Herniasi Nucleus Pulposus
Herniasi Nucleus Pulposus
I. PENDAHULUAN
Di rawat jalan unit penyakit saraf RSUP Dr. Sardjito, penderita
nyeri punggung bawah meliputi kurang lebih 5,5% dari jumlah
pengunjung, sementara itu proporsi penderita nyeri punggung bawah
yang yang dirawat inap antara 8-9%.1
Persentase tersebut memang kecil, tetapi dipraktek dokter seharihari keluhan ini seringkali dijumpai. Mereka yang minta pertolongan ke
rumah sakit pada umumnya sudah menahun, tidak kunjung sembuh,
atau rasa nyerinya tidak tertahankan lagi. Herniasi discus lumbal atau
herniasi nucleus pulposus paling sering terjadi pada pria dewasa,
dengan insiden puncaknya pada decade ke-4 dan decade ke-5. kelainan
ini lebih banyak terjadi pada individu dengan riwayat pekerjaan yang
banyak membungkuk, aktivitas yang berlebihan, seperti mengangkat
benda berat (terutama secara mendadak), mendorong barang yang berat
(almari, mendorong mobil yang mogok), menegakkan bedan secara
bertenaga seperti pada waktu (terpeleset, membendol tanaman) dan
sebagainya.1,2,3
Laki-laki
lebih
banyak
mengalami
HNP
daripada
wanita.
Alasannya mengapa laki-laki lebih sering dikenai dikarenakan pada lakilaki lebih sering dan lebih berat dalam mengangkat barang. Diyakini ada
factor spesies yang spesifik tertentu, bukan tidak mungkin bahwa kanal
lumbal yang lebih sempit pada pria, yang mempunyai peranan (Taninch
1978).3
Selain
frekuensi
sindroma
lumbal
yang
tinggi,
penting
menghubungkan aspek medik dan social karena sering terjadi pada usia
menegah keatas dimana mereka sedang berada pada puncak aktivitas
kehidupannya. Gejala umumnya timbul antara usia 30 tahun dan
mencapai puncaknya pada usia 40 tahun pada pria dan 10 tahun
kemudian ada wania. Ini adalah usia dimana kebanyakan operasi
terhadap
discus
intervertebralis
dilaksanakan,
sehingga
terjadi
II. DEFENISI
Herniasi nucleus pulposus (HNP) ialah keadaan dimana nucleus
pulposus keluar menonjol untuk kemudian menekan kea rah kanalis
spinalis melalui annulus fibrosus yang robek. Penonjolan dapat terjadi
dibagian lateral, dan ini yang banyak terjadi, disebut HNP lateral; dapat
pula terjadi dibagian tengah dan disebut HNP sentral. Dasar terjadinya
HNP ini adalah proses degerasi discus intervertebralis ( ligamentum
logituidinal akibat stress setiap kali pada tempat tersebut), karena
ligamentum longitudinalis posterior pada daerah lumbal lebih kuat
daripada bagian tengahnyanya, maka protrusi discus cenderung terjadi
kearah posterolateral, dengan kompresi radiks saraf.1,2,3
III. LOKASI
KKS BAGIAN NEUROLOGI RSUPM
DELVI NAVITRA FK- BAITURAHMAH
IV. ANATOMI
Garis besar struktur punggung bawah adalah sebagai berikut; a.
kolumna
vertebralis
dengan
jaringan
ikatnya,
termasuk
discus
1. Segmen Anterior
Sebagin besar fungsi ini adalah sebagai penyangga badan. Segmen
ini meliputi corpus vertebre dan discus intervertebralis yang diperkuat
oleh ligamentum longitudinale anterior dan posterior. Ligamentum
longitudinale posterior membentang dari oksiput sampai sacrum; di
KKS BAGIAN NEUROLOGI RSUPM
DELVI NAVITRA FK- BAITURAHMAH
terlindungnya
daerah
posterolateral
discus
intervertebralis,
2. Segmen Posterior
Segmen ini dibentuk oleh arkus, prosesus tranversalis dan
prosesus spinosus satu sama lainyang dihubungkan dengan sepasang
artikulasi dan beberapa ligamentum serta otot-otot. Gerakan tubuh yang
terbanyak ialah gerakan fleksi dan ekstensi, dan gerakan ini paling
banyak dilakukan oleh sendi L5-S1, yang memungkinkan oelh bentuk
artikulasinya yang tidak datar tetapi membentuk sudut 30 derajat
dengan garis datar. Titik tumpu berat badan terletak kira-kira 2,5 cm
didepan S2. titik ini penting karena setiap pemindahan titik tersebut
akan memaksa tubuh untuk mengadakan kompensasi dengan jalan
mengubah sikap.
3. Discus Intervertebralis
Terdiri dari annulus fibrosus dan nucleus pulposus. Annulus
pulposus terdiri dari beberapa anyaman serat fibro-elastis yang tersusun
sedemikian lupa sehingga tahan utuk mengikuti gerakan vertebra atau
tubuh. Tepi atas dan tepi bawahnya melekat pada korpus vertebra.
Ditengahnya terdapat annulus yang merupakan suatu bahan yang
kental dari mukopolisakarida yang banyak mengandung air. Mulai usia
decade kedua, annulus dan nucleus tadi mengalami perubahan. Serat
KKS BAGIAN NEUROLOGI RSUPM
DELVI NAVITRA FK- BAITURAHMAH
V. FISIOLOGI NYERI
Rangsangan nyeri yang dapat berupa rangsangan mekanik, termik
atau suhu, kimiawi dan campuran diterima oleh reseptor yang terdiri
dari saraf bebas yang mempunyai spesifikasi. Disini terjadi aksi
potensial dan kemudian infuls ini diteruskan ke pusat nyeri. Serabut
saraf yang dari reseptor ke ganglion masuk ke kornu posterior dan
berganti neuron. Disini ada dua kelompok neuron yang berperan; a.
neuron di lamina 1 yang kemudian menyilang ke linea madiana
membentuk jaras anterolateral yang langsung ke thalamus, yang dikenal
dengan system neospinotalamik yang mengantarkan rangsangan nyeri
secara cepat, kelompok b. bersinaps dilamina V kemudian menyilang di
linea
mediana
membentuk
jaras
anterolateral
dan
bersinaps
di
VI. PATOFISIOLOGI
Discus
intervertebralis
berfungsi
ganda
pada
persendian,
dengan
demikian
terjadi
penyusutan
nucleus
dan
terlepasnya
ligamentum
longitudinale
posterior
dan
pulposus.
bersifat
tumpul
atau
berasa
tidak
enak,
sering
disertai
nyeri
radikuler
sepanjang
nervus
ischiadikus,
semua
penderita
ischialgia
HNP
mengeluh
sakit
pinggang, selain mengeluh nyeri pinggang nyeri juga dirasakan di otototot disekitar leis yang tertekan. Hal ini disebakan karena spasme otot.
Nyeri tekan terasa didaerah punggung bawah, ditengah-tengah
antara kedua pantat dan betis, belakang tumit dan telapak kaki
dijumpai pada HNP lateral L5-S1. pada HNP lateral L4-L5 nyeri tekan
didapatkan dipunggung bawah. Nyeri tekan biasanya kurang jelas, tetapi
dengan pergerakan berkali-kali pada daerah pinggang sehingga sesisi
HNP dapa menimbulkan perasaan getaran yang ngilu.1,3
Sensibilitas pada dermatom yang sesuai dengan radiks yang
terkena menurun, Test Laseque silang, Test Naffziger dan tindakan
valsava akan memberikan hasil yang positip. Refleks tendon archiles
menurun atau menghilang. Jika radiks antara L5-S1 yang terkena. HNP
sentral akan menimbulkan paraparesis flaccid, parastesi dan retensi
urin.3
VIII. DIAGNOSA
KKS BAGIAN NEUROLOGI RSUPM
DELVI NAVITRA FK- BAITURAHMAH
I. Anamnesis
Anamnesis
low
back
pain
mempunyai
kerancuan,
minimal
yang
dapat
melihat
vertebra,
jaringan
sekitar
discus
intervertebralis.
o MRI. Terutama untuk kompresi medula spinalis
o Diskograf. Untuk penyelidikan discus yang lebih invasive yang
dilakukan bila mielografi tidak dapat meyakinkan adanya HNP.2,3
X. PENATALAKSANAAN
10
Berikan analgesic
Korset lumbal
Traksi pelvis
B. Operasi
11
C. Rehabilitasi
DAFTAR PUSTAKA
1.
12
2.
3.
4.
5.
Http://www.anglefire.com
13