naik. Oleh karena itu, pada waktu tertentu, porsi penempatan
aset untuk tiap-tiap saham di portofolio kami mungkin akan tampak kurang proporsional.
Kebijakan investasi seperti ini, meskipun memerlukan kesabaran, namun seharusnya akan bisa
memaksimalkan keuntungan dalam jangka panjang.
Dalam annual letter diatas, saya sudah mencoba memaparkan semua hal-hal yang saya pikir
perlu anda ketahui, terkait tentang bagaimana filosofi dan cara kerja kami. Jika ada pertanyaan
tentang apa saja yang kami kerjakan, baik yang sudah maupun yang akan datang, dengan senang
hari saya akan menjawabnya.
Dengan Hormat,
Warren E. Buffett

1958 Letter
Warren E Buffett
5202 Underwood Ave. Omaha, Nebraska
11 Februari 1959
Gambaran Pasar Saham di Tahun 1958
Seorang teman yang mengelola reksadana ukuran menengah sempat bilang, Karakter bangsa
Amerika yang gesit nan lincah, telah menghasilkan perubahan besar pada pasar saham di tahun
1958, dan kata riang gembira mungkin menjadi kata yang paling tepat bagi kondisi pasar
saham saat ini.
Saya pikir kalimat diatas menyimpulkan perubahan psikologis para investor, baik investor
profesional maupun ritel, yang menyebabkan perubahan trend pasar saham di tahun 1958.
Sepanjang setahun terakhir, orang-orang telah menggunakan semua alasan yang ada untuk
membenarkan tindakan mereka untuk segera berinvestasi di saham. Saat ini market sedang
dipenuhi oleh orang-orang bermental gesit, dan berapa lama mereka akan bertahan disini
tergantung dari seberapa lama mereka mengira bahwa mereka bisa meraih keuntungan dari
saham secara cepat dan mudah. Tapi yang jelas, selama mereka masih betah di market, maka
semakin besar pula pengaruh yang mereka berikan terhadap kenaikan indeks saham, karena
mereka akan terus menambah posisinya setiap kali harga saham naik.
Saya tidak pernah berusaha memprediksi arah pasar, apakah naik atau turun, karena saya
sepenuhnya fokus pada upaya mencari saham-saham bagus dan undervalue. Namun saya
memandang bahwa, ketika orang-orang yakin bahwa mereka bisa meraih keuntungan yang pasti
dari saham, maka itu akan menyebabkan masalah. Dan jika masalah tersebut pada akhirnya
terjadi juga, maka harga-harga saham akan jatuh, termasuk juga yang undervalue, namun itu
tidak akan menyebabkan perubahan pada nilai intrinsik dari tiap-tiap saham tersebut.
Kinerja Kami di tahun 1958
Di annual letter sebelumnya, saya mengatakan:
Kinerja kami, secara relatif, akan lebih baik dalam situasi bear market ketimbang bull
market, sehingga kinerja kami yang tampak bagus diatas harus diimbangi dengan fakta
bahwa tahun 1957 merupakan tahun dimana kami memang sudah seharusnya mencatat
kinerja yang bagus. Sementara pada tahun dimana Dow mencatat kenaikan substansial,
maka saya akan merasa cukup puas jika kinerja kami setara dengan kenaikan Dow.
Kalimat terakhir diatas menggambarkan kondisi kinerja yang kami capai di tahun 1958 ini,
dimana Dow Jones naik dari 435 ke 538, dan setelah ditambah dividen sebesar 20 poin, maka
secara keseluruhan Dow naik 38.5% dalam setahun. Kelima partnership yang beroperasi selama
setahun penuh terakhir menghasilkan keuntungan yang hanya sedikit lebih baik diatas 38.5%
tersebut, yakni berkisar antara 36.7% dan 46.2%. Dengan mempertimbangkan bahwa sebagian
besar dana sudah digunakan untuk membeli saham, dan hingga saat ini saham-saham tersebut
7

masih dipegang, maka saya menganggap bahwa kinerja tersebut terbilang bagus. Kedepannya,
saya tetap melihat bahwa kinerja kami akan lebih baik dibanding Dow pada situasi bear market
atau sideways. Sementara dalam situasi bull market, yang bisa kami lakukan hanya berusaha
untuk setidaknya menyamai kenaikan Dow.
Situasi Saat ini
Nah, setelah anda kini sudah paham dengan cara kerja kami, sekarang saya akan memaparkan
tentang aktivitas investasi yang saya kerjakan sepanjang tahun 1958. Setahun lalu, saya fokus
membeli saham yang sekarang ini kami memegangnya sebanyak 10 20% dari nilai portofolio
untuk tiap-tiap partnership. Saya sudah mengatakan sebelumnya bahwa saya lebih suka melihat
saham ini turun ketimbang naik, agar saya bisa membelinya lebih banyak.
Saham ini adalah Commonwealth Trust Co. of Union City, New Jersey. Ketika saya pertama
kali membelinya, saham ini punya nilai intrinsik US$ 125 berdasarkan asumsi konservatif.
However, untuk alasan yang bagus, perusahaan tidak membayar dividen meski EPS-nya US$ 10,
dan itu menjadi penyebab mengapa sahamnya tertekan hingga hanya US$ 50 (PER-nya 5 kali).
Jadi disini kita punya perusahaan perbankan yang dikelola dengan baik, memiliki kemampuan
mencetak laba yang tinggi, dan harganya sangat terdiskon dari nilai intrinsiknya. Pihak
manajemen terbilang friendly dengan kami sebagai pemegang saham perusahaan, dan risiko
investasi disini tampak minimal.
Saham Commonwealth, 25% diantaranya dipegang oleh bank yang lebih besar (Commonwealth
memiliki aset US$ 50 juta, sekitar setengah aset First National Bank of Omaha), yang sudah
bertahun-tahun menginginkan Commonwealth ini di-merger dengan bank lain agar menjadi lebih
besar. Merger tersebut tadinya tidak dilakukan karena alasan tertentu, namun kedepannya
kemungkinan Commonwealth akan jadi di-merger juga.
Dengan demikian kami memegang saham bank yang:
1. Memiliki karakter defensif yang kuat
2. Mampu mencatat pertumbuhan kinerja dan value pada persentase pertumbuhan yang
memuaskan, dan
3. Memiliki bukti yang cukup kuat bahwa pada akhirnya nanti, nilai sesungguhnya dari
saham ini akan diketahui oleh publik, meski itu bisa satu atau sepuluh tahun dari
sekarang. Namun ketika itu terjadi (publik mengetahui bahwa saham ini bagus dan masih
murah), maka saham Commonwealth ini akan naik hingga, katakanlah, US$ 250.
Selama setahun terakhir atau lebih, kami sukses membeli saham ini hingga sebanyak 12% dari
jumlah saham beredar, pada harga rata-rata US$ 51. Sudah jelas, kami lebih suka saham ini tetap
pada harganya sekarang ketimbang dia naik, yang penting nilai investasi kami di saham ini
meningkat seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Kami juga mentargetkan untuk bisa menjadi
pemegang saham terbesar kedua di Commonwealth, sehingga kami bisa memiliki cukup hak
voting untuk mendorong terealisasinya merger.
8

Saham Commonwealth dipegang oleh sekitar 300 investor, dan hanya diperdagangkan 2 3 kali
dalam sebulan, sehingga anda pasti mengerti kenapa saya setahun lalu mengatakan bahwa
fluktuasi Dow Jones tidak berpengaruh signifikan terhadap pergerakan saham ini.
Sayangnya, kami sempat terjebak dalam kompetisi dengan investor lain ketika mengakumulasi
saham ini, dimana Commonwealth sempat naik sampai US$ 65. Pembelian saham dalam jumlah
sekecil apapun bisa menyebabkan perubahan harga yang signifikan pada saham yang tidak likuid
seperti Commonwealth ini, dan itu menjelaskan pentingnya bahwa kami tidak boleh kehilangan
barang sedikitpun, entah karena menjualnya atau terlambat membelinya.
Namun pada akhir tahun 1958 kemarin, kami sukses memperoleh satu situasi dimana kami bisa
menjadi pemegang saham terbesar di Commonwealth ini, pada rata-rata harga beli yang murah.
Jadi kami ketika itu mengurangi kepemilikan kami di Commonwealth dengan menjualnya pada
harga rata-rata US$ 80.
Saat ini saham Commonwealth berada di posisi US$ 50, dan kami senang karena kami bisa terus
membelinya sedikit demi sedikit, meski mungkin ini menyebabkan kinerja partnership menjadi
tampak buruk jika dibandingkan dengan kenaikan Dow. Ketika kami sempat memperoleh
keuntungan ketika menjual Commonwealth ini di harga tinggi, maka itu hanya kebetulan.
Kinerja kami untuk setiap tahunnya memiliki batasan yang serius karena kami mengincar
keuntungan jangka panjang. However, saya yakin bahwa cara investasi seperti ini, yakni
membeli saham defensif pada harga murah, menawarkan potensi keuntungan yang paling
mungkin untuk dicapai, tentunya dalam jangka panjang.
Situasi Pasar, Saat ini
Semakin tinggi indeks saham, semakin sedikit saham-saham murah yang masih bisa dibeli, dan
saya menemukan kesulitan dalam mengamankan jumlah yang substansial untuk setiap saham
yang kami pegang. Saya berniat untuk meningkatkan persentase alokasi dana untuk sahamsaham di kategori work outs, namun sulit untuk menemukan kapan saat yang tepat untuk
melakukannya.
Karena itulah, saya mencoba untuk menciptakan work outs milik saya sendiri dengan cara
mengambil posisi besar pada saham-saham undervalue. Kebijakan investasi tersebut akan
mengarah pada terpenuhinya ekspektasi saya sebelumnya, yakni kinerja partnership yang lebih
baik dibanding kinerja Dow Jones pada periode bear market. Jika ada pertanyaan, silahkan.
Dengan Hormat,
Warren E. Buffett

1959 Letter
Warren E Buffett, Januari 1960
5202 Underwood Ave. Omaha, Nebraska
Kondisi Pasar Saham di Tahun 1959
Dow Jones Industrial Average (DJIA), indeks yang tidak diragukan lagi merupakan indeks
saham yang paling banyak digunakan sebagai patokan arah pasar, mencatat kinerja yang berbeda
dibanding kondisi pasar secara umum pada tahun 1959. DJIA naik dari 583 ke 679, alias naik
16.4% sepanjang tahun. Jika dividen yang diterima perusahaan-perusahaan sepanjang tahun
ditambahkan, maka Dow secara keseluruhan mencetak gain 19.9% pada tahun 1959.
Meskipun DJIA menguat signifikan, namun di New York Stock Exchange (NYSE), lebih banyak
saham yang turun ketimbang naik, dan alhasil NYSE turun dari 710 ke 628. Selain itu indeks
Dow Jones Railroad Average, dan Dow Jones Utility Average, juga turun.
Sebagian besar perusahaan reksadana mengalami kesulitan untuk menyamai kenaikan DJIA. TriContinental Corp., perusahan reksadana tertutup terbesar di Amerika dengan aset US$ 400 juta,
mencatat gain 5.7% untuk tahun 1959. Fred Brown, presiden perusahaan, mengatakan:
Meski kami menyukai saham-saham yang hingga kini masih kami pegang, kinerja TriContinental di tahun 1959 terbilang mengecewakan. Dalam suatu kondisi dimana
sentimen dan antusiasme investor berperan secara substansial, seperti pada tahun 1959,
menyebabkan kesulitan bagi kami, para fund manager, untuk menata investasinya untuk
tujuan jangka panjang. Sepertinya kami belum menata portofolio kami dengan benar.
Meski demikian, kami yakin bahwa kami mengambil risiko yang minimal terkait
kemungkinan berkurangnya dana investor yang dipercayakan kepada kami, dan kami
yakin bahwa portofolio kami masih bagus hingga setahun kedepan.
Massachusetts Investors Trust, perusahaan reksadana terbuka terbesar di Amerika dengan dana
kelolaan US$ 1.5 milyar, menunjukkan gain 9% untuk tahun 1959.
Anda mungkin mengetahui bahwa selama beberapa tahun terakhir ini, saya selalu khawatir
terhadap posisi indeks saham yang terlalu tinggi. Namun hingga saat ini, kekhawatiran tersebut
ternyata tidak pernah menjadi kenyataan. Berdasarkan standar valuasi saham yang saya gunakan,
posisi saham-saham blue chip pada saat ini mengandung unsur spekulasi sehingga memiliki
risiko yang lumayan, namun faktanya mereka tetap saja terus naik. Jadi mungkin anda akan
berpikir standar valuasi tersebut perlu diganti dengan cara perhitungan valuasi saham yang
berbeda.
Namun, saya tidak sependapat. Saya lebih suka berinvestasi dengan cara over-konservatif
daripada mengambil risiko terjadinya kesalahan, yang mungkin berimbas pada terjadinya
kerugian permanen.
10

Kinerja di tahun 1959


Di annual letter sebelumnya, saya menekankan bahwa kinerja kami akan tampak bagus di situasi
bear market, namun akan tampak biasa-biasa saja dalam situasi bull market, ketika dibandingkan
dengan kinerja pasar saham secara umum dan juga kinerja perusahaan reksadana.
Namun, kami beruntung bisa mencapai kinerja bagus di tahun 1959. Keenam partnership yang
beroperasi sepanjang tahun mencatat keuntungan bervariasi antara 22.3% dan 30.0%, dengan
rata-rata 25.9%. Susunan portofolio dari keenam partnership pada saat ini sekitar 80% sama,
dimana masih ada perbedaan karena ada beberapa saham yang baru saya beli ketika dananya
tersedia. Namun selama beberapa tahun terakhir, perbedaan keuntungan yang diperoleh tiap-tiap
partnership sedikit demi sedikit menjadi lebih kecil dari sebelumnya.
Terdapat biaya pajak dari kegiatan investasi yang kami lakukan, yakni sebesar 0.4% dari nilai
pasar untuk semua saham yang dipegang. Tahun kemarin merupakan untuk pertama kalinya
pajak tersebut berlaku efektif, sehingga mengurangi nilai portofolio seluruh partnership sebesar
0.4%.
Posisi portofolio saat ini
Tahun lalu, saya menyebutkan satu saham baru dimana saya membelinya dalam jumlah besar
hingga saham tersebut mewakili 25% dari total aset seluruh partnership. Sekarang, posisi di
saham tersebut meningkat menjadi 35%. Ini adalah jumlah yang jauh lebih besar dari biasanya,
namun terdapat alasan-alasan yang kuat untuk itu. Sebenarnya, perusahaan ini merupakan
perusahaan investasi dimana mereka memegang sekitar 30 atau 40 saham-saham bagus.
Keputusan kami berinvestasi pada perusahaan ini didasarkan pada perhitungan bahwa harga
sahamnya sedang sangat terdiskon, jika kita membandingkan harga sahamnya tersebut dengan
nilai riil perusahaan berdasarkan nilai pasar dari saham-saham yang dipegangnya.
Kami sekarang adalah pemegang saham terbesar perusahaan dengan selisih kepemilikan yang
cukup dibanding dua pemegang saham utama lainnya. Terdapat kemungkinan yang sangat besar
bahwa kinerja dari saham ini akan superior dibanding kinerja rata-rata pasar saham ketika saham
ini naik sampai ke harga wajarnya, dan saya berharap bahwa itu akan terjadi pada tahun ini.
Sementara sisa 65% aset kami tempatkan pada saham-saham undervalue, dan saham-saham
work-outs. Sebisa mungkin, saya berusaha untuk berinvestasi pada saham-saham pergerakannya
tidak dipengaruhi oleh fluktuasi pasar. Kebijakan ini akan menghasilkan kinerja yang superior
dalam situasi bear market, namun akan menghasilkan kinerja yang rata-rata dalam situasi bull
market. Pada tahun ini, kita akan mengetahui bahwa kebijakan ini akan menghasilkan kinerja
yang diharapkan, mengingat, ketika annual letter ini ditulis, DJIA sudah turun kembali dan sudah
kehilangan sekitar separuh kenaikannya yang ia capai sepanjang tahun 1959.
Jika ada pertanyaan, silahkan.
11

20 Februari 1961
1960 Letter
Warren E Buffett
5202 Underwood Ave. Omaha, Nebraska
Kondisi Pasar Saham di Tahun 1960
Tahun lalu, saya berkomentar bahwa Dow Jones Industrial Average (DJIA) mencatat kinerja
yang berbeda dibanding kondisi pasar secara umum, dimana DJIA naik 16.4% ketika indeksindeks saham yang lainnya mengalami penurunan. Meskipun pada tahun tersebut seluruh
perusahan reksadana mencatatkan keuntungan, namun tidak sampai 10% dari mereka yang
mampu mencatat kinerja yang sama atau lebih baik dibanding DJIA.
Di tahun ini, 1960, keadaannya berbalik. DJIA telah turun dari 679 ke 616, alias turun 9.3%.
Ditambahkan dengan dividen yang dibayarkan perusahaan, maka DJIA mencatat penurunan
6.3%. Disisi lain, Dow Jones Utility Average mencatatkan kenaikan yang bagus dan, meskipun
tidak ada informasi detail tentang bagaimana kinerja dari perusahaan-perusahaan reksadana,
namun saya memperkirakan bahwa 90% perusahaan reksadana mencatat kinerja yang lebih baik
dibanding DJIA. Sepanjang tauhn 1960, mayoritas reksadana mencatat kinerja yang bervariasi
antara plus dan minus 5%. Pada New York Stock Exchange, 404 saham mencatatkan kenaikan,
sementara 653 lainnya mengalami penurunan.
Kinerja di Tahun 1960
Saya memiliki tujuan yang berkelanjutan dalam mengelola dana partnership, yakni untuk
mencapai kinerja jangka panjang yang superior dibandingkan dengan kinerja/kenaikan indeks
DJIA. Saya percaya bahwa kinerja perusahaan-perusahaan reksadana terkemuka, setelah periode
sekian tahun atau lebih, akan juga lebih baik dibanding DJIA. Jadi, kecuali kami mencapai
kinerja yang superior dibanding DJIA, maka tidak ada alasan bagi partnership ini untuk tetap
ada.
Meski demikian, saya sudah menyebutkan bahwa kinerja kami kemungkinan hanya akan
superior terhadap DJIA dalam kondisi bear market. Sementara dalam kondisi bull market,
kinerja kami mungkin bisa lebih rendah dibanding kenaikan yang dicapai DJIA.
Saya menganggap bahwa jika kinerja kami mencatat kerugian 15% dalam setahun, sementara di
waktu yang sama DJIA juga turun 30%, maka itu adalah kinerja yang superior, dibanding tahun
dimana kami dan DJIA sama-sama mencatat kenaikan 20%. Dalam jangka panjang akan ada
tahun-tahun yang bagus, dan juga tahun-tahun yang jelek bagi pasar saham, namun tidak ada
keuntungan yang bisa diperoleh dengan cara membeli saham pada periode dimana kita
memperkirakan pasar saham akan bullish, dan menjualnya ketika kita memperkirakan pasar
saham akan bearish.

12

Saya kira penting untuk mengemukakan filosofi cara kerja kami diatas, terutama sejak kami
memperoleh beberapa partner baru tahun ini, dan saya ingin mereka paham tujuan kami, cara
kami dalam mencapai tujuan tersebut, dan batasan-batasan yang kami miliki.
Dengan latar belakang seperti yang sudah dijelaskan diatas, maka tidak heran jika tahun 1960
merupakan tahun dimana kinerja kami lebih baik dibanding DJIA. Ketika Dow Jones turun
6.3%, kami mencatat kenaikan 22.8% untuk tujuh partnership yang beroperasi sepanjang tahun.
Berikut adalah kinerja kami, setelah dikurangi biaya-biaya yang sudah terjadi, dalam empat
tahun terakhir sejak partnership ini dimulai.
Tahun
1957
1958
1959
1960

Jumlah Partnership
3
5
6
7

Kinerja (%)
10.4
40.9
25.9
22.8

Kinerja Dow Jones (%)


-8.4
38.5
19.9
-6.3

Namun, catat pula bahwa kinerja diatas merupakan kinerja bagi partnership secara keseluruhan,
sementara hasil bersih yang diperoleh tiap-tiap partner tergantung perjanjian pembagian
keuntungan (antara saya sebagai general partner, dan mereka sebagai limited partner) yang
mereka pilih.
Keuntungan dan kerugian diatas, secara menyeluruh, dihitung berdasarkan market to market
basis, dan masih bisa berubah ketika saham-saham yang dipegang dijual, karena ada biaya
broker, pajak, dan lain-lain.
Jika kinerja tiap tahun diatas diakumulasikan, maka berikut hasilnya:
Rentang Tahun
1957
1957 - 1958
1957 - 1959
1957 - 1960

Total Keuntungan (%)


10.4
55.6
95.9
140.6

Total Kenaikan Dow Jones (%)


-8.4
26.9
52.2
42.6

Meskipun rentang empat tahun terlalu pendek untuk dijadikan referensi, namun kinerja diatas
membuktikan bahwa kinerja kami selalu lebih baik dalam periode pasar saham yang stagnan atau
turun, ketimbang naik. Ini karena kami lebih suka berinvestasi pada saham-saham yang bukan
blue chip. Jika nanti kedepannya pasar mencatat kenaikan yang signifikan, maka kami mungkin
akan mengalami kesulitan untuk setidaknya menyamai kinerja Dow Jones.
Keragaman Partnership
Dari tabel diatas, bisa dilihat bahwa keluarga kami telah bertambah besar. Tidak ada partnership
yang mencatat kinerja yang jauh lebih besar dibanding rata-rata kinerja ketujuh partnership
secara keseluruhan. Namun, tetap terdapat perbedaan kinerja meski saya telah berusaha untuk
13

membeli saham yang sama untuk tiap-tiap partnership, dan juga pada porsi pembelian yang
sama. Perbedaan ini, tentunya bisa dihilangkan jika ketujuh partnership diatas disatukan kedalam
satu rekening. Penyatuan tersebut juga akan menghilangkan beberapa biaya yang mengurangi
realisasi keuntungan partnership secara keseluruhan.
Namun saya bersikap realistis, dan hanya berharap bahwa penyatuan tersebut baru akan bisa
dilakukan dalam beberapa tahun kedepan. Penyebabnya adalah karena untuk partnership yang
berbeda, maka perjanjian profit sharing dan lain-lainnya juga berbeda, sehingga tidak
sesederhana itu untuk menyatukannya dengan partnership yang lain.
Perubahan Perjanjian
Beberapa partner telah menyatakan minatnya untuk menambah dana pada portofolio mereka
masing-masing. Meskipun terdapat pengecualian, namun sulit untuk mengubah perjanjian di
tengah tahun ketika partnership-nya berjalan, terutama ketika satu partnership dimiliki oleh
beberapa orang yang berbeda. Karena itulah, untuk partnership yang dimiliki secara bersamasama seperti ini, tambahan modal hanya bisa dilakukan pada akhir tahun.
Sanborn Map Co.
Tahun lalu, saya menyebutkan satu investasi dimana nilai dari investasi ini mencapai 35% dari
total aset partnership secara keseluruhan, dan saya mengatakan pula bahwa saya berharap bahwa
investasi ini akan menghasilkan di tahun 1960. Dan harapan tersebut terealisasi. Informasi lebih
lanjut mengenai investasi kami di perusahaan ini mungkin menarik bagi anda.
Sanborn Map Co., adalah perusahaan yang bergerak di bidang publikasi peta yang sangat
mendetail untuk tiap-tiap kota di Amerika Serikat, dan perusahaan merevisi peta-peta tersebut
setiap beberapa waktu sekali. Sebagai contoh, peta Kota Omaha memiliki berat sekitar lima
puluh pon, dan menyajikan secara detail hingga struktur bangunan yang terdapat di seluruh
penjuru kota. Peta tersebut akan direvisi dengan cara memasang gambar-gambar baru yang
menjelaskan perubahan karena adanya bangunan baru, perubahan alamat, adanya fasilitas
pemadam kebakaran yang baru, dll. Revisi ini dikerjakan kurang lebih setahun sekali, dan
sebuah peta yang benar-benar baru akan diterbitkan setelah 20 atau 30 tahun, ketika metode
memasang gambar-gambar baru tidak lagi efektif untuk menjelaskan perubahan. Biaya yang
dibebankan kepada pelanggan untuk setiap revisi adalah sekitar US$ 100 per tahun.
Informasi detail yang tergambar di peta bahkan juga menjelaskan tentang berapa lebar diameter
terowongan air bawah tanah, lokasi pipa air pemadam kebakaran, komposisi atap bangunanbangunan, dll, sehingga peta ini dibutuhkan oleh perusahaan asuransi kebakaran. Terdapat
setidaknya tiga puluh perusahaan asuransi yang menjadi pelanggan Sanborn, meski Sanborn juga
memiliki pelanggan dari perusahaan milik pemerintah daerah, perusahaan hipotek, dan dinas
pajak.

14

Sanborn telah beroperasi selama tujuh puluh lima tahun dengan cara bisnis yang cenderung
monopoli, sehingga bahkan tanpa perlu usaha yang berlebihan dalam memasarkan produknya,
Sanborn mampu menghasilkan laba yang stabil setiap tahun, yang hampir sepenuhnya kebal
terhadap resesi atau krisis ekonomi. Di tahun-tahun terakhir ini, beberapa perusahaan asuransi
mulai khawatir kalau-kalau laba Sanborn menjadi terlalu besar, sehingga mereka sengaja
menempatkan beberapa orang di dewan direksi Sanborn, untuk menjadi anjing pengawas.
Pada awal dekade 50-an, suatu metode under-writing perusahaan asuransi yang dikenal dengan
istilah carding, menyebabkan peta yang dibuat Sanborn tidak lagi begitu dibutuhkan oleh
perusahaan asuransi, dan ini menyebabkan laba bersih perusahaan dari bisnis peta turun dari
rata-rata US$ 500,000 per tahun pada tahun 1930-an, menjadi kurang dari US$ 100,000 di tahun
1958 dan 1959. Dengan mempertimbangkan kinerja perekonomian yang justru bagus selama
kurun waktu tersebut, maka kinerja Sanborn ini hampir sepenuhnya menghapus rekor kinerja
bagus dan stabil yang sudah dicapai sebelumnya oleh perusahaan.
Meski demikian, sepanjang awal dekade 1930-an, Sanborn telah membentuk portofolio investasi,
dan mulai membeli saham-saham. Ketika itu perusahaan tidak sedang membutuhkan dana untuk
ekspansi bisnis peta, sehingga setiap laba yang ditahan (tidak dibayarkan sebagai dividen)
digunakan untuk proyek investasi ini. Setelah beberapa waktu, sekitar US$ 2.5 juta telah
diinvestasikan, kurang lebih separuh di saham, dan separuh di obligasi. Alhasil dalam satu
dekade terakhir, portofolio investasi mereka telah menuai hasil yang menggembirakan ketika
bisnis peta nyaris tidak menghasilkan apa-apa (karena carding tadi).
Biar saya berikan anda sedikit gambaran tentang bagaimana menariknya Sanborn ini, jika dilihat
dari kegiatan investasinya. Di tahun 1938, ketika DJIA berada di rentang 100 120, Saham
Sanborn dihargai US$ 110 per lembar. Pada tahun 1958, ketika DJIA berada di posisi 550-an,
Sanborn turun menjadi US$ 45. Namun sepanjang kurun waktu tersebut (1938 1958), nilai
saham Sanborn jika dihitung dari nilai investasinya di saham, meningkat dari US$ 20 menjadi 65
per lembar saham.
Ini berarti, investor yang membeli Sanborn di tahun 1938 pada harga US$ 110, telah membeli
bisnis peta Sanborn seharga US$ 90 (US$ 110 dikurangi US$ 20 untuk nilai investasinya di
saham, maka nilai bisnis petanya menjadi US$ 90). Dengan perhitungan yang sama, maka
investor yang membeli Sanborn di tahun 1958 pada harga US$ 45, telah memperoleh setiap
Dollar investasi yang dimiliki Sanborn pada harga 70 sen saja (1 Dollar = 100 sen), plus
memperoleh bisnis peta-nya secara gratis.
Satu hal yang perlu dicatat adalah Sanborn, baik itu di tahun 1938 maupun 1958, sama-sama
menawarkan peta informasi yang berharga bagi perusahaan-perusahaan asuransi. Biaya untuk
memproduksi peta informasi tersebut selama dua puluh tahun telah mencapai sekitar puluhan
juta Dollar, sementara metode carding yang diproduksi perusahaan lain justru membebani
perusahaan asuransi dengan biaya total US$ 500 juta, alias jauh lebih mahal. Jadi pada akhirnya,
peta buatan Sanborn akan kembali dilirik oleh perusahaan asuransi, dan itu membuat kinerja
bisnis peta milik perusahaan menjadi membaik kembali.
15

Sementara itu, kinerja portofolio investasi Sanborn yang sangat baik menyebabkan para
direkturnya tidak terlalu berminat untuk mengembangkan bisnis peta kecuali hanya
menjalankannya seperti biasanya saja. Sanborn mencatat pendapatan US$ 2 juta per tahun, dan
memegang saham senilai US$ 7 juta. Pendapatan perusahaan dari portofolio investasinya
terbilang besar, kinerja keuangan dari bisnis peta-nya tidak ada yang perlu dikhawatirkan,
perusahaan asuransi cukup puas dengan harga peta yang ditawarkan perusahaan, dan para
pemegang saham Sanborn masih menerima dividen rutin. Meski memang, dividen ini nilainya
turun dalam delapan tahun terakhir, dimana disisi lain saya belum melihat adanya pemotongan
gaji bagi direktur dan komisaris.
Sebelum saya menjadi salah satu direktur perusahaan, dari empat belas direktur Sanborn,
sembilan diantaranya merupakan orang-orang penting di industri asuransi nasional, dimana
mereka total memegang 46 lembar saham Sanborn, dari 105,000 saham beredar. Meski mereka
berada dalam posisi penentu kebijakan perusahaan, namun jumlah saham terbesar yang dipegang
oleh seorang direktur dari kelompok orang-orang asuransi ini, hanyalah 10 lembar saham.
Sebelumnya mereka memegang Sanborn dalam jumlah besar, namun sepanjang sepuluh tahun
terakhir ini, mereka lebih banyak menjual saham Sanborn daripada membelinya.
Terdapat dua direktur dari kelompok orang-orang asuransi, yang saat ini memegang 10 lembar
saham Sanborn. Satu diantaranya merupakan pengacara perusahaan, dan satunya lagi merupakan
bankir.
Sementara dua direktur Sanborn lainnya (yang bukan dari kelompok orang-orang asuransi),
merupakan karyawan senior di Sanborn, dan mereka memegang total 300 lembar saham. Kedua
orang ini sangat tahu seluk beluk bisnis peta yang dijalani perusahaan, mampu memecahkan
masalah, namun memiliki posisi yang sama dengan direktur lainnya dalam hal kapasitasnya
sebagai penentu kebijakan perusahaan.
Tiga orang direktur sisanya merupakan satu keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Sang
ayah, yang merupakan presiden direktur dan pemilik asli perusahaan, sudah meninggal dunia.
Sementara sang ibu memegang sekitar 15,000 lembar saham. Pada akhir tahun 1958, sang anak,
karena merasa tidak puas dengan trend bisnis yang dijalani perusahaan, meminta kepada dewan
direktur untuk memilihnya sebagai presiden direktur perusahaan. Namun permintaan tersebut
ditolak, sehingga ia mengajukan pengunduran diri, dan diterima. Segera setelahnya kami
mengajukan penawaran kepada sang ibu untuk membeli seluruh sahamnya, dan diterima.
Pada saat itu terdapat dua pemegang saham Sanborn lainnya yang cukup besar, masing-masing
memegang 10,000 dan 8,000 lembar saham. Kedua pemegang saham ini, seperti juga kami, tidak
senang dengan kondisi perusahaan pada saat ini, dan menginginkan pemisahan antara bisnis
portofolio investasi saham, dan bisnis peta yang dimiliki Sanborn.
Kami memegang 24,000 lembar saham Sanborn, sehingga bersama dua pemegang saham utama
lainnya diatas, kami totalnya memegang 46,000 lembar saham. Kami berniat untuk memisahkan
16

dua bisnis yang dijalani perusahaan, untuk merealisasikan (menjual) portofolio investasi milik
Sanborn pada harga pasar (yang sangat tinggi dibanding biaya untuk memperolehnya, dalam hal
ini harga Sanborn yang murah), dan untuk menata ulang bisnis peta agar kembali
menguntungkan. Terdapat peluang bahwa bisnis peta bisa menghasilkan keuntungan lebih jika
peta yang diproduksi perusahaan dikonversi dalam bentuk elektronik, sehingga lebih mudah
digunakan oleh para pelanggan.
Tentunya, dewan direksi Sanborn tidak akan menerima begitu saja usulan kami sebagai orang
luar, bahkan meski ide kami ini didukung oleh konsultan manajemen, Booz, Allen & Hamilton.
Karena itulah, kami berencana untuk membeli sisa saham yang masih dipegang oleh orang lain,
jika mereka menginginkan untuk keluar dari perusahaan. Pihak SEC (otoritas bursa saham
Amerika) menganggap bahwa itu adalah rencana yang wajar dan dapat diterima.
Sedikit melodrama diatas hanya menggambarkan sebagian kecil dari warna-warni kegiatan
investasi yang kami lakukan. Namun, itu cukup menjelaskan pentingnya kerahasiaan kegiatan
investasi yang kami kerjakan, sekaligus menjelaskan bahwa hasilnya tidak akan bisa dihitung
dalam waktu yang singkat, seperti satu tahun.
Tapi situasi dimana kami memegang kendali atas perusahaan, seperti Sanborn ini, akan sangat
jarang terjadi. Kegiatan investasi favorit kami tetap saja mencari saham-saham murah, dan
mungkin menjualnya ketika harganya naik hingga mencapai harga wajarnya, dan juga
berinvestasi pada saham-saham dimana keuntungan yang diperoleh akan lebih bergantung pada
aksi korporasi perusahaan (saham-saham work-outs), ketimbang fluktuasi harga saham dan
pasar. Namun jika dana kelolaan yang kami pegang terus tumbuh kedepannya, maka akan lebih
banyak lagi saham-saham yang masuk kedalam kategori kontrol seperti Sanborn ini, dimana
kami bisa turut mengendalikan arah kebijakan perusahaan.
Pihak auditor akan mengirim laporan keuangan partnership ini serta informasi pajak ke alamat
anda dalam seminggu kedepan. Jika ada pertanyaan, silahkan.
Dengan Hormat,
Warren E. Buffett

17

1960 Letter
BUFFETT PARTNERSHIP, LTD
810 Kiewit Plaza, Omaha 31, Nebraska
22 Juli 1961
Kepada para partner
Beberapa waktu lalu, seorang partner mengeluh bahwa annual letter ini seperti waktu yang
panjang antara dua gelas minuman, karena hanya ditulis setahun sekali. Jadi semi-annual letter
yang ditulis pada pertengahan tahun mungkin merupakan ide yang bagus. Seharusnya tidak
terlalu sulit bagi saya untuk mengatakan sesuatu sebanyak dua kali setahun, tapi tidak untuk
tahun ini. Jadi, surat pada pertengahan tahun inilah yang akan saya tulis lagi pada tahun-tahun
yang akan datang.
Sepanjang enam bulan pertama 1961, Dow Jones Industrial Average (DJIA) mencatat kenaikan
13%, termasuk dividen. Meskipun enam bulan terlalu singkat untuk menilai kinerja kami, namun
seluruh partnership yang kami kelola mencatat kinerja enam bulan yang sedikit lebih baik
dibanding DJIA. Sementara partnership yang dibentuk tahun 1961 mencatat kinerja yang setara
atau lebih tinggi dibanding DJIA, tergantung seberapa lama mereka beroperasi.
Namun, biar saya tekankan dua hal disini. Pertama, satu tahun itu terlalu singkat untuk menilai
bagus tidaknya kinerja investasi yang kami lakukan, dan enam bulan itu lebih singkat lagi. Saya
khawatir bahwa jika saya menulis semi-annual letter setiap enam bulan, maka anda sebagai
partner akan keliru menilai kinerja kami jika dalam enam bulan tertentu, kinerja kami tampak
terlalu bagus atau terlalu jelek. Saya pribadi berpendapat bahwa kinerja kami hanya bisa dinilai
setelah rentang waktu minimal lima tahun, dimana selama periode waktu tersebut kami akan
sudah melewati semua kondisi pasar, baik kondisi yang menguat, maupun melemah.
Dan kedua, saya mau anda semua mengerti bahwa jika kami tetap memegang saham-saham
dalam portofolio saat ini, maka saya tidak hanya ragu bahwa kinerja kami akan lebih baik dari
DJIA, tapi justru sangat mungkin bahwa kinerja kami akan lebih rendah dari DJIA, pada akhir
tahun nanti.
Portofolio kami, dimana saya yakin bahwa itu adalah portofolio yang konservatif dibanding
portofolio perusahaan investasi pada umumnya, diarahkan untuk tumbuh secara konservatif
seiring dengan kenaikan pasar. Selama ini, kami selalu berusaha untuk menempatkan sebagian
dana pada saham-saham yang pergerakannya tidak begitu dipengaruhi pergerakan pasar, dimana
porsi dana di saham-saham ini akan ditingkatkan seiring dengan kenaikan indeks saham.
Kami juga telah mulai membeli saham-saham tertentu dalam jumlah besar dimana saya, tentu
saja, tidak berharap bahwa pasar akan cukup bijak untuk langsung menaikkan harganya dalam
waktu setahun. Pembelian tersebut mungkin akan menekan kinerja kami dalam jangka pendek,
namun menawarkan kinerja yang superior setelah beberapa tahun, plus menawarkan risiko yang
rendah terkait statusnya sebagai saham dengan karakter super-defensif.
18

Kami telah mulai menyatukan dana dari seluruh partnership kedalam satu rekening, dimana satu
rekening tersebut akan terealisasi pada akhir tahun ini. Saya sudah berbicara dengan para partner
yang bergabung selama setahun terakhir, dan juga sudah berbicara dengan perwakilan dari para
partner yang sudah bergabung sebelumnya, terkait hal ini.
Berikut adalah ketentuan dari penyatuan partnership ini:
A. Seluruh partnership di-merger berdasarkan nilai pasar pada akhir tahun, dan juga terdapat
alokasi utang pajak untuk tiap-tiap partner terkait keuntungan yang belum direalisasikan dari
saham yang belum dijual. Merger ini sendiri bebas pajak, dan tidak menyebabkan keuntungan
menjadi lebih cepat untuk direalisasikan.
B. Berikut adalah ketentuan pembagian keuntungan antara limited partner (anda) dan general
partner (saya). Satu, terdapat bunga bagi limited partner sebesar 6% nilai dana kelolaan pada
awal tahun. Dan dua, keuntungan pada akhir tahun akan dibagi dengan porsi seperempat bagi
general partner, dan tiga perempat bagi limited partner. Jika kinerja kami dalam setahun kurang
dari 6%, maka bunga yang gagal dibayarkan kepada limited partner akan tetap dibayarkan pada
tahun berikutnya.
Berikut ini adalah beberapa opsi perjanjian pembagian keuntungan yang saya tawarkan.
Opsi
1
2
3

Bunga bagi Limited Partner


6%
4%
0

Bagian Gen. Partner


1/3
1/4
1/6

Bagian Ltd. Partner


2/3
3/4
5/6

Dalam kondiri kami berhasil meraup keuntungan diatas 18% per tahun, opsi perjanjian ketiga
tentunya akan lebih baik bagi para limited partner dibanding opsi pertama dan kedua. Namun
jika keuntungannya kurang dari 18%, maka opsi pertama dan kedua-lah yang lebih baik. Sekitar
80% partnership memilih opsi perjanjian pertama dan kedua, namun saya berharap bahwa kami
kedepannya bisa secara konsisten mencetak rata-rata kinerja diatas 18% per tahun.
C. Dalam kondisi kami menderita kerugian, maka bagian keuntungan bagi saya sebagai general
partner adalah nol, meski bagian keuntungan tersebut akan tetap dibayarkan di tahun berikutnya
jika ada keuntungan lebih. Meski demikian, saya dan istri saya akan juga membuka satu
partnership baru milik kami sendiri, dengan nilai aset sekitar seperenam dari total partnership.
Partnership baru ini akan digunakan untuk membeli saham-saham yang sama, sehingga
keuntungan atau kerugian yang kami peroleh akan sama dengan keuntungan atau kerugian yang
anda peroleh, plus kami akan mencatat keuntungan lebih bagi kami sendiri jika dalam setahun,
keuntungan yang diperoleh lebih dari 6%.
D. Bunga sebesar 6% per tahun akan dibayarkan setiap bulan. Jika anda tidak menarik bunga ini,
maka uangnya akan secara otomatis ditambahkan ke dana kelolaan, sehingga aset partnership
pada akhir tahun akan meningkat 6%.
19

E. Saya memiliki hak untuk meminjam dana, maksimal hingga sebesar 20% dari aset
partnership, dengan bunga 6% per tahun, dimana pinjaman itu akan dibayarkan pada akhir tahun
atau sebelumnya. Namun saya berharap bahwa saya tidak perlu melakukan itu (meminjam dana),
karena saya lebih suka menggunakan dana yang bisa ditempatkan selama mungkin di saham,
tanpa perlu mengembalikannya ke anda atau bank.
F. Perubahan nilai pajak dengan nilai kurang dari US$ 1,000 karena adanya penyesuaian terkait
penyatuan partnership, akan dibebankan kepada saya.
Kami telah mengajukan proposal kepada Pemerintah di Washington agar merger ini bebas pajak,
dan agar partnership baru hasil penyatuan ini memiliki dasar hukum. Meski hal ini
membutuhkan kerja keras, namun akan membuat pekerjaan kami menjadi lebih mudah
kedepannya.
Minimum dana kelolaan untuk partner baru pada saat ini adalah US$ 25,000, tapi ini tentu saja
tidak berlaku bagi partner yang sudah bergabung. Anda bisa menarik atau menambahkan dana
pada akhir tahun sejumlah kelipatan US$ 100. Saat ini jumlah aset di seluruh partnership sudah
mencapai US$ 4 juta, dan itu memungkinkan kami untuk melakukan satu metode investasi
seperti yang sudah pernah kami bahas di annual letter beberapa tahun yang lalu, dimana metode
tersebut sebelumnya nyaris tidak mungkin dilakukan.
Okay, dengan demikian annual letter ini menjadi lebih panjang dari biasanya. Jika anda punya
pertanyan, silahkan, terutama terkait opsi perjanjian partnership yang sudah dibahas diatas. Jika
ada banyak pertanyaan, maka saya akan menulis letter khusus untuk merangkum pertanyaanpertanyaan tersebut, serta jawabannya.
Dengan Hormat,
Warren E. Buffett

20

1961 Letter
Buffett Partnership, Ltd
810 Kiewit Plaza
Omaha 31, Nebraska
24 Januari 1962
Kinerja kami di tahun 1961
Saya berulang kali mengatakan kepada para partner bahwa saya selalu memiliki ekspektasi, atau
mungkin lebih tepatnya harapan (saya sendiri sulit untuk menganggap ini sebagai ekspektasi
ataukah harapan) bahwa kinerja kami akan tampak baik dalam kondisi pasar yang lesu atau
turun, namun akan kesulitan dalam mengalahkan kenaikan pasar dalam kondisi pasar yang
menguat.
Meskipun tahun 1961 jelas merupakan tahun yang bagus bagi pasar saham, dan juga bagus bagi
kinerja kami, baik secara absolut maupun relatif, ekspektasi yang sudah saya sebut diatas tetap
tidak berubah.
Sepanjang tahun 1961, Dow Jones Industrial Average (selanjutnya disebut Dow) mencatat
kenaikan 22.2%, sudah termasuk dividen. Sementara di periode satu tahun yang sama,
partnership kami mencatat kenaikan 45.9%. Kami kini telah menyelesaikan kegiatan pengelolaan
dana selama genap lima tahun penuh, dan berikut hasilnya. Sebelumnya catat bahwa kinerja
partnership dibawah ini adalah belum dikurangi pembayaran kepada partner, sementara kinerja
Dow sudah termasuk dividen.
Tahun
1957
1958
1959
1960
1961

Jumlah Partnership
3
5
6
7
7

Kinerja Partneship (%)


10.4
40.9
25.9
22.8
45.9

Kinerja Dow (%)


-8.4
38.5
19.9
-6.3
22.2

Jika keuntungan/kenaikan tiap tahun diakumulasikan, berikut hasilnya.


Tahun
1957
1957 - 1958
1957 - 1959
1957 - 1960
1957 - 1961

Kinerja Partnership (%)


10.4
55.6
95.9
140.6
251.0

Kinerja Dow (%)


-8.4
26.9
52.2
42.6
74.3

Berikut ini adalah keuntungan bagi limited partner (anda), setelah dikurangi bagian saya sebagai
general partner, namun belum dikurangi pajak.
Tahun
1957

Keuntungan tiap Tahun (%)


9.3

Diakumulasikan (%)
9.3

21

1958
1959
1960
1961

32.2
20.9
18.6
35.9

44.5
74.7
107.2
181.6

Metode Penilaian Kinerja


Salah satu poin utama ketika saya memilih investor untuk menjadi partner kami, adalah bahwa
kami dan mereka sama-sama menggunakan patokan yang sama untuk menilai kinerja. Jika
kinerja saya buruk, saya memperkirakan bahwa partner akan menarik dananya, dan dengan
demikian saya akan mencari sumber dana lain. Namun jika kinerja saya baik, maka saya
berharap akan memiliki hubungan yang baik dengan mereka.
Tapi poin pentingnya disini adalah bahwa kita semua harus memiliki standar yang sama tentang
kinerja yang bagaimana yang bisa dikatakan baik, dan kinerja yang bagaimana yang bisa
dikatakan buruk. Saya percaya bahwa sebuah kinerja bisa dikatakan baik atau buruk, jika ada
pembandingnya.
Saya telah secara berkelanjutan menggunakan indeks Dow sebagai patokan kinerja kami. Saya
pikir periode tiga tahun terlalu pendek untuk menilai kinerja kami, dan penilaian terbaik adalah
pada satu periode yang cukup panjang dimana Dow naik atau turun hingga ditutup pada posisi
yang tidak terlalu jauh dari posisi awalnya. Contohnya, jika Dow mengalami bull market hingga
terus naik dan mencatat kenaikan 100% dalam dua tahun, namun hanya dalam enam bulan
berikutnya kondisi market berbalik arah dan Dow terus turun hingga kenaikan 100% tadi hanya
tersisa 20%, maka ketika itulah kinerja kami bisa dinilai. Jika dalam total waktu dua setengah
tahun tersebut kami mencatat keuntungan lebih dari 20%, maka secara umum, kinerja kami bisa
dikatakan baik.
Meski Dow tidak bisa dianggap sebagai pembanding kinerja yang sempurna, namun Dow
memiliki kelebihan karena berstatus sebagai indeks saham yang populer, memiliki periode
historis jangka panjang, dan menggambarkan kondisi pasar serta perilaku investor secara umum.
Namun saya juga tidak keberatan jika anda menggunakan pembanding yang lain untuk kinerja
kami, seperti indeks saham lainnya, kinerja reksadana, kinerja investment trust, dll.
Anda mungkin menganggap bahwa saya menggunakan Dow sebagai patokan karena Dow ini
terbilang mudah untuk dikalahkan. Tapi sebenarnya, indeks saham ini telah terbukti sebagai
kompetitor yang tangguh. Arthur Wiesenberger, dalam bukunya menulis daftar kinerja seluruh
perusahaan reksadana di Amerika, sepanjang kurun waktu 15 tahun antara tahun 1946 hingga
1960. Mengingat bahwa seluruh perusahaan reksadana tersebut mengelola total US$ 20 milyar
dana investor, maka kinerja reksadana tersebut menggambarkan pengalaman investasi dari jutaan
investor, secara kolektif. Saya yakin bahwa, meski angka persisnya tidak diketahui secara persis,
kinerja dari para perusahaan investasi non reksadana di Amerika kurang lebih sama dengan
kinerja reksadana diatas.

22

Wiesenberger menyajikan daftar kinerja dari 70 perusahaan reksadana dalam bukunya. Saya
telah menyisihkan 32 diantaranya, mengingat mereka adalah reksadana campuran yang tidak
hanya menempatkan dana di saham (sehingga kinerja mereka tidak sepenuhnya tergantung pada
naik turunnya pasar saham). Dan dari 32 reksadana tersebut, 31 diantaranya mencatat kinerja
yang lebih rendah dibanding Dow.
Sementara dari 38 reksadana lainnya, yang sepenuhnya merupakan reksadana saham, 32
diantaranya mencatat kinerja yang juga lebih rendah dibanding Dow, dan hanya 6 yang mampu
mengalahkan Dow. Keenam reksadana juara ini pada akhir tahun 1960 memiliki aset total US$
1 milyar, sementara ketiga puluh dua reksadana pecundang mencatat aset total US$ 6.5 milyar.
Dari keenam reksadana juara, tidak ada yang mencatat kinerja superior dibanding Dow,
melainkan hanya unggul beberapa persen.
Dibawah ini adalah daftar kinerja dari per tahun dari empat perusahaan reksadana terbesar di
Amerika, angka dalam persen. Data diambil dari majalah Moodys Banks & Finance Manual,
tahun 1961. Untuk tahun 1961 belum ada datanya, tapi saya perkirakan hasilnya tidak begitu
berbeda dibanding tahun 1960.
Tahun
1957
1958
1959
1960

Massachusetts
-12.0
44.1
8.2
-0.9

Investors Stock
-12.4
47.6
10.3
-0.1

Lehman
-11.4
40.8
8.1
2.6

Tri-Continental
-2.4
33.2
8.4
2.8

Dow
-8.4
38.5
19.9
-6.3

Buffett Pship
9.3
32.2
20.9
18.6

Dan jika diakumulasikan:


Tahun
1957
1957 - 1958
1957 - 1959
1957 - 1960

Msetts
-12.0
26.8
37.2
36.0

Investors Stock
-12.4
29.3
42.6
42.5

Lehman
-11.4
24.7
34.8
38.3

Tri-Continental
-2.4
30.0
40.9
44.8

Dow
-8.4
26.9
52.2
42.6

Buffett Pship
9.3
44.5
74.7
107.2

Catatan: Keuntungan pada kolom Buffett Partnership merupakan keuntungan bersih bagi anda
sebagai limited partner setelah dikurangi biaya-biaya dan bagian keuntungan bagi saya sebagai
general partner. Massachusetts Investors Trust memiliki aset sekitar US$ 1.8 milyar, Investors
Stock Fund US$ 1.0 milyar, Tri-Continental US$ 500 juta, dan Lehman US$ 350 juta, sehingga
totalnya keempat reksadana diatas memegang dana kelolaan US$ 3.5 milyar.
Saya tidak menyajikan tabel diatas dengan tujuan untuk mengatakan bahwa kinerja keempat
perusahaan reksadana diatas terbilang rendah dibanding kinerja kami. Sebab jika saya diberi
kepercayaan untuk mengelola dana sebesar yang mereka kelola, dan saya memiliki batasan
terkait aktivitas saya didalam perusahaan yang kami beli sahamnya, maka kinerja kami juga
tidak akan lebih baik dari mereka.

23

Saya menyajikan tabel diatas untuk menunjukkan bahwa indeks Dow bukanlah standar yang
terlalu rendah, untuk menilai kinerja kami, dimana seperti yang bisa anda lihat diatas, kinerja
dari keempat perusahaan reksadana diatas tidak lebih baik dibanding Dow.
Portofolio saham kami sangat berbeda dengan 30 saham yang menjadi anggota Dow. Cara kerja
kami dalam berinvestasi juga sangat berbeda dengan cara kerja reksadana.
Meski demikian, sebagian besar partner kami juga menempatkan investasi pada beberapa
perusahaan reksadana yang mencatat kinerja kurang lebih setara Dow, sebagai alternatif
investasinya diluar Buffett Partnership. Dari sinilah, saya pikir, kinerja kami boleh dibandingkan
secara fair.
Metode Kerja Kami
Kami menempatkan investasi kami pada tiga kategori saham. Ketiga kategori ini memiliki
karakter yang berbeda-beda, dan cara kami dalam mengalokasikan dana pada tiap-tiap kategori
akan sangat berpengaruh terhadap kinerja kami setiap tahunnya. Besarnya persentase alokasi
dana untuk tiap-tiap kategori sebagian sudah direncanakan, namun pada prakteknya seringkali
bisa dialokasikan secara fleksibel sesuai kebutuhan, tergantung beberapa faktor.
Kategori pertama terdiri dari saham-saham umum yang murah (undervalue), dimana kami
tidak perlu lagi memperhatikan tentang bagaimana cara perusahaan dalam beroperasi, dan juga
kapan harga yang murah tersebut akan kembali ke harga wajarnya (alias naik). Selama ini, kami
lebih banyak menempatkan dana di kategori umum ini ketimbang dua kategori lainnya. Kami
biasanya memiliki porsi penempatan dana yang besar, yakni sekitar 5 10% dari total aset
partnership di tiap-tiap saham, untuk lima atau enam saham yang kami anggap paling bagus dan
paling murah di kategori ini, dan porsi yang lebih kecil untuk sepuluh hingga lima belas saham
lainnya. Jadi totalnya kami memegang antara 15 20 saham di kategori ini, dimana 5 6 saham
memperoleh prioritas alokasi dana, sementara selebihnya dibeli dalam jumlah yang lebih sedikit.
Dari saham-saham undervalue ini, beberapa diantaranya naik cukup cepat, sementara yang
lainnya membutuhkan waktu bertahun-tahun. Adalah sulit bagi kami pada saat membeli saham
di kategori ini, untuk memperoleh alasan kenapa mereka akan naik (hanya karena harga suatu
saham masih murah, bukan berarti saham tersebut punya alasan untuk naik). Tapi yang jelas,
entah karena sahamnya kurang diperhatikan orang atau alasan lainnya, maka saham-saham
tersebut bisa kami beli pada harga murah.
Dengan cara ini, seringkali kami memperoleh nilai yang tinggi untuk harga yang kami bayarkan,
dan selisih antara nilai dan harga ini menciptakan margin of safety (MOS) yang membuat kami
merasa nyaman dan aman setiap kali kami membeli saham. Margin of Safety untuk tiap-tiap
saham, dipadukan dengan diversifikasi portofolio, menciptakan satu paket margin of safety yang
sangat menarik untuk seluruh portofolio, dan juga menawarkan kenaikan nilai yang signifikan
bagi portofolio secara keseluruhan.
24

Hal penting lainnya adalah, kami sangat memperhatikan pemilihan waktu dalam membeli saham,
dimana kami tidak boleh langsung membeli saham begitu saja ketika kami menemukan saham
murah, melainkan harus di waktu yang tepat. Selama beberapa tahun terakhir, pemilihan waktu
yang kami lakukan untuk membeli saham rata-rata lebih baik ketimbang pemilihan waktu untuk
menjual. Kami tidak membeli saham-saham di kategori umum ini dengan tujuan untuk
membelinya hingga sebanyak-banyaknya, melainkan untuk menjualnya nanti pada harga yang
kami anggap cukup wajar, atau jika memungkinkan, overvalue (mahal).
Catatan Penerjemah: Dari paragraf diatas bisa dilihat bahwa pada tahap-tahap awal
partnershipnya, Buffett juga ternyata lebih condong ke trading ketimbang invest, hanya
saja pendekatan analisisnya berbeda yakni bukan menggunakan analisis teknikal,
melainkan analisis fundamental yang fokus pada value, bukan growth (hingga annual
letter-nya yang ini, Buffett sama sekali tidak menyebutkan kata growth).
Pergerakan saham-saham pada kategori umum ini terbilang mudah dipengaruh fluktuasi Dow,
dimana jika Dow turun, maka mereka juga akan turun (ingat bahwa hanya karena suatu barang
dihargai murah, bukan berarti harganya tidak bisa turun lagi). Jika pasar turun secara tiba-tiba,
maka saham-saham di kategori ini juga kemungkinan akan turun dengan persentase yang kurang
lebih sama dengan penurunan Dow, karena sifatnya yang rentan terhadap perubahan pasar.
Namun, setelah bertahun-tahun, saya percaya bahwa kinerja portofolio kami di kategori ini akan
jauh melebihi Dow. Karena dalam kondisi market yang meningkat tajam, seperti di tahun 1961,
kategori ini juga mencatat kinerja yang sangat baik dibanding dua kategori lainnya.
Kategori kedua, dimana ini merupakan kategori dengan alokasi dana yang lebih kecil dibanding
kategori umum, terdiri dari saham-saham work-outs, yakni saham-saham yang kinerja
perusahaannya lebih bergantung pada aksi korporasi dan pengembangan/ekspansi perusahaan
yang dilakukan manajemen, dan harga sahamnya juga lebih dipengaruhi aksi korporasi tersebut
ketimbang fluktuasi pasar. Saham-saham ini memiliki jadwal-waktu yang bisa diprediksi,
dengan risiko keliru yang terbatas, tentang kapan kami (sebagai pemegang saham) akan
memperoleh apa, berapa banyak, dan apa yang bisa membatalkan aksi korporasinya, dll. Aksi
korporasi seperti merger, likuidasi, reorganisasi, spin-off (pemisahan anak usaha), dll, semuanya
mengarah kepada work-outs.
Contoh work-outs yang terjadi baru-baru ini adalah, sebuah perusahaan minyak kecil telah
menjual ladang minyaknya ke perusahaan minyak lain yang lebih besar. Kami mendapat
keuntungan ketika membeli saham perusahaan minyak kecil tersebut pada harga yang masih
rendah, dimana pendapatan perusahaan dari penjualan ladang minyaknya belum terefleksikan
pada harga tersebut.
Kategori ini akan menghasilkan keuntungan yang stabil dari tahun ke tahun, tanpa terlalu
dipengaruhi oleh fluktuasi Dow. Sudah tentu, jika kami mengalokasikan seluruh dana yang ada
pada kategori work-outs ini, maka kinerja kami akan tampak sangat baik dalam situasi pasar
yang menurun, namun akan tampak buruk dalam situasi pasar yang menanjak.
25

Kategori ini terdiri dari sepuluh hingga lima belas saham berbeda, baik yang kegiatan
pengembangan usahanya masih dalam tahap awal, ataupun sudah mendekati selesai. Saya
terkadang menggunakan dana pinjaman untuk membeli saham-saham di kategori ini, maksimal
hingga 25% dari nilai dana kelolaan partnership, mengingat ini adalah kategori yang aman, baik
berdasarkan hasil akhirnya nanti (ketika aksi korporasi perusahaan membuahkan hasil), dan juga
aman dari fluktuasi pasar.
Kategori terakhir adalah kategori kontrol, dimana kami memegang cukup banyak saham di
perusahaan tertentu hingga kami memiliki kendali atas arah kebijakan perusahaan. Investasi di
kategori ini tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan dalam jangka pendek, melainkan
membutuhkan waktu setidaknya beberapa tahun. Dalam satu tahun tertentu, mereka mungkin
tidak menghasilkan keuntungan apapun dimana kami lebih suka saham ini tetap di posisi
harganya, atau kalau bisa turun, agar kami bisa membelinya lebih banyak lagi.
Kategori ini, seperti hal-nya kategori work-outs, juga tidak begitu dipengaruhi oleh naik
turunnya Dow. Terkadang, kami membeli saham tertentu pada kategori umum, dengan harapan
bahwa kami bisa turut mengendalikan perusahaan, dan ini bisa terjadi jika harga saham tersebut
tidak juga naik setelah beberapa waktu tertentu (sehingga kami bisa terus membelinya). Tapi jika
harganya naik dalam waktu singkat hingga ke posisi yang sudah tidak murah lagi, dan kami
belum pada posisi yang bisa mengendalikan perusahaan, maka kami bisa menjualnya untuk
memperoleh keuntungan.
Berikut ini adalah satu saham yang perusahaannya sudah kami kendalikan, karena kami menjadi
pemegang saham mayoritasnya.
Dempster Mill Manufacturing Company
Kami saat ini memiliki kendali atas perusahaan bernama Dempster Mill Manufacturing
Company, yang berlokasi di Beatrice, Nebraska. Kami membeli Dempster pertama kali sebagai
saham undervalue, sekitar lima tahun yang lalu, dan seiring dengan meningkatnya jumlah saham
yang kami pegang, saya kemudian menjadi salah satu direktur di perusahaan, sekitar empat tahun
lalu. Dan pada Agustus 1961 kemarin, kami akhirnya menjadi pemegang saham mayoritas
perusahaan, dimana hal ini sekaligus menunjukkan bahwa banyak dari operasi investasi kami
yang tidak bisa dilakukan dalam semalam.
Saat ini kami memegang 70% saham Dempster, plus 10% lagi yang dipegang oleh beberapa
rekanan kami. Sisanya dipegang oleh sekitar 150 pemegang saham, dan tidak ada dari mereka
yang memiliki kontrol atas Dempster, baik perusahaannya maupun harga sahamnya, sebesar
kontrol yang kami miliki. Setiap kali kami membeli atau menjual saham Dempster ini di pasar,
maka hal itu bisa menyebabkan harga sahamnya naik atau turun secara drastis.
Karena itulah kinerja kami terkait investasi di Dempster ini tidak bisa dihitung berdasarkan harga
sahamnya di pasar, melainkan hanya bisa berdasarkan nilai riil perusahaan pada akhir tahun. Dan
karena posisi kami terhadap perusahaan ini sudah menjadi pengendali, maka kami akan berupaya
26

untuk meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, dimana kami menganggap terdapat prospek
nilai yang cukup tinggi yang bisa kami capai, jika kami berusaha untuk itu.
Dempster adalah perusahaan pembuat alat-alat pertanian dan jasa tata kelola air, dengan
pendapatan pada tahun 1961 sekitar US$ 9 juta. Sejumlah modal yang diinvestasikan perusahaan
dalam beberapa tahun terakhir hanya mampu menghasilkan laba secara nominal, dan ini
mencerminkan situasi manajemen yang buruk, seiring dengan kondisi industrinya yang memang
sulit.
Sekarang ini, nilai modal bersih (nilai buku) perusahaan adalah US$ 4.5 juta, atau setara US$ 75
per saham, sementara nilai modal kerja Dempster adalah US$ 50 per saham. Pada akhir tahun,
kami menilai saham kami pada harga US$ 35 per saham, dan kami menganggap bahwa itu
adalah penilaian yang wajar bagi partner baru maupun lama. Sudah pasti, jika perusahaan bisa
kami dorong untuk mencetak laba kembali, maka nilai sahamnya akan kami naikkan, tapi bahkan
jika tidak, Dempster tetap memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding biaya untuk
memperolehnya. Kami membeli Dempster pada harga rata-rata US$ 28 per saham, dan saham ini
mewakili 21% dari nilai aset bersih seluruh partnership, berdasarkan harga US$ 35 per saham.
Sudah tentu, Dempster tidak akan menghasilkan uang yang lebih banyak ketika General Motors,
US Steel, dll, harganya naik (baca: pasar naik). Dalam situasi bull market, saham dalam kategori
kontrol seperti Dempster ini akan tampak seperti cara yang sulit untuk menghasilkan uang,
dibanding saham-saham lain pada umumnya. Meski demikian, dalam posisi market seperti
sekarang ini, saya lebih melihat adanya risiko penurunan daripada peluang kenaikan. Sementara
situasi dimana kami memegang kendali atas perusahaan, seperti Dempster ini, akan melindungi
portofolio kami dari risiko tersebut.
Definisi Konservatif
Penjelasan diatas tentang cara kami beroperasi telah memberikan petunjuk tentang seberapa
konservatif kami dalam berinvestasi. Beberapa tahun belakangan ini, banyak orang berpikir
bahwa jika mereka hendak berinvestasi dengan cara yang paling konservatif, maka mereka bisa
membeli obligasi pemerintah, baik jangka menengah maupun panjang. Kebijakan ini, dalam
banyak kasus, telah menghasilkan penurunan nilai pasar dari investasi yang ditanamkan, dan
juga telah gagal dalam menjaga atau meningkatkan daya beli investor yang bersangkutan, karena
keuntungan yang dihasilkan terhapus oleh inflasi.
Sebaliknya, terdapat banyak orang yang sadar akan buruknya pengaruh inflasi, sehingga itu
mengarahkan mereka untuk berinvestasi secara konservatif dengan cara membeli saham-saham
blue chip tanpa memperhatikan price earning ratios (PER), dividend yields (hasil dividen), dll.
Namun cara berinvestasi seperti ini tentu saja sangat berisiko, sehingga tidak bisa disebut
konservatif.
Menurut saya, mengingat bahwa perilaku investor di pasar lebih cenderung serakah ketimbang
logis, maka pergerakan harga-harga saham di pasar, termasuk pergerakan pasar itu sendiri,
27

seringkali tidak dapat diprediksi. Jadi intinya, bukanlah tindakan konservatif jika kita
berinvestasi dengan cara membeli saham ketika kita memperkirakan pasar akan naik, dan
menjualnya ketika kita memperkirakan pasar akan turun. Bahkan tidak hanya tidak konservatif,
cara investasi tersebut lebih mirip spekulasi.
Anda tidak akan menjadi benar hanya karena terdapat banyak orang yang setuju dengan anda.
Anda juga tidak akan menjadi benar hanya karena ada orang penting yang sependapat dengan
anda. Anda hanya akan benar jika hipotesis anda tepat, jika fakta-fakta yang anda kumpulkan
tepat, jika alasan pembelian saham anda tepat, dan terakhir, jika seluruh tiga poin tersebut teruji
akurasinya setelah beberapa kali transaksi pembelian dan penjualan saham. Yap, konservatif
yang sesungguhnya hanya bisa dicapai melalui pengetahuan dan pertimbangan dalam setiap
pembelian saham.
Saya perlu pula menambahkan bahwa hanya karena koleksi saham kami tampak tidak biasa,
maka itu bukan berarti cara berinvestasi kami bisa dianggap konservatif atau tidak, jika
dibanding metode investasi yang standar. Terkait apakah kami konservatif atau tidak, hanya bisa
ditentukan dengan cara memeriksa metode investasinya, dan juga dengan melihat hasilnya.
Saya menganggap bahwa ujian yang objektif untuk melihat seberapa konservatif-nya kami dalam
berinvestasi, bisa dilihat dari evaluasi kinerja kami ketika pasar turun, yang itu berarti ketika
Dow terkoreksi signifikan. Situasi pada tahun 1957 dan 1960, dimana Dow ketika itu turun
namun kinerja kami tetap positif, seharusnya sudah bisa memenuhi hipotesis bahwa kami
berinvestasi dengan cara yang amat sangat konservatif. Kami belum pernah mengalami realisasi
kerugian lebih dari 0.5% dari nilai aset bersih partnership, dan perbandingan antara realisasi
keuntungan dibanding realisasi kerugian adalah kurang lebih 100 banding 1.
Tentunya, catatan diatas harus pula diimbangi dengan fakta bahwa secara rata-rata, kami telah
bekerja dalam situasi pasar yang menguat, lima tahun ini. Meski demikian, catat pula bahwa
selama lima tahun tersebut, meski kondisi pasar secara umum menguat, namun tetap terdapat
banyak kemungkinan terjadinya pembelian saham yang menyebabkan kerugian (anda mungkin
pernah mengalami kerugian itu sendiri), dimana kami tetap lolos dari kemungkinan tersebut. Jadi
kesimpulannya, fakta-fakta yang sudah saya paparkan diatas tetap signifikan untuk menilai
seberapa konservatif kami dalam berinvestasi.
Definisi Ukuran
Selain pertanyaan, apa yang akan terjadi dengan partnership ini setelah saya meninggal dunia?,
pertanyaan lainnya yang juga mungkin anda tanyakan adalah, Saya lihat jumlah dana kelolaan
anda telah meningkat dengan pesat. Apakah itu akan berpengaruh terhadap kinerja partnership
ini kedepannya?
Jumlah dana yang lebih besar bisa menyebabkan dua hal. Dari sudut pandang investasi secara
pasif, dimana kami tidak bisa mempengaruhi arah kebijakan perusahaan, maka dana kelolaan
yang besar akan menekan kinerja kami. Tapi bagi perusahaan reksadana yang berinvestasi di
28

saham yang dipegang oleh publik secara luas (saham-saham blue chip yang likuid), maka dana
yang lebih besar hanya memberikan sedikit pengaruh negatif. Anda tahu, membeli saham
General Motors/GM sebanyak 10,000 lembar hanya akan sedikit lebih mahal (berdasarkan
harapan matematis) dibanding membeli 1,000 atau 100 lembar saham, karena anda bisa membeli
10,000 lembar saham GM sekaligus pada satu atau dua level harga saja.
Sementara pada saham-saham tertentu yang kami sudah kami beli, membelinya hingga sebanyak
10,000 lembar tentu saja sangat sulit ketimbang hanya membelinya sebanyak 100 lembar,
bahkan terkadang itu tidak mungkin. Karena itulah, untuk satu saham yang kami beli, jumlah
dana yang lebih besar akan kurang menguntungkan, Tapi untuk beberapa saham sekaligus dalam
portofolio kami, maka saya bisa katakan bahwa jumlah dana yang lebih besar tidak begitu
berpengaruh buruk (dana yang lebih besar tersebut bisa dibagi rata untuk tiap-tiap saham). Hal
ini berlaku terutama untuk saham-saham di kategori work-outs, dan juga untuk sebagian saham
di kategori umum.
Sebaliknya, untuk saham-saham di kategori kontrol, maka alokasi dana yang lebih besar untuk
membeli sahamnya sudah jelas akan memberikan keuntungan. Pekerjaan kami di Sanborn tidak
akan bisa diselesaikan tanpa tindakan yang diperlukan, dalam hal ini tindakan pembelian
sahamnya hingga jumlah yang cukup untuk memiliki hak voting yang besar dalam RUPS. Saya
sangat percaya bahwa kami berpeluang untuk memiliki lebih banyak lagi saham-saham seperti
ini (saham yang kami memegangnya dalam jumlah besar, atau bahkan mayoritas), seiring
dengan meningkatnya dana kelolaan.
Pertanyaannya sekarang, manakah yang lebih berpengaruh signifikan terhadap kinerja
partnership secaar keseluruhan? Apakah berkurangnya prospek keuntungan dalam investasi
saham yang biasa, yakni yang pasif, ataukah meningkatnya prospek keuntungan dalam investasi
di saham kategori kontrol? Saya tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut mengingat itu sangat
tergantung pada situasi pasar, apakah naik atau turun, ketika kami melakukan investasi pasif
ataupun kontrol. Namun setidaknya, untuk saat ini saya berpendapat bahwa hal ini (ukuran dana
kelolaan yang lebih besar) tidak perlu dikhawatirkan akan menyebabkan kinerja kami menjadi
turun.
Tapi jika nanti pendapat saya berubah, maka anda akan kami beri tahu. Satu hal lagi, saya bisa
katakan bahwa kinerja kami di tahun 1960 dan 1961 tidak akan menjadi lebih baik, jika kami
berinvestasi menggunakan dana kelolaan yang sama kecilnya dengan dana kelolaan kami di
tahun 1956 dan 1957.
Terkait Prediksi
Sebagian dari anda mungkin berpikir bahwa tujuan saya memaparkan track record kinerja saya
diatas adalah untuk memberikan gambaran, atau prediksi, tentang bagaimana kinerja saya
kedepannya. Namun saya bisa katakan, hingga saat ini saya selalu berusaha untuk tidak
memprediksi apapun, dan saya pikir tindakan saya tersebut (yang tidak mau memprediksi
apapun) adalah wajar.
29

Saya tidak akan memprediksi saham atau sektor apa yang akan naik, atau kemana kira-kira arah
pergerakan pasar dalam satu atau dua tahun kedepan, karena saya sedikitpun tidak memiliki
gambaran akan hal tersebut.
Saya kira anda akan sependapat jika saya katakan bahwa dalam sepuluh tahun kedepan, akan ada
tahun-tahun dimana pasar akan naik 20 atau 25%, tahun-tahun dimana pasar akan tumbuh minus
alias turun, serta mayoritas tahun-tahun lainnya dimana pasar akan bergerak diantara itu (tidak
sampai turun, atau naik tapi tidak sampai 20 atau 25%). Saya tidak memiliki gambaran tentang
bagaimana urutan kondisi pasar saham ini akan terjadi kedepannya, entah itu pada tahun depan
dimulai dari bull market, sideways, atau bear market terlebih dulu.
Dalam periode jangka panjang, saya berpendapat bahwa Dow akan mencatat kenaikan rata-rata 5
7% per tahun, sudah termasuk dividen. Meskipun kami mengalami kinerja yang lebih bagus
dari itu dalam lima tahun terakhir, namun siapapun yang mengharapkan hasil yang jauh lebih
baik dari apa yang dicapai Dow, kemungkinan hanya akan menemui kekecewaan.
Tugas kami adalah mengumpulkan keuntungan tahunan dengan persentase yang lebih baik
dibanding kinerja Dow, tanpa terlalu mengkhawatirkan apakah kinerja absolut kami dalam satu
tahun tercatat plus atau minus. Saya akan menganggap bahwa kinerja kami adalah superior pada
tahun dimana porto kami turun 15% sementara Dow turun 20%, daripada tahun dimana porto
kami dan Dow sama-sama naik 20%. Saya selalu menekankan pentingnya hal ini setiap kali saya
bertemu dengan para partner, dan saya sudah melihat sendiri bagaimana mereka menganggukkan
kepala dengan antusiasme yang berbeda-beda. Adalah penting bagi saya untuk anda mengerti
alasan dan pertimbangan saya terkait hal ini, dan bahwa anda sepenuhnya setuju dengan kami.
Terkait beberapa pertimbangan yang mendasari cara kerja kami, maka tidak heran jika tahuntahun terbaik kami, secara relatif, adalah ketika pasar bergerak statis atau turun, ketimbang naik.
Dalam jangka panjang kedepan hampir pasti akan ada tahun-tahun dimana kinerja kami tidak
mampu melewati kenaikan Dow. Tapi jika dalam jangka panjang tersebut kami bisa mencatat
rata-rata kinerja per tahun sekitar 10% diatas Dow, maka saya pikir itu adalah kinerja yang
memuaskan.
Secara spesifik, jika pasar turun antara 35 40% dalam setahun (dan saya merasa bahwa ini akan
terjadi pada satu tahun tertentu dalam sepuluh tahun kedepan, meski tentunya tidak ada yang
tahu tahun yang mana), maka portofolio kami seharusnya hanya akan turun 15 20%. Sementara
jika pasar bergerak mendatar alias hampir tidak berubah sepanjang setahun, maka kami berharap
untuk mencatat keuntungan 10% diatas Dow. Tapi jika pasar naik 20%, maka kami akan
kesulitan untuk mencatat kenaikan yang sama.
Pada akhirnya, setelah periode bertahun-tahun, saya berharap bahwa pada satu tahun tertentu
nanti, kami akan sampai pada situasi dimana Dow mencatat kenaikan rata-rata 5 7% setiap
tahunnya, sementara kinerja kami tercatat rata-rata 15 17% setiap tahunnya.
30

Ekspektasi hasil kinerja diatas mungkin terdengar tidak beralasan, terutama karena ada banyak
faktor yang mempengaruhi kinerja kami diluar faktor pergerakan pasar. Pada tahun 1965 atau
1970 mendatang, bukan tidak mungkin pula ekspektasi kinerja diatas justru tidak terjadi sama
sekali, dan saya ternyata sepenuhnya keliru. Meski demikian, paling tidak anda sebagai partner
mengetahui jalan pikiran saya terkait bagaimana kira-kira hasil kinerja kami, meski dalam
kegiatan investasi seperti ini, ekspektasi kinerja kami tersebut bisa saja tidak berlaku.
Pada tahun tertentu, perbedaan antara ekspektasi hasil kinerja dan kinerja itu sendiri bisa sangat
berbeda. Ini terjadi pada tahun 1961, tapi untungnya perbedaan tersebut terjadi pada sisi yang
positif, dimana Dow naik lebih dari 20% sementara kinerja kami juga naik lebih dari 40%. Tapi
harap ingat bahwa kedepannya, kinerja kami yang berbeda ini tidak akan selalu berbeda dalam
artian positif seperti di tahun 1961 tersebut.
Lain-Lain
Kami kini memiliki kantor, tepatnya di 810 Kiewit Plaza, dan saya kini mempekerjakan seorang
sekretaris kelas satu, Beth Henley, dan seorang rekan kerja yang memiliki cukup pengalaman
terutama terkait saham-saham yang kami pegang, Bill Scott. Ayah saya berbagi ruang kantor
dengan kami (dan dia juga berbagi biaya sewanya), dimana ia tetap melakukan kegiatannya
sebagai broker saham. Namun seluruh transaksi jual beli saham yang kami lakukan tidak ada
yang dilakukan dengan ayah saya sebagai brokernya, sehingga kami tidak berada dalam situasi
mantel vicuna disini.
Catatan penerjemah: Mantel vicuna, atau vicuna coat, kemungkinan merujuk pada
skandal Sherman Adams, seorang pejabat tinggi negara di Amerika pada masa jabatan
presiden Dwight D. Eisenhower, tahun 1953 1958. Pada tahun 1958, Adams mendapat
tekanan dari The House (Kalau di Indonesia, DPR) untuk mundur dari jabatannya sebagai
kepala staf presiden Eisenhower, setelah ia dianggap menerima suap dalam bentuk
mantel berbahan vicuna yang mahal dari seorang pengusaha yang sedang diinvestigasi
aparat hukum karena diduga telah melanggar undang-undang persaingan usaha dan
perdagangan (vicuna adalah nama binatang sejenis unta yang langka yang tinggal di
pegunungan Andes, Amerika Selatan, dimana kulitnya biasa digunakan untuk membuat
mantel mewah). Cerita skandal ini menjadi sangat terkenal di Amerika Serikat setelah
seorang jurnalis mengangkatnya ke media, dan kata vicuna coat menjadi istilah populer
untuk menggantikan kata suap, sogokan, atau korupsi.
Saya berharap bahwa biaya operasional kantor kami, secara keseluruhan namun tidak termasuk
bunga pinjaman dan pajak dari Pemerintah Negara Bagian Nebraska, akan berada pada level 0.5
1% dari aset bersih partnership. Kami tentunya menganggap bahwa pengeluaran tersebut
adalah layak, dan kami persilakan anda untuk mampir kesini, untuk melihat bagaimana uang
tersebut digunakan.
Buffett Partnership saat ini memiliki lebih dari 90 orang partner, tersebar dari Vermont hingga
California. Kami saat ini memegang lebih dari 40 saham yang berbeda, dengan nilai aset bersih
31

pada awal tahun 1962 sebesar US$ 7 juta, tepatnya US$ 7,178,500. Saya dan istri saya, Susie,
memegang bagian di dalam partnership tersebut sebesar US$ 1 juta, tepatnya US$ 1,025,000,
dan beberapa kerabat kami memiliki bagian sebesar total US$ 782,600. Minimum investasi
untuk partner baru pada tahun kemarin adalah US$ 25,000, namun saya sedang
mempertimbangkan untuk menaikkannya pada tahun ini.
Kami menunjuk Peat, Marwick, & Mitchell untuk melakukan tugas audit, dan mereka
melakukan tugasnya dengan baik dimana mereka bisa menyajikan angka pajak lebih awal dari
biasanya. Mereka juga meyakinkan saya bahwa kinerja mereka akan bisa berlanjut kedepannya.
Jika ada pertanyaan, silahkan.
Hormat saya,
Warren E. Buffett

32

LAMPIRAN
Partnership yang beroperasi sepanjang tahun 1961
Nama Partnership
Buffett Associates
Buffett Fund
Dacee
Emdee
Glenoff
Mo-Buff
Underwood
Total

Modal di Awal Tahun (US$)


486,874
351,839
235,480
140,005
78,483
325,845
582,257
2,200,783

Keuntungan (US$)
225,388
159,697
116,504
67,387
39,694
149,164
251,951
1,009,785

Keuntungan (%)
46.3
45.4
49.5
48.1
50.6
45.8
43.3
45.9

Catatan: Keuntungan diatas dihitung dari nilai aset berdasarkan harga saham pada akhir tahun
1961, plus pembayaran kepada para partner yang sudah dilakukan sepanjang tahun 1961.
Partnership yang dimulai tahun 1961
Nama Partnership
Ann Investments
Buffett-TD
Buffett-Holland

Modal Awal (US$)


100,100
250,100
125,100

Keuntungan (US$)
35,368
70,294
16,704

Keuntungan (%)
35.3
28.1
13.4

Catatan: Ann Investment dimulai pada tanggal 30 Januari 1961. Buffett-TD dimulai pada tanggal
8 Maret 1961, dengan dana awal US$ 200,100, dan tambahan dana sebesar US$ 50,000 disetor
pada tanggal 31 Mei 1961 (jadi totalnya US$ 250,100). Sementara Buffett-Holland dimulai pada
tanggal 17 Mei 1961.

33

Buffett Partnership, Ltd


810 Kiewit Plaza
Omaha 31, Nebraska
6 Juli 1962

Sebuah pengingat:
Di annual letter yang saya tulis pada tanggal 24 Januari 1962, yang melaporkan kinerja kami di
tahun 1961, saya telah memasukkan bagian tentang prediksi. Disini, saya akan menyajikan
kembali bagian tersebut.
Terkait Prediksi
Sebagian dari anda mungkin berpikir bahwa tujuan saya memaparkan track record kinerja
saya diatas adalah untuk memberikan gambaran, atau prediksi, tentang bagaimana kinerja
saya kedepannya. Namun saya bisa katakan, hingga saat ini saya selalu berusaha untuk
tidak memprediksi apapun, dan saya pikir tindakan saya tersebut (yang tidak mau
memprediksi apapun) adalah wajar.
Saya tidak akan memprediksi saham atau sektor apa yang akan naik, atau kemana kirakira arah pergerakan pasar dalam satu atau dua tahun kedepan, karena saya sedikitpun
tidak memiliki gambaran akan hal tersebut.
Saya kira anda akan sependapat jika saya katakan bahwa dalam sepuluh tahun kedepan,
akan ada tahun-tahun dimana pasar akan naik 20 atau 25%, tahun-tahun dimana pasar
akan tumbuh minus alias turun, serta mayoritas tahun-tahun lainnya dimana pasar akan
bergerak diantara itu (tidak sampai turun, atau naik tapi tidak sampai 20 atau 25%). Saya
tidak memiliki gambaran tentang bagaimana urutan kondisi pasar saham ini akan terjadi
kedepannya, entah itu pada tahun depan dimulai dari bull market, sideways, atau bear
market dulu. Saya juga tidak menganggap bahwa ini adalah salah satu hal yang
menjelaskan pentingnya kami untuk berinvestasi dalam jangka panjang.
Dalam periode jangka panjang, saya berpendapat bahwa Dow akan mencatat kenaikan
rata-rata 5 7% per tahun, sudah termasuk dividen. Meskipun kami mengalami kinerja
yang lebih bagus dari itu dalam lima tahun terakhir, namun siapapun yang mengharapkan
hasil yang jauh lebih baik dari apa yang dicapai Dow, kemungkinan hanya akan
memperoleh kekecewaan.
Tugas kami adalah mengumpulkan keuntungan tahunan dengan persentase yang lebih
baik dibanding kinerja Dow, tanpa terlalu mengkhawatirkan apakah kinerja absolut kami
dalam satu tahun tercatat plus atau minus. Saya akan menganggap bahwa kinerja kami
adalah superior pada tahun dimana porto kami turun 15% sementara Dow turun 20%,
daripada tahun dimana porto kami dan Dow sama-sama naik 20%. Saya selalu
34

menekankan pentingnya hal ini setiap kali saya bertemu dengan para partner, dan saya
sudah melihat sendiri bagaimana mereka menganggukkan kepala dengan antusiasme
yang berbeda-beda. Adalah penting bagi saya untuk anda mengerti alasan dan
pertimbangan saya terkait hal ini, dan bahwa anda sepenuhnya setuju dengan kami.
Terkait beberapa pertimbangan yang mendasari cara kerja kami, maka tidak heran jika
tahun-tahun terbaik kami adalah, secara relatif, adalah ketika pasar bergerak statis atau
turun, ketimbang naik. Dalam jangka panjang kedepan hampir pasti akan ada tahun-tahun
dimana kinerja kami tidak mampu melewati kenaikan Dow. Tapi jika dalam jangka
panjang tersebut kami bisa mencatat rata-rata kinerja per tahun sekitar 10% diatas Dow,
maka saya pikir itu adalah kinerja yang memuaskan.
Secara spesifik, jika pasar turun antara 35 40% dalam setahun (dan saya merasa bahwa
ini akan terjadi pada satu tahun tertentu dalam sepuluh tahun kedepan, meski tentunya
tidak ada yang tahu tahun yang mana), maka portofolio kami seharusnya hanya akan
turun 15 20%. Sementara jika pasar bergerak mendatar alias hampir tidak berubah
sepanjang setahun, maka kami berharap untuk mencatat kenaikan lebih tinggi setidaknya
10%. Tapi jika pasar naik 20%, maka kami akan kesulitan untuk mencatat kenaikan yang
sama. Pada akhirnya, setelah periode bertahun-tahun, saya berharap bahwa pada satu
tahun tertentu nanti, kami akan sampai pada situasi dimana Dow mencatat kenaikan ratarata 5 7% setiap tahunnya, sementara kinerja kami tercatat rata-rata 15 17% setiap
tahunnya.
Ekspektasi hasil kinerja diatas mungkin terdengar tidak beralasan, terutama karena ada
banyak faktor yang mempengaruhi kinerja kami diluar faktor pergerakan pasar. Pada
tahun 1965 atau 1970 mendatang, bukan tidak mungkin pula ekspektasi kinerja diatas
justru tidak terjadi sama sekali, dan saya ternyata sepenuhnya keliru. Meski demikian,
paling tidak anda sebagai partner mengetahui jalan pikiran saya terkait bagaimana kirakira hasil kinerja kami, meski dalam kegiatan investasi seperti ini, ekspektasi kinerja
kami tersebut bisa saja tidak berlaku. Pada tahun tertentu, perbedaan antara ekspektasi
hasil kinerja dan kinerja itu sendiri bisa sangat berbeda. Ini terjadi pada tahun 1961, tapi
untungnya perbedaan tersebut terjadi pada sisi yang positif, dimana Dow naik lebih dari
20% sementara kinerja kami lebih dari 40%. Tapi harap ingat bahwa kedepannya, kinerja
kami yang berbeda ini tidak akan selalu berbeda dalam artian positif seperti di tahun
1961 tersebut.
Kondisi Pasar di Semester Pertama 1962
Antara akhir tahun 1961 hingga tanggal 30 Juni 1962, indeks Dow Jones turun dari 731 ke 561,
alias turun 23.3%. Setelah ditambah dividen (atau dalam hal ini dikurangi, sebab Dow tumbuh
secara minus), maka Dow secara keseluruhan telah terkoreksi 21.7%. Lampiran A dibawah akan
menunjukkan kinerja kami di masa lalu.

35

Seperti yang sudah dibahas diatas, penurunan Dow akan membuat kinerja kami tampak baik
dimana, setelah digabungkan dengan kinerja yang biasa saja pada situasi Dow yang menanjak,
akan menghasilkan kinerja yang memuaskan dalam jangka panjang. Target kami adalah bahwa
kami hanya akan turun 0.5% untuk setiap 1% penurunan Dow, dan jika itu tercapai, maka itu
berarti kami memiliki portofolio dengan koleksi saham yang paling konservatif yang pernah ada.
Sementara seperti yang akan ditampilkan di Lampiran B dibawah, sepanjang Semester Pertama
1962 kami mencatat kinerja terbaik sepanjang sejarah partnership, yakni minus 7.5% belum
termasuk pembayaran kepada para partner, dibandingkan dengan minus 21.7% yang terjadi pada
Dow. Keunggulan kinerja sebesar 14.2% ini bisa menjadi lebih besar lagi jika penurunan pasar
yang terjadi enam bulan terakhir ini kembali berlanjut, namun akan menjadi lebih kecil jika pasar
berbalik arah dan naik kembali. Harap diingat baik-baik terkait apa yang sudah saya sampaikan
berulang-ulang, yakni bahwa kinerja selama satu semester (enam bulan), atau bahkan kinerja
selama satu tahun, itu tidak perlu dianggap terlalu serius karena dalam jangka pendek kinerja
kami memang sangat mungkin untuk berfluktuasi.
Selain itu catat pula bahwa kinerja kami yang mencatat kerugian 7.5% tidak termasuk
memperhitungkan perubahan nilai pada porsi saham kami di Dempster Mill Manufacturing
Company (karena perusahaan ini, sejak kami menguasai 80% sahamnya, maka kinerja kami atas
Dempster tidak bisa dinilai berdasarkan harga sahamnya di pasar), meskipun beberapa
perkembangan yang kami lakukan terhadap perusahaan dalam beberapa bulan terakhir ini telah
membuka potensi realisasi keuntungan yang lebih besar.
Kondisi Menurun Sepanjang Semester Pertama 1962
Di annual letter di masa lalu, saya telah menekankan bahwa kami percaya bahwa Dow bukanlah
satu-satunya patokan untuk mengukur kinerja, namun biar bagaimanapun Dow merupakan
patokan yang umum untuk digunakan. Berdasarkan batasan bahwa dana yang ada hanya
diinvestasikan pada saham-saham biasa, entah itu investasinya dilakukan melalui reksadana,
bank trust departments, atau anda melakukannya sendiri, kami percaya bahwa hasilnya kurang
lebih akan sama dengan kinerja Dow, atau kalaupun berbeda maka akan berbeda dalam artian
yang negatif alias lebih rendah dibanding kinerja Dow. Memang, selalu ada saja satu dua
investasi yang hasilnya lebih baik dibanding Dow, namun tidak banyak.
Untuk mengilustrasikan poin diatas, saya akan melampirkan hasil kinerja kami dalam lima tahun
terakhir dibandingkan dengan Dow, dan juga dibandingkan dengan kinerja empat perusahaan
reksadana terbesar di Amerika, dimana keempat reksadana ini memegang total dana kelolaan
US$ 3.5 milyar.
Dengan tujuan agar annual letter kali ini bisa ditulis lebih cepat, maka kami hanya akan
menyajikan kinerja dari dua perusahaan reksadana yang sudah merilis kinerjanya. Dua reksadana
tersebut, yakni Massachusetts Investors Trust dan Investor Stock Fund mencatat kerugian
masing-masing 23.0% dan 25.4%, atau lebih buruk dibanding penurunan Dow. Dalam artikel di
Wall Street Journal per tanggal 13 Juni 1962, dengan judul Reksadana vs Pasar, dari 17
36

reksadana saham yang dipelajari, semuanya mencatat kinerja yang lebih buruk dibanding Dow
diukur dari ketika Dow mencapai puncaknya pada level 734, hingga pada tanggal penulisan
artikelnya, meskipun pada reksadana tertentu kinerja yang lebih buruk tersebut hanya berselisih
1 2% lebih rendah dibanding penurunan Dow.
Secara khusus, pukulan terbesar yang terjadi sepanjang Semester Pertama 1962 dialami oleh
reksadana dengan reputasi tumbuh yang, hampir tanpa pengecualian, mencatat penurunan yang
lebih buruk dibanding Dow. Tiga reksadana tumbuh ini, dengan rekor kinerja yang sangat baik
di tahun-tahun sebelumnya yakni Fidelity Capital Fund, Putnam Growth Fund, dan Wellington
Equity Fund, semuanya mencatat kerugian rata-rata 32.2%. Namun mengingat bahwa kinerja
mereka terbilang sangat baik selama 1959 1961, maka kinerja mereka secara keseluruhan
hingga hari ini masih lebih baik dibanding Dow, dan kemungkinan kedepannya akan tetap
demikian.
Namun ironisnya, kinerja ketiga reksadana ini yang sangat baik di masa lalu telah menarik
banyak investor untuk bergabung didalamnya, dan alhasil kinerja buruk pada Semester Pertama
tahun 1962 ini telah membawa kerugian bagi lebih banyak investor, dibanding jumlah investor
yang menikmati keuntungan di tahun 1959 1961. Hal ini mengkonfirmasi hipotesis saya bahwa
kinerja suatu investasi hanya bisa dinilai berdasarkan kinerja mereka dalam dua kondisi, yakni
kondisi pasar yang menanjak dn kondisi pasar yang menurun.
Saya menguraikan kinerja dari perusahaan-perusahaan investasi/reksadana diatas bukan karena
kami berinvestasi dengan cara yang sama dengan yang mereka lakukan, atau karena pilihan
saham kami sama dengan mereka. Saya menampilkan kinerja seluruh reksadana diatas karena
mereka merepresentasikan kinerja investor profesional, yang dipercaya untuk memegang dana
kelolaan yang amat sangat besar, yakni total sekitar US$ 20 milyar. Saya yakin bahwa cara
pengelolaan investasi yang mereka lakukan akan tetap sama seperti itu bahkan jika dana kelolaan
mereka lebih besar. Jika anda menempatkan investasi lain diluar partnership milik kami, maka
saya pikir masuk akal jika saya mengasumsikan bahwa investasi anda tersebut dikelola dengan
cara yang sama dengan cara kerja reksadana diatas.
Nilai Aset
Perhitungan kinerja partnership diatas adalah sebelum dikurangi bagian keuntungan bagi saya
sebagai general partner, dan juga belum dikurangi pembayaran bulanan kepada anda sebagai
limited partner. Sudah tentu, jika keuntungan dalam dalam setahun tidak sampai 6%, maka tidak
ada pembagian keuntungan bagi general partner. Bagi partner yang tidak menarik keuntungan
bulanan sebesar 0.5% per bulan (berdasarkan bunga sebesar 6% per tahun), maka nilai aset
mereka turun sebesar 7.5%. Namun bagi partner yang menarik keuntungan bulanan tersebut, aset
mereka telah turun 10.5% sepanjang Semester pertama 1962.
Jika kinerja keuntungan kami hingga akhir tahun nanti tetap lebih rendah dari 6%, atau bahkan
masih minus seperti sekarang (ini sangat mungkin jika Dow tidak juga pulih), maka partner yang
menarik pembayaran bulanan akan mengalami penurunan aset pada penutupan pasar tanggal 31
37

Desember 1962. Ini berarti bahwa pembayaran bunga sebesar 0.5% per bulan pada tahun
berikutnya, yakni tahun 1963, akan didasarkan pada modal yang lebih kecil dibanding modal
pada awal tahun 1962.
Sebagai contoh, jika kinerja kami menghasilkan kerugian 7% dalam setahun, maka bagi partner
yang menyetor modal sebesar US$ 100,000 pada tanggal 1 Januari 1962, sementara ia juga
secara rutin menerima pembayaran bunga setiap bulan, maka modalnya tersebut akan berkurang
menjadi hanya US$ 87,000 pada tanggal 31 Desember 1962. Penurunan sebesar US$ 13,000 itu
berasal dari kerugian sebesar 7% atau US$ 7,000, ditambah pembayaran bunga yang ia terima
sebesar US$ 500 per bulan (0.5% dari US$ 100,000), atau totalnya US$ 6,000 setahun. Dengan
demikian, berdasarkan modal awal US$ 87,000 pada tanggal 1 Januari 1963, makan pembayaran
bulanan pada tahun 1963 akan menjadi 0.5% dari nilai aset US$ 87,000, alias US$ 435 per
bulan.
Lampiran A Dow Jones Industrial Average
Tahun
1956
1957
1958
1959
1960
1961
30-Jun-62

Posisi Akhir Tahun


499
436
584
679
616
731
561

Kenaikan/Penurunan
-64
148
96
-63
115
-170

Dividen
22
20
21
21
23
11

Kinerja tmasuk Div


-42
168
116
-42
138
-159

(%)
-8.4
38.5
20.0
-6.2
22.4
-21.7

Lampiran B Kinerja Partnership, angka dalam persentase


Tahun
1957
1958
1959
1960
1961
30-Jun-62

Kinerja 1
10.4
40.9
25.9
22.8
45.9
-7.5

Kinerja 2
9.3
32.2
20.9
18.6
35.9
-7.5

Catatan: Kinerja 1 adalah Kinerja partnership secara keseluruhan sesudah dikurangi biaya-biaya,
namun belum dikurangi alokasi pembagian keuntungan bagi general partner. Sementara Kinerja
2 adalah Kinerja partnership bersih bagi limited partner, setelah dikurangi bagian keuntungan
bagi general partner.
Lampiran C Kinerja Tahunan Perusahaan Reksadana, angka dalam persentase
Tahun
1957
1958
1959
1960
1961

Massachusetts
-11.4
42.7
9.0
-1.0
25.6

Investors Stock
-12.4
47.5
10.3
-0.6
24.9

Lehman
-11.4
41
8
3
24

Tri-Continental
-2.4
33
8
3
23

38

30-Jun-62

-23.0

-25.4

NA

NA

Catatan: NA: Not Available. Untuk Massachusetts dan Investors Stock, angkanya diperoleh dari
perubahan pada nilai aset bersih ditambah keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang
unit reksadana sepanjang tahun yang bersangkutan. Untuk Lehman dan Tri-Continental,
angkanya diperoleh dari majalah Moodys Bank & Finance Manual, tahun 1962.
Kinerja Kumulatif, angka dalam persentase
Tahun
1957
1957 - 1958
1957 - 1959
1957 - 1960
1957 - 1961
1957 - 30 Juni 62

Mchusetts
-11.4
26.4
37.8
36.4
71.4
31.9

Investors Stock
-12.4
29.2
42.5
41.6
76.9
32.0

Lehman
-11.4
24.7
34.8
38.2
70.8
NA

Tri-Cont.
-2.4
30.0
40.9
44.8
77.4
NA

Dow
-8.4
26.9
52.3
42.9
74.9
37.0

Partnership
9.3
44.5
74.7
107.2
181.6
160.5

Catatan: Kinerja partnership merupakan kinerja bersih bagi limited partner, alias sudah dikurangi
bagian keuntungan bagi general partner.
Dengan Hormat,
Warren E. Buffett

39

Buffett Partnership, Ltd


810 Kiewit Plaza
Omaha 31, Nebraska
1 November 1962
Kepada para partner untuk tahun 1963
Satu lagi annual letter yang ditulis pada tahun ini. Dua salinan perubahan perjanjian partnership
untuk tahun 1963 seharusnya sudah anda terima. Satu salinan dengan lampiran Ketentuan Umum
bisa anda pegang, sementara yang satunya lagi bisa anda kembalikan ke kantor kami. Tidak ada
perubahan mendasar dibanding perjanjian yang sudah berlaku sebelumnya. Perjanjian baru ini
hanya untuk memperjelas penyampaian poin-poin perjanjian bagi beberapa partner baru,
terutama perjanjian poin 5 (atau perjanjian paragraf 7, kalau berdasarkan surat perjanjian tahun
lalu). Ketimbang membuat dokumen perubahan perjanjian yang terpisah, kami lebih suka
memasukkan perubahan tersebut kedalam satu dokumen yang merangkum seluruh poin-poin
perjanjian partnership.
Kami juga melampirkan dua surat pernyataan komitmen (satu untuk anda, satunya lagi untuk
dikembalikan), dimana anda bisa menyatakan niat anda untuk penyetoran maupun penarikan
dana pada tanggal 1 Januari, dan anda harus sudah mengirim surat pernyataan tersebut paling
lambat tangga 1 Desember nanti. Meski demikian, surat pernyataan yang sudah anda kirimkan
masih bisa anda ubah lagi paling lambat pada akhir tahun (tanggal 31 Desember, namun tidak
bisa setelahnya), yang penting anda segera mengabari saya terkait perubahan tersebut.
Setiap penarikan dana akan segera kami bayarkan setelah tanggal 1 Januari. Sementara
penyetoran dana sudah bisa anda lakukan mulai November ini, dan dananya akan kami anggap
masuk rekening partnership paling lambat pada tanggal 10 Januari. Tambahan setoran dana
tersebut, jika ada, maka tentunya akan menaikkan modal anda, dan angka modal yang meningkat
tersebut akan menjadi patokan baru bagi perhitungan bunga sebesar 0.5% yang akan anda terima
setiap bulannya sepanjang tahun 1963 mendatang.
Harap ingat bahwa surat perjanjian ini telah di notarisir. Bagi partner yang tinggal di Omaha bisa
memperoleh notarisasi tersebut di kantor kami jika mereka menginginkannya. Dan tolong beri
tahu kami soal apakah anda akan menarik bunga sebesar 0.5% per bulan atau tidak, sepanjang
tahun 1963 nanti.
Satu hal yang perlu diingat adalah, adanya pembayaran bunga sebesar 0.5% per bulan ini bukan
merupakan jaminan bahwa anda akan memperoleh keuntungan pada akhir tahun. Jika kinerja
kami dalam setahun menghasilkan keuntungan lebih 6%, katakanlah 10%, maka bunga yang
anda terima setiap bulan berasal dari keuntungan sebesar 10% tersebut. Sementara jika
keuntungan kami kurang dari 6% atau bahkan merugi, maka bunga yang anda terima setiap
bulan berasal (atau dipotong) dari modal bersih yang anda setorkan, sehingga pada akhir tahun
nanti modal anda akan berkurang.
40

Informasi lengkap mengenai perpajakan untuk tahun 1962 akan sudah berada di tangan anda
pada tanggal 20 Januari. Namun jika anda memerlukan estimasi tentang posisi pajak anda
sebelum tanggal tersebut, maka beri tahu saya, dan saya akan memberikan estimasi tersebut.
Kami juga akan mengirimkan surat pendek terkait pajak pada akhir Desember.
Kinerja Kami
Okay, sekarang kita ke bagian penjelasan kinerja kami di tahun 1962 ini, hingga sejauh ini.
Untuk periode 1 Januari 31 Oktober 1962, Dow mencatatkan kerugian, sudah termasuk
dividen, sebesar 16.8%. Kami berniat untuk menggunakan metode yang sama untuk menilai
posisi saham kami di Dempster Mill Manufacturing Company pada akhir tahun ini, seperti yang
sudah kami lakukan akhir tahun lalu. Tahun lalu, posisi kami di Dempster kami hargai pada US$
35 per saham.
Sepanjang beberapa waktu terakhir ini, kami telah menjual beberapa aset Dempster,
mengkonversinya menjadi uang tunai. Hasil penjualan ini telah membuat nilai Dempster
terealisasi pada US$ 50 per saham (naik dari tahun lalu sebesar US$ 35), dan membuat kinerja
partnership secara keseluruhan hingga tanggal 31 Oktober 1962, tercatat positif 5.5%, atau
22.3% lebih baik dari kinerja Dow. Jika ini bisa kami pertahankan hingga akhir tahun, maka
tahun ini akan menjadi salah satu tahun terbaik dalam sejarah Buffett Partnership. Sekitar 60%
dari keuntungan sebesar 5.5% tadi berasal dari kinerja portofolio saham-saham umum diluar
Dempster, sementara 40% sisanya berasal dari peningkatan nilai Dempster.
Saya ingin para partner dan para calon partner untuk mengerti bahwa kinerja yang kami
paparkan diatas jelas telah dicapai dengan cara yang tidak biasa, dan hanya akan terjadi sekalikali, atau tidak akan pernah terjadi lagi sama sekali. Kinerja yang sangat baik diatas bisa dicapai
terutama karena pada kondisi pasar yang turun seperti sekarang ini, kami memiliki porsi yang
cukup besar pada saham kategori kontrol (Dempster) dan kategori work-outs, dibanding porsi
pada kategori saham-saham umum. Tapi jika Dow berbalik arah dan ditutup menguat pada akhir
tahun 1962, maka kinerja kami akan tampak relatif buruk.
Namun kesuksesan kami di tahun 1962 ini bukan menggambarkan kemampuan saya dalam
memprediksi arah pasar (malah, saya tidak pernah mencobanya), melainkan mencerminkan fakta
bahwa karena tingginya harga-harga saham di kategori umum (ketika Dow belum turun), hal itu
kemudian memaksa saya untuk berinvestasi pada kategori saham yang berbeda (yang bukan
kategori umum). Tapi jika Dow ternyata malah naik lebih tinggi lagi, maka kami akan tertinggal
jauh. Terkait hal ini, kami sudah sangat memperkirakan bahwa kami akan mencapai tahun-tahun
dimana kinerja kami akan kalah dibanding Dow, namun saya tidak memperkirakan bahwa itu
akan terjadi secara terus menerus dalam jangka panjang melainkan hanya sekali-kali saja, alias
pada tahun-tahun tertentu saja.
Tapi jika kinerja kami kalah oleh Dow secara terus menerus, maka saya akan melempar handuk
(menyerah) dan selanjutnya kami akan membeli saham-saham yang menjadi komponen Dow
saja.
41

Saya akan menyudahi ceramah ini dengan kesimpulan bahwa saya jelas tidak mau orang-orang
berpikir bahwa pola kinerja kami beberapa tahun terakhir ini, khususnya di tahun ini, akan
terulang di masa yang akan datang. Untuk kedepannya, saya memperkirakan bahwa kinerja kami
hanya akan sedikit lebih baik dibanding Dow, dan tidak sampai 22.3% lebih baik dibanding
Dow, seperti pada tahun ini.
Setiap letter seperti ini akan diakhiri dengan pernyataan bahwa jika ada yang hendak anda
tanyakan, silahkan. Kami kini memiliki sekretaris, mesin tik baru, dll, yang akan membantu saya
untuk menjawab semua pertanyaan anda.
Dengan hormat,
Warren E. Buffett
PS: Anda tidak akan memperoleh keuntungan apapun jika anda menunda-nunda untuk mengirim
balik surat perjanjian dan komitmen yang sudah dibahas diatas, jadi tolong untuk melakukannya
sesegera mungkin, dan dengan demikian anda akan membantu kami untuk konsentrasi dalam
menyelesaikan audit, informasi perpajakan, dll, pada akhir tahun.

42

Buffett Partnership, Ltd


810 Kiewit Plaza
Omaha 31, Nebraska
18 Januari 1963
Peraturan Dasar
Beberapa partner telah mengakui (mengakui kata yang paling tepat) bahwa mereka terkadang
kesulitan untuk memahami annual letter saya secara menyeluruh. Karena annual letter ini
mungkin akan terus bertele-tele seperti ini setiap tahunnya, maka saya memutuskan untuk
menekankan beberapa poin-poin penting pada halaman pertama letter. Semua partner harus
mengerti poin-poin tersebut. Sebagian besar dari anda mungkin bosan melihat saya mengulangulang poin-poin perjanjian partnership ini, namun saya lebih suka memiliki sembilan dari
sepuluh partner yang bosan akan pengulangan tersebut, daripada memiliki satu dari sepuluh
partner yang tidak mengerti akan poin-poin tersebut.
1. Tidak ada, sama sekali tidak ada, jaminan keuntungan bagi para partner. Partner yang
menarik bunga sebesar 0.5% setiap bulannya bukan berarti memperoleh keuntungan dari
penarikan tersebut. Jika kami meraih kinerja lebih dari 6% per tahun setelah beberapa
tahun, maka penarikan tersebut akan dibayar dari keuntungan yang diperoleh, dan modal
awal anda akan meningkat setiap tahunnya. Tapi jika kinerja kami kurang dari 6%, maka
pembayaran sebesar 0.5% per bulan tersebut berasal dari modal anda sendiri.
2. Pada tahun tertentu dimana kinerja kami kurang dari 6%, maka bagi partner yang secara
rutin menerima pembayaran 0.5% setiap bulannya, pada tahun berikutnya akan menerima
pembayaran bulanan dalam jumlah yang lebih kecil, karena angka 0.5% tersebut
didasarkan pada modal awal yang berkurang.
3. Ketika kita bicara soal keuntungan ataupun kerugian tahunan, maka kita bicara mengenai
nilai pasar dari saham-saham yang kami pegang, dimana keuntungan atau kerugian
tersebut diperoleh dari membandingkan nilai aset partnership pada akhir tahun, baik yang
berbentuk saham maupun uang tunai, dengan nilai aset partnership pada awal tahun (jika
asetnya naik, maka dikatakan untung, sementara jika turun, maka dikatakan rugi).
Sementara ketika kita bicara soal pajak, maka itu terkait dengan keuntungan atau
kerugian yang sudah direalisasikan (sahamnya sudah dijual).
4. Baik buruknya kinerja kami tidak diukur dari apakah kami mencatat keuntungan atau
kerugian setelah satu tahun, melainkan harus dibandingkan dengan kinerja Dow, dan
kinerja perusahaan-perusahaan reksadana terkemuka. Saya menganggap bahwa kinerja
kami pada tahun tertentu terbilang baik ketika kami mencatat rugi 10% sementara Dow
turun 20%, dan terbilang buruk ketika kami dan Dow sama-sama mencatat keuntungan
20%.
5. Meski saya berpendapat bahwa lima tahun adalah batas waktu minimum untuk menilai
kinerja kami, namun tiga tahun bisa dianggap sebagai batas waktu yang paling minimum
untuk menilai kinerja kami. Sudah pasti, kami akan mengalami tahun dimana kinerja
kami lebih buruk, atau bahkan jauh lebih buruk, dibanding Dow. Jika dalam waktu tiga
43

tahun atau lebih kami mencatat kinerja buruk, maka kami akan mencari tempat lain untuk
memperoleh dana untuk diinvestasikan.
6. Saya tidak pernah mencoba memprediksi bagaimana pergerakan pasar atau saham-saham
tertentu kedepan, karena saya tidak bisa melakukannya. Jika anda berpikir bahwa anda
bisa melakukan itu (memprediksi), atau berpikir bahwa hal itu adalah penting dalam
program partnership ini, maka anda tidak seharusnya bergabung dengan kami.
7. Saya tidak bisa menjanjikan keuntungan bagi partner. Yang bisa saya janjikan adalah: A.
Kami selalu memilih saham berdasarkan nilai perusahaannya, bukan popularitas
sahamnya, B. Kami selalu sebisa mungkin meminimalisir risiko realisasi kerugian (bukan
kerugian yang belum direalisasi karena penurunan harga di pasar) dengan cara memilih
saham-saham dengan margin of safety yang besar, dan melakukan diversifikasi, dan, C.
Kami sekeluarga (saya, istri, dan anak-anak kami) juga turut menempatkan hampir
seluruh aset kekayaan kami didalam partnership ini.
Kinerja Kami di Tahun 1962
Saya selalu secara terus-menerus memberi tahu para partner bahwa kinerja kami akan tampak
baik dalam situasi pasar yang menurun, dibanding situasi pasar yang naik. Ini kembali terjadi di
tahun 1962.
Didorong oleh penguatan signifikan dalam beberapa bulan terakhir di tahun 1962, Dow akhirnya
menutup tahun 1962 dengan tetap turun, namun tidak sedalam yang diperkirakan banyak orang.
Dari posisi 731 di awal tahun, Dow terus turun hingga mentok di 535 di bulan Juni, sebelum
kemudian naik lagi dan ditutup di posisi 652 di akhir tahun. Pada akhir tahun 1960, Dow berada
di posisi 616, jadi bisa dikatakan bahwa posisi portofolio pasar secara umum pada saat ini tidak
mengalami perubahan berarti dibanding tahun 1959 dan 1960.
Sepanjang tahun 1962, Dow mencatat penurunan 10.8%, yang setelah ditambah dividen menjadi
7.6%. Sementara kinerja kami tercatat 13.9%, atau 11.9% setelah dikurangi bagian saya sebagai
general partner. Berikut selengkapnya. Sebelumnya catat bahwa kolom partnership 1 adalah
kinerja partnership secara keseluruhan, sudah termasuk dikurangi biaya-biaya tapi belum
termasuk pajak. Sementara kolom partnership 2 adalah keuntungan bersih bagi para partner,
setelah dikurangi biaya-biaya dan bagian saya sebagai general partner. Angka dalam persentase.
Tahun
1957
1958
1959
1960
1961
1962

Dow
-8.4
38.5
20.0
-6.2
22.4
-7.6

Partnership 1
10.4
40.9
25.9
22.8
45.9
13.9

Partnership 2
9.3
32.2
20.9
18.6
35.9
11.9

Dan jika diakumulasikan

44

Tahun
1957
1957 - 1958
1957 - 1959
1957 - 1960
1957 - 1961
1957 - 1962
Rata-rata per Tahun

Dow
-8.4
26.9
52.3
42.9
74.9
61.6
8.3

Partnership 1
10.4
55.6
95.9
140.6
251.0
299.8
26.0

Partnership 2
9.3
44.5
74.7
107.2
181.6
215.1
21.1

Saya berpendapat bahwa margin kinerja sebesar 10% diatas kinerja Dow setiap tahunnya
merupakan margin maksimum yang dapat dicapai setelah waktu yang panjang selama bertahuntahun.
Beberapa partner menanyakan tentang apakah jumlah dana kelolaan kami yang selama ini selalu
meningkat dari waktu ke waktu bisa mempengaruhi kinerja kami. Saya sudah membahas ini di
annual letter tahun lalu. Intinya jumlah dana yang lebih besar, dalam satu kondisi bisa membantu
kami meningkatkan kinerja, sementara dalam kondisi yang lain bisa pula mengganggu. Namun
secara keseluruhan saya berpendapat bahwa hal ini tidak akan mengurangi kinerja kami, tapi
saya berjanji akan memberi tahu anda jika pendapat saya tersebut berubah. Pada awal tahun
1957, total aset Buffett Partnership tercatat US$ 303,726, dan tumbuh pesat menjadi US$
7,178,500 pada awal tahun 1962. Meski begitu, hingga hari ini, kinerja kami dibanding Dow
tidak mengalami penurunan.
Perusahaan Reksadana
Selain membandingkan kinerja kami dengan Dow, kami juga secara rutin menyajikan
perbandingan kinerja kami dengan empat perusahaan reksadana terbesar di Amerika, yakni
Massachusetts Investors Trust, Investors Stock Fund, Tri-Continental Corp., dan Lehman Corp.
Keempat reksadana ini mengelola aset total US$ 3 milyar, dari total US$ 20 milyar dana
kelolaan seluruh perusahaan investasi di Amerika, jadi kinerja mereka bisa dikatakan
mencerminkan kinerja industri investasi di Amerika secara keseluruhan.
Tujuan dari penyajian data perbandingan kinerja ini adalah untuk menunjukkan bahwa Dow
bukanlah patokan kinerja yang mudah untuk dikalahkan. Para penasihat investasi yang bekerja di
keempat reksadana diatas memperoleh bayaran sekitar US$ 7 juta per tahun, dan itu adalah
jumlah yang kecil dibanding total bayaran yang diterima seluruh penasihat investasi di Amerika.
Namun tetap saja, mereka tidak mampu mencatat kinerja yang setidaknya menyamai Dow.
Saham-saham yang kami pilih, termasuk cara kami dalam berinvestasi, sangat berbeda dengan
keempat reksadana diatas. Meski demikian, sebagian besar partner kami juga menempatkan
investasi mereka di beberapa perusahaan investasi dengan kinerja yang kurang lebih sama
dengan keempat reksadana diatas, atau mereka kelola sendiri, sebagai alternatif dari penempatan
investasinya di Buffett Partnership. Saya pikir, berapapun hasil yang mereka peroleh dari
alternatif investasinya, itu bisa menjadi pembanding yang sepadan bagi kinerja kami.

45

Tahun
1957
1958
1959
1960
1961
1962

M'chusetts
-11.4
42.7
9.0
-1.0
25.6
-9.8

Inv. Stock
-12.4
47.5
10.3
-0.6
24.9
-13.4

Lehman
-11.4
41.0
8.1
2.5
23.6
-13.0

Tri-Cont.
-2.4
33.0
8.4
2.8
22.5
-10.0

Dow
-8.4
38.5
20.0
-6.2
22.4
-7.6

Partnership
9.3
32.2
20.9
18.6
35.9
11.9

Inv. Stock
-12.4
29.2
42.5
41.6
76.9
53.2
7.4

Lehman
-11.4
24.7
34.8
38.2
70.8
48.6
6.8

Tri-Cont.
-2.4
30
40.9
44.8
77.4
59.7
8.1

Dow
-8.4
26.9
52.3
42.9
74.9
61.6
8.3

Partnership
9.3
44.5
74.7
107.2
181.6
215.1
21.1

Dan jika diakumulasikan:


Tahun
1957
1957 - 1958
1957 - 1959
1957 - 1960
1957 - 1961
1957 - 1962
Rata-Rata

M'chusetts
-11.4
26.4
37.8
36.4
71.4
54.5
7.5

Rahasia dibalik Compounding (akumulasi)


Saya pernah mendengar cerita bahwa perjalanan Kapal Layar Isabella yang membawa
Christopher Columbus menemukan Benua Amerika, telah menelan biaya US$ 30,000. Dan,
pelayaran tersebut mungkin bisa dianggap sebagai investasi terbaik yang pernah ada.
Tanpa perlu mencoba untuk mengevaluasi berapa keuntungan yang dihasilkan dari kesuksesan
Columbus dalam menemukan belahan dunia yang baru, investasi sebesar US$ 30,000 tersebut,
jika ditambahkan bunga sebesar 4% per tahun, akan menjadi US$ 2,000,000,000,000 (itu US$ 2
trilyun, jika anda bukan orang statistik) pada tahun 1962. Ilustrasi ini menggambarkan betapa
nilai investasi bisa meningkat menjadi sangat besar dalam jangka panjang.
Tabel berikut menggambarkan berapa nilai investasi sebesar US$ 100,000 setelah 10, 20, dan 30
tahun, jika ditanamkan pada investasi yang menghasilkan keuntungan/bunga sebesar 5, 10, dan
15%. Perhatikan, meski nilai modal akhir dari tiap-tiap persentase bunga (5, 10, dan 15%)
tampak hanya berbeda sedikit dalam jangka pendek (10 tahun), namun perbedaan tersebut
menjadi sangat besar setelah jangka panjang (30 tahun). Itu sebabnya, meski kami tentunya
berharap bisa mencatat rata-rata kinerja per tahun yang lebih baik lagi kedepannya, namun saya
menganggap bahwa margin keuntungan sebesar 10% diatas Dow setiap tahunnya merupakan
pencapaian yang sangat berharga. Margin keuntungan yang tampak kecil tersebut akan bisa
menghasilkan jumlah uang Dollar yang amat sangat banyak, setelah satu atau dua dekade
kedepan.

0 Tahun
1 Tahun
10 Tahun
20 Tahun
30 Tahun

5%
US$ 100,000
US$ 105,000
US$ 162,889
US$ 265,328
US$ 432,191

10%
US$ 100,000
US$ 110,000
US$ 259,374
US$ 672,748
US$ 1,744,930

15%
US$ 100,000
US$ 115,000
US$ 404,553
US$ 1,636,640
US$ 6,621,140

46

Metode kerja kami


Kami menempatkan investasi kami pada tiga kategori saham. Ketiga kategori ini memiliki
karakter yang berbeda-beda, dan cara kami dalam mengalokasikan dana pada tiap-tiap kategori
akan sangat berpengaruh terhadap kinerja kami setiap tahunnya, dibanding kinerja Dow.
Besarnya persentase alokasi dana untuk tiap-tiap kategori sebagian sudah direncanakan, namun
pada prakteknya seringkali bisa dialokasikan secara mendadak sesuai kebutuhan, tergantung
beberapa faktor.
Kategori pertama terdiri dari saham-saham umum yang murah (undervalue), dimana kami
tidak perlu lagi memperhatikan tentang bagaimana cara perusahaan dalam beroperasi, dan juga
kapan harga yang murah tersebut akan kembali ke harga wajarnya (alias naik). Selama ini, kami
lebih banyak menempatkan dana di kategori umum ini ketimbang dua kategori lainnya. Kami
biasanya memiliki porsi penempatan dana yang besar, yakni sekitar 5 10% dari total aset
partnership di tiap-tiap saham, untuk lima atau enam saham yang kami anggap paling bagus dan
paling murah di kategori ini, dan porsi yang lebih kecil untuk sepuluh hingga lima belas saham
lainnya. Jadi totalnya kami memegang antara 15 20 saham di kategori ini, dimana 5 6 saham
memperoleh prioritas alokasi dana, sementara selebihnya dibeli dalam jumlah yang lebih sedikit.
Dari saham-saham undervalue ini, beberapa diantaranya naik cukup cepat, sementara yang
lainnya membutuhkan waktu bertahun-tahun. Adalah sulit bagi kami pada saat kami membeli
saham di kategori ini, untuk memperoleh alasan kenapa mereka akan naik (hanya karena harga
suatu saham masih murah, bukan berarti saham tersebut punya alasan untuk naik). Tapi yang
jelas, entah karena sahamnya kurang diperhatikan orang atau alasan lainnya, maka saham-saham
tersebut bisa kami beli pada harga murah.
Dengan cara ini, seringkali kami memperoleh nilai yang tinggi untuk harga yang kami bayarkan,
dan selisih antara nilai dan harga ini menciptakan margin of safety (MOS) yang membuat kami
merasa nyaman dan aman setiap kali kami membeli saham. Margin of Safety untuk tiap-tiap
saham, dipadukan dengan diversifikasi portofolio, menciptakan satu paket margin of safety yang
sangat menarik untuk seluruh portofolio, dan juga menawarkan kenaikan nilai yang signifikan
bagi portofolio secara keseluruhan.
Hal penting lainnya adalah, kami sangat memperhatikan pemilihan waktu dalam membeli saham,
dimana kami tidak boleh langsung membeli saham begitu saja ketika kami menemukan saham
murah, melainkan harus di waktu yang tepat. Selama beberapa tahun terakhir, pemilihan waktu
yang kami lakukan untuk membeli saham rata-rata lebih baik ketimbang pemilihan waktu untuk
menjual. Kami tidak membeli saham-saham di kategori umum ini dengan tujuan untuk
membelinya hingga sebanyak-banyaknya, melainkan untuk menjualnya nanti pada harga yang
kami anggap cukup wajar, atau jika memungkinkan, overvalue (mahal).
Terkadan ada beberapa saham/perusahaan dimana pemegang saham mayoritasnya memiliki
rencana untuk mengkonversi aset perusahaan menjadi sesuatu yang lebih berguna, atau dalam
47

hal ini dijual hingga menghasilkan uang tunai. Kami pernah melakukan ini di Sanborn dan
Dempster, dimana kami menjadi pemegang saham utama disana, namun dalam kasus lain kami
lebih suka orang lain yang melakukan hal itu (mengkonversi aset perusahaan). Sudah pasti, kami
harus menghitung nilai perusahaan secara sangat hati-hati dalam kasus ini, termasuk juga harus
hati-hati dalam memilih partner dalam hal pengelolaan perusahaan.
Pergerakan saham-saham pada kategori umum ini terbilang mudah dipengaruh fluktuasi Dow,
dimana jika Dow turun, maka mereka juga akan turun (ingat bahwa hanya karena suatu barang
dihargai murah, bukan berarti harganya tidak bisa turun lagi). Jika pasar turun secara tiba-tiba,
maka saham-saham di kategori ini juga kemungkinan akan turun dengan persentase yang kurang
lebih sama dengan penurunan Dow, karena sifatnya yang rentan terhadap perubahan pasar.
Dalam kondisi market yang meningkat tajam, seperti di tahun 1961, kategori ini mencatat kinerja
yang sangat baik dibanding dua kategori lainnya. Sementara dalam kondisi pasar yang menurun
seperti di tahun 1962, tidak hanya kami tidak menghasilkan keuntungan dari kategori saham
umum ini, melainkan saya juga ragu kalau kinerja kategori ini masih lebih baik ketimbang Dow.
Kategori kedua, dimana ini merupakan kategori dengan alokasi dana yang lebih kecil dibanding
kategori umum, terdiri dari saham-saham work-outs, yakni saham-saham yang kinerja
perusahaannya lebih bergantung pada aksi korporasi dan pengembangan/ekspansi perusahaan
yang dilakukan manajemen, dan harga sahamnya juga lebih dipengaruhi aksi korporasi tersebut
ketimbang fluktuasi pasar. Saham-saham ini memiliki jadwal-waktu yang bisa diprediksi,
dengan risiko keliru yang terbatas, tentang kapan kami (sebagai pemegang saham) akan
memperoleh apa, berapa banyak, dan apa yang bisa membatalkan aksi korporasinya, dll. Aksi
korporasi seperti merger, likuidasi, reorganisasi, spin-off (pemisahan anak usaha), dll, semuanya
mengarah kepada work-outs.
Kategori ini akan menghasilkan keuntungan yang stabil dari tahun ke tahun, tanpa terlalu
dipengaruhi oleh fluktuasi Dow. Sudah tentu, jika kami mengalokasikan seluruh dana yang ada
pada kategori work-outs ini, maka kinerja kami akan tampak sangat baik dalam situasi pasar
yang menurun, namun akan tampak buruk dalam situasi pasar yang menanjak.
Kami beruntung telah membeli saham-saham kategori work-outs dalam jumlah besar di tahun
1962, yang merupakan tahun bear market. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, saya
melakukan ini (menempatkan lebih banyak saham di kategori work-outs) bukan karena saya tahu
bahwa pasar akan terkoreksi, melainkan karena saya menemukan lebih banyak saham yang bisa
dibeli di kategori ini, ketimbang di kategori umum. Penempatan portofolio yang tetap besar di
kategori ini telah menyebabkan kinerja kami menjadi kurang bagus di semester kedua 1962,
dimana ketika itu pasar berbalik arah dan naik lagi.
Selama bertahun-tahun, kategori work-outs merupakan kategori terbesar kedua di portofolio
kami. Kategori ini terdiri dari lima hingga sepuluh saham berbeda, baik yang kegiatan
pengembangan usahanya masih dalam tahap awal, ataupun sudah mendekati selesai. Saya
terkadang menggunakan dana pinjaman untuk membeli saham-saham di kategori ini, mengingat
48

kategori ini menawarkan risiko yang rendah, baik dari sisi kinerja perusahaan pada akhirnya,
ataupun gejolak pasar.
Sebagai contoh, anda akan menemukan catatan dalam laporan kami yang telah diaudit, bahwa
kami telah membayar bunga bank dan broker sebesar US$ 75,000 sepanjang setahun. Karena
bunga pinjaman tersebut adalah 5%, maka itu berarti kami telah menggunakan pinjaman kurang
lebih US$ 1,500,000. Mengingat bahwa di taun 1962 pasar mengalami penurunan, anda mungkin
berpikir bahwa bunga tersebut akan menekan kinerja kami. Namun semua pinjaman tersebut
digunakan untuk membeli saham-saham di kategori work-outs, dan kategori ini telah
menghasilkan keuntungan yang bagus di tahun 1962. Kinerja kategori ini, diluar keuntungan dari
penggunaan dana pinjaman, rata-rata 10 20% per tahun. Saya telah menetapkan bahwa jumlah
maksimal dana pinjaman yang boleh digunakan adalah 25% dari total aset partnership, namun
kebijakan ini bisa dimodifikasi dalam keadaan yang luar biasa.
Anda akan menemukan catatan dalam laporan neraca kami per akhir tahun (bagian dari laporan
audit kami), terkait adanya penjualan saham dalam jangka pendek senilai US$ 340,000. Sebagian
besar dari penjualan tersebut terkait dengan saham work-outs yang kami beli di bulan-bulan
terakhir di taun 1962, dan kami berhasil mencetak keuntungan 10% (tidak disetahunkan), dari
memegang saham-saham tersebut selama beberapa bulan. Keuntungan ini menghapuskan risiko
dari kategori saham-saham umum.
Kategori terakhir adalah kategori kontrol, dimana kami memegang cukup banyak saham di
perusahaan tertentu hingga kami memiliki kendali atas arah kebijakan perusahaan. Investasi di
kategori ini tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan dalam jangka pendek, melainkan
membutuhkan waktu setidaknya beberapa tahun. Dalam satu tahun tertentu, mereka mungkin
tidak menghasilkan keuntungan apapun dimana kami lebih suka saham ini tetap di posisi
harganya, atau kalau bisa turun, agar kami bisa membelinya lebih banyak lagi.
Kategori ini, seperti hal-nya kategori work-outs, juga tidak begitu dipengaruhi oleh naik
turunnya Dow. Terkadang, kami membeli saham tertentu pada kategori umum, dengan harapan
bahwa kami bisa turut mengendalikan perusahaan, dan ini bisa terjadi jika harga saham tersebut
tidak juga naik setelah beberapa waktu tertentu (sehingga kami bisa terus membelinya). Tapi jika
harganya naik dalam waktu singkat hingga ke posisi yang sudah tidak murah lagi, dan kami
belum pada posisi yang bisa mengendalikan perusahaan, maka kami bisa menjualnya untuk
memperoleh keuntungan.
Dempster Mill Manufacturing Company
Kontributor terbesar dari kinerja kami yang sangat baik di tahun 1962 adalah kepemilikan kami
atas 73% saham Dempster. Dempster adalah perusahaan yang memproduksi alat-alat pertanian
(yang dijual seharga US$ 1,000 per buahnya, atau kurang), jasa pengelolaan air, dan perkayuan.
Kinerja perusahaan sepanjang satu dekade terakhir ditandai dengan pendapatan yang stagnan,
perputaran inventory yang rendah, dan tidak mampu menghasilkan keuntungan dari investasi
yang sudah ditanamkan.
49

Kami memegang kendali atas perusahaan pada bulan Agustus 1961, dengan harga beli sahamnya
di rata-rata US$ 28 per lembar saham. Kami mulai mengakumulasi saham Dempster sejak
harganya masih di US$ 16, dan pembelian tertinggi kami adalah di harga US$ 30.25. Ketika
kami memegang kendali atas perusahaan, maka satu-satunya yang menjadi penting adalah nilai
aset perusahaan, bukan lagi harga sahamnya di pasar.
Tahun lalu, pegangan kami di Dempster telah dinilai berdasarkan valuasi yang kami anggap
terdiskon. Valuasi ini didasarkan pada nilai riil aset perusahaan yang tidak akan menghasilkan
keuntungan, bukan didasarkan pada potensi keuntungan yang akan diperoleh perusahaan selama
mereka beroperasi. Valuasi ini dihitung berdasarkan nilai aset-aset tersebut jika dijual langsung,
dan tugas kami adalah mengakumulasi nilai-nilai aset tersebut pada tingkat yang layak. Berikut
adalah neraca konsolidasi perusahaan di tahun lalu, termasuk kalkulasi dari nilai wajarnya, angka
dalam ribuan US Dollar kecuali disebutkan lain.
Aset
Kas
Piutang
Persediaan
Aset lain-lain
Aset Lancar
Asuransi Jiwa dll
Aset Tetap
Aset Tidak Lancar
Total Aset

Nilai Buku
166
1,040
4,203
82
5,491
45
1,383
1,428
6,919

Dinilai pada:
100%
85%
60%
25%
100%
58%

Nilai Wajar
166
884
2522
21
3,593
45
800
845
4,438

Perhatikan. Dari tabel diatas, bisa dilihat bahwa nilai aset perusahaan diatas kertas adalah US$
6,919,000. Sementara nilai wajarnya, berdasarkan asumsi kami, adalah US$ 4,438,000. Pada
akhir tahun 1962 (laporan keuangan Dempster untuk periode satu tahun berakhir pada tanggal 30
November, jadi akhir tahun disini adalah tanggal 30 November 1962), Dempster mencatat total
kewajiban US$ 2,318,000. Jika kami menjual seluruh aset Dempster pada harga US$ 4,438,000,
kemudian membayar lunas kewajiban tersebut, maka kami akan memperoleh keuntungan bersih
US$ 2,120,000. Jika keuntungan bersih tersebut dibagi jumlah saham Dempster sebanyak 60,146
lembar, maka nilai wajar saham Dempster adalah US$ 35.25 per saham. Saya kemudian
membulatkannya menjadi US$ 35 per saham.
Pada awalnya, kami bekerja sama dengan manajemen perusahaan untuk mengelola aset
perusahaan agar lebih menguntungkan, memperbaiki margin operasional, mengurangi biayabiaya, dll. Namun setelah enam bulan berlalu, entah karena manajemen tidak memiliki keinginan
untuk maju atau memang tidak mampu, semua upaya tersebut gagal total. Jadi kami kemudian
melakukan perubahan strategi.
Seorang kawan baik merekomendasikan seseorang bernama Harry Bottle, untuk mengatasi
masalah ini. Pada tanggal 17 April 1962, saya bertemu Harry di Los Angeles, dan menawarkan
porsi keuntungan jika ia bisa menyelesaikan masalah kami. Dia setuju, dan pada tanggal 23 April
dia sudah menjadi direktur utama di Dempster.
50

Harry tidak diragukan lagi merupakan man of the year. Setiap target yang kami bebankan
kepadanya berhasil ia capai, dan ia juga telah menghasilkan banyak hal yang mengejutkan dalam
artian yang positif. Dia telah menyelesaikan banyak pekerjaan yang tidak mungkin, dan selalu
mengerjakan yang tersulit terlebih dahulu. Batas titik pengembalian modal (breakeven point)
kami telah dipotong hingga hampir setengahnya, persediaan produk yang sulit dijual telah terjual
atau dihapuskan, prosedur pemasaran telah diubah, dan aset-aset yang tidak menguntungkan
telah dijual.
Hasil dari program kerja kami di Dempster ini sebagian akan ditunjukkan pada tabel dibawah,
dimana seluruh aset, karena masih turut menyajikan aset yang tidak menghasilkan laba, dinilai
berdasarkan dasar penilaian yang sama pada tahun lalu. Angka dalam ribuan US Dollar, kecuali
disebutkan lain.
Asset
Nilai Buku Dinilai pada:
Kas
60
100%
Investasi Saham
758
harga saham*)
Piutang
796
85%
Persediaan
1,634
60%
Nilai Kas Asuransi Jiwa
41
100%
Pendapatan dipulihkan
170
100%
Aset lain-lain
14
25%
3,473
Aset Lancar
Investasi lain-lain
5
100%
Aset Tetap
945
nilai lelang
950
Aset Tidak Lancar
Total Aset
4,423
*) harga saham per tanggal 31 Desember 1962

Realisasi Nilai
60
834
676
981
41
170
4
2,766
5
700
705
3,471

Pada periode yang sama, kewajiban perusahaan turun menjadi hanya US$ 346,000. Setelah
dikurangi kewajiban tersebut, maka nilai bersih perusahaan (berdasarkan nilai uang tunai yang
akan diperoleh jika aset-aset perusahaan dijual cepat) adalah US$ 3,125,000. Harry Bottle
memiliki opsi untuk menambahkan saham baru sebanyak 2,000 lembar, pada harga US$ 30 per
saham. Jika ia mengeksekusi opsi tersebut, maka ia akan menambahkan modal ke perusahaan
sebanyak US$ 60,000 (US$ 30 dikali 2,000 lembar saham), sehingga nilai perusahaan akan
meningkat menjadi US$ 3,185,000, sementara jumlah saham Dempster akan meningkat menjadi
dari sebelumnya 60,146, menjadi 62,146 lembar.
Dengan demikian, nilai riil Dempster adalah US$ 51.26 per saham.
Dari data diatas akan diperoleh setidaknya tiga fakta penting:
1. Meskipun nilai bersih perusahaan telah dikurangi oleh banyaknya eliminasi/penghapusan
(US$ 550,000 telah dihapuskan begitu saja dari persediaan), namun kami berhasil
mengkonversi aset menjadi uang tunai pada nilai yang jauh lebih tinggi dibanding valuasi
kami atas Dempster di tahun sebelumnya.
51

2. Hingga batas tertentu, kami berhasil mengkonversi aset dari bisnis manufaktur menjadi
aset yang lebih baik: Aset berupa saham. Kami menggunakan dana hasil penjualan asetaset Dempster untuk membeli saham-saham di pasar.
3. Dengan membeli aset pada harga diskon, kami tidak perlu melakukan sulap untuk
memperoleh keuntungan yang sangat bagus. Dan ini adalah inti dari filosofi investasi
kami: Jangan pernah bergantung pada harapan atau target untuk menjual saham pada
harga yang setinggi-tingginya. Yang penting, belilah saham pada harga yang sedemikian
murahnya sehingga jika kita menjualnya pada harga yang biasa-biasa saja, kita tetap akan
memperoleh keuntungan. Sementara jika kita berhasil menjualnya pada harga yang
tinggi, maka anggap itu sebagai bonus.
Pada tanggal 2 Januari 1963, Dempster memperoleh pinjaman tanpa jaminan sebesar US$
1,250,000. Dana tersebut, digabung dengan dana hasil penjualan aset Dempster, telah
menghasilkan nilai US$ 35 untuk Dempster, atau lebih tinggi dibanding biaya yang telah kami
keluarkan untuk membeli seluruh perusahaan. Dengan demikian penilaian atas Dempster sudah
menyertakan nilai bersih US$ 16 per saham dari kegiatan perusahaan, dan US$ 35 per saham
dari kegiatan investasi saham seperti yang dilakukan terhadap saham-saham lainnya di Buffett
Partnership.
Anda perlu mengetahui bahwa masalah yang kami hadapi di Dempster sepanjang tahun lalu
adalah terkait bagaimana cara untuk mengkonversi 100% aset perusahaan menjadi uang tunai,
dan itu berarti kinerja partnership terkait saham ini sama sekali tidak dipengaruhi pergerakan
harga saham ataupun pasar, melainkan tergantung sukses tidaknya kami dalam konversi tersebut.
Di tahun 1963, aset-aset milik Dempster tetap kami anggap penting, namun kami akan
menganggap aset tersebut sama seperti aset kami di kategori saham-saham umum, mengingat
aset tersebut diinvestasikan pada saham-saham kategori umum, dengan pemilihan saham dan
porsi pembagian saham yang sama dengan cara kami mengelola Buffett Partnership.
Karena alasan pajak, kami kemungkinan tidak akan melakukan aksi korporasi (work-outs) di
Dempster. Karena itulah, jika Dow turun signifikan, maka nilai Dempster juga bisa ikut turun
(karena aset perusahaan kami tempatkan di saham-saham umum). Sebaliknya, Dempster akan
diuntungkan jika Dow naik pada tahun 1963 ini, dimana keuntungan tersebut tidak akan kami
peroleh jika Dow naik pada tahun 1962 lalu.
Terdapat satu hal lagi yang penting terkait pekerjaan kami di Dempster, yang akan memberi
manfaat penting bagi Buffett Partnership di masa yang akan datang. Kami kini memiliki
hubungan baik dengan orang lapangan yang bisa menghasilkan keuntungan signifikan dalam
situasi kontrol, jika nanti kami memiliki saham yang perusahaannya kami kendalikan seperti
Dempster ini lagi. Harry sebelumnya tidak pernah berpikir untuk menjalankan sebuah
perusahaan, enam hari sebelum ia menjadi direktur utama di Dempster. Dia cekatan, pekerja
keras, dan mampu menjalankan kebijakan perusahaan segera setelah kebijakan tersebut
ditetapkan. Dia menyukai untuk dibayar tinggi sesuai dengan pekerjaan bagus yang sudah ia
selesaikan, dan saya suka berbisnis dengan eksekutif yang tidak mencoba untuk menghias ruang
kantornya dengan barang-barang berlapis emas.
52

Saya dan Harry saling menyukai satu sama lain, dan kerja samanya dengan Buffett Partnership
akan menguntungkan bagi kita semua.
Definisi Konservatif
Berdasarkan situasi pasar dan kinerja kami di tahun 1962 lalu, maka saya pikir adalah penting
untuk mengulang kalimat yang sudah pernah saya sampaikan di annual letter sebelumnya.
Penjelasan diatas tentang cara kami beroperasi telah memberikan petunjuk tentang seberapa
konservatif kami dalam berinvestasi. Beberapa tahun belakangan ini, banyak orang berpikir
bahwa jika mereka hendak berinvestasi dengan cara yang paling konservatif, maka mereka bisa
membeli obligasi pemerintah, baik jangka menengah maupun panjang. Kebijakan ini, dalam
banyak kasus, telah menghasilkan penurunan nilai pasar dari investasi yang ditanamkan, dan
juga telah gagal dalam menjaga atau meningkatkan daya beli investor yang bersangkutan, karena
keuntungan yang dihasilkan terhapus oleh inflasi.
Sebaliknya, terdapat banyak orang yang sadar akan buruknya pengaruh inflasi, sehingga itu
mengarahkan mereka untuk berinvestasi secara konservatif dengan cara membeli saham-saham
blue chip tanpa memperhatikan price earning ratios (PER), dividend yields (hasil dividen), dll.
Namun cara berinvestasi seperti ini tentu saja sangat berisiko, sehingga tidak bisa disebut
konservatif.
Menurut saya, mengingat bahwa perilaku investor cenderung serakah ketimbang logis, dan itu
sebabnya pergerakan harga-harga saham di pasar, termasuk pergerakan pasar itu sendiri,
seringkali tidak dapat diduga, maka bukanlah tindakan konservatif jika kita berinvestasi
dengan cara membeli saham ketika kita memperkirakan pasar akan naik, dan menjualnya ketika
kita memperkirakan pasar akan turun. Bahkan tidak hanya tidak konservatif, cara investasi
tersebut lebih mirip spekulasi.
Anda tidak akan menjadi benar hanya karena terdapat banyak orang yang setuju dengan anda.
Anda juga tidak akan menjadi benar hanya karena ada orang penting yang sependapat dengan
anda. Anda hanya akan benar jika hipotesis anda tepat, jika fakta-fakta yang anda kumpulkan
tepat, jika alasan pembelian saham anda tepat, dan terakhir, jika seluruh tiga poin tersebut teruji
akurasinya setelah beberapa kali transaksi pembelian dan penjualan saham. Yap, konservatif
yang sesungguhnya hanya bisa dicapai melalui pengetahuan dan pertimbangan dalam setiap
pembelian saham.
Saya perlu pula menambahkan bahwa hanya karena koleksi saham kami tampak tidak biasa,
maka itu bukan berarti cara berinvestasi kami bisa dianggap konservatif atau tidak, jika
dibanding metode investasi yang standar. Terkait apakah kami konservatif atau tidak, hanya bisa
ditentukan dengan cara memeriksa metode investasinya, dan juga dengan melihat hasilnya.

53

Saya menganggap bahwa ujian yang objektif untuk melihat seberapa konservatif-nya kami dalam
berinvestasi, bisa dilihat dari evaluasi kinerja kami ketika pasar turun, yang itu berarti ketika
Dow terkoreksi signifikan. Situasi pada tahun 1957 dan 1960, dimana Dow ketika itu turun
namun kinerja kami tetap positif, seharusnya sudah bisa memenuhi hipotesis bahwa kami
berinvestasi dengan cara yang amat sangat konservatif. Kami belum pernah mengalami realisasi
kerugian lebih dari 0.5% dari nilai aset bersih partnership, dan perbandingan antara realisasi
keuntungan dibanding realisasi kerugian, dalam mata uang Dollar, adalah kurang lebih 100
banding 1.
Tentunya, catatan diatas harus pula diimbangi dengan fakta bahwa secara rata-rata, kami telah
bekerja dalam situasi pasar yang menguat, selama lima tahun ini. Meski demikian, catat pula
bahwa selama lima tahun tersebut, meski kondisi pasar secara umum menguat, namun tetap
terdapat banyak kemungkinan terjadinya pembelian saham yang menyebabkan kerugian (anda
mungkin pernah mengalami kerugian itu sendiri), dimana kami tetap lolos dari kemungkinan
tersebut. Jadi kesimpulannya, fakta-fakta yang sudah saya paparkan diatas tetap signifikan untuk
menilai seberapa konservatif kami dalam berinvestasi.
Di tahun 1962, kami melakukan realisasi kerugian di satu saham, dan rasio antara realisasi
keuntungan dan kerugian telah turun menjadi 3 banding 1. Meski demikian, jika dibandingkan
dengan metode investasi yang lebih konvensional (catat bahwa konvensional berbeda dengan
konservatif), maka bisa dilihat bahwa metode kami memiliki risiko yang lebih rendah. Kinerja
kami yang jauh diatas Dow dapat dicapai ketika pasar turun, namun kami kehilangan momentum
ketika pasar berbalik arah dan naik.
Terkait Prediksi
Saya tidak akan memprediksi saham atau sektor apa yang akan naik, atau kemana kira-kira arah
pergerakan pasar dalam satu atau dua tahun kedepan, karena saya sedikitpun tidak memiliki
gambaran akan hal tersebut.
Saya pikir anda tentu sudah paham bahwa hingga sepuluh tahun kedepan, akan ada tahun-tahun
dimana pasar secara umum akan naik 20 25%, tahun-tahun dimana pasar akan turun 20 25%,
dan tahun-tahun dimana pasar bergerak mendatar alias hanya naik atau turun kurang dari 20%.
Saya tidak punya petunjuk sama sekali tentang kondisi yang mana, apakah naik atau turun, yang
akan terjadi lebih dahulu, dan saya tidak berpikir bahwa hal ini penting dalam berinvestasi
jangka panjang.
Jika anda mengubah susunan hasil kinerja per tahun dari perusahaan-perusahaan reksadana,
Dow, dan partnership pada tabel perbandingan kinerja diatas, dimana kinerja tahun 1957 menjadi
kinerja tahun 1962, dan kinerja tahun 1962 menjadi kinerja tahun 1957, dan seterusnya, maka
rata-rata kinerja per tahunnya akan tetap sama. Jika dalam empat tahun kedepan kinerja kami
akan, katakanlah, tercatat masing-masing 40%, -30%, 10%, dan -6%, maka terkait bagaimana
urutan kejadiannya tidaklah penting, asalkan setelah empat tahun tersebut kinerja kami, setelah
dirata-ratakan, tetap bagus setiap tahunnya.
54

Setelah jangka panjang selama bertahun-tahun, saya pikir Dow Jones akan mencatat rata-rata
kenaikan 5% per tahun, sudah termasuk dividen. Terlepas dari pengalaman selama satu dekade
terakhir, bagi siapapun yang berharap bahwa kinerja pasar akan lebih baik dari itu kedepannya,
maka kemungkinan ia akan menemui kekecewaan.
Tugas kami adalah mengumpulkan keuntungan tahunan dengan persentase yang lebih baik
dibanding kinerja Dow, tanpa terlalu mengkhawatirkan apakah kinerja absolut kami dalam satu
tahun tercatat plus atau minus. Saya akan menganggap bahwa kinerja kami adalah superior pada
tahun dimana porto kami turun 15% sementara Dow turun 20%, daripada tahun dimana porto
kami dan Dow sama-sama naik 20%. Saya selalu menekankan pentingnya hal ini setiap kali saya
bertemu dengan para partner, dan saya sudah melihat sendiri bagaimana mereka menganggukkan
kepala dengan antusiasme yang berbeda-beda. Adalah penting bagi saya untuk anda mengerti
alasan dan pertimbangan saya terkait hal ini, dan bahwa anda sepenuhnya setuju dengan kami.
Terkait beberapa pertimbangan yang mendasari cara kerja kami, maka tidak heran jika tahuntahun terbaik kami, secara relatif, adalah ketika pasar bergerak statis atau turun, ketimbang naik.
Dalam jangka panjang kedepan hampir pasti akan ada tahun-tahun dimana kinerja kami tidak
mampu melewati kenaikan Dow. Tapi jika dalam jangka panjang tersebut kami bisa mencatat
rata-rata kinerja per tahun sekitar 10% diatas Dow, maka saya pikir itu adalah kinerja yang
memuaskan.
Secara spesifik, jika pasar turun antara 35 40% dalam setahun (dan saya merasa bahwa ini akan
terjadi pada satu tahun tertentu dalam sepuluh tahun kedepan, meski tentunya tidak ada yang
tahu tahun yang mana), maka portofolio kami seharusnya hanya akan turun 15 20%. Sementara
jika pasar bergerak mendatar alias hampir tidak berubah sepanjang setahun, maka kami berharap
untuk mencatat kenaikan lebih tinggi setidaknya 10%. Tapi jika pasar naik 20%, maka kami
akan kesulitan untuk mencatat kenaikan yang sama. Saya bisa katakan bahwa saya ragu bahwa
kinerja kami akan mampu kembali meyamai kinerja Dow dalam situasi pasar yang bullish,
seperti tahun 1958 dan 1961. Namun pada akhirnya, setelah periode bertahun-tahun, saya
berharap bahwa pada satu tahun tertentu nanti, kami akan sampai pada situasi dimana Dow
mencatat kenaikan rata-rata 5 7% setiap tahunnya, sementara kinerja kami tercatat rata-rata 15
17% setiap tahunnya.
Ekspektasi hasil kinerja diatas mungkin terdengar tidak beralasan, terutama karena ada banyak
faktor yang mempengaruhi kinerja kami diluar faktor pergerakan pasar. Pada tahun 1965 atau
1970 mendatang, bukan tidak mungkin pula ekspektasi kinerja diatas justru tidak terjadi sama
sekali, dan saya ternyata sepenuhnya keliru. Jadi anda perlu juga untuk memahami bahwa
ekspektasi kami diatas belum tentu akan menjadi kenyataan.
Lain-Lain
Tahun ini ditandai dengan berpindahnya kami dari kantor kamar tidur saya ke kantor yang
sedikit lebih konvensional. Kami memulai tahun 1963 dengan total aset bersih US$ 9,405,400.
55

Pada awal tahun 1962, saya dan Susie, istri saya, memiliki tiga buah aset diluar saham, dan dua
diantaranya telah dijual, sementara yang ketiga akan segera menyusul. Uang hasil penjualan dua
aset tersebut kami gunakan untuk menambah dana di partnership, sehingga kini kami memiliki
bagian di partnership sebesar US$ 1,377,400. Sementara para kerabat saya, yakni ketiga putra
putri saya, ibu, ayah, dua orang kakak adik, dua orang saudara ipar, mertua, tiga orang bibi,
empat sepupu, lima keponakan, semuanya secara keseluruhan memiliki bagian dalam partnership
sebesar US$ 893,600.
Sementara partner saya dalam menjalankan partnership ini, Bill Scott, bersama istrinya memiliki
bagian sebesar US$ 167,400, yang merupakan hampir seluruh harta kekayaan mereka berdua.
Jadi bisa dibilang bahwa kami semua juga memakan sendiri masakan yang kami buat, dimana
jika partnership ini menghasilkan keuntungan, kami juga akan untung sama halnya dengan anda.
Tapi jika partnership ini menderita kerugian, maka kami juga akan menderita kerugian sama
besarnya dengan yang anda alami.
Kami masih menggunakan jasa Peat, Marwick, Mitchell & Co. untuk pekerjaan audit. Susie telah
membantu saya dalam mendekorasi ruang kantor kami, dan Beth Henley Feehan terus
menunjukkan kinerja yang sesuai dengan sertifikat CPS-nya (certified professional secretary).
Para partner telah sangat membantu kami dalam mengembalikan surat perjanjian dan komitmen,
dan saya sangat menghargai itu karena memudahkan pekerjaan kami. Selanjutnya, anda akan
menerima laporan audit dan informasi pajak dalam waktu dekat ini. Dan jika anda punya
pertanyaan, silahkan.
Dengan hormat,
Warren E. Buffett

56

Buffett Partnership, Ltd


810 Kiewit Plaza
Omaha 31, Nebraska
10 Juli 1963
Kinerja Semester Pertama 1963
Sepanjang semester pertama 1963, Dow Jones Industrial Average naik dari 652.10 ke 706.88.
Setelah ditambah dividen, maka secara keseluruhan Dow telah mencetak gain 10.0%.
Selama ini, filosofi kinerja kami kami adalah: 1. Kinerja jangka pendek, dalam hal ini kurang
dari 3 tahun, tidak memiliki arti apapun, khususnya terkait investasi kami pada perusahaan yang
masuk dalam kategori kontrol, dan 2. Kinerja kami jika dibandingkan dengan Dow akan tampak
baik dalam situasi pasar yang melemah dibanding situasi pasar yang bullish.
Meski demikian, kinerja kami pada semester pertama 1963 ini, diluar kenaikan valuasi Dempster
(dan valuasi Dempster memang benar naik, saya akan menjelaskan ini sebagai pemanis di bagian
akhir letter ini), adalah plus 14%. Kenaikan 14% ini dihitung berdasarkan nilai total aset bersih
setelah biaya-biaya, namun diluar pembayaran kepada para partner dan pembayaran bagi hasil
kepada saya sebagai general partner.
Kinerja kami ini, meski tampak bagus, namun menurut saya kinerja kami masih lebih bagus pada
semester pertama tahun 1962 lalu, dimana Dow turun 21.7% sementara portofolio kami hanya
turun 7.5%. Anda sebagai partner harus mengerti benar tentang filosofi ini, yakni bahwa yang
penting bukan soal apakah kami mencatat keuntungan atau kerugian, yang penting kinerja kami
jauh lebih baik ketimbang Dow.
Sepanjang semester pertama 1963, nilai investasi kami di kategori umum (posisi jangka
panjang dikurangi posisi jangka pendek) adalah kurang lebih US$ 5,275,000. Sementara nilai
keuntungan (gain) kami secara keseluruhan dari kategori umum ini adalah US$ 1,100,000, atau
sekitar 21%. Hal ini sekali lagi mengilustrasikan bagaimana alokasi dana pada kategori investasi
yang berbeda, entah itu umum, work-outs, ataupun kontrol, akan berpengaruh pada kinerja kami
dalam jangka pendek.
Sepanjang tahun 1962 kemarin, investasi kami di kategori umum mengalami kinerja minus (rugi)
seiring dengan pelemahan pasar, namun investasi kami di kategori work-outs dan kontrol sukses
mencatat keuntungan signifikan, sehingga pada akhirnya portofolio kami secara keseluruhan
tetap mencatat kenaikan sepanjang tahun 1962 tersebut.
Nah, sekarang ini, investasi kami di kategori work-outs mencatat kinerja yang lebih rendah dari
Dow, dan telah menurunkan kinerja portofolio kami secara keseluruhan. Meski memang akan
lebih bagus jika kami menempatkan seluruh investasi pada kategori umum pada kondisi pasar
yang menguat, dan sebaliknya menempatkan seluruh investasi pada kategori work-outs pada
kondisi pasar yang melemah, namun saya tidak pernah berusaha untuk memprediksi bagaimana
57

kira-kira arah pergerakan pasar, sehingga setiap tahun kami tetap menempatkan investasi pada
dua kategori tersebut. Kami menganggap bahwa meski dalam jangka pendek kinerja investasi
kami di tiap-tiap kategori, yakni umum, work-outs, dan kontrol, akan tergantung pada kondisi
pasar, namun kombinasi investasi kami di tiga kategori tersebut pada akhirnya akan
menghasilkan keuntungan yang stabil dalam jangka panjang. Kami tidak akan pernah mencoba
untuk memprediksi, kategori mana yang akan mencatat kinerja yang lebih baik dalam jangka
pendek kedepan.
Kami juga menganggap bahwa berinvestasi dengan cara berusaha memprediksi arah pasar untuk
tujuan membeli saham yang tidak ikut turun ketika pasar turun, dan membeli saham yang ikut
naik ketika pasar naik, itu bukan merupakan cara investasi yang bagus. Kami tidak akan
berinvestasi dengan cara tersebut.
Kinerja perusahaan reksadana
Berikut ini adalah perbandingan akumulasi kinerja dari Dow Jones, Partnership, Limited Partners
(keuntungan bersih bagi partner setelah dikurangi bagian general partner), Lehman,
Massachusetts Investors Trust, Investors Stock, dan Tri-Continental.
Tahun
1957
1957 - 1958
1957 - 1959
1957 - 1960
1957 - 1961
1957 - 1962
1957 - 30 Juni 1963
Rata-Rata

M'chusetts
-11.4
26.4
37.8
36.4
71.4
54.5
72.4
8.7

Inv. Stock
-12.4
29.2
42.5
41.6
76.9
53.2
69.3
8.4

Lehman
-11.4
24.7
34.8
38.2
70.8
48.6
60.8
7.6

Tahun
1957
1957 - 1958
1957 - 1959
1957 - 1960
1957 - 1961
1957 - 1962
1957 - 30 Juni 1963
Rata-Rata

Partnership
10.4
55.6
95.9
140.6
251.0
299.8
355.8
26.3

Limited Partners
9.3
44.5
74.7
107.2
181.6
215.1
252.9
21.4

Tri-Cont.
-2.4
30
40.9
44.8
77.4
59.7
75.7
9.1

Dow
-8.4
26.9
52.3
42.9
74.9
61.6
77.8
9.3

Dow
-8.4
26.9
52.3
42.9
74.9
61.6
77.8
9.3

Perhatikan, catatan kinerja diatas terus menunjukkan bahwa para penasihat investasi dengan
bayaran tertinggi di negara ini mengalami kesulitan dalam menyamai kinerja Dow. Hal ini
(kesulitan dalam menyamai kinerja Dow) telah menjadi semacam kutukan bagi para institusi
diatas, dan juga bagi perusahaan investasi lainnya dimana metode dan alasan pemilihan
sahamnya berbeda. Perusahaan-perusahaan investasi yang melayani jutaan investor ini, mereka
semua menggunakan berbagai metode diversifikasi, memberikan kenyamanan dan ketenangan
bagi para investornya, selalu berusaha menghindari saham-saham berkualitas rendah, dan

58

sebagainya. Meski demikian, kinerja mereka tetap saja hanya menghasilkan keuntungan pada
jumlah yang tidak lebih besar dibanding keuntungan pasar saham secara umum.
Tujuan mendasar diadakannya partnership ini adalah untuk mengumpulkan akumulasi
keuntungan pada tingkat yang lebih baik dibanding tingkat rata-rata pasar, dengan risiko
terjadinya kerugian jangka panjang yang lebih kecil. Kami tentu tidak bisa mengatakan bahwa
kami akan mencapai tujuan tersebut. Namun yang bisa kami katakan adalah, jika kami tidak bisa
mencapai tujuan tersebut setelah melewati periode waktu tertentu yang cukup, diluar terjadinya
periode booming dan spekulasi pasar, maka kami akan membubarkan partnership ini.
Dempster Mill Manufacturing Company
Di annual letter kami sebelumnya, saya menyebut Harry Bottle, orang yang kami tunjuk untuk
menjadi presiden direktur di Dempster, sebagai man of the year. Tahun lalu, Harry secara luar
biasa berhasil menjual aset-aset yang tidak produktif milik Dempster menjadi uang tunai, dimana
uang tersebut kemudian kami gunakan untuk belanja saham. Pada tahun ini, Harry kembali
melanjutkan pekerjaannya dalam menjual aset-aset yang tidak produktif, tapi lebih dari itu, dia
sukses dalam mengelola sisa aset hingga menjadi produktif kembali. Dengan demikian, berikut
ini adalah perubahan neraca Dempster dalam 2 tahun terakhir:
30 November 1961 (angka dalam ribuan US$)
Aset
Kas
Piutang
Persediaan
Aset lain-lain
Aset Lancar
Asuransi Jiwa dll
Aset Tetap
Aset Tidak Lancar
Total Aset

Nilai Buku
166
1,040
4,203
82
5,491
45
1,383
1,428
6,919

Dinilai pada:
100%
85%
60%
25%
100%
estimasi nilai lelang

Nilai Wajar
166
884
2522
21
3,593
45
800
845
4,438

Pada periode ini, Dempster memiliki total kewajiban US$ 2,318,000. Dengan menganggap
bahwa aset Dempster setelah nilainya disesuaikan (nilai wajarnya) adalah US$ 4,438,000, maka
setelah dikurangi kewajibannya, nilai bersih Dempster adalah US$ 2,120,000, atau setara US$
35.25 per saham
30 November 1962
Asset
Kas
Investasi Saham
Piutang
Persediaan
Nilai Kas Asuransi
Jiwa

Nilai Buku
60
758
796
1,634

Dinilai pada:
100%
harga saham*)
85%
60%

Realisasi Nilai
60
834
676
981

41

100%

41

59

Pajak dikembalikan
170
100%
Aset lain-lain
14
25%
3,473
Aset Lancar
Investasi lain-lain
5
100%
Aset Tetap
945
nilai lelang
950
Aset Tidak Lancar
Total Aset
4,423
*) harga saham per tanggal 31 Desember 1962

170
4
2,766
5
700
705
3,471

Pada periode ini, Dempster memiliki total kewajiban US$ 346,000. Dengan menganggap bahwa
aset Dempster setelah nilainya disesuaikan (nilai wajarnya) adalah US$ 3,471,000, maka setelah
dikurangi kewajibannya, nilai bersih Dempster adalah US$ 3,125,000. Harry Bottle memiliki
opsi untuk menambahkan saham baru sebanyak 2,000 lembar, pada harga US$ 30 per saham.
Jika ia mengeksekusi opsi tersebut, maka ia akan menambahkan modal ke perusahaan sebanyak
US$ 60,000 (US$ 30 dikali 2,000 lembar saham), sehingga nilai perusahaan akan meningkat
menjadi US$ 3,185,000, sementara jumlah saham Dempster akan meningkat menjadi dari
sebelumnya 60,146, menjadi 62,146 lembar. Dengan demikian, nilai bersih Dempster adalah
US$ 51.26 per saham.
30 November 1963
Aset
Nilai Buku
Kas
144
Investasi Saham
1,772
Piutang
1,262
Persediaan
977
Aset lain-lain
12
4,167
Aset Lancar
Investasi lain-lain
62
Aset Tetap
872
934
Aset Tidak Lancar
Total Aset
5,101
*) harga saham per tanggal 30 Juni 1963

Dinilai pada:
100%
harga saham*)
85%
60%
25%
100%
nilai lelang

Realisasi Nilai
144
2,029
1,073
586
3
3,835
62
650
712
4,547

Pada periode ini Dempster memiliki total kewajiban US$ 519,000. Dengan menganggap bahwa
aset Dempster setelah nilainya disesuaikan (nilai wajarnya) adalah US$ 4,547,000, maka setelah
dikurangi kewajibannya, nilai bersih Dempster adalah US$ 4,028,000. Dibagi jumlah saham
beredar sebanyak 62,146 lembar, maka nilai Dempster adalah US$ 64.81 per saham, naik dari
sebelumnya US$ 51.26 per saham.
Okay, seperti yang bisa anda lihat diatas, Harry telah berhasil menjual aset-aset pada harga jual
yang lebih tinggi dibanding asumsi saya sebelumnya, dan ini bisa berarti dua hal: 1. Harry sangat
ahli dalam pekerjaannya, atau 2. Saya mungkin menggunakan asumsi yang kelewat konservatif
dalam menilai aset-aset di Dempster.
Hal penting lainnya, kami (Buffett Partnership) memegang 71.1% saham Dempster dengan nilai
pembelian US$ 1,262,577. Pada tanggal 30 Juni 1963, Dempster memegang saham-saham
senilai total US$ 2,028,415, sehingga bagian kami yang sebesar 71.1% mencerminkan nilai US$
60

1,454,374. Analis sekuritas mungkin akan menyebut perhitungan ini sebagai metode akuntansi
yang ketinggalan jaman, namun harus saya akui, saya menganggap bahwa metode ini lebih
bermakna sebagai investasi, ketimbang investasi dengan cara membeli saham pada harga 35
kali lipat laba bersihnya, kemudian berharap bahwa seseorang akan membeli saham tersebut
pada harga yang lebih tinggi lagi dari itu.
Setoran dan Penarikan Dana
Kami menerima setoran dana dari partner dan calon partner dengan bunga 0.5% per bulan (6%
per tahun) terhitung dari tanggal pada saat dana tersebut kami terima, hingga akhir tahun.
Meskipun kami belum tentu akan langsung memasukkan dana tersebut kedalam partnership
(baca: digunakan untuk membeli saham), namun anda sebagai partner akan sudah memiliki
bagian dalam partnership ini ketika anda melakukan penyetoran.
Kami juga membolehkan partner untuk menarik hingga maksimal 20% dana mereka (jika bagian
anda di partnership adalah US$ 100,000, maka anda boleh menarik maksimal US$ 20,000), dan
kami membebankan bunga sebesar 6% per tahun pada dana yang ditarik tersebut, terhitung dari
tanggal penarikan hingga akhir tahun, dan bunga tersebut akan dibebankan kepada sisa dana
yang masih ada di kami. Namun ini bukan berarti partner bisa menarik dana setiap saat seolaholah kami ini adalah bank. Kami mengizinkan penarikan dana ini untuk mengantisipasi jika
partner sewaktu-waktu membutuhkan dana miliknya secara mendesak.
Mengapa kami bersedia untuk membayar dimuka bunga sebesar 6% per tahun (dibayar setiap
bulan) kepada para partner, padahal kami bisa meminjam ke bank pada bunga yang jauh lebih
rendah? Sebagai contoh, pada Semester Pertama 1963 ini kami memperoleh pinjaman bank pada
bunga 4%. Jawabannya adalah karena dalam jangka panjang, kami memperkirakan bahwa kami
akan meraup keuntungan lebih dari 6% per tahun (bagian bagi hasil bagi saya sebagai general
partner adalah nol, kecuali kinerja kami lebih dari 6% per tahun). Lebih dari itu, cara saya dalam
berinvestasi akan berbeda ketika menggunakan dana yang akan menjadi bagian dari modal
bersih kami, ketimbang menggunakan dana hasil pinjaman jangka pendek. Penyetoran dimuka
yang dilakukan setiap saat oleh para partner juga memungkinkan kami untuk membeli sahamsaham sepanjang tahun, sehingga kami tidak perlu membeli saham secara sekaligus pada awal
Januari.
Disisi lain, bunga sebesar 6% per tahun sudah lebih besar ketimbang keuntungan yang
ditawarkan bunga deposito bank, jadi saya menganggap bahwa sistem bunga 6% ini
menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik saya maupun para partner. Pada tanggal 30 Juni,
kami mencatat penarikan dimuka sebesar US$ 21,832, dan setoran dimuka sebesar US$ 562,437.
Pajak
Saat ini terdapat kemungkinan bahwa kami akan mencatat realisasi keuntungan yang cukup
besar pada tahun ini, dan ini berarti pajak yang besar pula. Kekayaan kami adalah nilai pasar dari
saham-saham yang kami pegang, dikurangi pajak yang dibebankan ketika saham tersebut dijual.
61

Kewajiban pajak ini sama riil-nya dengan aset saham itu sendiri kecuali jika nilai aset tersebut
turun (jangan sampai!), aset tersebut diberikan ke orang lain (no comment!), atau saya meninggal
dunia.
Setiap keputusan investasi harus dibuat berdasarkan prospek nilai aset SETELAH PAJAK yang
akan dicapai, dengan risiko yang minimum. Saya sudah mengatakan sebelumnya bahwa jika
keuntungan yang anda peroleh dari partnership ini mencapai porsi yang cukup besar dibanding
pendapatan kena pajak anda secara keseluruhan, maka estimasi yang cukup aman untuk dibuat
adalah bahwa pajak yang harus dibayar pada tahun ini adalah sama dengan pajak tahun
sebelumnya.
Seperti tahun lalu, kami akan menulis letter (surat) untuk para partner sekitar tanggal 1
November mendatang, yang berisi perubahan perjanjian partnership (jika ada), surat komitmen
setoran dana untuk tahun 1964, perkiraan pajak untuk tahun 1963, dan lain-lain.
Dari beberapa letter sebelumnya, saya selalu menawarkan kepada para partner untuk
menanyakan apapun yang belum jelas di letter ini, namun tidak pernah ada pertanyaan yang
muncul. Meski demikian, tawaran untuk mengajukan pertanyaan tersebut masih terbuka.
Dengan hormat,
Warren E Buffett

62

Buffett Partnership, Ltd


810 Kiewit Plaza
Omaha 31, Nebraska
6 November 1963
Kepada para partner di tahun 1964:
Terlampir adalah beberapa bahan bacaan umum untuk hari Thanksgiving:
1. Dua salinan surat perjanjian partnership yang telah diubah untuk tahun 1964. Satu salinan
yang berisi ketentuan umum perjanjian bisa anda pegang, sementara satunya lagi anda
tanda tangani, anda notarisir, dan anda kirim balik ke kantor kami. Bagi partner yang
tinggal di Omaha bisa datang ke kantor kami, untuk menotarisir surat perjanjiannya
disini.
2. Satu salinan surat yang berisi peraturan dasar, dimana saya ingin anda membacanya
secara rutin minimal sekali setahun, dan salinan ini akan dikirim setiap November. Anda
tidak boleh menanda tangani surat perjanjian partnership yang kami kirim kecuali anda
sepenuhnya memahami konsep peraturan dasar tersebut, secara mendalam.
3. Dua salinan surat komitmen (komitmen penyetoran dana) untuk tahun 1964, satu untuk
anda pegang dan satunya lagi anda kirim balik ke kantor kami. Jangan khawatir, anda
bisa mengubah komitmen penyetoran dana ini setiap saat hingga paling lambat tengah
malam tanggal 31 Desember 1963, jadi anda bisa mengisi dan mengirim surat komitmen
tersebut sesegera mungkin.
Setiap penarikan akan dibayar segera setelah tanggal 1 Januari 1964, dan anda boleh menarik
dana sebesar US$ 100 dan kelipatannya. Sementara penyetoran bisa anda lakukan dalam jumlah
berapa saja, dan dananya harus sudah kami terima sebelum tanggal 10 Januari.
Informasi lengkap mengenai perpajakan untuk tahun 1963 akan sudah berada di tangan anda
pada tanggal 25 Januari 1964. Jika anda membutuhkan informasi soal berapa kira-kira nilai pajak
sebelum tanggal tersebut, anda bisa menanyakannya kepada saya. Kami juga akan mengirim
surat pendek terkait perpajakan pada akhir Desember nanti.
Pada akhir Oktober 1963, Dow mencatat kenaikan termasuk dividen sebesar 18.8%, dan kami
mencatat kinerja yang baik untuk kategori umum, work-outs, dan kontrol. Kami melakukan
penjualan salah satu aset Dempster pada harga yang memuaskan, sekitar sebulan lalu. Saya akan
menuliskan cerita penuh terkait Dempster pada Annual Letter yang akan datang, mungkin
dengan kalimat penutup berupa syair pujian bagi Harry Bottle.
Diluar fakta bahwa kami sejak awal sudah memiliki keuntungan atas Dempster karena kami
membelinya pada harga yang amat sangat rendah, namun Harry juga layak memperoleh apresiasi
atas kerja kerasnya. Juga, Harry telah menyetor dana untuk menjadi partner di Buffett
Partnership untuk tahun 1964, dan saya menganggap bahwa ini adalah awal dari hubungan kami
selanjutnya, bukan akhir.
63

Meski demikian, kinerja yang bagus di tahun 1963 tidak sepenuhnya berasal dari Dempster. Pada
akhir Oktober, kinerja partnership secara keseluruhan adalah 32%, atau bersihnya 25.5% bagi
para partner (setelah dikurangi bagian saya sebagai general partner), sudah termasuk keuntungan
yang telah direalisasikan. Dari total keuntungan kami sebesar kurang lebih US$ 3 juta, lebih dari
US$ 2 juta berasal dari kenaikan saham-saham yang kami pegang, dan hampir US$ 1 juta berasal
dari operasional Dempster. Kombinasi keuntungan dari satu saham terbaik kami di kategori
umum plus satu saham terbaik di kategori work-outs, kurang lebih sama besarnya dengan
keuntungan yang dihasilkan oleh Dempster.
Anda perlu pula memperhatikan bahwa kinerja kami yang sejauh ini mencapai 13.2% diatas
Dow, menunjukkan bahwa tahun 1963 ini merupakan tahun yang tidak biasa, dan saya tidak
menganggap bahwa margin sebesar 13.2% tersebut akan tetap berada di tangan kami dalam
jangka panjang. Jika kami mencatat kinerja tahunan yang dengan perbedaan yang moderat
dibanding kinerja Dow, dalam hal ini lebih tinggi sekitar 10%, maka itu sudah cukup
memuaskan.
Dengan Hormat,
Warren E. Buffett
NB: Tahun lalu kami mengumumkan bahwa anda tidak akan memperoleh keuntungan apapun
jika anda menunda-nunda untuk mengirim balik surat-surat yang kami kirimkan, dan tahun ini
saya akan mengatakan hal yang sama. Anda bisa telepon Bill atau saya sendiri jika memerlukan
bantuan apapun, terima kasih!

64

Buffett Partnership, Ltd


810 Kiewit Plaza
Omaha 31, Nebraska
18 Januari 1964
Kinerja kami di tahun 1963
Tahun 1963 merupakan tahun yang bagus. Tahun 1963 bukan menjadi tahun yang bagus karena
kami mencatat total keuntungan US$ 3,637,167 atau 38.7% berdasarkan nilai aset pada awal
tahun, melainkan karena kinerja kami jauh lebih baik dibanding Dow Jones. Jika pada tahun
1963 kinerja kami minus 20% sementara Dow minus 30%, maka tahun tersebut tetap akan kami
sebut sebagai tahun yang bagus. Terlepas dari apakah kami mencatat keuntungan atau kerugian
pada tahun tertentu, namun jika kami bisa menjaga untuk tetap mencatat kinerja diatas Dow
setelah periode waktu tertentu, maka dalam jangka panjang kinerja kami akan memuaskan, baik
secara finansial maupun filosofis.
Berikut adalah track record kinerja kami sejak tahun 1957 hingga sekarang, dibandingkan
dengan Dow.
Tahun
1957
1958
1959
1960
1961
1962
1963

Dow
-8.4
38.5
20
-6.2
22.4
-7.6
20.7

Partnership 1
10.4
40.9
25.9
22.8
45.9
13.9
38.7

Partnership 2
9.3
32.2
20.9
18.6
35.9
11.9
30.5

Catatan:
1. Dow: Dihitung berdasarkan kenaikan/penurunan indeks Dow Jones selama setahun,
ditambahkan nilai total dividen yang dibayarkan oleh semua perusahaan yang menjadi
komponen Dow.
2. Partnership 1: Kinerja partnership setelah biaya-biaya, namun belum dikurangi bagian
keuntungan bagi saya sebagai general partner.
3. Partnership 2: Kinerja partnersihip setelah dikurangi bagian keuntungan bagi general
partner, namun belum dikurangi pajak yang timbul atas realisasi keuntungan (profit
taking) ketika saham-saham yang kami pegang dijual.
Salah seorang partner telah menganjurkan kepada saya untuk menambahkan satu kolom lagi di
tabel diatas, untuk menunjukkan berapa persen selisih kinerja kami dibanding Dow. Namun saya
belum menganggap bahwa hal itu perlu untuk saat ini.
Dan berikut adalah kinerja kami setelah diakumulasikan.

65

Tahun
1957
1957 - 1958
1957 - 1959
1957 - 1960
1957 - 1961
1957 - 1962
1957 - 1963
Rata-rata per Tahun

Dow
-8.4
26.9
52.3
42.9
74.9
61.6
95.1
10.0

Partnership 1
10.4
55.6
95.9
140.6
251.0
299.8
454.5
27.7

Partnership 2
9.3
44.5
74.7
107.2
181.6
215.1
311.2
22.3

Sepertinya kami telah melalui tujuh tahun yang gemuk. Dengan menyampaikan permintaan
maaf kepada Nabi Joseph, kami mencoba untuk mengabaikan naskah Alkitab. Saya juga tidak
melaksanakan ide Nabi Noah terkait diversifikasi.
Saya hendak menekankan bahwa, berdasarkan penilaian saya pribadi, kinerja rata-rata kami yang
lebih tinggi 17.7% dibanding Dow dalam tujuh tahun terakhir ini tidak akan bisa dicapai dalam
jangka waktu yang panjang. Dalam jangka panjang, kinerja 10% diatas Dow sudah merupakan
pencapaian yang memuaskan. Pandangan ini menghasilkan konsekuensi bahwa kita semua harus
siap untuk menghadapi tahun-tahun yang akan datang dimana kinerja kami hanya akan sedikit
lebih baik diatas Dow, dan tahun-tahun lainnya dimana kinerja kami akan lebih rendah
dibanding Dow, atau bahkan jauh lebih rendah.
Sebagian besar dari kalimat yang saya sampaikan diatas sudah tertulis dalam surat Peraturan
Dasar yang saya kirim November lalu, namun saya pikir penting untuk mengulangnya kembali.
Kinerja perusahaan reksadana
Kami secara rutin menyajikan data kinerja dari dua reksadana terbuka terbesar di Amerika, yang
mengalokasikan 95 100% dana kelolaan mereka di saham-saham reguler, dan kinerja dari dua
reksadana tertutup terbesar di Amerika. Keempat reksadana ini mengelola total US$ 4 milyar
dana nasabah, dan cara dan hasil investasi mereka kurang lebih menggambarkan industri
reksadana senilai US$ 25 milyar secara keseluruhan. Saya juga berpendapat bahwa kinerja
mereka kurang lebih setara dengan kinerja perusahaan atau penasihat investasi diluar reksadana
yang secara total menangani dana kelolaan yang lebih besar lagi.
Tujuan dari menampilkan tabel dibawah ini adalah untuk menunjukkan bahwa indeks Dow Jones
bukanlah patokan ukuran kinerja yang mudah, malah terbilang sulit untuk dikalahkan. Para
fund manager yang bekerja untuk keempat perusahaan reksadana ini menerima bayaran total
US$ 7 juta per tahun, tapi bahkan itu hanyalah sebagian kecil dari total bayaran yang diterima
semua fund manager dari seluruh perusahaan reksadana di Amerika. Namun para talenta dengan
bayaran-super-mahal ini tetap tidak mampu mencatat kinerja yang paling tidak setara dengan
Dow.
Susunan portofolio kami, dan juga cara kami dalam berinvestasi, sepenuhnya berbeda dengan
keempat perusahaan reksadana tersebut.
66

Tahun
1957
1958
1959
1960
1961
1962
1963

M'chusetts
-11.4
42.7
9.0
-1.0
25.6
-9.8
20.0

Inv. Stock
-12.4
47.5
10.3
-0.6
24.9
-13.4
16.5

Lehman
-11.4
41.0
8.1
2.5
23.6
-14.4
23.8

Tri-Cont.
-2.4
33.0
8.4
2.8
22.5
-10.0
19.5

Dow
-8.4
38.5
20.0
-6.2
22.4
-7.6
20.7

Partnership
9.3
32.2
20.9
18.6
35.9
11.9
30.5

Dan jika diakumulasikan:


Tahun
1957
1957 - 1958
1957 - 1959
1957 - 1960
1957 - 1961
1957 - 1962
1957 - 1963
Rata-Rata

M'chusetts
-11.4
26.4
37.8
36.4
71.4
54.5
85.4
9.2

Inv. Stock
-12.4
29.2
42.5
41.6
76.9
53.2
78.5
8.6

Lehman
-11.4
24.7
34.8
38.2
70.8
48.6
81
8.8

Tri-Cont.
-2.4
30
40.9
44.8
77.4
59.7
90.8
9.7

Dow
-8.4
26.9
52.3
42.9
74.9
61.6
95.1
10.0

Partnership
9.3
44.5
74.7
107.2
181.6
215.1
311.2
22.3

Dow Jones, tentu saja, merupakan portofolio saham yang tidak dikelola oleh siapapun, jadi
mungkin agak aneh jika para master investor di Wall Street tidak mampu untuk setidaknya
mencatat kinerja setara Dow.
Namun anda tidak dapat mengatakan bahwa ketidak mampuan tersebut adalah hal yang wajar
dengan alasan bahwa perusahaan-perusahaan reksadana ini mengelola portofolio mereka dengan
cara yang lebih konservatif dibanding Dow. Sebab ketika Dow turun, kinerja para reksadana ini
rata-rata turun lebih dalam dibanding Dow.
Sementara kalau berdasarkan pada perilaku portofolio kami ketika pasar sedang bearish, maka
metode kami dalam berinvestasi telah terbukti jauh lebih konservatif dibanding Dow ataupun
perusahaan-perusahaan reksadana. Tapi tentu, meski hal ini telah terbukti di masa lalu, tidak ada
jaminan bahwa kedepannya kami akan tetap menghasilkan kinerja yang sama.
Tulisan diatas mungkin terdengar seperti kritik yang pedas, namun saya hanya memaparkan
fakta disini. Secara keseluruhan, kegiatan investasi dengan menggunakan dana hingga milyaran
Dollar, dengan metode dan kerangka kerja yang sudah me-lembaga di institusi-institusi, hanya
mampu menghasilkan kinerja seperti diatas. Tapi, adalah sangat sulit bagi siapapun untuk
berinvestasi dengan cara yang tidak biasa, diluar kerangka kerja diatas.
Karena itulah, track record perusahaan-perusahaan investasi diatas harus dibandingkan dengan
kinerja perusahaan/korporat secara umum di Amerika. Prestasi mereka, kecuali dalam kasus
tertentu, tidak terletak pada kinerja yang lebih baik dibanding Dow, atau kinerja yang tahan
terhadap goncangan pasar. Disisi lain saya merasa bahwa para fund manager ini memperoleh
kemudahan dalam menangani portofolio dalam bentuk kebebasan dalam membuat keputusan,
67

diversifikasi portofolio yang terjadi secara otomatis, dan, mungkin yang paling penting, adanya
isolasi dari godaan untuk melakukan teknik investasi murahan yang biasa dilakukan oleh
banyak sekali investor-investor ritel nan amatir.
Rahasia dibalik Compounding (Akumulasi)
Nah, sekarang kita akan menuju ke bagian yang paling mendebarkan dari tulisan ini. Tahun lalu,
dalam rangka menunjukkan inti dari compounding, saya mengambil contoh kapal Queen Isabella
dan penasihat keuangannya. Kalau anda ingat, nilai investasi mereka, setelah diakumulasikan,
masih jauh lebih kecil ketimbang nilai belahan dunia baru (Amerika) yang mereka temukan.
Sekarang kita coba lihat contoh yang lain. Francis I dari Perancis membayar 4,000 ecus di tahun
1540 untuk lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci. Sekedar catatan, 4,000 ecus setara
dengan kurang lebih US$ 20,000.
Jika Francis (dan penasihat investasinya) tidak menggunakan uang itu untuk membeli Mona
Lisa, melainkan menempatkannya pada investasi yang menghasilkan keuntungan bersih setelah
pajak sebesar 6% per tahun, maka investasi tersebut pada saat ini akan setara dengan kurang
lebih US$ 1,000,000,000,000,000. Yap, itu adalah US$ 1 kuadriliun, atau 3,000 kali lipat nilai
utang nasional Amerika pada saat ini, dan angka sebesar itu diperoleh dari kenaikan aset sebesar
6% saja per tahun. Saya yakin bahwa angka ini akan menghentikan perdebatan tentang apakah
pembelian lukisan bisa dikategorikan sebagai investasi atau tidak.
Meski demikian, seperti yang sudah saya sampaikan tahun lalu, ada beberapa hal lainnya yang
juga perlu dicatat disini. Salah satunya adalah Francis tidak akan hidup selama itu (lebih dari 400
tahun, jika dihitung dari tahun 1540), dan demikian pula dengan anda.
Namun hal lain yang tidak kalah menariknya adalah jika kita menaikkan rate
kenaikan/pertumbuhan aset sebesar 6% tadi menjadi katakanlah 8, 12, atau 16% per tahun, maka
hasilnya pun akan luar biasa berbeda.
Berikut ini adalah nilai keuntungan dari investasi sebesar US$ 100,000 berdasarkan rate per
tahun yang berbeda-beda, angka dalam US$.

10 Tahun
20 Tahun
30 Tahun

4%
48,024
119,111
224,337

8%
115,892
366,094
906,260

12%
210,584
864,627
2,895,970

16%
341,143
1,846,060
8,484,940

Berdasarkan data diatas, maka tampak sangat jelas bahwa hanya dengan sedikit perbedaan
persentase keuntungan setiap tahunnya, maka akan dihasilkan keuntungan investasi jangka
panjang yang sangat jauh berbeda. Plus, tampak jelas juga bahwa semakin panjang jangka waktu
investasi kita, maka akumulasi keuntungan yang diperoleh akan semakin besar.

68

Jadi jika setelah periode waktu tertentu yang cukup panjang, Buffett Partnership mampu
menghasilkan rata-rata kinerja per tahun yang hanya sedikit saja lebih baik dibanding rata-rata
kinerja perusahaan investasi lainnya, maka tujuan partnership ini akan terpenuhi.
Anda mungkin sedikit kecewa karena saya tidak memasukkan tabel dengan rate sebesar 22.3%
per tahun, yang merupakan rata-rata keuntungan kami selama tujuh tahun ini. However, rate
tersebut, tentu saja, belum termasuk dikurangi pajak, dan pajak itu dibayar sendiri oleh anda,
bukan oleh kami. Tapi bahkan kalaupun kita menganggap bahwa rate 22.3% tersebut sudah
bebas pajak, maka rate setinggi itu akan menghasilkan angka keuntungan investasi yang
cenderung absurd. Saya berpendapat bahwa kedepannya Dow kemungkinan besar tidak akan
mampu untuk mencatat rata-rata kenaikan per tahun seperti yang ditunjukkan selama tujuh tahun
terakhir (10.0%), dan seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, saya juga cukup yakin
bahwa kinerja kami yang terbilang jauh diatas Dow selama tujuh tahun ini, kedepannya tidak
akan bisa dipertahankan.
Jadi, berdasarkan asumsi-asumsi diatas, maka rata-rata keuntungan per tahun untuk kinerja
Buffett Partnership di masa yang akan datang akan jauh lebih rendah dibanding saat ini. Jika kita
memasukkan satu tahun dimana kami mencatat kinerja minus 30%, sementara Dow juga turun
40% (dan tahun yang buruk tersebut bisa terjadi kapan saja di masa yang akan datang), maka
rata-rata kinerja kami per tahunnya akan menjadi lebih rendah, demikian pula dengan Dow, dan
rate itulah yang lebih mungkin untuk kami capai kedepannya.
Tapi bahkan kalaupun itu terjadi, maka dengan rate yang lebih rendah tersebut, seperti yang
sudah ditunjukkan di tabel diatas, keuntungan investasi yang dihasilkan dalam jangka panjang
akan tetap memuaskan.
Metode Kerja Kami
Pada poin ini saya selalu mengalami skizofrenia dalam hal tulis-menulis. Disatu sisi kami
memiliki banyak partner yang tertarik untuk mengetahui detail pekerjaan kami, tapi disisi lain
kami juga memiliki partner yang berharap saya segera menyelesaikan tulisan ini dan kembali
bekerja.
Jadi untuk memenuhi keinginan keduanya, saya akan menggambarkan kegiatan investasi kami
secara ringkas disini. Sementara bagi anda yang tertarik untuk mengetahui lebih detail, anda bisa
membaca beberapa lampiran dibawah.
Secara umum, investasi kami dibagi dalam tiga kategori, namun ketiga kategori tersebut bukan
dibedakan berdasarkan ekspektasi keuntungan yang bisa diperoleh tiap-tiap kategori setelah
periode waktu tertentu. Kami berharap bahwa tiap-tiap kategori ini, setelah sepuluh hingga lima
belas tahun, akan menghasilkan rata-rata keuntungan per tahun sekitar 10% diatas Dow, dan
itulah tujuan kami. However, dalam satu tahun tertentu tiap-tiap kategori ini akan menghasilkan
perilaku yang berbeda-beda, tergantung situasi pasar. Berikut selengkapnya.
69

Kategori umum. Suatu kategori yang rata-rata berisi saham undervalue (murah), dimana
ukuran murah tersebut ditentukan berdasarkan standar perhitungan kuantitatif berdasarkan
angka-angka yang ada, namun kami juga menaruh cukup perhatian pada faktor-faktor kualitatif.
Kami tidak memilih saham di kategori ini berdasarkan kemungkinan bahwa sahamnya akan
segera naik. Malah, banyak dari saham kami di kategori ini yang tidak memberikan indikasi
apapun bahwa dia akan naik, entah dalam jangka panjang maupun pendek, dan banyak juga
diantara mereka yang hampir sama sekali tidak pernah dibicarakan oleh para investor di pasar.
Kriteria utama yang kami pakai untuk saham-saham ini adalah adanya bargain price, yakni
harga yang cukup murah untuk barang yang bagus. Bargain price ini juga bisa didefinisikan
sebagai harga perusahaan secara keseluruhan yang jauh lebih rendah dibanding harga wajarnya,
dimana harga wajar tersebut dianalisis berdasarkan asumsi-asumsi yang hati-hati dan
konservatif.
Biar saya tekankan sekali lagi bahwa meski angka-angka kuantitatif adalah penting, namun halhal lainnya yang bersifat kualitatif juga tidak kalah pentingnya. Kami menyukai perusahaan
dengan manajemen yang bagus, kami menyukai perusahaan yang bermain di sektor yang bagus,
dan kami menyukai harga beli saham yang terdiskon dari pemegang saham sebelumnya. Namun
pada akhirnya, kami menginginkan perusahaan yang memiliki value (nilai).
Saham-saham di kategori ini akan bergerak naik dan turun sesuai pergerakan pasar. Jika Dow
turun, maka kategori ini akan mencatat minus yang cukup besar. Sebaliknya jika Dow naik,
maka kategori ini pula yang akan bersinar. Namun setelah jangka waktu bertahun-tahun, tentu
saja kami berharap bahwa kami akan mencatat kinerja dengan selisih yang memuaskan
dibanding Dow.
Kategori work-outs. Ini adalah kelompok saham dengan jadwal aksi korporasi yang jelas.
Saham-saham ini dipilih berdasarkan aksi korporasi perusahaannya, seperti penjualan aset,
merger, reorganisasi, pemisahan anak usaha, dll. Kami tidak memperoleh informasi terkait aksi
korporasi tersebut dari sumber rumor ataupun inside information (informasi orang dalam),
melainkan informasi yang secara terbuka dipublikasikan oleh perusahaannya sendiri melalui
koran-koran. Risiko berinvestasi di saham-saham kategori ini, dalam batas tertentu, tidak terletak
pada fluktuasi pasar, melainkan lebih pada kemungkinan bahwa aksi korporasi yang tadinya
akan dilaksanakan ternyata batal. Batalnya aksi korporasi tersebut bisa karena adanya anti-trust,
kebijakan pemerintah yang bersifat negatif, ketidak setujuan pemegang saham, dll.
Keuntungan yang bisa diperoleh dari investasi pada saham-saham work-outs ini biasanya tampak
kecil. Meski demikian karena kami biasanya memegang saham-saham work-outs ini pada
periode yang tidak terlalu lama (kami menjualnya setelah harganya naik), dan kami bisa
memprediksi kapan kira-kira kami bisa menjualnya (setelah aksi korporasinya efektif), maka
pada akhirnya keuntungan tahunan yang diperoleh akan cukup layak.
Diluar itu, berbeda dengan kategori umum, investasi di kategori ini tidak dipengaruhi fluktuasi
pasar. Jika Dow turun, saham-saham work-outs kami tidak akan ikut terseret turun. Sementara
70

jika Dow naik, maka saham-saham work-outs kami juga tidak akan ikut naik. Dalam jangka
panjang, seperti halnya kategori umum, kami berharap bahwa kategori akan mencatat kinerja
dengan selisih yang memuaskan dibanding Dow.
Kategori kontrol. Jumlah saham di kategori ini jumlahnya sangat sedikit, namun jika ada, maka
kami biasanya memegangnya dalam jumlah besar, bisa mencapai sepertiga atau lebih dari total
aset partnership. Kecuali jika kami sejak awal membelinya dalam jumlah banyak sekaligus,
saham-saham di kategori kontrol biasanya awalnya merupakan saham di kategori umum. Suatu
saham tertentu di kategori umum bisa menjadi saham kategori kontrol, jika setelah periode
waktu tertentu saham tersebut harganya tidak juga naik, sehingga kami bisa terus membelinya
pada harga murah hingga kami sampai pada satu titik dimana kami menjadi pemegang saham
mayoritas. Jika kami sampai pada titik tersebut maka kami akan menjadi pengendali perusahaan,
dan terkait apakah kami akan aktif dalam manajemen ataukah tetap pasif sebagai pemegang
saham, itu tergantung dari penilaian kami terhadap masa depan perusahaan serta kapabilitas para
direktur perusahaan.
Beberapa saham di kategori umum yang kami membelinya secara agresif dalam beberapa bulan
terakhir ini, perusahaannya memiliki tim manajemen yang bagus, dimana mereka menjalankan
perusahaan dengan kebijakan yang masuk akal. Jika kami terus membeli saham-saham tersebut
hingga kami sampai pada satu titik dimana kami menjadi pemegang saham pengendali, maka
kami akan tetap bersikap pasif terhadap operasional perusahaan, dan membiarkan orang lain
(manajemen) yang bekerja. Meski demikian, jika perusahaan membutuhkan peran aktif kami
untuk meningkatkan nilai perusahaan, maka kami tentu tidak akan berdiam diri.
Apakah kami aktif atau pasif terhadap operasional perusahaan, investasi kami di perusahaan
kategori kontrol seharusnya secara otomatis menawarkan keuntungan, karena kriteria utama
kami dalam membeli suatu saham dalam jumlah besar hingga kami menjadi pemegang saham
mayoritas perusahaan, adalah harga belinya yang atraktif alias murah. Ketika kontrol tersebut
kami raih, maka nilai dari investasi yang kami lakukan akan ditentukan oleh nilai riil perusahaan,
bukan harga sahamnya.
Terdapat dua kemungkinan ketika kami membeli saham di kategori umum. Kemungkinan
pertama, jika pasar mengubah pendapatnya terkait saham yang kami beli, maka harganya akan
naik hingga ke posisi wajarnya. Tapi jika tidak (kemungkinan kedua), maka kami akan terus
membelinya hingga kami bisa melihat nilai dari bisnis riil yang dijalani perusahaan, ketimbang
harga sahamnya dipasar, sebagai pembenaran atas penilaian kami (bahwa sahamnya murah). Dan
pada kemungkinan kedua inilah saham tersebut bisa masuk ke kategori kontrol.
Investasi kami di kategori kontrol seringkali baru bisa menghasilkan setelah beberapa tahun,
mengingat proses pembelian saham hingga kami menjadi pemegang saham mayoritas
perusahaan, itu membutuhkan waktu. Jika memang dibutuhkan, maka partisipasi aktif kami di
dalam perusahaan seperti memperkuat manajemen, mengarahkan kembali penggunaan belanja
modal, melakukan merger, dll, itu semua juga membutuhkan waktu. Karena alasan inilah, untuk
saham-saham di kategori kontrol, kami hanya membeli satu saham tertentu hingga menjadi
71

pengendalinya, jika harganya benar-benar murah sehingga terdapat margin keuntungan yang
besar ketika kami me-likuidasi-nya (seperti yang kami lakukan terhadap Dempster). Tapi jika
tidak, maka kami akan melepasnya.
Seperti yang sudah pernah kami sampaikan sebelumnya, pembagian investas di tiga kategori
diatas kami lakukan sesuai perkembangan pasar, atau tergantung ada tidaknya saham yang bisa
kami beli di tiap-tiap kategori. Karena itulah pada tahun tertentu dimana Dow turun, apakah
kami lebih banyak di kategori umum ataupun work-outs, itu tergantung pada faktor
keberuntungan, tapi secara keseluruhan dalam jangka panjang kinerja kami akan lebih baik
dibanding Dow. Ini adalah satu dari banyak alasan mengapa kinerja kami dalam satu tahun,
entah baik ataupun buruk, tidak perlu ditanggapi secara serius. Yang penting sekali lagi, kinerja
jangka panjang.
Jika terdapat satu trend tertentu seiring dengan pertumbuhan aset kami, maka saya memiliki
ekspektasi bahwa trend tersebut adalah kami akan memiliki lebih banyak saham-saham di
kategori kontrol. Ekspektasi ini mungkin keliru, mengingat mampu tidaknya kami dalam
membeli saham perusahaan tertentu hingga kami menjadi pemegang mayoritasnya, itu
tergantung oleh banyak sekali faktor, termasuk faktor perilaku dan pergerakan pasar di masa
depan dimana baik anda maupun saya, tidak akan pernah bisa menebaknya.
Ketika surat ini ditulis, kami menempatkan mayoritas investasi kami di kategori umum, dilanjut
kategori work-outs, dan terakhir kategori kontrol.
Lain-Lain
Kami memulai tahun ini dengan aset bersih US$ 17,454,900. Pertumbuhan aset kami yang cepat
selalu menimbulkan pertanyaan terkait apakah hal ini akan mempengaruhi kinerja kami
kedepannya. Tapi yang bisa kami katakan, hingga sejauh ini, kenaikan aset tersebut lebih
berpengaruh positif ketimbang negatif terhadap kinerja kami, terutama ketika dibandingkan
dengan Dow. Meski demikian hal ini tidak perlu ditanggapi secara serius. Saya pribadi
berpendapat bahwa kinerja kami tidak akan lebih baik jika aset kami hanya US$ 1 atau 5 juta.
Dana cadangan kami (dana yang tidak dipakai untuk belanja saham) selalu sebesar kurang lebih
10% dari total nilai aset, yang itu berarti setiap kali kami menjual saham tertentu, maka kami
segera menggunakan uangnya untuk membeli saham lain. Jika nanti kebijakan ini berubah, maka
kami akan memberitahukannya kepada anda.
Saya dan istri saya, Susie, memiliki investasi sebesar US$ 2,392,900 di dalam partnership. Kami
memiliki beberapa saham yang tidak diperdagangkan di pasar, dan juga sebagian kepemilikan
pada sebuah perusahaan lokal dekat rumah kami, yang kami beli pada tahun 1960 dan kami
berencana untuk tetap memegangnya. Namun diluar itu, kami menempatkan seluruh kekayaan
kami di dalam partnership, dan kedepannya akan tetap demikian. Karena itulah, meski kami
tentu saja tidak bisa menjanjikan keuntungan bagi anda, namun jika anda mengalami kerugian,
maka demikian pula halnya dengan kami.
72

Sementara beberapa anggota keluarga kami, yakni ketiga putra putri kami, ibu, ayah, dua saudari
saya, dua ipar, ayah mertua, empat orang bibi, empat orang sepupu, dan lima orang keponakan,
semuanya memiliki bagian di dalam Buffett Partnership senilai total US$ 1,247,190.
Bill Scott, bersama istrinya, juga memiliki bagian di dalam partnership sebesar US$ 237,400,
yang hampir merupakan seluruh harta kekayaannya. Bill sejauh ini menampilkan kinerja yang
sangat baik, dan siap untuk menghadapi tahun 1964. Jika anda punya pertanyaan sementara saya
sedang tidak ada, maka anda bisa menanyakannya kepada Bill.
LAMPIRAN
Texas National Petroleum (TNP)
Lampiran ini akan menjelaskan satu situasi dimana kami berinvestasi pada satu saham di
kategori work-outs: TNP. Work-outs yang terjadi disini adalah penjualan sebuah perusahaan
produsen minyak dan gas, dan TNP sendiri adalah perusahaan minyak kecil yang saya sendiri
selama bertahun-tahun hanya pernah mendengar nama perusahaannya secara samar-samar.
Awalnya, pada tahun 1962, saya mendengar rumor yang menyebutkan bahwa TNP akan dijual
ke Union Oil of California. Saya tidak pernah melakukan keputusan investasi atas dasar
informasi semacam itu, namun dalam kasus ini rumor tersebut memang benar, dan kami akan
meraup lebih banyak keuntungan jika kami segera bertindak ketika rumor tersebut masih
menjadi rumor, alias belum menjadi pengumuman resmi. Tapi yah, itu urusan orang lain, bukan
saya.
Pada awal April 1962, poin-poin kesepakatan terkait penjualan TNP diumumkan. TNP memiliki
obligasi, saham, dan waran yang kami membeli semuanya:
1. Obligasi dengan bunga 6.5% pada harga US$ 104.25 per unit. Obligasi ini beredar di
pasar dengan nilai total US$ 6.5 juta, dan kami memegang US$ 264,000 diantaranya.
2. TNP memiliki 3.7 juta lembar saham, dimana 40% diantaranya dipegang oleh direktur
dan karyawan perusahaan. Jika TNP ini jadi dijual, maka nilai penjualannya adalah US$
7.42 per lembar saham. Kami membeli 64,035 lembar saham TNP secara menyicil
selama enam bulan atau lebih.
3. TNP memiliki 650 ribu lembar waran, dimana pemegang satu lembar waran berhak untuk
membeli satu lembar saham TNP pada harga US$ 3.5 per saham. Mengingat bahwa nilai
saham TNP itu sendiri adalah US$ 7.42, maka setiap lembar waran akan menghasilkan
keuntungan US$ 3.92. Kami sukses membeli 83,200 lembar waran, atau setara 13% dari
seluruh waran beredar, secara menyicil selama enam bulan.
Risiko ketidak setujuan pemegang saham atas rencana penjualan TNP ini terbilang nol. Deal
transaksinya dinegosiasikan oleh pemegang saham pengendali, dan harga jualnya terbilang
bagus. Setiap transaksi penjualan perusahaan seperti ini merupakan subjek dari pendapat hukum
73

dll, namun risiko dibatalkannya transaksi karena persoalan hukum juga terbilang hampir nol.
Terakhir, tidak ada masalah anti-trust. Sekedar catatan, tidak semua transaksi akuisisi
perusahaan seperti yang dialami TNP ini, bebas dari masalah hukum atau anti-trust.
Catatan penerjemah: Yang dimaksud dengan anti-trust adalah istilah untuk hal-hal yang
dilakukan perusahaan yang berpotensi melanggar hukum, dalam hal ini hukum persaingan bisnis,
seperti praktek kartel harga, praktek monopoli, dll.
Satu-satunya hal yang mungkin menjadi ganjalan adalah soal perpajakan. Union Oil
menggunakan standar metode ABC production payment untuk membiayai pembelian saham
TNP, dan University of Southern California (USC) adalah pemegang ABC production payment
tersebut, dan terdapat sedikit penundaan karena statusnya sebagai kegiatan amal. Hal ini
menimbulkan sedikit masalah bagi Internal Revenue Service, namun USC bersedia untuk
meninggalkan status amalnya karena mereka akan tetap memperoleh keuntungan yang
memuaskan setelah meminjam uang yang diperlukan dari bank. Meski semua ini akan
memperlambat proses transaksinya, namun tidak akan membatalkan transaksi itu sendiri.
Catatan penerjemah: ABC production payment adalah metode transaksi akuisisi yang
biasa dilakukan oleh perusahaan minyak. Intinya adalah pemilik perusahaan minyak (A)
menjual sebagian atau seluruh sahamnya ke operator (B), sehingga A memperoleh uang
tunai, plus hak atas bagi hasil produksi minyak jika sumur minyaknya nanti sukses
berproduksi. A kemudian akan menjual hak-nya ke perusahaan lain (C), dimana C akan
membayar A menggunakan uang tunai yang dipinjam dari bank, dengan janji bahwa C
akan membayar utangnya tersebut ketika sumurnya nanti berproduksi. Dengan demikian
A akan menerima uang tunai yang dikenai pajak kenaikan modal (capital gain tax).
Dalam kasus diatas, A adalah TNP, B adalah Union Oil, dan C adalah USC.
Internal Revenue Service (IRS) adalah badan/organisasi yang mengurus pendapatan pajak
negara, terletak di bawah Departemen Keuangan Amerika Serikat.
Ketika kami berbicara dengan perusahaan pada tanggal 23 dan 24 April 1962, mereka
mengatakan bahwa penyelesaian transaksinya mungkin akan dilakukan pada bulan Agustus atau
September. Informasi material terkait transaksinya telah dikirim ke kami melalui surat pada
tanggal 9 Mei, dan surat tersebut berbunyi, Proses penjualan TNP akan dituntaskan pada musim
panas 1962, dan dalam beberapa bulan setelahnya, hasil penjualan tersebut akan didistribusikan
kepada para pemegang saham. Nilainya? US$ 7.42 per saham. Bill Scott menghadiri RUPS
perusahaan di Houston pada tanggal 29 Mei, dan pihak perusahaan mengatakan bahwa
transaksinya akan diselesaikan sekitar tanggal 1 September.
Berikut ini adalah beberapa percakapan antara kami dan personel TNP via telepon.
Tanggal 18 Juni, corporate secretary perusahaan mengatakan Kami sudah memberi tahu
pihak Union Oil terkait peraturan pajak baru yang lebih ringan dari IRS, namun peraturan
74

tersebut masih harus menunggu persetujuan dari pejabat terkait. Kami berharap bahwa
peraturan tersebut akan disahkan pada Juli nanti.
Tanggal 24 Juli, presdir perusahaan mengatakan, Peraturan baru dari IRS akan disahkan
awal minggu depan.
Tanggal 13 Agustus, petugas pajak memberi tahu kami bahwa orang-orang TNP, Union
Oil, dan USC sedang berkumpul di Washington untuk meminta IRC mengesahkan
peraturan baru secepatnya.
Tanggal 18 September, petugas pajak memberi tahu kami sekali lagi, Belum ada kabar
apapun, tapi pihak IRS mengatakan bahwa peraturan baru akan disahkan minggu depan
Meski demikian, estimasi pembayaran yang akan diterima oleh pemegang saham TNP tetap US$
7.42 per saham.
Peraturan baru terkait pajak akhirnya disahkan pada akhir September, dan transaksi penjualan
TNP selesai sepenuhnya pada tanggal 31 Oktober. Obligasi kami dibayar pada tanggal 13
November. Kami mengkonversi waran menjadi saham, dan segera menerima pembayaran US$
3.50 per saham pada 14 Desember 1962, US$ 3.90 pada 4 Februari 1963, dan 15 sen pada 24
April 1963. Kami mungkin masih akan menerima sisa pembayaran sebesar 4 sen per saham.
Mengingat bahwa kami memegang 147,235 lembar saham TNP, sudah termasuk saham hasil
konversi waran, maka uang sebesar 4 sen per saham tadi jelas cukup besar (totalnya US$ 5,889).
Berikut adalah beberapa catatan terkait transaksi penjualan TNP ini: 1. Proses transaksinya
membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, 2. Pembayaran yang kami
terima (sebagai pemegang saham) sedikit lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya.
Berikut adalah keuntungan yang kami peroleh dari TNP ini:
1. Untuk obligasi yang kami beli senilai US$ 260,773, dimana kami memegangnya selama
hampir lima bulan, kami menerima bunga 6.5% plus keuntungan penjualan (ketika
obligasi tersebut dijual kembali ke TNP) sebesar US$ 14,446. Ini berarti setara
keuntungan sekitar 20% per tahun.
2. Untuk saham, termasuk saham hasil konversi waran, kami memperoleh realisasi
keuntungan sebesar US$ 89,304. Berdasarkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
memegang sahamnya, maka tingkat keuntungannya adalah 22% per tahun.
Untuk dua kasus diatas, keuntungannya dihitung berdasarkan investasi yang seluruhnya
menggunakan modal (tanpa pinjaman). Saya menganggap bahwa menggunakan pinjaman untuk
saham-saham work-outs, itu bisa dilakukan, namun akan sangat berbahaya jika kami
menggunakan pinjaman untuk membeli saham-saham di kategori umum.

75

Kami tidak menyampaikan informasi soal TNP ini sebagai perayaan kemenangan. Kami
pernah memiliki investasi jenis work-outs yang lain, yang kinerjanya lebih baik (menghasilkan
keuntungan lebih besar), atau lebih buruk. Ini adalah jenis investasi yang menawarkan
kemungkinan keuntungan yang lebih besar dibanding kategori investasi lainnya yang kami
lakukan. Sudah pasti, kami tidak membeli semua saham-saham yang tampak sebagai work-outs,
kecuali yang benar-benar kami anggap menarik. Jika investasi kami di kategori work-outs gagal
karena transaksinya (apapun itu) batal, maka kami akan mengalami kerugian yang substansial.
Karena itulah, anda sama sekali tidak boleh melakukan terlalu banyak kesalahan disini, meski
kami sepenuhnya menyadari bahwa kami terkadang melakukan kesalahan tersebut, termasuk di
masa yang akan datang.
Dempster Mill Manufacturing
Investasi kami di Dempster dimulai sejak tahun 1956. Ketika itu sahamnya dijual pada harga
US$ 18, padahal nilai buku perusahaan tercatat US$ 72, dimana US$ 50 diantaranya merupakan
aset lancar (kas, piutang, dan persediaan) sudah termasuk dikurangi semua kewajiban. Dempster
dulunya merupakan perusahaan dengan kemampuan mencetak laba yang bagus, namun pada saat
itu Dempster sudah bukan lagi perusahaan yang menguntungkan.
Dari sisi kualitas, perusahaan ini memang jelek dengan industrinya yang juga berat, dan
manajemen yang tidak kompeten. Namun disisi lain, harga sahamnya teramat sangat menarik.
Berdasarkan pengalaman, anda bisa membeli 10 saham seperti ini, dan 7 hingga 8 diantaranya
akan menghasilkan keuntungan yang wajar dalam satu hingga tiga tahun. Namun terkadang
bagian tersulitnya adalah menemukan alasan mengapa saya harus membeli saham tersebut.
Dalam hal ini alasan tersebut bisa muncul belakangan, dimana investasi yang ditanamkan
mungkin akan membuahkan hasil entah karena situasi industri yang membaik, adanya tawaran
akuisisi, perubahan opini psikologis pasar terhadap saham perusahan, dll.
Kami terus membeli saham Dempster dalam jumlah sedikit-sedikit, selama lima tahun. Selama
periode tersebut saya menjadi salah seorang direktur di perusahaan, dan saya kecewa terhadap
prospek kinerja perusahaan dibawah manajemennya ketika itu. Meski begitu, saya menjadi
familiar dengan aset-aset dan kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan, dan penilaian
saya terhadap nilai kuantitatif dari aset-aset tersebut tetap cukup tinggi, terutama dibanding harga
sahamnya ketika saya membeli sahamnya tersebut.
Pada pertengahan 1961 kami memegang sekitar 30% saham Dempster (kami sempat melakukan
beberapa tender offer, namun gagal). Namun pada Agustus dan September 1961, kami sukses
membeli Dempster dalam jumlah besar, termasuk melalui tender offer, pada harga rata-rata US$
30.25 per saham, sehingga kami resmi memegang 70% saham Dempster. Sementara pembelian
kami selama lima tahun sebelumnya (sejak tahun 1956), dilakukan pada rentang harga US$ 16
25 per saham.
Setelah kami memegang kendali atas perusahaan, saya mengangkat wakil direktur Dempster
untuk menjadi presiden direktur, untuk melihat apakah dia bisa mengubah arah kebijakan
76

pengelolaan perusahaan. Sayangnya dia gagal. Jadi pada tanggal 23 April 1962, kami
mempekerjakan orang luar, Harry Bottle, sebagai presdir baru perusahaan.
Harry adalah sosok yang sempurna untuk pekerjaan ini. Laporan keuangan Dempster dibawah
ini menunjukkan bagaimana posisi keuangan Dempster sebelum Harry masuk, dan sesudahnya.
Angka dalam ribuan US Dollar.
Aset
Aset Lancar
Kas
Obligasi Pemerintah - Nilai Pembelian
Investasi Saham - Nilai Pasar
Piutang
Persediaan
Biaya dibayar dimuka
Aset Tidak Lancar
Aset lain-lain
Aset tetap
Total Aset
Kewajiban
Notes
Utang lain-lain
Total Kewajiban
Ekuitas
Modal saham
Total Kewajiban dan Ekuitas

30-Nov-61

31-Jul-63

166
1,040
4,203
82

89
289
2,049
864
890
12

45
1,383
6,919

62
862
5,126

1,230
1,088
2,318

274
274

4,601
6,919

4,852
5,126

Berikut adalah beberapa pekerjaan yang diselesaikan Harry:


1. Mengurangi/menjual persediaan (sebagian besar merupakan persediaan kategori slow
moving) dari sebelumnya bernilai total US$ 4 juta, menjadi tinggal US$ 1 juta. Hal ini
mengurangi beban biaya penyimpanan persediaan tersebut;
2. Uang tunai hasil penjualan aset persediaan tadi dipakai untuk membeli saham-saham di
pasar, dimana kami memperoleh keuntungan US$ 400,000;
3. Memangkas biaya administrasi dan biaya penjualan, dari US$ 150,000 menjadi US$
75,000 per bulan;
4. Memotong gaji pegawai pabrik dari US$ 6 menjadi US$ 4.5 per jam.
5. Menutup lima cabang yang gagal menghasilkan keuntungan, dan menyisakan tiga cabang
yang masih bekerja dengan baik. Kelima cabang yang ditutup ini diganti dengan
distributor yang mampu bekerja lebih baik dalam menjual produk.
6. Mengoptimalkan kinerja pabrik tambahan di Columbus, Nebraska.
7. Menghapus jenis-jenis pekerjaan yang memakan biaya namun tidak menghasilkan
keuntungan apapun. Biaya yang diselamatkan kami pakai untuk belanja saham.
8. Menyesuaikan harga dari unit usaha reparasi, dan itu menghasilkan keuntungan tambahan
sekitar US$ 200,000, dan terakhir;

77

9. Melalui delapan cara diatas dan juga beberapa cara lainnya, Harry mengembalikan
kemampuan perusahaan dalam mencetak keuntungan, dimana keuntungan tersebut
setimpal dengan modal yang digunakan.
Di tahun 1963, kami menghadapi pajak korporasi yang cukup besar (Harry sangat cepat dalam
hal menghitung pajak tersebut sebagai beban dimuka). Ditambah dengan besarnya aset lancar
yang kami miliki, memaksa kami untuk melikuidasi/membubarkan perusahaan, atau menjualnya.
Kami bersiap-siap untuk melakukan itu (likuidiasi perusahaan, atau menjualnya) sebelum akhir
tahun 1963. Pembubaran perusahaan akan menimbulkan beberapa masalah, namun disisi lain
akan menggandakan keuntungan bagi para partner kami (dari penjualan aset-aset Dempster), dan
juga akan menghapus pajak dari keuntungan atas penjualan saham Dempster (karena kami
memang bukan menjual saham perusahaan, melainkan aset-asetnya).
Hingga akhirnya, nyaris pada menit-menit terakhir, setelah beberapa transaksi penjualan yang
diupayakan sebelumnya gagal, kami sukses menjual sejumlah aset perusahaan. Meskipun
penjualan tersebut dilakukan pada harga yang rendah, namun harga jual tersebut setara dengan
nilai buku perusahaan. Nilai uang tunai yang dihasilkan dari penjualan ini, ditambah keuntungan
dari kenaikan harga saham-saham yang dipegang Dempster, menghasilkan nilai US$ 80 per
saham bagi Dempster. Aset-aset Dempster, yang sekarang berubah nama menjadi First Beatrice
Corp. (nama Dempster kami berikan ke pemilik baru aset-asetnya), kini hampir sepenuhnya
merupakan uang tunai dan investasi di beberapa saham.
Saya perlu pula menyebutkan bahwa pemilik baru Dempster seharusnya akan baik-baik saja
dengan bisnis barunya, mengingat mereka memiliki rencana untuk ekspansi bisnis dan lain-lain.
Kami akan senang jika kami bisa menjalankan operasional bisnis di Dempster, namun kami juga
akan cukup puas jika kami bisa menjualnya pada harga yang layak. Yep, bisnis utama kami
adalah membeli barang pada harga murah, seperti yang kami lakukan terhadap saham Dempster,
dan bukan menjualnya pada harga yang luar biasa mahal.
Harry bekerja dengan cara yang sama seperti yang saya lakukan dia menyukai potongan kue
yang lebih besar. Harry saat ini merupakan salah satu limited partner di Buffett Partnership, dan
jika nanti kami sekali lagi menghadapi situasi seperti yang kami alami di Dempster, maka kami
akan bisa mengandalkannya.
Pengalaman kami di Dempster menunjukkan beberapa hal yang penting dalam berinvestasi:
1. Cara kerja kami membutuhkan kesabaran. Kami tidak memilih saham-saham yang
termasuk kelompok glamor dan populer, dan cara berinvestasi seperti ini mungkin
tampak kolot dan ketinggalan jaman.
2. Jika setelah berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, saham yang kami beli tidak juga
naik, maka itu justru merupakan keuntungan karena kami bisa membelinya lebih banyak
lagi. Namun hal ini sekaligus menunjukkan bahwa investasi yang kami lakukan
78

membutuhkan waktu untuk bisa menghasilkan keuntungan. Dan waktu tersebut adalah
minimum tiga tahun.
3. Kami tidak bisa menceritakan apapun tentang kegiatan investasi yang sedang kami
kerjakan pada saat ini. Kebijakan untuk bersikap terbuka terkait saham-saham apa saja
yang kami beli, itu tidak akan membantu kinerja kami menjadi lebih baik, melainkan
dalam situasi tertentu justru akan menyulitkan kami. Terkait hal inilah, jika anda bertanya
saham apa saja yang akan kami beli, maka anda harus membaca lagi Poin No. 5 terkait
perubahan perjanjian partnership
Dengan Hormat,
Warren E. Buffett

79

Buffett Partnership, Ltd.


810 Kiewit Plaza
Omaha 31, Nebraska
8 Juli 1964
Kinerja Semester Pertama
Saya sekeluarga berangkat ke California pada tanggal 23 Juni, sehingga saya sebenarnya menulis
surat ini sebelum tanggal yang tertera diatas, tepatnya pada tanggal 18 Juni. Namun saya sengaja
mengosongkan beberapa bagian dalam surat ini untuk nanti diisi oleh Bill ketika beberapa data
yang dibutuhkan, seperti angka kenaikan Dow Jones sepanjang Semester I 1964 (1 Januari 30
Juni), sudah bisa dicatat.
Sepanjang Semester I 1964, Dow Jones Industrial Average mencatat kenaikan dari posisi 762.95
ke 831.50. Setelah ditambah dividen sebesar 14.40 poin, maka secara keseluruhan Dow telah
naik 10.0%. Ketika saya menulis surat ini pada tanggal 18 Juni, kinerja kami tampak hanya
sedikit lebih baik dibanding Dow. Namun seperti yang anda ketahui, saya selalu menekankan
bahwa kinerja kami akan tampak lebih baik dalam situasi pasar yang turun, ketimbang naik.
Tahun
1957
1958
1959
1960
1961
1962
1963
First Half 1964
Rata-Rata

Dow
-8.4
38.5
20.0
-6.2
22.4
-7.6
20.6
10.9
10.8

Partnership 1
10.4
40.9
25.9
22.8
45.9
13.9
38.7
12.0
27.6

Partnership 2
9.3
32.2
20.9
18.6
35.9
11.9
30.5
10.5
22.2

Catatan:
1. Kenaikan Dow sudah termasuk ditambah dividen yang diterima pemegang saham untuk
seluruh perusahaan yang menjadi komponen Dow.
2. Partnership 1: Keuntungan partnership sebelum dikurangi bagian saya sebagai general
partner.
3. Partnership 2: Keuntungan partnership bagi para limited partner (anda), setelah dikurangi
bagian saya sebagai general partner, namun belum termasuk pajak.
Kegiatan pembelian saham yang kami lakukan sepanjang Semester I terbilang memuaskan,
terutama sejak saya memutuskan untuk menggunakan hingga 90% dana yang tersedia untuk
langsung dipakai belanja saham. Di kategori umum, kami kini memegang tiga saham berbeda
dimana Buffett Partnership merupakan pemegang saham terbesar di perusahaan yang
bersangkutan, dan saham-saham ini dibeli (dan akan terus dibeli) pada harga yang kami anggap
lebih rendah dibanding nilai perusahaan bagi pemiliknya, jika perusahaan yang bersangkutan
merupakan perusahaan private yang tidak terdaftar di bursa. Satu diantara saham-saham tersebut
80

sudah kami beli secara menyicil selama delapan belas bulan terakhir, dan dua lainnya sudah
kami cicil selama setahun terakhir. Saya tidak akan terkejut jika kami tidak melakukan apapun
terhadap ketiga perusahaan ini, kecuali secara pelan-pelan terus membeli sahamnya hingga satu,
atau bahkan dua tahun kedepan.
Dalam berinvestasi di tiga saham yang disebutkan diatas, tentu saja kami berharap bahwa seiring
dengan berjalannya waktu, perusahaan yang bersangkutan mencatat kemajuan dalam hal
kenaikan laba bersih, kenaikan aset, dll, tapi disisi lain harga sahamnya tidak naik sehingga kami
bisa terus mengakumulasinya. Karena itulah, kinerja kami terkait ketiga saham ini mungkin akan
tampak buruk dalam jangka pendek, terutama ketika pasar sedang naik. Namun dalam jangka
panjang, investasi dengan cara seperti ini terbilang aman dan nyaman, dan akan menghasilkan
keuntungan yang masuk akal. Keuntungan tersebut bisa berasal dari kenaikan harga sahamnya
ketika nanti pasar akhirnya menyadari bahwa saham ini murah, atau berasal dari posisi kami
sebagai pengendali perusahaan dimana kendali tersebut kami peroleh pada harga rendah
(bargain price), seperti yang pernah kami lakukan terhadap Dempster.
Adalah penting untuk menyadari bahwa, sebagian besar dari saham-saham yang kami pegang di
kategori umum merupakan saham-saham yang undervalue, namun tidak semuanya bisa kami
beli dalam jumlah yang besar hingga kami bisa menjadi pengendali perusahaannya. Jadi untuk
sebagian besar saham di kategori ini, kami berharap bahwa harganya di pasar akan terjustifikasi,
alias naik hingga ke harga wajarnya, setelah beberapa waktu tertentu.
Perpajakan
Kami memasuki tahun 1964 dengan keuntungan bersih yang belum direalisasikan sebesar US$
2,991,090, yang merupakan milik para partner yang bergabung tahun 1963. Setelah lewat
tanggal 30 Juni 1964, kami merealisasikan US$ 2,826,249 diantaranya, sehingga keuntungan
(yang belum terealisasi) yang kami laporkan di surat per tanggal 25 Januari 1964, sepertinya
akan terealisasi tahun ini.
Namun hal ini tidak berkaitan dengan keuntungan/kerugian investasi kami saat ini. Adalah
mungkin ketika anda membaca tulisan diatas, bagian modal anda di Buffett Partnership turun
signifikan sejak tanggal 1 Januari 1964 (baca: rugi), sehingga anda tidak perlu bergembira
dengan realisasi keuntungan diatas. Sebaliknya, ketika keuntungan yang kami realisasikan
tampak kecil, maka anda juga tidak perlu kecewa. Kami tidak pernah berusaha untuk
mempercepat atau menunda-nunda pembayaran pajak (pajak yang timbul karena penjualan
saham dalam posisi untung). Kami membuat keputusan investasi di saham, entah itu beli atau
jual, berdasarkan evaluasi kami terhadap kombinasi kemungkinan yang paling menguntungkan.
Dan jika ini terkait pajak yang harus kami bayar setiap kali kami menjual saham, maka saya akan
senang jika kami hanya merealisasikan keuntungan setelah jangka panjang, karena total pajaknya
jadi jauh lebih kecil.

81

Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya di surat informasi perpajakan per tanggal 1
April 1964, kami memperkirakan bahwa pajak tahun 1964 akan kurang lebih sama besarnya
dengan tahun 1963.
Besarnya kewajiban pajak bagi partner yang baru bergabung sejak tahun 1964 ini akan berada di
angka rata-rata, seperti juga bagi para partner lainnya ketika di tahun pertama mereka bergabung
dengan Buffett Partnership. Ini terjadi karena realisasi keuntungan (yang disebut diatas) akan
menjadi milik partner lama, sementara partner yang baru bergabung tahun ini baru akan
memperoleh realisasi keuntungan pada tahun depan. Tapi hal ini, sekali lagi, tidak berpengaruh
apapun terhadap keuntungan/kerugian yang akan anda peroleh. Semua partner, baik yang lama
maupun yang baru (kecuali bagi Bill Scott, Ruth Scott, dan Susan Buffett), akan memperoleh
keuntungan/kerugian yang persis sama.
Dengan Hormat,
Warren E. Buffett

82

Buffett Partnership, Ltd


810 Kiewit Plaza
Omaha 31, Nebraska
18 Januari 1965
Kinerja kami di Tahun 1964
Meskipun kami mencatat keuntungan sebesar US$ 4,846,312 di tahun 1964, namun tahun 1964
bukanlah merupakan salah satu tahun terbaik kami, mengingat kinerja kami hanya lebih tinggi
9.1% dibanding kenaikan Dow Jones, dan angka tersebut merupakan yang terendah sejak tahun
1959. Secara keseluruhan kami mencetak gain 27.8% sepanjang tahun 1964, sementara Dow
tumbuh 18.7%, sudah termasuk dividen.
Meski demikian, saya tidak merasa kecewa. Tahun 1964 merupakan tahun dimana pasar sedang
sangat bergairah, dan memang akan selalu sulit bagi kami untuk mengalahkan Dow dalam situasi
pasar yang demikian. Sudah pasti, kami akan mengalami satu tahun dimana Dow akan naik lebih
tinggi, dan dalam banyak hal, saya merasa beruntung bahwa tahun 1964 bukanlah tahun tersebut.
Selama dua tahun terakhir ini Dow Jones berlari dengan kencang, yakni 20.6% di tahun 1963
dan 18.7% di tahun 1964, dan tentunya sangat sulit untuk menyamai kenaikan mereka yang
tinggi tersebut sebanyak dua kali berturut-turut, apalagi melampauinya.
Berikut adalah kinerja kami hingga tahun 1964, angka dalam persen.
Tahun
1957
1958
1959
1960
1961
1962
1963
1964
Total
Rata-Rata

Dow
-8.4
38.5
20.0
-6.2
22.4
-7.6
20.6
18.7
131.3
11.1

Partnership 1
10.4
40.9
25.9
22.8
45.9
13.9
38.7
27.8
608.7
27.7

Partnership 2
9.3
32.2
20.9
18.6
35.9
11.9
30.5
22.3
402.9
22.3

Catatan:
1. Kenaikan Dow sudah termasuk ditambah dividen yang diterima pemegang saham untuk
seluruh perusahaan yang menjadi komponen Dow.
2. Partnership 1: Keuntungan partnership sebelum dikurangi bagian saya sebagai general
partner.
3. Partnership 2: Keuntungan partnership bagi para limited partner (anda), setelah dikurangi
bagian saya sebagai general partner, namun belum termasuk pajak.
Kinerja Perusahaan Reksadana

83

Kami secara rutin membandingkan kinerja kami dengan kinerja dari dua perusahaan reksadana
terbuka, dimana mereka menempatkan 95 100% investasinya di saham, dan dua perusahaan
reksadana tertutup yang menempatkan investasinya secara terdiversifikasi (tidak hanya di
saham), dan keempatnya merupakan reksadana terbesar di Amerika. Keempat perusahaan ini,
Massachusetts Investors Trust, Investors Stock Fund, Tri-Continental Corp., dan Lehman Corp.,
total mengelola dana US$ 4.5 milyar, memiliki 550 ribu nasabah, dan gaya investasi mereka
mencerminkan industri reksadana yang secara keseluruhan mengelola investasi US$ 30 milyar.
Tujuan dari menampilkan tabel dibawah ini adalah untuk menunjukkan bahwa indeks Dow Jones
bukanlah patokan ukuran kinerja yang mudah, malah terbilang sulit untuk dikalahkan. Para
fund manager yang bekerja untuk keempat perusahaan reksadana ini menerima bayaran total
US$ 7 juta per tahun, tapi bahkan itu hanyalah sebagian kecil dari total bayaran yang diterima
semua fund manager dari seluruh perusahaan reksadana di Amerika. Namun para talenta dengan
bayaran-super-mahal ini tetap tidak mampu mencatat kinerja yang paling tidak setara dengan
Dow.
Tahun
1957
1958
1959
1960
1961
1962
1963
1964

M'chusetts
-11.4
42.7
9.0
-1.0
25.6
-9.8
20.0
15.9

Inv. Stock
-12.4
47.5
10.3
-0.6
24.9
-13.4
16.5
14.3

Lehman
-11.4
41.0
8.1
2.5
23.6
-14.4
23.7
13.6

Tri-Cont.
-2.4
33.0
8.4
2.8
22.5
-10.0
18.3
12.6

Dow
-8.4
38.5
20.0
-6.2
22.4
-7.6
20.7
18.7

Partnership
9.3
32.2
20.9
18.6
35.9
11.9
30.5
22.3

Inv. Stock
-12.4
29.2
42.5
41.6
76.9
53.2
78.5
104.0
9.3

Lehman
-11.4
24.7
34.8
38.2
70.8
48.6
80.8
105.4
9.4

Tri-Cont.
-2.4
30
40.9
44.8
77.4
59.7
88.9
112.7
9.9

Dow
-8.4
26.9
52.3
42.9
74.9
61.6
94.9
131.3
11.1

Partnership
9.3
44.5
74.7
107.2
181.6
215.1
311.2
402.9
22.3

Dan jika diakumulasikan:


Tahun
1957
1957 - 1958
1957 - 1959
1957 - 1960
1957 - 1961
1957 - 1962
1957 - 1963
1957 - 1964
Rata-Rata

M'chusetts
-11.4
26.4
37.8
36.4
71.4
54.5
85.4
114.9
10.0

Nah, jika melihat fakta bahwa keempat reksadana diatas tidak mampu menyamai kinerja Dow,
maka mungkin akan timbul pertanyaan: Mengapa hal ini (ketidak mampuan dalam menyamai
kinerja Dow) bisa terjadi terhadap perusahaan yang: 1. Memiliki karyawan/fund manager yang
brilian dan enerjik, 2. Memiliki sumber dana yang nyaris tidak terbatas, 3. Memiliki relasi bisnis
yang sangat luas, dan 4. Memiliki pengalaman investasi hingga ratusan tahun? (Poin keempat
mengingatkan saya tentang seorang teman yang melamar pekerjaan, dan menyebutkan dalam
CV-nya bahwa ia memiliki pengalaman selama dua puluh tahun. Namun pihak perusahaan

84

menolaknya dan mengatakan bahwa ia memiliki pengalaman selama satu tahun, sebanyak dua
puluh kali).
Pertanyaan diatas sangatlah penting, dan seharusnya menjadi mata kuliah yang harus dipelajari
oleh para manajer investasi dan investor itu sendiri. Pada akhirnya, setiap satu persen dari US$
30 milyar, adalah US$ 300 juta per tahun. Menariknya, hal ini praktis tidak pernah menjadi
perhatian oleh para pelaku pasar di Wall Street, dan diskusi terkait hal ini juga tidak pernah
terjadi dalam pertemuan analis, seminar, dll.
Saya pribadi berpendapat bahwa tugas pertama yang harus dikerjakan para perusahaan investasi
adalah menganalisis cara berinvestasi mereka sendiri, dan juga mengevaluasi hasilnya, sebelum
baru kemudian mereka boleh menganalisis dan menilai tentang kinerja serta kualitas
fundamental, dari perusahaan-perusahaan terbuka di Amerika Serikat.
Dalam banyak sekali kasus, ketidak mampuan perusahaan-perusahaan investasi dalam menyamai
kinerja indeks saham yang tidak dikelola oleh siapapun (Dow Jones), mencerminkan kurangnya
kapasitas intelektual serta integritas. Dan saya pikir ini adalah hasil dari:
1. Keputusan yang dibuat oleh banyak orang secara bersama-bersama (group decision)
dalam setiap kegiatan investasi yang dilakukan. Hal ini biasanya terjadi pada perusahaan
investasi yang besar, yang mempekerjakan banyak karyawan/fund manager didalamnya,
dimana tiap-tiap fund manager tersebut tentunya berperan terhadap setiap pengambilan
keputusan untuk membeli atau menjual saham-saham tertentu.
2. Keinginan untuk menyamai kinerja portofolio dari perusahaan reksadana lain yang lebih
besar.
3. Cara kerja yang biasa terjadi pada institusi, yakni dimana tiap-tiap individu didalam
institusi tersebut lebih suka bekerja dengan cara yang biasa-biasa saja/rata-rata agar
posisi mereka lebih aman. Jika seorang individu dalam institusi ini memilih untuk bekerja
secara independen, dengan cara kerja yang tidak biasa, maka meskipun tujuannya adalah
untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan secara keseluruhan, dia bisa saja dipecat
dengan alasan tidak bekerja dengan benar andaikata ia justru menghasilkan kerugian.
Sementara jika ia bekerja dengan cara yang biasa-biasa saja, maka meski ia ternyata
menghasilkan kerugian, ia tidak akan disalahkan karena orang lain dalam institusi
tersebut juga bekerja dengan cara yang sama.
4. Praktek diversifikasi portofolio yang tidak rasional, dan terakhir
5. Inersia.
Catatan Penerjemah: Buffett tidak menjelaskan apa yang ia maksud dengan inersia. Namun
berdasarkan informasi Wikipedia, inersia, atau kelembaman, merupakan istilah fisika untuk
menjelaskan satu kondisi dimana suatu benda menolak untuk secara serta merta mengikuti
perubahan arah serta kecepatan geraknya. Contohnya jika anda naik mobil bis dengan
kecepatan 100 km per jam, kemudian pengemudi bisnya secara mendadak menginjak rem
kuat-kuat, maka badan anda pasti akan terhempas kedepan. Kondisi badan anda yang
menolak untuk serta merta mengikuti perlambatan kecepatan mobil itulah, yang disebut
85

inersia, dalam hal ini inersia terhadap perubahan kecepatan. Contoh lainnya, masih ketika
anda naik mobil bis, kemudian pengemudi bisnya secara mendadak banting setir ke arah kiri,
maka badan anda akan terlempar ke arah kanan. Ini juga disebut inersia, dalam hal ini inersia
terhadap perubahan arah gerak.
Berdasarkan definisi inersia diatas, maka Buffett mungkin menyebut inersia kepada para
perusahaan reksadana, karena menilai bahwa para perusahaan reksadana ini terbilang
lamban/tidak responsif terhadap kecepatan serta arah gerak pasar/saham-saham. Okay,
kembali lagi ke tulisan Buffett:
Mungkin komentar diatas tidak adil. Mungkin perbandingan secara statistik yang kami sajikan
juga tidak adil. Sebab susunan portofolio saham kami, serta metode kami dalam berinvestasi,
sangat berbeda dengan perusahaan investasi diatas. Meski demikian saya yakin bahwa baik para
partner di Buffett Partnership, maupun para nasabah di reksadana diatas, memiliki tujuan yang
sama: Program investasi yang berkelanjutan, yang menawarkan rata-rata keuntungan yang
maksimum dalam jangka panjang, yang diperoleh dengan tetap menjaga risiko terjadinya
kerugian permanen pada tingkat yang rendah.
Tentunya tidak diragukan lagi bahwa perusahaan reksadana, penasihat investasi, hingga
perusahaan trust, semuanya memberikan layanan yang terbaik bagi para investor. Layanan ini
mencakup diversifikasi portofolio, penyajian visi jangka panjang, kemudahan dalam setiap
pengambilan keputusan investasi, dan yang paling penting, menghindarkan para investor dari
teknik investasi yang murahan dan konyol namun tampak menarik dan mudah bagi banyak
individu. Semua organisasi/perusahaan investasi tersebut tidak secara sepesifik menjanjikan
keuntungan yang superior bagi para nasabahnya, namun terkadang orang-orang mengambil
kesimpulan akan adanya janji keuntungan tersebut, dari iklan tawaran investasi yang
ditampilkan.
Satu hal yang bisa saya janjikan kepada anda sebagai partner adalah, seperti halnya saya saat ini
menganggap bahwa perbandingan kinerja antara kami, perusahaan reksadana, dan Dow yang
disajikan diatas, terbilang berarti dan penting, maka demikian pula halnya dengan perbandingan
kinerja di masa yang akan datang, tak peduli meski ketika itu kinerja kami tercatat lebih buruk
dibanding perusahaan reksadana atau Dow. Sejalan dengan itu, jika anda merasa bahwa kinerja
perusahaan reksadana dan Dow tidak bisa dipakai untuk mengukur baik buruknya kinerja kami,
maka anda bisa sampaikan hal itu sekarang juga, namun anda juga harus memberikan standar
ukuran yang lain yang bisa digunakan.
Definisi Konservatif
Ketika anda melihat perbandingan kinerja kami diatas, dimana kami (Buffett Partnership)
tampak lebih baik dibanding perusahaan reksadana, maka mungkin anda akan bertanya,
Baiklah, anda memang lebih baik, tapi apa mungkin itu karena perusahaan-perusahaan
reksadana tersebut berinvestasi dengan cara yang lebih konservatif, yakni lebih menghindari
riisko kerugian?
86

Jika anda menanyakan pertanyaan tersebut ke pihak perusahaan reksadana, maka mereka akan
menjawab dengan jujur, kami memang lebih konservatif. Jika anda bertanya kepada seratus
analis sekuritas yang anda temui, maka sebagian besar dari mereka juga akan menjawab sama:
Perusahaan reksadana berinvestasi dengan cara yang lebih konservatif.
Namun saya tidak setuju jika dikatakan bahwa cara berinvestasi kami kurang konservatif
dibanding cara berinvestasi perusahaan reksadana. Saya menempatkan lebih dari 90% kekayaan
bersih saya di Buffett Partnership, dan sebagian besar anggota keluarga saya juga menempatkan
kekayaannya di partnership, jadi bagaimana mungkin kami berinvestasi dengan cara yang
cenderung mengambil risiko tinggi akan terjadinya kerugian? Tapi tentu saja ini hanya pendapat
saya pribadi, dan pendapat saya tersebut bisa saja keliru.
Satu hal yang tidak perlu dipertanyakan lagi adalah bahwa perusahaan reksadana berinvestasi
dengan cara yang lebih konvensional/biasa dibanding cara kami. Namun, konvensional jelas
berbeda dengan konservatif. Dalam berinvestasi, tindakan konservatif yang sesungguhnya hanya
bisa dilakukan berdasarkan 1. Hipotesa yang mendalam, 2. Data dan fakta yang tepat, dan 3.
Pertimbangan yang matang. Pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan ketiga poin diatas
mungkin akan mengarah pada cara berinvestasi yang konvensional, namun terdapat banyak
kasus dimana ketiga poin tersebut justru akan mengarahkan seorang investor/fund manager
untuk berinvestasi secara tidak lazim.
Kami tidak memperoleh kenyamanan dalam berinvestasi hanya karena orang-orang kebanyakan,
atau orang penting setuju dengan pilihan saham kami, cara berinvestasi kami, dll. Demikian pula
jika mereka tidak setuju, kami tidak merasa terganggu karenanya. Pendapat orang banyak tidak
bisa menggantikan pendapat yang timbul dari hasil pemikiran dan analisis yang mendalam.
Kami akan duduk santai dan tersenyum lebar jika kami berada dalam situasi yang kami mengerti
sepenuhnya, dimana kami memiliki data dan fakta yang jelas, dan kami mengetahui apa yang
kami sudah atau akan lakukan. Dan jika kami berada dalam situasi yang demikian, entah kami
berinvestasi secara konvensional atau tidak, entah orang-orang setuju dengan kami atau tidak,
maka kami menganggap bahwa kami sedang melaju secara konservatif.
Tulisan diatas mungkin terdengar sangat subjektif, dan memang demikian. Karena itulah harus
ada pendekatan yang lebih objektif untuk menilai seberapa konservatif kami dalam berinvestasi.
Saran saya terkait pendekatan yang lebih objektif tersebut adalah dengan mempelajari kinerja
kami di masa lalu ketika pasar tumbuh secara negatif (Dow Jones turun). Selama delapan tahun
terakhir (sejak Buffett Partnership dibentuk), kami mengalami tiga tahun dimana Dow turun,
yakni tahun 1957, 1960, dan 1962, meski perlu dicatat pula bahwa di tiga tahun tersebut Dow
hanya turun secara moderat. Namun selama tiga tahun tersebut, kami mencatat kinerja yang lebih
baik dibanding kinerja perusahaan-perusahaan reksadana yang dikatakan konservatif.

87

Lebih jelasnya, jika ketiga tahun dimana pasar tumbuh secara negatif tersebut terjadi secara
berturut-turut (Dow turun tiga tahun berturut-turut), maka kinerja kami, dan juga kinerja
perusahaan-perusahaan investasi, secara akumulasi adalah (angka dalam persen):
Tri-Continental
Dow
Massachusetts
Lehman
Investors Stock
Partnership

-9.7
-20.6
-20.9
-22.3
-24.6
+45.0

Kami tidak menganggap bahwa perbandingan diatas penting untuk diperhatikan, namun
setidaknya ada relevansinya. Dan kami jelas menganggap bahwa perbandingan diatas lebih
masuk akal untuk menunjukkan seberapa konservatif kami dalam berinvestasi, ketimbang jika
kami mengatakan, Kami memiliki saham-saham (terlepas dari harganya) AT&T, General
Electric, IBM, dan General Motors. Dalam banyak kasus, evaluasi terkait konservatif tidaknya
sebuah program investasi atau manajemen, harus didasarkan pada standar objektif yang rasional.
Dan saya menganggap bahwa catatan kinerja dalam situasi pasar yang menurun merupakan salah
satu standar evaluasi yang bisa digunakan.
Rahasa dibalik Akumulasi (Compounding)
Beberapa pembaca di annual letter kami terdahulu menyatakan bahwa mereka menginginkan
semacam stimulasi intelektual untuk bisa membayangkan tentang hasil dari investasi yang
ditanamkan selama berabad-abad.
Karena itulah, kami disini akan memberikan contoh yang lebih bersifat fiskal, ketimbang
contoh Pelayaran Isabella oleh Christopher Columbus, dan pembelian Lukisan Mona Lisa oleh
Francis I. Dan contoh tersebut adalah terkait penjualan Pulau Manhattan, New York, oleh
penduduk suku Indian kepada seorang tokoh yang terkenal boros, Peter Minuit, di tahun 1626.
Para Indian tersebut menerima pembayaran berupa barang-barang senilai US$ 24, dan sebagai
gantinya, Minuit menerima lahan seluas 22.3 mil persegi. Jika lahan seluas itu pada saat ini
dihargai US$ 20 per meter persegi (itu adalah estimasi harga yang wajar), maka nilai Pulau
Manhattan pada saat ini adalah US$ 12.5 milyar.
Berdasarkan data diatas, maka tampak bahwa Mr. Minuit telah melakukan keputusan bisnis yang
bagus ketika membeli Manhattan. Namun, jika suku Indian diatas mampu menemukan investasi
yang menghasilkan keuntungan sebesar 6.5% per tahun dari uang US$ 24 yang mereka terima,
maka setelah 338 tahun, aset mereka yang tadinya US$ 24 akan tumbuh menjadi US$ 42 milyar.
Dan jika orang-orang Indian ini mampu menemukan investasi dengan keuntungan yang sedikit
lebih besar, yakni 7.0%, maka aset mereka pada saat ini akan menjadi US$ 205 milyar.
Yap, kurang lebih seperti itulah yang saya maksud dengan compounding.

88

Berikut ini adalah jumlah keuntungan yang bisa dihasilkan dari menginvestasikan dana sebesar
US$ 100,000 pada rate pertumbuhan tahunan yang berbeda, dan juga jangka waktu yang
berbeda.

10 Tahun
20 Tahun
30 Tahun

4%
48,024
119,111
224,337

8%
115,892
366,094
906,260

12%
210,584
864,627
2,895,970

16%
341,143
1,846,060
8,484,940

Perhatikan, tabel diatas menunjukkan bahwa keuntungan investasi kita akan semakin besar jika:
1. Jangka waktunya lebih panjang,
2. Tingkat compounding rate setiap tahunnya lebih besar, dan
3. Kombinasi keduanya.
Yang perlu dicermati disini adalah dalam jangka panjang, keuntungan yang relatif tampak kecil
setiap tahunnya akan menghasilkan akumulasi keuntungan yang sangat besar. Inilah yang
menjadi dasar filosofi kami dalam berinvestasi, dimana meski disatu sisi kami setiap tahunnya
berusaha untuk mencapai kinerja yang jauh diatas rata-rata pasar (Dow), namun disisi lain kami
menganggap bahwa sekecil apapun keunggulan kinerja kami dibanding rata-rata pasar, meski itu
hanya 1%, namun tetap memiliki makna yang sangat penting.
Tujuan Kami
Di tabel soal ilustrasi investasi pada berbagai variasi jangka waktu dan rate diatas, anda akan
melihat bahwa saya tidak memasukkan satu kolom dimana tingkat rate-nya adalah 27.7%, yang
merupakan rata-rata kinerja Partnership selama delapan tahun ini, atau 22.3%, yang merupakan
rata-rata keuntungan bersih bagi para partner setelah dipotong bagian general partner. Saya
sengaja tidak memasukkan kolom tersebut (kolom dengan rate 27.7%, atau 22.3%), karena
angka tersebut akan menghasilkan angka akumulasi keuntungan yang tidak masuk akal dalam
jangka panjang, karena beberapa alasan:
Satu. Rate diatas 20% per tahun, jika di-compound dalam jangka panjang hingga beberapa puluh
tahun, akan menghasilkan nilai yang bahkan lebih besar dibanding jumlah seluruh mata uang
Dollar yang beredar di Amerika, bahkan dunia, dan itu jelas tidak masuk akal.
Dua. Selama delapan tahun Buffett Partnership beroperasi, revaluasi (penilaian kembali) yang
dilakukan pasar terhadap saham-saham yang kami pegang telah menghasilkan rata-rata
persentase keuntungan tahunan yang saya yakin tidak akan bisa dicapai lagi dalam beberapa
dekade kedepan. Dalam waktu 20 hingga 30 tahun mendatang, saya mengharapkan rata-rata
kinerja tahunan yang lebih tinggi 6 7% diatas Dow, ketimbang 11.1% yang sudah kami capai
sepanjang sejarah singkat kami.

89

Catatan penerjemah: Kata revaluasi yang disampaikan oleh Buffett mungkin penting
untuk digaris bawahi. Buffett mengatakan bahwa keuntungan yang ia peroleh dari
kegiatan investasinya adalah berasal dari penyesuaian harga dari saham-saham yang ia
pegang, bukan kenaikan harganya. Meski sebenarnya maksudnya sama (penyesuaian itu
artinya kenaikan), namun Buffett lebih memilih menggunakan kata penyesuaian
tersebut ketimbang kenaikan, karena baginya, ketika saham-saham yang ia pegang
harganya naik, maka itu memang karena sebelumnya ia membelinya pada harga
undervalue. Jadi harga saham tersebut sejatinya bukan naik, melainkan kembali lagi ke
level harga wajarnya. Ini sekali lagi menekankan pentingnya value investing, dimana
Buffett tidak tertarik untuk membeli saham-saham yang akan segera naik, melainkan
lebih memilih saham-saham yang harganya murah.
Sayangnya hingga annual letter-nya untuk tahun 1964 ini, Buffett masih belum
memperinci, seperti apa kriteria saham yang ia sebut murah itu, kecuali yang sudah
pernah ia bahas di Dempster. Sekedar mengulang, Buffett membeli Dempster pada harga
US$ 16 25 per saham, plus tender offer pada harga US$ 30.25, sehingga rata-ratanya
US$ 28. Sementara nilai buku (book value) Dempster ketika itu US$ 72 per saham,
dimana US$ 50 diantaranya merupakan aset lancar. Jadi Buffett membeli saham
Dempster pada PBV 0.4 kali. Okay, lanjut.
Dan jika kami mengalami kinerja yang minus 20.5% pada tahun depan, yakni tahun 1965, maka
itu saja akan sudah cukup untuk membuat rata-rata kinerja tahunan kami selama sembilan tahun
menjadi hanya lebih tinggi 7% dibanding Dow. Tahun dimana kinerja kami buruk seperti itu
(atau lebih buruk lagi), merupakan tahun yang bisa terjadi kapanpun, tidak hanya dialami oleh
kami tapi juga dialami oleh semua investor yang berinvestasi di pasar modal. Tapi jika
penurunan harga saham sebesar 20 30% per tahun akan menyebabkan anda mengalami
gangguan emosi serta finansial, maka anda sejak awal sebaiknya menghindari berinvestasi di
saham.
Seperti yang dikatakan Harry Truman, Jika anda tidak tahan terhadap panas yang ditimbulkan
oleh nyala api kompor, maka jangan pernah masuk ke dapur. Yap, dalam berinvestasi, tentu saja
akan lebih baik jika anda sudah mempertimbangkan masalah-masalah yang mungkin akan
timbul, sebelum kemudian baru anda bisa masuk ke dapur.
Terakhir, tiga. Kami tidak menganggap bahwa kami berpeluang untuk mempertahankan margin
16.6% diatas Dow (untuk partnership), atau 11.2% diatas Dow (untuk bagian limited partner,
setelah dikurangi bagian general partner). Sejauh ini, kami mencatat kinerja yang mengalahkan
kinerja Dow selama delapan tahun berturut-turut, meskipun berdasarkan kesepakatan bagi hasil,
keuntungan yang diterima limited partner sempat lebih kecil dibanding kinerja Dow pada satu
dari delapan tahun tersebut. Namun kedepannya, kami cukup yakin bahwa kami akan mengalami
tahun-tahun tertentu dimana kinerja kami akan lebih rendah dibanding Dow. Dan ketika itu
terjadi, maka rata-rata margin kinerja kami atas Dow akan turun secara tajam. Tapi disisi lain,
saya juga perlu mengatakan bahwa kami mungkin akan mengalami tahun-tahun tertentu dimana
margin tersebut akan menjadi lebih besar.
90

Meski demikian, hingga saat ini kami telah diuntungkan oleh fakta bahwa kami belum pernah
mengalami tahun dimana kinerja kami tercatat biasa-biasa saja, atau tercatat buruk, selama
delapan tahun terakhir, dan itu membuat rata-rata kinerja kami menjadi tampak bagus. Namun
sayangnya hal ini sudah pasti tidak akan bertahan selamanya, dimana pada akhirnya nanti, kami
akan mengalami tahun-tahun tertentu dimana kinerja kami akan tercatat biasa-biasa saja, atau
bahkan buruk.
Nah, itulah tiga alasan pokok kenapa saya tidak mencantumkan rate 27.7% atau 22.3%, dalam
kolom tabel compounding diatas.
Jadi kalau demikian, sebenarnya apa yang kami harap akan kami capai? Sudah tentu, apapun
yang akan saya bahas dibawah ini, sebagian besar merupakan tebakan yang bisa saja keliru,
dan filosofi investasi yang saya kembangkan sejauh ini telah mengarah pada kesimpulan bahwa
kita tidak akan pernah bisa meramal atau memprediksi apapun, karena manusia, biar
bagaimanapun juga, tidak bisa melihat masa depan.
Meski demikian, anda sebagai partner kami berhak untuk mengetahui bagaimana ekspektasi
kami terhadap apa yang akan kami capai di masa yang akan datang. Intinya, saya berharap
bahwa dalam jangka panjang kedepan, kita semua akan menyaksikan bahwa:
1. Dow mengalami kenaikan, sudah termasuk dividen, rata-rata 7% per tahun. Rata-rata
tersebut sudah termasuk tahun-tahun tertentu dimana Dow akan mengalami kenaikan
atau penurunan yang ekstrim, katakanlah sebesar plus atau minus 40 50%, sementara di
sebagian besar tahun-tahun yang lain Dow akan naik atau turun di rentang minus 10%
hingga plus 20%.
2. Rata-rata kinerja kami per tahunnya (untuk partnership secara keseluruhan, belum
dikurangi bagian untuk general partner) akan mencapai 10% diatas Dow. Sekali lagi,
catat bahwa rata-rata ini akan sudah termasuk tahun-tahun dimana kinerja kami akan
minus 10% dibanding Dow pada periode tahun yang buruk, dan plus 25% dibanding
Dow pada tahun-tahun yang baik.
Kombinasi dari kedua poin diatas, setelah jangka panjang katakanlah 20 30 tahun, akan
menghasilkan rata-rata kinerja sebesar 17% per tahun untuk Buffett Partnership, dan 14% per
tahun untuk limited partners (setelah dikurangi bagian untuk saya sebagai general partner).
Namun di tahun-tahun tertentu dimana terjadi kondisi yang ekstrim (Dow naik atau turun sebesar
40 50%, dan kinerja Partnership mencapai 10% dibawah Dow, atau 25% diatas Dow), maka
sudah tentu pada tahun tersebut kinerja kami akan berbeda jauh dibanding rata-rata jangka
panjangnya.
Saya sekali lagi tekankan bahwa tulisan diatas adalah perkiraan, yang mungkin dipengaruhi
oleh faktor subjektivitas saya sebagai penyelenggara Buffett Partnership. Siapapun yang sudah
hafal dengan sejarah finansial pasti mengetahui bahwa perkiraan seperti itu bisa saja keliru besar.
Jadi biarkan saya mengatakan itu sejak awal di Annual Letter ini, meski ini adalah hal yang
91

paling sering ditanyakan oleh para partner, dan memang mereka berhak untuk mengetahui
seperti apa perkiraan tersebut.
Metode Kerja Kami
Di annual letter sebelumnya saya selalu menyebutkan bahwa kami berinvestasi pada tiga
kategori saham. Namun mulai saat ini, jumlah kategori tersebut meningkat menjadi empat.
Kategori anyar tersebut adalah kategori Saham-saham umum yang relatif undervalue,
dimana kategori ini sedikit berbeda dengan kategori umum. Secara parsial, penambahan kategori
baru ini menunjukkan adanya sub-kategori yang posisinya kini menjadi lebih penting di dalam
portofolio kami. Sub-kategori tersebut perlu ditetapkan menjadi kategori baru, mengingat hasil
investasi yang dicapai di sub-kategori ini, hingga hari ini, terbilang luar biasa, jika dibandingkan
dengan waktu dan usaha yang dibutuhkan untuk mencari peluang investasi di sub-kategori
tersebut. Dan pada akhirnya, penambahan kategori baru ini mencerminkan implementasi dan
pengembangan dari teknik investasi yang baru dan unik, yang sengaja didesain untuk
meningkatkan ekspektasi akan hasil yang dicapai, serta konsistensi kinerja investasi kami
kedepannya.
Berikut adalah rincian dari keempat kategori tersebut.
1. Kategori umum private owner, yang berisi saham-saham murah, dimana murah disini
ditentukan berdasarkan asumsi bahwa sahamnya dijual pada bargain price, yakni harga yang
layak, atau bahkan lebih rendah dibandingkan nilai riil dari seluruh aset perusahaan yang akan
menjadi milik si pemegang saham. Pada kategori ini, definisi murah bisa dikatakan nyaris
absolut.
Kami menentukan murah tidaknya suatu saham di kategori ini berdasarkan standar kuantitatif,
yakni berdasarkan data, fakta, dan angka-angka yang tersedia di laporan keuangan dll, namun
kami juga memperhatikan faktor-faktor kualitatif, seperti kualitas manajemen dll. Kami tidak
memilih saham di kategori ini berdasarkan kemungkinan bahwa sahamnya akan segera naik.
Malah, banyak dari saham kami di kategori ini yang tidak memberikan indikasi apapun bahwa
dia akan naik, entah dalam jangka panjang maupun pendek, dan banyak juga diantara mereka
yang hampir sama sekali tidak pernah dibicarakan oleh para investor di pasar.
Kriteria utama yang kami pakai untuk saham-saham ini adalah adanya bargain price, yakni
harga yang cukup murah untuk private owner (pemilik tunggal perusahaan, jadi perusahaannya
diasumsikan sebagai perusahaan private, bukan perusahaan publik yang diperdagangkan di bursa
saham). Bargain price ini juga bisa didefinisikan sebagai harga perusahaan secara keseluruhan
yang jauh lebih rendah dibanding harga wajarnya, dimana harga wajar tersebut dianalisis
berdasarkan asumsi-asumsi yang hati-hati dan konservatif.
Catatan penerjemah: Saya memerlukan waktu yang agak lama untuk memahami apa
yang Buffett maksud dengan harga yang murah untuk private owner. Nah, karena saya
sudah paham, maka biar saya menjelaskannya disini. Katakanlah anda membeli saham
92

dari sebuah perusahaan, sebut saja PT A, yang memiliki tanah seluas 5,000 meter persegi
yang berlokasi di pinggir jalan besar di tengah kota Jakarta, dimana tanah tersebut dibeli
oleh PT A sepenuhnya menggunakan uang sendiri, bukan pake utang. So, dengan
menjadi pemegang saham PT A, maka anda otomatis menjadi pemilik tanah tersebut.
Kemudian di pasar properti, harga sebidang tanah tersebut paling murah Rp1 juta per
meter, sehingga nilai perusahaannya otomatis mencapai Rp1 juta dikali 5,000, sama
dengan Rp5 milyar. Nilai Rp5 milyar tersebut adalah nilai minimal, karena dalam
prakteknya harga jual tanah tadi bisa lebih tinggi dari Rp1 juta per meter.
Nah, di bursa saham, jumlah saham beredar PT A adalah 10 juta lembar. Mengingat nilai
perusahaannya adalah minimal Rp5 milyar, maka nilai wajar untuk saham-sahamnya
adalah minimal Rp500 per lembar (5 milyar dibagi 10 juta). Tapi di pasar, entah karena
apa, harga saham PT A hanya 250, sehingga anda pun membelinya pada harga tersebut.
Jika nanti pasar kemudian mengapresiasi saham A dan mengembalikannya ke harga
wajarnya, yakni 500, maka anda akan memperoleh keuntungan ketika menjualnya di
harga tersebut.
Tapi jika tidak? Atau bahkan yang terjadi justru sebaliknya, saham A di pasar malah
turun lagi ke posisi 200? Ya biarin aja! Toh sejak awal di harga 250 pun saham A sudah
sangat murah. Ingat bahwa harga sebuah saham di pasar, saham apapun itu, semurah atau
semahal apapun harganya, akan naik turun sesuai jumlah bid dan offer. Jika pada satu
hari tertentu pasar sedang tidak mood (Dow sedang terkoreksi), dan orang-orang yang
menjual saham A lebih banyak ketimbang yang membelinya, maka otomatis harganya
akan turun. Namun meski harga sahamnya di pasar naik atau turun, tetap saja nilai
asetnya yang berupa tanah seluas 5,000 meter tadi tidak ikut berubah bukan? Hanya
karena saham perusahaannya turun dari 500 ke 250, tidak lantas membuat harga aset
tanahnya juga ikut turun menjadi cuma Rp500,000 per meter, misalnya.
Karena itulah, ketika Buffett membeli saham pada harga 250, padahal ia tahu persis
bahwa nilai wajarnya adalah minimal 500, maka dia bisa tetap santai meski harga saham
tersebut di pasar naik turun. Pada kasus Dempster, dimana setelah menunggu sekian lama
sahamnya nggak naik-naik juga, maka ia justru membelinya lebih banyak lagi hingga ia
menjadi pemilik mayoritasnya. Dan pada akhirnya ia tetap memperoleh keuntungan dari
melikuidasi/menjual aset-aset Dempster, bukan sahamnya. Dalam hal ini, Buffett menjual
Dempster berdasarkan posisinya sebagai private owner Dempster, bukan sebagai
pemegang saham biasa seperti halnya investor saham lainnya.
Sayangnya dalam kondisi normal, di bursa saham kita akan kesulitan menemukan saham
yang harganya murah secara absolut seperti ini, kecuali mungkin dalam kondisi krisis
dimana indeks-indeks saham (termasuk IHSG) jatuh berantakan. Tapi terkadang dalam
waktu-waktu tertentu dimana pasar bergerak normal, selalu ada saja saham seperti ini.
Disisi lain juga tidak mudah bagi investor retail kebanyakan untuk menjadi pemegang
saham mayoritas di sebuah perusahaan, seperti yang dilakukan Buffett terhadap
93

Dempster, sehingga dalam hal ini diperlukan metode valuasi yang berbeda lagi, dan
memang itulah yang sedang dibahas Buffett di annual letternya kali ini. Okay, lanjut.
Biar saya tekankan sekali lagi bahwa meski angka-angka kuantitatif adalah penting, namun halhal lainnya yang bersifat kualitatif juga tidak kalah pentingnya. Kami menyukai perusahaan
dengan manajemen yang bagus, kami menyukai perusahaan yang bermain di sektor yang bagus,
dan kami menyukai harga beli saham yang terdiskon dari pemegang saham sebelumnya. Namun
pada akhirnya, kami menginginkan perusahaan yang memiliki value (nilai).
Terdapat dua situasi yang mungkin bisa timbul dari investasi kami dikategori ini. Situasi pertama
adalah saham yang kami beli harganya naik ke posisi wajarnya, sehingga kami memperoleh
keuntungan. Namun situasi kedua adalah saham tersebut tidak naik-naik juga, sehingga kami
kemudian mengakuisisi perusahaan secara penuh. Meski untuk situasi kedua kami pernah
mengalaminya di Dempster, namun secara umum kami jarang mengalami situasi kedua tersebut.
Saat ini kami terus membeli saham dari tiga perusahaan berbeda, hingga akhirnya kami menjadi
pemegang saham mayoritas di ketiga perusahaan tersebut. Kami belum tahu apakah kami akan
memperlakukan ketiga perusahaan ini seperti yang kami lakukan terhadap Dempster, namun
ketiganya terus mencatat pertumbuhan kinerja pada persentase pertumbuhan yang memuaskan.
Kami sepenuhnya pasif terhadap manajemen di dua perusahaan, dan hanya sesekali aktif pada
manajemen di perusahaan yang satunya lagi. Kami kemungkinan akan tetap mengambil posisi
sebagai investor pasif di tiga perusahaan ini, namun jika nanti peran aktif kami dibutuhkan, kami
akan siap.
2. Kategori umum saham-saham yang relatif murah. Kategori ini berisi saham-saham yang
kami beli pada harga yang relatif murah, jika dibandingkan dengan saham-saham lain dengan
kualitas fundamental yang setara.
Kami biasanya (dalam membeli saham) selalu mencari saham-saham yang harganya benar-benar
murah jika dibandingkan dengan harga wajarnya, dengan asumsi bahwa kami menjadi pemilik
perusahaan tersebut dengan status sebagai private owner-nya. Namun karena banyak saham di
pasar yang mewakili perusahaan yang berukuran besar, dimana kami tidak mungkin
mengakuisisinya seperti yang kami lakukan terhadap Dempster, maka konsep harga yang murah
untuk private owner tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya konsep saham murah yang kami
digunakan.
Karena itulah, kami kemudian mengembangkan konsep murah secara relatif ini. Poin penting
dalam menentukan bahwa sebuah saham murah disini adalah bahwa kita harus membandingkan
apel terhadap apel, bukan terhadap jeruk, dan kami bekerja keras untuk mencapai hal tersebut
(membuat perbandingan apple to apple). Jika kami mengalami situasi dimana kami menemukan
saham yang tampak murah, namun kami tidak mengetahui secara persis tentang perusahaannya,
termasuk juga bagaimana sektornya sehingga kami tidak bisa membuat penilaian yang masuk
akal untuk mengatakan bahwa saham tersebut murah, maka kami tidak akan membelinya.
94

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, selama tahun-tahun terakhir, alokasi aset
partnership di kategori ini telah tumbuh signifikan, dan telah menghasilkan keuntungan yang
memuaskan. Kami baru-baru ini telah mengembangkan teknik investasi baru, yang menawarkan
penurunan risiko yang sangat substansial dibanding teknik standar. Contoh teknik standar
tersebut adalah, kami membeli saham pada PER 12 kali, karena harga tersebut tampak murah
jika dibandingkan saham lain dengan kualitas fundamental setara atau lebih buruk, yang dijual
pada PER 20 kali. Sayangnya pasar ternyata tetap menganggap bahwa PER 12 kali itu masih
mahal, sehingga saham kami turun hingga PER-nya menjadi hanya 10 kali.
Risiko terjadinya hal diatas sangat mengganggu kami, karena kami berada dalam posisi tidak
berdaya terhadap penilaian pasar terhadap saham-saham yang kami pegang (posisi tidak
berdaya ini tidak terjadi pada saham-saham kategori umum private owner, dan kategori workouts). Jadi, dengan adanya teknik untuk menghapuskan risiko ini, atau setidaknya
menguranginya, maka kategori saham-saham relatif murah ini menawarkan masa depan yang
menjanjikan.
Catatan Penerjemah: Sampai disini Buffett masih belum bersedia memperinci, seperti apa
teknik baru yang ia kembangkan untuk mengurangi risiko kerugian karena penurunan
harga saham yang ia pegang. Namun mudah-mudahan ia bersedia untuk membahasnya di
annual letter berikutnya.
3. Kategori work-outs. Ini adalah kelompok saham dengan jadwal aksi korporasi yang jelas.
Saham-saham ini dipilih berdasarkan aksi korporasi perusahaannya, seperti penjualan aset,
merger, reorganisasi, pemisahan anak usaha, dll. Kami tidak memperoleh informasi terkait aksi
korporasi tersebut dari sumber rumor ataupun inside information (informasi orang dalam),
melainkan informasi yang secara terbuka dipublikasikan oleh perusahaannya sendiri melalui
koran-koran. Risiko berinvestasi di saham-saham kategori ini, dalam batas tertentu, tidak terletak
pada fluktuasi pasar, melainkan lebih pada kemungkinan bahwa aksi korporasi yang tadinya
akan dilaksanakan ternyata batal. Batalnya aksi korporasi tersebut bisa karena adanya anti-trust,
kebijakan pemerintah yang bersifat negatif, ketidak setujuan pemegang saham, dll.
Keuntungan yang bisa diperoleh dari investasi pada saham-saham work-outs ini biasanya tampak
kecil. Meski demikian karena kami biasanya memegang saham-saham work-outs ini pada
periode yang tidak terlalu lama (kami menjualnya setelah harganya naik), dan kami bisa
memprediksi kapan kira-kira kami bisa menjualnya (setelah aksi korporasinya efektif), maka
pada akhirnya keuntungan tahunan yang diperoleh akan cukup layak.
Diluar itu, berbeda dengan kategori umum, investasi di kategori ini tidak dipengaruhi fluktuasi
pasar. Jika Dow turun, saham-saham work-outs kami tidak akan ikut terseret turun. Sementara
jika Dow naik, maka saham-saham work-outs kami juga tidak akan ikut naik. Dalam jangka
panjang, seperti halnya kategori umum, kami berharap bahwa kategori akan mencatat kinerja
dengan selisih yang memuaskan dibanding Dow.

95

4. Kategori kontrol. Jumlah saham di kategori ini jumlahnya sangat sedikit, namun jika ada,
maka kami biasanya memegangnya dalam jumlah besar, bisa mencapai sepertiga atau lebih dari
total aset partnership. Kecuali jika kami sejak awal membelinya dalam jumlah banyak sekaligus,
saham-saham di kategori kontrol biasanya awalnya merupakan saham di kategori umum. Suatu
saham tertentu di kategori umum bisa menjadi saham kategori kontrol, jika setelah periode
waktu tertentu saham tersebut harganya tidak juga naik, sehingga kami bisa terus membelinya
pada harga murah hingga kami sampai pada satu titik dimana kami menjadi pemegang saham
mayoritas. Jika kami sampai pada titik tersebut maka kami akan menjadi pengendali perusahaan,
dan terkait apakah kami akan aktif dalam manajemen ataukah tetap pasif sebagai pemegang
saham, itu tergantung dari penilaian kami terhadap masa depan perusahaan serta kapabilitas para
direktur perusahaan.
Dalam satu situasi dimana peran kami tidak dibutuhkan, maka kami akan tetap bersikap pasif
terhadap operasional perusahaan di kategori kontrol, dan membiarkan orang lain (manajemen)
yang bekerja. Meski demikian, jika perusahaan membutuhkan peran aktif kami untuk
meningkatkan nilai perusahaan, maka anda bisa pastikan bahwa kami tidak akan berdiam diri.
Apakah kami aktif atau pasif terhadap operasional perusahaan, investasi kami di perusahaan
kategori kontrol seharusnya secara otomatis menawarkan keuntungan, karena kriteria utama
kami dalam membeli suatu saham dalam jumlah besar hingga kami menjadi pemegang saham
mayoritas perusahaan, adalah harga belinya yang atraktif alias murah. Ketika kontrol tersebut
kami raih, maka hasil dari investasi yang kami lakukan akan ditentukan oleh kenaikan/penurunan
nilai riil perusahaan, bukan harga sahamnya.
Kami saat ini memegang tiga saham di kategori umum private owner, dimana kami menjadi
pemegang saham terbesar di ketiga perusahaan yang bersangkutan, sehingga dalam satu atau dua
langkah berikutnya, kami bisa memasukkan ketiga saham ini ke kategori kontrol. Jika itu terjadi,
maka nggak ada masalah, dan kami bisa memperlakukan ketiga perusahaan tersebut seperti kami
memperlakukan Dempster. Tapi jika harga sahamnya di pasar naik hingga ke level yang sesuai
dengan nilai intrinsiknya, maka kami akan menjualnya.
Investasi kami di kategori kontrol seringkali baru bisa menghasilkan keuntungan setelah
beberapa tahun, mengingat proses pembelian saham hingga kami menjadi pemegang saham
mayoritas perusahaan, itu membutuhkan waktu. Jika memang dibutuhkan, maka partisipasi aktif
kami di dalam perusahaan seperti memperkuat manajemen, mengarahkan kembali penggunaan
belanja modal, melakukan merger, dll, itu semua juga membutuhkan waktu. Karena alasan
inilah, untuk saham-saham di kategori kontrol, kami hanya membeli satu saham tertentu hingga
menjadi pengendalinya, jika harganya benar-benar murah sehingga terdapat margin keuntungan
yang besar ketika kami me-likuidasi-nya (seperti yang kami lakukan terhadap Dempster). Tapi
jika tidak, maka kami akan melepasnya.
Nilai pasar dari investasi kami di kategori kontrol, dalam tahap dimana kami sedang terus
mengakumulasi sahamnya, akan naik dan turun sesuai fluktuasi Dow. Tapi dalam situasi dimana
96

kontrol tersebut sudah kami raih, dan kami tidak perlu melakukan pembelian sahamnya lagi,
maka hasilnya bisa lebih baik dibanding investasi kami di kategori work-outs.
Anda mungkin tertarik untuk mengetahui bahwa pembeli dari perusahaan kami sebelumnya,
Dempster, tampak bahwa mereka menjalankan bisnis barunya dengan baik. Hal ini memenuhi
ekspektasi kami bahwa kami tidak menjual Dempster kepada orang bodoh, karena kami
menjualnya pada harga yang memang layak serta menguntungkan bagi pembelinya. Namun bagi
kami harga yang layak tersebut sudah cukup menguntungkan, mengingat kami membeli
Dempster pada harga yang lebih murah lagi.
Seperti yang sudah pernah kami sampaikan sebelumnya, pembagian investasi di tiga kategori
diatas kami lakukan sesuai perkembangan pasar, atau tergantung ada tidaknya saham yang bisa
kami beli di tiap-tiap kategori. Karena itulah pada tahun tertentu dimana Dow turun, apakah
kami lebih banyak di kategori umum ataupun work-outs, itu tergantung pada faktor
keberuntungan, tapi secara keseluruhan dalam jangka panjang kinerja kami akan lebih baik
dibanding Dow. Ini adalah satu dari banyak alasan mengapa kinerja kami dalam satu tahun,
entah baik ataupun buruk, tidak perlu ditanggapi secara serius. Yang penting sekali lagi, kinerja
jangka panjang.
Untuk memberikan gambaran tentang bagaimana kami mengalokasikan aset di tiap-tiap kategori
secara kebetulan, saya akan memberikan contoh tentang berapa persen keuntungan/kerugian
yang kami hasilkan di tiap-tiap kategori selama tiga tahun terakhir, dibandingkan dengan Dow.
Angka dalam persentase.
Tahun
1962
1962
1962

Umum
-1.0
20.5
27.8

Work-Outs
14.6
30.6
10.3

Dow
-8.6
18.4
16.7

Perhatikan bahwa investasi kami di work-outs telah menyelamatkan tahun 1962 dari kinerja
minus bagi partnership secara keseluruhan, dan itu salah satunya karena kami mengalokasikan
cukup banyak aset di kategori work-outs tersebut, dimana kategori ini tidak dipengaruhi fluktuasi
pasar (Dow di tahun 1962 tercatat turun). Namun keputusan kami dalam mengalokasikan aset,
apakah lebih banyak di kategori umum ataukah work-outs, bukan dibuat berdasarkan prediksi
apakah pasar akan naik atau turun, melainkan berdasarkan faktor ketersediaan. Jadi simpelnya,
jika dalam satu waktu terdapat lebih banyak saham-saham yang bisa kami beli di kategori umum,
maka alokasi portofolio kami akan lebih condong ke kategori umum tersebut. Sebaliknya, jika
dalam satu waktu terdapat lebih banyak saham-saham yang bisa kami beli di kategori work-outs,
maka alokasi portofolio kami akan lebih condong ke kategori work-outs tersebut. Itu saja.
Catatan penerjemah: Terkait faktor ketersediaan, saya masih ingat bahwa pada waktuwaktu tertentu dimana IHSG sedang mengalami bullish, para investor terkadang
mengeluh karena saham-saham sudah pada mahal semua, sehingga tidak ada yang bisa
dibeli (tidak ada saham yang tersedia untuk dibeli). Tapi bukannya menunggu pasar
97

turun dulu, mereka malah tetap saja belanja, dan jadinya mengalami kerugian ketika
IHSG akhirnya terkoreksi, tak berapa lama kemudian (tak berapa lama disini bisa
beberapa hari, minggu, atau beberapa bulan. Tapi yang jelas IHSG pada akhirnya turun
juga).
Intinya adalah, jika anda berada dalam satu kondisi dimana tidak ada saham yang bisa
anda beli, maka jangan beli saham apapun.
Di tahun 1963 kami memiliki satu saham di kategori work-outs yang mencatat kinerja yang
sensasional, sementara saham-saham di kategori umum mencatat kinerja yang juga tidak terlalu
buruk. Jika kinerja work-outs tercatat normal, katakanlah seperti tahun 1962, maka kinerja kami
secara keseluruhan akan lebih rendah dibanding Dow.
Dan akhirnya, di tahun 1964, kinerja kami di kategori work-outs telah menyebabkan penurunan
kinerja kami secara keseluruhan. Seandainya saya bisa memprediksi bahwa pasar akan naik
signifikan sepanjang tahun 1964, maka saya akan mengosongkan kategori work-outs, dan
menempatkan seluruh aset di kategori umum. Namun, kami tidak pernah turut campur dalam
permainan memprediksi seperti itu.
Saya harap tabel diatas menunjukkan kepada anda bahwa kinerja kami setiap tahunnya sangat
tergantung dari banyak faktor, beberapa diantaranya merupakan faktor diluar kendali kami, atau
faktor yang kami tidak dapat mengantisipasinya (contohnya kenaikan atau penurunan Dow).
Kami menganggap bahwa investasi di semua kategori diatas merupakan investasi yang baik, dan
kami lebih suka menempatkan aset di dua kategori berbeda ketimbang hanya satu saja, sebagai
tindakan diversifikasi.
Perpajakan
Tahun ini, para partner kami harus membayar pajak kenaikan modal (capital gain tax) dalam
jumlah yang cukup besar. Meski, sudah tentu, kami juga akan memiliki tahun-tahun dimana
lembar surat kewajiban pajak bagi para partner ternyata kosong.
Catatan Penerjemah: Buffett menyertakan tulisan soal pajak disini, karena di Amerika,
setiap penjualan saham dalam posisi untung dikenai pajak minimal 15%, dan pajak
tersebut disebut capital gain tax (CGT). Misalnya Buffett membeli suatu saham pada
senilai US$ 1 juta, kemudian setelah beberapa waktu menjualnya senilai US$ 1.1 juta,
sehingga diperoleh keuntungan US$ 100,000. Maka keuntungan bersihnya setelah pajak
adalah US$ 85,000. Karena inilah banyak investor yang menerapkan strategi untuk tidak
terlalu sering merealisasikan keuntungan, agar beban pajak yang harus dibayar tidak
terlalu besar. Di Indonesia, investor tidak dikenai CGT ini, kecuali pajak penjualan
sebesar 0.1% dari seluruh nilai saham yang dijual, entah itu dijual dalam posisi untung
ataupun rugi.

98

Beberapa orang investor seringkali melakukan kesalahan dalam berinvestasi karena


pertimbangan terkait pajak, ketimbang penyebab lainnya. Salah seorang teman, yang merupakan
filsuf dari wilayah Pantai Barat, mengatakan bahwa orang-orang seringkali melakukan kesalahan
dalam hidup karena melupakan apa yang seharusnya mereka lakukan. Dan hal ini terjadi ketika
seorang investor sebenarnya harus melakukan satu tindakan tertentu, namun ia justru tidak
melakukannya hanya karena faktor pajak.
Jadi apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang investor? Apapun itu, yang jelas itu bukanlah
mencoba untuk membayar pajak serendah-rendahnya, meskipun dalam satu dan lain hal
besarnya pajak tentu tetap harus diperhatikan, karena seorang investor tentu saja menginginkan
keuntungan setelah pajak yang besar. Memang, pada dua metode investasi yang berbeda dimana
metode pertama lebih sering membayar pajak ketimbang metode kedua, maka investor yang
mempraktekkan metode kedua mungkin akan memperoleh keuntungan setelah pajak yang lebih
besar. Meski demikian, kami jarang menemukan kasus seperti itu.
Adalah sangat mungkin bahwa 20 saham yang dipilih dari, katakanlah, 3,000 saham, akan
menjadi portofolio yang optimum baik pada saat ini ataupun setahun yang akan datang, pada
level harga untuk tiap-tiap saham, baik yang dipilih maupun tidak, yang sepenuhnya berbeda
setahun yang akan datang. Jika tujuan kami adalah untuk meraih keuntungan (setelah pajak)
yang besar, maka kami harus memiliki saham yang paling menarik yang dibeli pada harga saat
ini. Itu saja.
Jelas bahwa kinerja sebuah saham setahun lalu, atau sebulan yang lalu, bukanlah alasan untuk
memegangnya atau tidak memegangnya pada saat ini. Jelas pula bahwa ketidak mampuan
seorang investor untuk balik modal di saham yang sama, karena harga saham tersebut
sebelumnya turun, juga tidaklah penting. Dan terakhir, jelas bahwa hanya karena suatu saham
memberikan keuntungan yang besar di masa lalu, maka bukan berarti saham tersebut harus
diikut sertakan dalam komposisi portofolio kami pada saat ini.
Catatan Penerjemah: Melalui paragraf diatas Buffett jelas menegaskan bahwa, meski ia
memiliki prinsip investasi jangka panjang, namun jika dalam satu waktu ia harus
menjual salah satu atau beberapa sahamnya, maka ia akan melakukannya, termasuk
meski harus cut loss (karena gagal balik modal). Pada beberapa annual letter sebelumnya
Buffett pernah mengatakan bahwa rasio antara penjualan saham dalam posisi untung
maupun rugi, adalah 3 banding 1. Jadi dari empat kali penjualan saham yang dilakukan
Buffett, tiga diantaranya menghasilkan keuntungan, sementara satunya lagi menghasilkan
kerugian.
Jika kami mencetak gain, maka mengubah susunan portofolio bermakna bahwa kami harus
membayar pajak, karena kami menjual saham tertentu dalam posisi untung. Kecuali dalam
beberapa kasus yang tidak biasa, besarnya pajak yang kami bayar tidak terlalu penting jika
dibandingkan dengan nilai tambahan keuntungan yang justru kami dapatkan karena adanya pajak
tersebut. Saya pribadi tidak mengerti mengapa orang-orang mempermasalahkan soal pajak ini,
99

padahal besaran capital gain tax untuk investasi jangka panjang terbilang kecil jika dibanding
pajak usaha pada umumnya.
Nah, karena banyak dari pembaca annual letter ini yang merupakan investor pragmatis, maka
biar saya langsung menjelaskan intinya disini: Hanya ada tiga cara untuk menghindari membayar
pajak (dari peningkatan nilai aset/harga saham), yakni: 1. Meninggal dunia, 2. Memberikan aset
tersebut kepada orang lain, dan 3. Kehilangan capital gain itu sendiri.
Jadi biarkan saya tegaskan disini, sudah menjadi kebijakan bagi Buffett Partnership untuk
memaksimalkan gain dari kegiatan investasi yang dilakukan, dan bukan untuk meminimalisir
pajak.
Suatu titik terang mengenai gambaran perpajakan terkait industri manajemen investasi, telah
tampak dalam beberapa tahun terakhir, yakni terkait diciptakannya swap-funds. Swap-funds
adalah mekanisme dimana pemegang saham tertentu, yang memegang saham tersebut dalam
jumlah besar, bisa mengkonversi/menukar sahamnya menjadi saham-saham lain tanpa perlu
menjualnya terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk mendiversifikasikan portofolio (karena dari
tadinya hanya memegang satu saham, menjadi memegang beberapa saham lain) tanpa perlu
membayar pajak capital gain, karena tidak ada saham yang dijual (tidak ada realisasi
keuntungan).
Meski demikian pajak yang timbul karena penjualan saham ini bukan berarti menjadi hilang,
melainkan hanya ditunda pembayarannya hingga saham hasil swap tadi benar-benar dijual.
Alasan seorang investor melakukan swap boleh jadi menarik untuk diperhatikan. Dia sudah tentu
tidak mau terus memegang saham yang sedang ia pegang (saham sebelum swap), atau dia ingin
mengambil kesempatan untuk melakukan swap tersebut (dan karenanya membayar komisi
transaksi, biasanya hingga mencapai US$ 100,000) untuk memperoleh sekumpulan saham lain
yang dipegang oleh investor yang juga tidak mau membayar pajak. Setelah semua pihak yang
akan melakukan swap mengajukan penawaran, mereka kemudian akan memiliki kesempatan
untuk melihat bagaimana nantinya posisi portofolio mereka setelah swap (dimana saham lama
mereka dilepas dan digantikan saham baru) ketika mereka masih memiliki opsi untuk
membatalkan transaksi swap tersebut. Namun hanya sedikit dari mereka yang melakukan
pembatalan tersebut.
Terdapat setidaknya dua belas perusahaan reksadana (yang saya tahu) yang menerapkan sistem
swap ini, sejak ide terkait swap-funds ini muncul pada tahun 1960, dan mereka mengelola dana
total US$ 600 juta. Para fund manager di perusahaan reksadana ini menerima komisi tahunan
sebesar 0.5% dari total dana kelolaan (di lima reksadana terbesar, komisi ini mencapai antara
US$ 250 700 ribu per tahun), dan mereka memiliki masalah yang menarik: Seorang fund
manager harus mengelola dana secara cerdas, namun setiap langkah yang ia lakukan
menyebabkan timbulnya utang pajak (karena adanya pajak penjualan saham yang ditunda
pembayarannya, karena saham tersebut belum benar-benar dijual), dimana pajak tersebut
dihitung dari nilai saham ketika dibeli pertama kali oleh seorang investor, sebelum kemudian si
100

investor men-swap saham tersebut. Kesulitan terbesar bagi si fund manager adalah harus
senantiasa memegang saham yang mengandung utang pajak yang rendah, atau tidak
mengandung utang pajak sama sekali, karena investor tentu tidak mau men-swap/menukar
sahamnya dengan saham yang mengandung utang pajak yang tinggi. Hal ini menyebabkan
pilihan saham yang tersedia bagi si fund manager menjadi sangat sedikit dibanding seharusnya.
Saya secara khusus menekankan paragraf diatas untuk mengidentifikasikan masalah yang
dihadapi oleh investor yang anti pajak, meski disisi lain terdapat pula beberapa kasus dimana
swap-funds mungkin merupakan pilihan terbaik bagi investor yang menginginkan keuntungan
investasi sekaligus pajak yang rendah. Namun demikian, para perusahaan reksadana ini
memberikan data penting terkait bagaimana kinerja sebuah perusahaan investasi, ketika mereka
mencoba untuk mengelola dana sekaligus menghindari membayar pajak yang tinggi.
Tiga besar perusahaan reksadana jenis swap-funds, semuanya berdiri tahun 1961, dan mengelola
aset total US$ 300 juta. Satu diantaranya, Diversification Funds, tidak memiliki data kinerja
yang bisa dikonversi menjadi data kinerja tahunan. Sementara dua lainnya, Federal Street Funds
dan Westminster Funds, yang merupakan perusahaan reksadana terbesar kedua dan ketiga,
dikelola oleh para penasihat investasi yang mengawasi aset milik investor institusi senilai
setidaknya US$ 2 milyar.
Dan berikut adalah kinerja mereka selama ini, dibandingkan dengan Dow Jones. Angka dalam
persen.
Tahun
1962
1963
1964
Rata-Rata

Federal Street
-19
17
13.8
2.6

Westminster
-22.5
18.7
12.3
1.1

Dow
-7.6
20.6
18.7
9.8

Sebelumnya, ingat bahwa catatan kinerja diatas belum termasuk dikurangi komisi bagi fund
manager, dan juga belum dikurangi beban pajak (yang pada akhirnya tetap harus dibayar) oleh
para nasabah.
Jadi, masih ada yang mau ditanyakan soal pajak?
Lain-Lain
Pada tanggal 21 Desember, koran Automotive News melaporkan bahwa Ford Motor Co.
berencana untuk menginvestasikan US$ 700 juta di tahun 1965 untuk membangun fasilitas
pabrik baru seluas total 6.7 juta kaki persegi di seluruh dunia. Buffett Partnership Limited, tidak
mau ketinggalan, juga berencana untuk menambah ruang seluas 227 kaki persegi pada ruang
kantornya pada musim semi tahun 1965.
Pertumbuhan aset kami, dari US$ 105,100 (anda tidak perlu menebak-nebak, siapa yang
menempatkan dana US$ 100 tersebut) pada tanggal 5 Mei 1956, ketika partnership pertama
101

dibentuk, hingga menjadi US$ 26,074,000 pada tanggal 1 Januari 1965, menyebabkan
diperlukannya beberapa pengaturan ulang dalam rutinitas kantor kami. Karena itulah, bersamaan
dengan pindahnya bertambahnya luas ruang kantor kami dari 682 menjadi 909 kaki persegi,
kami juga merekrut beberapa sumber daya manusia berkualitas untuk tugas-tugas administrasi
dan lain-lain. Hal ini diperlukan agar Bill Scott bisa lebih berkonsentrasi pada tugas utamanya,
yakni menganalisis saham. Saya akan melaporkan lebih lanjut terkait hal ini di laporan tengah
tahun mendatang.
Bill, yang terus menunjukkan kinerja yang sangat baik, bersama istrinya, memiliki bagian di
dalam Buffett Partnership sebesar US$ 298,729, yang nyaris merupakan seluruh kekayaannya.
Asosiasi baru kami yang baru bergabung, bersama istri dan anak-anaknya, juga telah
menempatkan investasi dalam jumlah penting di dalam partnership. Susie dan saya memiliki
bagian sebesar US$ 3,406,700 di Buffett Partnership, yang juga nyaris merupakan seluruh harta
kekayaan kami, diluar aset kami yakni Mid-Continent Tab Card Co., sebuah perusahaan lokal
yang saya beli tahun 1960, ketika perusahaan itu hanya memiliki kurang dari sepuluh pemegang
saham. Keluarga dan kerabat saya, baik langsung maupun tidak langsung, memiliki bagian
sebesar US$ 1,942,592. Jadi kami terus menyantap masakan kami sendiri.
Dua sekretaris kami, Beth dan Donna, juga terus melaksanakan tugas-tugas mereka dengan baik.
Peat, Marwick & Mitchell masih kami pilih untuk melakukan pekerjaan audit, dimana mereka
selalu mampu menyelesaikan laporan audit sebelum deadline yang kami tentukan.
Dan terakhir, sekaligus merupakan ucapan kami yang paling tulus, saya mengucapkan terima
kasih kepada para partner yang bekerja sama dengan baik, sehingga kami bisa menggunakan
waktu kami sepenuhnya untuk mengerjakan apa yang semestinya kami kerjakan. Saya sangat
beruntung karena bisa menghabiskan sebagian besar waktu saya untuk memikirkan bagaimana
dana kami akan diiinvestasikan, ketimbang memikirkan hal-hal kecil terkait kelangsungan
organisasi Buffett Partnership. Kami memiliki struktur organisasi yang memungkinkan
dilakukannya efisiensi ini, dan yang lebih penting lagi, kami memiliki para partner yang
membuat semua ini menjadi kenyataan. Perlu saya katakan bahwa saya sangat menghargai
partisipasi anda di dalam partnership ini, dan sekarang kita semua telah menjadi lebih kaya dari
sebelumnya.
Kebijakan kami sebelumnya memungkinkan para partner, terutama dari pihak keluarga kami,
bisa menginvestasikan dana dalam jumlah berapapun ke dalam Buffett Partnership. Namun
mulai tahun ini, kami menetapkan batas minimum setoran modal sebesar US$ 25,000.
Dalam dua minggu kedepan, anda sebagai partner akan menerima:
1. Surat pajak terkait keuntungan yang anda terima dari investasi anda di Buffett
Partnership untuk tahun 1964.
2. Laporan keuangan dan operasional kami selama tahun 1964, yang telah diaudit oleh
kantor auditor Peat, Marwick & Mitchell.
102

3. Surat yang ditanda tangani oleh saya yang berisi status dan nilai bagian modal anda di
Buffett Partnership per tanggal 1 Januari 1965, dan
4. Surat perjanjian partnership
Harap beritahu saya atau Bill jika ada yang perlu diklarifikasi. Letter kami berikutnya akan
dikirim sekitar tanggal 15 Juli 1965, yang akan membahas tentang kinerja kami selama Semester
Pertama 1965.
Dengan Hormat,
Warren E. Buffett
Catatan Penerjemah: Di annual letter berikutnya, Buffett mulai membahas soal
investasinya di salah satu perusahaan yang kemudian menjadi kendaraannya dalam
berinvestasi, Berkshire Hathaway. Buffett sejatinya sudah membeli saham Berkshire
secara menyicil sejak tahun 1962, namun ia baru membahas soal perusahaan tersebut tiga
tahun kemudian, setelah ia akhirnya menjadi pemegang saham mayoritas disana.
Nantikan terjemahan Buffett Annual Letter ini selanjutnya, hanya di
www.teguhhidayat.com.

103

Anda mungkin juga menyukai