Disusun oleh :
Nama :
Hendra Suwarta
Npm :
1503025
Dosen pengajar :
Sefilra andalucia,ST.,MT.
2015/2016
Gambar hidrocarbon
Pada zaman purba, di darat dan di laut hidup beraneka ragam binatang dan tumbuhtumbuhan. Binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati ataupun punah itu akhirnya tertimbun di
bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian di hanyutkan oleh arus sungai menuju
lautan, bersama bahan organik lainnya dari daratan.
Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi dan tekanan beban lapisan batuan di atasnya
binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tadi berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung
minyak atau gas.
Akibat pengaruh yang sama, maka endapan Lumpur berubah menjadi batuan sediment.
Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai
batuan induk atau soure rock. Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempet
yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat yang di sebut perangkap
(trap).
Suatu perangkap dapat mengandung :
1.Minyak, gas, dan air
2.Minyak dan air
3.Gas dan air
Karena perbedaan berat jenis, apabila ketiga-tiganya berada dalam suatu perangkap dan
berada dalam keadaan stabil, gas senantiasa berada di atas, minyak di tengah dan air di bagian
bawah. Gas yang terdapat bersama-sama minyak bumi di sebut associated gas sedangkan yang
terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut non-associated gas.
Dalam proses pembentukan minyak bumi diperlukan waktu yang masih belum bisa di
tentukan sehingga mengenai hal ini masih terdapat pendapat yang berbeda-beda. Ada yang
mengataka ribuan tahun, ada yang mengatakan jutaan tahun bahkan ada yang mengatakan lebih
dari itu.
Hampir sebagian besar minyak dan gas bumi diketemukan pada lapisan batuan pasir karbonat.
Sangat terbatas terbentuk batuan shale, batuan vulkanik, ataupun rekahan batuan kasar (basalt).
Studi pendahuluan meliputi geologi regional, yang menyangkut studi komparatif atau
perbandingan dengan daerah geologi lainnya yang telah terbukti produktif. Studi ini
mempertimbangkan formasi yang bisa dijadikan sasaran eksplorasi, struktur yang dapat
bertindak sebagai perangkap dan seterusnya.
Pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen didapatkan, kemungkinan ditemukannya
minyak bumi akan lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada umumnya lebih tebal lapisan
sedimen itu, tentu lebih banyak lagi formasi yang dapat bertindak sebagai reservoir maupun
sebagai batuan induk. Lebih luasnya batuan sedimen tersebar, akan lebih memungkinkan atau
lebih leluasa kita mencari perangkap minyak dan gas bumi.
Suatu wilayah atau tempat bisa disebut sebagai sebuah reservoir apabila terdapat sumber
dari hidrokarbon atau tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi. Untuk dapat
terakumulasinya minyak dan gas bumi ini, tempat atau reservoir tersebut harus memenuhi
beberapa syarat yang sebagai berikut:
1. Adanya batuan Induk (Source Rock)
Merupakan batuan sedimen yang mengandung bahan organik seperti sisa-sisa hewan dan
tumbuhan yang telah mengalami proses pematangan dengan waktu yang sangat lama sehingga
menghasilkan minyak dan gas bumi.
2. Adanya batuan waduk (Reservoir Rock)
Merupakan batuan sedimen yang mempunyai pori, sehingga minyak dan gas bumi yang
dihasilkan batuan induk dapat masuk dan terakumulasi.
3. Adanya struktur batuan perangkap (Trap)
Merupakan batuan yang berfungsi sebagai penghalang bermigrasinya minyak dan gas bumi lebih
jauh.
4. Adanya batuan penutup (Cap Rock)
Merupakan batuan sedimen yang tidak dapat dilalui oleh cairan (impermeable), sehingga minyak
dan gas bumi terjebak dalam batuan tersebut.
5. Adanya jalur migrasi (Migration)
Merupakan jalan minyak dan gas bumi dari batuan induk sampai terakumulasi pada perangkap.
Petroleum System
Proses Petroleum Sistem :
1. Generation : Batuan sedimen yang terendapkan karena pengaruh temperatur dan tekanan
mengubah material organik menjadi hidrokarbon.
2.
Migration : Perpindahan hidrokarbon keluar dari batuan induk dan masuk kedalam batuan
reservoir kemudian terrjebak oleh trap.
3.
Accumulation : Volume hidrokarbon yang bermigrasi ke dalam trap lebih cepat daripada
kebocorannya sehingga hidrokarbon terakumulai
4. Preservation : Hidrokarbon yang tersisa didalam reservoir dan tidak altered oleh biodegradation
atau water-washing
5.
Gambar Core
Didalam menganalisa suatu inti batuan atau core terdapat dua prosedur. Adapun prosedur
a.
fluida.
b. Analisa Inti Batuan Spesial
Analisa inti batuan spesial terbagi menjadi dua, yaitu:
Pengukuran Pada kondisi Statis yang meliputi tekanan kapiler, sifat sifat listrik, kecepatan
rambat suara, grain density, wettability, dan kompresibilitas batuan.
Pengukuran Pada kondisi Dinamis meliputi permeabilitas relatif, thermal-recovery, gas residual,
liquid permeabilitas (evaluasi completion, work over dan injection fluid meliputi surfactant dan
polymer).