Anda di halaman 1dari 5

5.

Apa yang seharusnya dilakukan bangsa Indonesia untuk melestarikan Pancasila sebegai
perekat nasional?
Pancasila sesungguhnya ada didalam setiap warga Negara, oleh sebab itu cara
melestarikan yang paling baik adalah mulaai dari kita sendiri dengan bersikap dan berpedoman
dari apa yang dianjurkan dan tertulis dalam pancasila, hal lain adalah bagi para pemimpin
Negara untuk memberikan contoh kepada warga apa yang harus dan apa yang tidak boleh
diperbuat oleh kita yang berpegang pada pedoman pancasila.
Melestarikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari perlu melaksanakan Pedoman
Pengamalan Pancasila, dengan mendarah-dagingkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam
pancasila. Dengan perkataan lain, dengan petunjuk Pedoman Pedoman Pengamalan Pancasila itu
kita masing-masing harus berusaha , agar nilai-nilai, norma-norma, sikap dan tingkah laku yang
dijabarkan dari kelima sila Pancasila itu benar-benar menjadi bagian yang utuh dan tidak
terpisahkan dari seluruhan cara hidup masyarakat Indonesia.
Mendarah-dagingkan Pengamalan Pancasila adalah proses pendidikan dalam arti luas,
oleh karena itu usaha bangsa Indonesia ke arah ini perlu dilakukan secara sadar, teratur dan
berencana, sehingga tingkah-laku bangsa Indonesia bergerak ke arah Penghayatan dan
Pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila. Karena pelaksanaan Pedoman Pengamalan Pancasila
yang dirasakan sebagi panggilan untuk bersama-bersama merasakan kehidupan yang lebih baik
dan lebih bermakna.
Untuk melaksanakan Pedoman Pengamalan Pancasila perlu usaha yang dilkukan secara
berencana dan terarah, berdasarkan suatu pola. Tujuannya adalah agar Pancasila sungguhsungguh dihayati dan diamalkan oleh segenap warga Negara, baik dalam kehidupan orang
seorang maupun dalam kehidupan kemasyarakatan. Berdasarkan pola itu diharapkan lebih
terarah usaha-usaha:

Pembinaan manusia Indonesia agar menjadi insan Pancasila;

Pembangunan bangsa untuk mewujudkan masyarakat Pancasila.


Masalah pembinaan insan Pancisila lebih banyak menyangkut bidang pendidikan. Lewat

kegiatan pendidikan diharapkan anak-anak didik menyerap nilai-nilai moral pancasila.


Penyerapan nilai-nilai Moral Pancasila diarahkan berjalan secara manusiawi dan alamiah, tidak
hanya lewat pemahaman melalui pemikiran, melainkan lewat penghayatan dan pengamalan

secara pribadi. Nilai-nilai moral Pancasila tidak untuk sekedar dipahami melainkan untuk
dihayati dan diamalkan.
Langkah-langkah dalam Pengamalan Pancasila ini harus disebar-luaskan kepada seluruh
lapisan masyarakat dengan menggunakan berbagai jalur dan penciptaan suasana yang
menunjang, diantaranya sebagai berikut:
a.) Jalur-jalur yang digunakan untuk pedoman pengamalan sekaligus pelestarian Pancasila
antara lain, sebagai berikut:
1. Jalur pendidikan
Peranan pendidikan sangat dibutuhkan dalam mempertahankan nilai-nilai
Pancasila, baik pendidikan formal (sekolah) maupun pendidikan nonformal di lingkungan
keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Pendidikan secara luas, merupakan dasar pembentukan kepribadian, kemajuan
ilmu pengetahuan, dan teknologi serta kemajuan kehidupan sosial pada umumnya.
Kemajuan ilmu telah mengubah cara berfikir manusia saat ini. Ilmu menjadi dasar
perkembangan teknologi. Sedangkan teknologi telah menjadi tulang punggung
pembangunan dan kehidupan modern. Kehidupan modern yang tetap mempertahankan
nilai-nilai Pancasila dapat meningkatkan kesejahferaan hidup umat manusia secara lahir
maupun batin.
a) Di lingkungan keluarga
Dalam keadaan normal lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak
adalah orang tua, saudara, serta kerabat dekatnya yang tinggal serumah, Melalui
lingkungan tersebut anak mengalami proses pertumbuhan fisik maupun kepribadian.
Penanaman nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga sebaiknya diberikan kepada anak
sedini mungkin, cara-cara orang tua bersikap, berperilaku, dan dalam mendidik anak,
merupakan sarana yang dapat membangun dan menumbuhkembangkan sikap yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila, misalnya : saling menghormati dan menghargai, gotong
royong, cara-cara menyampaikan keinginan atau pendapat, kehidupan keluarga yang
diwarnai dengan nilai-nilai agama, dan nilai positif yang lainnya.
b) Di lingkungan sekolah

Pada sekolah yang menyelenggarakan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar,


peran guru sangat besar dan dominan. Nilai-nilai Pancasila dapat dibangun dan
ditumbuhkembangkan lewat proses pembelajaran sikap-sikap yang sesuai dengan nilainilai Pancasila, seperti motivasi siswa agar menyampaikan pendapat dengan cara-cara
yang benar, menghargai perbedaan, mengembangkan kreativitas, memupuk rasa
kesetiakawanan sosial dan lain-lain. Demikian pula meialui berbagai kegiatan
ekstrakurikuler, seperti pramuka, PMR, karya ilmiah, kesenian, pecinta alam, dan lainlain.
c) Di lingkungan masyarakat
Nilai Pancasila dapat dibangun, ditumbuhkembangkan dan dipertahankan malalui
berbagai organisasi di lingkungan masyarakat seperti RT, RW, Karang Taruna,
perkumpulan remaja, dan lain-lain. Di bawah ini adalah contoh-contoh penanaman nilainilai Pancasila di lingkungan masyarakat.

Mengedepankan musyawarah dalam mengambil setiap keputusan yang


menyangkut kepentingan umum atau masyarakat.

Dalam musyawarah, tokoh masyarakat dapat memberikan contoh sikap


demokratis, antara lain menghargai perbedaan, penyampaian pendapat dengan cara-cara
yang benar, serta menghargai keputusan musyawarah.

Mendorong sikap kekeluargaan melalui berbagai kegiatan, seperti pelaksanaan


gotong royong.

Mendorong dan meningkatkan rasa cinta tanah air dengan kepedulian terhadap
lingkungan.
2. Jalur media massa
Peranan media massa sangat menjanjikan karena pengaruh media massa dari
dahulu sampai sekarang sangat kuat, baik dalam pembentukan karakter yang positif
maupun karakter yang negatif, sasaran media massa sangat luas mulai dari anak-anak
hingga orang tua. Sosialisasi melalui media massa begitu cepat dan menarik sehingga
semua kalangan bisa menikmatinya. Pola pelaksanaan Pedoman Pengamalan Pancasila
melalui media massa dapat digolongkan sebagai salah satu aspek jalur pendidikan dalam
arti luas, peranan media massa sedemikian pentingnya sehingga perlu mendapat
penonjolannya sebagai suatu jalur tersendiri. Dalam hal ini media dakwah memegang
peranan penting, baik berupa media tradisional dalam bentuk kesenian maupun modern
seperti pers, radio dan televisi. Dalam hal menggunakan komunikasi modern ini perlu

dijaga agar siaran-siaran yang tidak menguntungkan bagi pelaksanaan pengamalan


Pancasila dihindarkan.
3. Jalur organisasi sosial politk
Pengamalan Pacansila harus diterapkan dalam setiap elemen bangsa dan negara
Indonesia. Organisasi sosial politik adalah wadah pemimpin-pemimpin bangsa dalam
bidangnya masing-masing sesuai dengan keahliannya, peran dan tanggung jawabnya.
Sehingga segala unsur-unsur dalam organisasi sosial politik seperti para pegawai
Republik Indonesia harus mengikuti pedoman pengmalan Pancasial agar berkepribadian
Pancasila karena mereka selain warga negara Indonesia, abdi masyarakat juga sebagai
abdi masyarakat, dengan begitu maka segala kendala akan mudah dihadapi dan tujuan
serta cita-cita hidup bangsa Indonesia akan terwujud.
Sesuai dengan tekad untuk menjunjung tinggi demokrasi dan menegakkan kehidupan
konstitusional, maka kiranya semua anggota maupun kader-kader Partai Polotik dan
semacamnya hendaklah berusaha sekuat tenaga ikut serta dalam melaksankan Pedoman
Pengamalan Pancasila, dan terutama sekali adalah para Pegawai Republik Indonesia,
karena mereka adalah abdi Negara dan abdi masyarakat, sehingga Pancasila itu lesatari di
Republik Indonesia ini.
b.) Penciptaan Suasana yang Menunjang digunakan untuk pelestarian Pancasila antara lain,
sebagai berikut:
1) Peraturan Perundang-undangan
Peraturan perundang-undangan yang antara lain berfungsi untuk melindungi hakhak dan kewajiban warga negara, haruslah mencerminkan jiwa dan nilai-nilai Pancasila.
Peraturan perundang-undangan yang lanjut dijabarkan lewat berbagai kebijakan
pemerintah harus tetap memperhatikan hak asasi manusia, harkat dan martabat
kemanusiaan, persatuan dan kesatuan bangsa, serta beroreintasi kepada kesejahteraan
rakyat.
2) Aparatur Pemerintah
Untuk mewujudkan tujuan nasional, visi yang dicanangkan dan harus
dilaksanakan oleh pemerintah sebagaimana tercantum dalam Garis-Garis Besar Haluan
Negara adalah perwujudan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat,

profesional, berdaya guna, produktif, transparan, bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme. Untuk dapat melaksanakan fungsi tersebut, aparatur negara harus memiliki
pemahaman tentang tugas dan tanggung jawabnya, sehingga tumbuh kesadaran untuk
selalu

meningkatkan

keimanan

dan

ketakwaan,

meningkatkan

mengembangkan wawasan tentang bangsa dan tanah air Indonesia.

pengetahuan,

Anda mungkin juga menyukai