Jakarta,
September 2013
Kepala BKKBN,
ii
KATA PENGANTAR
Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), diharapkan Indonesia mencapai
kondisi Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS) , yang ditandai dengan TFR sebesar 2,1 dan
NRR=1.
Untuk mencapai kondisi PTS tersebut, program pembangunan nasional perlu diarahkan
agar selaras dengan kebijakan pembangunan yang berwawasan kependudukan. Untuk
menyusun program yang berwawasan kependudukan, maka diperlukan data dasar
(baseline) yang berisi profil kependudukan pada tingkat nasional. Untuk itulah disusun buku
Profil Kependudukan dan Pembangunan di tingkat Nasional Indonesia.
BKKBN sebagai institusi pemerintah yang menangani bidang Pengendalian Penduduk serta
Keluarga Berencana, berkewajiban menyediakan data dasar berupa Profil Kependudukan
tersebut. Profil Kependudukan dan Pembangunan pada jangka panjang, hendaknya tidak
saja memotret situasi kependudukan di tingkat nasional, namun juga mengerucut semakin
detil pada tingkat provinsi, kabupaten/kota,kecamatan, bahkan bila memungkinkan sampai
tingkat desa/ kelurahan. Tujuannya, agar secara spesifik dapat dipetakan permasalahan
kependudukan terjadi pada wilayah yang mana. Dengan demikian, akan lebih memudahkan
penentu kebijakan terkait dalam mengidentifikasi sekaligus menangani wilayah manakah
yang memiliki permasalahan kependudukan.
Buku Profil Kependudukan dan Pembangunan di tingkat Nasional Indonesia ini disusun atas
kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan (PUSDU) dengan
Direktorat Perencanaan Pengendalian Penduduk (DITRENDUK). Penyajian Profil dengan
menggabungkan variabel-variabel secara lintas sektor atau bidang. Untuk itu, diperlukan
kesepakatan tidak saja antar komponen BKKBN, namun yang lebih penting antar sektor.
Dengan demikian, dokumen buku Profil ini disepakati dan disetujui oleh seluruh pihak, dan
menjadi sumber referensi atau rujukan utama dalam bidang Pengendalian Penduduk di
Indonesia.
Akhir kata, kami mengharapkan masukan secara konstruktif terhadap dokumen ini, terutama
menyangkut variabel-variabel yang dibahas dalam buku Profil Kependudukan dan
Pembangunan tingkat Nasional Indonesia ini. Terima kasih.
Jakarta, Agustus 2013
Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN
iii
DAFTAR ISI
SAMBUTAN ...
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.......
DAFTAR TABEL ..............................................................................................................
DAFTAR TABEL LAMPIRAN............................................................................................
ii
iii
iv
vi
viii
x
PENDAHULUAN ... 1
BAB 1.
1.1
1.2
1.3
1.4
Latar Belakang....
Tujuan...
Kerangka Pikir.....
Sumber Data ..
1
2
2
3
DINAMIKA PENDUDUK......
2.1
Kuantitas Penduduk................................................................................
2.1.1 Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk .....
2.1.2 Perubahan struktur umur menurut jenis kelamin penduduk...
2.1.3 Persebaran penduduk.....
4
4
5
8
2.2
10
10
13
14
14
15
BAB 2.
19
20
20
2.3
2.4
Migrasi. 24
2.4.1 Kecenderungan dan pola migrasi risen .... 24
2.4.2 Kecenderungan dan pola migrasi seumur hidup .... 24
PEMBANGUNAN BERWAWASAN KEPENDUDUKAN ... 26
BAB 3.
3.1
3.2
3.3
3.4
26
27
29
30
30
iv
3.4.2
3.4.3
3.4.4
3.5
Pendidikan 32
Sanitasi dan Air Bersih... 34
Listrik 35
Kesehatan..
3.5.1 Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja....
3.5.1.1 Pubertas
3.5.1.2 Kespro PraNikah.
3.5.1.3 Pengetahuan tentang HIV/AIDS dan IMS..
36
36
36
38
39
3.5.2
Kesehatan Anak..
3.5.2.1 Cakupan Imunisasi....
3.5.2.2 Pemberian makan pada anak..
40
40
41
3.5.3
Kesehatan Ibu..
3.5.3.1 Jumlah Bumil...
3.5.3.2 Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care/ANC) ...
3.5.3.3 Penolong Persalinan......
41
41
41
44
3.5.4
Insiden HIV/AIDS....
47
3.6
Pendidikan..
3.6.1 Literasi (AMH).
3.6.2 Pendidikan yang ditamatkan penduduk 15 tahun ke atas.
3.6.3 Partisipasi Sekolah....
3.6.4 Rata-rata lama sekolah.
47
47
48
48
51
3.7
3.8
55
55
56
58
58
59
BAB 4.
PENUTUP......................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA.... 62
LAMPIRAN.... 62
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar 2.1
2
5
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Gambar 2.8
9
9
Gambar 2.9
10
Gambar 2.10
11
Gambar 2.11
Gambar 2.12
11
13
Gambar 2.13
Gambar 2.14
Gambar 2.15
Gambar 2.16
18
Gambar 2.17
19
Gambar 2.18
19
Gambar 2.19
20
Gambar 2.20
21
Gambar 2.21
Gambar 2.22
Gambar 2.23
Gambar 2.24
23
Gambar 3.1
27
Gambar 3.2
28
Gambar 3.3
28
Gambar 3.4
Gambar 3.5
31
Gambar 3.6
32
Gambar 3.7
32
Gambar 3.8
33
Gambar 3.9
34
Gambar 3.10
35
......... 13
Gambar 3.11
35
Gambar 3.12
36
Gambar 3.13
vi
AIDS Menurut Pendidikan, Indonesia Tahun 2012................................. 40
ii
Gambar 3.14
Gambar 3.15
Gambar 3.16
48
Gambar 3.17
49
Gambar 3.18
49
Gambar 3.19
Gambar 3.20
50
50
Gambar 3.21
Gambar 3.22
52
Gambar 3.23
53
Gambar 3.24
Gambar 3.25
DAFTAR TABEL
ii
Tabel 2.1
vii
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Tabel 2.6
Tabel 2.7
Tabel 2.8
Tabel 2.9
Tabel 2.10
Tabel 2.11
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 3.13
Tabel 3.14
viii
Tabel 3.15
Tabel 3.16
Tabel 3.17
Tabel 3.18
Tabel 3.19
Tabel 3.20
Tabel 3.21
Tabel 3.22
Tabel 3.23
Tabel 3.24
Tabel 3.25
Tabel 3.26
Tabel 3.27
ix
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5
69
2000 - 2010............................................................................................... 70
Tabel 2.6
Tabel 2.7
Tabel 2.8
Tabel 2.9
Tabel 2.10
Tabel 2.11
Tabel 2.12
76
Tabel 2.14
2012......................................................................................................... 78
Estimasi Angka Harapan Hidup (Tahun) di Indonesia Menurut Provinsi
dan Jenis Kelamin Tahun 2010................................................................ 79
Tabel 2.15
Tabel 2.16
80
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 3.13
Tabel 3.14
Tabel 3.15
Tabel 3.16
Tabel 3.17
Tabel 3.18
Tabel 3.19
Tabel 3.20
Tabel 3.21
Tabel 3.22
Tabel 3.23
Tabel 3.24
xi
Tabel 3.25
Tabel 3.26
xii
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
1.2
TUJUAN
Publikasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan informasi tentang kondisi
kependudukan Indonesia yang diamati dari berbagai aspek: kesehatan, pendidikan,
pertanian, ketenagakerjaan dan Keluarga Berencana.
1.3
KERANGKA PIKIR
1.4
SUMBER DATA
DINAMIKA PENDUDUK
2.1 Kuantitas Penduduk
2.1.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Jumlah Penduduk
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
0-4
11.662.369
11.016.333
22.678.702
9,5
5-9
11.974.094
11.279.386
23.253.480
9,8
10-14
11.662.417
11.008.664
22.671.081
9,5
15-19
10.614.306
10.266.428
20.880.734
8,8
20-24
9.887.713
10.003.920
19.891.633
8,4
25-29
10.631.311
10.679.132
21.310.443
9,0
30-34
9.949.357
9.881.328
19.830.685
8,3
35-39
9.337.517
9.167.614
18.505.131
7,8
40-44
8.322.712
8.202.140
16.524.852
7,0
45-49
7.032.740
7.008.242
14.040.982
5,9
50-54
5.865.997
5.695.324
11.561.321
4,9
55-59
4.400.316
4.048.254
8.448.570
3,6
60-64
2.927.191
3.131.570
6.058.761
2,5
65-69
2.225.133
2.468.898
4.694.031
2,0
70-74
1.531.459
1.924.872
3.456.331
1,5
75-79
842.344
1.135.561
1.977.905
0,8
80-84
481.462
661.708
1.143.170
0,5
85+
282.475
431.039
713.514
119.630.913
118.010.413
237.641.326
Total
0,3
100,0
dikeluarkan maka LPP Indonesia diperkirakan berada pada angka 1,40 persen
(Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk Indonesia, BPS, 2011 Hal. 26). Pada
periode 2000-2010 Laju pertumbuhan penduduk mengalami kenaikan menjadi 1,49
persen.
Gambar 2.1 Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1971-2010
Sumber data: Sensus Penduduk (SP) 1971, 1980, 1990, 2000, 2010
Berdasarkan wilayah, LPP tertinggi menurut SP tahun 2010 berada pada provinsi
Papua (5,39 persen) dan terendah di provinsi Jawa Tengah (0,37 persen). LPP
menurut provinsi dapat dilihat pada lampiran Tabel 2.1.
Sumber data: Sensus Penduduk (SP) 1971, 1980, 1990, 2000, 2010
Pada piramida penduduk tahun 2010, kelompok umur 20-24 tahun menunjukkan
keberhasilan Program Keluarga Berencana (KB) pada tahun 1990. Apabila
dibandingkan dengan kelompok umur di bawahnya (0-19 tahun) terlihat adanya
peningkatan kelahiran pada periode setelah tahun 1990. Selain itu, bagian puncak
piramida menunjukkan peningkatan pada jumlah penduduk lanjut usia (lihat Gambar
2.2).
Distribusi Penduduk Menurut 3 Kelompok Umur Besar
Meskipun secara absolut jumlah penduduk usia muda (umur 0-14 tahun) mengalami
kenaikan, akan tetapi persentasenya terus mengalami penurunan yakni dari 30,44
persen pada SP tahun 2000, menjadi 28,87 persen pada SP tahun 2010. Disisi lain,
penduduk usia produktif (umur 15-64 tahun) persentasenya mengalami peningkatan,
yakni dari 65,03 persen pada tahun 2000 menjadi 66,09 persen pada tahun 2010.
Kondisi tersebut berpengaruh terhadap turunnya rasio ketergantungan (bonus
demografi) dan membuka jendela peluang dalam bidang ekonomi sebagai akibat
melonjaknya penduduk usia produktif serta menurunnya penduduk usia tidak
produktif.
Gambar 2.3 Distribusi Penduduk
Berdasarkan 3 Kelompok Umur Besar Tahun 2010
Penduduk usia lanjut (umur 65+) juga mengalami peningkatan dari 4,53 persen pada
tahun 2000 menjadi 5,04 persen pada tahun 2010. Persentase ini diproyeksikan
akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup, sehingga
akan berdampak pada peningkatan rasio ketergantungan.
Rasio Ketergantungan
Tren rasio ketergantungan secara nasional mengalami penurunan dari data SP 1971
yaitu 86,86 per 100 orang usia produktif menjadi 51,31 per 100 orang usia produktif
pada tahun 2010. Kondisi ini menggambarkan banyaknya jumlah penduduk yang
harus ditanggung oleh penduduk usia kerja telah mengalami penurunan.
BONUS
DEMOGRAFI
Sumber data: Sensus Penduduk (SP) 1971, 1980, 1990, 2000, 2010
86,86
79,08
80
67,84
70
60
53,51
50
43,96
55,84
40,91
40
65,03
59,58
53,78
36,65
30,44
30
66,09
67,09
68,36
BO NUS
DEM O GRAFI
51,31
49,05
28,87
27,44
68,43
68,35
67,88
WINDO W O F
O P P O RTUNITY
46,13
46,29
47,30
25,46
24,14
22,76
21,72
6,18
7,43
8,88
2025
2030
46,28
20
10
2,52
3,25
3,77
4,53
1971
1980
1990
2000
5,04
5,47
2010
2015
10,39
0
< 15 Th
15-64 Th
2020
64+
2035
DR
Sumber data: Sensus Penduduk (SP) 1971, 1980, 1990, 2000, 2010
Besar kecilnya Rasio Jenis kelamin pada suatu daerah dipengaruhi oleh pola
Mortalitas atau pola Migrasi. Provinsi Papua dengan Rasio Jenis Kelamin tertinggi
tahun 2010 yakni 113 orang laki-laki berbanding 100 orang perempuan, diperkirakan
terjadi karena banyaknya penduduk laki-laki yang masuk untuk bekerja pada sektor
pertambangan. Sedangkan pada Provinsi NTB dengan Rasio Jenis Kelamin
terendah tahun 2010 yakni 94 orang laki-laki per 100 orang perempuan, diperkirakan
terjadi karena banyaknya penduduk laki-laki yang keluar dari wilayah tersebut untuk
bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Luar Negeri. Lebih lanjut tentang
rasio jenis kelamin menurut Provinsi dapat dilihat pada lampiran Tabel 2.3
Sumber data: Sensus Penduduk (SP) 1971, 1980, 1990, 2000, 2010
Dalam waktu lima dekade terlihat adanya pengurangan persentase penduduk yang
bertempat tinggal di pulau Jawa yaitu dari 63,9 persen pada tahun 1971 menjadi
57,5 persen tahun 2010. Hal ini diikuti dengan kenaikan persentase penduduk yang
bertempat tinggal di pulau Sumatera dari 17,6 persen pada tahun 1971 menjadi 21,3
persen pada tahun 2010. Dengan demikian, seperti terlihat pada Gambar 2.6,
kecenderungan migrasi keluar sebagian besar menuju pulau Sumatera, sedangkan
di wilayah lainnya relatif tetap.
Urbanisasi
Urbanisasi menunjukkan persentase penduduk suatu wilayah yang tinggal di daerah
perkotaan. Proses urbanisasi bukan hanya proses perpindahan penduduk dari
perdesaan ke perkotaan, namun juga termasuk pertumbuhan alamiah penduduk
perkotaan, perluasan wilayah perkotaan maupun perubahan status wilayah dari
daerah perdesaan ke perkotaan.
Gambar 2.8 Urbanisasi di Indonesia Tahun 1990-2010
Persentase penduduk di daerah perkotaan meningkat dari 42,1 persen pada tahun
2000, menjadi 49,8 persen pada tahun 2010. Angka ini diproyeksikan akan terus
meningkat terutama untuk beberapa provinsi khususnya Jawa dan Bali.
Provinsi DKI jakarta sebagai Ibu Kota Negara memiliki tingkat urbanisasi tertinggi,
sementara provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi provinsi dengan tingkat urbanisasi
terendah tahun 2010 yakni sebesar 19,3 persen. Lebih lanjut tentang Urbanisasi
menurut Provinsi dapat dilihat pada lampiran Tabel 2.4.
Kepadatan Penduduk
Data kepadatan penduduk berdasarkan data SP, mengalami peningkatan dari 107
jiwa per km2 pada tahun 2000, menjadi 124 jiwa per km2 pada tahun 2010.
Kepadatan penduduk Indonesia antara provinsi yang satu dengan provinsi yang lain
tidak seimbang. Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa.
Padahal, luas wilayah pulau Jawa hanya 6,8 persen dari luas wilayah negara
Indonesia.
Gambar 2.9 Kepadatan Penduduk di Indonesia Tahun 1971-2010
Sumber data: Sensus Penduduk (SP) 1971, 1980, 1990, 2000, 2010
Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara yang menjadi pusat pertumbuhan
ekonomi, tampaknya menjadi daya tarik masyarakat untuk mencari kehidupan
ekonomi yang lebih baik sehingga memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi
yaitu 14,469 jiwa per km2. Sedangkan, provinsi dengan tingkat kepadatan terendah
adalah Papua Barat dengan tingkat kepadatan hanya 8 jiwa per km2. Lihat lampiran
Tabel 2.5 untuk kepadatan penduduk menurut Provinsi.
2.2 Fertilitas dan Faktor yang Mempengaruhi
2.2.1 Kecenderungan dan Pola Fertilitas
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR)
Angka Kelahiran Kasar (CBR) menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun
tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama. Angka kelahiran
kasar di Indonesia mengalami kenaikan dari 17,4 kelahiran per 1000 penduduk (SP
2000) menjadi 17,9 kelahiran per 1000 penduduk (SP 2010).
10
Sementara menurut hasil SDKI, Angka Kelahiran Kasar Indonesia terus mengalami
penurunan dari 25,1 pada survey tahun 1991, menjadi 20,4 pada tahun 2012.
Gambar 2.10 Angka Kelahiran Kasar di Indonesia
Berdasarkan wilayah, angka kelahiran Kasar tertinggi menurut SP 2010 berada pada
Provinsi Kepulauan Riau yakni 22,5 kelahiran per 1000 penduduk dan terendah pada
provinsi DI Yogyakarta yakni 14,4 per 1000 penduduk (data Provinsi dapat dilihat
pada lampiran Tabel 2.6).
Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate/TFR)
Berdasarkan data SDKI, TFR nasional mengalami penurunan dari 3,03 anak per
wanita usia subur pada tahun 1991 menjadi 2,60 anak per wanita usia subur pada
tahun 2002/2003. Sejak periode tahun 2002/2003 angka fertilitas total hanya
mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan survey terakhir tahun 2012 yakni
menjadi 2,59 anak per wanita usia subur. Menurut SDKI 2012, TFR tertinggi terdapat
di provinsi Papua Barat (3,70 anak per wanita usia subur) dan TFR terendah di
provinsi DIY Jogjakarta (2,10 anak per wanita usia subur). Lebih lanjut tentang TFR
menurut Provinsi dapat dilihat pada lampiran Tabel 2.7.
Gambar 2.11 TFR Indonesia Tahun 1991-2012
11
1991
1994
2002/03
1997
2007
2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
TFR
67
162
157
117
73
23
7
3,03
61
148
150
109
68
31
4
2,85
62
143
149
108
66
24
6
2,79
51
131
143
99
66
19
4
2,56
51
135
134
108
65
19
6
2,59
48
138
143
103
62
21
4
2,59
Sumber data: SDKI Tahun 1991, 1994, 1997, 2002/2003, 2007 dan 2012
Secara umum, ASFR di daerah perkotaan lebih rendah dari perdesaan, hal ini
terlihat dari adanya perbedaan pada pola kelahiran, dimana puncak kelahiran di
perkotaan terjadi pada kelompok usia 25-29 tahun, sedangkan di perdesaan terjadi
pada kelompok usia 20-24 tahun. Namun demikian yang perlu diperhatikan adalah
ASFR kelompok usia 15-19 tahun di Desa, dimana pada tahun 2012 kondisinya
masih sangat tinggi yakni sebesar 69, angka tersebut lebih dari 2 kali lipat bila
dibandingkan dengan ASFR 15-19 tahun di kota yaitu sebesar 32.
Tabel 2.3 Fertilitas Menurut Kelompok Umur dan
Tempat Tinggal Tahun 1997-2012
Kelompok
Umur Wanita
(Age Group)
Kota
Desa
Kota
Desa
Kota
Desa
Kota
Desa
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
1997
2002/03
2007
2012
15-19
32
79
41
63
26
74
32
69
20-24
112
158
119
144
116
153
121
156
25-29
143
152
143
144
138
131
145
141
30-34
113
105
103
95
104
110
108
98
35-39
62
67
64
68
59
70
59
64
40-44
17
27
18
21
17
21
22
20
45-49
Total
480
595
490
540
464
566
490
554
TFR
2,40
2,98
2,45
2,70
2,32
2,83
2,45
2,77
12
Sumber data: Sensus Penduduk (SP) 1971, 1980, 1990, 2000 dan 2010
13
SMAM tertinggi untuk wilayah provinsi berdasarkan SP 2010 terdapat pada Provinsi
Kepulauan Riau yakni 24,4 tahun, sedangkan angka terendah berada pada Provinsi
Kalimantan Tengah yakni 21,0 tahun. Lihat lampiran Tabel 2.9 untuk SMAM
menurut Provinsi.
Median Usia Kawin Pertama
Usia kawin pertama adalah usia saat wanita melakukan perkawinan secara hukum
dan biologis yang pertama kali. Usia kawin pertama yang dilakukan oleh setiap
wanita memiliki resiko terhadap persalinannya. Semakin muda usia kawin pertama
seorang wanita, maka semakin besar resiko yang dihadapi bagi keselamatan ibu
maupun anak. Selain itu, usia kawin pertama juga berpengaruh besar pada tingkat
fertilitas wanita maupun jumlah penduduk, sebagai akibat dari lamanya waktu
reproduksi wanita.
Gambar 2.14 Median Usia Kawin Pertama Wanita Tahun 1991-2007
Hasil SDKI tahun 2007 menunjukkan median usia kawin pertama berada pada usia
20,1 tahun, angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan hasil SDKI 2002-2003
yakni 19,8 tahun (lihat gambar 2.13).
Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan SDKI 2007 menempati posisi terendah
usia kawin pertama wanita yakni pada usia 18,7 tahun, sedangkan DKI Jakarta
menempati angka tertinggi yakni 22,5 tahun. Lebih jelas tentang Median Usia Kawin
Pertama menurut Provinsi dapat dilihat pada lampiran Tabel 2.10.
2.2.3 Kesertaan ber KB
2.2.3.1 Pasangan Usia Subur (PUS)
Pasangan Usia Subur adalah pasangan suami-istri yang istrinya berumur
antara 15 49 tahun, dan secara operasional pula pasangan suami-istri yang
istri berumur kurang dari 15 tahun dan telah kawin atau istri berumur lebih dari
49 tahun tapi belum menopause (BKKBN, 2007). Tingkat kesertaan ber-KB
diukur dari angka persentase PUS yang menjadi peserta KB.
14
Tahun
PUS
2000
37.766.883
2010
46.315.818
2011
47.326.142
2012
48.370.542
Metode
Suatu Alat/Cara KB
Cara KB Modern
Sterilisasi Wanita
Sterilisasi Pria
Pil
IUD
Suntikan
Susuk KB
Kondom
Diafragma
Metode Amenore Laktasi (MAL)
Kontrasepsi Darurat
Cara KB tradisional
Jumlah wanita /pria
Semua Wanita
98.0
Wanita
Berstatus
Menikah
99.0
Wanita Umur
Subur belum
Menikah
90.7
Pria Berstatus
Kawin
97.3
98.0
61.4
33.7
95.6
75.8
95.9
81.8
83.1
10.7
21.6
11.0
98.9
67.0
37.7
97.3
82.3
98.0
89.0
84.4
10.5
23.8
11.3
89.0
44.4
25.4
87.7
68.2
83.0
54.1
84.9
9.5
22.8
10.6
97.2
40.3
30.6
93.0
65.1
92.5
63.1
87.0
7.8
7.7
6.9
56.8
45,607
62.6
33,465
62.9
34
46.7
9,306
15
Umur
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
Total
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
Total
Cara Modern
Cara Tradisional
Suatu
Suatu
Suatu cara Sterilisasi Sterilisasi
Susuk
cara Pantang Sanggama
cara modern wanita
Pria
Pil IUD Suntik KB Kondom MAL Lainnya tradisional berkala terputus Lainnya
Semua wanita
6.3
6.2
0.0
0.0 1.2 0.1 4.9 0.1
0.0 0.0 0.0
0.1
0.0
0.1
0.0
36.2 35.4
0.0
0.0 6.5 1.2 25.5 1.6
0.6 0.0 0.0
0.8
0.1
0.6
0.1
55.0 52.2
0.2
0.0 11.2 2.1 34.2 2.8
1.7 0.0 0.0
2.7
0.7
1.9
0.1
60.2 56.7
1.3
0.1 13.4 3.4 32.7 3.6
2.0 0.1 0.0
3.6
1.1
2.1
0.3
62.9 57.9
3.8
0.2 14.3 4.2 29.5 3.8
2.0 0.0 0.0
5.0
1.5
3.1
0.4
58.6 53.5
5.8
0.1 13.7 5.2 23.5 3.6
1.5 0.0 0.0
5.1
2.0
2.4
0.6
39.8 36.3
7.0
0.5 9.4 5.1 11.6 1.5
1.1 0.0 0.0
3.6
1.3
1.7
0.5
45.7 42.7
2.4
0.1 10.0 3.0 23.5 2.4
1.3 0.0 0.0
3.0
1.0
1.7
0.3
Wanita berstatus kawin
48.1 47.6
0.0
0.0 8.8 0.9 37.3 0.6
0.0 0.1 0.0
0.4
0.1
0.3
0.1
60.5 59.3
0.0
0.0 10.9 2.0 42.7 2.6
0.9 0.1 0.0
1.3
0.2
1.0
0.1
63.6 60.4
0.3
0.0 12.9 2.4 39.6 3.2
2.0 0.0 0.0
3.1
0.8
2.2
0.1
65.7 61.8
1.4
0.1 14.7 3.6 35.7 3.9
2.2 0.1 0.0
3.9
1.2
2.3
0.3
68.1 62.7
4.1
0.2 15.6 4.4 32.0 4.1
2.2 0.0 0.0
5.4
1.7
3.3
0.5
65.2 59.5
6.3
0.1 15.4 5.5 26.4 4.0
1.7 0.0 0.0
5.7
2.3
2.7
0.7
45.8 41.6
7.7
0.5 10.9 5.8 13.6 1.7
1.3 0.0 0.0
4.2
1.5
2.0
0.6
61.9 57.9
3.2
0.2 13.6 3.9 31.9 3.3
1.8 0.0 0.0
4.0
1.3
2.3
0.4
Tidak
Jumlah
pakai Total wanita
93.7 100.0
63.8 100.0
45.0 100.0
39.8 100.0
37.1 100.0
41.4 100.0
60.2 100.0
54.3 100.0
6,927
6,305
6,959
6,876
6,882
6,252
5,407
45,607
51.9 100.0
39.5 100.0
36.4 100.0
34.3 100.0
31.9 100.0
34.8 100.0
54.2 100.0
38.1 100.0
890
3,754
6,000
6,285
6,331
5,572
4,633
33,465
Sumber: SDKI
SDKI 20122012
Sumber data:
16
17
18
Definisi unmet need pada SDKI tahun 2012 mengalami perubahan dari definisi
SDKI tahun 2007. Dalam rangka menyediakan data yang dapat dibandingkan,
maka telah dilakukan perhitungan total unmet need dengan menggunakan
definisi baru. Hasilnya terjadi penurunan unmet need pada wanita berstatus
PROFIL KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
19
kawin umur 15-49 dari 17.0 persen pada tahun 1991, turun menjadi 15,3
persen pada tahun 1994, dan 11,4 persen pada tahun 2012.
Menurut SDKI 2012, kebutuhan pelayanan KB yang tidak terpenuhi (unmet
need) pada wanita berstatus kawin umur 15-49 tahun adalah 11,4 persen; 5
persen untuk penundaan kelahiran, dan 6,9 persen untuk membatasi
kelahiran. Unmet need Provinsi dapat dilihat pada Lampiran Tabel 2.11.
20
21
Sumber data: SDKI Tahun 1991, 1994, 1997, 2002, 2007 dan 2012
Kematian bayi berusia di bawah satu tahun menurun dari 67,8 per 1000 kelahiran
hidup pada tahun 1991 menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012.
Berdasarkan data provinsi kasus kematian bayi tertinggi terdapat di Papua Barat (74
per 1000 kelahiran hidup) dan terendah di provinsi Kalimatan Timur (21 per 1000
kelahiran hidup). Lihat Lampiran Tabel 2.13 untuk Angka Kematian Bayi menurut
Provinsi.
Angka Kematian Anak (1-4 Tahun)
Kematian anak menggambarkan peluang untuk meninggal antara umur satu tahun
dan sebelum tepat lima tahun. Gambar 2.21 menunjukan bahwa kematian anak usia
1-4 tahun telah turun sejak tahun 1991, dari 31,7 per 1000 kelahiran anak usia 1-4
tahun menjadi 9 per 1000 kelahiran anak usia 1-4 tahun pada tahun 2012. Provinsi
dengan angka kematian anak usia 1-4 tahun tertinggi adalah Papua (64 per 1000
anak usia 1-4 tahun) dan terendah adalah Jambi (3 per 1000 anak usia 1-4 tahun).
Lihat Lampiran Tabel 2.13 untuk Angka Kematian Anak menurut Provinsi.
22
100,000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Jumlah tersebut pada tahun 2012
mengalami peningkatan menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Gambar 2.23 Angka Kematian Ibu Tahun 2002-2012
Sumber data: SDKI Tahun 1994, 1997, 2002, 2007 dan 2012
23
Jumlah Penderita
Jumlah Kematian
(1)
(2)
(3)
DBD
Pneumonia
Difteri
Tetanus Neonatorum
Leptospirosis
Diare
Flu Burung
Campak
90.245
549.708
1.192
119
239
1.585
9
15.987
816
609
76
59
29
23
9
4
2.4 Migrasi
2.4.1 Kecenderungan dan Pola Migrasi Risen
Berdasarkan SP tahun 2010, angka migrasi risen baik keluar maupun masuk
mengalami penurunan. Migrasi risen masuk pada tahun 2000 sebesar 5,536,317
jiwa, menurun menjadi 5,396,419 jiwa pada tahun 2010. Sedangkan data migrasi
risen keluar pada tahun 2000 adalah 5,440,239 jiwa, menurun menjadi 5,235,778
jiwa pada tahun 2010. Sementara berdasarkan jenis kelamin, Jumlah penduduk Lakilaki Migran masuk risen pada tahun 2010 berjumlah 2.830.114 jiwa, sedangkan
Perempuan berjumlah 2.566.305 jiwa.
Tabel 2.10 Tren Data Parameter Kependudukan
yang terkait dengan Migrasi Risen Indonesia, 2000-2010
Parameter
2000
2010
(1)
(2)
(3)
5.536.317
5.396.419
Keluar
5.440.239
5.235.778
Provinsi Jawa Barat mendapatkan migran masuk risen terbanyak yaitu 1,048,964
jiwa sedangkan terendah adalah provinsi Maluku Utara (24,462 jiwa). Untuk migran
keluar risen terbanyak terdapat di Provinsi Jawa tengah (979,860 jiwa) dan yang
terendah adalah Maluku Utara (14,887 jiwa). Lihat Lampiran Tabel 2.16 untuk Angka
Migrasi Risen Menurut Provinsi.
24
pada tahun 2010 (Lihat Lampiran Tabel 2.17 untuk Angka Migrasi Seumur Hidup
menurut Provinsi). Sementara berdasarkan jenis kelamin, Jumlah penduduk Lakilaki Migran masuk seumur hidup pada tahun 2010 berjumlah 14.736.632 jiwa,
sedangkan Perempuan berjumlah 13.238.980 jiwa.
Tabel 2.11 Tren Data Parameter Kependudukan yang terkait dengan Migrasi
Seumur Hidup Indonesia, 2000-2010
Parameter
2000
2010
(1)
(2)
(3)
20.260.484
27.975.612
Keluar
20.161.012
27.736.130
Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan migran masuk seumur hidup
terbanyak yaitu 5,225,271 jiwa sedangkan terendah adalah provinsi Gorontalo
(64,585 jiwa). Untuk migran keluar seumur hidup terbanyak terdapat di Provinsi Jawa
Tengah (6,829,637 jiwa) dan yang terendah adalah Papua (48,955 jiwa).
25
1980
1985
1990
1995
2000
2005
2010
2011
2012
Life
expectancy
at birth
57.6
60
62.1
64
65.7
67.1
68.9
69.4
69.8
Expected
years of
schooling
8.3
9.3
9.9
9.9
10.3
11.2
12.9
12.9
12.9
Mean years
GNI per
of schooling capita (2005
PPP$)
3.1
1,278
3.5
1,478
3.3
1,911
4.2
2,630
4.8
2,390
5.3
2,950
5.8
3,775
5.8
3,973
5.8
4,154
HDI value
0.422
0.456
0.479
0.525
0.540
0.575
0.620
0.624
0.629
26
Negara ASEAN, Indonesia berada pada posisi ke 6, dengan nilai capaian sebesar
0,629. Rata-rata IPM dunia tahun 2012 adalah 0,694 (gambar 3.1).
Gambar 3.1 Perbandingan IPM Negara-Negara ASEAN
Tahun 1990-2012
Pada tahun 2011, IPM kawasan Sumatera, Jawa dan Bali pada umumnya berada di
atas rata-rata nasional (72,77). Sedangkan IPM kawasan di luar Jawa, Sumatera dan
Bali (Indonesia Tengah dan Timur) pada umumnya dibawah rata-rata nasional,
kecuali Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara. Sementara itu
daerah tertinggal seperti NTT, NTB dan Papua juga telah mengalami kemajuan
tingkat IPM yang lebih pesat dibanding daerah lainnya. Hal ini seperti yang tersaji
dalam lampiran Indeks Pembangunan Manusia Provinsi dan Indonesia tahun
1996 2011. Untuk lebih jelasnya tentang IPM Provinsi dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 3.1.
3.2 Pembangunan Gender
Indeks ketimpangan gender (Gender Inequality Index) mencerminkan ketimpangan
perempuan yang dilihat dalam tiga dimensi yaitu kesehatan reproduksi,
pemberdayaan, dan pasar tenaga kerja. Indeks yang terbentuk menunjukkan kehilangan
dalam pembangunan manusia yang diakibatkan oleh adanya perbedaan gender.
Nilainya berkisar dari 0, yang menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki
kehilangan kesempatan yang sama, dan 1, yang menunjukkan bahwa perempuan
kehilangan lebih banyak dibandingkan laki-laki.
Dimensi kesehatan diukur menggunakan dua indikator yaitu tingkat kematian ibu
(maternal mortality rate) dan tingkat kesuburan remaja (adolescent fertility rate).
Dimensi pemberdayaan juga didekati dengan dua indikator yaitu proporsi kursi
parlemen dipegang oleh laki-laki atau perempuan, dan capaian tingkat pendidikan
menengah dan tinggi dari tiap gender. Dimensi tenaga kerja diukur dengan
partisipasi perempuan dalam angkatan kerja. Indeks Ketimpangan Gender (IKG)
dirancang untuk mengungkapkan sejauh mana prestasi nasional dalam aspek
pembangunan manusia yang hilang akibat adanya perlakuan ketidaksetaraan gender,
dan juga untuk menyediakan data empiris untuk analisis kebijakan dan upaya
advokasi.
PROFIL KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
27
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh HDR (Human Development Report), dalam
kurun waktu 15 tahun telah terjadi penurunan indeks ketimpangan gender di kawasan
Negara-negara ASEAN. Hal ini berarti telah terjadi penurunan ketimpangan akibat
adanya perbedaan gender.
Gambar 3.3 Perkembangan IPG di Indonesia
Periode Tahun 2004-2011
28
Sedangkan bila dilihat kondisi di Provinsi berdasarkan Rasio IPM dan IPG, maka
Provinsi yang mempunyai Rasio IPG 2011 tertinggi berada pada provinsi NTT dan
yang terendah adalah provinsi Kepulauan Riau (85,37 persen). Data IPG di setiap
Provinsi tersaji dalam Lampiran Tabel 3.2.
3.3 Penduduk Rentan
Informasi berkaitan dengan kesulitan fungsional dapat digunakan sebagai
pendekatan dalam menentukan program kebijakan pembangunan yang berkaitan
dengan penyandang cacat. Seseorang dapat memiliki satu atau lebih jenis kesulitan,
dengan tingkat ringan maupun parah. Jumlah terbanyak dari kesulitan yang dialami
penduduk usia 10 tahun ke atas pada tahun 2010 adalah berjalan atau naik tangga
yakni sebesar 654,600 orang. Sementara tingkat kesulitan terendah yang dialami
penduduk adalah mendengar yakni sebanyak 456,047 orang (data Provinsi dapat
dilihat pada Lampiran Tabel 3.3).
Tabel 3.3 Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang mengalami Kesulitan
Kesulitan
(1)=
Tidak ada
Kesulitan
Ada kesulitan
Sedikit
Parah
(2)=
(3)=
(4)=
Jumlah
(5)=(2)+(3)+(4)
Melihat
185.019.345
5.312.946
506.878
190.839.169
Mendengar
187.814.898
2.568.224
456.047
190.839.169
187.751.495
188.094.775
2.432.094
2.126.192
654.600
616.202
190.838.189
190.837.169
188.795.687
1.510.606
532.876
190.839.169
29
Berdasarkan wilayah diketahui bahwa Provinsi Jawa Tengah memiliki tenaga Dokter
terbanyak yakni 7.829 Dokter pada tahun 2011, sedangkan provinsi dengan jumlah
Dokter terendah berada pada Provinsi Papua Barat yakni 243 Dokter. Kondisi yang
sama juga terjadi pada jumlah Bidan, dimana provinsi Jawa Tengah memiliki jumlah
Bidan terbanyak yakni 15.833 Bidan pada tahun 2011, sedangkan Papua Barat
berada pada provinsi dengan kepemilikan Bidan terendah yakni 600 Bidan. Lihat
Lampiran Tabel 3.4 untuk Sumber daya manusia Kesehatan menurut Provinsi.
Sarana Layanan Kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit)
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu sumber layanan
kesehatan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jumlah Puskesmas
tercatat sebanyak 8.234 pada tahun 2007, meningkat menjadi 8.548 Puskesmas
pada tahun 2008, dan 9.321 Puskesmas pada tahun 2011.
30
Pada tahun 2011 jumlah Rumah Sakit (RS Umum dan RS Khusus) di Indonesia juga
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (lihat Gambar 3.6). Pada tahun 2007
jumlah Rumah Sakit tercatat sebanyak 1.319 Rumah Sakit, meningkat menjadi
1.371 pada tahun 2008, dan 1.721 pada tahun 2011 (Profil Kesehatan Indonesia).
Sementara berdasarkan wilayah, jumlah RS terendah berada pada Provinsi Sulawesi
Barat yakni 7 Rumah Sakit, sedangkan jumlah RS terbanyak berada pada Provinsi
Jawa Tengah yakni 225 Rumah Sakit. Lihat Lampiran Tabel 3.5 untuk Sarana
Pelayanan Kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit) menurut Provinsi.
Klinik Keluarga Berencana (KB)
Klinik pelayanan KB baik melalui jalur pemerintah maupun swasta terus mengalami
kenaikan. Data BKKBN menunjukkan pada tahun 2010 klinik pelayanan KB melalui
jalur pemerintah berjumlah 20.050 klinik, meningkat menjadi 21.609 klinik pada tahun
2013. Kondisi yang sama juga terjadi pada klinik pelayanan KB jalur swasta, dimana
PROFIL KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
31
terjadi peningkatan yakni dari 3.876 klinik pada tahun 2010, menjadi 4.680 klinik
pada tahun 2013. Lihat Lampiran Tabel 3.6 untuk klinik pelayanan KB menurut
Provinsi.
Gambar 3.7 Banyaknya Klinik Pelayanan KB di Indonesia
25.000
21.647
21.037
20.480
20.050
20.000
15.000
10.000
4.344
3.970
3.876
4.684
5.000
-
2010
2011
Klinik Pemerintah
2012
2013*)
Klinik Swasta
3.4.2 Pendidikan
Sarana Pendidikan (Sekolah)
Tren jumlah Sekolah di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) maupun pada Kementerian Agama (Kemenag) pada tahun
2008/2009-2010/2011 terus mengalami peningkatan. Sekolah yang dimaksud di sini
adalah tingkatan Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Madrasah
Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs),
Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah
Aliyah (MA).
Berdasarkan data statistik indonesia jumlah Sekolah Dasar (SD) di indonesia tercatat
sebanyak 146.804 pada tahun ajaran 2010/2011, jumlah tersebut merupakan yang
terbanyak dari semua jenis sekolah baik pada tingkatan pendidikan dasar maupun
lanjutan. Sedangkan sekolah dengan jumlah sarana terendah adalah Madrasah
Aliyah (MA) yakni sebanyak 6.426 pada tahun ajaran 2010/2011.
Gambar 3.8 Jumlah Sekolah di Indonesia Tahun 2008-2011
32
Provinsi Jawa Timur pada tahun ajaran 2010/2011 memiliki jumlah Sekolah Dasar
tertinggi sebesar 19.923. Sedangkan pada tahun tahun sebelumnya Jawa Barat
yang memiliki jumlah Sekolah Dasar terbanyak. Lebih lanjut tentang Sarana
Pendidikan menurut Provinsi dapat dilihat pada Lampiran Tabel 3.7.
Rasio Penduduk Usia Sekolah Per Sekolah
Rasio penduduk usia sekolah per sekolah yang diolah dari data sensus tahun 2010
(jumlah penduduk) dan statistik indonesia (jumlah sekolah) untuk tingkat sekolah
dasar adalah 168 siswa per sekolah dasar. Jumlah tersebut menjadi lebih tinggi
pada sekolah-sekolah tingkat lanjutan yakni 305 siswa dan 491 siswa per sekolah
untuk tingkat SMP dan SMA. Sementara Rasio tertinggi berada pada tingkat
perguruan tinggi, yakni 7.504 siswa per perguruan tinggi. Selengkapnya untuk rasio
penduduk Usia sekolah per sekolah menurut Provinsi dapat dilihat pada lampiran
Tabel 3.8.
Tabel 3.4 Rasio Jumlah Penduduk Usia Sekolah per Jumlah Sekolah
Di Indonesia tahun 2009/2010
Kelompok Umur
5-6 (TK)
Jumlah Penduduk
Usia Sekolah
Jumlah Sekolah
2009/2010
Rasio
9.126.057
67.550
135,1
7-12 (SD/MI)
27.804.900
165.491
168,0
13-15 (SMP/MTs)
13.408.650
43.888
305,5
16-18 (SMA/SMK/MA)
12.455.244
25.332
491,7
19-24 (PT)
23.902.077
3.185
7504,6
Jumlah
86.696.928
305.446
283,8
Tenaga Pengajar
Jumlah guru menurut Statistik Indonesia 2012, tertinggi yaitu jumlah guru Sekolah
Dasar (SD) sebanyak 1.501.236 pada tahun ajaran 2010/2011 dan jumlah guru
paling sedikit yaitu Madrasah Aliyah (MA) sebesar 112.793 pada tahun ajaran
2008/2009.
Gambar 3.9 Banyaknya Tenaga Guru di Indonesia Tahun 2008-2011
33
Dari Statistik Indonesia 2012, rata-rata tenaga pengajar terbanyak yaitu guru
Sekolah Dasar (SD) dan Provinsi Jawa Timur memiliki jumlah tenaga pengajar
terbanyak. Pada tahun ajaran 2010/2011 tenaga pengajar Sekolah Dasar (SD)
berjumlah 207.535. Data tentang Tenaga Pengajar (Guru) menurut Provinsi dapat
dilihat pada Lampiran Tabel 3.9.
3.4.3 Sanitasi dan air bersih
Rumah tangga yang memiliki fasilitas buang air besar sendiri terus meningkat
menjadi 65,20 persen pada tahun 2011 dan persentase rumah tangga yang tidak
memiliki fasiltas buang air besar terus menurun menjadi 17,78 persen pada tahun
yang sama (Persentase fasilitas buang air besar dalam rumah tangga menurut
Provinsi dapat dilihat pada Lampiran Tabel 3.10).
Sementara itu, rumah tangga yang memiliki fasilitas air minum sendiri sudah
melebihi 50 persen. Hanya saja dari data statistik kesejahteraan rakyat, persentase
rumah tangga yang memiliki fasiltas air minum sendiri mengalami penurunan dari 60
persen pada tahun 2010 menjadi 58,69 persen tahun 2011. Sedangkan, rumah
tangga yang menggunakan fasilitas air minum bersama dan tidak memiliki fasilitas
sama sekali mengalami peningkatan dari survey sebelumnya (Persentase fasilitas
buang air besar dalam rumah tangga menurut Provinsi dapat dilihat pada Lampiran
Tabel 3.11).
34
3.4.5 Listrik
Rumah tangga yang menggunakan Listrik PLN sebagai sumber penerangan
mengalami peningkatan menjadi 92.08 persen pada tahun 2012. Pada tahun yang
sama, dari hasil survey Sosial Ekonomi Nasional sebanyak 3,84 persen rumah
tangga menggunakan Listrik Non PLN, dan sebanyak 4,08 persen memakai
penerangan lainnya.
Gambar 3.12 Persentase Sumber Penerangan
dalam Rumah Tangga
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
7,27
3,27
6,45
4,25
5,85
4,68
5,17
4,32
4,08
3,84
89,46
89,29
89,47
90,51
92,08
2008
2009
Listrik PLN
2010
Listrik Non-PLN
2011
2012
Lainnya
Lebih lanjut tentang Persentase sumber penerangan dalam rumah tangga dapat
dilihat pada Lampiran Tabel 3.12.
35
3.5 Kesehatan
3.5.1 Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja
3.5.1.1 Pubertas
Pengetahuan dan Pengalaman Pubertas
Menurut data SKRRI 2012, hanya satu dari sepuluh remaja pria dan wanita
tidak dapat menyebutkan perubahan fisik pada seorang anak pria dan wanita
pada saat pubertas. Pria kurang mengetahui tanda-tanda pubertas pada
seorang wanita dibandingkan dengan wanita. Dua puluh persen remaja pria
dan 5 persen remaja wanita tidak mampu menyebutkan tanda-tanda pubertas
pada seorang wanita. Sebagian pria mengetahui perubahan fisik sebagai
tanda pubertas seorang pria adalah pertumbuhan rambut di bagian wajah,
kemaluan, dan ketiak. Sedangkan wanita yang mengetahui tanda-tanda
pubertas pada pria adalah perubahan suara 69 persen, pertumbuhan buah
jakun 53 persen, dan pertumbuhan rambut di bagian tubuh 43 persen.
Sebagian besar wanita 83 persen lebih sering menyebutkan menstruasi dan
pertumbuhan buah dada sebagai tanda-tanda pubertas pada seorang anak
wanita dari pada pria 73 persen. Sebagian besar pria mengetahui tanda-tanda
pubertas pada wanita adalah pertumbuhan buah dada 58 persen dan
menstruasi 43 persen.
Tabel 3.5 Persentase Pengetahuan remaja
tentang perubahan fisik masa pubertas
15 19
tahun
Jumlah
22,4
69,3
43,4
29,3
66,7
42,5
24,4
68,6
43,1
18,4
50,3
50,2
22,7
45,5
49,7
20,0
48,5
50,0
3,1
28,8
55,4
0,4
8,3
10,1
6,0
32,0
46,5
0,9
13,8
9,6
3,9
29,7
52,9
0,5
9,9
10,0
4,8
34,6
35,3
0,4
20,5
11,1
8,1
32,9
23,2
0,6
25,0
10,2
6,1
34,0
30,7
0,5
22,2
10,8
31,7
72,4
28,8
31,7
73,9
21,8
31,7
72,8
26,8
22,0
57,3
19,4
21,8
58,9
15,7
21,9
57,9
18,0
3,0
81,9
11,9
4,7
6.018
6,3
85,1
14,5
4,8
2.401
3,9
82,8
12,6
4,7
8.419
2,8
42,4
12,4
21,2
6.835
3,9
44,5
14,8
19,2
4.145
3,2
43,2
13,3
20,4
10.980
36
15 19
tahun
27,3
16,1
1,4
4,2
3,9
65,7
2,1
1,8
6,7
1,4
23,5
4,5
12,5
1,2
6.018
20 24
tahun
34,3
21,3
3,4
5,4
6,1
48,9
3,3
1,9
11,1
2,8
27,6
7,6
19,7
1,9
2.401
15 19
tahun
43,7
3,4
2,4
1,3
2,0
53,0
0,9
3,0
10,0
1,8
13,3
4,5
13,8
2,1
6.835
20 24
tahun
53,8
3,9
2,5
1,8
2,4
33,1
2,2
3,5
13,9
3,1
14,9
6,2
23,5
2,9
4.145
Jumlah
47,5
3,6
2,5
1,5
2,1
45,5
1,4
3,2
11,5
2,3
13,9
5,1
17,5
2,4
10.980
Menstruasi
Berdasarkan hasil SKRRI 2012, menstruasi pertama kali dialami oleh 29
persen pada umur 13 tahun, 24 persen pada umur 14 tahun, dan 23 persen
pada umur 12 tahun. Ada fenomena yang menarik, 7 persen wanita
mengalami haid pertamanya pada umur 10-11 tahun. Hanya sedikit sekali (0,5
persen) remaja wanita yang belum mendapat menstruasi. Secara
keseluruhan, 89 persen wanita mengalami haid pertama pada umur 12-15
tahun. Temuan ini serupa dengan studi yang dilaksanakan oleh Lembaga
Demografi Universitas Indonesia yang menunjukkan bahwa 84 persen wanita
mengalami haid pertama pada umur 12-15 tahun (Lembaga Demografi
PROFIL KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
37
11
8,1
6,8
4,3
4,4
2,7
4,1
3,8
6,4
2,0
4,5
5,2
12
26,2
23,7
22,2
22,6
22,5
21,6
16,8
19,7
22,9
21,4
22,7
13
39,1
30,7
24,8
29,0
24,1
28,7
27,9
25,0
25,8
25,6
29,3
14
19,9
25,2
28,9
22,3
27,2
22,6
25,3
24,5
22,1
19,7
24,1
15
3,0
10,3
14,8
15,8
16,8
14,4
15,2
15,6
15,5
15,9
12,4
16
0,1
0,7
2,5
3,1
4,7
5,6
6,0
5,3
3,8
6,5
3,0
17+
0,2
0,0
0,3
1,4
0,7
2,1
3,3
2,6
3,3
3,5
1,1
Tidak
menjawab
0,0
0,4
0,0
0,0
0,1
0,0
0,0
0,2
0,8
1,0
0,2
Tidak
pernah
haid
0,9
0,4
0,2
0,1
0,0
0,2
0,0
0,3
0,0
0,0
0,3
38
3,5
4,6
5,8
9,5
4,2
6,2
1,6
1,7
2,2
3,3
1,8
2,3
13,7
65,3
2,2
2,4
4,5
17,1
0,0
4.401
16,0
75,4
1,8
3,0
4,0
5,9
0,0
2.074
14,5
68,5
2,1
2,6
4,3
13,5
0,0
6.475
6,5
49,0
1,0
0,8
8,5
37,5
0,1
3.759
6,9
66,5
1,1
1,9
7,3
20,5
0,1
2.630
6,7
56,2
1,1
1,3
8,0
30,5
0,1
6.389
99
98
99
90
85
75
62
52
38
29
16
Tidak sekolah
Tidak tamat SD
Tamat SD
Tamat SMA
Tamat SMA+
39
SDKI 2003
SDKI 2007
SDKI 2012
BCG
DPT 3
Polio 3
Campak
Total
82,5
58,3
66,1
71,6
51,5
85,4
66,7
73,5
76,4
58,6
89,3
72
75,9
80,1
65,6
Terjadi perubahan definisi cakupan imunisasi dalam SDKI 2012. Dalam SDKI
2012, seorang anak dikategorikan menerima imunisasi lengkap jika telah
menerima 1 kali imunisasi mencegah tuberkulosis (BCG), 3 kali imunisasi
DPT, 3 kali imunisasi polio, 1 kali imunisasi campak serta 4 kali vaksin
Hepatitis B. Persentase anak umur 12 - 23 bulan yang mendapatkan imunisasi
lengkap termasuk hepatitis B sebesar 40,3 persen. Sedangkan persentase
anak yang telah hepatitis 3 sebesar 42,4 persen (Lihat Lampiran Tabel 3.13
untuk Cakupan Imunisasi pada Balita menurut Provinsi).
3.5.2.2 Pemberian Makan Pada Anak (ASI dan Makanan pendamping
ASI)
Pemberian makanan yang benar sangat penting bagi kelangsungan hidup,
pertumbuhan, perkembangan serta kesehatan bayi dan anak balita. Air susu
ibu (ASI) mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi dalam enam bulan
pertama setelah dilahirkan. Setelah anak berusia enam bulan sesuai dengan
proses pertumbuhan dan perkembangan bayi, maka ASI harus ditambahkan
dengan cairan lain dan makan padat yang memberikan gizi yang memadai.
Cairan dan makan padat tersebut biasanya disebut makanan pendamping ASI
(MPASI), yang diberikan sampai anak berumur dua tahun.
40
48,3
34,4
17,8
5,5
0,8
0,5
0,7
50,8
48,9
27,1
3,4
1,1
1,0
0,7
12,2
27,2
48,1
73,2
79,1
76,4
55,5
9,6
16,7
43,9
78,8
76,8
72,8
58,4
Tabel 3.11 menunjukkan persentase bayi yang menerima ASI ekslusif terus
menurun setelah 2 bulan pertama. Sedangkan persentase bayi yang
menerima makanan tambahan lainnya terus meningkat setelah enam bulan
pertama. Secara nasional terjadi peningkatan persentase pemberian ASI
ekslusif kepada bayi sampai dengan umur 4-5 bulan dalam SDKI 2012
dibandingkan SDKI 2007. Peningkatan yang sama juga terjadi pada
pemberian makanan tambahan kepada bayi setelah enam bulan pertama.
3.5.3 Kesehatan Ibu
Kesehatan ibu yang dalam hal ini adalah ibu hamil dipengaruhi oleh pemeriksaan
kehamilan, komplikasi kehamilan dan persalinan, perawatan masa nifas, serta
masalah akses pelayanan kesehatan yang meliputi tempat layanan dan tenaga
medis. Selain itu, kesehatan ibu hamil berkaitan erat dengan jumlah ibu hamil.
3.5.3.1 Jumlah Ibu Hamil
Sarana layanan kesehatan dan jumlah tenaga medis sebaiknya
memperhatikan jumlah ibu hamil, karena semakin tinggi jumlah ibu hamil
maka akan semakin besar pula resiko komplikasi kehamilan dan persalinan,
sarana layanan kesehatan, serta jumlah tenaga medis yang dibutuhkan.
Jumlah persentase ibu hamil Indonesia sebesar 4,3 persen berdasarkan
jumlah total dari WUS yang berhasil diwawancarai, yaitu 45.607 wanita.
Sedangkan persentase wanita hamil menurut provinsi dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 3.14.
3.5.3.2 Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan)
Di Indonesia, pemeriksaan kehamilan didefinisikan sebagai pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh tenaga medis profesional (dokter umum,
dokter ahli kebidanan dan kandungan, perawat, bidan, atau bidan di desa).
Program kesehatan ibu di Indonesia menganjurkan agar ibu hamil melakukan
paling sedikit empat kali kunjungan untuk pemeriksaan selama kehamilan,
menurut jadwal 1-1-2 yaitu: paling sedikit sekali kunjungan dalam trisemester
pertama, paling sedikit sekali kunjungan dalam trisemester kedua, dan paling
sedikit dua kali kunjungan dalam trisemester ketiga. Pemeriksaan kehamilan
meliputi; tenaga pemeriksa kehamilan, jumlah kunjungan pemeriksaan
PROFIL KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
41
Jumlah
Tabel 3.12 di atas memperlihatkan bahwa 93 persen ibu hamil yang tinggal di
perkotaan dan 83 persen ibu hamil yang tinggal di perdesaan melakukan
kunjungan pemeriksaan kehamilan lebih dari empat kali. Mayoritas dari ibu
hamil yang tinggal di perkotaan (85 persen) dan perdesaan (76 persen)
melakukan kunjungan pertama untuk pemeriksaan pada usia kehamilan
kurang dari empat bulan.
Pada Tabel 3.13 dapat dilihat bahwa cakupan pemeriksaan kehamilan
mencapai 90 persen atau lebih tinggi dalam semua kelompok. Namun
terkecuali ibu yang urutan kehamilan ke enam atau lebih (83 persen), dan ibu
yang tidak sekolah dan tidak tamat SD (masing-masing 64 persen dan 89
persen), dan ibu dengan indeks kekayaan kuintil terbawah (87 persen).
42
Dokter
Umum
1,40
Jumlah
Persentase Jumlah
yang
Ibu
Periksa
Hamil dari
Tenaga
Medis
Profesional
8,3
20,3
19,1
85,4
74,4
73,7
1,5
0,7
0,7
0,6
0,4
0,2
0,1
0,4
0,9
3,0
2,4
4,0
100
100
100
94,7
96,1
94,3
1,33
11,05
2,41
20,0
20,7
13,0
4,4
76,3
73,9
77,0
76,8
0,4
0,7
1,6
2,6
0,3
0,5
0,5
0,3
0,1
0,5
1,2
0,4
1,4
2,3
5,1
14,3
100
100
100
100
97,7
96,0
91,6
82,5
5,54
7,12
1,59
536,00
27,9
10,2
69,1
81,3
0,1
1,4
0,3
0,5
0,5
0,4
0,9
4,5
100
100
98,2
93,3
7,36
7,42
3,2
4,9
5,5
9,6
26,8
61,7
59,6
82,5
87,4
86,2
69,7
36,3
4,9
2,1
1,3
0,5
0,2
0,1
0,5
0,7
0,7
0,3
0,3
0,0
0,8
0,3
0,8
0,3
0,3
0,5
29,8
8,3
3,1
1,6
0,9
0,3
100
100
100
100
100
100
64,0
88,5
94,0
97,4
98,4
99,1
274,00
1,24
3,52
3,97
4,02
1,77
3,3
8,5
13,4
23,7
47,2
82,1
85,6
82,8
73,8
51,1
2,8
0,6
0,2
0,1
0,0
0,8
0,7
0,2
0,2
0,2
0,7
0,5
0,4
0,4
0,2
8,8
2,5
1,5
0,3
0,2
100
100
100
100
100
86,9
95,8
97,7
99,0
99,4
3,04
2,88
2,94
3,11
2,82
19,00
75,30
0,80
0,40
0,40
2,70
100
95,7
14,78
Catatan :
Jika lebih dari satu tenaga pemeriksa yang disebutkan. Hanya tenaga pemeriksa dengan kualifikasi tertinggi yang
dicantumkan dalam tabel ini.
Sumber data : SDKI 2012
43
Karakteristik Latar
belakang
49,8
54,3
48,8
43,9
47,9
48,7
38,6
40,7
43,8
1,286
10,748
2,293
Urutan kelahiran
1
2-3
4-5
6+
56,8
52,9
42,8
41,0
49,8
48,1
43,2
31,3
42,1
41,0
39,2
33,8
5,458
6,923
1,489
457
57,1
48,7
52,3
42,9
45,4
36,5
7,26
7,066
27,8
35,4
48,1
51,3
60,3
63,6
30,2
36,9
43,3
48,9
52,1
52,6
39,8
36,6
41,7
39,0
41,2
46,9
190
1,136
3,38
3,897
3,974
1,751
42,1
49,9
53,7
57,5
61,0
35,7
45,2
47,7
53,2
55,9
35,0
41,2
41,1
42,1
45,4
2,746
2,797
2,884
3,089
2,809
53,0
47,7
41,0
14,327
44
Tidak
Jumlah
terjawab
Persentase
persalinan
di fasilitas
kesehatan
Jumlah
kelahiran
16,8
16,4
21,9
36,6
48,0
41,1
46,0
34,9
35,8
0,2
0,1
0,2
0,5
0,6
1,0
100,0
100,0
100,0
53,4
64,4
63,0
1,526
12,757
2,665
18,4
17,0
16,0
13,1
50,9
47,2
32,4
19,1
30,2
34,9
50,1
67,1
0,1
0,2
0,1
0,0
0,4
0,7
1,4
0,6
100,0
100,0
100,0
100,0
69,3
64,2
48,4
32,3
6,557
7,892
1,827
672
Urutan kelahiran
1
2-3
4-5
6+
4,7
10,6
18,7
5,8
22,9
50,7
77,3
66,3
30,5
0,4
0,1
0,1
11,6
0,0
0,0
100,0
100,0
100,0
10,6
33,5
69,4
456
1,243
12,974
13,5
33,1
53,3
0,0
0,2
100,0
46,6
109
20,4
14,2
59,5
32,5
19,3
52,4
0,0
0,3
0,6
0,6
100,0
100,0
80,0
46,7
8,405
8,543
Tidak Sekolah
Tidak tamat SD
Tamat SD
Tidak Tamat SMTA
Tamat SMTA
10,7
15,4
14,4
15,6
20,8
10,4
22,6
32,8
45,4
59,0
76,1
61,3
51,5
38,5
19,7
1,2
0,2
0,2
0,1
0,1
1,6
0,5
1,1
0,4
0,3
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
21,1
38,0
47,1
61,0
79,8
365
1,457
3,976
4,438
4,594
Perguruan Tinggi2
20,9
65,5
12,8
0,0
0,8
100,0
86,4
2,119
Terbawah
Menengah bawah
Menengah
Menengah Atas
Teratas
14,0
20,5
18,5
17,7
16,1
15,6
36,7
47,7
61,4
72,0
68,9
41,8
33,2
20,5
11,5
0,3
0,3
0,1
0,1
0,0
1,1
0,7
0,5
0,3
0,4
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
29,7
57,2
66,2
79,1
88,1
3,727
3,255
3,311
3,437
3,218
Jumlah
17,3
45,9
36,0
0,2
0,6
100,0
63,2
16,948
45
Persentase kelahiran yang dibantu oleh tenaga medis lebih rendah diantara
ibu yang berumur dibawah 20 tahun dibandingkan dengan ibu yang berumur
lebih tua, dan menurun dengan meningkatnya urutan kelahiran. Persalinan
yang dibantu oleh tenaga medis meningkat sejalan dengan meningkatnya
pendidikan ibu dan status kekayaan. Begitu pula trennya mengalami kenaikan
dari data SDKI 2007 sebesar 73 persen menjadi 83 persen dalam SDKI 2012.
Lihat Lampiran Tabel 3.16 untuk persentase wanita yang persalinannya
dibantu oleh tenaga kesehatan menurut Provinsi.
Tabel. 3.15 Persentase Penolong Persalinan Kualifikasi Tertinggi
Penolong Persalinan
Karakteristik
Dokter Perawat/ Dukun Saudara Lainnya Tidak
Tidak Jumlah
Latar
Dokter Ahli Bidan/Bi Bayi /Teman
Ada Terjawab
Belakang
Umum Kandun dan di
gan
Desa
Umur Saat Melahirkan
Persentase
Persalinan
oleh
Penolong
Profesional
Persentase
dengan
Jumlah
Bedah
Kelahiran
Caesar
<20
0,8
20-34
0,9
35-49
1,4
Urutan Kelahiran
11,4
20,4
23,0
63,0
62,9
58,0
21,5
12,7
13,0
2,4
2,0
2,8
0,1
0,3
0,2
0,3
0,3
0,4
0,4
0,6
1,0
100,0
100,0
100,0
75,3
84,2
82,5
5,8
12,6
14,9
1.526
12.757
2.665
1
1,1
2-3
1,0
4-5
1,0
6+
0,4
Tempat Persalinan
23,1
20,0
12,6
8,5
63,3
63,0
59,3
48,6
10,6
12,9
20,4
30,3
1,2
1,9
3,9
9,9
0,2
0,3
0,5
0,5
0,2
0,1
0,9
1,2
0,3
0,8
1,4
0,7
100,0
100,0
100,0
100,0
87,5
84,0
73,0
57,5
14,4
12,2
8,3
4,5
6.557
7.892
1.827
672
1,5
31,5
66,6
0,2
0,1
0,1
0,0
0,1
100,0
99,5
19,5
10.71
0,1
0,3
55,5
37,0
5,8
0,5
0,8
0,0
100,0
55,9
0,0
6.132
0,0
1,8
0,5
0,0
0,0
0,8
0,0
96,9
100,0
2,3
2,0
106
Perkotaan
1,3
Perdesaan
0,7
Pendidikan Ibu
27,7
12,4
62,8
61,5
6,7
20,2
0,6
3,7
0,2
0,4
0,1
0,5
0,7
0,6
100,0
100,0
91,8
74,6
16,8
7,9
8.405
8.543
Tidak Sekolah
5,1
26,5
33,9
28,6
2,1
1,8
1,8
100,0
31,8
2,7
365
0,7
8,7
51,7
33,3
4,5
0,2
0,4
0,6
100,0
61,1
6,1
1.457
0,6
10,8
61,4
22,6
2,6
0,3
0,6
1,1
100,0
72,8
6,8
3.976
0,7
13,9
71,1
12,0
1,4
0,1
0,2
0,5
100,0
85,7
7,6
4.438
1,2
26,6
66,5
4,6
0,5
0,2
0,0
0,3
100,0
94,3
18,5
4.594
48,7
1,8
0,4
0,3
0,0
0,7
100,0
96,8
24,9
2.119
3,7
3.727
Fasilitas
kesehatan
Lainnya
Tidak terjawab
Tidak tamat
SD
Tamat SD
Tidak Tamat
SMTA
Tamat SMTA
0,2
Perguruan
2,3
45,8
Tinggi2
Indeks Kuintil Kekayaan
Terbawah
Menengah
bawah
Menengah
Menengah
Atas
Teratas
0,9
6,2
50,3
32,4
7,6
0,6
0,8
1,1
100,0
57,5
0,7
14,6
66,6
15,5
1,5
0,1
0,3
0,7
100,0
81,8
9,0
3.255
0,7
15,9
73,1
8,7
0,7
0,2
0,2
0,5
100,0
89,7
11,4
3.311
1,5
24,4
67,3
5,9
0,1
0,3
0,0
0,5
100,0
93,2
15,5
3.437
1,1
40,9
54,6
2,5
0,3
0,1
0,0
0,4
100,0
96,6
23,1
3.218
Jumlah
1,0
20,0
62,2
13,5
2,2
0,3
0,3
0,7
100,0
83,1
12,3
16.948
Catatan : Jika responden menjawab lebih dari satu penolong persalinan, yang ditabulasi adalah penolong persalinan berkualifikasi tertinggi dalam tabel ini.
1
46
47
Provinsi dengan angka melek huruf tertinggi terdapat di Sulawesi Utara yaitu laki-laki
99,01 persen dan perempuan sebesar 98,69 persen. Sedangkan provinsi dengan
AMH terendah terdapat pada provinsi Papua dimana laki-laki sebanyak 70,72 persen
dan AMH perempuan sebanyak 56,74 persen. Lihat Lampiran Tabel 3.18 untuk
Angka Melek Huruf menurut Provinsi.
3.6.2 Pendidikan yang ditamatkan penduduk 15 tahun ke atas
Tingkat pendidikan penduduk Indonesia mengalami peningkatan ke arah yang lebih
baik. Hal ini ditandai dengan meningkatnya tren persentase penduduk yang tamat
SMP dan SM+ atau sederajat dan menurunnya tren persentase penduduk yang tidak
sekolah.
Gambar 3.16 Pendidikan yang Ditamatkan
Penduduk 15 Tahun ke Atas
48
Provinsi dengan angka partisipasi murni SD formal dan non formal tertinggi adalah
Provinsi Sumatera Barat. Angka partisipasi laki-laki SD di Sumatera Barat pada
tahun 2011 adalah 94,25 persen dan perempuan 92,58 persen. Sedangkan, provinsi
dengan angka partsipasi murni SD formal dan non formal terendah adalah Papua.
Pada tahun 2011, angka partisipasi murni SD laki-laki 70,56 persen dan perempuan
69,63 persen.
49
Provinsi dengan angka partisipasi murni SMP formal dan non formal tertinggi adalah
Provinsi Aceh. Angka partisipasi laki-laki SMP di Aceh pada tahun 2011 adalah 72,58
persen dan perempuan 77,09 persen. Sedangkan, provinsi dengan angka partsipasi
murni SMP formal dan non formal terendah adalah Papua. Pada tahun 2011, angka
partisipasi murni SMP laki-laki 45,34 persen dan perempuan 46,85 persen.
50
Provinsi dengan angka partisipasi murni SMA formal dan non formal tertinggi adalah
Provinsi Aceh. Angka partisipasi laki-laki SMA di Aceh pada tahun 2011 adalah 61,82
persen dan perempuan 61,02 persen. Sedangkan, provinsi dengan angka partsipasi
murni SMA formal dan non formal terendah adalah Papua. Pada tahun 2011, angka
partisipasi murni SMA laki-laki 32,54 persen dan perempuan 32,34 persen. Lihat
lampiran table 3.20 untuk Angka partisipasi murni SD, SMP, dan SMA baik formal
maupun non formal menurut provinsi.
3.6.4 Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas dalam jenjang pendidikan
formal sejak tahun 2007-2011 mengalami sedikit peningkatan. Berdasarkan data
statistik kesejahteraan rakyat rata-rata lama sekolah laki-laki lebih tinggi
dibandingkan perempuan. Pada tahun 2007, rata-rata lama sekolah laki-laki adalah 8
tahun dan meningkat menjadi 8,3 tahun pada tahun 2010 sampai dengan 2011.
Sedangkan, rata-rata lama sekolah perempuan pada tahun 2007 adalah 7 tahun dan
mengalami peningkatan menjadi 7,5 tahun pada tahun 2010 sampai dengan 2011.
Gambar 3.21 Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) Penduduk
Usia 15 tahun ke AtasTahun 2007-2011, Indonesia
Provinsi dengan rata-rata lama sekolah tertinggi adalah provinsi DKI Jakarta. Ratarata lama sekolah laki-laki di DKI Jakarta pada tahun 2011 adalah 10,9 tahun dan
perempuan 9,9 tahun. Sedangkan, provinsi dengan rata-rata lama sekolah terendah
adalah Papua. Pada tahun 2011, rata-rata lama sekolah laki-laki 6,6 tahun dan
perempuan 5 tahun. Rata-rata Lama sekolah menurut provinsi dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 3.21.
3.7 Ekonomi dan Ketenagakerjaan
3.7.1 Ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan
ekonomi. Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi cukup signifikan
PROFIL KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
51
pada tahun 2009 dari 6.01 persen pada tahun 2008 menjadi 4.58 persen. Pada
tahun 2010, pertumbuhan ekonomi kembali menguat, menjadi 6,20 persen dan terus
meningkat mencapai 6,46 persen pada tahun 2011 kemudian menurun kembali di
tahun 2012 sebesar 6,23.
Gambar 3.22 Persentase Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2007 - 2012
Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita terdiri atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan
2000. Pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku terus meningkat dari
15.125.923,58 rupiah tahun 2007 menjadi 30.516.670,73 pada tahun 2012. Demikian
pula dengan pendapatan perkapita atas dasar harga konstan 2000, meningkat dari
7.344.733,98 rupiah menjadi 9.490.533,09 rupiah pada tahun 2012.
Tabel 3.16 Jumlah Pendapatan per Kapita Indonesia Tahun 2007-2010
Jumlah
Pendapatan per
kapita per tahun
Atas dasar harga
berlaku
Atas dasar harga
konstan 2000
2007
2008
2009
2010
2011*)
2012**)
15,125,923.58
18,774,282.37
20,731,425.57
23,759,818.77
27,298,811.57
30,516,670.73
7,344,733.98
7,797,691.36
7,916,021.37
8,412,617.54
9,025,532.92
9,490,533.09
52
2007
2008
2009
2010
2011
3,556,333,628
4,271,044,592
4,653,539,247
5,293,856,970
6,020,994,080
1,890,607,083
1,999,046,591
2,094,358,009
2,222,763,051
2,363,341,719
Berdasarkan harga berlaku, Provinsi dengan PDRB terendah pada tahun 2011
adalah Provinsi Maluku Utara dengan pendapatan bruto 6.056.973,74 juta rupiah.
Sementara Provinsi Gorontala memiliki pendapatan bruto terendah berdasarkan
harga konstan yakni 3.141.458,12 juta rupiah.
Provinsi DKI jakarta dengan PDRB harga berlaku dan harga konstan masing-masing
982.540.043,96 juta rupiah dan 422.162.570,82 menempati perolehan tertinggi
dalam Pendapatan Domestik Regional Bruto di Indonesia untuk tahun 2011. Lihat
Lampiran Tabel 3.22 dan 3.23 untuk Pendapatan Domestik Bruto menurut Provinsi.
Kemiskinan
Kemiskinan adalah sebuah kondisi ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, dan kesehatan.
Bank Dunia mendefiniskan kemiskinan ini dengan kehidupan dengan pendapatan
$ 1 USD per hari.
Gambar 3.23 Persentase Penduduk Miskin di Indonesia Tahun 2009-2013
53
Provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak adalah Jawa Timur dengan
jumlah penduduk miskin mencapai 5.070.980 juta jiwa. Sedangkan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung berada pada posisi terendah yakni 71.360 jiwa
penduduk miskin. Lihat Lampiran Tabel 3.24 untuk melihat jumlah dan persentase
penduduk miskin menurut Provinsi.
3.7.2 Ketenagakerjaan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
TPAK adalah persentase penduduk yang bekerja terhadap jumlah seluruh penduduk
usia kerja (15-64 tahun).
Gambar 3.24 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Indonesia (persen) Tahun 2007 - 2010
Pada tahun 2011 tingkat partisipasi angkatan kerja belum berdasarkan jenis kelamin,
hasil sakernas pada tahun 2011 dan 2012 data pada bulan februari tahun 2011
sebesar 69.96 persen kemudian tingkat partisipasi angkatan kerja menurun sampai
dengan bulan Agustus tahun 2011 sebesar 68.34 persen. Pada tahun 2012 bulan
Februari naik kembali sebesar 69.66 persen kemudian kembali menurun pada bulan
agustus sebesar 67.88. Pada tahun 2013 tingkat partisipasi angkatan kerja hanya
tersedia sampai bulan Februari yaitu sebesar 69,21 persen (TPAK menurut Provinsi
dapat dilihat pada Lampiran Tabel 3.25).
Tabel 3.18 Tren Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
2011
2012
2013
69,96
69,66
69,21
Agustus
68,34
67,88
54
Tingkat Pengangguran terbuka Indonesia dari hasil Sakernas pada tahun 2012
sampai dengan bulan Februari sebesar 6.32 dan pada bulan Agustus turun sebesar
6.14. Pada tahun 2013 pada bulan februari tingkat pengangguran terbuka sebesar
5.92, sementara data bulan agustus belum tersedia (Tingkat penganguran terbuka
menurut Provinsi dapat dilihat pada Lampiran Tabel 3.26).
Tabel 3.19 Tingkat Pengangguran Terbuka
Tingkat Pengangguran Terbuka
2012
2013
Februari
Agustus
6.32
6.14
5.92
-
55
Konsumsi
Gram/kap/hari
Kg/kap/thn
2012
2011
2012
2011
281,71
4,30
29,93
267,49
5,19
27,24
102,82
1,57
10,92
97,63
1,90
9,94
27,59
8,11
4,31
1,33
1,84
20,02
6,59
4,02
1,19
1,22
10,07
2,96
1,57
0,48
0,67
7,31
2,41
1,47
0,44
0,45
5,54
13,03
19,56
5,74
51,99
7,63
12,04
19,16
4,63
48,27
2,02
4,75
7,14
2,09
18,98
2,79
4,40
6,99
1,69
17,62
4,11
18,09
0,57
2,82
20,51
0,33
1,50
6,60
0,21
1,03
7,49
0,12
5,12
0,89
4,75
0,70
1,87
0,32
1,73
0,26
20,71
0,92
0,78
0,28
19,41
0,77
0,75
0,62
7,56
0,34
0,28
0,10
7,08
0,28
0,27
0,23
20,23
1,98
17,75
1,45
7,38
0,72
6,48
0,53
133,70
63,61
129,98
69,14
48,80
23,22
47,44
25,24
49,89
11,33
49,64
10,73
18,21
4,13
18,12
3,92
(2)
Luas Panen
(Ha)
(3)
Padi
2011
13.203.643
49,80
65.75.6904
Padi
2012
13.445.524
51,36
69.056.126
Padi
2013*)
13.769.913
51,46
70.866.571
Tahun
Produktivitas
(ku/Ha)
(4)
Produksi
(Ton)
(5)
56
Kenaikan produksi padi nasional tersebut berasal dari kenaikan produksi di Jawa
sebesar 871.34 ribu ton dan di luar Jawa sebesar 939.11 ribu ton. Produksi
komoditas padi meningkat seiring peningkatan luas panen 324,29 ribu hektare (2,41
persen) dan kenaikan produktivitas sebesar 0,1 kuintal per hektare.
Tabel 3.22 Produktivitas Jagung Tahun 2011 -2013
(2)
Luas Panen
(Ha)
(3)
Produktivitas
(ku/Ha)
(4)
Produksi
(Ton)
(5)
Jagung
2011
3.864.692
45,65
17.643.250
Jagung
2012
3.957.595
48,99
19.387.022
Jagung
2013*)
3.857.359
47,99
18.510.435
Jenis Tanaman
Tahun
(1)
Produktivitas jagung mengalami penurunan dari 48.99 (ku/ha) tahun 2012 menjadi
47.99 (ku/ha) pada tahun 2013, kondisi tersebut seiring dengan turunnya Luas
Panen dari 3.957.595 (Ha) tahun 2012 menjadi 3.857.359 (Ha) pada tahun 2013.
Tabel 3.23 Produktivitas Kedelai Tahun 2011 -2013
(2)
Luas Panen
(ha)
(3)
Produktivitas
(ku/Ha)
(4)
Produksi
(Ton)
(5)
Kedelai
2011
622.254
13,68
851.286
Kedelai
2012
567.624
14,85
843.153
Kedelai
2013*)
554.132
14,57
807.568
Jenis Tanaman
Tahun
(1)
Penurunan luas panen juga terjadi pada komoditas kedelai yakni dari 567,624 (Ha)
tahun 2012 menjadi 554,132 (Ha) pada tahun 2013. Kondisi tersebut berakibat pada
turunnya produktivitas kedelai tahun 2013 sebesar 0,28 (ku/Ha) bila dibandingkan
tahun 2012.
Tabel 3.24 Produktivitas Ubi Kayu tahun 2011 -2013
(3)
Luas Panen
(ha)
(4)
Produktivitas
(ku/Ha)
(5)
Produksi
(Ton)
(6)
Ubi Kayu
2011
1.184.696
202,96
24.044.025
Ubi Kayu
2012
1.129.688
214,02
24.177.372
Ubi Kayu
2013*)
1.137.210
224,18
25.494.507
Jenis Tanaman
Tahun
(2)
Produksi Ubi kayu pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 1,32 juta ton
dibandingkan dengan tahun 2012. Peningkatan tersebut seiring dengan
meningkatnya produktivitas dari 214,02 (ku/Ha) pada tahun 2012 menjadi 224,18
pada tahun 2013.
PROFIL KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
57
Uraian
2007
2008
2009
2010
2011
(1)
1
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
4.734.280
4.701.933
4.812.235
5.039.446
5.061.680
310.457
301.182
295.736
344.972
347.420
1.509.528
1.966.002
2.820.083
3.514.702
3.735.585
933.832
410.373
63.928
959.509
479.167
75.769
907.123
554.067
101.771
1.416.938
819.809
121.271
1.734.260
955.511
120.654
190.893
263.169
238.606
309.499
331.936
85.009
111.584
86.913
96.605
98.804
8.238.300
8.858.315
9.816.534
11.663.242
12.385.850
Perikanan
Tangkap
Perikanan
Budidaya
TOTAL
Perikanan
Laut
Perairan
Umum
Budidaya
Laut
Tambak
Kolam
Keramba
Jaring
Apung
Sawah
58
Kegiatan Utama
1.
Sapi Potong
2.
Sapi Perah
3.
Kerbau
4.
Kuda
5.
2009
2010
2011*
12.76
13.582
14.824**
475
488
597**
1.933
1.305**
399
419
416
Kambing
15.815
16.62
17.483
6.
Domba
10.199
10.725
11.372
7.
Babi
6.975
7.477
7.758
8.
Ayam Buras
249.964
257.544
274.893
9.
10.
99.768
105.21
110.3
991.281
986.872
1.041.968
11.
Itik
42.318
44.302
49.392
Sumber : Direktorat jenderal Peternakan
*Angka Sementara
**Berdasarkan hasil pendataan lengkap sapi potong, sapi perah, dan kerbau tahun 2011
59
Populasi sapi di Indonesia mencapai 15,4 juta ekor berdasarkan hasil akhir
Pendataan Sapi Perah, Sapi Potong dan Kerbau (PSPK 2011) oleh BPS bersama
Kementan. Riciannya adalah jumlah sapi potong mencapai 14,8 juta ekor, sapi perah
sebanyak 597.200 ekor dan kerbau 1,3 juta ekor. Produktivitas peternakan seperti
sapi saat ini setiap masyarakat Indonesia baru mampu mengkonsumsi daging sapi
kurang lebih 1,7 kg/orang/tahun, yang disupply dari sapi lokal sekitar 15 juta ekor
sapi setara dengan 350.000 ton daging. Sehingga masih kekurangan sapi potong
untuk memenuhi kebutuhan nasional. Rendahnya konsumsi daging disebabkan
supply sapi yang belum mencukupi permintaan dan biaya produksi (pemeliharaan)
yang relatif mahal, sehingga harga sapi potong melambung tinggi dan akhirnya daya
beli masyarakat tidak mampu menjangkau. Tingginya tingkat permintaan terhadap
produk unggas akan meningkatkan kontribusi daging unggas dalam memenuhi
kebutuhan daging nasional.
60
PENUTUP
61
DAFTAR PUSTAKA
62
Badan
Pusat
Statistik,
2010.
Sensus
Penduduk
2010.
diakses
melalui
http://sp2010.bps.go.id/
Badan Pusat Statistik, 2010. Statistik Kesejahteraan Rakyat 2009. Survei Sosial Ekonomi
Nasional. Jakarta Indonesia
Badan Pusat Statistik, 2011. Fertilitas Penduduk Indonesia, Hasil Sensus Penduduk 2010.
Jakarta, Indonesia
Badan Pusat Statistik, 2011. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi
Indonesia 2011. Jakarta, Indonesia
Badan Pusat Statistik, 2011. Statistik Kesejahteraan Rakyat 2010. Survei Sosial Ekonomi
Nasional. Jakarta Indonesia
Badan Pusat Statistik, 2012. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi
Indonesia 2012. Jakarta, Indonesia
Badan Pusat Statistik, 2012. Statistik Indonesia 2012. Jakarta, Indonesia
Badan Pusat Statistik, 2012. Statistik Kesejahteraan Rakyat 2011. Survei Sosial Ekonomi
Nasional. Jakarta Indonesia
Badan Pusat Statistik, 2013. Survei Angkatan Kerja Nasional (Susenas). Jakarta, Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008,
Jakarta, Indonesia
Gavin W. Jones,Terence H. Hull, 1997. Indonesia Assessment-Population and Human
Resources p.2, Institute of Southeast Asian Studies, Singapore diakses melalui
http://books.google.co.id pada September 2013
Indonesia,
International
Human
Development
Indicators,
diakses
melalui
63
Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D, Pengelolaan Kependudukan Dalam Meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia Di Indonesia, 2012. Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana
United Nations, Departement of Economic and Social Affairs, Population Division (2013).
World Population Prospect: The 2012 Revision, DVD Edition diakses melalui
http://esa.un.org/wpp/Excel-Data/mortality.htm pada September 2013
64
TABEL LAMPIRAN
65
Tabel 2.1
Laju Pertumbuhan Penduduk di Indonesia
menurut Provinsi Tahun 1971 - 2010
No
Provinsi
1971-1980
1980-1990
1990-2000
2000-2010
Aceh
2,93
2,72
1,46
2,23
Sumatera Utara
2,6
2,06
1,32
1,10
Sumatera Barat
2,21
1,62
0,62
1,34
Riau
3,11
4,3
4,27
3,58
Jambi
4,07
3,4
1,83
2,56
Sumatera Selatan
3,32
3,15
1,24
1,85
Bengkulu
4,4
4,38
2,2
1,67
Lampung
5,78
2,67
1,17
1,24
Bangka Belitung
3,14
10
Kep. Riau
4,95
11
DKI Jakarta
3,94
2,42
0,13
1,41
12
Jawa Barat
2,66
2,57
2,24
1,90
13
Jawa Tengah
1,65
1,18
0,94
0,37
14
DIY
1,11
0,57
0,72
1,04
15
Jawa Timur
1,49
1,08
0,70
0,76
16
Banten
2,78
1,18
17
Bali
1,69
1,31
2,15
18
2,36
2,15
1,81
1,17
19
1,96
1,79
1,63
2,07
20
Kalimantan Barat
2,31
2,65
2,28
0,91
21
Kalimantan Tengah
3,44
3,88
2,98
1,79
22
Kalimantan Selatan
2,17
2,32
1,45
1,99
23
Kalimantan Timur
5,74
4,42
2,80
3,81
24
Sulawesi Utara
2,31
1,6
1,40
1,28
25
Sulawesi Tengah
3,87
2,87
2,52
1,95
26
Sulawesi Selatan
1,75
1,42
1,48
1,17
27
Sulawesi Tenggara
3,1
3,66
3,14
2,08
28
Gorontalo
2,26
29
Sulawesi Barat
2,68
30
Maluku
2,89
2,79
0,67
2,80
31
32
Maluku Utara
Papua Barat
2,47
3,71
Papua
3,46
33
2,68
3,10
5,39
INDONESIA
2,33
1,97
1,44
1,49
66
Tabel
Tabel 2.2
2.3
Rasio ketergantungan di Indonesia
menurut Provinsi Tahun 2000-2010
No
Provinsi
2000
2010
Aceh
58.33
55.76
Sumatera Utara
63.48
59.05
Sumatera Barat
68.47
60.22
Riau
54.18
55.46
Jambi
55.70
51.68
Sumatera Selatan
61.82
52.24
Bengkulu
58.82
52.48
Lampung
57.45
49.53
55.90
45.70
45.70
10
Kepulauan Riau
11
DKI Jakarta
35.14
36.94
12
Jawa Barat
54.51
51.20
13
Jawa Tengah
53.44
50.31
14
DI Yogyakarta
44.73
45.93
15
Jawa Timur
45.93
46.33
16
Banten
61.87
48.66
17
Bali
45.57
48.12
18
NTB
63.09
55.52
19
NTT
70.32
73.21
20
Kalimantan Barat
59.44
54.85
21
Kalimantan Tengah
55.58
51.14
22
Kalimantan Selatan
55.86
48.62
23
Kalimantan Timur
50.09
49.13
24
Sulawesi Utara
48.35
50.24
25
Sulawesi Tengah
57.68
58.28
26
Sulawesi selatan
59.37
57.21
27
Sulawesi Tenggara
68.20
63.47
28
Gorontalo
55.66
55.29
29
Sulawesi Barat
66.99
30
Maluku
70.54
67.17
31
Maluku Utara
67.97
62.49
32
Papua
61.53
56.34
33
Papua Barat
55.72
67
Tabel
Tabel 2.3
2.4
Rasio Jenis Kelamin di Indonesia
menurut Provinsi Tahun 2000-2010
No
Provinsi
2000
2010
Aceh
101,1
100,0
Sumatera Utara
99,8
100,0
Sumatera Barat
96,1
98,0
Riau
104,4
106,0
Jambi
104,2
105,0
Sumatera Selatan
101,0
104,0
Bengkulu
103,2
105,0
Lampung
106,2
106,0
Kep.Bangka Belitung
104,0
108,0
10
Kep. Riau
DKI Jakarta
102,5
106,0
11
12
Jawa Barat
102,1
104,0
13
103,0
Jawa Tengah
99,2
99,0
14
DIY
98,3
98,0
15
Jawa Timur
97,9
98,0
16
Banten
101,5
105,0
17
Bali
101,0
102,0
18
94,2
94,0
19
98,6
99,0
20
Kalimantan Barat
104,7
105,0
21
Kalimantan Tengah
106,8
109,0
22
Kalimantan Selatan
100,5
103,0
23
Kalimantan Timur
109,7
111,0
24
Sulawesi Utara
104,9
104,0
25
105,0
Sulawesi Tengah
104,7
26
Sulawesi Selatan
95,1
95,0
27
Sulawesi Tenggara
100,7
101,0
28
Gorontalo
101,0
101,0
29
Sulawesi Barat
Maluku
102,8
101,0
30
31
Maluku Utara
104,7
105,0
32
Papua Barat
112,0
33
Papua
110,4
113,0
INDONESIA
100,6
101,0
102,0
68
Tabel 2.4
Tingkat Urbanisasi di Indonesia
menurut Provinsi Tahun 2000-2010
No
Provinsi
2000
2010
Aceh
23,1
28,1
Sumatera Utara
42,9
49,2
Sumatera Barart
28,9
38,7
Riau
34,0
39,2
Jambi
29,7
30,7
Sumatera Selatan
33,4
35,8
Bengkulu
28,3
31,0
Lampung
21,6
25,7
43,0
49,2
10
Kepulauan Riau
76,5
82,8
11
DKI Jakarta
100,0
100,0
12
Jawa Barat
50,4
65,7
13
Jawa Tengah
40,2
45,7
14
Yogyakarta
57,6
66,4
15
Jawa Timur
40,9
47,6
16
Banten
54,7
67,0
17
Bali
49,7
60,2
18
34,3
41,7
19
14,5
19,3
20
Kalimantan Barat
30,2
21
Kalimantan Tengah
28,1
33,5
22
Kalimantan Selatan
36,2
42,1
23
Kalimantan Timur
57,7
62,1
24
Sulawesi Utara
37,7
45,2
25
Sulawesi Tengah
20,2
24,3
26
Sulawesi Selatan
31,2
36,7
27
Sulawesi Tenggara
20,8
27,4
28
Gorontalo
24,0
34,0
29
Sulawesi Barat
18,0
22,9
30
Maluku
25,3
37,1
31
Maluku Utara
27,8
27,1
32
Papua barat
32,1
30,0
33
Papua
20,4
26,0
Total Rata-Rata
42,1
49,8
Sumber data: buku Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk Indonesia, 2010 (website BPS)
69
Tabel
Tabel2.5
2.6
Kepadatan Penduduk di Indonesia menurut Provinsi
Tahun 2000-2010
No
Provinsi
Kepadatan Penduduk
(jiwa/km persegi)
2000
2010
Aceh
68
78
Sumatera Utara
160
178
Sumatera Barat
101
115
Riau
45
64
Jambi
48
62
Sumatera Selatan
68
81
Bengkulu
73
86
Lampung
194
220
Bangka Belitung
55
74
10
Kep. Riau
127
205
11
DKI Jakarta
12592
14469
12
Jawa Barat
1010
1217
13
Jawa Tengah
952
987
14
DIY
996
1104
15
Jawa Timur
727
784
16
Banten
838
1100
17
Bali
545
673
18
216
242
19
78
96
20
Kalimantan Barat
27
30
21
Kalimantan Tengah
12
14
22
Kalimantan Selatan
77
94
23
Kalimantan Timur
12
17
24
Sulawesi Utara
144
164
25
Sulawesi Tengah
35
43
26
Sulawesi Selatan
153
172
27
Sulawesi Tenggara
48
59
28
Gorontalo
74
92
29
Sulawesi Barat
53
69
30
Maluku
25
33
31
Maluku Utara
25
32
32
Papua Barat
33
Papua
107
124
INDONESIA
70
Tabel
2.6
Tabel 2.7
Estimasi Angka Kelahiran Kasar (CBR) di Indonesia
menurut Provinsi tahun 1990-2010
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kep. Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DIY
Jawa Timur
Banten
Bali
Nisa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
INDONESIA
2000
2010
21.7
25.0
22.8
24.1
21.8
22.7
24.4
22.9
19.3
22.5
19.9
14.9
16.6
15.9
25.4
27.2
21.5
22.1
20.2
22.2
21.1
25
20.1
27.3
27.8
23.4
20.9
14.1
19.5
20.6
20.2
18.1
15.6
18.6
16.7
17.3
16.5
19
16.4
14
13.6
18.6
15.7
17.3
25.4
17.5
15.9
18.1
21.1
17.9
24.1
18.1
22.9
22.3
23.8
19.9
16
17.4
21.2
20.9
19.8
21.9
20.1
19.8
20.1
19.3
20.4
22.5
16.8
17.4
16.3
14.4
14.5
18.6
15.9
21.3
22.3
19.1
19.5
19.2
21
15.9
19.8
18.6
23.1
18.4
21.8
21.8
20.8
22.1
17
17.9
71
Tabel 2.7
Angka Fertilitas Total di Indonesia
menurut Provinsi Tahun 2002 - 2012
No
Provinsi
TFR
2002/'03
2007
2012
3,10
2,80
DI Aceh
Sumatera Utara
3,00
3,84
3,00
Sumatera Barat
3,20
3,38
2,80
Riau
3,20
2,69
2,90
Jambi
2,70
2,77
2,30
Sumatera Selatan
2,30
2,73
2,80
Bengkulu
3,00
2,43
2,20
Lampung
2,70
2,47
2,70
Bangka Belitung
2,40
2,49
2,60
10
Kepulauan Riau
3,10
2,60
11
DKI Jakarta
2,20
2,10
2,30
12
Jawa Barat
2,80
2,55
2,50
13
Jawa Tengah
2,10
2,06
2,50
14
DI Yogyakarta
1,90
1,82
2,10
15
Jawa Timur
2,10
2,14
2,30
16
Banten
2,60
2,64
2,50
17
Bali
2,10
2,06
2,30
18
2,40
2,82
2,80
19
4,10
4,22
3,30
20
Kalimantan Barat
2,90
2,77
3,10
21
Kalimantan Tengah
3,20
2,99
2,80
22
Kalimantan Selatan
3,00
2,65
2,50
23
Kalimantan Timur
2,80
2,70
2,80
24
Sulawesi Utara
2,60
2,76
2,60
25
Sulawesi Tengah
3,20
3,27
3,20
26
Sulawesi Selatan
2,60
2,85
2,60
27
Sulawesi Tenggara
3,60
3,28
3,00
28
Gorontalo
2,80
2,61
2,60
29
Sulawesi Barat
3,49
3,60
30
Maluku
3,90
3,20
31
Maluku Utara
3,18
3,10
32
Papua Barat
3,45
3,70
33
Papua
2,90
3,50
2,60
2,59
2,59
INDONESIA
Sumber data: SDKI 2002/'03, 2007, 2012
72
Tabel
Tabel 2.8
2.9
Rasio Anak Wanita di Indonesia
menurut Provinsi Tahun 2010
No
Provinsi
Rasio Anak
Wanita
395
Aceh
Sumatera Utara
420
Sumatera Barat
404
Riau
424
Jambi
374
Sumatera Selatan
375
Bengkulu
370
Lampung
360
Kep.Bangka Belitung
388
10
Kep. Riau
394
11
DKI Jakarta
278
12
Jawa Barat
351
13
Jawa Tengah
312
14
DIY
272
15
Jawa Timur
282
16
Banten
342
17
Bali
315
18
369
19
515
20
Kalimantan Barat
383
21
Kalimantan Tengah
381
22
Kalimantan Selatan
346
23
Kalimantan Timur
398
24
Sulawesi Utara
341
25
Sulawesi Tengah
417
26
Sulawesi Selatan
360
27
Sulawesi Tenggara
454
28
Gorontalo
378
29
Sulawesi Barat
462
30
Maluku
484
31
Maluku Utara
471
32
Papua Barat
462
33
Papua
396
INDONESIA
348
73
Tabel 2.9
Rata-Rata Usia Kawin Pertama di Indonesia
menurut Provinsi Tahun 2010
No
Provinsi
Rata-rata Usia
Kawin Pertama
23,1
Aceh
Sumatera Utara
21,8
Sumatera Barat
22,9
Riau
22,5
Jambi
21,2
Sumatera Selatan
22,2
Bengkulu
22,2
Lampung
22,0
Kep.Bangka Belitung
21,2
10
Kep. Riau
24,4
11
DKI Jakarta
23,5
12
Jawa Barat
22,2
13
Jawa Tengah
22,1
14
DIY
24,3
15
Jawa Timur
22,0
16
Banten
21,5
17
Bali
22,4
18
22,1
19
23,5
20
Kalimantan Barat
22,1
21
Kalimantan Tengah
21,0
22
Kalimantan Selatan
21,2
23
Kalimantan Timur
22,2
24
Sulawesi Utara
22,5
25
Sulawesi Tengah
21,8
26
Sulawesi Selatan
23,2
27
Sulawesi Tenggara
22,3
28
Gorontalo
21,6
29
Sulawesi Barat
22,0
30
Maluku
23,6
31
Maluku Utara
22,8
32
Papua Barat
23,0
33
Papua
22,3
INDONESIA
22,3
74
Tabel 2.10
Median Umur Kawin Pertama Wanita Umur 25-49
tahun Menurut Provinsi, Indonesia 2012
No
Provinsi
Median UKP
Aceh
20,7
Sumatera Utara
21,6
Sumatera Barat
21,3
Riau
20,6
Jambi
19,1
Sumatera Selatan
20,0
Bengkulu
19,6
Lampung
19,7
Bangka Belitung
19,8
10
Kepulauan Riau
22,3
11
DKI Jakarta
22,3
12
Jawa Barat
19,4
13
Jawa Tengah
20,1
14
DI Yogyakarta
22,5
15
Jawa Timur
19,5
16
Banten
19,3
17
Bali
21,5
18
19,5
19
21,6
20
Kalimantan Barat
19,3
21
Kalimantan Tengah
19,0
22
Kalimantan Selatan
19,0
23
Kalimantan Timur
20,2
24
Sulawesi Utara
21,0
25
Sulawesi Tengah
19,5
26
Sulawesi Selatan
20,2
27
Sulawesi Tenggara
19,0
28
Gorontalo
20,0
29
Sulawesi Barat
19,1
30
Maluku
21,2
31
Maluku Utara
20,3
32
Papua
20,7
33
Papua Barat
INDONESIA
19,6
20,1
75
Tabel 2.11
Kebutuhan Ber-KB yang tidak Terpenuhi
di Indonesia Tahun 2012
Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi
No
Provinsi
Untuk
menjarangkan
kelahiran
Untuk membatasi
kelahiran
Jumlah
Aceh
8,2
5,7
14,0
Sumatera Utara
4,1
9,2
13,2
Sumatera Barat
5,7
8,0
13,7
Riau
4,1
7,7
11,8
Jambi
3,1
4,8
7,9
Sumatera Selatan
2,6
5,5
8,1
Bengkulu
4,0
5,1
9,1
Lampung
3,0
4,9
7,9
Bangka Belitung
3,5
6,3
9,8
10
Kepulauan Riau
6,3
8,2
14,5
11
DKI Jakarta
5,1
8,1
13,2
12
Jawa Barat
3,5
7,5
11,0
13
Jawa Tengah
3,9
6,4
10,4
14
DI Yogyakarta
3,6
7,9
11,5
15
Jawa Timur
3,5
6,6
10,1
16
Banten
4,5
5,7
10,2
17
Bali
3,2
6,1
9,3
18
11,1
5,0
16,1
19
8,6
8,9
17,5
20
Kalimantan Barat
5,2
4,6
9,8
21
Kalimantan Tengah
3,6
4,0
7,6
22
Kalimantan Selatan
3,0
5,4
8,4
23
Kalimantan Timur
5,4
7,6
13,0
24
Sulawesi Utara
3,1
7,7
10,8
25
Sulawesi Tengah
7,0
8,8
15,7
26
Sulawesi Selatan
7,1
7,3
14,3
27
Sulawesi Tenggara
8,4
10,0
18,4
28
Gorontalo
6,4
7,2
13,6
29
Sulawesi Barat
7,4
6,9
14,2
30
Maluku
8,1
11,1
19,2
31
Maluku Utara
5,6
8,3
14,0
32
Papua
10,6
10,0
23,8
33
Papua Barat
16,2
7,6
20,6
4,5
6,9
11,4
INDONESIA
Sumber data: SDKI 2012
76
Tabel 2.12
Median lamanya pemberian ASI secara eksklusif di Indonesia menurut
Provinsi Tahun 2002 - 2012
No
Provinsi
2007
2012
0,6
2,3
Aceh
Sumatera Utara
2,0
0,6
0,6
Sumatera Barat
0,6
1,8
0,7
Riau
0,7
0,6
0,6
Jambi
3,9
0,7
2,0
Sumatera Selatan
2,0
1,7
0,5
Bengkulu
2,2
2,8
2,5
Lampung
2,5
1,4
0,5
Kep.Bangka Belitung
1,4
0,5
0,5
0,5
0,6
10
Kep. Riau
11
DKI Jakarta
0,6
0,6
0,6
12
Jawa Barat
1,6
1,2
1,1
13
Jawa Tengah
0,7
0,7
2,2
14
DIY
0,8
0,7
3,0
15
Jawa Timur
0,7
0,7
0,7
16
Banten
0,7
0,5
0,6
17
Bali
1,0
0,4
1,0
18
3,2
1,3
4,2
19
2,1
2,0
2,8
20
Kalimantan Barat
1,2
0,7
0,5
21
Kalimantan Tengah
1,9
0,7
1,6
22
Kalimantan Selatan
2,3
1,9
0,5
23
Kalimantan Timur
1,8
1,8
0,7
24
Sulawesi Utara
2,2
0,5
0,5
25
Sulawesi Tengah
2,7
0,7
1,7
26
Sulawesi Selatan
3,8
3,2
3,1
27
Sulawesi Tenggara
3,1
0,7
2,8
28
Gorontalo
1,5
0,4
0,6
29
Sulawesi Barat
3,2
1,7
30
Maluku
3,2
1,1
31
Maluku Utara
0,7
1,8
32
Papua Barat
0,5
1,2
33
Papua
0,5
0,5
1,6
0,7
0,7
TOTAL
Sumber data : SDKI 2002-03, 2007, 2012
77
Tabel 2.13
Angka Kematian Bayi dan Anak di Indonesia
menurut Provinsi Tahun 2012
No
Provinsi
Kematian
neonatum(NN)
Kematian postKematian
neonatum
bayi(1q0)
(PNN)
18
47
Kematian
anak (4q1)
Kematian
balita
(5q0)
52
Aceh
28
Sumatera Utara
26
14
40
15
54
Sumatera Barat
17
10
27
34
Riau
15
24
28
Jambi
16
18
34
36
Sumatera Selatan
20
29
37
Bengkulu
21
29
35
Lampung
20
10
30
38
Bangka Belitung
20
27
32
10
Kepulauan Riau
21
13
35
42
11
Jakarta
15
22
10
31
12
Jawa Barat
17
13
30
13
Jawa Tengah
22
10
32
14
Yogyakarta
18
25
15
Jawa Timur
14
15
30
16
Banten
23
32
17
Bali
18
11
29
18
33
24
57
9
7
5
4
7
4
18
38
38
30
34
38
33
75
19
26
19
45
14
58
20
Kalimantan Barat
18
13
31
21
Kalimantan Tengah
25
24
49
22
Kalimantan Selatan
30
14
44
23
Kalimantan Timur
12
21
24
Sulawesi Utara
23
33
25
Sulawesi Tengah
26
32
58
26
Sulawesi Selatan
13
12
25
27
Sulawesi Tenggara
25
20
45
28
Gorontalo
26
41
67
29
Sulawesi Barat
26
34
60
30
Maluku
24
12
36
31
Maluku Utara
37
24
62
32
Papua Barat
35
39
74
33
Papua
27
27
54
6
8
13
10
4
28
13
10
11
11
24
25
38
64
20
14
34
10
37
56
57
31
37
85
37
55
78
70
60
85
109
115
43
TOTAL
Sumber data: SDKI 2012
78
Tabel 2.14
Estimasi Angka Harapan Hidup (Tahun) di Indonesia Menurut
Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun 2010
No
Provinsi
L+P
Aceh
68,2
72,2
70,2
Sumatera Utara
68,8
72,8
70,9
Sumatera Barat
67,7
71,7
69,7
Riau
69,7
73,6
71,7
Jambi
67,8
71,8
69,9
Sumatera Selatan
72,8
70,9
Bengkulu
68,3
72,2
70,3
Lampung
69,7
73,6
71,7
Kep.Bangka Belitung
68,7
72,6
70,7
10
Kep. Riau
70,8
74,6
72,7
11
DKI Jakarta
72,8
76,5
74,7
12
Jawa Barat
68,9
72,8
70,9
13
Jawa Tengah
70,4
74,3
72,4
14
DI Yogyakarta
72,1
75,9
74,1
15
Jawa Timur
69,3
73,2
71,3
16
Banten
69,4
73,3
71,4
17
Bali
70,7
74,5
72,7
18
63,1
67,0
65,1
19
65,3
69,3
67,4
20
Kalimantan Barat
68,3
72,2
70,3
21
Kalimantan Tengah
69,5
73,4
71,5
22
Kalimantan Selatan
66,4
70,4
68,4
23
Kalimantan Timur
70,3
74,2
72,3
24
Sulawesi Utara
69,1
73,0
71,1
25
Sulawesi Tengah
63,9
67,8
65,9
26
Sulawesi Selatan
67,3
71,3
69,3
27
Sulawesi Tenggara
65,0
68,9
67,0
28
Gorontalo
61,2
65,0
63,2
29
Sulawesi Barat
63,2
67,0
65,1
30
Maluku
63,7
67,0
65,1
31
Maluku Utara
64,9
68,9
67,0
32
Papua Barat
69,8
73,6
71,8
33
Papua
71,1
74,9
73,0
68,7
72,6
70,7
INDONESIA
Sumber : Sensus Penduduk Tahun 2010
Catatan:
1. AHH dihitung dengan Metode Trussell dari kelompok umur ibu 20-24, 25-29, 30-34
2. Angka dalam kurung () menunjukkan tahun rujukan
79
Tabel 2.15
Penyebab Kematian di Indonesia Menurut Provinsi Tahun 2012
Pneumonia
No
Diare
Tetanus Neonatorum
Campak
Difteri
Flu Burung
DBD
Leptospirosis
Prov insi
Penderita
Aceh
Kematian
Penderita
Kematian
Penderita
Kematian
Penderita
Kematian
Penderita
Kematian
Penderita
Kematian
Penderita
Kematian
Penderita
Kematian
1.718
1.262
2.269
Sumatera Utara
17.286
56
241
297
4.747
36
Sumatera Barat
9.126
21
274
424
3.158
20
Riau
10.099
271
1.114
16
Jambi
5.972
374
22
Sumatera Selatan
21.960
64
292
408
3.243
24
Bengkulu
1.383
174
967
Lampung
6.498
14
16
619
5.207
38
5.104
74
1.075
25
10
Kep. Riau
1.966
23
74
386
1.076
13
11
DKI Jakarta
26.811
1.895
6.669
10
12
Jawa Barat
189.233
76
38
14
2.618
31
19.663
167
13
Jawa Tengah
75.910
18
167
490
32
7.088
108
129
20
14
DI Yogjakarta
3.693
75
1.093
971
72
15
Jawa Timur
61.449
54
81
29
15
1.207
954
37
8.177
116
28
16
Banten
23.894
115
84
32
17
1.846
13
3.362
29
17
Bali
4.937
22
31
2.650
18
26.775
83
23
961
19
4.734
12
62
1.135
20
Kalimantan Barat
3.389
406
15
1.664
21
21
Kalimantan Tengah
390
93
1.590
15
22
Kalimantan Selatan
13.895
50
61
13
1.547
25
23
Kalimantan Timur
6.843
385
13
3.267
29
24
Sulawesi Utara
949
110
1.253
16
25
Sulawesi Tengah
8.318
26
97
323
2.259
22
26
Sulawesi Selatan
7.230
740
50
12
2.333
23
27
Sulawesi Tenggara
3.788
52
91
373
28
Gorontalo
2.553
47
212
29
Sulawesi Barat
1.544
581
30
Maluku
1.096
15
107
31
Maluku Utara
1.165
65
32
Papua Barat
t.a.d
t.a.d
18
33
Papua
t.a.d
t.a.d
60
161
450
1.585
23
119
59
15.987
1.192
76
89.251
816
239
29
INDONESIA
549.708
609
80
80
Tabel 2.16
Penduduk Menurut Provinsi, Jenis Kelamin, dan Status Migrasi Risen Tahun 2010
Laki-laki
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jaw a Barat
Jaw a Tengah
DI Yogyakarta
Jaw a Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulaw esi Utara
Sulaw esi Tengah
Sulaw esi Selatan
Sulaw esi Tenggara
Gorontalo
Sulaw esi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Total
Non Migran
Migran
1.946.787
5.647.615
2.067.075
2.346.117
1.342.005
3.323.194
757.926
3.474.169
531.488
649.845
4.084.926
19.208.112
14.486.935
1.457.869
16.730.570
4.637.757
1.727.523
1.904.329
1.988.033
1.983.086
957.581
1.583.952
1.534.837
1.024.915
1.160.253
3.442.991
944.603
452.398
489.796
657.588
450.384
316.923
1.268.902
104.580.484
34.662
63.609
69.534
157.450
61.143
64.588
25.981
47.639
35.208
104.560
307.785
535.365
154.718
115.671
126.375
239.487
56.253
29.195
26.248
24.919
73.302
60.158
122.934
26.106
34.252
63.626
35.732
14.035
19.900
16.050
13.692
31.502
38.435
2.830.114
Tidak
ditanyakan
13.791
27.756
8.579
17.284
12.679
10.754
2.744
14.545
2.689
3.876
51.178
43.594
54.231
3.005
148.332
21.286
4.050
5.852
7.052
6.507
3.164
8.312
12.171
4.608
7.473
11.034
3.277
606
833
5.521
2.157
5.644
33.362
557.946
Perem puan
Jum lah
Non Migran
Migran
1.995.240
5.738.980
2.145.188
2.520.851
1.415.827
3.398.536
786.651
3.536.353
569.385
758.281
4.443.889
19.787.071
14.695.884
1.576.545
17.005.277
4.898.530
1.787.826
1.939.376
2.021.333
2.014.512
1.034.047
1.652.422
1.669.942
1.055.629
1.201.978
3.517.651
983.612
467.039
510.529
679.159
466.233
354.069
1.340.699
107.968.544
1.970.408
5.709.352
2.132.870
2.224.232
1.297.288
3.227.850
729.705
3.278.157
499.579
614.058
3.959.062
18.612.271
14.799.085
1.511.019
17.314.127
4.433.103
1.720.971
2.062.591
2.041.130
1.907.744
894.751
1.570.478
1.397.922
988.989
1.112.975
3.667.031
950.906
453.710
492.528
652.805
433.223
289.291
1.136.941
104.086.152
29.325
60.353
60.646
137.507
48.971
52.808
21.846
44.800
25.600
105.496
336.174
513.599
146.699
111.693
116.686
225.593
46.172
18.453
23.091
17.731
49.667
43.297
90.624
21.936
27.709
57.012
28.365
12.660
17.306
13.186
10.770
22.403
28.127
2.566.305
Total
Tidak
Ditanyakan
6.008
22.826
4.964
9.878
8.280
4.357
1.509
10.292
884
289
38.838
16.156
29.707
1.311
116.757
24.608
1.097
4.366
2.926
3.596
826
4.027
3.347
1.924
2.854
2.177
1.130
62
224
817
417
950
14.219
341.623
Jum lah
Non Migran
Migran
2.005.741
5.792.531
2.198.480
2.371.617
1.354.539
3.285.015
753.060
3.333.249
526.063
719.843
4.334.074
19.142.026
14.975.491
1.624.023
17.547.570
4.683.304
1.768.240
2.085.410
2.067.147
1.929.071
945.244
1.617.802
1.491.893
1.012.849
1.143.538
3.726.220
980.401
466.432
510.058
666.808
444.410
312.644
1.179.287
106.994.080
3.917.195
11.356.967
4.199.945
4.570.349
2.639.293
6.551.044
1.487.631
6.752.326
1.031.067
1.263.903
8.043.988
37.820.383
29.286.020
2.968.888
34.044.697
9.070.860
3.448.494
3.966.920
4.029.163
3.890.830
1.852.332
3.154.430
2.932.759
2.013.904
2.273.228
7.110.022
1.895.509
906.108
982.324
1.310.393
883.607
606.214
2.405.843
208.666.636
63.987
123.962
130.180
294.957
110.114
117.396
47.827
92.439
60.808
210.056
643.959
1.048.964
301.417
227.364
243.061
465.080
102.425
47.648
49.339
42.650
122.969
103.455
213.558
48.042
61.961
120.638
64.097
26.695
37.206
29.236
24.462
53.905
66.562
5.396.419
Tidak
Ditanyakan
19.799
50.582
13.543
27.162
20.959
15.111
4.253
24.837
3.573
4.165
90.016
59.750
83.938
4.316
265.089
45.894
5.147
10.218
9.978
10.103
3.990
12.339
15.518
6.532
10.327
13.211
4.407
668
1.057
6.338
2.574
6.594
47.581
899.569
Jum lah
4.000.981
11.531.511
4.343.668
4.892.468
2.770.366
6.683.551
1.539.711
6.869.602
1.095.448
1.478.124
8.777.963
38.929.097
29.671.375
3.200.568
34.552.847
9.581.834
3.556.066
4.024.786
4.088.480
3.943.583
1.979.291
3.270.224
3.161.835
2.068.478
2.345.516
7.243.871
1.964.013
933.471
1.020.587
1.345.967
910.643
666.713
2.519.986
214.962.624
81
81
Tabel 2.17
Penduduk Menurut Provinsi, Jenis Kelamin, dan Status Migrasi Seumur Hidup Tahun 2010
Laki-laki
No
Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
10
Kepulauan Riau
11
DKI Jakarta
12
Jawa Barat
13
Jawa Tengah
14
DI Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
17
Bali
18
19
20
Kalimantan Barat
21
Kalimantan Tengah
22
Kalimantan Selatan
23
Kalimantan Timur
24
Sulawesi Utara
25
Sulawesi Tengah
26
Sulawesi Selatan
27
Sulawesi Tenggara
28
Gorontalo
29
Sulawesi Barat
30
Maluku
31
Maluku Utara
32
Papua Barat
33
Papua
Total
Non Migran
Migran
2.136.708
6.217.406
2.220.901
1.838.498
1.183.350
3.246.118
689.737
3.144.812
515.496
449.076
2.805.962
19.178.515
15.625.181
1.427.776
18.009.709
4.005.953
1.743.359
2.121.924
2.233.804
2.075.657
855.080
1.565.874
1.146.522
1.047.126
1.104.783
3.736.962
883.789
487.725
489.797
709.521
472.908
263.244
1.259.273
112.244
265.948
183.476
1.014.670
397.760
546.529
187.422
771.810
119.598
413.068
2.063.241
2.728.525
465.931
281.134
493.807
1.433.195
217.989
61.722
92.683
171.246
298.663
270.336
725.168
112.777
246.061
187.469
238.037
34.189
91.729
65.956
58.485
139.154
246.610
104.892.546
14.736.632
Perem puan
Tidak
ditanyakan
1.735
1.735
Jum lah
Non Migran
Migran
2.248.952
6.483.354
2.404.377
2.853.168
1.581.110
3.792.647
877.159
3.916.622
635.094
862.144
4.870.938
21.907.040
16.091.112
1.708.910
18.503.516
5.439.148
1.961.348
2.183.646
2.326.487
2.246.903
1.153.743
1.836.210
1.871.690
1.159.903
1.350.844
3.924.431
1.121.826
521.914
581.526
775.477
531.393
402.398
1.505.883
2.144.149
6.242.951
2.281.754
1.788.109
1.169.954
3.186.286
678.130
2.999.664
501.095
429.014
2.720.852
18.649.946
15.854.765
1.467.331
18.541.538
3.859.463
1.740.477
2.262.456
2.264.940
2.027.097
830.272
1.573.497
1.098.136
1.017.331
1.077.434
3.933.526
901.313
487.854
496.741
700.820
457.498
246.982
1.138.335
101.309
255.899
160.778
897.090
341.201
471.461
160.229
692.119
87.107
388.005
2.014.274
2.496.746
436.780
281.250
431.703
1.333.555
188.932
54.110
92.400
121.983
228.074
216.909
583.317
93.362
206.731
176.819
209.447
30.396
80.384
57.209
49.196
111.042
189.163
119.630.913
104.769.710
13.238.980
Total
Tidak
Ditanyakan
1.723
1.723
Jum lah
Non Migran
Migran
2.245.458
6.498.850
2.442.532
2.685.199
1.511.155
3.657.747
838.359
3.691.783
588.202
817.019
4.736.849
21.146.692
16.291.545
1.748.581
18.973.241
5.193.018
1.929.409
2.316.566
2.357.340
2.149.080
1.058.346
1.790.406
1.681.453
1.110.693
1.284.165
4.110.345
1.110.760
518.250
577.125
758.029
506.694
358.024
1.327.498
4.280.857
12.982.204
4.846.909
5.538.367
3.092.265
7.450.394
1.715.518
7.608.405
1.223.296
1.679.163
9.607.787
43.053.732
32.382.657
3.457.491
37.476.757
10.632.166
3.890.757
4.500.212
4.683.827
4.395.983
2.212.089
3.626.616
3.553.143
2.270.596
2.635.009
8.034.776
2.232.586
1.040.164
1.158.651
1.533.506
1.038.087
760.422
2.833.381
213.553
521.847
344.254
1.911.760
738.961
1.017.990
347.651
1.463.929
206.705
801.073
4.077.515
5.225.271
902.711
562.384
925.510
2.766.750
406.921
115.832
185.083
293.229
526.737
487.245
1.308.485
206.139
452.792
364.288
447.484
64.585
172.113
123.165
107.681
188.350
357.652
118.010.413
209.662.256
27.975.612
Tidak
Ditanyakan
3.458
3.458
Jum lah
4.494.410
12.982.204
4.846.909
5.538.367
3.092.265
7.450.394
1.715.518
7.608.405
1.223.296
1.679.163
9.607.787
43.053.732
32.382.657
3.457.491
37.476.757
10.632.166
3.890.757
4.500.212
4.683.827
4.395.983
2.212.089
3.626.616
3.553.143
2.270.596
2.635.009
8.034.776
2.232.586
1.040.164
1.158.651
1.533.506
1.038.087
760.422
2.833.381
237.641.326
82
82
Tabel 3.1
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Provinsi Tahun 2005 dan 2011
Provinsi
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Aceh
70.35
70.76
71.31
71.70
72.16
69.05
69.41
Sumatera Utara
72.78
73.29
73.80
74.19
74.65
72.03
72.46
Sumatera Barat
72.23
72.96
73.44
73.78
74.28
71.19
71.65
Riau
74.63
75.09
75.60
76.07
76.53
73.63
73.81
Jambi
71.46
71.99
72.45
72.74
73.3
70.95
71.29
Sumatera Selatan
71.40
72.05
72.61
72.95
73.42
70.23
71.09
Bengkulu
71.57
72.14
72.55
72.92
73.4
71.09
71.28
Lampung
69.78
70.30
70.93
71.42
71.94
68.85
69.38
Bangka Belitung
71.62
72.19
72.55
72.86
73.37
70.68
71.18
10
Kepri
73.68
74.18
74.54
75.07
75.78
72.23
72.79
11
DKI Jakarta
76.59
77.03
77.36
77.60
77.97
76.07
76.33
12
Jawa Barat
70.71
71.12
71.64
72.29
72.73
69.93
70.32
13
Jawa Tengah
70.92
71.60
72.10
72.49
72.94
69.78
70.25
14
DI Yogyakarta
74.15
74.88
75.23
75.77
76.32
73.50
73.70
15
Jawa Timur
69.78
70.38
71.06
71.62
72.18
68.42
69.18
16
Banten
69.29
69.70
70.06
70.48
70.95
68.80
69.11
17
Bali
70.53
70.98
71.52
72.28
72.84
69.78
70.07
18
NTB
63.71
64.12
64.66
65.20
66.23
62.42
63.04
19
NTT
65.36
66.15
66.60
67.26
67.75
63.59
64.83
20
Kalimantan Barat
67.53
68.17
68.79
69.15
69.66
66.20
67.08
21
Kalimantan Tengah
73.49
73.88
74.36
74.64
75.06
73.22
73.40
22
Kalimantan Selatan
68.01
68.72
69.30
69.92
70.44
67.44
67.75
23
Kalimantan Timur
73.77
74.52
75.11
75.56
76.22
72.94
73.26
24
Sulawesi Utara
74.68
75.16
75.68
76.09
76.54
74.21
74.37
25
Sulawesi Tengah
69.34
70.09
70.70
71.14
71.62
68.47
68.85
26
Sulawesi Selatan
69.62
70.22
70.94
71.62
72.14
68.06
68.81
27
Sulawesi Tenggara
68.32
69.00
69.52
70.00
70.55
67.52
67.80
28
Gorontalo
68.83
69.29
69.79
70.28
70.82
67.46
68.01
29
Sulawesi Barat
67.72
68.55
69.18
69.64
70.11
65.72
67.06
30
Maluku
69.96
70.38
70.96
71.42
71.87
69.24
69.69
31
Maluku Utara
67.82
68.18
68.63
69.03
69.47
66.95
67.51
32
Papua Barat
67.28
67.95
68.58
69.15
69.65
64.83
66.08
33
Papua
63.41
64.00
64.53
64.94
65.36
62.08
62.75
INDONESIA
69.57
70.10
70.59
71.17
71.76
72.27
72.77
83
Tabel 3.2
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Menurut Provinsi Tahun 2005 dan 2011
65,81
Sumber data: Data Pusat Statistik, 2012
84
Tabel 3.3
Penduduk Rentan Karena Kesulitan Fungsional di Indonesia menurut ProvinsiTahun 2010
No
Kesulitan Melihat
Provinsi
Sedikit
Parah
Kesulitan Mendengar
Sedikit
Parah
Parah
Kesulitan Mengingat/
Berkonsentrasi/
Berkomunikasi
Sedikit
Parah
Kesulitan Mengurus
Diri Sendiri
Sedikit
Parah
Aceh
117,338
12,734
54,205
10,306
57,570
16,207
48,435
14,701
35,968
12,279
Sumatera Utara
276,391
25,634
123,082
21,426
134,841
36,075
116,524
33,843
82,471
28,807
Sumatera Barat
154,096
15,116
62,269
12,250
69,757
18,933
55,380
16,936
34,576
14,419
Riau
122,589
9,707
39,959
6,345
38,964
9,725
35,635
9,347
27,114
8,220
Jambi
78,137
6,331
30,506
5,573
25,422
6,947
24,368
7,334
16,309
5,794
Sumatera Selatan
182,887
17,054
80,477
14,418
64,337
17,519
62,679
18,063
43,359
14,384
Bengkulu
46,959
4,396
20,135
3,850
16,625
4,240
15,899
4,485
9,835
3,358
Lampung
166,791
15,747
85,780
15,641
72,866
19,169
67,959
19,623
43,747
15,433
Kep.Bangka Belitung
25,637
2,397
9,488
2,100
9,152
3,267
8,195
3,110
5,186
2,667
10
Kepulauan Riau
34,508
2,410
8,812
1,383
9,490
2,483
7,669
2,177
5,033
1,931
11
DKI Jakarta
270,390
16,372
57,307
8,607
63,085
15,594
51,385
13,197
44,116
13,887
12
Jawa Barat
975,550
85,438
433,265
74,586
414,283
105,555
337,316
92,978
238,813
79,144
13
Jawa Tengah
509,772
59,894
394,446
63,155
363,567
100,783
333,335
96,429
225,356
84,124
14
DI Yogyakarta
58,927
8,117
53,180
9,866
48,076
15,100
43,974
14,116
27,788
12,539
15
Jawa Timur
759,100
83,736
461,026
78,225
459,497
121,745
393,920
112,108
295,184
101,996
16
Banten
193,519
15,567
73,139
12,581
67,679
16,885
62,750
16,605
49,808
13,859
17
Bali
82,793
7,556
48,113
8,097
48,823
11,875
45,628
11,250
27,169
9,939
18
103,121
12,100
54,479
11,532
51,836
14,891
43,362
13,701
31,277
11,618
19
125,339
16,845
63,589
18,544
52,289
18,686
51,808
19,818
37,877
16,555
20
Kalimantan Barat
105,248
10,264
46,160
8,915
40,327
12,398
38,487
12,557
27,277
10,180
21
Kalimatan Tengah
54,865
4,787
21,676
3,604
17,558
4,916
17,547
5,257
13,034
4,131
22
Kalimantan Selatan
88,217
6,864
35,278
5,966
35,072
9,810
28,485
8,759
19,997
7,615
23
Kalimantan Timur
90,256
6,133
24,792
3,998
23,676
5,871
21,484
5,929
17,696
5,236
24
Sulawesi Utara
80,224
7,667
28,115
5,748
28,524
8,643
21,488
6,936
16,128
6,728
25
Sulawesi Tengah
85,648
6,890
30,534
5,929
26,326
7,175
24,146
7,276
14,991
5,694
26
Sulawesi Selatan
286,060
27,118
141,641
26,256
116,362
29,851
99,555
28,908
74,911
25,306
27
Sulawesi Tenggara
66,381
5,666
26,109
4,883
21,887
6,158
20,704
5,980
11,991
4,763
28
Gorontalo
46,399
3,887
16,848
3,446
11,162
3,436
11,565
3,576
5,883
2,667
29
Sulawesi Barat
33,763
2,611
15,268
3,004
12,779
3,286
11,511
3,747
7,403
2,722
30
Maluku
35,554
3,190
11,611
2,389
12,181
3,694
9,052
3,046
5,965
2,844
31
Maluku Utara
23,056
1,939
7,524
1,658
8,814
2,313
6,480
1,941
5,456
1,626
32
Papua Barat
11,935
765
2,823
488
2,676
680
2,458
718
2,000
602
33
Papua
21,496
1,946
6,588
1,278
6,591
1,690
7,009
1,751
6,888
1,809
616,202 1,510,606
532,876
Jumlah
5,312,946
506,878 2,568,224
456,047 2,432,094
655,600 2,126,192
85
Tabel 3.4
Rasio Sumber Daya Manusia Kesehatan (Dokter dan Bidan) per 100.000 Penduduk
Menurut Provinsi, 2011
No
Provinsi
Dokter
Bidan
Aceh
1.693
8.920
Sumatera Utara
4.816
12.956
Sumatera Barat
1.848
4.418
Riau
1.449
3.644
Jambi
1.012
2.775
Sumatera Selatan
1.080
3.798
Bengkulu
610
2.334
Lampung
1.393
3.398
293
667
10
Kep. Riau
691
1.084
11
DKI Jakarta
7.783
2.121
12
Jawa Barat
5.449
10.496
13
Jawa Tengah
7.829
15.833
14
DI Yogyakarta
2.543
1.588
15
Jawa Timur
4.726
12.718
16
Banten
1.624
5.744
17
Bali
2.064
2.386
18
855
2.051
19
760
2.696
20
Kalimantan Barat
804
2.204
21
Kalimantan Tengah
600
1.772
22
Kalimantan Selatan
1.127
2.541
23
Kalimantan Timur
1.354
1.851
24
Sulawesi Utara
1.389
1.373
25
Sulawesi Tengah
559
2.112
26
Sulawesi Selatan
2.132
4.652
27
Sulawesi Tenggara
539
1.667
28
Gorontalo
311
645
29
Sulawesi Barat
341
902
30
Maluku
484
1.137
31
Maluku Utara
283
1.029
32
Papua Barat
243
600
33
Papua
INDONESIA
808
2.052
59.492
124.164
Jumlah
Rasio
Rasio
Penduduk*) dokter*) bidan*)
4.553.215
37,2
195,9
13.118.327
36,7
98,8
4.909.358
37,6
90,0
5.773.721
25,1
63,1
3.169.813
31,9
87,5
7.584.363
14,2
50,1
1.743.279
35,0
133,9
7.698.828
18,1
44,1
1.261.065
23,2
52,9
1.761.385
39,2
61,5
9.738.297
79,9
21,8
43.849.420
12,4
23,9
32.485.926
24,1
48,7
3.491.671
72,8
45,5
37.742.356
12,5
33,7
10.922.177
14,9
52,6
3.972.385
52,0
60,1
4.550.546
18,8
45,1
4.778.348
15,9
56,4
4.433.728
18,1
49,7
2.250.539
26,7
78,7
3.696.903
30,5
68,7
3.686.640
36,7
50,2
2.298.489
60,4
59,7
2.685.024
20,8
78,7
8.124.645
26,2
57,3
2.277.864
23,7
73,2
1.063.131
29,3
60,7
1.189.097
28,7
75,9
1.575.642
30,7
72,2
1.063.187
26,6
96,8
788.233
30,8
76,1
2.984.580
27,1
68,8
241.222.182
24,7
51,5
86
Tabel 3.5
Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit)
di Indonesia menurut Provinsi Tahun 2011
No
Provinsi
Puskesmas
Rumah Sakit
Aceh
325
45
Sumatera Utara
542
153
Sumatera Barat
254
45
Riau
203
42
Jambi
174
22
Sumatera Selatan
304
41
Bengkulu
178
18
Lampung
269
36
58
11
10
Kep. Riau
67
22
11
DKI Jakarta
340
132
12
Jawa Barat
1,046
200
13
Jawa Tengah
867
225
14
DI Yogyakarta
121
51
15
Jawa Timur
956
187
16
Banten
226
46
17
Bali
114
43
18
152
17
19
342
34
20
Kalimantan Barat
235
33
21
Kalimantan Tengah
179
15
22
Kalimantan Selatan
224
29
23
Kalimantan Timur
215
36
24
Sulawesi Utara
170
32
25
Sulawesi Tengah
173
23
26
Sulawesi Selatan
421
67
27
Sulawesi Tenggara
249
22
28
Gorontalo
86
29
Sulawesi Barat
86
30
Maluku
170
24
31
Maluku Utara
115
15
32
Papua Barat
126
11
33
Papua
334
28
9,321
1,721
INDONESIA
87
Tabel 3.6
Klinik pelayanan KB di Indonesia menurut Provinsi, tahun 2013*)
No
Provinsi
Klinik KB
Pemerintah
Klinik KB
Swasta
Jumlah
Aceh
705
127
832
Sumatera Utara
1224
305
1529
Sumatera Barat
774
18
792
Riau
388
79
467
Kepulauan Riau
163
43
206
Jambi
780
33
813
Sumatera Selatan
1012
229
1241
Bangka Belitung
237
10
247
Bengkulu
347
17
364
10
Lampung
946
46
992
11
DKI Jakarta
417
99
516
12
Jawa Barat
2209
1330
3539
13
Banten
412
339
751
14
Jawa Tengah
1235
549
1784
15
DI Yogyakarta
165
142
307
16
Jawa Timur
3477
424
3901
17
Bali
540
49
589
18
1027
64
1091
19
528
37
565
20
Kalimantan Barat
297
112
409
21
Kalimantan Tengah
624
84
708
22
Kalimantan Selatan
367
27
394
23
Kalimantan Timur
419
118
537
24
Sulawesi Utara
231
128
359
25
Gorontalo
125
26
151
26
Sulawesi Tengah
893
48
941
27
Sulawesi Selatan
733
72
805
28
Sulawesi Barat
148
15
163
29
Sulawesi Tenggara
365
373
30
Maluku
283
44
327
31
Maluku Utara
96
12
108
32
Papua
327
36
363
33
Papua Barat
153
14
167
21.647
4.684
26.331
INDONESIA
88
Tabel 3.7
Sarana Pendidikan (Sekolah) di Indonesia menurut Provinsi Tahun 2008 s/d 2010
Jenis Sekolah 2008/2009
No
Provinsi
TK
Sekolah Sekolah
Sekolah
Menengah Menengah
Dasar
Pertama
Atas
TK
Sekolah Sekolah
Sekolah
Menengah Menengah
Dasar
Pertama
Atas
TK
Sekolah Sekolah
Sekolah
Menengah Menengah
Dasar
Pertama
Atas
Aceh
1.111
3.691
1.114
660
1.318
3.855
1.200
708
1.498
3.904
1.222
743
Sumatera Utara
1.067
9.610
2.966
2.033
1.149
9.213
3.061
2.088
1.245
10.076
3.080
2.179
Sumatera Barat
1.943
4.176
1.016
596
1.865
4.149
1.051
618
1.950
4.268
1.068
611
Riau
1.345
3.704
1.344
650
1.389
3.496
1.383
708
1.472
3.768
1.418
762
Kep. Riau
362
692
275
161
397
753
317
163
455
866
329
188
Jambi
785
2.550
827
453
961
2.519
867
477
1.002
2.608
887
504
Sumatera Selatan
1.059
4.967
1.471
843
1.007
4.704
1.537
869
1.189
5.000
1.558
908
198
810
211
128
222
815
215
129
226
820
217
130
Bengkulu
422
1.422
406
218
425
1.352
426
227
467
1.447
442
234
10 Lampung
1.710
5.296
1.706
852
1.856
5.601
1.797
886
2.049
5.297
1.846
962
11 DKI Jakarta
1.845
3.467
1.236
1.156
1.955
3.468
1.250
1.178
1.857
3.420
1.260
1.189
12 Jawa Barat
5.891
23.086
5.359
3.094
6.195
23.045
5.537
3.416
5.955
23.203
5.877
3.752
13 Banten
1.415
5.212
1.618
956
1.366
5.589
1.784
988
1.599
5.353
1.790
1.150
14 Jawa Tengah
12.690
23.474
4.344
2.369
13.036
23.402
4.464
2.500
12.862
23.484
4.540
2.592
15 DI Yogyakarta
2.098
2.411
505
397
2.030
1.910
516
405
2.112
2.080
539
395
15.769
25.601
6.088
3.380
15.976
26.015
6.349
3.590
16.413
26.636
6.507
3.737
17 Bali
1.176
2.485
370
297
1.164
2.496
387
306
1.239
2.482
395
317
1.227
3.602
1.134
641
1.177
3.487
1.191
680
1.236
3.733
1.236
773
1.142
4.688
872
414
1.087
4.503
946
415
1.147
4.700
967
444
517
4.365
1.174
519
565
4.162
1.229
557
605
4.434
1.258
580
21 Kalimantan Tengah
721
2.766
596
294
882
2.834
667
309
884
2.764
679
333
22 Kalimantan Selatan
1.620
3.455
809
346
1.793
3.460
827
362
1.799
3.414
853
386
987
2.260
749
460
1.005
2.286
765
478
1.016
2.338
771
482
1.144
2.338
641
312
1.228
2.441
660
338
1.228
2.276
694
363
551
930
290
107
472
960
298
114
627
948
310
122
26 Sulawesi Tengah
1.076
2.808
712
367
1.198
2.882
721
362
1.149
2.926
737
379
27 Sulawesi Selatan
2.793
6.570
1.732
978
3.115
6.785
1.802
1.043
3.214
6.927
1.838
1.101
28 Sulawesi Barat
367
1.256
312
152
507
1.353
330
168
513
1.412
362
190
29 Sulawesi Tenggara
994
2.110
650
334
1.077
2.308
704
372
1.129
2.349
721
617
30 Maluku
317
1.686
566
285
310
1.703
596
297
351
1.827
614
315
31 Maluku Utara
236
1.419
361
220
259
1.208
373
234
266
1.336
385
267
32 Papua
342
2.022
432
238
377
1.920
461
246
378
2.271
473
261
33 Papua Barat
181
823
183
92
187
817
177
101
194
964
204
130
65.101
165.752
42.069
24.002
67.550
165.491
43.888
25.332
69.326
169.331
45.077
27.096
16 Jawa Timur
20 Kalimantan Barat
23 Kalimantan Timur
24 Sulawesi Utara
25 Gorontalo
INDONESIA
89
Tabel 3.8
Rasio Jumlah Penduduk Usia Sekolah terhadap Jumlah Sekolah di
Indonesia Tahun 2010
No
Provinsi
Jumlah
Jumlah Sekolah
Penduduk Usia
2009/2010
Sekolah
1.825.374
7.184
Rasio
254,1
Aceh
Sumatera Utara
11.531.511
15.761
731,6
Sumatera Barat
1.862.879
7.797
238,9
Riau
2.201.848
7.055
312,1
Kepulauan Riau
597.511
1.659
360,2
Jambi
1.177.657
4.863
242,2
Sumatera Selatan
2.883.439
8.239
350,0
Bangka Belitung
454.114
1.390
326,7
Bengkulu
665.201
2.449
271,6
10
Lampung
2.841.459
10.214
278,2
11
DKI Jakarta
3.294.135
8.179
402,8
12
Jawa Barat
15.937.519
38.593
413,0
13
Banten
4.180.540
9.822
425,6
14
Jawa Tengah
10.863.030
43.649
248,9
15
DI Yogyakarta
1.084.769
4.986
217,6
16
Jawa Timur
12.073.536
46.238
261,1
17
Bali
1.240.384
2.215
560,0
18
1.741.144
6.585
264,4
19
1.927.129
6.989
275,7
20
Kalimantan Barat
1.742.064
6.559
265,6
21
Kalimantan Tengah
857.411
4.717
181,8
22
Kalimantan Selatan
1.351.891
6.490
208,3
23
Kalimantan Timur
1.317.066
4.601
286,3
24
Sulawesi Utara
789.245
4.720
167,2
25
Gorontalo
407.940
1.857
219,7
26
Sulawesi Tengah
1.030.819
5.187
198,7
27
Sulawesi Selatan
3.108.016
12.966
239,7
28
Sulawesi Barat
480.236
2.371
202,5
29
Sulawesi Tenggara
925.455
4.501
205,6
30
Maluku
638.891
2.932
217,9
31
Maluku Utara
428.811
2.091
205,1
32
Papua
1.215.643
3.049
398,7
33
Papua Barat
312.282
1.298
240,6
90
Tabel 3.9
Jumlah Tenaga Guru di Indonesia menurut Provinsi Tahun 2008 s/d 2010
Jenis Sekolah 2008/2009
No
Provinsi
TK
Sekolah Sekolah
Sekolah
Menengah Menengah
Dasar
Pertama
Atas
TK
Sekolah Sekolah
Sekolah
Menengah Menengah
Dasar
Pertama
Atas
TK
Sekolah Sekolah
Sekolah
Menengah Menengah
Dasar
Pertama
Atas
Aceh
3.777
46.561
24.957
19.439
5.639
55.778
26.740
20.958
6.079
55.575
24.401
19.259
Sumatera Utara
3.710
90.474
57.133
52.093
4.922
99.245
58.405
54.259
5.013
111.644
53.577
40.621
Sumatera Barat
5.797
45.078
25.449
21.579
5.901
44.470
25.955
22.683
4.927
42.851
24.567
19.209
Riau
4.739
41.903
20.944
15.008
4.845
42.999
22.128
16.419
5.201
47.923
21.325
15.012
Kep. Riau
1.344
8.286
4.322
3.733
1.385
10.040
4.464
4.048
1.546
10.623
4.021
3.241
Jambi
2.255
28.113
13.622
10.589
3.237
26.967
13.477
11.005
2.407
28.520
13.054
8.831
Sumatera Selatan
3.902
58.272
28.676
23.573
4.023
58.661
30.589
24.087
4.091
60.838
25.219
17.469
603
7.940
3.078
3.034
958
8.627
3.189
3.071
768
8.306
2.989
2.512
Bengkulu
1.269
14.791
7.297
6.115
2.022
14.245
7.118
6.488
1.156
16.439
7.605
5.779
10
Lampung
5.399
59.241
30.559
22.819
6.439
60.688
27.438
23.453
6.975
63.764
28.232
17.396
11
DKI Jakarta
7.739
35.389
26.749
36.394
7.885
41.247
26.488
36.336
10.303
42.671
24.686
25.056
12
Jawa Barat
16.440
215.667
120.508
79.726
21.698
232.364
126.571
89.304
21.008
233.824
113.932
66.186
13
Banten
14
Jawa Tengah
15
4.856
57.368
32.256
23.086
5.167
63.111
36.473
24.336
5.962
63.624
31.094
20.292
29.414
224.532
109.462
75.182
32.628
229.615
104.126
77.935
24.978
205.574
90.140
59.883
DI Yogyakarta
4.128
29.449
13.178
14.654
6.846
22.778
14.304
15.201
5.965
21.686
11.900
12.672
16
Jawa Timur
41.139
276.557
133.960
95.391
46.528
284.267
141.501
105.390
42.049
290.866
128.096
80.758
17
Bali
3.135
23.534
13.026
12.227
4.402
24.863
12.740
13.148
4.548
25.296
10.996
8.959
18
3.154
42.494
24.268
18.060
4.381
40.929
25.003
19.131
3.197
41.039
21.808
15.423
19
2.307
41.354
14.426
10.216
2.705
42.241
15.504
12.107
1.970
43.943
14.751
10.098
20
Kalimantan Barat
1.517
36.247
13.631
10.734
1.996
41.818
15.628
12.278
2.130
40.725
13.178
8.741
21
Kalimantan Tengah
2.093
17.676
6.714
5.810
2.550
21.808
7.983
6.500
3.697
25.395
8.978
6.272
22
Kalimantan Selatan
4.540
35.961
13.733
9.213
6.460
35.976
13.013
9.627
5.752
36.951
13.115
8.216
23
Kalimantan Timur
3.246
24.652
12.019
10.448
3.397
24.846
11.328
11.102
4.353
30.612
11.781
9.207
24
Sulawesi Utara
3.877
18.832
8.886
7.370
2.512
19.407
9.170
7.976
2.694
19.485
8.909
6.301
25
Gorontalo
1.654
9.036
4.494
2.989
1.475
9.373
4.354
3.244
1.748
9.789
4.469
2.654
26
Sulawesi Tengah
3.496
20.436
10.341
8.062
3.904
24.466
11.549
8.429
2.706
23.930
10.267
6.938
27
Sulawesi Selatan
6.836
67.728
34.002
25.711
10.157
75.918
36.049
28.254
8.778
74.411
34.474
22.540
28
Sulawesi Barat
639
13.073
5.405
3.732
1.741
13.209
5.079
3.869
1.185
12.370
4.385
2.622
29
Sulawesi Tenggara
2.414
23.903
12.098
8.921
3.106
23.942
12.121
9.824
3.762
27.836
11.092
8.243
30
Maluku
601
15.997
7.247
6.402
746
15.580
7.450
6.500
938
17.698
7.345
6.355
31
Maluku Utara
571
7.751
4.676
4.496
784
9.036
5.110
4.725
805
9.433
4.706
3.293
32
Papua
1.076
13.678
6.150
5.627
1.355
12.648
6.329
5.816
1.147
11.596
4.893
4.546
33
Papua Barat
284
5.424
2.884
2.438
499
5.763
2.688
2.712
412
4.736
2.205
1.735
177.951 1.657.397
846.150
654.871
212.293 1.736.925
870.064
700.215
198.250 1.759.973
792.190
546.319
INDONESIA
Sumber data: Statistik Indonesia, 2012
91
Tabel 3.10
Persentase Rumah Tangga Menurut Provinsi dan Fasilitas Buang
Air Besar Tahun 2011
No
Provinsi
Sendiri
Bersama
Umum
Tidak Ada
Aceh
60,35
7,18
7,20
25,27
Sumatera Utara
74,89
7,39
3,60
14,12
Sumatera Barat
54,66
9,56
5,78
30,00
Riau
83,82
6,03
1,24
8,91
Kep. Riau
82,04
12,24
1,63
4,09
Jambi
68,13
8,84
3,50
19,53
Sumatera Selatan
64,59
10,77
4,17
20,47
71,75
4,41
1,52
22,32
Bengkulu
66,57
8,24
1,65
23,54
10
Lampung
76,97
11,66
1,32
10,05
11
DKI Jakarta
76,30
18,41
4,84
0,45
12
Jawa Barat
67,60
14,02
6,40
11,98
13
Banten
62,92
11,72
2,52
22,84
14
Jawa Tengah
64,52
13,80
2,47
19,21
15
DI Yogyakarta
69,82
24,89
0,71
4,58
16
Jawa Timur
61,62
15,09
1,55
21,74
17
Bali
65,49
20,72
0,67
13,12
18
41,85
16,35
2,89
38,91
19
62,35
13,78
2,43
21,44
20
Kalimantan Barat
64,67
6,70
2,22
26,41
21
Kalimantan Tengah
53,60
24,94
8,84
12,62
22
Kalimantan Selatan
63,80
14,94
7,80
13,46
23
Kalimantan Timur
80,96
9,90
3,59
5,55
24
Sulawesi Utara
63,42
18,53
2,84
15,21
25
Gorontalo
33,06
17,40
10,97
38,57
26
Sulawesi Tengah
50,88
9,21
5,61
34,30
27
Sulawesi Selatan
62,30
13,29
2,42
21,99
28
Sulawesi Barat
44,86
10,42
2,79
41,93
29
Sulawesi Tenggara
58,63
10,45
2,80
28,12
30
Maluku
49,53
13,28
8,45
28,74
31
Maluku Utara
49,88
12,95
15,04
22,13
32
Papua
46,55
10,13
4,31
39,01
33
Papua Barat
54,83
18,55
13,24
13,38
Indonesia
65,20
13,37
3,65
17,78
92
Tabel 3.11
Persentase Rumah Tangga Menurut Provinsi dan Fasilitas Air
Minum Tahun 2011
No
Provinsi
Sendiri
Bersama
Umum
Tidak Ada
Aceh
71,92
15,20
10,46
2,42
Sumatera Utara
64,87
14,58
16,09
4,46
Sumatera Barat
60,69
22,22
12,96
4,13
Riau
72,22
12,71
4,27
10,80
Kep. Riau
63,30
19,53
16,50
0,67
Jambi
63,97
17,75
6,88
11,40
Sumatera Selatan
58,64
24,93
9,38
7,05
43,39
37,57
16,81
2,23
Bengkulu
71,58
20,80
6,56
1,06
10
Lampung
69,29
23,77
5,01
1,93
11
DKI Jakarta
79,64
18,55
1,32
0,49
12
Jawa Barat
61,56
24,90
12,39
1,15
13
Banten
63,04
22,97
12,24
1,75
14
Jawa Tengah
64,55
25,97
7,95
1,53
15
DI Yogyakarta
62,57
34,19
1,97
1,27
16
Jawa Timur
60,76
29,71
8,33
1,20
17
Bali
55,02
29,66
12,41
2,91
18
30,10
49,57
18,34
1,99
19
18,89
33,99
44,30
2,82
20
Kalimantan Barat
39,68
10,77
9,60
39,95
21
Kalimantan Tengah
46,95
19,43
17,12
16,50
22
Kalimantan Selatan
52,79
20,93
13,16
13,12
23
Kalimantan Timur
68,53
18,06
7,90
5,51
24
Sulawesi Utara
47,54
29,86
18,41
4,19
25
Gorontalo
36,66
41,31
17,13
4,90
26
Sulawesi Tengah
50,91
25,11
18,08
5,90
27
Sulawesi Selatan
46,02
38,20
13,55
2,23
28
Sulawesi Barat
40,59
30,68
22,37
6,36
29
Sulawesi Tenggara
41,72
37,48
19,63
1,17
30
Maluku
24,79
29,89
43,31
2,01
31
Maluku Utara
40,33
30,60
26,54
2,53
32
33
Papua
31,16
22,36
30,52
15,96
Papua Barat
41,62
27,46
23,12
7,80
Indonesia
58,69
25,92
11,74
3,65
93
Tabel 3.12
Persentase Rumah Tangga Menurut Provinsi dan Sumber Penerangan, 2012
No
Provinsi
Listrik PLN
Listrik NonPLN
Petromak/ Pelita/Sentir/
Aladin
Obor
Lainnya*
Lainnya
Aceh
95,44
1,05
1,41
2,06
0,04
3,51
Sumatera Utara
92,5
2,31
1,21
3,88
0,1
5,19
Sumatera Barat
90,37
3,07
1,35
4,6
0,61
6,56
Riau
66,78
25,85
0,51
6,56
0,3
7,37
Kep. Riau
84,02
11,6
1,08
3,21
0,09
4,38
Jambi
84,73
10,77
0,54
3,76
0,2
4,5
Sumatera Selatan
86,21
6,66
0,11
6,96
0,07
7,14
84,52
11,74
0,1
3,21
0,43
3,74
Bengkulu
89,61
7,53
0,25
2,48
0,12
2,85
10
Lampung
87,5
10,37
0,19
1,3
0,64
2,13
11
DKI Jakarta
99,97
0,03
0,03
12
Jawa Barat
98,45
0,82
0,02
0,48
0,23
0,73
13
Banten
99,33
0,34
0,01
0,3
0,03
0,34
14
Jawa Tengah
99,47
0,13
0,41
0,41
15
DI Yogyakarta
98,6
1,08
0,11
0,21
0,32
16
Jawa Timur
98,71
0,24
0,15
0,85
0,05
1,05
17
Bali
98,96
0,24
0,75
0,05
0,8
18
92,68
3,1
0,24
3,94
0,05
4,23
19
52,07
14,8
0,13
32,13
0,87
33,13
20
Kalimantan Barat
74,2
11,54
0,24
13,57
0,46
14,27
21
Kalimantan Tengah
67,42
13,79
1,93
15,06
1,8
18,79
22
Kalimantan Selatan
88,58
6,22
1,36
3,6
0,23
5,19
23
Kalimantan Timur
80,12
14,73
0,89
2,65
1,62
5,16
24
Sulawesi Utara
96,05
2,73
0,15
1,04
0,04
1,23
25
Gorontalo
79,99
6,56
0,15
13,07
0,24
13,46
26
Sulawesi Tengah
87,99
4,89
0,45
6,09
0,57
7,11
27
Sulawesi Selatan
81,89
7,02
0,02
10,95
0,12
11,09
28
Sulawesi Barat
74,35
7,35
4,26
14,03
18,29
29
Sulawesi Tenggara
59,13
25,18
15,6
0,09
15,69
30
Maluku
74,63
5,89
0,47
18,72
0,29
19,48
31
Maluku Utara
67,49
17,08
0,47
14,96
15,43
32
Papua
61,44
19,22
0,31
17,37
1,65
19,33
33
Papua Barat
33,7
8,16
0,67
24,34
33,13
58,14
92,08
3,84
0,3
3,16
0,62
4,08
Indonesia
Sumber data: Diolah dari Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), BPS
Data Susenas Triwulan III-2012
94
Tabel 3.13
Persentase dan Cakupan Imunisasi pada Balita di Indonesia menurut Provinsi Tahun 2012
Aceh
77.6
76.8
67.6
57.6
83.6
75.5
64.5
67.5
59.6
56.1
31.4
59.8
Semua
vaksinasi
dasar
tanpa
Hepatitis
B
49.7
80.4
76.7
68.4
61.1
87.0
81.5
65.3
67.6
57.3
47.0
18.1
64.2
50.8
89.0
81.8
74.7
62.9
92.2
79.4
73.8
78.8
67.8
62.3
36.8
69.5
59.4
Riau
82.4
84.2
78.2
67.0
86.6
81.6
69.0
80.4
71.9
60.4
35.1
70.8
57.6
Jam bi
79.1
80.7
76.3
69.3
82.3
80.7
69.6
77.5
73.6
68.4
49.6
76.7
65.7
90.1
88.3
77.9
69.5
90.6
79.4
68.6
84.6
71.2
63.2
32.6
80.1
63.3
Bengkulu
88.9
92.9
84.8
71.9
91.1
89.7
77.9
87.8
78.2
69.6
18.7
82.1
66.7
Lam pung
95.3
95.8
86.0
74.1
95.8
91.9
79.4
95.9
86.2
65.6
38.8
89.3
68.9
Bangka Belitung
84.7
81.4
78.6
72.8
87.8
79.4
76.4
87.8
77.6
64.2
56.0
74.9
70.2
10
Kepulauan Riau
85.2
85.0
78.3
74.2
87.8
84.8
76.2
79.3
77.1
72.1
36.0
75.7
65.3
11
DKI Jakarta
93.3
92.3
84.2
77.5
95.3
88.7
82.8
87.7
78.8
68.3
39.1
86.5
73.2
12
Jawa Barat
94.1
91.8
81.8
73.8
95.2
88.7
77.0
89.2
78.0
69.5
41.8
81.1
65.6
13
Jawa Tengah
91.8
94.2
89.7
82.7
95.6
92.6
87.3
92.6
85.0
78.9
64.7
92.6
78.7
14
DI Yogyakarta
100.0
100.0
100.0
96.4
100.0
100.0
97.5
98.8
96.1
93.7
77.5
97.1
93.5
15
Jawa Tim ur
96.8
95.7
90.7
83.6
96.5
92.3
86.7
93.1
80.7
75.8
54.4
87.8
77.2
16
Banten
82.0
78.7
68.7
49.1
83.5
73.6
54.9
74.5
53.8
43.1
23.3
61.4
37.9
17
Bali
98.7
96.3
93.6
89.2
98.7
94.8
89.2
97.2
85.7
80.0
60.3
93.1
87.0
18
92.2
92.9
85.1
70.7
92.9
91.8
75.5
90.9
75.7
58.5
33.7
89.9
66.0
19
87.6
91.7
83.8
76.4
93.3
89.5
81.6
90.9
81.7
77.6
47.0
82.7
73.1
20
79.5
77.4
71.8
62.8
80.2
74.4
66.9
79.8
71.8
62.6
35.8
71.6
57.5
21
72.3
67.2
57.3
52.5
79.7
69.2
57.5
67.6
54.7
49.9
27.5
64.2
45.9
22
83.1
79.2
69.1
62.1
84.4
78.1
72.1
74.2
68.1
63.3
36.5
73.6
61.4
23
91.6
94.1
86.4
80.4
95.3
90.2
83.0
92.8
81.9
67.5
51.4
89.0
76.6
24
Sulawes i Utara
97.3
94.0
89.4
84.2
94.1
88.5
84.2
89.8
82.4
74.8
49.6
87.5
77.1
25
Sulawes i Tengah
86.3
86.0
77.7
71.5
85.3
78.3
76.1
84.0
71.0
61.7
31.2
82.9
67.2
26
Sulawes i Selatan
82.2
79.6
69.4
60.3
85.0
74.7
61.1
76.4
60.7
53.5
39.0
71.9
48.7
27
Sulawes i Tenggara
87.8
87.2
84.6
75.7
89.5
86.6
78.3
83.2
76.6
71.0
32.5
81.4
70.5
28
Gorontalo
94.5
90.3
81.1
71.5
93.1
79.8
72.3
93.0
74.7
64.9
47.8
91.6
67.4
29
Sulawes i Barat
71.7
70.5
58.3
49.8
74.9
68.2
56.4
71.3
52.1
47.0
32.5
60.9
43.4
30
Maluku
76.6
71.1
59.9
46.9
78.4
66.5
53.6
69.3
60.3
50.4
20.6
65.1
44.2
31
Maluku Utara
91.1
92.0
83.4
62.2
91.0
84.4
68.0
85.9
78.7
54.7
21.1
83.4
55.1
32
Papua Barat
72.3
74.5
69.5
58.1
75.9
69.5
59.6
70.4
66.6
58.2
29.9
62.9
50.7
33
Papua
59.4
51.9
48.0
35.3
51.6
49.0
43.4
50.3
45.4
36.2
14.1
49.0
34.0
Jum lah
89.3
88.1
80.7
72.0
91.2
85.5
75.9
85.3
74.5
66.3
42.4
80.1
65.6
No
Provinsi
BCG
DPT 1
DPT 2
DPT 3
Polio 1
Polio 2
Polio 3
Hepatitis
0
Hepatitis
1
Hepatitis
2
Hepatitis
3
Campak
Imunisasi BCG, Campak, 4 dosis Hepatitis B, 3 dosis DPT dan polio kecuali polio 4
95
95
Tabel 3.14
Persentase Wanita Umur 15-49 tahun yang sedang Hamil di Indonesia menurut
Provinsi Tahun 1997 - 2012
Wanita Umur 15-49 tahun yang sedang Hamil
No
Provinsi
1997
2002-03
2007
2012
Aceh
3,9
6,1
5,2
Sumatera Utara
3,7
4,0
3,6
5,8
Sumatera Barat
5,5
5,7
3,8
5,7
Riau
6,0
5,0
4,6
6,1
Jambi
4,1
6,7
5,3
5,3
Sumatera Selatan
5,7
2,5
3,1
4,6
Bengkulu
3,5
4,2
3,9
6,1
Lampung
4,4
4,4
4,0
4,8
Bangka Belitung
2,9
5,5
4,3
10
Kepulauan Riau
4,7
4,7
11
DKI Jakarta
3,7
3,8
3,8
4,1
12
Jawa Barat
5,2
4,4
4,1
4,4
13
Jawa Tengah
3,5
3,4
3,5
4,0
14
DI. Yogyakarta
2,8
3,3
4,4
3,4
15
Jawa Timur
3,6
3,5
2,6
2,9
16
Banten
4,3
3,4
3,7
17
Bali
4,7
3,8
3,5
3,1
18
5,4
5,9
4,9
4,8
19
5,2
6,0
6,2
6,2
20
Kalimantan Barat
4,3
3,9
5,1
5,3
21
Kalimantan Tengah
4,2
5,5
7,1
5,5
22
Kalimantan Selatan
4,3
4,3
5,7
3,8
23
Kalimantan Timur
4,1
6,1
5,7
5,2
24
Sulawesi Utara
4,6
3,9
4,1
3,6
25
Sulawesi Tengah
6,0
6,0
4,0
5,3
26
Sulawesi Selatan
4,7
3,8
4,1
3,9
27
Sulawesi Tenggara
4,4
6,7
5,6
5,7
28
Gorontalo
6,8
3,8
4,1
29
Sulawesi Barat
30
Maluku
31
6,3
4,6
5,0
5,1
4,5
Maluku Utara
6,5
5,3
32
Papua Barat
4,7
5,2
33
Papua
5,9
4,2
2,5
Jumlah
4,4
4,1
3,9
4,3
96
Tabel 3.15
Persentase yang dilahirkan di Fasilitas Kesehatan di
Indonesia menurut Provinsi Tahun 2012
No
Provinsi
Kelahiran di Fasilitas
Kesehatan
Aceh
52,9
Sumatera Utara
47,8
Sumatera Barat
74,5
Riau
50,8
Jambi
41,1
Sumatera Selatan
55,7
Bengkulu
34,7
Lampung
61,4
Bangka Belitung
64,3
10
Kepulauan Riau
81,8
11
DKI Jakarta
96
12
Jawa Barat
63,3
13
Jawa Tengah
75,2
14
DI. Yogyakarta
93,6
15
Jawa Timur
84,6
16
Banten
60,6
17
Bali
97,6
18
74,3
19
20
Kalimantan Barat
40,8
21
Kalimantan Tengah
22,3
22
Kalimantan Selatan
35,5
23
Kalimantan Timur
63,1
24
Sulawesi Utara
59,4
25
Sulawesi Tengah
30,5
26
Sulawesi Selatan
47,7
27
Sulawesi Tenggara
21,7
28
Gorontalo
40,5
29
Sulawesi Barat
16,2
30
Maluku
21,6
31
Maluku Utara
20,6
32
Papua Barat
38,3
33
Papua
26,8
41
Jumlah
63
97
Tabel 3.16
Persentase penolong persalinan di Indonesia menurut Provinsi Tahun 2012
Penolong Persalinan
No
Provinsi
Tenaga
Profesional*)
Dukun
Saudara/
Teman
Lainnya
Tidak
Tidak ada tahu/tidak
menjawab
Jumlah
Aceh
89,8
9,0
0,2
0,2
0,2
0,6
100,0
Sumatera Utara
88,4
7,6
3,3
0,1
0,4
0,3
100,0
Sumatera Barat
90,5
8,5
0,2
0,0
0,0
0,7
100,0
Riau
86,4
11,7
1,1
0,0
0,0
0,8
100,0
Jambi
75,7
22,4
1,9
0,0
0,0
0,0
100,0
Sumatera Selatan
85,1
13,6
0,9
0,0
0,0
0,5
100,0
Bengkulu
87,2
11,3
0,9
0,0
0,0
0,6
100,0
Lampung
84,6
13,3
0,7
0,4
0,6
0,3
100,0
Bangka Belitung
89,3
8,3
1,3
0,0
0,5
0,7
100,0
10
Kepulauan Riau
94,7
3,7
0,4
0,0
0,0
1,2
100,0
11
DKI Jakarta
98,7
0,5
0,1
0,0
0,0
0,7
100,0
12
Jawa Barat
80,3
17,3
0,7
0,3
0,4
1,1
100,0
13
Jawa Tengah
93,6
5,2
0,5
0,2
0,2
0,5
100,0
14
DI. Yogyakarta
98,0
1,5
0,0
0,0
0,0
0,4
100,0
15
Jawa Timur
89,8
9,2
0,6
0,4
0,0
0,1
100,0
16
Banten
77,3
21,7
0,5
0,0
0,2
0,3
100,0
17
Bali
98,7
0,6
0,5
0,0
0,0
0,2
100,0
18
81,7
16,4
0,4
0,2
0,6
0,6
100,0
19
56,8
29,9
10,7
0,8
0,2
1,7
100,0
20
Kalimantan Barat
72,2
25,7
0,5
0,1
0,0
1,5
100,0
21
Kalimantan Tengah
70,2
27,7
1,2
0,0
0,3
0,6
100,0
22
Kalimantan Selatan
80,1
19,3
0,4
0,0
0,0
0,2
100,0
23
Kalimantan Timur
83,8
14,1
2,2
0,0
0,0
0,0
100,0
24
Sulawesi Utara
85,8
12,4
0,2
0,6
0,2
0,8
100,0
25
Sulawesi Tengah
62,9
25,6
11,2
0,0
0,0
0,3
100,0
26
Sulawesi Selatan
75,8
17,8
3,9
0,1
0,9
1,5
100,0
27
Sulawesi Tenggara
65,9
29,6
3,3
0,0
0,2
1,0
100,0
28
Gorontalo
74,9
23,4
1,2
0,0
0,2
0,3
100,0
29
Sulawesi Barat
43,3
43,5
11,2
0,0
1,2
0,8
100,0
30
Maluku
49,9
46,0
2,9
0,0
0,2
1,1
100,0
31
Maluku Utara
51,5
40,8
4,3
0,4
2,4
0,6
100,0
32
Papua Barat
62,6
12,8
16,0
4,6
1,5
2,5
100,0
33
Papua
39,9
9,3
42,2
4,0
3,2
1,3
100,0
83,1
13,5
2,2
0,3
0,3
0,7
100,0
Jumlah
Sumber data: SDKI, 2012
Keterangan : *) Penolong persalinan termasuk dokter, dokter kandungan, peraw at, bidan, dan bidan desa
98
Tabel 3.17
Jumlah Kumulatif Kasus HIV dan AIDS Berdasarkan Provinsi
Tahun 2013 (sd Juni)
No
Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
10
Kepulauan Riau
11
DKI Jakarta
12
Jawa Barat
13
Jawa Tengah
14
DI. Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
17
Bali
18
19
20
Kalimantan Barat
21
Kalimantan Tengah
22
Kalimantan Selatan
23
Kalimantan Timur
24
Sulawesi Utara
25
Sulawesi Tengah
26
Sulawesi Selatan
27
Sulawesi Tenggara
28
Gorontalo
29
Sulawesi Barat
30
Maluku
31
Maluku Utara
32
Papua Barat
33
Papua
Jumlah
HIV
AIDS
106
7.078
777
1.503
512
1.288
176
832
380
3.200
24.807
8.161
5.406
1.693
14.285
2.764
7.073
574
1.389
3.760
136
227
1.957
1.881
226
3.178
139
30
33
1.032
161
1.965
11.871
108.600
137
515
802
859
384
322
160
242
270
382
6.299
4.131
2.990
782
6.900
916
3.344
379
496
1.699
93
134
332
715
127
1.547
186
60
4
355
123
187
7.795
43.667
99
Tabel 3.18
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas menurut Provinsi, Jenis Kelamin, dan
Kepandaian Membaca dan Menulis Tahun 2006 dan 2011
No
Provinsi
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Aceh
94,85
95,13
96,39
96,87
97,26
95,84
Sumatera Utara
97,00
97,04
97,36
97,53
97,60
96,83
Sumatera Barat
96,35
96,49
97,00
97,21
97,40
96,20
Riau
97,54
97,53
97,98
98,31
98,51
97,61
Jambi
95,26
95,39
95,83
96,07
96,33
95,52
Sumatera Selatan
96,91
96,97
97,37
97,53
97,66
96,65
Bengkulu
94,50
94,56
95,26
95,54
95,85
95,13
Lampung
93,70
93,90
94,40
95,05
95,25
95,02
95,33
95,24
95,71
95,87
95,88
95,60
10
Kep. Riau
95,77
96,03
96,29
96,46
97,49
97,67
11
DKI Jakarta
98,34
98,83
98,84
99,01
99,19
98,83
12
Jawa Barat
95,52
95,85
96,07
96,44
96,62
95,96
13
Jawa Tengah
89,56
89,91
90,46
90,64
91,02
90,34
14
DI Yogyakarta
87,53
88,86
90,25
90,98
91,62
91,49
15
Jawa Timur
88,36
88,66
88,60
89,01
89,47
88,52
16
Banten
95,60
95,76
95,78
96,44
96,60
96,25
17
Bali
87,14
87,32
88,22
88,48
89,49
89,17
18
81,65
82,44
82,49
82,80
83,49
83,24
19
87,98
88,53
88,99
89,66
90,16
87,63
20
Kalimantan Barat
90,31
90,61
89,84
90,94
91,43
90,03
21
Kalimantan Tengah
96,80
96,98
97,52
97,68
97,78
96,86
22
Kalimantan Selatan
94,60
94,67
95,59
95,90
96,34
95,66
23
Kalimantan Timur
95,96
96,13
96,71
97,18
97,36
96,99
24
Sulawesi Utara
99,00
98,94
99,17
99,27
99,35
98,85
25
Sulawesi Tengah
95,37
95,29
96,01
96,25
96,50
94,51
26
Sulawesi Selatan
87,28
87,72
88,10
88,67
89,16
88,07
27
Sulawesi Tenggara
91,24
91,64
92,21
92,66
92,90
91,29
28
Gorontalo
95,89
95,81
95,72
96,18
96,39
94,69
29
Sulawesi Barat
87,49
87,86
88,81
89,19
89,91
87,61
30
Maluku
96,89
97,16
97,55
97,77
97,79
96,63
31
Maluku Utara
95,04
95,22
95,91
96,22
96,52
96,01
32
Papua Barat
89,23
90,62
92,19
93,60
95,59
92,41
33
Papua
71,58
76,85
74,43
72,23
70,41
64,08
92,39
92,74
93,05
93,41
93,66
92,81
INDONESIA
100
Tabel 3.19
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
2012**
Provinsi
7-12
13-15
16-18
19-24
Aceh
99,35
94,41
74,44
28,67
Sumatera Utara
98,59
90,85
69,73
17,36
Sumatera Barat
98,38
90,79
71,38
27,64
Riau
98,14
87,64
65,79
16,00
Kepulauan Riau
98,27
94,96
69,72
9,6
Jambi
98,65
90,83
59,11
15,23
Sumatera Selatan
98,04
88,52
58,31
13,55
97,74
83,52
50,89
8,67
Bengkulu
98,96
92,63
66,71
19,32
Lampung
98,59
90,03
59,8
11,6
DKI Jakarta
98,97
93,79
60,81
17,79
Jawa Barat
98,34
88,51
55,69
12,09
Banten
98,29
90,97
58,58
15,55
Jawa Tengah
98,87
89,59
58,56
11,78
DI Yogyakarta
99,77
98,32
80,22
44,32
Jawa Timur
98,66
91,7
61,68
14,35
Bali
99,2
95,15
70,8
18,62
98,19
91,55
60,75
17,59
96,12
88,68
62,15
18,36
Kalimantan Barat
96,63
85,22
54,65
14,18
Kalimantan Tengah
98,5
85,55
54,06
13,65
Kalimantan Selatan
97,9
85,35
57,55
16,68
Kalimantan Timur
99,17
96,53
71,16
19,22
Sulawesi Utara
98,22
88,5
65,43
16,25
Gorontalo
97,52
82,57
57,82
20,07
Sulawesi Tengah
96,54
84,42
59,6
16,23
Sulawesi Selatan
97,59
87,69
61,6
22,76
Sulawesi Barat
95,66
81,13
56,37
14,21
Sulawesi Tenggara
97,41
87,85
65,26
23,7
98,3
94,66
68,4
29,00
Maluku Utara
98,24
90,87
68,26
21,7
Papua
75,34
68,99
50,66
13,8
Papua Barat
95,56
91,65
67,18
19,9
Indonesia
97,95
89,66
61,06
15,84
Maluku
101
Tabel 3.20
Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Provinsi, Jenis Kelamin, dan Jenjang Pendidikan Formal dan Non Formal
Tahun 2011
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
PROVINSI
Aceh
Sum atera Utara
Sum atera Barat
Riau
Kepulauan Riau
Jam bi
Sum atera Selatan
Kep, Bangka Belitung
Bengkulu
Lam pung
DKI Jakarta
Jawa Barat
Banten
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Tim ur
Bali
Nus a Tenggara Barat
Nus a Tenggara Tim ur
Kalim antan Barat
Kalim antan Tengah
Kalim antan Selatan
Kalim antan Tim ur
Sulawes i Utara
Gorontalo
Sulawes i Tengah
Sulawes i Selatan
Sulawes i Barat
Sulawes i Tenggara
Maluku
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
INDONESIA
SD
Laki-laki
92,87
91,61
94,25
90,82
92,77
93,06
91,17
91,51
93,32
92,83
91,95
93,04
92,71
91,00
91,8
92,18
91,57
92,41
92,35
92,16
92,38
92,67
92,18
86,54
87,84
90,14
89,51
89,12
89,16
88,48
90,59
70,56
88,44
91,56
Perempuan
92,24
91,3
92,58
92,57
91,3
92,28
88,33
90,7
92,15
89,98
87,57
91,41
91,59
89,3
92,19
91,55
89,06
92,97
91,89
92,21
92,11
91,27
92,27
85,21
92,46
89,82
89,45
89,61
88,45
87,5
89,23
69,63
88,1
90,46
SMP
Total
92,57
91,46
93,47
91,67
92,01
92,69
89,79
91,12
92,75
91,47
89,79
92,26
92,18
90,19
91,98
91,88
90,39
92,69
92,13
92,18
92,25
92,01
92,23
85,91
90,04
89,99
89,48
89,35
88,8
88
89,95
70,13
88,28
91,03
Laki-laki
72,58
67,05
63,52
61,51
74,4
62,53
62,99
55,81
67,78
63,61
71,57
69,58
71,13
67,85
67,79
71,48
65,99
76,62
52,33
57,4
65,55
63,83
71,74
59,8
60,11
60,56
62,44
58,6
65,27
62,91
65,49
45,34
59,03
67,01
SMU
Perempuan
77,09
68,99
71,36
70,38
72,27
71,08
65,34
65,08
69,41
69,9
65,94
69,57
71,12
71,89
70,5
72,09
72,94
76,78
61,36
60,26
67,24
67,92
73,15
62,74
58,2
62,91
68,19
62,38
63,39
65,85
66,41
46,85
56,19
69,32
Total
74,76
67,96
67,1
65,98
73,34
66,54
64,12
60,19
68,55
66,56
68,85
69,57
71,12
69,77
69,15
71,77
69,16
76,7
56,74
58,75
66,35
65,79
72,4
61,22
59,17
61,74
65,29
60,34
64,31
64,33
65,92
46,03
57,66
68,12
Laki-laki
61,82
55,34
48,44
50,27
52,65
47,55
42,97
38,77
47,08
40,45
52,18
43,53
47,12
47,15
60,51
51,11
63,56
53,95
38,37
34,77
42,34
42,22
52,98
43,85
38,94
48,18
48,2
46,83
51,83
50,12
48,86
32,54
49,09
47,64
Perempuan
61,02
60,35
60,33
55,89
56,2
49,73
48,1
43,5
53,07
50,46
46,7
41,3
45,16
47,54
58,9
47,43
57,47
53,91
43,28
37,71
45,8
43,82
56,38
58,02
50,24
45,66
47,59
46,83
52,48
55,21
55,51
32,34
46,62
48,31
Total
61,43
57,83
54,05
53,07
54,25
48,55
45,34
40,91
49,91
45,06
49,27
42,5
46,17
47,34
59,68
49,32
60,54
53,93
40,84
36,28
43,93
43,01
54,58
50,55
44,33
46,99
47,89
46,83
52,16
52,64
51,88
32,45
47,88
47,97
102
102
Tabel 3.21
Rata-Rata Lama Sekolah Penduduk Usia 15 Tahun
ke-atas Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun 2011
No
Provinsi
2011
Laki-laki Perempuan
Aceh
9,1
8,6
Sumatera Utara
9,1
8,5
Sumatera Barat
8,5
8,3
Riau
8,8
8,4
Jambi
8,4
7,6
Sumatera Selatan
8,1
7,5
Bengkulu
8,5
8,0
Lampung
7,9
7,4
Bangka Belitung
7,9
7,2
10
Kep. Riau
9,8
9,5
11
DKI Jakarta
10,9
9,9
12
Jawa Barat
8,3
7,5
13
Jawa Tengah
7,6
6,7
14
DI Yogyakarta
9,7
8,6
15
Jawa Timur
7,8
6,8
16
Banten
8,9
7,9
17
Bali
9,1
7,6
18
7,5
6,4
19
7,1
6,6
20
Kalimantan Barat
7,3
6,4
21
Kalimantan Tengah
8,2
7,7
22
Kalimantan Selatan
8,0
7,3
23
Kalimantan Timur
9,5
8,8
24
Sulawesi Utara
8,8
8,9
25
Sulawesi Tengah
8,2
7,8
26
Sulawesi Selatan
8,0
7,5
27
Sulawesi Tenggara
8,6
7,8
28
Gorontalo
7,0
7,6
29
Sulawesi Barat
7,3
6,6
30
Maluku
8,9
8,6
31
Maluku Utara
8,6
7,8
32
Papua Barat
9,3
8,3
33
Papua
6,6
5,0
INDONESIA
8,3
7,5
103
Tabel 3.22
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Provinsi, 2007 - 2011 (Juta Rupiah)
No
Provinsi
2007
2008
2009
2010*)
2011**)
Aceh
71,093,359.40
73,547,550.72
71,986,954.00
77,983,775.69
85,537,965.91
2
3
Sumatera Utara
181,819,737.32
213,931,696.78
236,353,615.83
275,700,207.28
314,156,937.46
Sumatera Barat
59,799,045.30
70,954,515.42
76,752,937.71
87,221,254.06
98,917,269.39
4
5
Riau
210,002,560.30
276,400,129.95
297,173,028.31
345,661,313.79
413,350,122.80
Jambi
32,076,677.16
41,056,483.56
44,127,005.65
53,816,693.02
63,268,138.39
Sumatera Selatan
Bengkulu
109,895,707.00
133,664,987.00
137,331,848.00
157,534,956.00
181,776,073.00
12,874,344.46
14,915,886.85
16,385,364.18
18,649,601.15
21,150,289.62
8
9
Lampung
60,921,966.22
73,719,258.60
88,934,860.61
108,378,506.78
128,408,894.93
17,895,016.56
21,421,340.26
22,997,898.59
26,565,031.61
30,254,777.26
10
Kep. Riau
51,826,271.88
58,574,996.29
63,892,937.49
71,614,514.31
80,242,793.63
11
DKI Jakarta
566,449,360.08
677,044,743.16
757,696,594.05
862,089,736.64
982,540,043.96
12
Jaw a Barat
526,220,225.16
633,283,483.36
689,841,314.34
771,593,860.47
861,006,347.79
13
Jaw a Tengah
312,428,807.09
367,135,954.90
397,903,943.75
444,692,014.59
498,614,636.36
14
DI. Yogyakarta
32,916,736.41
38,101,684.50
41,407,049.50
45,625,589.50
51,782,092.43
15
Jaw a Timur
536,981,881.91
621,391,674.61
686,847,557.72
778,565,772.46
884,143,574.81
16
Banten
122,843,946.60
139,864,778.32
152,556,215.59
171,690,413.57
192,218,910.27
17
Bali
44,003,379.64
51,916,170.34
60,292,239.32
66,690,598.13
73,478,161.87
18
Kalimantan Barat
43,540,865.48
49,132,965.97
54,281,172.42
60,501,505.09
66,780,221.81
19
Kalimantan Tengah
27,931,949.58
32,760,167.75
37,161,800.06
42,620,950.16
49,072,507.10
20
Kalimantan Selatan
39,438,767.06
45,843,793.53
51,460,175.70
59,821,156.82
68,234,880.54
21
Kalimantan Timur
222,628,920.93
314,813,520.84
285,590,821.55
321,904,879.64
390,638,617.39
22
24,081,132.54
28,697,756.23
33,033,609.80
36,911,814.52
41,505,118.26
23
23,218,709.21
28,727,505.31
32,461,331.62
37,319,062.92
44,317,854.52
24
69,271,924.56
85,143,191.27
99,954,589.75
117,862,210.18
137,389,879.40
25
17,953,074.41
22,202,848.01
25,655,940.66
28,369,031.41
32,032,498.80
26
Gorontalo
4,760,695.43
5,906,736.28
7,069,054.18
8,056,512.92
9,153,669.04
27
6,192,785.57
8,296,605.60
9,403,378.61
10,986,624.75
12,895,358.24
28
33,522,225.01
35,314,731.04
44,014,619.43
49,559,794.14
48,729,106.73
29
19,136,982.17
21,655,869.37
24,179,412.16
27,738,760.20
31,204,406.40
30
Maluku
5,698,799.37
6,269,957.84
7,069,642.15
8,084,807.44
9,594,886.01
31
Maluku Utara
3,160,041.71
3,862,243.13
4,691,161.48
5,389,831.57
6,056,973.74
32
Papua Barat
10,367,278.69
13,975,126.50
18,144,492.99
26,879,612.63
36,170,455.69
33
Papua
Jumlah 33 Provinsi
55,380,453.41
61,516,238.47
76,886,679.01
87,776,576.67
76,370,616.08
Catatan :
Perbedaan antara jumlah PDRB 33 PROVINSI dan PDB Indonesia antara lain disebabkan oleh diskrepansi statistik
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
Sumber data: Badan Pusat Statistik, 2007-2011
104
Tabel 3.23
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Provinsi, 2007 - 2011 (Juta Rupiah)
No
Provinsi
2007
2008
2009
2010*)
2011**)
Aceh
35,983,090.79
34,097,992.47
32,219,086.32
33,118,170.55
34,779,702.73
Sumatera Utara
99,792,273.27
106,172,360.10
111,559,224.81
118,640,902.74
126,450,621.90
Sumatera Barat
32,912,968.59
35,176,632.43
36,683,238.69
38,860,187.68
41,276,406.36
Riau
86,213,259.46
91,085,381.81
93,786,236.58
97,707,498.51
102,605,913.65
Jambi
14,275,161.32
15,297,770.57
16,274,907.72
17,470,653.43
18,962,396.90
Sumatera Selatan
55,262,114.00
58,065,455.00
60,452,944.00
63,858,153.00
68,011,310.00
Bengkulu
7,037,404.03
7,441,873.08
7,859,919.71
8,336,018.75
8,869,250.28
Lampung
32,694,889.62
34,443,151.77
36,256,295.04
38,378,425.12
40,829,411.29
9,464,539.15
9,899,925.78
10,270,106.49
10,879,422.58
11,575,263.56
10
Kep. Riau
34,713,813.64
37,014,735.92
38,318,828.63
41,075,858.84
43,816,718.59
11
DKI Jakarta
332,971,254.83
353,723,390.53
371,469,499.10
395,633,574.64
422,162,570.82
12
Jaw a Barat
274,180,307.83
291,205,836.70
303,405,250.51
322,223,816.79
343,111,243.18
13
Jaw a Tengah
159,110,253.77
168,034,483.29
176,673,456.57
186,995,480.65
198,226,349.47
14
DI. Yogyakarta
18,291,511.71
19,212,481.03
20,064,256.65
21,044,041.54
22,129,706.62
15
Jaw a Timur
288,404,312.28
305,538,686.62
320,861,168.91
342,280,765.51
366,984,301.20
16
Banten
75,349,610.92
79,700,684.04
83,453,729.29
88,525,884.79
94,222,355.05
17
Bali
24,449,885.70
25,910,325.54
27,290,945.61
28,880,686.20
30,753,674.05
18
Kalimantan Barat
26,019,737.63
27,438,791.32
28,756,875.70
30,299,808.07
32,100,656.04
19
Kalimantan Tengah
15,754,508.67
16,726,459.02
17,657,791.69
18,803,675.62
20,070,727.71
20
Kalimantan Selatan
25,922,287.52
27,593,092.50
29,051,630.55
30,674,123.86
32,552,849.54
21
Kalimantan Timur
98,386,381.52
103,206,871.34
105,564,937.57
110,886,682.21
115,244,165.43
22
14,344,302.07
15,902,073.26
17,149,624.49
18,376,750.93
19,734,270.17
23
13,961,146.12
15,047,428.54
16,207,595.71
17,626,173.79
19,239,945.04
24
41,332,426.29
44,549,824.55
47,326,078.38
51,199,899.85
55,116,919.80
25
9,331,719.95
10,010,586.35
10,768,577.19
11,650,187.12
12,661,942.71
26
Gorontalo
2,339,217.51
2,520,672.95
2,710,737.05
2,917,491.33
3,141,458.12
27
3,567,816.12
3,998,502.00
4,239,460.87
4,744,309.49
5,238,359.96
28
16,369,220.45
16,831,600.88
18,874,403.52
20,069,888.61
19,432,291.68
29
10,902,404.44
11,429,772.58
11,920,601.87
12,543,821.97
13,249,720.21
30
Maluku
3,633,475.12
3,787,271.11
3,993,139.25
4,251,356.30
4,507,336.14
31
Maluku Utara
2,501,175.13
2,651,107.75
2,812,039.15
3,035,648.37
3,230,209.77
32
Papua Barat
33
Papua
Jumlah 33 Provinsi
5,934,315.82
6,399,528.24
7,286,977.24
9,366,407.50
11,916,133.71
19,200,297.42
18,931,841.59
23,138,444.49
22,407,284.20
21,137,537.80
Catatan :
Perbedaan antara jumlah PDRB 33 PROVINSI dan PDB Indonesia antara lain disebabkan oleh diskrepansi statistik
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
Sumber data: Badan Pusat Statistik, 2007-2011
105
Tabel 3.24
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia menurut Provinsi Tahun 2009 - 2012
No
Provinsi
2010
2011
2012
892,80
861,85
2010
2011
2012
Aceh
894,81
909,04
21,80
20,98
19,57
19,46
Sumatera Utara
1.499,70
1.490,89
1.481,31
1.407,25
11,51
11,31
11,33
10,67
Sumatera Barat
429,30
430,02
442,09
404,74
9,54
9,50
9,04
8,19
Riau
527,50
500,26
482,05
483,07
9,48
8,65
8,47
8,22
Kep. Riau
128,20
241,61
129,56
131,22
8,27
8,34
7,4
7,11
Jambi
Sumatera Selatan
249,70
1.125,73
272,67
271,67
8,77
15,47
8,65
8,42
1.167,90
324,93
1.074,81
1.057,03
16,28
18,30
14,24
13,78
76,60
1.479,93
72,06
71,36
7,46
18,94
5,75
5,53
Bengkulu
324,10
67,75
303,60
311,66
18,59
6,51
10
Lampung
1.558,30
129,66
1.298,71
1.253,83
20,22
11
DKI Jakarta
323,20
312,18
363,42
363,20
3,62
12
Jaw a Barat
4.983,60
4.773,72
4.648,63
4.477,53
13
Banten
788,10
5.369,16
690,49
14
Jaw a Tengah
5.725,70
577,30
5.107,36
15
DI Yogyakarta
585,80
5.529,30
16
Jaw a Timur
6.022,60
758,16
17
Bali
181,70
174,93
18
1.050,90
19
20
Kalimantan Barat
17,5
17,7
16,93
16,18
3,48
3,75
3,69
11,96
11,27
10,65
10,09
652,80
7,64
16,56
6,32
5,85
4.977,36
17,72
16,83
15,76
15,34
560,88
565,32
17,23
15,26
16,08
16,05
5.356,21
5.070,98
16,68
7,16
14,23
13,4
166,23
168,78
5,13
4,88
4,2
4,18
1.009,35
894,77
852,64
22,78
21,55
19,73
18,63
1.013,10
1.014,09
1.012,90
1.012,52
23,31
23,03
21,23
20,88
434,80
428,76
380,11
363,31
9,30
9,02
8,6
8,17
21
Kalimantan Tengah
165,90
164,22
146,91
148,05
7,07
6,77
6,56
6,51
22
Kalimantan Selatan
176,00
181,96
194,62
189,88
5,12
5,21
5,29
5,06
23
Kalimantan Timur
239,20
243,00
247,90
253,34
7,73
7,66
6,77
6,68
24
219,60
206,72
194,90
189,12
9,79
9,10
8,51
8,18
25
Gorontalo
224,60
474,99
198,27
186,91
25,01
18,07
18,75
17,33
26
489,80
913,43
423,63
418,64
18,98
11,60
15,83
15,4
27
963,60
400,70
832,91
825,79
12,31
17,05
10,29
10,11
28
158,20
209,89
164,86
160,46
15,29
23,19
13,89
13,24
29
434,30
141,33
330,00
316,33
18,93
13,58
14,56
13,71
30
Maluku
380,00
378,63
360,32
350,23
28,23
27,74
23
21,78
31
Maluku Utara
98,00
91,07
97,31
91,79
10,36
9,42
9,18
8,47
32
Papua
760,30
256,25
944,79
966,59
37,53
34,88
31,98
31,11
33
Papua Barat
256,80
761,62
249,84
229,99
35,71
36,80
32.529,90
31.023,39
30.018,93
29.132,40
14,15
13,33
INDONESIA
8,05
31,92
12,49
Sumber data: Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia tahun, 2013
106
28,2
11,96
Tabel 3.25
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Tahun 2010
No
Provinsi
Laki-laki
Perempuan
Total
Aceh
77,2
44,9
60,8
Sumatera Utara
79,5
46,3
62,6
Sumatera Barat
78,1
43,9
60,5
Riau
82,0
32,8
58,1
Jambi
83,9
42,0
63,3
Sumatera Selatan
81,6
49,8
65,9
Bengkulu
83,1
55,6
69,6
Lampung
84,1
50,0
67,6
Kep.Bangka Belitung
85,4
34,8
61,2
10
Kep. Riau
86,6
41,5
64,6
11
DKI Jakarta
80,6
42,0
61,5
12
Jawa Barat
80,6
35,8
58,5
13
Jawa Tengah
82,2
55,5
68,6
14
DI Yogyakarta
77,6
59,7
68,4
15
Jawa Timur
82,4
51,3
66,6
16
Banten
78,5
36,8
58,1
17
Bali
83,1
64,5
73,8
18
77,5
53,2
64,7
19
81,2
65,7
73,2
20
Kalimantan Barat
83,2
53,2
68,5
21
Kalimantan Tengah
86,1
51,3
69,5
22
Kalimantan Selatan
83,5
48,6
66,1
23
Kalimantan Timur
83,0
34,6
60,2
24
Sulawesi Utara
79,4
34,9
57,5
25
Sulawesi Tengah
84,2
47,3
66,1
26
Sulawesi Selatan
84,2
47,3
66,1
27
Sulawesi Tenggara
81,8
52,0
66,7
28
Gorontalo
80,7
40,0
60,2
29
Sulawesi Barat
85,0
55,3
70,0
30
Maluku
74,3
46,4
62,8
31
Maluku Utara
78,6
46,4
62,8
32
Papua Barat
77,4
44,5
62,0
33
Papua
83,6
68,3
76,3
Indonesia
81,2
46,8
64,0
107
Tabel 3.26
Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Tahun 2010
No
Provinsi
Laki-laki
Perempuan
Total
Aceh
1,4
3,1
2,0
Sumatera Utara
1,9
3,7
2,6
Sumatera Barat
1,5
2,9
2,0
Riau
1,6
4,8
2,5
Jambi
1,0
2,6
1,5
Sumatera Selatan
1,4
2,8
2,0
Bengkulu
1,0
2,0
1,4
Lampung
1,2
2,5
1,7
Kep.Bangka Belitung
1,0
3,6
1,7
10
Kep. Riau
2,5
5,0
3,3
11
DKI Jakarta
3,0
5,3
3,8
12
Jawa Barat
3,0
6,0
3,9
13
Jawa Tengah
2,4
3,5
2,9
14
DI Yogyakarta
2,3
2,7
2,5
15
Jawa Timur
1,7
2,7
2,1
16
Banten
2,8
5,7
3,7
17
Bali
1,0
1,4
1,1
18
1,5
2,6
2,0
19
0,8
1,3
1,0
20
Kalimantan Barat
1,3
2,4
1,7
21
Kalimantan Tengah
0,9
2,4
1,4
22
Kalimantan Selatan
1,3
2,1
1,6
23
Kalimantan Timur
2,8
6,1
3,7
24
Sulawesi Utara
2,2
8,9
4,2
25
Sulawesi Tengah
0,9
3,0
1,7
26
Sulawesi Selatan
1,4
3,0
2,0
27
Sulawesi Tenggara
1,1
2,6
1,7
28
Gorontalo
0,8
2,4
1,3
29
Sulawesi Barat
0,7
1,9
1,2
30
Maluku
1,4
3,0
2,0
31
Maluku Utara
0,6
1,6
1,0
32
Papua Barat
2,1
4,0
2,7
33
Papua
0,8
1,2
1,0
2,0
3,6
2,6
Indonesia
Sumber data: Sensus Penduduk Tahun 2010
108