Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang jenis penelitian, waktu dan tempat
penelitian, populasi dan sampel dalam penelitian, jenis dan cara pengumpulan
data serta pengolahan dan analisa data.

IV.1. Desain Penelitian


Desain penelitian ini adalah metode penelitian non eksperimen yang
merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu
penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor dengan efek
dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu
saat atau variabel independen dan dependen di observasi satu kali secara
bersamaan dan dalam waktu yang bersamaan. (point time approach).
(Notoatmodjo, 2005).
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan
pendekatan

cross

sectional.

Rancangan

cross

sectional

dipilih

karena

pendekatannya satu waktu dan tidak diikuti terus menerus selama kurun waktu
tertentu dimana variabel bebas dan variabel terikat diteliti pada waktu yang
bersamaan. Data ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Dukungan Sosial
Suami Saat Antenatal dan Intranatal dengan Bounding Attachment Pada Ibu Nifas
di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan tahun 2011.
Keuntungan dari cross sectional adalah ekonomis dalam hal waktu dan
hasilnya yang dapat diperoleh dengan cepat dan desain penelitian ini dilengkapi
dengan metode kualitatif dengan pendekatan eksploratif artinya wawancara untuk
menyempurnakan data yang diperlukan.

IV.2. Tempat dan Waktu Penelitian


IV.2.1 Lokasi
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta
Selatan dengan pertimbangan lokasi yang mudah dijangkau.

IV.2.2 Waktu
Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei 2011 sampai bulan Juni 2011.
IV.3. Populasi dan Sampel
IV.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti ( S.
Notoatmojo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang
bersalin di Puskesmas Jagakarsa Jakarta Selatan, pada bulan Mei 2011 berjumlah
34 orang dengan kriteria mau menjadi responden.

IV.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi. Cara menghitung minimum besarnya
sampel yang dibutuhkan bagi ketepatan (accurancy).
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2007: 75). Teknik pengambilan sampel yang
dipakai dalam penelitian ini yaitu teknik sampling jenuh atau total sampling yaitu
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Hal ini dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil (Setiadi, 2007).
Sampel penelitian ini adalah ibu nifas yang bersalin di Ruang Bersalin
Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan dalam kurun waktu 1 sampai 14
hari di ruang rawat inap Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan, maka
peneliti menjadikan ibu nifas tersebut sebagai sampel penelitian.
Peneliti melakukan studi pendahuluan pada bulan April di Puskesmas
Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan 2011 diperoleh jumlah ibu nifas adalah 34
orang.

1.

Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian yang

memenuhi syarat sebagai sample (Nursalam, 2003), yaitu:


a.

Ibu yang baru melahirkan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa

b.

Sedang dalam masa nifas

c.

Sehat mental

d.

Ibu dapat membaca dan menulis

e.

Bersedia mengisi dan berpartisipasi dalam mengisi angket

2.

Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteristik sampel yang tidak dapat

dimasukan atau tidak layak untuk diteliti. Kriteria eksklusi dalam


penelitian ini adalah :
a.

Bukan ibu nifas

b.

Ibu yang baru melahirkan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa


tetapi tidak bersedia mengisi dan berpartisipasi dalam mengisi
angket

c.

Ibu tidak bisa membaca dan menulis

d.

Tidak sehat mental

IV.4. Metode Pengumpulan Data


Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer yaitu data yang diambil dari sumbernya langsung yang
dirumuskan melalui kuisioner dan diisi langsung oleh responden yang mencakup
data demografi, dukungan sosial suami saat antenatal dan intranatal data yang
bounding attachment pada ibu nifas di Puskesmas Jagakarsa Jakarta Selatan. Data
sekunder yaitu data yang diambil oleh peneliti dari Puskesmas Jagakarsa Jakarta
Selatan.
Penyebaran kuisioner ini dilakukan oleh peneliti dengan cara mengedarkan
suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis
kepada subjek untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban dan sebagainya.
Dimana melalui pendekatan untuk mendapatkan persetujuan dari calon untuk

menjadi responden. Responden dibiarkan mengisi angket sendiri. Hal ini agar
responden dapat lebih jujur dalam memberikan informasi. Setelah semua
pertanyaan dalam kuisioner terisi, lalu lembar kuuisioner dikumpulkan kembali
oleh peneliti dan dilakukan analisa data.
Secara ringkas proses pengumpulan data sebagai berikut :

IV.5. Instrumen Penelitian


Peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa angket atau kuisioner
yang diberikan kepada responden. Instrumen penelitian ini dapat berupa :
kuisioner yang diberikan kepada responden untuk diminta memberi tanda check
list ( ) sesuai dengan data pada tempat yang telah disediakan. Jenis instrumen
dengan mengacu pada teori dan konsep yang digunakan oleh peneliti adalah
kuisioner yang dibuat langsung oleh peneliti. Lembar terbagi oleh 3 bagian yaitu
pada bagian A mengenai data demografi responden (usia, pendidikan, pekerjaan),
pada bagian B mengenai dukungan sosial suami saat antenatal dan intranatal, pada
bagian C mengenai bounding attachment, dengan hasil ukur jika Ya =1, Tidak =
0.
IV.6. Validitas dan Reabilitas
IV.6.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur ini benar-benar
mengukur apa yang diukur (Soekidjo, 2005 : 129). Uji validitas ini dilakukan
sebelum kuesioner disebarkan kepada responden penelitian, dengan cara uji coba
terhadap orang diluar responden yang telah ditentukan dan memiliki karakteristik
sama dengan sampel penelitian, tujuan uji coba ini untuk mengetahui pertanyaan
dan pernyataan dalam kuesioner tersebut dapat dimengerti atau tidak oleh
responden. Pada penelitian ini uji validitas akan dilakukan di Kecamatan Pasar
Minggu Jakarta Selatan.
Untuk menguji validitas menggunakan Product Moment Corelation
melalui bantuan computer program windows SPSS (Statistik Program For Social
Sciences).

n ( xy)-( xy)
r=
{n x-( x)}+{n y-( y)}
Keterangan :
r

= koefisien validitas item yang dicari

= jumlah responden

= skor yang diperoleh subjek dalam setiap item

= skor yang diperoleh subjek dalam setiap item


x

= jumlah skor dalam variable X

= jumlah skor dalam variable Y

= jumlah kuadrat masing-masing skor X

= jumlah kuadrat masing-masing skor Y

xy

= jumlah perkiraan variable XY

Uji kuisioner dilakukan dengan menyebarkan kuisioner pada orang yang


mempunyai karakteristik hampir sama dengan responden. Uji coba dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman responden terhadap pertanyaanpertanyaan dan validitas pertanyaan dari kuisioner yang telah dibuat. Dalam
penelitian ini untuk uji instrumen dilakukan pada 30 responden. Bahwa uji coba
instrumen sebaiknyan paling sedikit 30 responden, dengan ciri responden uji coba
harus mirip dengan ciri responden penelitian, jumlah responden 30 adalah batas
jumlah antara sedikit dan banyak, dengan pengertian bahwa data diatas 30,
kurvanya akan mendekati kurva normal dengan pengertian kurva normal adalah
merupakan suatu fenomena universal mengenai fenomena ciri atau sifat alami
yang normal.
Hasil uji kuisioner maka dapat ditentukan beberapa pertanyaan yang
dikurangi ataupun disesuaikan. Nilai r product moment untuk N = 30 adalah
0,361. Jadi, corrected item-total correlation dibawah nilai r product moment
(0,361) dinyatakan tidak valid (drop) dan dikeluarkan dari kuisioner untuk
penelitian selanjutnya. Dari uji validitas diatas diketahui pertanyaan yang tidak
valid adalah pertanyaan nomor : 12 dari bagian B dan nomor 5 dan 11 dari bagian
C.

IV.6.2 Reabilitas
Reabilitas adalah adanya suatu kesamaan hasil apabila pengukuran
dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda. Untuk
menguji reliabilitaas adalah dengan menggunakan Cronbachs Alpha merupakan
tehnik pengujian reliabilitas suatu tes atau angket yang paling sering digunakan
oleh karena dapat digunakan pada angket yang jawabannya atau tanggapannya
berupa pilihan, pilihannya berupa dua pilihan atau lebih. Rumus :

2item
N
1 2
=
N 1
total
Keterangan :
= Cronbachs alpha
2

item

= Variance dari pertanyaan

total

= Variance dari skor

= Banyaknya pertanyaan

Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel atau tidaknya suatu


instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r hitung diwakili
dengan nilai Alpha dengan r tabel pada taraf kepercayaan 0,95 atau tingkat
signifikant 0,05. Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha-Cronbach diukur
berdasarkan skala Alpha ( ) 0 sampai dengan 1. Apabila skala Alpha tersebut
dikelompokkan ke dalam 5 kelas dengan range yang sama, maka ukuran
kemantapan Alpha dapat dipresentasikan seperti tabel berikut:

Tabel IV.1
Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Alpha

Tingkat Reliabilitas

0,00 s.d 0,20

Kurang Reliabel

>0,20 s.d 0,40

Agak Reliabel

>0,40 s.d 0,60

Cukup Reliabel

>0,60 s.d 0,80

Reliabel

>0,80 s.d 1,00

Sangat Reliabel

Sumber : Sugiono, 2005 : 216


Setelah kuesioner disebarkan pada sampel uji coba, kuisioner uji coba
akan disebarkan di luar daerah pengambilan sampel yaitu di Puskesmas
Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Didapatkan hasil Cronbach Alpha
untuk Duksos 0,875 dan Cronbach Alpha untuk BA 0,893. Sehingga menurut
tabel diatas nilai ini berarti Sangat Reliabel dan layak untuk disebarkan kepada
responden.

IV.7. Pengolahan Data


Metode pengolahan data yang digunakan adalah Tabulasi dan SPSS,
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
IV.7.1 Editing adalah setiap lembar kuisioner yang diperiksa untuk memastikan
bahwa setiap pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner telah terisi semua.
IV.7.2 Coding adalah pemberian kode pada setiap jawaban yang terkumpul dalam
kuisioner untuk memudahkan proses pengolahan data.
IV.7.3 Processing adalah melakukan pemindahan atau memasukkan data dari
kuisioner kedalam komputer untuk diproses. Memasukkan data kedalam
komputer dilakukakn dengan SPSS.

IV.7.4 Cleaning adalah proses yang dilakukan setelah data masuk ke komputer
data akan diperiksa apakah ada kesalahan atau tidak, jika terdapat data
yang salah diperiksa oleh proses cleaning ini.
IV.7.5 Tabulasi langsung adalah sistem pengolahan data langsung yang di
tabulasi oleh kuisioner. Ini juga metode yang paling sederhana bila
dibandingkan dengan metode yang lain. Tabulasi ini dengan memasukkan
data dari kuisioner kedalam kerangka tabel yang telah disiapkan, tanpa
proses perantara yang lainnya. Tabulasi langsung biasanya dikerjakan
dengan system tally yaitu cara menghitung data menurut klasifikasi yang
telah ditentukan. Cara lain adalah kuisioner dikelompokkan menurut
jawaban yang diberikan, kemudian dihitung jumlahnya, lalu dimasukkan
kedalam tabel yang telah disiapkan. Dengan cara ini memungkinkan salah
karena lupa dapat diatasi. Kelemahannya adalah pengaturannya menjadi
rumit bila jumlah klasifikaksi dan sampel nya besar.
IV.7.6 Komputer
Untuk mengolah data dengan komputer, peneliti terlebih dahulu perlu
menggunakan program tertentu, baik yang sudah tersedia maupun program
yang sudah disiapkan secara khusus dapat ditambahkan baha dalam ilmuilmu social banyak sekali digunakan program SPSS (Statistical Program
For Social Sciences). Dengan menggunakan program tersebut dapat
dilakukan tabulasi sederhana. Tabulasi silang, regresi, korelasi, analisa
faktor dan berbagai tes statistik.
Tabulasi dengan komputer mempunyai beberapa keuntungan bila
dibandingkan dengan sistem yang lain karena :
1.

Jumlah sampel penelitian dan jumlah variabel dapat sebanyak


mungkin

2.

Banyak menghemat tenaga dan waktu.


Tabulasi menggunakan komputer jauh lebih mudah sesudah ada
paket program, seperti SPSS (Statistical Program For Social)
yang disebut diatas.

IV.8. Analisa Data


Data yang telah diperoleh kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan
hubungan dukungan sosial suami saat antenatal dan intranatal dengan kejadian
bounding attachment
attachment.. Desain penelitian ini adalah deskriptif an
analitik
alitik melalui
pendekatan cross sectional dengan metode analisa data secara kuantitatif.
Proses pengolahan data dilakukan dengan :

IV.8.1 Analisis Univariat


Analisis ini menggunakan uji statistic antara lain : rata
rata-rata
rata (mean),
median, standar deviasi dan menggunakan metode distribusi frekuensi untuk
mendapatkan hasil penelitian ini. Rumus yang digunakan untuk mengetahui dari
masing masing variabel dukungan sosial suami saat antenatal dan intranatal, serta
masing-masing
kejadian bounding attachment adalah
dalah :

Keterangan :
P = Presentase (%)
F = Jumlah jawaban
N = Jumlah skor maksimal

Mean (X) / rata-rata


rata rata hitung

i
n

Keterangan :
X = rata--rata
rata hitung sampel
Xi = Nilai dalam suatu sampel
N = Total banyaknya pengamatan dalam suatu sampel

Median / nilai tengah

Median =

n +1
2

Keterangan :
N = Banyak Pengamatan
IV.8.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Uji coba yang digunakan yaitu uji : Chi
Square; uji Chi Square digunakan karena variabel dependen dan independen
dalam penelitian ini bersifat kategorik. Penelitian ini menggunakan batas
bermakna secara statistik sebesar 5% sehingga jika diperoleh nilai p > alpha,
maka hasil perhitungan statistiknya tidak bermakna, artinya tidak ada hubungan
signifikan antara variabel dependen dengan variabel independen. Sebaliknya jika
diperoleh nilai p

alpha, maka hasil perhitungan statistiknya bermakna, artinya

ada hubungan yang signifikan antara variabel dependen dengan variabel


independen. Uji yang digunakan yaitu :
1. Chi Square
Chi square adalah uji ini digunakan karena variabel dependen dan
independen dalam penelitian ini bersifat kategorik selain itu juga untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan atau tidak antara kedua
variabel. Penelitian ini menggunakan batas kemaknaan 0,05, sehingga jika
diperoleh nilai p > alpha, maka hasil perhitungan statistiknya tidak bermakna,
artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan
dependen. Sebaiknya jika diperoleh nilai p

alpha, maka hasil perhitungan

statistiknya bermakna artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel


independen dan variabel dependen.

Rumus Chi Kuadrat (Chi Square)


X2 =

(O - E )2
E

Keterangan :

X2 = Statistik Chi Square


0

= Frekuensi hasil observasi

= frekuensi yang diharapkan untuk tiap kategori


= :Penjumlahan

Untuk melihat hasil kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas


kemaknaan (a) = 0,05 hasil dari uji statistik dikatakan bermakna apabila
mempunyai nilai p value < 0,05 dan tidak bermakna apabila mempunyai nilai p
value > 0,05.

2. Odds Ratio (OR)


Hasil dari uji Chi Square hanya dapat menyimpulkan ada atau tidaknya
perbedaan proporsi antar kelompok. Uji chi square tidak dapat mengetahui
kelompok mana yang memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan kelompok
lain. Oleh karena itu, penelitian yang menggunakan desain cross sectional, maka
untuk mengetahui derajat hubungan dua variabel digunakan odds Ratio (OR), nilai
OR merupakan nilai estimasi resiko terjadinya outcome sebagai pengaruh adanya
variabel independen. Perubahan satu unit variabel independen akan menyebabkan
perubahan sebesar nilai OR pada variabel independen. Estimasi Confidence
Interval (ECI) OR ditetapkan pada tingkat kepercayaan 95 % dan selalu
diperlukan untuk mendampingi nilai Odds Ratio. Interval kepercayaan diperlukan
oleh Odds Ratio hanya merupakan nilai perkiraan pada suatu titik dari suatu
sampel populasi. Nilai kisaran pada satu titik dari suatu sampel mungkin tidak
tepat, masih terdapat nilai kisaran, dari terendah sampai tertinggi yang masih
dapat dipercaya. Interpretasi Odds Ratio adalah sebagai berikut :
OR = 1, artinya tidak ada hubungan
OR < 1, artinya tidak ada efek proteksi atau
perlindungan
OR >1, artinya sebagai faktor resiko

IV.9. Etika Penelitian

IV.9.1 Informed Consent


Penelitian ini menggunakan manusia subjek tidak boleh bertentangan
dengan etik. Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak responden harus
dilindungi. Pada penelitian ini, peneliti mendapatkan pengantar dari
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Program Studi Ilmu Keperawatan dengan
menyerahkan surat kepada Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan lalu
surat pengantar diserahkan kepada Kepala Puskesmas Jagakarsa Jakarta
Selatan

untuk mendapatkan

persetujuan penelitian bagi ibu nifas di

Puskesmas tersebut. Setelah mendapatkan persetujuan baru melakukan


penelitian dengan menekankan masalah etika meliputi :
IV.9.2 Lembar persetujuan penelitian
Lembar persetujuan diedarkan sebelum penelitian dilaksanakan agar
responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian, serta dampak yang
akan terjadi selama dalam pengumpulan data. Jika responden bersedia
diteliti, mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika
tidak peneliti harus menghormati hak-hak responden.
IV.9.3 Tanpa nama (Anonymity)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan
mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data (kuesioner)
yang diisi oleh subjek. Lembar tersebut diberi kode tertentu.
IV.9.4 Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subjek dijamin
kerahasiannya. Hanya kelompok data tertentu saja data yang akan
disajikan atau dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai