Neuro Spondilosis
Neuro Spondilosis
SPONDILOSIS
PENDAHULUAN
Pada orang dewasa tua sering terlihat osteofit pada tepi anterior, lateral dan
posterior. Osteofit (spur) pada permukaan anterior korpus vertebrae sudah barang
tentu tidak relevan dengan masalah iritasi terhadap radiks saraf spinal. Tetapi osteofit
di bagian posterior dapat dikorelasikan dengan adanya gangguan sensorik radikuler.
Tulang belakang bagian servikal, terutama C.4 sampai C.6 sering memperlihatkan
osteofit-osteofit sebagai menifestasi degeneratif. Lagi pula diskus intervertebralis
daerah itu sering menyempit. Pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun kelainan
degeneratif pada bagian servikal itu boleh dinyatakan fisiologik. Dan perubahan
degeneratif yang fisiologik itu tak boleh dikambing-hitamkan. Adanya nyeri radikuler
yang sesuai dengan tingkat ruas servikal yang menunjukkan perubahan yang
degeneratif dan adanya tanda Lhermitte perlu dijadikan pegangan klinis, jika
degenerasi fisiologik itu dianggap patologik. Pertumbuhan osteofit pada tepi posterior
yang menonjol kedalam kanalis spinalis merupakan substrat patologik sindrom yang
dinamakan spondilosis servikalis. Ditandai dengan Lhermitte positif. Apabila osteofit
yang menonjol kedalam kanalis vertebralis menyempitkan ruang tersebut, sehingga
diameter terusan vertebral itu kurang dari 12 mm, maka mungkinlah medulla spinalis
mengalami kompresi. Diameter itu diukur dari tepi posterior korpus vertebrae sampai
titik pertemuan antara lamina dan prosesus spinosus pada foto rontgen lateral.
Spondilosis
DEFENISI
Pertumbuhan osteofit pada tepi posterior yang menonjol kedalam kanalis spinalis
merupakan substrat patologik sindrom yang dinamakan spondilosis servikalis.1
ISKHIALGIA
AKIBAT
SPONDILO-ARTOSIS
DEFORMANS
(SPONDILOSIS) LUMBAL
Spondilosis
oleh karena pada penderita dengan diabetes mellitus sering juga ditemukan hilangnya
reflek tendon lutut secara bilateral2.
Pada foto roentgen biasanya tulang belakang lumbal terdapat osteofit pada bagian
posterior discus intervertebralis. Juga lamina dan artikulus posterior superior dan
inferior memperlihatkan osteofit yang menyempitkan foramen intervertebralis. Oleh
karena kebanyakan orang dengan spondilosis berusia 50 tahun keatas, maka diskus
intervertebralis L.5-S.1 memperlihatkan penyempitan, sebagai konsewensi penipisan
yang wajar. Karena persamaan rontgenologik tersebut, maka iskhialgia akibat
spondilosis lumbal perlu dibandingkan dengan iskhialgia akibat H.N.P. Dibawah ini
diberikan daftar diagnosa banding2.
H.N.P
Usia
Iskhialgia
Lordosis lumbal
Radiks
Spondilosis
deformans
lumbal
Dewasa muda dan tua
Hampir semua 50 tahun
keatas
Unilateral, tegas terbatas, Unilateral atau bilateral,
mono-radikuler.
difus, multi-radikuler.
Mendatar
Utuh.
Jarang tertekan
Sering tertekan.
MANIFESTASI KLINIK
Disebut juga Gangguan Peredaran Darah Otak Sepintas (GPDOS) karena hanya
berlangsung sementara waktu, Beberapa detik hingga beberapa jam ( kebanyakan 1020 menit), tapi tak lebih dari 24 jam3.
Ciri khas sindrom ini adalah adanya defisit motorik yang lebih berat pada lengan
dari pada tunngkai dan disertai defisit sensorik3.
Defisit motorik yang lebih jelas pada lengan daripada tungkai dapat dijelaskan
akibat rusaknya sel motorik di kornu anterior medulla spinalis segmen cervikal atau
Yasni, 99310042, FK UNBRAH
Halaman
KKS SMF Ilmu Penyakit Saraf RSU. Dr. Pirngadi Medan
Spondilosis
Spondilosis
berdiri tegak dengan kedua mata tertutup, sebaliknya bila dua mata terbuka)
menunjukkan kelainan pada kolumna posterior . Diagnosis ditegakkan dengan
pemeriksaan MRI1.
Gejala-gejala spondilosis servikalis akan lebih nyata pada penderita dengan
diabetes daripada penderita bukan diabetes. Pada pemeriksaan didapatkan
peningkatan reflek lutut disertai adanya reflek patologis ( sekunder terhadap
penekanan medulla spinalis pada daerah servikal), serta hilangnya reflek akhiles dan
sensasi getar (sekunder terhadap neuropati diabetika)4.
PEMERIKSAAN
Periksa adanya : (a) Kerusakan radiks multiple, kadang asimetris, mengenai
anggota gerak atas disertai atropi otot dan hiporefleksi pada daerah persarafan radiks
terkait ; (b) penekanan medulla spinalis daerah servikal, terlihat adanya hiper-refleksi
anggota gerak bawah,reflek patologis, dan selanjutnya kelemahan anggota gerak
bawah. Perlu diingat bahwa gejala gangguan sensorik pada tangan disertai dengan
spastisitas anggata gerak bawah terjadi pada penderita diatas 50 tahun dapat
disebabkan oleh spondilosis servikalis dengan mielopati sampai dapat dibuktikan
bahwa bukan karena itu (periksa kadar vitamin B
12
disebabkan oleh tumor pada foramen magnum atau kelainan fossa posterior yang
dikenal sebagai malformasi Chiari, terutama pada penderita usia muda4.
Selain
neuralgemia
trigeminus,
penyaki-penyakit
lain
apakah
yang
Spondilosis
Nyeri sedang atau keras dapat dirasakan dibelakang bola mata secara unilateral
atau bilateral. Keluhan mengenai nyeri tersebut sering di ucapkan oleh para penderita
tension headache, dengan atau tanpa spondilosis servikal superior/inferior4.
PENGOBATAN
Sakit pinggang pada spondilosis dan spina bifida dapat dihilangkan dengan
beristirahat di tempat tidur dan penggunaan analgetika. Tetapi jika nyeri radikuler
melengkapi sakit pinggang spondilolistesis/spondilolisis pertolongan dokter ahli
bedah saraf diperlukan. Korset yang baik dapat menolong banyak terutama pada spina
bifida2.
Spondilo-artrosis deformans merupakan penyakit degeneratif tulang yang
menyeluruh. Karena itu, tindakan operatif untuk membebaskan berbagai radiks dari
penekanan atau penggesekan tidak mungkin tanpa menimbulkan kelemahan pada
tulang belakang lumbal. Tetapi konservatif selalu di anjurkan. Penggunaan analgetika
non adiktif, termoterapi dan latihan untuk melepaskan otot-otot pinggang dapat
meringankan penderitaan. Sembuh mutlak tidak dapat diharapkan2.
Apabila belum ada osteofit yang merangsang radiks dorsalis, maka keluhan
penderita bersifat pegal dan kaku pada leher saja. Analgetikum dan antireumatika
dapat menghilangkan keluhan. Pegal dan kaku ini hilang timbul seiring dengan
pasang surutnya tekanan mental dan fisik. Maka dari itu pemberian obat tensiolitik
dan anjuran untuk hidup teratur dengan menjauhi segala macam mental dan physical
strain akan banyak menolong. Apabila belum terdapat penipisan discus maka traksi
leher tidak mempunyai dasar5.
Spondilosis
Jika sudah terdapat osteofit, belum tentu radiks dorsalis terangsang. Tetapi apabila
osteofit itu sudah cukup panjang (besar) sehingga menyentuh, menekan atau
meregang radiks dorsalis, sudah barang tentu nyeri radikuler akan terasa pada posisi
tertentu dari kepala. Walaupun osteofit tidak begitu besar, tetapi jika discus yang
bersangkutan sudah menipis, maka osteofit tersebut dapat mengganggu radiks dorsalis
juga. Jadi, ada osteofit kecil yang berkaitan dengan terasanya nyeri radikuler
merupakan indikasi untuk traksi leher, jika discus yang bersangkutan sudah menjadi
tipis. Tindakan terapeutik ini dapat dilakukan secara berkala sampai nyeri radikuler
hilang. Jikalau nyeri tersebut tidak hilang, bahkan bertambah, maka tindakan operatif
harus dipikirkan5.
Apabila terdapat osteofit yang menimbulkan nyeri radikuler dan selain itu juga
terdapat tanda-tanda kompresi medulla spinalis ditingkat servikal, maka kasus
tersebut harus langsung di rujukkan ke dokter ahli bedah saraf atau dokter ahli
penyakit saraf2.
Terlampau sering sakit kepala dengan gejala tambahan yang berupa pegal dan
kaku dikuduk,tapi tanpa nyeri radikuler dianggap sebagai manifestasi penyempitan
foramina intervertebralis antara C.5,C.6 dan C.7. Menurut Spurling osteofit yang
tampaknya menyempitkan foramina intervertebralis merupakan hard disc lesion
yang sesungguhnya disebabkan oleh penipisan discus. Keadaan ini disertai
pertumbuhan osteofit-osteofit. Penipisan discus antara C.5,C.6 dan C.7 dengan
pertumbuhan osteofit merupakan kelainan umum pada proses menua. Dimasa-masa
senang, bahagia dan sukses, orang-orang yang sudah menunjukkan tanda tanda
spondilo-artrosis deformans servikal tidak diganggu oleh sakit kepala atau sakit
kuduk. Hanya adanya mental and physical strain saja mereka merasakan sakit
Yasni, 99310042, FK UNBRAH
Halaman
KKS SMF Ilmu Penyakit Saraf RSU. Dr. Pirngadi Medan
Spondilosis
kepala dan sakit kuduk. Jelaslah gambaran penyakit tersebut sesuai dengan tension
headache. Dalam hal ini traksi leher tidak tepat tetapi mengobati sakit kepala dan
kuduk dengan tranquiliser adalah tepat dan bermanfaat. Sebagian dari minor
tranquiliser berkhasiat sebagai pengendor otot (muscle relaxant). Tekanan mental
yang secara tak sadar dihibahkan kepada otot kepala-leher-bahu dapat sekaligus
dikendorkan oleh monor tranquiliser yang digunakan pada terapi tension
headache2.
Spondilosis
DAFTAR PUSTAKA
Spondilosis
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan
dan kesempatan kepada penulis hingga dapat merampungkan paper ini. Adapun judul
paper ini adalah Spondilosis yang merupakan salah satu tugas Kepaniteraan
Klinik Senior di bagian Ilmu Penyakit Saraf.
Dalam kesempatan ini penulis bermaksud untuk menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Dr. H. Mukhtar Nasution, Sp. S yang telah banyak memberikan
bimbingan selama kepaniteraan klinik di poliklinik saraf dan teman-teman yang
memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan
waktu yang telah diberikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran, kritikan dan bimbingan yang
membanguun untuk kesempurnaan paper ini.
YAS N I
10
Spondilosis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................
ii
PENDAHULUAN............................................................................................
DEFENISI.........................................................................................................
MANIFESTASI KLINIK.................................................................................
PEMERIKSAAN..............................................................................................
PENGOBATAN................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
11