Anda di halaman 1dari 4

Ardi Hermawan

http://ardi-rockn.blogspot.co.id/2010/04/artikel-tentang-korupsi.html

H
ARTIKEL TENTANG KORUPSI
Diposkan oleh Ardi Hermawan Selasa, 06 April 2010 di 08.02

Korupsi adalah Pelanggaran HAM


Indonesia, merupakan negara ke tiga terkorup di dunia. Mengejutkan memang, sebagai negara yang
mayoritas penduduknya beragama Islam, Indonesia menjadi sorotan dunia tentang hal ini. Pemerintah
sendiri dalam mengatasi masalah terpelik di negara ini masih belum menunjukkan hasil yang
maksimal. Justru selama ini yang mengungkap kasus-kasus korupsi adalah LSM-LSM, malahan
beberapa waktu yang lalu, salah satu anggota LSM terkemuka di Indonesia yang mengawasi khusus
masalah korupsi, ICW (Indonesian Corruption Watch) mendapat pengakuan internasional atas
jasanya mengungkap kasus korupsi yang dilakukan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum). Sebenarnya
masih banyak lagi kasus korupsi di negara ini yang belum terungkap, dari korupsi puluhan juta sampai
trilyunan rupiah.
Pemerintah telah merumuskan UU Anti Korupsi yang terdiri dari empat unsur penting, yaitu unsur
penyalahgunaan wewenang, unsur memperkaya diri sendiri atau korporasi, unsur merugikan
keuangan negara dan unsur pelanggaran hukum. Kalau terjadi tindak korupsi, pelakunya langsung
bisa dijerat dengan tuduhan atas empat unsur tersebut. Adapun pengertian lain tentang korupsi
dirumuskan oleh Robert Klitgaard. Klitgaard merumuskan bahwa korupsi terjadi karena kekuasaan
dan kewenangan tidak diimbangi dengan akuntabilitas (pertanggung jawaban), sehingga dapat
dirumuskan:
C=M+D-A
Corruption = Monopoli + Diskresi - Akuntabilitas.
Sekarang masalahnya apakah korupsi yang terjadi sekarang ini termasuk pelanggaran HAM? Apalagi
sekarang ini orang-orang sedang sibuk membicarakan masalah HAM, ada suatu perkara sedikit,
langsung lapor ke Komnas HAM. Sebegitu mudahnya mereka membicarakan HAM, sedangkan
hakikat HAM sendiri mereka tidak mengerti.

Dalam masalah perkorupsian ini, dari dokumen-dokumen HAM yang ada, yaitu Universal Declaration
of Human Right, The International Covenant on Civil and Political Right (ICCPR) dan The
International Covenant on Economic, Social dan Cultural Right (ICESCR), menyebutkan bahwa
korupsi sesungguhnya merupakan suatu bentuk dari pelanggaran HAM. Tetapi Islam sendiri sejak
kehidupan Imam Syatibi sendiri (500 tahun sebelum deklarasi HAM di Jenewa) telah menggaris
bawahi dalam kitabnya al-Muwafaqot I, hal 15, bahwa maqosid tasyri' dalam Islam minimal telah
memperjuangkan hak-hak yang selama ini digembor-gemborkan orang. Hak itu antara lain:

hifdz din (beragama),

hifdz nasab (keluhuran),

hifdz jasad (kesehatan dan keamanan),

hifdz mal (harta benda), dan

hifdz aql (pendidikan).

Hak untuk berafiliasi (penggabungan)


Termasuk dalam kategori ini adalah :

hak untuk menentukan nasib sendiri (ICCPR Pasal 1, ICESCR Pasal 1)

hak untuk berorganisasi (ICCPR Pasal 22, ICESCR Pasal 8)

hak kebebasan praktek dan kepercayaan budaya (ICCPR Pasal 27, ICESCR Pasal 15)

hak kebebasan beragama (ICCPR Pasal 18)

Pelanggaran atas hak-hak tersebut bilamana korupsi terjadi pada kebijakan yang diambil pemerintah
yang menyebabkan kerusakan lingkungan, menguntungkan perusahaan besar dan meminggirkan
masyarakat adat yang telah menghuni kawasan tersebut turun temurun.

Hak atas hidup, kesehatan tubuh dan integritas


Termasuk dalam kategori ini adalah :

hak bebas dari penyiksaan (ICCPR Pasal 7)

hak atas kehidupan (ICCPR Pasal 6)

hak atas kesehatan (ICESCR Pasal 12)

hak atas standar hidup yang memadai (ICESCR Pasal 11)

Salah satu contoh dari pelanggaran ini adalah impor limbah berbahaya dari Singapura. Bagaimana
mungkin limbah berbahaya yang mengancam kelestarian lingkungan hidup (termasuk di dalamnya
manusia), bisa masuk ke Indonesia? Penyebabnya tiada lain adalah korupsi yang melibatkan banyak
pihak.
Contoh lain yang dapat dikemukakan adalah penyiksaan yang dilakukan oleh aparat TNI
menggunakan fasilitas Freeport di Papua. Dengan tuduhan terlibat Organisasi Papua Merdeka, aparat
TNI yang mendapat dana "keamanan" dari PT Freeport melakukan penyiksaan terhadap tokoh-tokoh
masyarakat yang menentang kehadiran Freeport.

Hak untuk berpartisipasi dalam politik


Termasuk dalam kategori ini adalah :

hak kebebasan berekspresi (ICCPR Pasal 19)

hak untuk memilih dalam pemilihan umum (ICCPR, Pasal 15)

Kebebasan berekspresi termasuk hak untuk mendapatkan informasi dalam berbagai bentuk.
Pelanggaran atas hak kebebasan berekspresi dapat dilihat pada gugatan pencemaran nama baik
yang dilakukan terhadap media dan aktivis anti korupsi. Demikian juga berbagai praktek money
politics dalam pemilihan umum dapat dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap hak untuk memilih.
Dengan adanya money politics, pilihan yang diberikan oleh para pemilih bukan atas kehendak pribadi
tetapi karena motivasi uang sehingga pemilihan umum tidak memiliki integritas lagi.

Hak atas penegakan hukum dan non-diskriminasi


Hak ini termasuk hak atas pengadilan yang adil dan penghargaan individu setara di depan hukum
(ICCPR, Pasal 9-15). Kategori pelanggaran atas hak ini dapat kita saksikan pada korupsi di peradilan.
Karena korupsi, hakim tidak memutuskan berdasarkan keadilan tetapi justru pada besarnya uang
yang diberikan. Akibatnya, banyak koruptor besar yang dibebaskan atau mendapat hukumgan ringan,
sementara maling ayam di kampung mendapatkan hukuman yang berat.

Hak atas pembangunan sosial dan ekonomi


Termasuk dalam kategori ini adalah:

hak mendapatkan kondisi kerja yang layak (ICESCR, Pasal 6-9)

hak atas pendidikan (ICESCR, Pasal 13-14)

Kedua hak ini dapat dilanggar melalui alokasi anggaran yang tidak adil. Seperti dapat kita saksikan
pada APBN, sebagian besar alokasinya untuk pembayaran utang dalam negeri dan luar negeri.
Anggaran pendidikan hanya mendapat kurang dari 10%. Apalagi anggaran kesehatan yang jauh
dibawahnya. Jelas dalam kategori ini, negara telah melakukan pelanggaran HAM.
Dari uraian di atas, para koruptor dapat digolongkan ke dalam beberapa golongan pelanggaran HAM,
tergantung di segmen mana dia melakukan korupsi, sehingga mereka dapat dijerat atas dua tuduhan,
yakni pencurian dan pelanggaran HAM.

Anda mungkin juga menyukai