Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA FISIK


MODUL PENENTUAN PERUBAHAN ENERGI

OLEH
KELOMPOK : 8
NAMA
NIM

: SAFIIRAH NAJIYAH
: 161424030

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
13 OKTOBER 2016
I.

TUJUAN

1. Mahasiswa mempelajari bahwa setiap reaksi kimia disertai dengan


perubahan energi.
2. Mahasiswa mampu menghitung perubahan kalor beberapa reaksi.

II.

ALAT DAN BAHAN

Alat :
1. Kalorimeter
2. Termometer
3. Buret
4. Stopwatch
5. Gelas kimia
6. Hotplate/Pemanas
Bahan:
1. Zn bubuk 1gram
2. 40 ml CuSO4 0.5M (pada Praktikum menggunakan 0,5 N)
3. 25 ml HCl 2M
4. 25 ml NaOH 2M
5. 6 gr NaOH padat

III.

DATA PENGAMATAN

A. Penentuan tetapan kalorimeter


Diketahui :
Massa kalorimeter
= 133,69 gr
Massa kalorimeter + air dingin = 173,12 gr
Massa air dingin
= 173,12 gr - 133,69 gr = 39,43 gr
Massa kalorimeter + air dingin +
air panas
= 203,05 gr
Massa air panas
= 203,05 gr - 173,12 gr = 29,93 gr
Temperatur air dingin 40 ml (T1) = 25 0C
Temperatur air panas 30 ml (T2) = 36 0C
Ta
= 29,5C
Massa jenis air
= 1 gr.cm-3 dianggap konstan
Kalor jenis air
= 4,2 j g-1K-1 = 4200 j kg-1 C-1
Data pengamatan temperatur air setelah pencampuran setiap 30 detik
selama 5 menit.

Wakt
u
(deti
k)
30
60
90
120
150

Tempera
tur (C)

29,5
29
29
29
29

Wakt
u
(deti
k)
180
210
240
270
300

Tempera
tur (C)

29
29
29
29
29

Perhitungan Tetapan Kalorimeter


t = T2 Ta
= 36 29,5 = 6,5 C
T
= Ta T1
= 29,5 25 = 4,5 C
Kalor yang diserap air dingin :
Q1 = m.c.T
= 0,03943 kg x 4200 j kg-1 C-1 x 4,5 C
= 745,227 Joule
Kalor yang diberikan air panas :
Q2 = m.c.t
= 0,02993 kg x 4200 j kg-1 C-1x 6,5 C
= 817,089 Joule
Kalor yang diterima kalorimeter :
Q3 = Q2 Q1
= 817,089 J 745,227 J
= 71,862 Joule
Tetapan Kalorimeter (K)
= Q3/T
= 71,862 J / 4,5C
= 15,96 J/C
GRAFIK:

Pencampuran air dingin + air panas


29.6
29.5
29.4
29.3
29.2

Temperatur (C) 29.1


29
28.9
28.8
28.7
30

60

90

120 150 180 210 240 270 300

Waktu (detik)

B.

Penentuan kalor reaksi Zn (s) CuSO4 (aq)


Data pengamatan temperatur CuSO4
T awal = 25C
Waktu
(detik)
30
60
90
120

Temperatur
(C)
25
25
25
25

Data pengamatan temperatur campuran reaksi setiap 30 detik selama


10 menit
T akhir = 38C
Wakt
Suhu
Waktu Suhu
Waktu
Suhu
Waktu
Suhu
u
(C)
(detik) (C)
(detik)
(C)
(detik)
(C)
(deti
k)
30
27
180
30,5
330
35
480
37
60
28
210
31
360
37
510
37
90
29
240
31,3
390
38
540
36
120
29,5
270
32
420
38
570
36
150
30
300
32,2
450
37,5
600
36

Perhitungan Kalor Reaksi Zn(s) CuSO4(aq)

Diketahui :
Massa jenis ( ) larutan ZnSO4
Kalor jenis ( c ) larutan ZnSO4
Volume CuSO4
= 40
Massa Zn
T awal
= 25
T akhir
= 38

= 1,14 gr.cm-3
= 3,52 j g-1K-1 = 3520 j kg-1 0C mL = 40 cm3
= 1 gr
0
C
0
C

= T akhir T awal
= 380C 250C
= 130C
Massa larutan ZnSO4

= Massa jenis x Volume larutan


= 1,14 gr.cm-3 x 40 cm-3
= 45,6 gr
Kalor yang diserap kalorimeter = k x T
= 15,96 J/C x 130C
= 207,48 Joule
Kalor yang diserap larutan
= massa larutan x kalor jenis larutan
x T

Kalor reaksi
yang diserap larutan

= 0,0456 kg x 3520 j kg-1 0C -1 x 130C


= 2086,656 Joule
= kalor yang diserap kalorimeter + kalor
= (207,48 + 2086,656 ) Joule
= 2294,136 Joule

Mol pereaksi 0,5 N CuSO4(aq) -> N = e x M


0,5 = 2 x M
M = 0,25
Kalor reaksi
Mol pereaksi

H reaksi =
229,4136 kJ/mol]
GRAFIK:

2294,136 J
0,01 mol

n
V

n=MxV
n = 0,25 x 0,04
= 0,01 mol

229413,6

J/mol

Penentuan Kalor reaksi Zn - CuSO4

Suhu (C)

40
35
30
25
20
15
10
5
0

30
0

90
60

150 210 270 330 390 450 510 570


120 180 240 300 360 420 480 540 600

Waktu (detik)

C.

Penentuan kalor pelarutan NaOH

TAquades = 24C
Data pengamatan temperatur larutan setiap 30 detik
menit
Wakt
u
(deti
k)
30
60
90
120
150

Tempera
tur (C)

33
45
48
48
46

Wakt
u
(deti
k)
180
210
240
270
300

Tempera
tur (C)

45
45
44
44
44

Perhitungan Kalor Pelarutan NaOH


Diketahui :
Massa jenis air
= 1 gr.cm-3 dianggap konstan
Kalor jenis air
= 4,2 j g-1K-1 = 4200 j kg-1 C-1
Massa NaOH
= 6 gr
T awal
= 24 0C
T akhir
= 48 0C
T

= T akhir T awal
= 480C 240C
= 240C

selama 5

Massa air

Kalor yang diserap air

=
=
=
=

massa jenis air x volume air


1 gr.cm-3 x 50 cm3
50 gr
massa air x kalor jenis air x T

= 0,05 kg x 4200 j kg-1 0C -1 x 240C


= 5040 Joule
Kalor yang diserap kalorimeter = k x T
= 15,96 J/C x 240C
= 383,04 Joule
Mol NaOH
= Massa NaOH/ Mr NaOH
6
= 40
= 0,15 mol
= Kalor yang diserap air +

Kalor Reaksi
diserap kalorimeter

Kalor yang

= 5040 Joule + 383,04 Joule


= 5423,04 Joule

H reaksi =
kJ/mol
GRAFIK:

Kalor reaksi
Mol NaOH

5423,04 J
0,15 mol

= 36153,6 J/mol = 36,1536

Pelarutan NaOH
60
50
40

Suhu (C) 30
20
10
0
30

60

90

120 150 180 210 240 270 300

Waktu (detik)

D. Penentuan kalor penetralan NaOH-HCl

TNaOH = THCl = 25 0C

Data Pengamatan Temperatur Campuran Reaksi setiap 30 detik selama


5 menit
Wakt
u
(deti
k)
30
60
90
120
150

Suhu
(C)

Waktu
(detik)

Suhu
(C)

35
35
34
34
34

180
210
240
270
300

33
33
33
33
33

Penentuan Kalor Penetralan NaOH HCl


Diketahui:
Massa jenis larutan = 1,03 g/cm3
Kalor jenis larutan
= 3,96 J/g K = 3960 j kg-1 0C Kalor jenis air
= 4,2 j g-1K-1 = 4200 j kg-1 0C Mol hasil reaksi(NaCl)
= 0,05 mol
T
= T akhir T awal
= 350C 250C
= 10 0C
Massa larutan = larutan x Vlarutan
= 1,03 g/cm3 x 50 cm3
= 51,5 g
Qlarutan
= Mlarutan x Cair x T
= 0,0515 kg x 4200 j kg-1 0C -x 10 0C
= 2163 J
Qkalorimeter
= k x T
= 15,96 J/C x 10
= 159,6 J
Qreaksi
= Qlarutan + Qkalorimeter
= 2163 J + 159,6 J
= 2322,6 J
H penetralan = Qreaksi / mol hasil reaksi
= 2322,6/ 0.05
= 46452 J/mol
= 46,452 kJ/mol
GRAFIK:

Penetralan NaOH-HCL
35.5
35
34.5
34

Suhu (C) 33.5


33
32.5
32
30

60

90

120 150 180 210 240 270 300

Waktu (detik)

IV.

PEMBAHASAN

Pada

praktikum

penentuan

perubahan

energi/kalor

untuk

menentukan jumlah kalor yang terlibat dalam reaksi digunakan sebuah


alat yang bernama kalorimeter. Sedangkan proses pengukurannya disebut
kalorimetri. Dengan kalorimeter, suatu reaksi akan berlangsung tanpa
terjadinya perpindahan kalor dari dan ke sistem. Namun demikian,
tetap saja terjadi perpindahan kalor dari kalorimeter ke isinya atau
sebaliknya. Untuk itu, sebelum memulai percobaan terlebih dahulu
menentukan kalor yang diserap oleh kalorimeter untuk menaikkan
temperature sebesar 1 derajat yang disebut tetapan kalorimeter.
A. Penentuan Tetapan Kalorimeter
Untuk menentukan tetapan kalorimeter, dilakukan dengan
cara

mencampurkan air dingin dengan air panas

yang memiliki

suhu yang berbeda (air panas memiliki suhu 10C lebih tinngi
dibanding

air

dingin)

dalam

kalorimeter.

Dari

percobaan

ini

didapatkan suhu campuran/suhu akhir (Ta) yang diamati setiap 30


detik dalam waktu 5 menit . Suhu akhir campuran yang didapat dari

percobaan ini menunjukkan terjadinya serah terima kalor antara air


panas ,air dingin dan calorimeter sebesar 29,5C . Dimana air panas
melepaskan kalor dan diterima oleh air dingin dan kalorimeter. Hal
ini sesuai dengan prinsip azas Black yang menyatakan bahwa kalor
yang dilepaskan sama dengan kalor yang diterima.
Dari hasil percobaan, kalor yang diserap air dingin diperoleh
sebesar 745,227 J. sedangkan kalor yang diserap air panas
diperoleh

sebesar

817,089

J.

sehingga

kalor

yang

diterima

kalorimeter adalah 71,8620 J (diperoleh dari selisih kalor yang


diberikan air panas dengan kalor yang diserap oleh air dingin)
Kemudian, hasil ini dibagi oleh perubahan suhu yang pada
percobaan didapat sebesar 4,5C. Sehingga dari hasil percobaan
diperoleh tetapan kalorimeter sebesar K= 15,96 J/C
Dengan kata lain tetapan kalorimeter bernilai positif

yang

berarti mengalami endoterm yakni terjadinya penyerapan kalor.


Setelah mendapatkan tetapan kalorimeter, maka kita dapat
menentukan dan menghitung perubahan kalor pada percobaan
selanjutnya.
B. Penentuan Kalor Reaksi Zn(s)-CuSO4
Percobaan yang ke-2 adalah menentukan kalor reaksi dari 40
mL CuSO4 0,5 M dengan 1 gram Zn(s). Namun dalam percobaan
CuSO4 yang digunakan yaitu 0,5 N dikarenakan tidak adanya CuSO 4
0,5 M. Dalam percobaan ini terjadi kenaikan dan penurunan suhu.
Saat awal pencampuran larutan CuSO4 dengan bubuk Zn, suhu
perlahan lahan naik. Namun setelah beberapa lama pengadukan,
suhu perlahan lahan turun. Kalor reaksi

didapatkan dari

penjumlahan kalor yang diserap larutan dengan kalor yang diserap


kalorimeter yaitu 2294,136 J. Kemudian untuk mendapatkan nilai H
reaksi, nilai kalor reaksi dibagi dengan mol pereaksi. Maka H
reaksinya adalah 229413, 6 J/mol atau 229,4136 kJ/mol.
C. Penentuan kalor pelarutan NaOH

Percobaan yang ke-2 adalah menentukan kalor pelarutan


NaOH sebanyak 6gram.Dalam percobaan ini juga terjadi kenaikan
dan penurunan suhu. Saat awal pencampuran aquades dengan
NaOH padat, suhu drastis naik. Namun setelah beberapa lama
pengadukan, suhu perlahan lahan turun. Kalor reaksi didapatkan
dari penjumlahan kalor yang diserap air/pelarut dengan kalor yang
diserap kalorimeter yaitu sebesar 5423,04 J. Kemudian untuk
mendapatkan nilai H reaksi, nilai kalor reaksi dibagi dengan mol
NaOH. Maka H reaksinya adalah 36153,6 J/mol atau 36,1536
kJ/mol.
D. Penentuan Kalor Penetralan NaOH-HCl
Pada percobaan ini, suhu kedua zat /T awal kedua zat harus
dibuat sama dan suhu kedua zat tersebut sebesar 250C.
Didapatkan

kalor

reaksinya

adalah

2322,6

J.

Untuk

menentukan H penetralan, nilai kalor reaksi dibagi dengan mol


hasil reaksi. Sehinnga didapat H penetralannya adalah 46452 J/mol
atau 46,452 kJ/mol.

V.

KESIMPULAN
o Setiap reaksi kimia disertai dengan perubahan energi.
o Tetapan kalorimeter hasil percobaan adalah 15,96 J/C.
o H reaksi Zn-CuSO4 adalah 229413, 6 J/mol =229,4136 kJ/mol.
o H reaksinya larutan NaOH adalah 36153,6 J/mol = 36,1536
kJ/mol.
o H penetralan NaOH HCl adalah 46452 J/mol = 46,452 kJ/mol.

DAFTAR PUSTAKA
Foliatini. 2009. Buku Pintar Kimia SMA Untuk Kelas 1,2, dan 3. Jakarta: Wahyu
Media

Anda mungkin juga menyukai