Anda di halaman 1dari 3

Drilling Log pada prinsipnya merupakan serangkaian pencatatan bawah

permukaan yang diperoleh selama operasi pemboran berlangsung. Pencatatan data


hasil proses pemboran ini antara lain : pahat(bit), beban diatas pahat(WOB),
kecepatan putaran bit (rpm), laju pemboran, lumpur, jenis batuan formasi yang
ditembus, problema2 pemboran yang terjadi,dll. Dari hasil pencatatan tersebut
akan diperoleh mengenai stratigrafi dan litologinya, serta kandungan hidrokarbon di
dalam formasi.
Electric log = Resistivity log , Kurva yang terbentuk pada resistivity log adalah
sebagai akibat pengukuran tahanan listrik formasi dengan dua atau tiga elektroda
yang di turunkan ke dalam lubang bor. Dibandingkan dengan pengukuran kurva SP
log maka pada resistivity log ini lebih sulit dan kompleks, karena peralatannya
mempunyai elektroda ganda dan juga menghasilkan sumber arus listrik. Resistivity
log adalah suatu alat yang dapat mengukur tahanan batuan formasi beserta isinya,
yang mana tahanan ini tergantung pada porositas efektif, salinitas air formasi, dan
banyaknya hidrokarbon dalam pori batuan.
Radioaktif log = Gamma Ray log , adalah suatu kurva dimana kurva tersebut
menunjukan besaran intensitas radioaktif yang ada dalam formasi. Sehingga
gamma ray log berguna untuk mendeteksi dan mengevaluasi endapan2 mineral
radioaktif seperti potassium atau biji uranium. Pengukuran dilakukan dengan jalan
memasukkan alat detektor ke dalam lubang bor. Formasi yang mengandung unsur2
radioaktif akan memancarkan radiasi radioaktif dimana intensitasnya akan diterima
oleh detektor dan dicatat di permukaan. Gamma ray log dapat menentukan lapisan
permeable
Coring adalah suatu usaha untuk mendapatkan contoh batuan (core) dari formasi
dibawah permukaan untuk dianalisa sifat fisik batuannya secara langsung.
Sedangkan analisa core adalah kegiatan pengukuran sifat-sifat fisik batuan yang
dilakukan di laboratorium terhadap contoh batuan. Metode yang umum dilakukan di
lapangan adalah bottom hole coring dan sidewall coring.
Well testing adalah penentuan kemampuan suatu lapisan reservoar atau formasi
untuk berproduksi. Apabila pengujian ini dirancang secara baik dan memadai,
kemudian hasilnya dianalisa secara tepat, maka banyak sekali informasi yang
sangat berharga akan diperoleh, seperti permeabilitas, skin factor, tekanan
reservoar, kemampuan suatu reservoar dan lain sebagainya. Ada tiga jenis
well testing yaitu pressure test, production test, dan gas well testing
Hal utama yang harus diperlihatkan didalam memproduksi suatu sumur
adalah laju produksi, dimana besarnya harga laju produksi yang diperoleh dengan
metode produksi tertentu harus merupakan laju produksi optimum. Dua hal pokok
yang mendasari teknik produksi adalah: Gerakan fluida dari formasi ke dasar sumur,
melalui media berpori dan Gerakan fluida dari dasar sumur ke permukaan, melalui
media pipa.
Pada sumur sembur alam yang diproduksikan, terdapat dua kondisi
permukaan yang umum ditemui, yaitu sumur diproduksikan dengan menggunakan
jepitan (Choke/Bean Performance) atau sumur diproduksi tanpa choke di

permukaan. Choke biasanya dipasang pada awal masa produksi, kemudiian dengan
bertambahnya waktu ukuran choke akan bertambah sampai akhirnya choke akan
dilepas seluruhnya agar tetap diperoleh laju produksi yang optimum.
Sembur buatan dilakukan dengan maksud untuk mempertahankan tingkat
produksi agar tetap tinggi, karena kemampuan produksi suatu sumur akan terus
berkurang dengan bertambahnya waktu. Atau kemampuan sumur yang
bersangkutan untuk berproduksi sejak awal ditemukan sangat kecil, sehingga perlu
dilakukan sumur buatan.
Productivity Index suatu sumur adalah angka penunjuk (index) yang digunakan
untuk menyatakan kemampuan produksi suatu sumur pada kondisi tertentu. Secara
definisi PI adalah perbandingan antara laju produksi yang dihasilkan suatu sumur,
terhadap perbedaan tekanan (drawdown) antara tekanan statik (Ps) dengan
tekanan pada saat terjadi aliran (Pwf) di dasar sumur.
Kemampuan sumur untuk menghasilkan fluida (IPR) bergantung pada :
-Sifat fisik batuan
-Geometri sumur dan daerah pengurasan
-Sifat fisik fluida yang mengalir
-Perbedaan tekanan antara formasi produktif dengan lubang sumur pada saat
terjadi aliran
Sucker Rod Pumping = Menggunakan pompa elektrikal-mekanikal yang dipasang
dipermukaan. Menggunakan prinsip katup searah ( chech velve ), pompa ini akan
mengangkat fluida formasi kepermukaan. Karena pergerakannya naik turun seperti
mengangguk, pompa ini terkenal juga dengan julukan pompa angguk. Umum
digunakan didunia perminyakan karena relative murah dan mudah
pengoperasiannya. Prinsip mengangkat fluida dengan energi dari prime mover
permukaan yang ditransfer ke subsurface pump yang diletakkan di dalam sumur.
Keuntungan penggunaan sucker rod pump adalah :
1. Efisien, murah, tidak gampang rusak, dan mudah dalam pengoperasian di
lapangan
2. Masih bisa digunakan untuk mengangkat fluida pada sumur yang mengandung
pasir
3. Dapat digunakan untuk sumur yang memiliki tekanan rendah
4. Dapat menggunakan gas atau listrik sebagai sumber tenaga penggerak
Kekurangan:
1. Berat dan butuh tempat yang luas
2. transportasinya sulit
3. tidak dapat digunakan di offshore
Separator adalah alat yang digunakan untuk memisahkan gas dari cairan yang
terproduksi dari sumur. Atau bisa juga berarti tabung bertekanan yang digunakan
untuk memisahkan fluida sumur menjadi air dan gas (tiga fasa) atau cairan dan gas
(dua fasa). Untuk mendapaktkan effisiensi kerja yang stabil dengan kondisi yang
bervariasi, gas liquid separator harus mempunyai komponen pemisah sebagai
berikut :
1. Bagian pemisah pertama, berfungsi untuk molekul memisahkan cairan yang
besar dari gas

2. Bagian pengumpul cairan, berfungsi untuk menampung cairan yang sudah


dipisah dari gas
3. Bagian pemisah kedua, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan kecil
4. Mist extraktor, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan berukuran sangat kecil
(kabut).
5. Peralatan kontrol, berfungsi untuk mengontrol kerja separator terutama pada
kondisi over pressure.
Jenis2 separator = Separator vertikal, horizontal, sperikal
Enchanced Oil Recovery (EOR) adalah suatu metode yang digunakan untuk
meningkatkan/memperoleh cadangan minyak pada suatu sumur dengan cara
menginjeksikan suatu zat dengan menggunakan energi luar reservoar atau bisa
dikatakan EOR ini adalah optimisasi pada suatu sumur minyak agar minyak-minyak
yang kental, berat, poor permeability dan irregular faultlines bisa diangkat ke
permukaan. EOR diperlukan untuk memaksimalkan nilai suatu lapangan minyak.
Jenis jenisnya :
1.Injeksi CO2. 2.Injeksi kimia. 3.Injeksi thermal. 4.Injeksi mikroba

Anda mungkin juga menyukai