Anda di halaman 1dari 8

INDUSTRIALISASI DAN KELUARGA

Disusun sebagai tugas pada mata kuliah Sosiologi Keluarga


yang diampuh oleh Ibu Dr. Rahmatiyah, M.Si.
Oleh
Abd. Rahman Kilo
281415015

JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
OKTOBER 2016
INDUSTRIALISASI DAN KELUARGA

Industrialisasi
merupakan
suatu
proses
interkasi
antara
perkembangan teknologi, inovasi, spesialisasi dan perdagangan dunia
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mendorong
perubahan struktur ekonomi.
Dalam implementasinya ada empat argumentasi basis teori yang
melandasi suatu kebijakan industrialisasi, yaitu:
a. Keunggulan kompraratif. Negara-negara yang menganut basis teori
keunggulan
komparatif
(comparative
advantage)
akan
mengembangkan sub sektor atau jenis-jenis industri yang memiliki
keunggulan komparatif baginya. Keterkaitan industrial. Negaranegara yang bertolak dari keterkaitan industrial (industrial linkage)
akan lebih mengutamakan pengembangan bidang-bidang industri
yang paling luas mengait perkembangan bidang-bidang kegiatan
atau sektor-sektor ekonomi lain.
b. Penciptaan kesempatan kerja. Negara yang industrialisasinya
dilandasi argumentasi penciptaan lapangan kerja (employment
creator) niscaya akan lebih memprioritaskan pengembangan
industri-industri yang paling banyak tenaga kerja. Jenis industri yang
dimajukan bertumpu pada industri-industri padat karya dan industriindustri kecil.
c. Loncatan teknologi. Negara-negara yang menganut argumentasi
loncatan tekhnologi (tekhnologi jump) percaya bahwa industriindustri yang menggunakan tekhnologi tinggi
ROWLAND B. F. PASARIBU
(manufacturing) yakni sebagai salah satu sector produksi atau
lapangan usaha dalam perhitungan pendapatan nasioanal menrut
pendekatan produksi.
Sektor industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin
sektor-sektor lain dalam sebuah perekonomian menuju kemajuan. Produk
produk industrialisasi selalu memiliki dasar tukar (terms of trade) yang
tinggi atau lebih menguntungkan serta meciptakan nilai tambah yang
lebih besar dibandingkan produk produk sector lain. Hal ini disebabkan
karena sektor industri memiliki produk yang sangat beragam dan mampu
memberikan manfaat marjinal yang tinggi kepada pemakainya seta
memberikan marjin/keuntungan yang lebih menarik.
Oleh sebab itu industrialisasi dianggap sebagai obat mujarab
(panacea) untuk mengatasi masalah pembangunan ekonomi di negara
berkembang.
Sedikit sekali negara negara berkembang yang menyadari bahwa
usaha untuk memajukan dan memperluas sektor industri haruslah sejajar
dengan pembangunan sektor sektor lain, terutama sektor pertanian.
Kedua sektor tersebut sangat erat. Sektor pertanian yang lebih maju
dibutuhkan oleh sektor industri baik sebagai penyedia masukan maupun
sebagai pasar bagi produk produk industri.
Setiap peningkatan daya beli petani akan merupakan rangsangan
bagi pembangunan sektor industri pula. Jadi, kelancaran program

industrialisasi tergantung pula pada perbaikan di sector-sektor lain dan


seberapa jauh perbaikan yang dilakukan mampu mengarahkan dan
bertindak sebagai pendorong kemunculan industri industri baru.
Sektor industri merupakan komponen utama dalam pembangunan
ekonomi nasional.
Sektor ini tidak saja berpotensi mampu memberikan kontribusi ekonomi
yang besar
melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu
memberikan kontribusi yang besar dalam transformasi kultural bangsa ke
arah modernisasi kehidupan masyarakat yang menunjang pembentukan
daya saing nasional. Selama dua dasawarsa sebelum krisis ekonomi,
peran sektor industry terhadap perekonomian nasional hampir mencapai
25%.
Faktor pendorong industrialisasi (perbedaan intesitas dalam proses
industrialisasi antar negara) :
a Kemampuan teknologi dan inovasi
b Laju pertumbuhan pendapatan nasional per kapita
c Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri. Negara yang awalnya
memiliki industri dasar/primer/hulu seperti baja, semen, kimia, dan
industri tengah seperti mesin alat produksi akan mengalami proses
industrialisasi lebih cepat
d Besar pangsa pasar DN yang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan
jumlah penduduk. Indonesia dengan 200 juta orang menyebabkan
pertumbuhan kegiatan ekonomi
e Ciri industrialisasi yaitu cara pelaksanaan industrialisasi seperti tahap
implementasi, jenis industri unggulan dan insentif yang diberikan.
f Keberadaan SDA. Negara dengan SDA yang besar cenderung lebih
lambat dalam industrialisasi
g Kebijakan/strategi pemerintah seperti tax holiday dan bebas bea
masuk bagi industri orientasi ekspor.

. Konsep dan Tujuan Industrialisasi

Awal konsep industrialisasi Revolusi industri abad 18 di Inggris Penemuan metode baru dlm pemintalan da

Selanjutnya penemuan baru pengolahan besi & mesin uap sh

Setelah PD II muncul teknolgi baru Asembly line, listrik, motor, ba

Perubahan Pola dan Volume Perdagangan D

Interaksi antara industri dan keluarga terjadi di dalam dua tindakan,


yaitu :
1.
Interaksi antara organisasi industri dan struktur keluarga sebagai
sistem keseluruhan
2.
Dalam kaitannya dengan tingkat dengan tingkat peranan individual
yakni interaksi antara pekerjaan dengan lingkungan keluarga dari setiap
individu.
PENGARUH INDUSTRI TERHADAP KELUARGA
Pengaruh industri terhadap kehidupan keluarga mungkin bisa
bersifat langsung dan tidak langsung.
Dalam bentuknya yang langsung, lingkungan dan sikap kerja dari
suatu jenis pekerjaan tertentu akan mempengaruhi lingkungan dan sikap
hidup dari suatu keluarga.
Pengaruhnya yang bersifat tidak langsung, asosiasi antara
pekerjaan dan keluarga dilakukan melalui media social class membership
(keanggotaan dalam kelas sosial), hal itu berarti bahwa seseorang yang
mendapatkan suatu pekerjaan sekaligus juga akan mendapatkan suatu
tingkat kelas sosial tertentu (prestise) yang sering ditunjukkan oleh polapola sikap dan tingkahlaku tertentu.
Peranan Suami-Istri
Industri baik secara langsung maupun tidak langsung akan ikut
membentuk peranan yang dimainkan oleh pihak suami maupun istri di
dalam suatu keluarga dan juga akan ikut membentuk arah dan corak
hubungan antara suami dan istri berkenaan dengan peranannya di dalam
keluarga.
Peranan suami dalam keluarga golongan atas biasanya hanya
sedikit mempunyai hubungan dengan peranannya dalam keluarga.
Dalam keluarga golongan menengah, keadaan keuangan dan status
keluarga banyak tergantung pada pekerjaan sang suami.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Blood dan Wolfe (1969)
dinyatakan bahwa dalam hubungan antara istri dengan pekerjaan suami
dinyatakan bahwa istri selalu bersifat :

Collaborative (kerjasama)

Supportive (mendukung)

Peripheral (mendorong).
Pengaruh kebijaksanaan perusahaan terhadap kehidupan keluarga para
pejabat eksekutif telah diteliti oleh Bennis dan Slater (1968). Mereka
menemukan bahwa dengan mencoba melibatkan pendapat istri dan
keluarganya dalam mengambil keputusan sering menimbulkan suatu
pengaruh yang akan memperkuat stabilitas hubungan suami-istri atau
sebaliknya, karena suami sering merasa bahwa istrinya melangkah terlalu
jauh dalam urusan pekerjaannya walaupun pihak perusahaan bersedia

untuk melibbatkan keluarga para eksekutifnya di dalam aktifitas


perusahaan dan dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk mereka.
Edgell (1970) telah mencoba melakukan penelitian terhadap sejumlah
keluarga kelas menengah berkaitan dengan pengaruh pekerjaan terhadap
hubungan suami istri.
Orientasi
Pusat Perhatian
Peranan
Bentuk Interaksi
Terhadap
dalam Keluarga
Pekerjaan
Tinggi
Pekerjaan
Terpisah
Dominasi suami
Sedang

Pekerjaan
Rumah

Rendah

+ Konflik Peranan
Kerjasama

Tidak sejalan
Persamaan

Rumah
Ketiga baris dalam tabel di atas menggambarkan tiga kemungkinan
dari konflik yang terjadi akibat pengaruh pekerjaan terhadap keluarga.
o Pada baris pertama ditunjukkan kelompok orang yang lebih memusatkan
perhatiannya terhadap pekerjaan
o Baris yang kedua pada rumah
o Baris yang ketiga pada keduanya, yaitu pada pekerjaan dan rumah.
Hubungan antar Keluarga
Bott (1977) telah melakukan suatu studi yang intensif terhadap
sejumlah kecil keluarga perkotaan di Inggris. Dia menyaatakan bahwa ada
suatu keterikatan di antara keluarga yang mungkin akan menjadi lebih
kuat apabila ada suatu kerjasama dalam suatu pekerjaan di antara
mereka. Berkaitan dengan istilah kelas dalam masyarakat, keluarga
dengan pola pergaulan terbuka mungkin bersedia bergaul dengan kelas
buruh tetapi tidak semua keluarga kelas pekerja memiliki pola pergaulan
terbuka.
Millward (1968) telah mempelajari asppek lain ari interaksi
hubungan antar keluarga dengan tingkahlaku dalam pekerjaan. Aspek
tersebut ialah suatu hubungan yang berbeda antara seorang wanita muda
kelas buruh dengan keluarganya, dimana dalam bentuk hubungan yang
pertama si wanita bekerja dan memberikan bantuan keuangan kepada
keluarganya, dan yang kedua wanita tersebut menyelesaikan sekolahnya
kemudian menikah.
Sosialisasi
Dalam beberapa jenis keluarga, sang ayah akan bersifat komunikatif
mengenai pekerjaannya terhadap keluarganya, sedangkan dalam
beberapa keluarga lainnya mungkin sang ayah akan bersifat non
komunikatif atau tertutup mengenai hal-hal yang menyangkut
pekerjaannya terhadap keluarganya. Ini adalah sebagian permasalahan
yang menyangkut pekerjaannya terhadap keluarganya. Ini adalah

sebagian permasalahan yang menyangkut tpe-tipe pribadi seseorang,


yang juga berkaitan dengan visibilitas peranan ayah dalam
pekerjaannya dan menunjukkan bahwa pekerjaan adalan bagian integral
dalam kehidupannya.
Posisi sosial ayah dalam lingkungan sosial masyarakat menimbulkan
permasalahan besar terhadap proses sosialisasi sosialisasi seorang anak
(Schneider, 1969). Pada orang tua disetiap tingkatan sosial terdapat suatu
kecenderungan dimana posisi sosial membentuk suatu pola peran
tertentu bagi anak-anaknya.
Riset yang dilakukan oleh Miller dan Swanson pada tahun 1958
dikota Detroit di Amerika Serikat bermaksud mengembangkan metode
yang menghubungkan penampilan seorang anak dengan tipe pekerjaan
ayahnya.

PENGARUH KELUARGA TERHADAP INDUSTRI


Banyak bukti yang memajukan bahwa dalam hubungan antara
industri dan keluarga, pihak industri memiliki pengaruh yang lebih besar
terhadap keluarga dibanding sebaliknya. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita
harus mengabaikan pengaruh keluarga terhadap industri.
Berbagai Tipe Hubungan antara Keluarga dan Pekerjaan
Tipe Hubungan Antara Lingkungan Kerja dan Lingkungan
Keluarga
Extension
Neutrality
(Positive)
(minimal)
Tipe Pekerjaan
Bertani,
Teknisi, pekerjaan
pedagang kecil, non manual yang
pekerjaan
rutin
profesional
tertentu
Karakteristik
Di rumah dan di Kurang dipahami
Pekerjaan
lokasi pekerjaan oleh keluarga
bersama-sama
(sebagian)
Peranan keluarga Meneruskan

Memilih

Opposition
(negative)
Pertambangan,
nelayan,
beberapa
pekerjaan
impersonal
Sangat
berpengaruh
terhadap
fisik
maupun mental si
pekerja
Mengembalikan

dalam
pekerjaan
hubungannya
dengan pekerjaan
suami
Peranan
istri Kolaboration
dalam hubungan
pekerjaan suami

pekerjaan lain

kondisi fisik dan


mental suami

Mendukung

Peripheral

Suatu penelitian oleh Podel (1966) menyatakan bahwa mereka yang


cenderung membentuk hubungan yang spesifik atau bersikap mental
didalam perana pekerjaannya, kemungkinan besar akan menganggap
bahwa pekerjaan dengan kehidupan keluarga harus dipisahkan.
Sedangkan mereka yang pekerjaannya bersifat positif cenderung
melibatkan semua keluarga ke dalam pekerjaannya sesuai dengan
kemampuan mereka.
IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.
5.

Beberapa faktor yang mendorong peninggkatan jumlah pekerja wanita


yang sudah menikah mungkin adalah kesempatan, kapasitas dan
motivasi. Berkaitan dengan kesempatan terdapat lima sub- faktor,
yakni:
Kekurangan tenaga kerja.
Perubahan didalam stuktur pekerjaan.
Berubahnya pandangan masyarakat terhadap wanita yang bekerja
Hilangnya diskriminasi.
Perubahan dalam industri.

Problema Karir Ganda dalam Keluarga


Di dalam hubungan pengambilan keputusan serta berbagai aktifitas
dalam keluarga (Rapoport 1976). Berbagai permasalahan sebagai berikut :
Over-load (beban berlebih-lebihan).
Tidak adanya sanksi lingkungan.
Identitas pribadi dan harga diri.
Dilema hubungan sosial.
Konflik peranan ganda.
Dualisme karir banyak terjadi dikalangan keluarga kelas menengah,
tetapi juga berkembang diantara keluarga-keluarga kelas pekerja.
1. Istilah industri mempunyai dua arti: (Dumairy, 1996)
Industri
dapat
berarti
himpunan
perusahaan-perusahaan
sejenis,mialnya industri kosmetika berarti himpunan perusahaan
perusahaan penghasil produk produk kometik. Jadi kata industri
akan selalu dirangkai dengan kata yang menerangkan jenis
industrinya.

2. Industri dapat pula merujuk ke suatu sektor ekonomi yang di


dalamnya terdapatkegiatan produktif yang mangoahbarang jadi
atau barang setengah jadi. Kegiatan pengolahan tersebut dapat
bersifat masinal, elektrikal atau manual. Kata lain sektor industri
untuk arti yang kedua ini maksudnya adalah sektor industri
pengolahan

Anda mungkin juga menyukai