Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA


D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
NAMA

: ERA MAINI MUJI ARIMBI

NIM

: 4143311010

KELAS

: PENDIDIKAN MATEMATIKA EKS. A

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

I. LATAR BELAKANG
Remaja merupakan transisi antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa,masa
setengah baya dan masa tua. Dimana masa remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik
dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan
berbagai kesulitan. Remaja dalam tugas perkembangannya memiliki beberapa fase, dengan
melihat semakin

rumit

permasalahanya

sehingga dengan

mengetahui

tugas-tugas

perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam
keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani
permasalahan tersebut.
Ada hal yang diharapkan dimiliki oleh remaja dalam mempersiapkan diri memasuki
alam kehidupan masa dewasa, serta memiliki kebutuhan pribadi dalam arti luas. Dari segi
individu dikaitkan dengan perkembangan berfikir, sikap, perasaan, kemauan dan perlakuan
nyata. Dari segi lingkungan ada semacam tuntutan dari faktor sosial, religius, nilai-nilai
dan norma yang hidup didalamnya.Tuntutan itu dikenakan bagi individu sebagai bagian
dari lingkungan itu juga.
Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai
tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan
remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat
menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut.

II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Tugas-Tugas Perkembangan Remaja
Tugas-tugas perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam
menyikapi lingkungan di sekitarnya. Perubahan yang terjadi pada fisik maupun psikologisnya
menuntut anak untuk dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan dan tantangan hidup yang
ada dihadapannya.
Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja yang disertai oleh berkembangnya
kapasitas intelektual, stres dan harapan-harapan baru yang dialami remaja membuat mereka
mudah mengalami gangguan baik berupa gangguan pikiran, perasaan maupun gangguan
perilaku. Stres, kesedihan, kecemasan, kesepian, keraguan pada diri remaja membuat mereka
mengambil resiko dengan melakukan kenakalan (Fuhrmann, 1990).
B. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja pada Umumnya
Menurut Karl C.Garrison (dalam al-mighwar) ada 6 kelompok pembagian tugas
perkembangan yang berbeda yaitu :
1. Menerima Keadaan Jasmani
Pada periode pra-remaja(periode pubertas), anak tumbuh cepat yang mengarahkannya
pada bentuk orang dewasa. Pertumbuhan ini diiringi juga oleh perkembangan sikap dan citra
diri. Mereka memiliki gambaran diri seolah-olah sebagai model pujaannya. Remaja wanita
biasanya sering mendambakan wajahnya secantik bintang film pujaannya, sementara remaja
laki-laki sering berkhayal menjadi seorang pahlawan pujaannya. Mereka sering
membandingkan dirinya dengan teman-teman sebayanya, sehingga akan cemas bila
kondisinya tidak seperti model pujaannya atau teman-teman sebayanya. Pada masa remaja,
hal itu semakin berkurang, dan mereka mulai menerima kondisi jasmaninya, serta
memelihara dan memanfaatkannya seoptimal mungkin.
2. Memperoleh Hubungan Baru dan Lebih Matang dengan Teman Sebaya Antara Dua Jenis
Kelamin
Kematangan seksual yang dicapai sejak awal masa remaja mendorong remaja untuk
menjalin hubungan social, terutama dengan lawan jenis. Remaja diharapkan bisa mencari dan
mendapatkan teman baru yang berlainan jenis. Mereka ingin mendapat penerimaan dari
kelompo teman sebaya lawan jenis ataupun sesama jenis agar merasa dibutuhkan dan
dihargai. Kematangan fisik dan psikis banyak mempengaruhi penerimaan teman-teman

sekelompok remaja dalam pergaulannya. Tanpa penerimaan teman sebaya, dia akan
mengalami berbagai gangguan perkembangan psikis dan sosial, seperti membentuk geng
sendiri yang berperilaku mengganggu orang lain.
3. Menerima kondisi dan belajar hidup sesuai jenis kelaminnya.
Sejak masa puber, perbedaan fisik antara laki-laki dan wanita tampak jelas lalu
berkembang matang pada masa dewasa. Apabila bentuk tubuhnya tidak memuaskan, mereka
menyesali diri sebagai laki-laki atau wanita. Padahal, mereka seharusnya menerima
kondisinya dengan penuh tanggung jawab. Remaja laki-laki harus bersifat maskulin, lebih
banyak memikirkan soal pekerjaan sedangkan remaja wanita harus bersifat feminime,
memikirkan pekerjaan yang berkaitan dengan urusan rumah tangga dan pola asuh anak.
4. Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
Bebas dari kebergantungan emosional merupakan tugas perkembangan penting yang
dihadapi remaja. Apabila tidak memiliki kebebasan emosional, mereka akan menemui
berbagai kesukaran dalam masa dewasa, tidak bisa membuat keputusan sendiri dan
bertanggung jawab atas pilihan yang ditempuhnya.
5. Mendapatkan kesanggupan berdiri sendiri dalam hal-hal yang berkaitan dengan masalah
ekonomi.
Tugas lainnya adalah kesanggupan berdiri sendiri dalam maslah ekonomi karena kelak
mereka akan hidup sebagai orang dewasa. Kesanggupan di sini mencakup dua tugas;
a. Mencari sumber keuangan atau pemasukan.
b. Pengelolaan keuangan.
6. Memperoleh nilai-nilai dan falsafah hidup.
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa masalah yang berkaitan dengan kehidupan
dan falsafah hidup seperti tujuan hidup, perilaku dirinya, keluarganya dan orang lain, serta
soal keagamaan menjadi daya tarik tersendiri bagi remaja. Para remaja memang diharapkan
memiliki pola pikir, sikap perasaan, dan perilaku yagn menuntun dan mewarnai berbagai
aspek kehidupannya dalam masa dewasa kelak. Dengan demikian mereka memiliki kepastian
diri, tidak mudah bingung, tidak mudah terbawaa arus kehidupan yang terus berubah yang
pada akhirnya tidak mendapatkan kebahagiaan.

Psikolog William W. Wattenberg (al-mighwar) membagi masa remaja atas remaja awal
dan akhir. Menurutnya, tugas-tugas perkembangan remaja awal adalah:
a. Mampu mengotrol diri sendiri seperti orang dewasa.
Remaja awal diharapkan mampu mengontrol segala perbuatannya. Timbulnya tugas
perkembangan ini akibat bertambahnya pekerjaan atau perbuatan remaja, baik yang boleh
dilakukan atau yang tidak .
b. Mendapat kebebasan.
Tugas perkembangan lainnya bagi remaja awal adalah mendapatkan kebebasan.
Maksudnya, remaja awal diharapkan belajar dan berlatih untuk menentukan pilihan, membuat
keputusan dan melaksanakan keputusannya serta berani mempertanggungjawabkannya.
Dengan kebebasan ini remaja awal diharapkan tidak lagi bergantung pada orang tua dan
orang dewasa lainnya
c. Bergaul dengan teman-teman lawan jenis.
Rasa simpati, rasa tertarik untuk selalu bersama-sama dengan lawan jenisnya mulai di
dasari oleh remaja awal, meskipun mereka masih meragukan apakah lawan jenisnya tertarik
kepadanya, merasa malu untuk saling mendekat dan saling bergaul, merasa bimbang pada
daya tarik dirinya sendiri bagi lawan jenisnya, sehingga tidak sedikit remaja yang tidak mau
berpacaran.
d. Memiliki citra diri yang nyata.
Remaja awal juga diharapkan mampu menilai kondisi dirinya secara apa adanya.
Maksudnya, mampu mengukur kelebihan dan kekurangannya serta dapat menerima,
memelihara dan memanfaatkannya semaksimal mungkin, dan mampu memngukur apa saja
yang disenangi atau tidak disenangi oleh teman-teman sebayanya.
C. Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhi

Lancarnya

Pelaksanaan

Tugas-Tugas

Perkembangan
Sukses atau gagalnya pelaksanaan tugas perkembangan remaja dipengaruhi oleh
beberapa faktor:
1. Pertumbuhan fisik remaja. Tugas perkembangan remaja akan sukses bila pertumbuhan
fisik remaja berjalan dengan sewajarnya.
2. Perkembangan psikis remaja.tugas perkembangan akan sukses bila perkembangan
psikisnya, seperti mental, sikap, perasaannya berkembang dengan wajar.

3. Posisi remaja dalam keluarga. Kelancaran tugas perkembangan juga banyak dipengaruhi
oleh posisinya ditengah keluarga; sebagai anak tunggal atau bukan, anak kandung atau
anak angkat, anak pertama atau anak terakhir.
4. Kesempatan remaja untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan. Banyak sedikitnya
kesempatan yang dimiliki remaja sangat berpengaruh pada pelaksanaan tugas
perkembangan remaja.
5. Motivasi diri. Ada tidak adanya motivasi, kuat atau lemahnya, atau faktor pendorong
yang ada dalam diri seorang remaja akan memperlancar atau menghambat pelaksanaan
tugas-tugas perkembangan remaja. Motivasi dapat bersumber dari dlam diri remaja,
seperti semangat dan obsesi, dan dari luar diri remaja, seperti penghargaan orangtua atau
masyarakat terhadap remaja.
6. Lancarnya pelaksanaan tugas-tugas perkembangan pada masa sebelumnya. Kelancaran
pelaksaan tugas-tugas perkembangan remaja selama masa kanak-kanak atau masa puber
akan berpengaruh terhadap kelancaran pelaksaan tugas-tugas perkembangan pada masa
berikutnya.
D. Masalah-Masalah yang Terkait dengan Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan
Remaja
Menurut Hurlock (1973), ada beberapa masalah yang dialami remaja dalam memenuhi
tugas-tugas tersebut, yaitu:
1. Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di
rumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilainilai.
2. Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas pada
remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman atau penilaian
berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit
kewajiban dibebankan oleh orangtua.
3. Elkind dan Postman (dalam Fuhrmann, 1990) menyebutkan tentang fenomena akhir abad
dua puluh, yaitu berkembangnya kesamaan perlakuan dan harapan terhadap anak-anak
dan orang dewasa. Anak-anak masa kini mengalami banjir stres yang datang dari
perubahan sosial yang cepat dan membingungkan serta harapan masyarakat yang
menginginkan mereka melakukan peran dewasa sebelum mereka masak secara
psikologis untuk menghadapinya. Tekanan-tekanan tersebut menimbulkan akibat seperti

kegagalan di sekolah, penyalahgunaan obat-obatan, depresi dan bunuh diri, keluhankeluhan somatik dan kesedihan yang kronis.
4. Lebih lanjut dikatakan bahwa masyarakat pada era teknologi maju dewasa ini
membutuhkan orang yang sangat kompeten dan terampil untuk mengelola teknologi
tersebut. Ketidakmampuan remaja mengikuti perkembangan teknologi yang demikian
cepat dapat membuat mereka merasa gagal, malu, kehilangan harga diri, dan mengalami
gangguan emosional.
5. Bellak (dalam Fuhrmann, 1990) secara khusus membahas pengaruh tekanan media
terhadap perkembangan remaja. Menurutnya, remaja masa kini dihadapkan pada
lingkungan dimana segala sesuatu berubah sangat cepat. Mereka dibanjiri oleh informasi
yang terlalu banyak dan terlalu cepat untuk diserap dan dimengerti. Semuanya terus
bertumpuk hingga mencapai apa yang disebut information overload. Akibatnya timbul
perasaan terasing, keputusasaan, absurditas, problem identitas dan masalah-masalah yang
berhubungan dengan benturan budaya.
6. Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja yang disertai oleh berkembangnya
kapasitas intelektual, stres dan harapan-harapan baru yang dialami remaja membuat
mereka mudah mengalami gangguan baik berupa gangguan pikiran, perasaan maupun
gangguan perilaku. Stres, kesedihan, kecemasan, kesepian, keraguan pada diri remaja
membuat mereka mengambil resiko dengan melakukan kenakalan (Fuhrmann, 1990).
E. Upaya untuk Menumbuhkembangkan Tugas Perkembangan Remaja
Untuk memperlancar dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan remaja, terdapat
beberapa cara yang dapat dilakukan :
1. Memberi banyak kesempatan kepada remaja untuk aktif dalam berbagai aktivitas sosial,
seperti olahraga dan seni.
2. Membantu mengarahkan peran remaja sesuai dengan tugasnya, seperti laki-laki lebih
berkonsentrasi pada studi dan karir, sedangkan perempuan lebih berkonsentrasi pada
persiapan menjadi seorang ibu.
3. Membantu remaja yang lambat perkembangannya melalui penjelasan bahwa hal itu biasa
terjadi dalam perubahan jasmani yang bersifat variatif dan membuka peluang diskusi.
4. Membantu remaja untuk memilih lapangan kerja yang tepat dan sesuai dengan bakat dan
keinginannya, serta mengarahkannya pada jenis pendidikan yang harus dimasukinya
sebagai persiapan memasuki lapangan kerja itu.

III.

KESIMPULAN
Menurut Karl C.Garrison ada 6 kelompok pembagian tugas perkembangan yang

berbeda yaitu menerima keadaan jasmani, memperoleh hubungan baru dan lebih matang
dengan teman sebaya lawan jenis, menerima kondisi dan belajar hidup sesuai jenis
kelaminnya, mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya,
mendapatkan kesanggupan berdiri sendiri dalam hal-hal yang berkaitan dengan
masalah ekonomi, memperoleh nilai-nilai dan falsafah hidup. Tugas-tugas perkembangan
remaja adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam menyikapi lingkungan di sekitarnya.
Perubahan yang terjadi pada fisik maupun psikologisnya menuntut anak untuk dapat
menyesuaikan diri dalam lingkungan dan tantangan hidup yang ada dihadapannya.

Anda mungkin juga menyukai