Anda di halaman 1dari 5

Sikap Hati Terhadap Hal-Hal yang Kudus

Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan
TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. Diberitahukanlah kepada raja
Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada
padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari
rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita. (2 Samuel 6:11-12)
Latar belakang kisah ini:
Dimulai dari Raja Daud yang mengumpulkan para pemimpin dan berkata bahwa, "Pada
waktu pemerintahan Raja Saul, kita tidak memperhatikan tabut perjanjian Allah dan
membiarkannya". Dalam Perjanjian Lama TABUT ALLAH selalu berbicara tentang satu
hal yaitu KEHADIRAN TUHAN. Daud berkata, "Tidak baik karena selama ini kita
membiarkan tabut Allah ditengah-tengah kita. Mari jika engkau pandang baik, kita akan
mengembalikan tabut Allah ini ketempatnya yaitu ke kota Daud, di bukit Sion" Kemudian
mereka lalu berkata, "Kami setuju dan sepakat untuk mencari dan menempatkan Tuhan
pada tempatnya". Mereka mulai mempersiapkan suatu ekspedisi pemindahan yang
luarbiasa dengan melibatkan tigapuluh ribu orang pemimpin-pemimpin. Kemudian Daud
berjalan dari Baale-Yehuda bersama orang-orang pilihan untuk membawa pulang tabut
itu. Namun pada waktu berada di pengirikan Kidron, pedati tempat dimana mereka
menaruh tabut perjanjian Allah tiba-tiba masuk ke lobang dan peti itu seolah mau jatuh.
Ketika melihat hal tersebut, maka Uza mengulurkan tangan hendak menjamah tabut itu.
Dalam ayat 7 dituliskan, seketika itu juga bangkitlah murka Allah terhadap Uza lalu Tuhan
membunuh dia disana sehingga tempat itu disebut Perez Uza. Ayat 8 dicatat, Daud
begitu takut akan Tuhan karena dia melihat didepan matanya Tuhan menyambar mati
Uza yang menjamah tabut dengan tidak sengaja.
Dari pembacaan ayat pokok diatas, ternyata tabut Tuhan yang sama, yang dipegang oleh
Uza menjadikannya mati, pada waktu masuk rumah Obed-Edom, dia diberkati dengan
luarbiasa. TABUT ALLAH IDENTIK DENGAN KEHADIRAN TUHAN.
Ada dua dampak berbeda yang terjadi dengan kehadiran Tabut Tuhan bagi beberapa
orang yaitu: KEHADIRAN TUHAN DAPAT MENGAKIBATKAN BERKAT ATAU MAUT.

1. Kehadiran Tuhan bisa membawa maut bagi beberapa orang


Contoh pertama: tertulis dalam 1 Samuel 5:1-12 dimana kehadiran Tuhan
membawa bencana dan bukannya berkat bagi satu kota. Orang Filistin
pernah merampas tabut Allah dari Eben-Haezer, membawanya ke kuil
mereka di Asdod, dan meletakkannya di sisi patung Dagon. Ketika orang
Asdod bangun pagi, mereka mendapati bahwa patung Dagon telah
terjatuh dengan muka ke tanah dihadapan Tabut Tuhan; lalu mereka
mengambil Dagon dan meletakkannya kembali di samping Tabut Tuhan.
Namun keesokan harinya mereka mendapati lagi patung Dagon itu telah
sujud menyembah dihadapan Tabut Tuhan dengan kondisi kepala dan
kedua belah tangannya terpenggal dan terpelanting ke ambang pintu kuil,
hanya badan Dagon itu yang masih tinggal. Tangan Tuhan lalu menghajar
penduduk Asdod dan daerah sekitarnya dengan borok. Melihat hal
tersebut, orang-orang Filistin kemudian memindahkan Tabut itu ke Gat.
Namun akibatnya penduduk kota itu anak-anak dan dewasa, juga terkena
borok. Mereka berusaha memindahkan tabut ke Ekron, namun malapetaka
yang sama juga terjadi atas penduduk kota itu sehingga menimbulkan
banyak kematian dan penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
Contoh kedua: dalam 1 Samuel 6:19, orang Israel mencoba untuk melihat
tabut perjanjian Allah, namun akibatnya tujuh puluh orang dihantam mati
oleh Tuhan.

Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan. (Ibr 12:29)


Contoh ketiga: Korah, Datan, Abiram, orang-orang pilihan Tuhan. Tuhan
berkata begini, "Bakar ukupan dihadapanKu, nanti kamu akan mengetahui
siapa pemimpin yang benar dan siapa pemimpin yang tidak benar" Korah,
Datan, Abiram datang untuk mempersembahkan korban dihadapan Tuhan.
Pada waktu itu tiba-tiba bumi terbuka dan menelan mereka hidup-hidup.
(Bil 26:9-10)
Contoh keempat: Nadab dan Abihu, anak Musa. Dua orang Hamba Tuhan
yang bertugas, mempersembahkan korban dihadapan Allah. Dicatat, pada
waktu mereka mempersembahkan korban, api dari Tuhan turun
menghantam mereka dan keduanya mati di tempat. Lalu Tuhan berkata,
"Musa, jangan engkau menangis karena anakmu". (Bil 26:61)
Contoh kelima: Ananias dan Safira. Pada waktu mereka menjual tanah dan
membawa hasilnya kepada Tuhan namun menyembunyikan sebagian hasil
penjualan itu. Tuhan hanya berkata begini, "Ananias, Safira, mengapa
engkau menipu Aku?" Pada waktu mereka menyangkal, api Tuhan turun
dan menyambar mati keduanya (Kis 5:1-11)

Kehadiran Tuhan membawa berkat bagi Obed-Edom


Waktu Daud melihat Uza mati dihantam Tuhan, dia memerintahkan untuk
menitipkan tabut perjanjian ke rumah Obed-Edom. Begitu masuk ke rumah
Obed-Edom, dicatat dalam ayat pokok diatas, tiga bulan lamanya tabut
perjanjian berada di rumah Obed Edom dan TUHAN memberkati keluarga
mereka secara luarbiasa. Berkat yang Tuhan berikan kepada Obed-Edom
beserta seisi keluarganya sangat melimpah. Buktinya, seluruh bangsa
Israel bahkan Raja Daud sekalipun tahu tentang kekayaan Obed-Edom
akibat tabut Tuhan itu. Tabut yang membawa kematian bagi beberapa
orang, masuk kedalam rumah Obed-Edom justru menjadi berkat.
Masalahnya: Berapa tahun Anda bergereja? Berapa tahun Anda kenal
Tuhan? Berapa tahun Anda beribadah kepada Tuhan? Obed-Edom tiga
setengah bulan hidup bersama Tuhan dan Allah mengubah kehidupannya.
Bagaimana kehadiran Tuhan dalam kehidupan Saudara? Apakah Saudara
mengalami berkat dan anugerah Tuhan pada waktu Saudara masuk dalam
hadirat Tuhan, pada waktu Saudara berkata,"Yesus juruselamatku" Apakah
pada waktu itu Saudara mengalami berkat seperti Obed-Edom? Tuhan
berjanji,
"Aku akan mengangkat engkau naik dan tidak pernah turun. Aku akan
mengangkat engkau menjadi kepada dan bukannya ekor" (Ul 28:13)
Pertanyaannya: Bagaimana Obed-Edom bisa diberkati Tuhan secara luar
biasa ketika Tabut Allah masuk ke rumahnya?
Kunci pertama: Obed Edom seorang yang rendah hati
Obed artinya hamba. Tuhan lebih senang tinggal di rumah seorang
hamba. Seorang yang mau merendahkan hatinya dihadapan Tuhan.
Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah
kekayaan, kehormatan dan kehidupan. (Ams 22:4)
Jangan sombong kalau mau mengalami berkat dari Tuhan. Mungkin
Anda adalah seorang yang berhasil di masyarakat, seorang
pengusaha yang sukses atau seorang yang punya kedudukan
tinggi. Namun kunci pertama waktu datang menghadap kepada

Tuhan adalah, jangan sombong. Ganjaran kerendahan hati dan


takut akan Tuhan yang pertama adalah kekayaan, lalu kehormatan
dan juga kehidupan. Tuhan tidak hanya memberikan kekayaan
namun juga kehidupan atau kuasa untuk menikmatinya. ObedEdom datang dengan cara merendahkan diri dihadapan Tuhan.
Kata worship (menyembah) diambil dari kata ibadah. Ibadah dalam
bahasa aslinya diambil dari dua kata yaitu avoda, dan latreia.
Ibadah artinya pekerjaan seorang budak/hamba. Bagaimana
seorang hamba menghadap tuannya? Dalam kamus Alkitab
dijelaskan caranya yaitu datang menghadap tuannya dengan
kepala menyentuh tanah (tiarap). Oleh sebab itu Daud berkata
"Seperti mata seorang budak laki-laki memandang kepada
tangan tuannya, demikian mataku memandang kepadaMu
ya Tuhan" (Mzm 123:2)
Ibadah artinya kita datang kepada Tuhan dengan sikap hati seorang
budak yang tidak berani memandang wajah tuannya namun hanya
dapat memandang tangannya. Dari perkataan melakukakan
pekerjaan seorang budak (ibadah) inilah lahir kata worship
(menyembah).
Menyembah (worship) diambil dari kata proskuneo yang artinya
pekerjaan yang dilakukan seperti seorang tuan dengan (maaf)
anjingnya. Seekor anjing kalau bertemu dengan tuannya tidak
pernah bisa diam. Dia akan melompat-lompat dikandangnya,
ekornya terus bergoyang dengan kuat bahkan sampai
mengoyangkan seluruh badannya. Lalu kemanapun tuannya
melangkah dia terus mengikuti dengan girang karena sukacita
dapat bertemu dengan tuannya. Dia tidak akan berhenti sebelum
tuannya bereaksi dengan cara mengelus-elus leher atau tubuh
anjing tersebut. Hendaknya kita datang beribadah kepada Tuhan
dengan kerendahan hati dan hati yang meluap oleh sukacita oleh
karena hendak bertemu dengan "tuan"nya.
Kunci kedua: Obed Edom seorang worshiper
...sedang Matica, Elifele, Mikneya, Obed-Edom, Yeiel dan
Azazya harus memainkan kecapi yang delapan nada lebih
rendah tingkatnya untuk mengiringi nyanyian. (1 Taw
15:21).
Apakah Saudara suka memuji dan menyembah Tuhan? Alkitab
berkata di Surga itu suasananya penuh dengan Pujian
Penyembahan 24 Jam dalam sehari. Wahyu 4:8 menuliskan bahwa
di sekeliling tahta Tuhan ada 24 tua-tua menyembah siang dan
malam tiada henti. Surga adalah suatu tempat yang penuh dengan
pujian dan penyembahan. Jadi orang yang ingin masuk Surga harus
suka memuji dan menyembah Tuhan supaya betah tinggal di sana.
"Aku hendak menyanyi bagi Tuhan selama aku hidup, aku
hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada. Biarlah
renunganku manis kedengaran kepadaNya! Aku hendak
bersukacita karena Tuhan." (Mzm 104:33-34)

Pujian Penyembahan bukan soal aktivitas melainkan masalah sikap


hati. Yang kedengaran dihadapan Tuhan adalah perenungan kita
(apa yang di dalam hati).
Apakah Anda merasakan sukacita dan kerinduan untuk senantiasa
memuji menyembah TUHAN? Saat beribadah tubuh, jiwa dan roh
harus ada di gereja. Jangan hanya tubuhnya saja sementara pikiran
menerawang ke tempat lain. Ketika sedang menyembah TUHAN,
apa hati juga ikut memuliakan Tuhan?
"Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal
hatinya jauh daripadaKu." (Mat 15:8)
Kalau hati bersih, penyembahan yang keluar dari mulut juga akan
mengalir dengan indah. Allah kita adalah Tuhan yang menguji hati
kita. Seseorang pernah bertanya, "Bagaimana bisa memuji dan
menyembah, sedangkan saya tidak bisa nyanyi?" Yang penting
sikap hati yang memuji dan menyembah TUHAN. Worship bukan
activity melainkan sikap kita. Kalau ada niat jahat dalam hati,
ALLAH di Surga tidak akan mendengar doamu. Kalau hatinya
bersih, semuanya akan flow.
Daud pernah gagal dengan sikap hati kepada TUHAN. 2 Samuel
6:12 mencatat waktu Daud melihat bahwa Uza mati karena
memegang tabut, dia begitu marah. Namun dalam kegagalannya,
dia tidak meninggalkan TUHAN. Ketika Daud mendengar ObedEdom diberkati Tuhan sangat kaya oleh karena tabut itu, dia
bangkit kembali. Dia selidiki Firman Tuhan dan mengambil
keputusan untuk mengangkut tabut dengan cara diusung dan
membawanya ke kota Daud. Sikap hati Daud ini sungguh sangat
terpuji. Alkitab katakan orang benar sepuluh kali jatuh sepuluh kali
bangkit, orang fasik jatuh sekali dia tidak mau bangun lagi. Daud
gagal, dia bangun, cari tahu cara yang benar, come back, kembali
melayani TUHAN dan berhasil membawa tabut Tuhan itu sampai ke
kotanya.
Kunci ketiga: Obed Edom mengasihi Tuhan lebih dari
segalanya
...dan Sebanya, Yosafat, Netaneel, Amasai, Zakharia, Benaya
dan Eliezer, yakni imam-imam itu, meniup nafiri di hadapan
tabut Allah, sedang Obed-Edom dan Yehia adalah penunggu
pintu pada tabut itu. (1 Taw 15:24)
Walaupun Obed-Edom telah diberkati TUHAN dengan sangat luar
biasa namun hatinya tidak melekat pada harta. Ketika tabut
dipindahkan dari rumahnya, dia lebih memilih untuk terus
mengikuti tabut itu daripada lekat dengan hartanya walaupun
hanya sebagai penjaga pintu di rumah ALLAH. Dia tinggalkan
seluruh kekayaannya untuk pergi mengikuti tabut dan menjadi door
keeper bahkan sampai akhir hayatnya.
Bagaimana kasih Saudara kepada TUHAN? Perpecahan gereja
terjadi karena satu hal, jemaat datang ke gereja cari Hamba Tuhan
dan bukan cari TUHAN. Tidak cocok dengan gerejanya karena faktor
manusia dan bukan TUHAN nya. Kita harus sampai pada tingkatan
seperti Obed-Edom. Dia begitu terobsesi dengan TUHAN lebih dari

segalanya. Dia tinggalkan semua berkatnya dan pergi menjadi


penjaga di pintu gerbang rumah Tuhan.
Mengukur Kasih Kepada Tuhan
Sampai sedalam apa engkau mengasihi TUHAN? Kasih
seseorang kepada Tuhan dapat diukur dari korban
persembahannya. Maleakhi 1:6-8 menuliskan, kalau
memang hormat dan mengasihi Tuhan, mengapa bawa
persembahan yang timpang kepadaKu? Tanda seseorang
menghormati TUHAN, lihat saja persembahan apa yang dia
bawa kepada Tuhan. Apakah persembahan yang The Best,
Second Best atau bahkan Third Best. Hal ini tidak berbicara
tentang nilai nominal melainkan apakah itu merupakan
korban yang terbaik atau tidak.
"Apabila kamu datang untuk menghadap di
hadiratKu, ... jangan lagi membawa persembahanmu
yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan
bagiKu." (Yes 1:12-13)
Seorang wanita pelacur saat bertemu dengan Tuhan
mengurapi kaki Yesus dengan minyak wangi seharga 300
dinar yang sama dengan upah orang kerja setahun. Yudas
marah-marah karena menganggap hal itu sebagai
pemborosan namun Tuhan katakan, "Jangan marah, lihat
kasihnya yang begitu besar kepada Ku" (Yohanes 12:1-8).
Sulit untuk dapat dipercaya sesorang yang berkata
mengasihi Tuhan namun tidak pernah mempersembahkan
korban yang terbaik kepada Tuhan. Orang yang mengasihi
Tuhan pasti memberi yang terbaik untuk dipersembahkan.
Kolekte itu persembahan. Coba jujur kepada diri sendiri,
ketika memasukkan persembahan ke dalam kantong
kolekte, apakah itu yang terbaik atau tidak.
Tabut Tuhan memberikan dua dampak yang berbeda bagi beberapa orang dan ObedEdom. Kehadiran Tuhan memberkati seisi keluarga Obed-Edom dengan sangat melimpah
karena tiga hal yang dia lakukan dalam hidupnya yaitu: datang kepada Tuhan dengan
kerendahan hati, senantiasa gemar memuji dan menyembah Tuhan serta mengasihi
Tuhan lebih dari segalanya. Bagaimana dampak kehadiran Tuhan dalam hidup Saudara?
Kiranya pengalaman dampak kehadiran Tuhan dalam kehidupan Obed-Edom juga dialami
oleh setiap anak Tuhan yang mendengar dan melakukan firman Tuhan dengan setia
dalam hidupnya. Tuhan memberkati.

Anda mungkin juga menyukai